| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 16 November 2018 Hari Biasa Pekan XXXII

Jumat, 16 November 2018
Hari Biasa Pekan XXXII
    
Kerajaan Kristus sudah Ada dalam Gereja, namun belum diselesaikan oleh kedatangan Raja di bumi "dengan segala kekuasaan dan kemuliaan" (Luk 21:27) Bdk. Mat 25:31.. Ia masih diserang oleh kekuatan-kekuatan jahat Bdk. 2 Tes 2:7., walaupun mereka sebenarnya sudah dikalahkan oleh Paskah Kristus. Sampai segala sesuatu ditaklukkan kepada-Nya Bdk. 1 Kor 15:28., "sampai nanti terwujudkan langit baru dan bumi baru, yang diwarnai keadilan, Gereja yang tengah mengembara, dalam Sakramen-sakramen serta lembaga-lembaganya yang termasuk zaman ini, mengemban citra zaman sekarang yang akan lalu. Gereja berada di tengah alam tercipta, yang hingga kini berkeluh-kesah dan menanggung sakit bersalin, serta merindukan saat anak-anak Allah dinyatakan" (LG 48). Oleh karena itu orang Kristen berdoa, terutama dalam perayaan Ekaristi Bdk. 1 Kor 11:26., supaya kedatangan kembali Kristus Bdk. 2 Ptr 3:11-12. dipercepat, dengan berseru: "Datanglah Tuhan" (1 Kor 16:22; Why 22:17.20). (Katekismus Gereja Katolik, 671)
    
Antifon Pembuka (2 Yoh 1:9)

Setiap orang yang tidak setia pada ajaran Kristus, tetapi menyimpang daripadanya, dia tidak memiliki Allah. Barangsiapa percaya kepada ajaran, dia memiliki Bapa maupun Putra.
    

Doa Pembuka

 
Allah Bapa kami maha penyayang, perkenankanlah kami dalam diri Yesus Kristus Putra-mu menikmati cinta kasih-Mu kepada umat manusia. Semoga kami lalu Kaujadikan manusia, yang membangun baru dunia ini menjadi tempat kedamaian berkat Dia yang menjadi kedamaian kami, yaitu Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Yohanes ( 4 - 9 )
     
 
"Barangsiapa setia kepada ajaran, dia memiliki Bapa maupun Putra."
      
Hai Ibu yang terpilih, aku sangat bersukacita, bahwa separuh dari anak-anakmu kudapati hidup dalam kebenaran, yaitu sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa. Maka sekarang aku minta kepadamu, ya ibu agar kita saling mengasihi. Ini kutulis bukan seolah-olah merupakan perintah baru bagimu, melainkan menurut perintah yang sudah ada pada kita sejak semula yaitu supaya kita saling mengasihi. Dan kasih itu berarti bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan perintah itu ialah bahwa kalian harus hidup dalam kasih, sebagaimana telah kalian dengar sejak semula. Banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Mereka tidak mengakui, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Mereka itulah penyesat dan antikristus. Waspadalah, jangan sampai kalian kehilangan apa yang telah kami kerjakan. Tetapi berusahalah agar kalian mendapat ganjaranmu sepenuhnya. Setiap orang yang tidak setia pada ajaran Kristus, tetapi menyimpang daripadanya, dia tidak memiliki Allah. Barangsiapa setia kepada ajaran itu dia memiliki Bapa maupun Putra.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut hukum Tuhan.
Ayat. (Mzm 19:1.2.10.11.17.18)
1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan.
2. Berbahagialah orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
3. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
4. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
5. Lakukanlah kebajikan kepada hamba-Mu ini supaya aku hidup, dan aku hendak berpegang pada firman-Mu.
6. Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban hukum-Mu.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 21:28b)
Angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah mendekat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:26-37)
    
"Kapan Anak Manusia akan menyatakan diri?"
      
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula kelak pada hari Anak Manusia. Pada zaman Nuh itu orang-orang makan dan minum, kawin dan dikawinkan, sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera. Lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian pula yang terjadi pada zaman Lot. Mereka makan dan minum, membeli dan menjual, menanam dan membangun, sampai pada hari Lot keluar dari Sodom. Lalu turunlah hujan api dan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari Anak Manusia menyatakan diri. Pada hari itu barangsiapa sedang ada di peranginan di atas rumah, janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang di dalam rumah. Demikian pula yang sedang berada di ladang, janganlah ia pulang. Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Aku berkata kepadamu: Pada malam itu kalau ada dua orang di atas ranjang, yang satu akan dibawa dan yang lain ditinggalkan. Kalau ada dua orang wanita yang sedang bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan." Para murid lalu bertanya, "Di mana, Tuhan?" Yesus menjawab, "Dimana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan

  
Tanpa bantuan rahmat, manusia tidak mampu "mengenai jalan yang sempit antara sikap berkecil hati yang menyerah saja kepada kejahatan di satu pihak, dan kekerasan di lain pihak yang menyangka memerangi kejahatan, namun ternyata justru melipatgandakannya" (CA 25). Inilah jalan cinta Kristen, cinta kepada Allah dan kepada sesama. Cinta adalah perintah sosial yang terbesar. Ia menghormati orang lain dan hak-haknya. Ia menuntut tindakan yang adil dan hanya dialah yang membuat kita mampu untuk itu. Ia mendesak ke arah suatu kehidupan penuh penyerahan diri: "Barang siapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barang siapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya" (Luk 17:33). (Katekismus Gereja Katolik, 1889) 
 
Saudara-saudari terkasih Injil hari ini, mengingatkan kita bahwa kedatangan Kerajaan Allah tanpa tanda-tanda. Karena itu, manusia perlu senantiasa waspada dan berjaga-jaga.  Namun pada dasarnya manusia itu hidup menurut gerakan pikirannya sendiri, bertindak seturut yang dikehendakinya. Namun, tanpa sadar hidup menurut yang kebanyakan orang lakukan: mengejar kekayaan, kesenangan, serta hawa nafsunya. Sebagai pengikut Kristus, kita dituntut mengambil sikap, tinggal dan  berpegang pada ajaran Kristus. Kita tidak jarang tetarik memilih yang lain, yang duniawi; karena kita memiliki kelemahan insani, kita mudah jatuh pada dosa. Oleh karena itu kita perlu teguh mempertahankan kebenaran. Santo Paulus melukiskan gambaran mengenai kasih yang tidak ada tandingannya: Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri: Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu" (1 Kor 13:4-7). Yesus mengingatkan bahwa akan terjadi ketidaksepahaman, bahkan konflik karena perbedaan yang mendasar. Yang benar tak mungkin disandingkan dengan yang tidak benar. Keadilan tidak dapat berjalan seiring dengan ketidakadilan. Mengkompromikan yang bertentangan adalah kemunafikan dan hanya mencari selamat sendiri. Damai yang benar hanya akan diperoleh dengan berpegang kepada kesejatian. Semoga melalui bacaan dan renungan hari ini kita diingatkan untuk senantiasa setia pada Kristus dan ajaran-Nya, karena "setiap orang yang tidak setia pada ajaran Kristus, tetapi menyimpang daripadanya, dia tidak memiliki Allah". (lih Bacaan I).   (RENUNGAN PAGI)
  
Antifon Komuni (Mzm 119:10, 11)

Dengan segenap hati aku mencari Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari peritah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.  
     

Kamis, 15 November 2018 Hari Biasa Pekan XXXII

Kamis, 15 November 2018
Hari Biasa Pekan XXXII

“Doa tidak membutuhkan perkataan yang banyak. Hanya katakan, ‘Tuhan, Engkau Mahatahu, jadilah kehendak-Mu, kasihanilah aku.’ Jika musuh menyerangmu, hanya katakan: ‘Tuhan, kasihanilah!’ Tuhan mengetahui apa yang terbaik bagi kita, dan menganugerahkan kita belas kasih.” — St. Makarius dari Mesir

   

Antifon Pembuka (Mzm 146:7)

Tuhan tetap setia terhadap orang yang dihina, menjamin keadilan bagi orang yang ditindas. Tuhan memberi makan orang yang lapar, membebaskan orang yang terbelenggu.

Doa Pembuka


Allah Bapa kami di surga, bagaikan benih di tanah demikianlah tumbuhnya Kerajaan-Mu di tengah-tengah kami. Kami mohon, berilah kami keberanian untuk mewartakan misteri kehadiran-Mu dalam diri kami dalam segala tingkah laku kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

   

Rasul Paulus berharap agar Filemon menerima Onesimus apa adanya sebagaimana ia juga menerima Rasul Paulus sebagai temannya. Filemon diharapkan untuk dimaafkan Onesimus atas masa lalunya dengan penuh persaudaraan.

   

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Filemon (7-20)
     
 
"Terimalah dia kembali, bukan lagi sebagai budak, melainkan sebagai saudara terkasih."
      
Saudara terkasih, aku sudah memperoleh kegembiraan besar dan kekuatan karena kasihmu, sebab engkau telah menghibur hati orang-orang kudus. Karena itu, sekalipun dalam Kristus aku bebas memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan, namun mengingat kasihmu itu lebih baik aku memintanya kepadamu. Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua dan kini dipenjarakan demi Kristus Yesus, mengajukan permintaan kepadamu mengenai anak yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus. Dahulu dia memang tidak berguna bagimu tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku. Dia, buah hatiku itu, kusuruh kembali kepadamu. Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan demi Injil, tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu kaulakukan, bukan karena terpaksa, melainkan dengan sukarela. Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selamanya bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari itu, yaitu sebagai saudara terkasih. Bagiku ia sudah saudara, apalagi bagimu, baik secara manusiawi maupun dalam Tuhan. Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri. Dan kalau dia sudah merugikan dikau ataupun berutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku. Aku Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: aku akan membayarnya, untuk tidak mengatakan “Tanggungkanlah semuanya itu kepadamu!” karena engkau berhutang padaku, yakni dirimu sendiri. Ya Saudaraku, semoga engkau berguna bagiku di dalam Tuhan: Hiburlah hatiku di dalam Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Atau: Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong.
Atau: Alleluya.
Ayat. (Mzm 146:7-8-9a.9bc-10; R: 2b)
1. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkannya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion turun-temurun!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (bdk Yoh 15:5)
Akulah pokok anggur, kalian ranting-rantingnya, sabda Tuhan. Tinggallah beserta-Ku, maka Aku tinggal besertamu, dan kalian akan berbuah banyak.
  
Mencintai sesama dalam semangat pengampunan dan persaudaraan adalah wujud hadirnya Kerajaan Allah di dunia ini. Cinta kasih itu tidak bisa digegam, tidak bisa dilihat, tetapi akan terasa sentuhannya pada saat kita berbagi kasih dan pengampunan.
  

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:20-25)
     
"Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengahmu."
          
Sekali peristiwa orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus, kapan Kerajaan Allah datang. Yesus menjawab, “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah. Tidak dapat dikatakan, ‘Lihat, ia ada di sini’, atau ‘ia ada di sana’. Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengahmu.” Yesus berkata kepada para murid, “Akan datang waktunya kalian ingin melihat salah satu hari Anak Manusia itu. Tetapi kalian tidak akan melihatnya. Orang akan berkata kepadamu, ‘Lihat dia ada di sana! Lihat, dia ada di sini!’ Tetapi jangan kalian pergi ke situ, jangan kalian ikut. Sebab seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pula halnya dengan Anak Manusia, pada hari kedatangan-Nya kelak. Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
  Di manakah Kerajaan Allah bisa ditemukan? Itulah pertanyaan yang kerap diajukan orang beriman. Yesus menjawab, "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah." Kerajaan Allah bukanlah dicari tetapi dirasakan. Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengah kita. Satu usaha yang perlu dilakukan, merasakannya, bukan mencarinya.
 
Antifon Komuni (Luk 17:10b. 21b)
  
Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah. Sesungguhnya Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengah-Mu.         
 
Doa Malam

Bapa yang Mahabaik dan penuh belas kasih, jadikanlah kami orang Kristiani yang baik, mampu memancarkan kasih dalam diri sesama. Semoga sikap dan perbuatan kami dapat menghadirkan karya keselamatan, dan membawa banyak orang untuk makin mengimani Engkau dan Putra-Mu, Tuhan, dan Juruselamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
 
RUAH

Rabu, 14 November 2018 Hari Biasa Pekan XXXII

Rabu, 14 November 2018
Hari Biasa Pekan XXXII

Lebih baik seorang miskin yang bersih kelakuannya dari pada seorang yang serong bibirnya lagi bebal. (Amsal 19:1)
   
Antifon Pembuka (Mzm 23:1-3a)

Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.

Doa Pembuka


Allah Bapa Maha Pengasih di Surga, berkenanlah menyampaikan sabda penuh daya penyembuhan dan jadikanlah kiranya kami serupa dengan Hamba-Mu yang agung, ialah Yesus Mesias Putra-Mu, yang yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.

   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (3:1-7)

"Dahulu kita sesat, tetapi berkat rahmat-Nya kita diselamatkan."

Saudara terkasih, ingatkanlah semua orang agar tunduk pada pemerintah dan para penguasa. Hendaklah mereka taat dan siap sedia melakukan setiap pekerjaan yang baik. Janganlah mereka memfitnah atau bertengkar. Hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang. Sebab dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: Tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji dan saling membenci. Tetapi ketika telah nyatalah kerahiman dan kasih Allah serta Juruselamat kita kepada manusia maka kita diselamatkan oleh-Nya. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Juruselamat kita. Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS. 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; R:1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku di hadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Tes 5:18)
Hendaklah kalian mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kalian di dalam Kristus Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:11-19)

"Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing itu?"

Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perkotaan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak, "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" Yesus lalu memandang mereka dan berkata, "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam." Dan sementara dalam perjalanan mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka, ketika melihat bahwa dirinya telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria. Lalu Yesus berkata, "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang tadi? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?" Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan
 
Firman Tuhan hari ini mengisahkan tentang sepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus. Ketika mereka berteriak mohon kesembuhan, Yesus mengabulkan permohonan mereka dan meminta mereka untuk memeriksakan diri mereka di hadapan imam-imam. Mereka menjadi tahir. Namun dari sepuluh orang yang disembuhkan, hanya satu orang kembali dan mengucap terima kasih dan bersyukur kepada Tuhan. 
 
Dalam kehidupan kita, tidak jarang rahmat berkat, dan kebaikan entah Tuhan maupun sesama kita anggap sebagai sebuah keharusan. Karena itu sering kita merasa tidak perlu berterima kasih. Pertolongan orang, kebaikan sesama, sering kita anggap sebagai hal yang biasa dan memang harus demikian sehingga kita tidak perlu berterimakasih. Orang Samaria yang disembuhkan oleh Yesus, memberi contoh kepada kita untuk tahu berterimakasih dan bersyukur atas kebaikan Tuhan maupun kebaikan sesama kita. 


Contemplatio

Dalam keheningan hati dan pikiran, hadirkanlah diri anda di hadapan Tuhan. Renungkan dan sadari betapa banyak dan melimpahnya rahmat dan berkat Tuhan serta kebaikan dari sesama yang boleh anda alami hari ini. Sudahkah anda bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan maupun sesama? Camkanlah itu.

Oratio

Tuhan, ajarilah aku untuk senantiasa bersyukur atas anugerah-Mu dan juga kebaikan sesama yang boleh aku alami hingga hari ini.

Missio

Hari ini aku akan berdoa secara khusus untuk sekian banyak orang yang telah berbuat baik terhadapku.
 
Doa Kehendak Yang Kuat
Puji Syukur, No. 144
Ya Allah, Engkau telah memberikan kehendak yang kuat pada Yesus, Tuhan kami. Tanpa rasa takut atau goyah Ia berpegang pada kehendak-Mu meski harus menanggung pengurbanan yang berat. Takala digoda iblis, Ia tidak goyah. Demikian pula ketika harus menderita sengsara sampai mati. Bunda Maria pun Kauberikan kepada kami sebagai panutan yang berkehendak kuat. Berilah kami kehendak yang kuat, agar pada saat goyah kami tidak berbelok arah dan menyeleweng. semoga kami tidak kecil hati menghadapi aneka kesulitan dan tantangan.

Allah, gunung batu kami, berilah kami kehendak yang kuat laksana batu karang yang tetap tegar meski tak henti diterpa gelombang. Semoga kami tetap teguh bila kami digoda untuk menyeleweng, bila kami dibujuk untuk menipu dan berlaku tidak jujur, bila kami digoda berlaku munafik, bila kami digoda untuk berbuat dosa, mencuri, berkhianat; terlebih bila kami dibujuk untuk menghianati Kasih-Mu.

Ya Allah, kekuatan kami, buatlah kami kuat seperti Yesus yang lebih suka mati dari pada menyimpang dari kehendak-Mu. Dialah Tuhan, pengantara kami, kini dan sepanjan masa. Amin
      
Antifon Komuni (Luk 17:19)
 
Yesus berkata kepada orang Samaria bekas penderita kusta, "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau." 

HSP / RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018

Selasa, 13 November 2018 Hari Biasa Pekan XXXII

Selasa, 13 November 2018
Hari Biasa Pekan XXXII

“O Kristus, ubahlah daku sehingga hidupku melulu merupakan pantulan cahaya hidup-Mu” (Beata Elisabet dari Tritunggal)


Antifon Pembuka (1Sam 2:35)

Percayalah kepada Tuhan dan lakukanah yang baik. Diamlah di negeri dan berlakulah setia. Bergembiralah karena Tuhan, maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu.
     
Doa Pembuka

Allah Bapa kami di surga, perkenankanlah kami patuh setia akan sabda-Mu dan semoga hidup kami mewujudkan pengabdian bagi kebahagiaan sesama, baik yang dekat maupun yang jauh berkat Yesus Putra-Mu, yang telah melayani kami semua serta menjadi Cahaya Hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
      

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:1-8.11-14)
      
 
"Hendaklah kita hidup saleh sambil menantikan kebahagiaan yang kita harapkan, yaitu penampakan Allah dan penyelamat kita Yesus Kristus."
      
Saudaraku terkasih, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat. Para lanjut usia hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, kasih dan ketekunan. Demikianlah pula para wanita tua hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik, dan dengan demikian mendidik wanita-wanita muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suami, agar sabda Allah jangan dihujat orang. Demikian pula terhadap orang-orang muda. Nasihatilah mereka, supaya menguasai diri dalam segala hal, dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. Sebab sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar, dan Penyelamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat. (Mzm 37:3-4.18.23.27.29)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hati-Mu!
2. Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.
3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi; tetapi orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana untuk selama-lamanya.
   
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya.   
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:7-10)
        
"Kami hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan."
          
Yesus bersabda kepada para murid, “Siapa di antaramu yang mempunyai seorang hamba, yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang, ‘Mari segera makan?’ Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu, ‘Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum! Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum’. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena ia telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kalian. Apabila kalian telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kalian berkata, ‘Kami ini hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan,’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan

   
Yesus berbicara kepada para murid-Nya tentang perlu dan pentingnya menjadi pribadi rendah hati dalam melaksanakan tugas. Yesus mengatakan bahwa seorang hamba tak akan mengharapkan balasan dari tuannya. Begitu pula seharusnya para murid dalam melaksanakan tugas yang diserahkan Allah Bapa kepada mereka, sikap semacam ini bisa ditangkap sebagai wujud serangan balik terhadap sikap dan pola hidup yang ditunjukkan orang-orang Farisi. Orang-orang Farisi sebagai bagian bangsa Israel yang terpandang dan terpelajar percaya bahwa Allah akan membalas perbuatan mereka sesuai dengan perbuatan mereka. Oleh karena itu, mereka merasa boleh, bahkan berhak menuntut imbalan atas tindakan-tindakan yang menurut mereka merupakan suatu kebaikan. Memang, sebagai orang beriman kita percaya bahwa Allah akan menganugerahkan hal-hal yang baik. Di lain pihak, sebagai orang beriman kita pun percaya bahwa kita dipanggil untuk melakukan hal-hal baik sebagai perwujudan kasih Allah yang memanggil itu. Dengan kata lain, kebaikan kita bersumber dan mengalir dari kasih dan kebaikan Allah. Oleh karena itu, aneh jika yang terjadi adalah bahwa kita melakukan perbuatan baik demi mencari balasan dari Allah. Yang harus dilakukan manusia adalah senantiasa berusaha untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Kepada para murid-Nya, Yesus senantiasa menekankan supaya kualitas kehidupan terus diutamakan, bahkan terus disempurnakan dengan hukum kasih. Sementara itu, kuantitas kehidupan mengalami perubahan, menjadi lebih panjang. Kehidupan tak lagi hanya dihitung saat seseorang masih hidup di dunia, tetapi juga saat seseorang meninggalkan dunia fana ini, masih ada kehidupan lain yang harus diziarahinya. 
 
 Menjadi semakin jelas, apa yang harus dilakukan manusia dalam hidupnya,  yaitu meningkatkan kualitas hidupnya. Dengan kata lain, jatah manusia adalah mengurus kualitas kata-kata, pikiran dan tindakannya. Di sisi lain, tentang panjang atau pendek alias kuantitas hidup, Allah yang mengatur. Dengan kata lain, panjang atau singkat hidup manusia Allah-lah yang mengatur. Pertanyaannya adalah bagaimana manusia bisa meningkatkan kualitas hidupnya? Salah satu jawabannya terlontar dari mendiang Paus Yohanes Paulus II. Sang burung kelana ingin Gereja tetap meneruskan karya-karya pelayanannya untuk mendukung dan melindungi kehidupan dengan memerangi segala wujud anti-kehidupan yang muncul, terutama dari ilmu dan teknologi medis yang semakin canggih. Yang dimaksud Paus Yohanes Paulus II dengan pelbagai macam wujud anti-kehidupan adalah praktik-praktik aborsi, eutanasia, dan upaya-upaya medis untuk memperpanjang usia hidup manusia di dunia ini dengan cara-cara yang tak wajar alias kontra natura.
  
Antifon Komuni (Tit 2:14)

Kristus telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.  

Doa Malam

Bapa yang Mahabaik, ampunilah kami bila sepanjang hari ini kami berbuat baik tetapi tidak dengan tulus, punya maksud dan pamrih yang tersembunyi. Sadarkan bahwa kami adalah hamba-hamba-Mu yang tak berguna, agar rela mengabdikan diri kepada-Mu dan kepada sesama dengan setia dan rendah hati. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

BV/ INSPIRASI BATIN 2018

Seri Liturgi: KEMULIAAN ALLAH TRITUNGGAL

 

Syalom aleikhem.
Bagian terakhir Gloria mengarah pada Allah Tritunggal. Yesus Kristus yang mahatinggi tak pernah terpisah dari Roh Kudus dan Allah Bapa. Sang Firman (Putra) tak pernah terlepas dari Allah (Bapa) dan Roh-Nya (Roh Kudus). Maka jelas, Gloria adalah doa pemuliaan Allah Tritunggal. Di dalamnya ada pujian, syukur, pemuliaan. Kata demi kata Gloria begitu indah dan secara padat menyampaikan kepada kita beberapa pokok iman Kristen. Karena itu, Gloria yang sudah sangat tua umurnya dipelihara terus oleh Gereja Katolik.

Gloria sungguh lain. Sebagai nyanyian (madah) – sesungguhnya adalah doa yang dinyanyikan – Gloria memuat ayat-ayat Alkitab secara tersirat. Gloria mewadahi ajaran iman kita. Lain memang dengan beberapa lagu gubahan baru yang acapkali terasa abal-abal, asal comot kata, kelihatan sekenanya. Gloria itu indah, jelas, bernas. Gloria itu pengajaran iman dalam nyanyian.

Itu mengapa Gloria tak boleh diganti kata-katanya. Sayangnya, dewasa ini ada beberapa lagu untuk liturgi Katolik yang dijuduli “Gloria” atau “Kemuliaan” tapi kata-katanya ngarang-ngarang. Sungguh sayang, kekayaan iman dan khazanah liturgi suci yang begitu memukau diganti lagu karangan yang kadang ya gitu deh. Kalau ada lagu “Kemuliaan” tapi kata-katanya bukan Kemuliaan, sebaiknya tak usah dipakai lagi. Itu bukan Gloria, itu hanya karangan bebas berlabel Gloria alias KW2.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Senin, 12 November 2018 Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir

Senin, 12 November 2018
Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir
 
“Uskup Yosafat menyerahkan hidupnya sebagai martir demi kehidupan Gereja” (Paus Pius XI)
   
Antifon Pembuka (Luk 4:18)


Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.

Doa Pembuka

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, bangkitkanlah di dalam Gereja-Mu semangat yang mendorong Santo Yosafat untuk menyerahkan nyawa bagi domba-dombanya. Semoga berkat doa dan teladannya kami dijiwai oleh semangat yang sama, sehingga takkan takut mempertaruhkan nyawa bagi kepentingan sesama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (1:1-9)
      
       
"Angkatlah penatua-penatua seperti yang telah kupesankan kepadamu."
      
Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita, dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta, dan yang pada waktu yang dikehendaki-Nya telah menyatakan firman-Nya dalam pemberitaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku sesuai dengan perintah Allah, Juruselamat kita. Kepada Titus, anakku yang sah menurut iman kita bersama: kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau. Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu, yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib. Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah, melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
atau Itulah angkatan yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkan di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan dan tidak bersumpah palsu.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Flp 2:15-16)
Hendaknya di dunia ini kalian bersinar seperti bintang-bintang sambil berpegang pada sabda kehidupan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:1-6)
   
"Jika saudaramu berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kembali kepadamu dan berkata, 'Aku menyesal', engkau harus mengampuni dia."
    
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia." Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!" Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
  
Menjadi murid Yesus tidak cukup hanya memikirkan keselamatan sendiri tetapi juga keselamatan sesama bahkan 'keselamatan' (kelestarian) alam semesta. Yesus memberikan beberapa ajaran-Nya untuk mengambil tanggung jawab keselamatan sesama dalam bacaan Injil hari ini. Tanggung jawab terhadap keselamatan diwujudkan dengan tiga sikap: tidak menyesatkan orang lain, mengampuni orang yang berbuat dosa dan berdoa agar iman bertambah kuat. 
 
 Yesus mengingatkan para murid agar hati-hati terhadap adanya penyesatan. Yesus menyadari bahwa penyesatan ada bahkan tidak mungkin tidak ada. Penyesatan adalah dosa besar dan berat, apalagi dilakukan terhadap orang yang kecil, lemah, tersingkir, dan difabel. Hukuman terhadap pelaku penyesatan lebih berat daripada penjahat besar. Hukumannya adalah 'sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dilemparkan ke dalam laut'. Mereka yang kecil dan tak berdaya seharusnya dilindungi dan dibantu. Kalau mereka dikacaukan pikiran mereka, dimanipulasi untuk berbagai kepentingan dan dimanfaatkan untuk mencapai tujuan orang lain, maka sudah semestinya mereka dijatuhi hukuman yang paling berat.
 
Yesus juga mengingatkan para murid agar memiliki sifat pengampun. Ketika seseorang berbuat dosa terhadap kita, maka kita mudah tergoda untuk tidak hati-hati karena ada kecenderungan untuk lepas kendali. Pada saat lepas kendali itu kita bisa teledor dengan kata-kata kita yang bisa menyesatkan bahkan bisa juga pula menunjukkan rasa dendam. Sebaiknya dikembangkan sikap untuk membangun dialog dan mengajak untuk membicarakan kesalahannya dengan bijaksana. Menegur orang yang bersalah atau berbuat dosa adalah sesuatu yang tidak mudah bahkan mengandung risiko untuk dimusuhi dan dijauhi. Menegur untuk membantu ke arah penyesalan adalah melihat sisi baiknya dan mensyukuri rahmat kasih-Nya. 
 
 Selanjutnya Yesus mengajak untuk meningkatkan iman kita. Semakin kuat iman kita, semakin kuat kita bergantung kepada Allah. Para rasul menyadari kekerdilan iman mereka maka mereka meminta kepada Yesus: "Berikanlah iman kepada kami!" Permintaan para rasul ini bisa menjadi doa kita setiap hari agar Tuhan menambah iman kita. Yesus menjamin bahwa iman yang teguh memiliki daya hidup yang luar biasa. Iman sebesar biji sesawi saja dapat memindahkan gunung. Artinya tidak ada yang mustahil bagi Allah. Demikian jga tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya kepada-Nya. 
 
 Semoga kekuatan iman kita juga memberi pengaruh pada keutuhan dan kelestarian ciptaan di muka bumi sehingga seluruh bumi menjadi rumah bersama yang makin menenteramkan.  (RP/Inspirasi Batin 2018)

Antifon Komuni (Luk 17:4)
  
Jika saudaramu berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kembali kepadamu dan berkata, "Aku menyesal" engkau harus mengampuni dia.   

Minggu, 11 November 2018 Hari Minggu Biasa XXXII

Minggu, 11 November 2018 
Hari Minggu Biasa XXXII
   
“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan” (Mat 23:23)


Antifon Pembuka (Mzm 88:3)

Tuhan, biarlah doaku naik ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada permohonanku.

Let my prayer come into your presence. Incline your ear to my cry for help, O Lord.

Intret oratio mea in conspectu tuo: inclina aurem tuam ad precem meam Domine.

Mzm. Domine Deus salutis meæ: in die clamavi, et nocte coram te.

Doa Pembuka


Ya Allah, Engkau tidak melihat besarnya jumlah, tetapi ketulusan kami dalam mempersembahkan diri dan milik kami kepada-Mu. Anugerahilah kami kerelaan untuk berbagi satu sama lain atas segala sesuatu yang Kauanugerahkan kepada kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (1Raj 17:10-16)
  
 
"Janda itu membuat sepotong roti bundar kecil dan memberikannya kepada Elia."
 
Sekali peristiwa Nabi Elia bersiap-siap, lalu pergi ke Sarfat. Ketika ia tiba di dekat gerbang kota itu, tampaklah seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Elia berseru kepada perempuan itu, “Cobalah, ambilkan aku sedikit air dalam kendi untuk kuminum!” Ketika perempuan itu pergi mengambil air, Elia berseru lagi, “Cobalah juga bagiku sepotong roti!” Perempuan itu menjawab, “Demi Tuhan, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, sebentar lagi aku pulang dan mengolanya bagiku dan bagi anakku, dan setelah memakannya, maka kami akan mati.” Tetapi Elia berkata kepadanya, “Janganlah takut, pulanglah, dan buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku; kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman Tuhan, Allah Israel. Tepung dalam tempayan itu takkan habis, dan minyak dalam buli-buli itu pun takkan berkurang sampai tiba waktunya Tuhan menurunkan hujan ke atas muka bumi.” Maka pergilah perempuan itu, berbuat seperti yang dikatakan oleh Elia. Maka Elia, perempuan itu dan anaknya mendapat makanan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang sesuai dengan firman Tuhan yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
Ayat. (Mzm 146:7.8-9a.9bc-10, Ul:2b)
1. Dialah yang menegakkan keadilan, bagi orang yang diperas, dan memberikan roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar, Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun temurun.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:24-28)
    
"Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang."

Saudara-saudara, Kristus telah masuk ke dalam tempat kudus bukan yang buatan tangan manusia, yang hanya merupakan gambaran dari tempat kudus yang sejati, tetapi ke dalam surga sendiri, untuk menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita. Ia pun tidak berulang-ulang masuk untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagaimana Imam Agung setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus mempersembahkan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab kalau demikian Kristus harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang ternyata, pada zaman akhir ini, Ia hanya satu kali saja menyatakan diri untuk menghapus dosa lewat kurban-Nya. Seperti manusia ditetapkan Allah untuk mati hanya satu kali, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957.
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh karena Roh Kudus, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:38-44)
 
"Janda miskin ini telah memberi lebih banyak daripada semua orang lain."
 
Pada suatu hari, dalam pengajaran-Nya, Yesus berkata kepada orang banyak, “Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat! Mereka suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar. Mereka suka menduduki tempat-tempat terdepan dalam rumah ibadat dan tempat terhormat dalam perjamuan. Mereka mencaplok rumah janda-janda sambil mengelabui orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.” Pada suatu hari lain, sambil duduk berhadapan dengan peti persembahan, Yesus memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda miskin. Ia memasukkan “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda itu memberi dari kekurangannya; semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Janda di Sarfat bersedia memberikan roti yang ia buat sendiri dan sedikit tepung yang ada di rumah. Ia sendiri mengatakan bahwa ia akan membuat roti dari sedikit tepung itu untuk dia dan anaknya. Setelah makan roti itu mereka akan mati karena tidak ada lagi tepung. Atas permintaan Elia, roti dari sedikit tepung itu akan diberikan juga kepada Elia. Bayangkan, roti terakhir yang tersedia, harus dibagi lagi kepada orang lain yang sedang kelaparan. Janda sarfat memberi roti dari kekurangan kepada Elia. Demikian pula halnya dengan janda miskin yang memasukan persembahan ke dalam peti persembahan. Yesus mengatakan bahwa pemberian janda itu lebih besar karena Ia memberi dari kekurangan. Dua janda dalam bacaan-bacaan kitab suci hari ini menunjukkan kepada kita, iman yang sesungguhnya. Iman tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk yang lain. Iman yang sesungguhnya dilihat dari tindakan atau perbuatan kasih. Mereka adalah contoh orang beriman yang meneladani Yesus Kristus yang rela menyerahkan hidup-Nya demi keselamatan dunia. [RD Sipri Senda]

Antifon Komuni (Mzm 23:1-2)

Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang.

The Lord is my shepherd; there is nothing I shall want. Fresh and green are the pastures where he gives me repose, near restful waters he leads me.

Dominus regit me, et nihil mihi deerit: in loco pascuæ ibi me collocavit: super aquam refectionis educavit me.

Sabtu, 10 November 2018 Peringatan St. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja

Sabtu, 10 November 2018 
Peringatan St. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja
    

“Apa yang ditaburkan seseorang, itu akan dituai juga, dan upah seseorang itu sesuai dengan perbuatannya” (St. Leo Agung)


Antifon Pembuka (Sir 45:30)

Tuhan mengikat perjanjian damai dengannya, mengangkat dia menjadi pemimpin umat dan memberinya martabat imam agung.


Doa Pembuka

Ya Allah, Engkau menghendaki agar Gereja-Mu dibangun di atas wadas kokoh Rasul Petrus tak pernah dikalahkan oleh kekuatan mereka. Kami mohon semoga berkat doa Santo Leo Agung, umat-Mu berpegang teguh pada kebenaran-Mu dan selalu dilindungi dalam damai-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.

           

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (4:10-19)
       
    
"Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
         
Saudara-saudara, aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya kalian semakin menaruh perhatian lagi kepadaku. Memang perhatianmu selalu ada, tetapi tidak ada kesempatan bagimu. Hal ini kukatakan, bukan karena aku kekurangan. Sebab aku telah belajar mencukupi diriku dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan, dan aku pun tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tiada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Namun baik jugalah perbuatanmu, yaitu bahwa kalian telah mengambil bagian dalam kesusahanku. Kalian sendiri pun tahu, hai orang Filipi. Waktu aku baru mulai mengabarkan Injil, ketika aku berangkat dari Makedonia, tidak ada satu jemaat pun yang mengadakan perhitungan utang-piutang dengan daku selain kalian. Di Tesalonika aku telah satu dua kali menerima kiriman bantuan dari kalian. Yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya yang makin menambah keuntunganmu. Kini aku telah menerima dari padamu semua yang perlu, malahan lebih daripada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu kurban yang disukai dan berkenan kepada Allah. Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. 
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan.
Ayat. (Mzm 112:1-2.5-6.8a.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi, keturunan orang benar akan diberkati.
2. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya.
3. Hatinya teguh, ia tidak takut. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 8:9) 
Yesus Kristus telah menjadi miskin, meskipun Ia kaya, agar kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.
         
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:9-15)
   
"Jika kalian tidak setia mengurus mamon durhaka, siapakah yang mau mempercayakan harta sejati kepadamu?"
     
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan mammon yang tidak jujur, supaya jika mammon itu tidak dapat menolong lagi, kalian diterima dalam kemah abadi. Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi jika kalian tidak setia mengurus mammon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? [Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?] Seorang hamba tidak mungkin mengabdi dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mammon.” Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Yesus. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Kalian membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan

  
Teman saya sering membuat kesalahan dalam laporan keuangan, ia tidak teliti, bukti-bukti tidak dikumpulkan dengan teliti, akibatnya laporan akhir sering dikembalikan oleh pimpinannya. Oleh karena ketidaktelitiannya dalam laporan kecil itu, maka waktu ada pilihan ketua bagian keuangan yang lebih tinggi, ia tidak pilih. Alasan dari direkturnya adalah karena ia takut nanti akan semakin banyak kesalahan dalam laporan. 
 
 Seorang mahasiswa yang bekerja kelompok sering tidak datang dan tidak memberitahukan alasannya, waktu mau diangkat menjadi pimpinan regu, ditolak oleh semua temannya. Alasannya adalah mereka takut bahwa dia nanti juga akan tidak setia datang waktu menjadi pimpinan.
 
 Yesus dalam Injil hari ini menandaskan semangat yang sama, "Yang setia dalam perkara kecil ia akan setia juga dalam perkara besar, dan yang tidak setia pada perkara kecil tidak akan setia dalam perkara besar." Yesus menasihatkan kita agar belajar setia dalam perkara yang kecil, agar nantinya juga setia pada perkara besar. Ia juga mengingatkan kita untuk tidak mengabdi dua tuan, karena akan kacau, ia akan setia pada yang seorang dan tidak pada yang lain. 
 
 Kesetiaan dalam hidup ini memang perlu dilatih, dan orang tidak mungkin setia dalam perkara besar kalau tidak pernah setia pada perkara kecil. Ini juga berlaku dalam hal iman. Kalau kita selalu belajar setia dengan melakukan tindakan mencintai orang lain, lama-kelamaan kita juga akan semakin rela mencintai sesama manusia yang lebih besar. Kalau kita selalu berkorban dalam hal kecil, nantinya akan kuat berkorban dalam perkara yang besar. Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita setia pada hal kecil?
      
Antifon Komuni (Mat 16:16.18)
  
Petrus berkata kepada Yesus: Engkau adalah Mesias, Putra Allah yang hidup. Dan Yesus menjawab: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku.
     
Tu es Petrus, et super hanc petram ædificabo Ecclesiam meam.

Peter said to Jesus: You are the Christ, the Son of the living God. And Jesus replied: You are Peter, and upon this rock I will build my Church.
 
Doa Malam
  
Bapa yang Maharahim, puji syukur atas penyertaan-Mu sepanjang hari ini. Ampunilah dosa dan kesalahan kami yang telah kami lakukan hari ini. Kami serahkan segala keberadaan kami dalam naungan belas kasih-Mu. Semoga Engkau berkenan menyempurnakannya, sehingga layak menjadi pujian bagi kemuliaan-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin. 
    

PS/INSPIRASI BATIN 2018

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy