| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 27 Juni 2020 Hari Biasa Pekan XII

Sabtu, 27 Juni 2020Hari Biasa Pekan XII

      
“Dia menemukan manusia dalam kecenderungannya yang merusak menjadi seperti hewan yang binasa, karena itu Dia dibaringkan di palungan, di tempat makanan hewan, supaya kita, dengan mengganti kehidupan hewani, dapat dibawa kepada pengetahuan yang lebih manusiawi, tidak mengambil bagian makanan dari jerami, tetapi dari roti surgawi, dari tubuh yang memberi hidup.” — St. Sirilus dari Alexandria

      
Antifon Pembuka (Mat 8:11)

Banyak orang datang dari Timur dan Barat, dan duduk makan bersama di dalam Kerajaan Surga dengan Abraham, Ishak dan Yakub.

Doa Pembuka
    
Allah Bapa Maha Pengasih, orang yang secara sederhana berseru mohon pertolongan, tentu Kau dengarkan. Kami mohon, hadirlah di tengah-tengah kami, tinggallah di antara kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
                
Kedosaan telah membuat manusia hancur dan tak berdaya, seperti gambaran putra-putri dan dara-dara Yerusalem yang jatuh pingsan. Para nabi yang seharusnya menyuarakan yang benar, justru mengajarkan kesesatan. Satu-satunya harapan ialah bertobat dan kembali kepada Tuhan.
  
Bacaan dari Kitab Ratapan (22:2.10-14.18-19)
  
"Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai putri Sion."
    
Tanpa belas kasihan Tuhan memusnahkan segala ladang Yakub. Dalam amarah-Nya Ia menghancurkan benteng-benteng puteri Yehuda. Ia mencampakkan ke bumi, dan mencemarkan kerajaan serta pemimpin-pemimpinnya. Maka duduklah para tua-tua puteri Sion tertegun di tanah. Mereka menabur abu di atas kepala, dan mengenakan kain kabung. Dara-dara Yerusalem menundukkan kepalanya ke tanah. Mataku kusam dengan air mata, hatiku remuk redam. Hancur luluh hatiku karena reruntuhan puteri bangsaku, sebab kanak-kanak dan bayi jatuh pingsan di lapangan-lapangan kita. Mereka bertanya kepada ibunya, “Mana roti dan anggur?” Di lapangan-lapangan kota mereka jatuh pingsan seperti orang yang gugur ketika menghembuskan napas di pangkuan ibunya. Apa yang dapat kunyatakan kepadamu? Dengan apa aku dapat menyamakan dikau, ya puteri Yerusalem? Dengan apa aku dapat membandingkan engkau untuk dihibur, ya dara Sion? Karena luas bagaikan lautlah reruntuhanmu. Siapa yang akan memulihkan dikau? Nabi-nabimu melihat penglihatan yang dusta dan hampa bagimu. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu guna memulihkan dikau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan. Berteriaklah dengan nyaring kepada Tuhan, hai puteri Sion! Cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam. Janganlah kauberi dirimu istirahat. Janganlah matamu tenang! Bangunlah, mengeranglah, pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam. Curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan. Angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan di ujung-ujung jalan karena lapar!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan 
Ref. Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan terus-menerus umat-Mu yang tertindas.
Ayat. (Mzm 74:1-2.3-5a.5b-7.20-21; Ul:19b)
1. Mengapa, ya Allah, Kaubuang kami untuk seterusnya? Mengapa menyala murka-Mu terhadap kambing domba gembalaan-Mu? Ingatlah akan umat-Mu yang telah Kauperoleh pada zaman purbakala, yang Kautebus menjadi bangsa milik-Mu sendiri! Ingatlah akan gunung Sion yang Engkau diami.
2. Ringankanlah langkah-Mu ke tempat yang rusak terus-menerus; segala-galanya telah dimusnahkan musuh di tempat kudus. Lawan-lawanmu mengaum di tempat pertemuan-Mu dan telah mendirikan panji-panji mereka sebagai tanda. Mereka kelihatan seperti orang mengayunkan kepalan tinggi-tinggi.
3. Mereka siap menebas kayu-kayuan yang lebat; dan sekarang ukir-ukirannya seluruhnya dipalu mereka dengan kapak dan beliung; mereka menyulut tempat kudus-Mu dengan api, mereka menajiskan tempat kediaman nama-Mu sampai pada tanah.
4. Pandanglah kepada perjanjian, sebab tempat-tempat gelap di bumi penuh kekerasan. Janganlah biarkan orang yang terinjak-injak kembali dengan kena noda. Biarlah orang sengsara dan orang miskin memuji-muji nama-Mu.
 
Bait Pengantar Injil 
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 8:17) 
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.
  
Tuhan Yesus berkuasa menyembuhkan dan melenyapkan segala sakit-penyakit. Dia bisa "menjamah" dari jauh maupun mendekat dan memegang tangan kita. Hal yang diminta Tuhan dari kita ialah iman yang penuh kepada-Nya.
              

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:5-17)
    
"Banyak orang akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama Abraham, Ishak, dan Yakub."
            
Pada suatu hari Yesus masuk ke kota Kapernaum. Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan mohon kepada-Nya, “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita.” Yesus berkata kepadanya, “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi perwira itu berkata kepada-Nya, “Tuan, aku tdak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit, ‘Pergi!’ maka ia pergi; dan kepada seorang lagi, ‘Datang!’, maka ia datang. Ataupun kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia mengerjakannya.” Mendengar hal itu, Yesus heran dan berkata kepada mereka yang mengikutinya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu, Banyak orang akan datang dari timur dan barat dan duduk makan bersama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu sendiri akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.” Lalu Yesus berkata kepada perwira itu, “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya. Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam. Maka dipegang-Nya tangan wanita itu, lalu lenyaplah demamnya. Wanita itu lalu bangun dan melayani Yesus. Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan, dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu, dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah sabda yang disampaikan oleh Nabi Yesaya, “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
 
Kitab Ratapan mengajak kita untuk bertobat lebih banyak lagi dan mencurahkan isi hati bagai air di hadapan Tuhan. Menjadi rendah hati itulah yang utama di hadapan Tuhan. Perwira yang rendah hati, yang ditunjukkan dalam Injil hari ini mendapatkan berkat yaitu kesembuhan hambanya. Kata-kata yang rendah hati itu seperti menjadi "mantra yang kuat". Kerendahan hati Yesus - Allah yang menjadi manusia - banyak membuat mukjizat bahkan pada mertua Petrus juga. Maukah kita menjadi rendah hati di hadapan Tuhan? Mari kita renungkan diri kita dan kita lakukan evaluasi diri pada akhir bulan ini. 
 
    
 
Antifon Komuni (Mat 8:8) 
 
Tuhan, saya tidak pantas menerima Tuhan di rumah saya. Tetapi, ucapkan kata sepatah, maka hamba-Mu akan sembuh. 
 
Doa Malam 
 
Yesus, tambahkanlah iman perwira yang rendah hati kepada kami. Kami mohon agar semakin nyatalah karya kuasa-Mu dalam diri kami sepanjang hidup kami. Sebab Engkaulah Allah kami, yang penuh belas kasih, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
 
RUAH

Jumat, 26 Juni 2020 Hari Biasa Pekan XII

Jumat, 26 Juni 2020
Hari Biasa Pekan XII

"Datanglah kepada-Ku kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat dan Aku akan memberikan kelegaan kepada-Mu." (Mat 11:28)

Antifon Pembuka (Mzm 128:1)

Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menempuh jalan yang ditunjukkan-Nya.
 
Doa Pembuka

Allah Bapa Maha Pengasih, Engkau tidak pernah meninggalkan umat-Mu. Berilah kami kepercayaan yang dalam bahwa tangan-Mu akan melindungi kami dari segala marabahaya, dan menjauhkan kami dari segala yang jahat. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (25:1-12)

"Rakyat Yehuda diangkut ke pembuangan."

Pada tahun kesembilan dari pemerintahan Raja Zedekia, dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal sepuluh bulan itu, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, dengan segala tentaranya menyerang Yerusalem. Ia berkemah mengepungnya dan mendirikan tembok pengepungan sekelilingnya. Demikianlah kota itu terkepung sampai tahun yang kesebelas zaman raja Zedekia. Pada tanggal sembilan bulan yang keempat, ketika kelaparan sudah merajalela di kota itu dan tidak ada lagi makanan pada rakyat negeri itu, maka dibelah oranglah tembok kota itu dan semua tentara melarikan diri malam-malam melalui pintu gerbang antara kedua tembok yang ada di dekat taman raja, sekalipun orang Kasdim mengepung kota itu sekeliling. Mereka lari menuju ke Araba-Yordan. Tetapi tentara Kasdim mengejar raja dari belakang dan mencapai dia di dataran Yerikho; segala tentaranya telah berserak-serak meninggalkan dia. Mereka menangkap raja dan membawa dia kepada raja Babel di Ribla, yang menjatuhkan hukuman atas dia. Orang menyembelih anak-anak Zedekia di depan matanya, kemudian dibutakannyalah mata Zedekia, lalu dia dibelenggu dengan rantai tembaga dan dibawa ke Babel. Dalam bulan yang kelima pada tanggal tujuh bulan itu--itulah tahun kesembilan belas zaman raja Nebukadnezar, raja Babel--datanglah Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, pegawai raja Babel, ke Yerusalem. Ia membakar rumah TUHAN, rumah raja dan semua rumah di Yerusalem; semua rumah orang-orang besar dibakarnya dengan api. Tembok sekeliling kota Yerusalem dirobohkan oleh semua tentara Kasdim yang ada bersama-sama dengan kepala pasukan pengawal itu. Sisa-sisa rakyat yang masih tinggal di kota itu dan para pembelot yang menyeberang ke pihak raja Babel dan sisa-sisa khalayak ramai diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal itu. Hanya beberapa orang miskin dari negeri itu ditinggalkan oleh kepala pasukan pengawal itu untuk menjadi tukang-tukang kebun anggur dan peladang-peladang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = d, 2/4, PS 842
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 137:1-2.3.4-5.6)
1. Di tepi sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita gantungkan kecapi kita.
2. Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"
3. Bagaimanakah mungkin kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing? Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!
4. Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak menjadikan Yerusalem puncak sukacitaku!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat.
(Mat 8:17)
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:1-4)

"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku."

Setelah Yesus turun dari bukit, banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah kepada-Nya seorang yang sakit kusta. Ia sujud menyembah Yesus dan berkata, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku." Yesus lalu mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya, "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan


Sejarah bangsa Yahudi menjadi pelajaran bagi kita terutama ketika kita menjadi puas diri dan mulai menerima Tuhan begitu saja. Namun sejarah bangsa Yahudi juga menegaskan fakta bahwa Allah menjawab setiap kali kita memanggil-Nya, terutama dalam pertobatan dan meminta pengampunan dan penyembuhan. Seperti apa yang dikatakan penderita kusta dalam Injil hari ini: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku." . Artinya, ia percaya betul bahwa Tuhan pasti dapat mentahirkannya. Dan jawaban Yesus adalah: "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Maka, iapun langsung sembuh. Kita dapat membandingkan dengan permohonan yang kurang didasari oleh iman sehingga membuat Tuhan tidak berkenan, misalnya permohonan seorang bapak yang anaknya kerasukan roh jahat yang membisukan (Kisahnya dapat dibaca dalam Injil Markus 9,14-29).

Sikap doa orang kusta itu barang kali hendaknya menjadi contoh ketika kita menyampaikan permohonan kepada Tuhan. Doa kita hendaknya didasarkan pada iman yang teguh akan kebaikan Allah dan disampaikan dalam semangat kerendahan hati dan dengan sikap penuh hormat kepada Tuhan. Isi doa kita pun hendaknya tidak memaksa Allah. Seandainya Tuhan berkenan, Tuhan bisa mengabulkan keinginanku. Di dalam doa, kita boleh menyatakan keinginan kita kepada Tuhan, tetapi soal pengabulannya berada di dalam tangan Allah.
 
Antifon Komuni (Kej 17:1b)
 
Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
 
 
     

RENUNGAN PAGI

Kamis, 25 Juni 2020 Hari Biasa Pekan XII

Kamis, 25 Juni 2020
Hari Biasa Pekan XII
   
“Sesuatu yang murni, bebas dari kecenderungan hawa nafsu, mengarah kepada sumber kedamaian, yakni Kristus” (St. Gregorius dari Nissa)
  
Antifon Pembuka (Mzm 106:1-2.3-4a.4b-5)
    
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, "Tuhan, Tuhan" akan masuk Kerajaan Allah, melainkan yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga.
  
Doa Pembuka
 
Allah Bapa Mahakuasa, kami mohon datanglah memberikan sabda penghiburan, bila kami hidup terancam perang dan penderitaan. Semoga kami Kauberi pengharapan hidup pada Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Nebukadnezar membuang Yoyakhin dan seluruh penduduk Yerusalem ke Babel. Alasannya, karena Yoyakhin berbuat yang jahat di mata Tuhan.
 
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (24:8-17) 
 
"Raja Yoyakhin beserta semua para penguasa diangkut sebagai orang buangan ke Babel." 
   
“Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Nehusta, puteri Elnatan, dari Yerusalem. Yoyakhin melakukan yang jahat di mata Tuhan, tepat seperti yang dilakukan ayahnya. Pada waktu itu majulah tentara Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem, dan kota itu terkepung. Nebukadnezar sendiri datang menyerang sementara orang-orangnya mengepung kota itu. Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda, mendapatkan raja Babel: ia sendiri, ibunya, perwira-perwiranya, para pembesar dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap Yoyakhin pada tahun yang kedelapan pemerintahannya. Seluruh isi rumah Tuhan dan isi istana raja dikeluarkannya; dikeratnya pula emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait Tuhan seperti yang telah disabdakan Tuhan. Seluruh penduduk Yerusalem diangkutnya ke pembuangan; semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa; sepuluh ribu tawanan; juga semua tukang dan pandai besi. Tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri. Nebukadnezar mengangkut Yoyakhin ke pembuangan di Babel; juga ibunda raja, isteri-isteri raja, pegawai-pegawai istananya, dan orang-orang berkuasa di negeri itu dibawanya sebagai orang buangan dari Yerusalem ke Babel. Semua orang yang gagah perkasa, tujuh ribu orang banyaknya, para tukang dan para pandai besi, seribu orang banyaknya; sekalian pahlawan yang sanggup berperang, dibawa oleh raja Babel sebagai orang buangan ke Babel. Kemudian raja Babel mengangkat paman Yoyakhin, yang bernama Matanya, menjadi raja menggantikan Yoyakhin, dan menukar namanya menjadi Zedekia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan, bebaskanlah kami.
Ayat. (Mzm 79:1-2.3-5.8.9)
1. Ya Allah, bangsa-bangsa lain telah masuk ke tanah milik-Mu, menajiskan bait kudus-Mu, dan membuat Yerusalem menjadi timbunan puing. Mereka memberikan mayat hamba-hamba-Mu kepada burung-burung di udara untuk dimakan; daging orang-orang yang Kaukasihi mereka berikan kepada binatang-binatang liar di bumi.
2. Mereka menumpahkan darah orang-orang itu seperti air sekeliling Yerusalem, dan tidak ada yang menguburkan. Kami menjadi celaan tetangga, olok-olok dan cemoohan orang sekitar. Berapa lama lagi, ya Tuhan, Engkau murka terus menerus? Berapa lama lagi cemburu-Mu berkobar-kobar seperti api?
3. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
4. Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya. Alleluya.
   
Yesus mengajarkan bahwa orang yang mendengar sabda-Nya dan melakukannya adalah orang bijaksana. Akan tetapi, orang yang mendengar sabda-Nya tetapi tidak melakukannya adalah orang bodoh.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:21-29)
 
"Rumah yang didirikan di atas wadas dan rumah yang didirikan di atas pasir." 
 
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga?’ Pada waktu itu Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata, ‘Aku tidak pernah mengenal kalian! Enyahlah dari pada-Ku, kalian semua pembuat kejahatan!’” Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas wadas. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh, sebab didirikan di atas wadas. Tetapi setiap orang yang mendengar prkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga robohlah rumah itu, dan hebatlah kerusakannya.” Setelah Yesus mengakhiri perkataan-Nya ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, bukan seperti ahli-ahli Taurat mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
  
Hidup bijak mutlak diperlukan di dalam mengikuti Yesus. Hidup bijak mengandalkan Yesus sebagai dasar kokoh tak tergoyahkan. Menempatkan hidup kita di atas dasar Yesus, membuat kita tak tergoyahkan dan memampukan kita mengatasi semua tantangan yang menghadang di depan kita. Hidup bijak terwujud dalam melakukan kehendak Bapa di surga dan tidak hanya berteriak: Tuhan, Tuhan! Inilah orang yang layak bagi Kerajaan Allah. Apakah aku mau belajar dari kebodohanku supaya menjadi orang bijak?
 
  
 
Antifon Komuni (Mat 7:29)
 
Ia mengajar sebagai orang yang berwibawa, bukan seperti ahli-ahli Taurat. 
 
Doa Malam

Yesus, curahkanlah rahmat kebijaksanaan ke dalam diri kami. Bentuklah kami agar kami bagaikan orang-orang yang membangun rumah di atas wadas dan mampu menjadi saksi akan kasih setia-Mu. Yesus, selamatkanlah hidup kami. Amin. 
 
  
RUAH

Rabu, 24 Juni 2020 Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis

Rabu, 24 Juni 2020
Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis
   
Dalam diri Yohanes Pembaptis, Roh Kudus memulai dan mempratandai karya yang akan Ia selesaikan bersama dan dalam Kristus yakni pemulihan sifat "serupa dengan Allah" dalam diri manusia. Pembaptisan Yohanes adalah pembaptisan untuk pertobatan; Pembaptisan dalam air dan dalam Roh Kudus akan menghasilkan satu kelahiran baru Bdk. Yoh 3:5.. (Katekismus Gereja Katolik, 720)

Antifon Pembuka (Yoh 1:6-7; Luk 1:17)

Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang untuk bersaksi tentang terang, dan menyiapkan suatu umat yang layak bagi Tuhan.

De ventre matris meæ vocavit me Dominus nomine meo: et posuit os meum ut gladium acutum: sub tegumento manus suæ protexit me, posuit me quasi sagitam electam.

A man was sent from God, whose name was John. He came to testify to the light, to prepare a people fit for the Lord.
   
     
Pada Misa Hari Raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis ada Madah Kemuliaan (Gloria) dan Syahadat (Credo)

Doa Pembuka

Ya Allah, Engkau mengenal kami sedalam-dalamnya. Engkau telah membentuk dan memanggil kami sejak sebelum kami lahir. Semoga kami mengabdi kepada-Mu dengan rendah hati, serta mempersiapkan jalan untuk kedatangan Putra-Mu, Yesus Kristus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 

Bacaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)
 
"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa."
 
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak aku ada di perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia. Namun, hakku terjamin pada Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Tuhan telah membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan upaya Israel dikumpulkan kepada-Nya. Maka aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allah yang menjadi kekuatanku sekarang berfirman, “Terlalu sedikit bagimu kalau hanya menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.  
 
       

Mazmur Tanggapan do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15; Ul: 13b)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumiliki.
2. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku, ajaiblah apa yang Kauperbuat.
3. Jiwaku benar-benar menyadarinya, tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:22-26)
 
"Kedatangan Yesus disiapkan oleh Yohanes."
  
Pada suatu hari Sabat, di rumah ibadat di Antiokhia Paulus berkata, “Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi umat-Nya. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan Yesus itu, Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka; tetapi Dia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak. Hai saudara-saudara, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
      

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:76)
Engkau, hai anak-Ku, akan disebut nabi Allah yang Mahatinggi karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalan bagi-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:57-66.80)
  
"Namanya adalah Yohanes."

Pada waktu itu, genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para tetangga serta sanak saudaranya mendengar bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepada Elisabet, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu, dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya. Tetapi Elisabet, ibunya, berkata, “Jangan, ia harus dinamai Yohanes.” Kata mereka kepadanya, “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.” Lalu mereka memberi isyarat kepada Zakharia untuk bertanya nama apa yang hendak ia berikan kepada anaknya itu. Zakharia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini, “Namanya adalah Yohanes.” Dan mereka pun heran semuanya. Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia, dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Semua yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata, “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia. Anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Ia kemudian tinggal di padang gurun sampai tiba harinya ia harus menampakkan diri kepada Israel.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Kita mungkin bertanya-tanya mengapa kelahiran Santo Yohanes Pembaptis adalah suatu hari raya. Mungkin kita bisa mendapatkan ide dari arti namanya. Yohanes, atau dalam bahasa Ibrani "Yehohanan", berarti "Tuhan itu ramah" atau "Tuhan menunjukkan kemurahan". Memang, dalam diri St. Yohanes Pembaptis, Allah telah menunjukkan kemurahan-Nya, tidak hanya kepada Zakharia dan Elisabet dengan memberkati mereka dengan seorang anak. Tuhan telah menunjukkan kebaikan kepada seluruh umat manusia. Karena sebelum St Yohanes Pembaptis datang, suara kenabian di Israel telah diam selama 400 tahun. Ketika Santo Yohanes Pembaptis datang, ia menghembuskan api dan berkhotbah tentang guntur. Semua itu untuk mempersiapkan jalan bagi Yesus Kristus, Yang Diurapi Allah. Maka St Yohanes Pembaptis mempersiapkan orang-orang untuk menerima kemurahan dari Allah. Dia mempersiapkan orang-orang untuk menerima Yesus yang dipenuhi dengan kasih karunia dan kebenaran.

Apa yang St. Yohanes Pembaptis lakukan untuk orang-orang pada masanya, juga harus kita lakukan untuk orang-orang pada zaman kita. Kita juga harus mempersiapkan orang-orang kita untuk menerima keanggunan dan karunia Allah. Nama Yohanes berarti "Allah murah hati" dan "Allah menunjukkan kemurahan". Kita memiliki nama yang bahkan lebih penting. Kita disebut orang Kristen. Itu berarti "yang diurapi". Itu berarti bahwa kita harus menjadi Kristus yang lain bagi dunia. Semoga kita dipenuhi dengan rahmat dan karunia Tuhan untuk memenuhi misi kita.
(RENUNGAN PAGI)

Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 92:13)

Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon.

The righteous man shall flourish like the palm tree; he shall grow up like a cedar of Lebanon.

atau

Iustus ut palma florebit: sicut cedrus, quæ in Libano est, multiplicabitur.

Antifon Komuni (Bdk. Luk 1:78)

Oleh rahmat dan belas kasih dari Allah kita, laksana Fajar Timur Ia mengunjungi kita dari tempat tinggi.

Through the tender mercy of our God, the Dawn from on high will visit us.

atau (Luk 1:76)

Tu puer propheta Altissimi vocaberis: præibis ante Dominum parare vias eius.

(Engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya.)

Selasa, 23 Juni 2020 Hari Biasa Pekan XII

Selasa, 23 Juni 2020
Hari Biasa Pekan XII
  
Setiap perbuatan, pemikiran atau perkataan yang mengandung hawa nafsu, tidak selaras dengan Kristus. ---- St. Gregorius dari Nissa
  
Antifon Pembuka (Mzm 23:4.3)


Dalam bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pula kemasyhuran nama-Mu; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.


Doa Pembuka
       
Allah Bapa, tujuan hidup kami, semoga kami dapat melalui pintu gerbang yang sempit, agar dapat sampai ke sumber kehidupan, ialah Yesus, cahaya hidup kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Hizkia berdoa kepada Tuhan dan memohon perlindungan-Nya. Ia tidak termakan hasutan raja Asyur, supaya meninggalkan Tuhan. Tuhan pun mendengarkan seruan Hizkia. Orang yang berpegang teguh pada Tuhan dan memohon kepada-Nya, tidak akan Dia kecewakan.


Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (19:9b-11.14-21.31-35a.36)

   
"Aku akan membela dan menyelamatkan kota ini demi Aku dan demi Daud."

Pada waktu Kota Yerusalem dikepung, Sanherib, Raja Asyur, mengirim utusan kepada Hizkia, Raja Yehuda. Ia berpesan, “Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, Raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang kaupercaya itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan bahwa Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan Raja Asyur. Sesungguhnya engkau telah mendengar apa yang dilakukan raja-raja Asyur terhadap segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya. Masakan engkau ini akan dilepaskan?” Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya. Kemudian pergilah ia ke rumah Tuhan dan membentangkan surat itu di hadapan Tuhan. Hizkia berdoa di hadapan Tuhan demikian, “Ya Tuhan, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi. Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi. Condongkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarkanlah; bukalah mata-Mu, dan lihatlah, ya Tuhan; dengarkanlah perkataan Sanherib yang telah dikirimkannya untuk mengaibkan Allah yang hidup. Ya Tuhan, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa! Mereka pun telah menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang. Maka sekarang, ya Tuhan, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah Allah, ya Tuhan.” Lalu Nabi Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia mengatakan, “Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel, ‘Apa yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, Raja Asyur, telah Kudengar’. Inilah sabda yang telah diucapkan Tuhan mengenai dia, ‘Anak dara, yaitu puteri Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-olok engkau; dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu. Dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal dan dari Gunung Sion akan tampil orang-orang yang terluput. Cemburu Tuhan semesta alamlah yang akan melakukan hal ini’. Maka beginilah sabda Tuhan mengenai Raja Asyur, ‘Ia tidak akan masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana. Ia juga tidak akan mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk mengepungnya. Melalui jalan dari mana ia datang, ia pun akan pulang, tetapi ke kota ini, ia tidak akan masuk’, demikianlah sabda Tuhan. ‘Aku akan membela kota ini untuk menyelamatkannya demi Aku dan demi Daud, hamba-Ku’.” Maka pada malam itu keluarlah Malaikat Tuhan, membunuh seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Sebab itu berangkatlah Sanherib, Raja Asyur; ia pulang lalu tinggal di kota Niniwe.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Allah menegakkan kotanya untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 48:2-3a.3b-4.10-11)

1. Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di Kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
3. Dalam bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pulalah kemasyhuran-Mu; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:12) 
Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.   
 
Sesuatu yang kudus hendaknya diperlakukan dengan penuh hormat. Demikian pula, sikap kita kepada orang lain hendaknya sebagaimana kita ingin diperlakukan. Berbuat baik terkadang menuntut pengorbanan, ibarat orang yang berjuang melalui pintu yang sempit.

  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:6.12-14)

  
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka."

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, “Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu babi itu berbalik mengoyak kamu. Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu. Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
  
Menjadi jahat itu mudah sedangkan menjadi baik itu butuh perjuangan. Kebaikan akan membuat pintu masuk menuju keselamatan itu makin terbuka. Sebab, banyak kebaikan yang bisa kita petik dalam keseharian namun menjadi percuma ketika kita tidak hidup dalam kesadaran, seperti melempar barang kudus kepada anjing dan mutiara kepada babi. Ada begitu banyak kebaikan setiap hari, kenapa kita masih memilih kejahatan? Hendaknya kita hidup dengan bijaksana!

Antifon Komuni (Mat 7:12)
 
Segala sesuatu yang Kauinginkan diperbuat orang kepadamu, perbuatlah juga demikian kepadanya.  
 
     

Doa Malam 

Ya Yesus, terima kasih kuucapkan kepada-Mu, karena Engkau telah menunjukkan jalan kebenaran padaku hari ini. Melalui usaha yang sungguh-sungguh, berani mengatasi tantangan dan kesukaran bagaikan melalui pintu yang kecil, aku percaya akan kehidupan yang lebih baik. Aku juga percaya akan menjadi orang yang baik, yang diperjuangkan setiap hari, siang dan malam. Ya Yesus yang baik, Engkaulah tumpuan harapanku. Amin.
 
  
RUAH

Senin, 22 Juni 2020 Hari Biasa Pekan XII

Senin, 22 Juni 2020
Hari Biasa Pekan XII
    
Oleh Tuhan kita diberi kurnia istimewa, boleh ikut memakai nama yang dari Allah, nama yang melebihi segala nama: kita disebut orang Kristiani (St. Gregorius dari Nissa)

  
Antifon Pembuka (Mzm 33:22)
 
Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, sebab pada-Mulah kami berharap.
 
Doa Pembuka

 
Allah Bapa tujuan hidup kami, semoga kami patuh setia melaksanakan tugas yang kami terima dari-Mu. Perkenankanlah kami berusaha, agar dunia ini layak didiami setiap orang sesuai dengan cita-cita Yesus Kristus, Jalan Kehidupan kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (17:5-8.13-15a.18)
 
 
"Tuhan menjauhkan Israel dari hadapan-Nya, dan tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja."
     
Pada waktu itu setelah memenjarakan Raja Hosea, Salmaneser, raja Asyur, menjelajah seluruh negeri Israel. Ia menyerang Kota Samaria dan mengepungnya selama tiga tahun. Dalam tahun kesembilan zaman Raja Hosea raja Asyur merebut Samaria. Ia mengangkut orang-orang Israel ke Asyur, ke dalam pembuangan, dan menyuruh mereka tinggal di Halah, di tepi Sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai. Hal itu terjadi, karena orang Israel telah berdosa kepada Tuhan, Allah mereka, yang telah menuntun mereka dari tanah Mesir, dari kekuasaan Firaun, raja Mesir, dan karena mereka telah menyembah allah lain. Lagi pula mereka telah hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan dari depan orang Israel, dan menurut ketetapan yang telah dibuat raja-raja Israel. Tuhan telah memperingatkan orang Israel dan orang Yehuda dengan perantaraan semua nabi dan semua pelihat, "Berbaliklah kalian dari jalan-jalanmu yang jahat itu; dan tetaplah mengikuti segala perintah dan ketetapan-Ku, sesuai dengan segala undang-undang yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu dan yang telah Kusampaikan kepada mereka dengan perantaraan hamba-hamba-Ku para nabi." Tetapi mereka tidak mau mendengarkan; mereka bertegar hati seperti nenek moyangnya yang tidak percaya kepada Tuhan, Allah mereka. Mereka menolak ketetapan dan perjanjian Tuhan, yang telah diadakan dengan nenek moyang mereka, mereka membuang peraturan-peraturan Tuhan yang telah disampaikan kepada mereka. Sebab itu Tuhan sangat murka kepada Israel, dan menjauhkan mereka dari hadapan-Nya; tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamatkanlah kami dengan tangan kanan-Mu, ya Tuhan, dan jawablah kami.
Ayat. (Mzm 60:3.4-5.12-13)
1. Ya Allah, Engkau telah membuang kami, dan menembus pertahanan kami; Engkau telah murka; pulihkanlah kami!
2. Engkau telah menggoncangkan bumi dan membelahnya; perbaikilah retak-retaknya, sebab kami telah goyah. Engkau telah membuat umat-Mu mengalami penderitaan yang berat, Engkau telah memberi kami minum anggur yang memusingkan.
3. Bukankah Engkau, ya Allah, yang telah membuang kami? Bukankah Engkau tidak maju bersama bala tentara kami? Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sialah penyelamatan dari manusia.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Firman Tuhan itu hidup dan kuat, menusuk ke dalam jiwa dan roh.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:1-5)
    
"Keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri."
  
Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah menghakimi, supaya kalian tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang telah kalian pakai untuk menghakimi, kalian sendiri akan dihakimi. Dan ukuran yang kalian pakai untuk mengukur akan ditetapkan pada kalian sendiri. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu, ‘Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu’, padahal di dalam matamu sendiri ada balok? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan
  
Tidak sedikit orang di mana saja ia berada, punya kesukaran dengan teman dalam hal yang berkaitan dengan pergaulan. Orang bisa menduga bahwa masalah pergaulan dimulai dari orang itu sendiri. Orang cepat mempersalahkan orang lain, tidak melihat dirinya sendiri. Injil hari ini mengajarkan kepada kita agar dalam bersosialisasi kita jangan melihat selumbar di mata orang sementara kita dikaburkan oleh balok di mata kita sendiri. Yesus mengajak kita supaya mawas diri dan bercermin pada diri sendiri. Membangun komunitas tidak didasarkan pada melihat dan mencari kesalahan sesama anggota melainkan masing-masing anggota melihat diri sendiri. Bukan orang lain yang harus berubah, orang itu sendiri harus berganti pandangan dan sikap terhadap orang atau peristiwa kehidupan.

 Balok di mata sendiri ibarat gangguan dalam diri yang membawa goncangan, mabuk dan tidak mampu melihat diri sendiri. Bisa jadi orang ini takut akan kebebasan dan tanggung jawabnya sendiri. Semua kebebasan yang ditakuti dan dan diambil orang lain dianggap pelanggaran, orang takut setengah mati. Bayangan kita pada masa muda yang rapuh kerap menjadi ancaman. Bayangan ini menjadi balok mata, dibawa kemana-mana dan diproyeksikan kepada orang lain yang dirasa terlalu kuat, besar dan bisa mengancam ekstitensinya yang begitu mudah goyah dan rapuh. Orang yang demikian akan terus mengeluh kepada sesamanya. Orang yang terganjal pandangannya dengan baloknya sendiri akan senantiasa bersikap membela diri, menutup diri dan dapat menyerang mau membenarkan diri serta mengamankan diri. Bukan orang lain yang harus berubah tapi diriku harus berubah dengan berganti cara pandang dan sikap.  
 
     

Godaan yang paling sering dan paling tersembunyi ialah kekurangan iman dari pihak kita. Hal itu tidak menyatakan diri dalam ketidakpercayaan jelas, tetapi de fakto menonjolkan hal-hal lain. Kalau kita mulai berdoa, seribu satu pekerjaan dan kesusahan yang kita anggap sangat mendesak, menampilkan diri sebagai sangat penting. Inilah saatnya, di mana menjadi nyata, kepada apa hati kita memberikan prioritas. Suatu ketika kita menghadap Tuhan sebagai pertolongan kita yang terakhir, tetapi kita tidak selalu benar-benar yakin akan pertolongan-Nya. Pada waktu lain kita menjadikan Tuhan itu sekutu kita, namun hati kita tetap sombong. Dalam semua hal ini kekurangan kita dalam iman menyatakan bahwa kita belum cukup rendah hati: "Di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yoh 15:5). (Katekismus Gereja Katolik, 2732)
        
GBK/Inspirasi Batin 2016

Minggu, 21 Juni 2020 Hari Minggu Biasa XII

Minggu, 21 Juni 2020
Hari Minggu Biasa XII

Tetaplah setia dalam iman sampai akhir dan Tuhan akan memberimu mahkota kehidupan. (Paus Fransiskus)

Antifon Pembuka (Mzm 27:8-9)

Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi Yang diurapi-Nya. Selamatkanlah umat-Mu, ya Tuhan, berkatilah milik pusaka-Mu; gembalakanlah mereka selama-lamanya.

The Lord is the strength of his people, a saving refuge for the one he has anointed. Save your people, Lord, and bless your heritage, and govern them for ever.

Dominus fortitudo plebis suæ, et protector salutarium Christi sui est: salvum fac populum tuum, Domine, et benedic hereditati tuæ, et rege eos usque in sæculum.
Mzm. Ad te Domine clamabo, Deus meus ne sileas a me: nequando taceas a me, et assimilabor descendentibus in lacum.


Doa Pembuka

Ya Allah, teguhkanlah dalam diri kami, umat-Mu, hormat dan kasih pada nama-Mu yang kudus. Sebab mereka yang teguh berdiri atas kasih-Mu tidak pernah Engkau biarkan berjalan tanpa bimbingan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yeremia (20:10-13)
 
   
 "Tuhan telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat."
    
Aku, Yeremia, telah mendengar bisikan banyak orang, "Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!" Semua sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka, "Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!" Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung, jatuh dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil, suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia! Sebab ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
      

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 818
Ref. Tuhan sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
Ayat. (Mzm 69:8-10,14,17,33-35)
1. Tuhan, karena Engkaulah aku menanggung cela, karena Engkaulah noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, menjadi orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.
2. Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, aku bermohon pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia! Jawablah aku, ya Tuhan, sebab baiklah kasih setia-Mu, berpalinglah kepadaku menurut rahmat-Mu yang besar!
3. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali. Hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan. Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (5:12-15)
     
"Karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam."

Saudara-saudara, dosa telah masuk ke dalam dunia lantaran satu orang, dan karena dosa itu masuklah juga maut. Demikianlah maut telah menjalar kepada semua orang karena semua orang telah berbuat dosa. Sebab sebelum hukum Taurat ada, di dunia ini telah ada dosa. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada dalam hukum Taurat. Sungguhpun demikian, dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa maut telah berkuasa juga atas mereka yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran dari Dia yang akan datang. Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang itu semua orang telah jatuh dalam kuasa maut, jauh lebih besarlah kasih karunia dan karunia Allah, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang lantaran satu orang, yaitu Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah 
  
       

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:18)
Roh kebenaran akan memberi kesaksian tentang daku, dan kamu pun harus memberi kesaksian pula, Sabda Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:26-33)
   
"Janganlah kamu takut kepada mereka yang hanya dapat membunuh tubuh."

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada kedua belas murid-Nya, "Janganlah kamu takut kepada mereka yang memusuhimu, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka, dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah dari atas atap rumah. Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang hanya dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; tetapi takutlah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual seduit dua ekor? Namun tak seekor pun dari padanya akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun semuanya telah terhitung. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit. Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia akan Kuakui di depan Bapa-Ku di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, dia akan Kusangkal juga di depan Bapa-Ku yang di surga."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
  
  Jika kita ditanya "Apa itu ketakutan?" kita mungkin bisa segera memberikan deskripsi dan contoh? Tetapi jika kita ditanya "Apa itu keberanian?" kita perlu waktu untuk mendefinisikannya dan memberikan contoh pribadi 
  
Seorang dosen pernah memberikan ujian hanya dengan pertanyaan ini: Apa itu keberanian? Dan dia memberi kelas 3 jam untuk menjawab pertanyaan itu. Semua orang mulai menulis segera. Setelah sekitar 5 menit, seorang siswa berjalan hanya dengan selembar kertas. Hanya ada satu kalimat di koran itu. Dia menyerahkannya kepada dosen dan meninggalkan ruang ujian. Semua orang terkejut, tetapi terus menulis. Ketika hasilnya keluar, semua orang juga terkejut. Itu adalah siswa yang melewatkan selembar kertas dengan hanya satu kalimat yang mendapat nilai tertinggi. Tentu saja kita ingin tahu apa yang ia tulis dan bagaimana ia menjawab pertanyaan itu! Dia hanya menulis 3 kata: Ini keberanian! Keberanian bukan tentang kata-kata. Keberanian adalah tentang tindakan. 
  
Dalam Injil hari ini, Yesus memberi tahu murid-muridnya untuk tidak takut. Apa yang harus ditakuti? Banyak! Ada ketakutan pergi ke dokter gigi, takut kehilangan pekerjaan, takut sakit, takut gagal, dll. Sebenarnya dalam ujian pertama keberanian di Taman Getsemani, para murid gagal total. Mereka semua meninggalkan Yesus dan meninggalkan Dia sendirian untuk menghadapi para penganiaya-Nya. Hanya Yesus yang menunjukkan keberanian ketika dihadapkan dengan ketakutan. Mengapa para murid menyerah pada rasa takut? Dari mana rasa takut datang? Bagaimana kita bisa mengatasi rasa takut? Memulai dengan rasa takut adalah reaksi; itu adalah reaksi terhadap ancaman atau bahaya. Kita dapat memilih untuk menyerah pada rasa takut, atau kita dapat memilih untuk memiliki keberanian. Jadi jika ketakutan adalah reaksi, maka keberanian adalah keputusan. Dan jika tidak ada rasa takut, maka tidak perlu keberanian. Ketakutan berasal dari kenyataan bahwa kita merasa tidak aman. Kita merasa tidak aman karena kita berpikir bahwa Tuhan tidak peduli dengan kita dan Dia tidak datang untuk melindungi kita di saat kesulitan dan bahaya. Dan itu karena ada kalanya kita berpikir bahwa doa kita tidak dijawab. Jadi bagaimana kita berdoa ketika kita berhadapan dengan masalah dan kesulitan?

Kita perlu melihat bagaimana Yesus berdoa ketika Dia berada di Taman Getsemani. Pada awalnya Dia meminta Bapa-Nya di surga untuk mengambil cawan itu, yang berarti menyelamatkan-Nya dari penderitaan, kesakitan dan salib. Setelah itu, Dia berdoa agar kehendak Tuhan dilakukan dan bukan kehendak-Nya. Yesus percaya bahwa ketika Ia melakukan kehendak Tuhan, maka Tuhan akan melindungi dan menyelamatkan-Nya. Yesus pergi untuk menghadapi Salib dengan keberanian. Jadi ketika kita berdoa, mari kita renungkan apa yang kita doakan. Jika kita memberi tahu Tuhan apa yang seharusnya Dia lakukan untuk kita, maka tampaknya kita tidak percaya pada Tuhan untuk mengetahui apa yang kita butuhkan. Karena itu doa kita sudah menunjukkan ketidakpercayaan dan rasa tidak aman kita. Jadi, bahkan ketika kita berdoa, kita juga memiliki ketakutan. Tetapi ketika kita berdoa agar Tuhan dilakukan, kita menyerahkan diri kita dengan berani ke tangan Tuhan. Karena keberanian adalah ketakutan yang telah berdoa dan berserah pada kehendak Tuhan. Dan apa pun yang terjadi, bahkan jika yang terburuk harus terjadi, kita tahu bahwa Allah mengawasi kita dan melindungi kita.

Ketika kita mengutamakan kehendak Tuhan, maka Tuhan meyakinkan kita bahwa segalanya akan berubah untuk kebaikan orang-orang yang mempercayai Tuhan. Percaya kepada Tuhan berarti mencintai Dia. Mencintai adalah keputusan, dan memiliki keberanian juga merupakan keputusan. Tetapi yang lebih penting kita harus percaya dan percaya bahwa Tuhan lebih mencintai kita daripada kita bisa mencintai-Nya. Dan kita dapat menemukan apa yang paling ditakuti musuh kita dengan mengamati cara yang dia gunakan untuk menakuti kita. Iblis akan menipu kita dengan mengatakan: Anda tidak dapat menahan badai. Tetapi Yesus akan menyatakan: Jangan takut. Aku akan membungkam badai. Dalam hidup ada banyak badai berbahaya. Kita dapat bereaksi dengan rasa takut, atau kita dapat memutuskan untuk memiliki keberanian. Karena butuh keberanian untuk percaya dan percaya pada Yesus yang menyatakan kepada kita: Jangan takut. Aku telah menaklukkan dunia. Mari kita putuskan untuk mendengarkan Yesus, dan kita akan memiliki keberanian..
(RENUNGAN PAGI)

Antifon Komuni (Mzm 145:15)

Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkau memberi mereka makanan pada waktunya.

The eyes of all look to you, Lord, and you give them their food in due season.

atau (Mzm 27:6)

Circuibo et immolabo in tabernaculo eius hostiam iubilationis: cantabo, et psalmum dicam Domino.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy