Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
“Takut akan Allah membebaskan kita dari takut akan manusia. Ia membebaskan” (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Mzm 54:3-4)
Allah,
selamatkanlah daku demi nama-Mu, tolonglah aku dengan kuasa-Mu.
Dengarkanlah ya Allah, permohonanku, perhatikanlah kata-kata mulutku.
Doa Pembuka
Allah
Bapa Maharahim, perkenankanlah kami mengimani warta gembira Putra-Mu.
Ajarilah kami selalu berpegang pada pengharapan yang telah Kautumbuhkan
di dalam hati kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang
segala masa. Amin.
Tuhan
datang menyelamatkan setiap orang agar dapat memperoleh kebaikan dari
pada-Nya. Persoalannya adalah, maukah kita menerima Tuhan dalam hidup
kita?
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (1:21-23)
"Allah telah mendamaikan kalian agar kalian ditempatkan di hadapan-Nya dalam keadaan kudus dan tak bercela."
Saudara-saudara,
kalian dahulu hidup jauh dari Allah, dan memusuhi Dia dalam hati serta
pikiran seperti terbukti dalam perbuatanmu yang jahat. Oleh wafat
Kristus sekarang kalian didamaikan Allah dalam tubuh jasmani Kristus
agar kalian ditempatkan di hadapan-Nya dalam keadaan kudus, tak bercela
dan tak bercacat. Sebab itu kalian harus bertekun dalam iman, tetap
teguh dan tidak goncang. Janganlah kalian mau dijauhkan dari pengharapan
Injil yang telah kalian dengar dan telah dikabarkan di seluruh alam di
bawah langit; dan aku, Paulus, telah menjadi pelayannya. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah Mazmur Tanggapan Ref. Allahlah penolongku. Ayat. (Mzm 90:3-5a.12-13.14.17) 1.
Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku
karena keperkasaan-Mu! Ya Allah, dengarkanlah doaku, berilah telinga
kepada ucapan mulutku! 2. Sesungguhnya, Allah adalah penolongku;
Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela hati aku akan mempersembahkan
kurban kepada-Mu. Aku akan bersyukur sebab baiklah nama-Mu, ya Tuhan.
Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya Ayat. (Yoh 14:6) Akulah jalan, kebenaran dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang sampai kepada Bapa, tanpa melalui Aku. Banyak
orang yang melakukan aturan dalam hidup ini tanpa tahu makna terdalam
dari aturan itu. Oleh karena itu, sikap Yesus terhadap setiap aturan
perlu kita camkan. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:1-5)
"Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
Pada
suatu hari Sabat Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di ladang gandum.
Para murid memetik bulir-bulir gandum, menggisarnya dengan tangan, lalu
memakannya. Tetapi beberapa orang Farisi berkata, “Mengapa kalian
melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Maka Yesus
menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan
para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam rumah Allah dan mengambil roti
sajian. Roti itu dimakannya dan diberikannya kepada para pengikutnya.
Padahal roti itu tidak boleh dimakan, kecuali oleh para imam.” Dan Yesus
berkata lagi, “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.” Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya. U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan Di
hadapan hukum yang mengikat, kemanusiaan seharusnya lebih diutamakan.
Inilah prinsip moral yang perlu diakui semua orang. Yesus tidak
mengharapkan agar kita beramai-ramai melawan hukum dan peraturan yang
ada. Ia ingin menyentuh kesadaran kita agar mampu menghargai kemanusiaan
sebagai karya ilahi yang semestinya lebih tinggi daripada hukum dan
aneka peraturan sebagai karya manusia. Antifon Komuni (Mzm 54:8)
Allahlah penolongku. Tuhanlah penopang hidupku.
Doa Malam Ya
Allah, orang yang mampu bersyukur hidupnya pasti damai. Maka, bantulah
kami agar dapat mensyukuri apa saja yang boleh kami terima dan tidak
membanding-bandingkan karena cinta-Mu sungguh penuh pada setiap pribadi.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Yesus mengungkapkan sebuah perumpamaan berikut: ”Anggur yang baru harus
disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tidak seorang pun yang telah
minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata,
bahwa anggur yang tua itu baik”. (Luk 5: 38 - 39 )
Antifon Pembuka (Mzm 37:4-5)
Carilah kebahagiaanmu dalam Tuhan
Ia akan meluluskan keinginan hatimu.
Serahkanlah nasib-Mu kepada Tuhan,
percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, manusia Kauberi tugas menjaga
misteri-misteri-Mu. Semoga kami selalu menghormati sabda-Mu dan ajarilah
kami memahami nama-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu yang
hidup dan
berkuasa, bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, kini dan sepanjang
masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (1:15-20)
"Segala sesuatu diciptakan dengan perantaraan-Nya dan untuk Dia."
Saudara-saudara, Allah tidak kelihatan. Kristuslah gambar-Nya. Dialah
yang pertama dari segala ciptaan. Sebab dalam Kristuslah telah
diciptakan segala sesuatu, baik di surga maupun di bumi, baik yang
kelihatan maupun yang tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan,
baik pemerintah maupun penguasa. Segala sesuatu diciptakan dengan
perantaraan-Nya dan untuk Dia. Dia ada mendahului segala sesuatu dan
segala sesuatu ada dalam Dia. Kristuslah kepala tubuh, yaitu jemaat.
Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati,
sehingga Dialah yang paling utama dalam segala sesuatu. Karena seluruh
kepenuhan Allah berkenan diam dalam Kristus, dan dengan perantaraan
Kristus Allah mendamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya. Baik yang ada
di bumi, maupun yang ada di surga, segalanya didamaikan oleh darah
Kristus yang tersalib.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah Mazmur Tanggapan PS 840 Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan Tuhan.
Atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 100:2.3.4.5; Ul: lih.3c)
1. Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah, Dialah yang menjadikan kita, dan
punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah
ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan
pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Aku ini cahaya dunia, sabda Tuhan. Yang mengikuti Aku, hidup dalam cahaya. Alleluya
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:33-39)
"Apabila mempelai diambil, barulah sahabat-sahabat mempelai akan berpuasa."
Sekali peristiwa orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat berkata kepada
Yesus, "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang. Demikian
pula murid-murid orang Farisi. Tetapi murid-murid-Mu makan dan minum."
Yesus menjawab, "Dapatkah sahabat mempelai disuruh berpuasa, selagi
mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya mempelai
diambil dari mereka; pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Yesus
mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka, "Tiada seorang pun
mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk ditambalkan pada baju
yang tua. Sebab jika demikian, yang baru itu pun akan koyak. Apalagi
kain penambal yang dikoyakkan dari baju baru tidak akan cocok pada baju
yang tua. Demikian juga tiada seorang pun mengisikan anggur baru ke
dalam kantong kulit yang tua. Sebab jika demikian, anggur baru itu akan
mengoyakkan kantong tua itu, lalu anggur akan terbuang dan kantong itu
pun hancur. Tetapi anggur baru harus disimpan dalam kantong yang baru
pula. Dan tiada seorang pun yang telah minum anggur tua ingin minum
anggur yang baru, sebab ia akan berkata, 'Anggur yang tua lebih baik'."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Orang Farisi bertanya kepada Yesus: "Murid-murid Yohanes sering
berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi
murid-muridMu makan dan minum". Mengapa orang-orang Farisi bertanya
demikian kepada Yesus? Orang Farisi adalah orang yang senang berpikir.
Mereka memandang dirinya sendiri lebih tinggi daripada orang kebanyakan.
Oleh karena itu, mereka merasa terganggu dengan orang lain yang lebih
hebat daripada mereka. Mereka tidak suka dengan Yesus yang berperilaku
seolah-olah Dia adalah Allah, misalnya berkuasa mengampuni dosa
seseorang. Tindakan Yesus membuat mereka merasa dirinya lebih rendah
daripada Dia. Dan itulah hal yang tidak mereka terima. Karena mereka
merasa diri mereka tinggi, namun tidak mau mengakui hal itu karena takut
dinilai sombong, sehingga mereka merendahkan diri di hadapan Allah.
Saudara-saudari terkasih.
Orang Farisi memandang perbedaan sebagai pertentangan. Misalnya, mereka
menganggap rendah hati itu baik, sementara mengakui kuasa pribadi adalah
buruk. Pandangan yang bersifat hitam putih ini membuat mereka tumbuh
menjadi pribadi yang munafik, karena mereka hanya mau menerima yang
putih dan menolak yang hitam. Sehingga ketika mereka merasa diri mereka
pintar, mereka menganggap itu sebagai sebuah dosa kesombongan, mereka
mengatasi rasa berdosanya dengan seolah-olah merendahkan diri di depan
Allah, padahal sesungguhnya mereka sedang menolak diri mereka sendiri
dengan menutup-nutupi kepandaian yang ada dalam diri mereka. Orang yang
munafik cenderung mudah menghakimi orang lain. Mereka menghakimi Yesus
sebagai pribadi yang sangat sombong, padahal pendapat itu sesungguhnya
mencerminkan diri mereka sendiri, yang mereka tolak dan tidak sukai,
lalu melemparkannya pada orang lain.
Saudara-saudari terkasih.
Yesus memandang perbedaan sebagai sama-sama baik, bukan yang satu baik
dan yang satu buruk. Ia mengampuni dosa orang lain karena Ia meyakini,
dan sungguh merasakan kehadiran Allah di dalam diri-Nya, sehingga ketika
Ia mengampuni dosa seseorang, Ia tidak merasa sombong, melainkan
sekedar mewakili Allah yang berada di dalam diri-Nya, yang berkuasa
mengampuni dosa orang itu. Ia tidak memandang manusia itu rendah dan
Allah itu tinggi, melainkan manusia dan Allah itu adalah satu, Allah di
dalam manusia, dan manusia di dalam Allah. Pandangan Yesus ini ibarat
anggur tua. Semakin lama anggur disimpan, rasanya semakin nikmat,
sehingga orang yang sudah merasakan anggur tua, biasanya tidak ingin
minum anggur yang baru. Demikian juga dengan Yesus. Ia sudah mencapai
kesatuan dengan Allah di dalam diri-Nya, sehingga Ia tidak lagi ingin
bercerai dari Allah. Ia tidak lagi sering berpuasa dan sembahyang untuk
bertemu Allah.
Saudara-saudari terkasih.
Pandangan Yesus ini sulit dipahami oleh orang Farisi. Mereka malah
menganggap Yesus menghujat Allah, karena merasa diri-Nya sama
berkuasanya dengan Allah. Kesalahpahaman orang Farisi ini ibarat anggur
baru yang disimpan dalam kantong kulit yang tua, yang akan mengoyakkan
kantong tua itu, sehingga anggur baru itu terbuang dan kantong itu pun
hancur. Anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula.
Orang yang belum mengalami persatuan dengan Allah sebaiknya rajin
berpuasa dan sembahyang. Puasa dan sembahyang akan membantu mereka untuk
bertemu dan merasakan kehadiran Allah di dalam diri mereka. Yesus
menghargai puasa dan sembahyang sebagai jalan bersatu dengan Allah. Ia
sendiri pun pernah berpuasa 40 hari penuh di padang gurun. Puasa dan
sembahyang adalah proses yang sama berharganya dengan proses makan dan
minum. Puasa dan sembahyang ditlakukan dulu, untuk bertemu Allah di
dalam diri, lalu makan dan minum dilakukan sesudahnya.
Syalom aleikhem. Makna apostolik pada poin ketiga – sebagaimana telah dijelaskan dalam edisi sebelum ini – adalah “tetap digembalakan oleh Para Rasul melalui para pengganti mereka”. Begini nalarnya, simaklah.
Allah Sang Bapa mengutus Yesus Kristus, Sang Putra, ke dunia. Pada awal karya-Nya di depan umum, Tuhan Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk menyertai-Nya dan diutus memberitakan Injil. Orang-orang itu menjadi “utusan” (Yunani: apostolos). Setelah Tuhan naik ke surga, pelayanan “Para Utusan”, Para Rasul, melanjutkan pelayanan Kristus.
Karena itu, Para Rasul menyadari bahwa mereka diberi kuasa oleh Allah melalui Yesus Kristus sebagai “pelayan Perjanjian Baru”, sebagai “pelayan Allah”, sebagai “utusan dalam nama Kristus”, sebagai “pelayan Kristus” dan “pengemban rahasia-rahasia Allah”. Sungguh, itu semua bukan sembarang kuasa, melainkan kuasa yang datang “dari atas”, dari Allah.
Tugas-tugas pelayanan Para Rasul dapat dibedakan menjadi dua macam: (1) tugas yang tak dapat diserahkan kepada orang lain; (2) tugas yang dapat diserahkan. Tugas sebagai saksi kebangkitan Tuhan dan dasar Gereja Kristus tentulah tak dapat diserahkan. Harus Para Rasul yang melaksanakannya, orang-orang selain mereka tak bisa. Di lain pihak, ada tugas yang dapat diserahkan.
Sambung Menyambung
Dalam hal itu, Kristus telah berjanji bahwa Beliau akan menyertai mereka sampai akhir zaman. Artinya apa? Artinya, perutusan yang dipercayakan kepada Para Rasul harus berlangsung sampai akhir zaman. Bagaimana bisa, bukankah Para Rasul manusia biasa yang bisa mati, yang terbatas masa hidupnya di dunia ini? Jawabannya: Para Rasul mengangkat pengganti mereka yang dapat diserahi tugas sampai akhir zaman, sambung menyambung senantiasa.
Kepada para pengganti itu, Para Rasul berpesan agar para pengganti mereka menjaga kawanan domba Tuhan, menggembalakan jemaat Allah. Para Rasul juga memberi perintah supaya bila para pengganti itu meninggal dunia, orang-orang lain lagi dapat melanjutkan tugas pelayanan mereka. Demikian terus dan terus sampai hari kiamat.
Khasnya Pengganti Rasul Petrus
Di antara Rara Rasul, ada tugas khas yang dipercayakan kepada Rasul Petrus sebagai Ketua Para Rasul. Penerusan tugas pelayanan Rasul Petrus kepada penggantinya dan kepada penggantinya lagi dan seterusnya harus tetap ada sampai akhir zaman. Demikianlah kita lebih tahu lagi mengenai apa artinya apostolik. Bahasa gampangnya: “nyambung sampai kepada Para Rasul”.
Gereja Katolik
Satu hal lagi perlu dijelaskan mengenai sifat apostolik, yaitu bahwa Gereja Kristus “diutus” ke seluruh dunia. Gereja utusan juga, karena itu disebut apostolik.
Terakhir, manakah Gereja Kristus itu? Satu-satunya Gereja Kristus yang kita akui sebagai Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik berada dalam Gereja Katolik yang dipimpin oleh Pengganti Petrus – dialah Sri Paus Roma – dan para uskup dalam persekutuan dengannya.
** Uraian atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 858-870
“Janganlah kamu datang ke gereja dan mendengarkan warta begitu bagus, tetapi tidak menghasilkan perbuatan baik.” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Kol 1:13)
Bapa telah melepaskan kita dari kegelapan, dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Putra-Nya yang terkasih.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, berkenanlah membuka budi dan hati kami,
agar dapat memahami kehendak-Mu. Semoga Kerajaan-Mu berkembang dengan
subur di tengah-tengah sanak saudara kami berkat karya-Mu melalui kami.
Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
Amin. Kuasa
Allah itu akan tetap tinggal dalam hidup kita. Syaratnya, apabila kitam
enjaganya dengan melakukan kehendak Tuhan dalam sukacita dan ketekunan.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (1:9-14)
"Bapa telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam kerajaan Putra-Nya yang terkasih."
Saudara-saudara, sejak kami mendengar tentang kalian, tak henti-hentinya
kalian kami doakan. Kami mohon semoga kalian menerima segala hikmat dan
pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna.
Maka hidupmu akan layak di hadapan-Nya, dan berkenan di hati-Nya dalam
segala hal. Kalian akan menghasilkan buah dalam segala pekerjaan baik,
dan bertumbuh dalam pengetahuan benar tentang Allah. Kalian akan
diperkuat dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan Allah untuk
menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar dan mengucap syukur
dengan sukacita kepada Bapa, yang membuat kalian layak mendapat bagian
dalam apa yang ditentukan bagi orang-orang kudus di dalam Kerajaan
terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan
kita ke dalam kerajaan Anak-Nya yang terkasih; Dalam Kristus itulah kita
memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya.
Ayat. (Mzm 98:2-3ab.3cd-4.5-6)
1. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya,
telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan
kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
2. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah
kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan
bermazmurlah!
3. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu;
dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan
Raja, yakni Tuhan!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 1:17)
Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia. Taat kepada
perintah Allah akan mendatangkan mukjizat sehari-hari yang berkelimpahan
dalam hidup kita. Jika kita taat kepada perintah-perintah-Nya, kita
mampu akan mengalami bahwa mukjizat Tuhan itu nyata.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:1-11)
"Mereka meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus."
Pada suatu ketika Yesus berdiri di pantai Danau Genesaret. Orang banyak
mengerumuni Dia hendak mendengarkan sabda Allah. Yesus melihat dua buah
perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang
membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu
Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu itu sedikit jauh dari
pantai. Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
Selesai berbicara Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang
dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab,
"Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap
apa-apa. Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga." Dan
setelah mereka melakukannya, mereka menangkap ikan dalam jumlah besar,
sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada
teman-temannya di perahu yang lain, supaya mereka datang membantu. Maka
mereka itu datang, lalu mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga
hampir tenggelam. Melihat hal itu Simon tersungkur di depan Yesus dan
berkata, "Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini orang berdosa." Sebab
Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan yang mereka
tangkap. Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang
menjadi teman Simon. Yesus lalu berkata kepada Simon, "Jangan takut.
Mulai sekarang engkau akan menjala manusia." Dan sesudah menghela
perahu-perahunya ke darat, mereka lalu meninggalkan segala sesuatu, dan
mengikuti Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan Ketaatan merupakan
sebuah nilai yang apabila dihayati dengan baik akan menghasilkan banyak
buah. Hidup kita sehari-hari dapat menjadi medan, tempat kita menghayati
semangat ketaatan: taat pada rambu-rambu lalu lintas supaya selamat
ketika berkendara di jalan, taat pada anjuran dokter agar terhindar dari
macam-macam penyakit, taat pada nasihat orangtua agar hidup aman
sentosa, atau taat pada kehendak Tuhan supaya memperoleh jaminan
keselamatan kekal. Apakah Anda cukup taat selama ini? Antifon Komuni (Luk 5:5)
Guru, semalam suntuk kami payah
bekerja, namun tak seekor ikan pun kami tangkap. Tetapi atas perintah-Mu
saya akan melabuhkan pukat.
Doa Malam Yesus, sumber kekuatan dan
hidupku, terima kasih atas apa pun yang boleh aku terima hari ini. Kini
aku mohon, berkatilah istirahatku malam ini hingga esok pagi. Semoga
istirahat malam ini dapat memberi kesegaran jiwa dan ragaku. Amin.
Aoa yang dapat diucapkan oleh lidah manusia dan apa yang dapat
ditangkap oleh indra manusia, termuat dalam Kitab Suci. ---- St.
Hieronimus
Antifon Pembuka (Kol 1:3)
Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kalian.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang maha pengasih dan penyayang, hanya mereka yang
tidak mau melihat, benar-benar buta. Hanya mereka yang tidak mau
mendengar, yang sungguh-sungguh tuli. Kami mohon kepada-Mu, bukalah mata
dan telinga kami terhadap segala kebaikan dan rahmat-Mu yang
Kausampaikan melalui sesama di sekitar kami. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (1:1-8)
"Sabda kebenaran telah sampai kepadamu, demikian juga kepada seluruh dunia."
Dari Paulus, rasul Kristus Yesus, oleh kehendak Allah, dan Timotius
saudara kita, kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam
Kristus di Kolose. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa
kita, menyertai kamu. Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa
Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu, karena
kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang
kasihmu terhadap semua orang kudus, oleh karena pengharapan, yang
disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih
dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil, yang sudah
sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia,
demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal
kasih karunia Allah dengan sebenarnya. Semuanya itu telah kamu ketahui
dari Epafras, kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah
pelayan Kristus yang setia. Dialah juga yang telah menyatakan kepada
kami kasihmu dalam Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku percaya akan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sekarang dan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm. 52:10.11)
1. Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah
Allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan
selamanya.
2. Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah yang
bertindak; karena nama-Mu baik, aku hendak memasyhurkannya di hadapan
orang-orang yang Kaukasihi.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus aku memaklumkan Injil kepada orang hina dina dan mewartakan pembebasan kepada para tawanan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:38-44)
"Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil, sebab untuk itulah Aku diutus."
Setelah meninggalkan rumah ibadat di Kapernaum, Yesus pergi ke rumah
Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada
Yesus supaya menolong dia. Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu
menghardik demam itu, dan penyakit itupun meninggalkan dia. Perempuan
itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua
orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita
bermacam-macam penyakit. Iapun meletakkan tangan-Nya atas mereka
masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga
setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan
keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena
mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias. Ketika hari siang, Yesus berangkat
dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia,
lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan
mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku
harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."
Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan Sakit adalah pengalaman
setiap manusia. Ada sakit ringan, sedang dan berat. Ada penyakit kronis,
bawaan, ataupun tahunan. Ada yang bisa sembuh dan ada yang tinggal
tunggu waktu. Bagi mereka yang mempunyai kartu BPJS, akan sangat
terbantu, walaupun keluhan pada umumnya adalah soal pengurusannya tidak
semudah yang dibayangkan. Mereka yang punya uang, tentu bisa memilih
dokter siapa, rumah sakit mana yang akan dipilih. Tidak hanya rumah
sakit dalam negeri, tetapi juga rumah sakit luar negeri. Satu hal yang
sama adalah, semua orang sakit tentu ingin sembuh (cepat atau lambat).
Hari ini Yesus menyembuhkan banyak
orang sakit, mulai dari ibu mertua Simon yang demam keras sampai
berbagai macam penyakit. Kepada mereka semua, Yesus meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka.
Sikap Yesus seperti ini sebenarnya juga bisa kita contoh saat mendoakan
orang sakit. Dengan keyakinan bahwa Yesuslah yang menyembuhkan, kita
mendoakan orang-orang sakit yang kita kunjungi.
Gereja mengajarkan bahwa bila ada
orang sakit (sakit berat, mau operasi besar) atau mau bepergian jauh,
orang bisa minta Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Banyak orang Katolik
berpandangan salah. Sangkanya, Sakramen Pengurapan Orang Sakit membuat
orang semakin cepat dipanggil Tuhan! Sakramen Pengurapan Orang Sakit
diberikan kepada mereka yang sakit supaya mereka diberi kekuatan secara
rohani dan jasmani. Dan memang, seandainya penyakitnya sudah parah,
tidak ada harapan, sakramen ini bisa menjadi bekal kekuatan menyerahkan
diri kepada kerahiman Allah. Tentu saja, katekese seperti ini perlu
terus-menerus diberikan kepada umat.
Marilah kita memberikan perhatian
kepada yang sakit, dengan mendoakan, mengunjungi dan mengajak berdoa,
menyapa, memintakan Sakramen Pengurapan Orang Sakit, atau pun ikut
membantu secara material. Beban berat tetapi diangkat banyak orang,
tentu akan lebih ringan. Semoga, hati kita semakin peka akan perhatian
kepada orang-orang sakit, tua, dan yang akan menghadapi ajal.
Pendampingan dengan tulus dan dengan hati akan membawa ketenangan dan
kekuatan bagi mereka yang sakit, dan atau mereka yang akan menghadap
Tuhan. Tuhan memberkati! .(JK/Inspirasi Batin)
Antifon Komuni (Luk 4:43)
Di kota-kota lain pun Aku harus mewartakan Injil Kerajaan Allah, sebab untuk itulah Aku diutus.
Mrk. 5:22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya
Et venit quidam de archisynagogis nomine Iairus et videns eum procidit ad pedes eius
Syalom aleikhem. Waktu itu, Tuhan Yesus masih berada di sekitar danau, di sisi barat, dan dikerumuni oleh orang-orang yang ingin mendapat pelayanan-Nya. Beliau didatangi seorang kepala sinagoga (tempat ibadat orang Yahudi). Jabatan kepala sinagoga adalah jabatan terhormat yang dipegang seorang awam, bukan imam. Biasanya kepala sinagoga dipilih oleh umat yang biasa berkumpul di suatu sinagoga. Tugasnya mengatur penyelenggaraan peribadatan tiap Sabat. Nama kepala itu Yairus. Tak dijelaskan di mana tempat tinggal Yairus.
Kata “tersungkur” bukan berarti jatuh, melainkan sikap sujud untuk menghormati dan mengakui bahwa orang yang ada di hadapannya pantas dihormati karena kuasanya dianggap lebih besar. Dengan bersujud di depan Tuhan Yesus, Yairus mengakui kuasa Beliau.
Mrk. 5:23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya: “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.”
et deprecatur eum multum dicens: “ Filiola mea in extremis est; veni, impone manus super eam, ut salva sit et vivat ”.
Pengakuan akan kuasa Tuhan Yesus makin tampak ketika Yairus memohon kepada-Nya mengenai anak perempuannya yang “sedang sakit, hampir mati”. Frasa ini secara harafiah bermakna ‘sedang sekarat’. Keadaan sungguh gawat, namun Yairus menaruh kepercayaan yang besar kepada Tuhan Yesus. Dengan yakin, ia memohon agar Tuhan datang dan meletakkan tangan-Nya. Dalam kebiasaan Yahudi, meletakkan tangan artinya mendoakan atau memberkati.
Keyakinan Yairus sungguh penuh. Tercatat pada akhir ayat, Yairus berkata “supaya ia selamat dan tetap hidup”. Yairus penuh iman bahwa Tuhan mampu menyelamatkan anaknya yang sedang sekarat, ia yakin anaknya akan tetap hidup kalau Tuhan menolongnya. Ingatlah, semua ucapan Yairus disampaikan sambil bersujud di depan Tuhan. Sebuah ungkapan iman yang mendalam.
Mrk. 5:24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
Et abiit cum illo. Et sequebatur eum turba multa et comprimebant illum.
Tuhan memenuhi permintaan Yairus, lalu berangkat menuju rumah Yairus. Waktu itu, banyak sekali orang mengerumuni Tuhan. Ayat ini mengisahkan bahwa keberangkatan Tuhan diiringi oleh orang banyak. Suasana ramai sekali karena orang berdesak-desakan dalam perjalanan menuju rumah Yairus.
Mrk. 5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
Et mulier, quae erat in profluvio sanguinis annis duodecim
Keterangan “di situ” artinya di tengah-tengah kerumunan orang. Perempuan itu berada di antara orang banyak yang berdesak-desakan. Kata “pendarahan” terkait dengan haid. Menurut hukum Yahudi, perempuan haid itu najis, dan orang yang bersentuhan dengannya ikut najis. Karena penyakitnya itu, si perempuan terkucil secara jasmani dan rohani. Sebab, orang najis tak bisa ikut beribadat.
Selasa, 03 September 2019
Peringatan Wajib St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja
“Demi cinta akan Tuhan, tak henti-hentinya aku mengajarkan tentang Dia” (St. Gregorius Agung)
Antifon Pembuka
Orang ini dipilih Tuhan sendiri, diangkat-Nya menjadi imam agung. Harta dunia terbuka baginya, karunia ilahi melimpahi hatinya.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maharahim, dengan penuh belas kasih Kaujaga umat-Mu dan
Kaubimbing dalam kasih sayang-Mu. Buatlah para pemimpin umat-Mu
bersemangat dan bijaksana berkat doa Paus Gregorius Agung. Semoga
kemajuan umat-Mu selalu menggembirakan para gembalanya. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
Amin. Tuhan
menjamin kita dengan segala anugerah. Namun, kita tetap diminta untuk
selalu waspada terhadap dosa dan bertekun dalam iman dan perbuatan baik.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat Tesalonika (5:1-6.9-11)
"Kristus telah wafat untuk kita, agar kita hidup bersama Dia."
Saudara-saudara, tentang zaman dan masa kedatangan Tuhan tidak perlu
dituliskan kepadamu, karena kalian sendiri tahu benar-benar, bahwa hari
Tuhan datang seperti pencuri di waktu malam. Bila orang mengatakan,
bahwa semuanya damai dan aman, maka tiba-tiba kebinasaan menimpa mereka
seperti seorang wanita hamil ditimpa oleh sakit bersalin. Maka pasti
mereka takkan terluput! Tetapi Saudara-saudara, kalian tidak hidup dalam
kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kalian seperti
pencuri, karena kalian semua adalah anak-anak terang dan anak-anak
siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab
itu janganlah kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga
dan sadarlah! Sebab Allah menetapkan kita bukan untuk mengalami
kemurkaan, melainkan untuk memperoleh keselamatan oleh Tuhan kita, Yesus
Kristus. Kristus telah wafat untuk kita, supaya kita tetap hidup
bersama dengan Dia, entah kita berjaga entah kita tidur. Maka dari itu,
hendaklah kalian saling menasihati dan saling membina, sebagaimana
memang sudah kalian lakukan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Dikaulah penyelamatku. Atau Aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang hidup.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus
takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam
di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan
menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri
orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah
hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan! Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 7:16; 2/4)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Setan
sering digambarkan mengenal Yesus dengan baik maka mereka tunduk dan
takut kepada-Nya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita mengenal Yesus
dengan baik dan tunduk kepada-Nya?
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:31-37)
"Aku tahu siapa Engkau: Engkau Yang Kudus dari Allah."
Sekali peristiwa Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea. Di
situ Ia mengajar pada hari-hari Sabat. Orang-orang takjub mendengar
pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di rumah ibadat itu ada
seorang yang kerasukan setan. Ia berteriak dengan suara keras, “Hai
Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang
hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Engkaulah Yang Kudus
dari Allah.” Tetapi Yesus menghardik dia, kata-Nya, “Diam, keluarlah
dari padanya!” Maka setan menghempaskan orang itu ke tengah orang-orang
banyak, lalu keluar dari padanya, dan sama sekali tidak menyakitinya.
Semua orang takjub, dan berkata satu sama lain, “Alangkah hebatnya
perkataan ini! Dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada
roh-roh jahat, dan mereka pun keluar.” Maka tersiarlah berita tentang
Yesus ke mana-mana di daerah itu.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan Kita hidup dalam
rutinitas yang penuh dengan berbagai kesibukan. Sebagian orang memang
mencari Tuhan di sela-sela kesibukan itu, tetapi tidak sedikit pula yang
mudah melupakan-Nya dan memilih kesenangan lain. Dalam situasi seperti
ini, tidak mengherankan apabila roh jahat, yaitu macam-macam pikiran
jahat dan keinginan tak teratur, dengan mudah menguasai hidup mereka.
Apakah Anda membiarkan kuasa Yesus bekerja atas diri Anda? Antifon Komuni (Luk 4:36)
Semua orang takjub dan berkata satu sama lain, "Bukan main hebat
sabda-Nya! Dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah dan roh-roh
jahat pun keluar."
Doa Malam
Tuhan, kuatkanlah niat dan usaha kami untuk makin mencintai dan
menghormati-Mu, senantiasa berdoa kepada-Mu. Jangan biarkan rasa malas
berada dalam diri kami. Bantulah kami agar dengan tegas mengalahkan
kelemahan diri kami. Tuhan, Engkaulah kekuatan kami. Amin.
“Biarkan orang- orang yang serakah belajar, bahwa para pencinta harta duniawi adalah musuh Kristus “(Bede yang terberkati)
Berbagai peristiwa kekerasan dan krisis identitas saat ini sedang terjadi di Tanah Papua. Kekerasan apapun bentuknya hanya akan melahirkan kekerasan baru lainnya yang menimbulkan luka dan penderitaan.
Layaknya sebuah keluarga. Apapun yang dirasakan salah satu anggota keluarga akan dirasakan juga oleh seluruh anggota keluarga. Maka luka hati yang dirasakan oleh saudara-saudara kita di Papua adalah juga menjadi luka hati bangsa bersama.
Perbedaan suku, agama, ras, dan golongan bukanlah menjadi penghalang setiap orang merasakan hidup damai di negeri ini.
Teriakan untuk hidup damai menjadi ajakan semua umat beriman, tak kecuali umat Katolik.
Dalam kesempatan ini, marilah seluruh umat beriman Indonesia khususnya umat Katolik memberikan dukungan doa dan energi positif agar rasa damai dan keadilan kembali hadir di bumi Papua.
Rm.PC.Siswantoko, Pr
Sekretaris Komisi Kerawam KWI
===========================
DOA UNTUK PAPUA TANAH DAMAI
Tuhan Yang Maha Kasih,
Kami bersyukur Engkau melahirkan kami di bumi pertiwi ini
dengan ragam, suku, agama, dan budaya.
Agar kami belajar untuk saling menghormati,
hidup rukun dalam perbedaan dan menyadari bahwa
semua orang mempunyai martabat yang sama
Pada saat ini
Kami ingin bersatu dan berbela rasa
dengan saudara-saudari kami di Tanah Papua,
yang sedang mengalami pergulatan hidup
yang telah menguras tenaga, pikiran, perasaan, dan air mata
Kami sebagai sesama anak bangsa menyadari bahwa
Luka mereka juga luka kami
Tangis mereka juga tangis kami
Derita mereka juga derita kami
Kesedihan mereka juga kesedihan kami
Tuhan Yang Maha Kuasa
Bimbinglah kami agar selalu
menggunakan cara-cara damai, tanpa kekerasan,
mengedepankan dialog dan musyawarah
berlandaskan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan
dalam menyelesaikan persoalan di tanah Papua tercinta.
Gereja Katolik “yang dipercayakan untuk meneruskan dan menjelaskan wahyu, “menimba kepastiannya tentang segala sesuatu yang diwahyukan bukan hanya melalui Kitab Suci. Maka dari itu keduanya [baik tradisi maupun Kitab Suci] harus diterima dan dihormati…” --
Katekismus Gereja Katolik, 82
Antifon Pembuka (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai Aku. Aku diutus-Nya untuk mewartakan kabar gembira kepada kau fakir miskin.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami, sumber kehidupan, Engkaulah Allah orang-orang hidup,
yang membangkitkan Yesus, hamba-Mu dari alam maut. Kami mohon iman bahwa
segalanya dapat berubah. Berilah kiranya kami harapan baru dan
bimbinglah kami agar dapat bersatu dengan Yesus Putra-Mu terkasih dan
dengan semua saja yang mencari Engkau. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (4:13-17)
"Mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan oleh Allah bersama Yesus."
Saudara-saudara, kami ingin agar kalian mengetahui tentang orang-orang
yang sudah meninggal dunia, supaya kalian jangan berdukacita seperti
orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena kalau kita
percaya bahwa Yesus telah wafat dan bangkit, maka kita percaya juga
bahwa semua orang yang telah meninggal dunia dalam Yesus akan
dikumpulkan oleh Allah bersama dengan Yesus. Hal ini kami katakan
kepadamu seturut sabda Allah ini. Kita yang hidup dan masih tinggal
sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali takkan mendahului mereka yang sudah
meninggal. Sebab pada waktu tanda diberikan, yaitu pada waktu penghulu
malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, Tuhan sendiri akan turun
dari surga. Dan mereka yang telah meninggal dalam Kristus Yesus akan
lebih dahulu bangkit. Sesudah itu kita yang hidup dan masih tinggal,
akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Kristus
di angkasa.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan datang menghakimi dunia dengan adil
Ayat. (Mzm. 96:1.3.4-15.11-12.13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai
seluruh bumi! Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa,
kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat
daripada segala dewata. Sebab segala allah para bangsa adalah hampa,
tetapi Tuhan, Dialah yang menjadikan langit.
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersoraksorai, biar gemuruhlah
laut serta segala isinya; biarlah beria-ria padang dan segala yang ada
di atasnya dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab
Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan
keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku; Aku diutus Tuhan mewartakan kabar baik kepada orang-orang miskin.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:16-30)
"Aku diutus menyampaikan kabar baik kepada orang miskin. Tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya."
Sekali peristiwa datanglah Yesus di Nazaret, tempat Ia dibesarkan.
Seperti biasa, pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat. Yesus berdiri
hendak membacakan Kitab Suci. Maka diberikan kepada-Nya Kitab Nabi
Yesaya. Yesus membuka kitab itu dan menemukan ayat-ayat berikut, "Roh
Tuhan ada pada-Ku. Sebab Aku diurapi-Nya untuk menyampaikan kabar baik
kepada orang-orang miskin. Dan Aku diutus-Nya memberitakan pembebasan
kepada orang-orang tawanan, penglihatan kepada orang-orang buta, serta
membebaskan orang-orang yang tertindas; Aku diutus-Nya memberitakan
bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Yesus menutup kitab itu
dan mengembalikannya kepada pejabat; lalu Ia duduk, dan mata semua
orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Kemudian Yesus mulai
mengajar mereka, kata-Nya, "Pada hari ini genaplah ayat-ayat Kitab Suci
itu pada saat kalian mendengarnya." Semua orang membenarkan Yesus.
Mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya. Lalu mereka
berkata, "Bukankah dia anak Yusuf?" Yesus berkata, "Tentu kalian akan
mengatakan pepatah ini kepada-Ku, 'Hai Tabib sembuhkanlah dirimu
sendiri. Perbuatlah di sini, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami
dengar telah terjadi di Kapernaum!" Yesus berkata lagi, "Aku berkata
kepadamu: Sungguh, tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Aku
berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar, 'Pada zaman Elia terdapat
banyak wanita janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun
dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh
negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka,
melainkan kepada seorang wanita janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan
pada zaman Nabi Elisa banyak orang kusta di Israel tetapi tiada seorang
pun dari mereka yang ditahirkan, selain Naaman, orang Siria itu."
Mendengar itu sangat marahlah semua orang di rumah ibadat itu. Mereka
bangkit lalu menghalau Yesus ke luar kota, dan membawa Dia ke tebing
gunung tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.
Tetapi Yesus berjalan lewat tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Orang yang merantau dan sukses dalam bekerja atau usaha ketika ‘pulang’/pergi ke tempat asal, tempat ia dibesarkan serta membawa bukti keberhasilan seperti uang dan harta benda, pada umumnya dipuji dan dikagumi oleh sanak-saudara dan tetangganya dan mereka ikut bersukacita. Yesus pulang ke tampat Ia dibesarkan tidak membawa uang atau harta benda, melainkan membacakan sabda, ramalan nabi Yesaya, yang menggambarkan jati Diri-Nya sebagai Penyelamat Dunia. Dengan kata lain Ia sungguh mahabesar melebihi orang-orang yang sukses dalam usaha dan kerja, karena Ia adalah Penyelamat Dunia. Ia, setelah membacakan kutipan dari Kitab Yesaya, bersabda: ”Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya” : orang miskin menerima kabar baik, yang ditawan dibebaskan, yang buta melihat, yang tertindas dibebas dan rahmat Tuhan datang. Mungkin karena kebesaran-Nya itulah maka sanak-kerabat dan tetangga-Nya tidak percaya kepada-Nya: dari keluarga sederhana lahir Tokoh Dunia yang tetap sederhana penampilan-Nya. Bercermin dari Warta Gembira hari ini, saya mengajak dan mengingatkan kita semua: marilah kita dalam hidup beriman lebih mengutamakan tindakan atau perilaku daripada kata-kata atau pembicaraan, sedikit bicara (yang bermutu) banyak kerja Kita tingkatkan dan perdalam perilaku dan tindakan yang benar, meskipun untuk itu harus menghadapi tantangan atau ketidak-percayaan sesama dan saudara-saudari kita; khususnya dalam perilaku atau tindakan kita lebih berbuat baik kepada mereka yang miskin dan tertindas/tertawan, dan biarlah kehadiran dan sepak terjang kita di mana pun dan kapanpun menjadi ‘rahmat Tuhan’ yang menyelamatkan dan membahagiakan.
“Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia” (1Tes 4:13-14). Pesan dan peringatan Paulus kepada umat di Tesalonika ini baiklah kita renungkan dan refleksikan. Kita semua kiranya berharap ‘meninggal dalam Yesus dan dikumpulkan Allah bersama-sama Dia’. Kita akan meninggal bersama Yesus jika selama hidup di dunia ini kita juga senantiasa bersama-Nya, melaksanakan sabda-sabda-Nya serta meneladan cara bertindak-Nya. Cara bertindak Yesus antara lain: memberi kabar baik kepada yang miskin, membebaskan yang tertawan dan tertindas dan kehadiran-Nya dimanapun dan kapanpun menjadi rahmat dan berkat bagi yang mendambakan keselamatan dari Tuhan. Maka marilah dalam hidup sehari-hari, dalam kerja maupun pergaulan kita senantiasa memperhatikan dan berpihak pada yang miskin dan tertindas atau tertawan, entah secara spiritual maupun fisik. Biarlah kematian yang datangnya tak terduga dan tiba-tiba menjadi pengharapan kita, karena kita mati atau meninggal dalam Yesus dan akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia, mulia dan bahagia di sorga. Marilah kita hayati semangat iman ini : “baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.” (Rm 14:8), kita senantiasa hidup dalam Tuhan dan berharap mati dalam Tuhan juga. (Kumpulan Renungan Rm. Ign. Sumarya, SJ, Senin Hari Biasa Pekan XXII Tahun II)
Antifon Komuni (1Tes 4:14)
Kalau kita percaya bahwa Yesus telah wafat dan bangkit, maka kita
percaya juga bahwa semua orang yang meninggal dalam iman akan Yesus,
akan dihimpun Allah bersama dengan Yesus.
Syalom aleikhem. Entah mengapa nyanyian utama dalam liturgi Romawi alias liturgi Latin melenyap hampir tanpa bekas. Memang di sana-sini masih ada, namun sangat tidak populer. Itulah nyanyian gregorian. Padahal, menurut petunjuk PUMR no. 41, nyanyian gregorian hendaknya diberi “tempat utama” (diprioritaskan). Ini bukan petunjuk untuk meminggirkan nyanyian lain yang lokal, yang bernada inkulturatif atau berbau musik daerah, melainkan untuk menekankan kesatuan universal sesama peraya liturgi Latin.
Kita di Indonesia beritus Latin, berliturgi Romawi. Ada baiknya semacam tali pengikat yang mempersatukan kita dengan Gereja Ritus Latin seluruh dunia. Tali pengikat itu nyanyian gregorian.
Sayang memang, dewasa ini umat tak terbiasa bernyanyi gregorian. Ada keberatan di sana-sini: gregorian itu sulit dinyanyikan. Mungkin bukan sulit, hanya tak terbiasa. Lalu, lingkaran setan berkuasa: gregorian dianggap sulit, maka jarang dinyanyikan; dan karena jarang dinyanyikan, maka dianggap sulit.
Benarlah bahwa nyanyian gregorian untuk bagian proprium tak mudah dilagukan, apalagi oleh umat kebanyakan; sedang kor terlatih pun sering tertatih-tatih mendaraskannya. Tuntutan PUMR sebenarnya tak berat-berat amat: “sangat diharapkan” sekurang-kurangnya umat mahir bernyanyi ordinarium Misa dalam nyanyian gregorian berbahasa Latin, terutama Credo dan Pater Noster dengan notasi yang sederhana. Catatlah ini: “sederhana”. Credo III sederhana, ambil contoh, juga Missa de Angelis. Jangan bunuh nyanyian utama.
Minggu, 01 September 2019
Hari Minggu Biasa XXII (Pembukaan Bulan Kitab Suci Nasional)
“Jika engkau mengikuti kehendak Allah, engkau tahu bahwa biarpun ada
serba macam hal mengerikan yang terjadi atas dirimu, namun engkau tidak
akan kehilangan tempat perlindungan terakhir. Engkau tahu bahwa fondasi
dunia ini adalah kasih sehingga biarpun tak ada seorang manusia pun yang
dapat atau bersedia membantumu, engkau tetap dapat berjalan maju,
seraya mempercayai Ia yang mengasihimu” – Joseph Ratzinger (Paus
Emeritus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Mzm 85:3.5)
Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang
hari. Engkau baik hati, ya Tuhan, dan suka mengampuni, kasih setia-Mu
berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.
Have mercy on me, O Lord for I cry to you all the day long. O Lord, you
are good and forgiving, full of mercy to all who call to you.
Miserere mihi Domine, quoniam ad te clamavi tota die: quia tu Domine
suavis ac mitis es, et copiosus in misericordia omnibus invocantibus te.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahamurah, Engkaulah sumber segala rahmat. Ajarilah kami
untuk rendah hati di hadapan-Mu sehingga kami mau menyadari kelemahan
kami dan membuka diri untuk menerima anugerah-Mu. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (3:19-21.30-31)
"Rendahkanlah dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan."
Anakku, lakukanlah pekerjaanmu dengan sopan, maka engkau akan lebih
disayangi daripada orang yang ramah-tamah. Makin besar engkau, patutlah
makin kaurendahkan dirimu, supaya engkau mendapat karunia di hadapan
Tuhan. Sebab besarlah kekuasaan Tuhan, dan oleh yang hina-dina Ia
dihormati. Kemalangan tidak menyembuhkan orang sombong, sebab tumbuhan
keburukan berakar di dalam dirinya. Hati yang arif merenungkan amsal,
dan telinga yang pandai mendengar merupakan idaman orang bijak.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4 PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 68:4-5ac.6-7ab.10.11; R:11b)
1. Orang-orang benar bersukacita, Mereka beria-ria di hadapan Allah,
bergembira dan bersukacita. Bernyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi
nama-Nya!Nama-Nya ialah Tuhan; beria-rialah di hadapan-Nya!
2. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, Itulah Allah di
kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang
sebatang kara,Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka
bahagia.
3. Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; tanah milik-Mu yang
gersang Kaupulihkan, sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam
kebaikan-Mu, ya Allah, Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:18-19.22-24a)
"Kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup."
Saudara-saudara, kamu tidak datang kepada gunung yang tidak dapat
disentuh, dan tidak menghadapi api yang menyala-nyala, kamu tidak
mengalami kekelaman, kegelapan atau angin badai, kamu tidak mendengar
bunyi sangkakala dan suara dahsyat yang membuat mereka yang mendengarnya
memohon supaya suara itu jangan lagi berbicara kepada mereka.
Sebaliknya kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang
hidup, Yerusalem surgawi. Kamu sudah datang kepada beribu-ribu malaikat,
suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang
namanya terdaftar di surga; kamu telah sampai kepada Allah, yang
menghakimi semua orang, dan kepada roh orang-orang benar yang telah
menjadi sempurna. Dan kamu telah datang kepada Yesus, Pengantara
perjanjian baru.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:29ab)
Pikullah kuk yang Kupasang padamu, sabda Tuhan, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:1.7-14)
"Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah salah seorang pemimpin dari
orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati
Dia dengan seksama. Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat
kehormatan, Yesus lalu mengatakan perumpamaan ini, “Kalau engkau
diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan.
Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu.
Jangan-jangan orang yang mengundang engkau dan tamu itu datang dan
berkata kepadamu, ‘Berikanlah tempat itu kepada orang ini’. Lalu dengan
malu engkau harus pergi pindah ke tempat yang paling rendah. Tetapi,
apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah. Mungkin
tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu, ‘Sahabat, silakan duduk di
depan’. Dengan demikian engkau akan mendapat kehormatan di mata semua
tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan
barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.” Dan Yesus berkata juga
kepada orang yang mengundang-Nya, “Apabila engkau mengadakan perjamuan
siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu,
saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya,
karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan
demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan
perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Dan
engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk
membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari
kebangkitan orang-orang benar.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Dalam
berbagai pertemuan bersama, termasuk dalam partisipasi Perayaan
Ekaristi di gereja, ada sementara (kebanyakan) orang menjauhi untuk
duduk di depan. Hal ini kiranya dilakukan bukan karena mereka itu rendah
hati, melainkan karena mereka malu atau agar dapat dengan bebas duduk,
bicara/bisik-bisik seenaknya alias tidak sungguh-sungguh berpartisipasi
dalam pertemuan atau perayaan. Dengan kata lain mereka tidak mau diatur
atau diperintah alias jauh dari penghayatan keutamaan kerendahan hati,
keutamaan dasar,yang pertama dan terutama. Sabda atau pesan Yesus hari
ini mengajak kita untuk bertindak dengan rendah hati, maka marilah kita
tingkatkan, perdalam dan teguhkan penghayatan keutamaan rendah hati
dalam hidup kita sehari-hari. Bentuk kerendahan hati yang paling mudah
dan pokok adalah mentaati dan melaksanakan aneka macam peraturan atau
tatanan yang terkait dengan hidup, panggilan dan tugas pekerjaan kita,
dengan kata lain disiplin, jujur dan terbuka/transparant dalam kegiatan
atau cara bertindak di manapun dan kapanpun. Pada tingkat berikutnya,
jika orang sudah mencoba dan berusaha untuk mentaati dan melaksanakan
aturan yang ada ternyata tidak berbuah dengan keselamatan atau
kesejahteraan hidup (lebih-lebih keselamatan jiwa), maka orang dapat
mendengarkan dan mentaati serta melaksanakan bisikan Roh Kudus atau
kehendak Tuhan, yang memang bersuara dan bergema begitu lembut, hanya
dapat dipahami, ditangkap dan dimengerti dengan dan melalui keutamaan
kerendahan hati.
"Kamu
sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi
dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada
jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada
Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar
yang telah menjadi sempurna, dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian
baru," (Ibr12:22-24a)
Kutipan di atas ini mengindikasikan
suatu ingatan bahwa ketika kita sedang memasuki atau berada di dalam
tempat ibadat (gereja/kapel, masjid, kuil, pura, dst..) pada umumnya
bersikap rendah hati, penuh hormat, hening serta merasa damai dan
tenteram dalam persaudaraan dengan Tuhan maupun sesama manusia.
Hendaknya pengalaman tersebut tidak dipisahkan dari pengalaman atau cara
hidup dan cara bertindak sehari-hari dimanapun dan kapanpun. "Iman
tanpa perbuatan pada hakekatnya mati", demikian kata Yakobus dalam
suratnya. Sikap hidup terhadap Tuhan dan sikap hidup terhadap sesama
manusia serta ciptaan lainnya bagaikan mata uang bermuka dua, dapat
dibedakan tetapi tak dapat dipisahkan.
Marilah kita hidup bersama
dalam kemeriahan sebagai anak-anak Allah, orang-orang yang
mempersembahkan diri seutuhnya kepada Allah, sebagai orang-orang `yang
namanya terdaftar di sorga'. Harap disadari dan dihayati baru dalam
status `terdaftar', belum `diakui', apalagi `disamakan', hidup kita di
dunia ini belum atau tidak sama di sorga. Panggilan atau tugas
pengutusan kita semua adalah berusaha agar hidup dan bertindak kita di
dunia ini sama seperti di surga, sebagaimana setiap kali kita doadakan
dalam doa Bapa Kami "Jadilah kehendak-Mu di dunia ini seperti di dalam sorga". Cara
untuk itu antara lain senantiasa setia pada dan melaksanakan sepenuhnya
janji-janji yang pernah kita ikrarkan, misalnya janji baptis, janji
perkawinan, janji imamat, kaul, janji atau sumpah pegawai atau jabatan
dst… "Lakukanlah pekerjaanmu dengan sopan, ya anakku, maka
engkau akan lebih disayangi dari pada orang yang ramah-tamah. Makin
besar engkau, makin patut kaurendahkan dirimu, supaya kaudapat karunia
di hadapan Tuhan"(Sir 3:17-18). Kutipan ini kiranya
semakin menegaskan dan meneguhkan kita semua untuk hidup dan bertindak
dengan rendah hati yang mendalam. Marilah kita lakukan pekerjaan kita
apapun dengan sopan. Sopan berarti menghadirkan diri sedemikian rupa
sehingga tidak melecehkan atau merendahkan yang lain dan membuat orang
lain semakin tergerak untuk semakin beriman atau semakin mempersembahkan
diri seutuhnya kepada Tuhan, semakin suci, semakin dikasihi oleh Tuhan
dan sesama manusia. Kami harapkan kita senantiasa berpakaian sopan,
jauhkan cara berpakaian yang merangsang orang lain untuk berbuat dosa
atau melakukan kejahatan. Berpakaianlah sedemikian rupa sehingga orang
yang melihat anda akan memuji, memuliakan, menghormati dan mengabdi
Tuhan.
Dalam seluruh kehidupan-Nya Yesus merupakan contoh kita Bdk. Rm 15:5; Flp 2:5.:
Ia adalah "manusia sempurna" (GS 38), yang mengundang kita supaya
menjadi murid-Nya dan mengikuti Dia. Oleh pelayanan-Nya yang rendah hati
Ia memberi kepada kita contoh untuk diteladani Bdk. Yoh 13:15., oleh doa-Nya Ia mengajak kita untuk berdoa Bdk. Luk 11:1., oleh kemiskinan-Nya Ia mengajak kita agar menanggung penderitaan dan penganiayaan dengan rela hati Bdk. Mat 5:11-12. ---- Katekismus Gereja Katolik, 520
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati