| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 23 Desember 2020 Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Kedelapan

 


Rabu, 23 Desember 2020
Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Kedelapan
  
“Apabila Bapa menginginkan supaya dipercaya, hendaklah kita percaya” (St. Hipolitus)
  
Apabila digabungkan ke dalam perayaan Ekaristi maka sesudah Kata Pembuka oleh Imam, lalu dinyanyikan Ajakan Penantian Almasih, Madah, Mazmur dan Kidung, lalu Doa Pembuka, dan masuk ke Liturgi Sabda dari buku bacaan Misa hari yang bersangkutan. Doa Umat memakai Doa Permohonan (tanpa Bapa Kami). Sesudah Komuni dinyanyikan Kidung Maria. Selain dari itu mengikuti Buku Misa hari yang bersangkutan. Praktisnya Ritus Tobat dihilangkan sebab sudah diganti oleh Ajakan Penantian Almasih, Madah dan Mazmur - Kidung. Kalau dengan Misa, (pembuka: Ya Allah, bersegeralah...) ditiadakan, diganti Antifon Pembuka.
 
Misa sore: Misa Minggu Adven IV, Novena Natal hari kedelapan

Pembuka

* Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
* Ya Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin, alleluya.

Antifon Pembuka (Yes 9:6; Mzm 72:17)

Seorang Putra akan lahir bagi kita dan akan dinamai Allah perkasa. Dalam Dia, segala bangsa akan diberkati.

A child shall be born for us, and he will be called God, the Almighty; every tribe of the earth shall be blest in him.

Doa Pembuka

Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, hari kelahiran Putra-Mu semakin mendekat. Sabda-Mu berkenan menjadi manusia dalam rahim Perawan Maria dan tinggal di antara kami. Kami mohon, semoga Ia menaruh belas kasih kepada kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Ajakan Penantian Almasih

Ulangan. Sembah sujudlah Tuhanmu, Raja yang akan datang
1. Bergemarlah hai putri Sion, dan bersorak-sorailah putri Yerusalem. Lihatlah, Tuhan akan datang, dan hari itu akan tampaklah Terang yang agung. Gunung-gunung akan meneteskan serba manisan, dan bukit-bukit akan mengalirkan susu dan air madu, karena akan datanglah Nabi yang agung, Dialah yang membarui Yerusalem. Ulangan
2. Lihatlah, Ia akan datang dari rumah Daud, sebagai Allah dan manusia, dan akan bersemayam di atas singgasana-Nya. Kamulah akan melihat-Nya, maka sukacitalah hatimu. Ulangan
3. Lihatlah, akan tiba Tuhan Pelindung kita. Yang tersuci dari Israel dengan mahkota kerajaan di atas kepala-nya. Dialah yang akan memerintah dari laut sampai ke laut, dan dari sungai sampai ke ujung bumi. Ulangan
4. Lihatlah, Tuhan akan menampakkan diri dan tidak akan menipu kamu. Bila Ia bertangguh, hendaklah kamu menunggu dengan tabah, karena sesungguhnya Ia akan datang dan tak lama lagi. Ulangan
5. Ia akan turun bagai hujan menetesi bumi. Dan pada masa itu akan terbitlah keadilan dan berlimpah kedamaian. Maka para raja sedunia akan menyembah Dia dan segala bangsa akan mengabdi-Nya. Ulangan
6. Seorang bayi dilahirkan bagi kita, dan digelarkan Allah yang kuat, Ialah yang akan datang bersemayam di atas takhta Daud bapa-Nya, dan memangku tampuk pemerintahan. Ulangan
7. Hai Betlehem, kota Allah Mahatinggi, dari padamu tampillah Pemimpin Israel. Karena kekal asalnya, maka Ia akan dimuliakan di seluruh dunia. Dan bila ia datang, damailah di atas bumi ini. Ulangan

03. Madah (PS No. 439, MB No. 316, Yubilate No. 341)
Pencipta Bintang Semesta

04. Mazmur dan Kidung

Antifon: Jalan yang berliku-liku akan diluruskan dan yang lekak-lekuk akan diratakan. Datanglah, ya Tuhan, dan jangan berlambat.

Mazmur:
Bersukacitalah surga dan bersoraklah bumi.
Gunung-gunung nyanyikanlah madah pujian.

Hendaklah gunung-gunung menyerukan kesukaan.
Dan bukit-bukit mewartakan keadilan.

Karena Tuhan kita akan datang dan akan menyayangi fakir miskin-Nya.
Langit embunkanlah dan awan-awan hujankanlah yang adil.

Hendaklah bumi terbuka dan melahirkan Penebus.
Ingatkan akan daku ya Tuhan, sekadar kebaikan-Mu terhadap umat-Mu.

Kunjungilah aku dengan selamat-Mu.
Perlihatkanlah kebaikan-Mu, ya Tuhan dan berilah kami selamat-Mu.

Utuslah ya Tuhan, utuslah Anak Domba, penguasa dunia.
Dari padang gurun ke bukit Sion.

Ya Tuhan mahakuasa, pulihkanlah kami kembali.
Perlihatkanlah sinar wajah-Mu, maka selamatkanlah kami.

Datanglah, ya Tuhan, dan kunjungilah kami dalam damai.
Supaya bersukacitalah kami di hadapan-Mu dengan segenap hati.

Semoga jalan-jalan-Mu dikenal di bumi dan selamat-Mu diketahui para bangsa.
Bangkitkanlah kuasa-Mu dan datanglah menyelamatkan kami.

Datanglah ya Tuhan dan janganlah berlambat.
Bebaskanlah Umat-Mu dari belenggu dosanya.

Kiranya Engkau ya Tuhan menembusi langit dan turunlah.
Semoga hancur-leburlah gunung-gunung di hadapan-Mu.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.

Antifon: Jalan yang berliku-liku akan diluruskan dan yang lekak-lekuk akan diratakan. Datanglah, ya Tuhan, dan jangan berlambat.

Kidung:

Antifon: Kerajaan-Nya akan meluas, dan damai-Nya tak akan terbatas.

Meskipun berwujud pada Allah +
Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh *
Pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.

Ia telah menghampakan diri +
dengan mengambil keadaan hamba *
dan menjadi sama dengan manusia.

Ia kelihatan sebagai seorang manusia dan
merendahkan diri +
karena taat sampai mati *
sampai mati di salib.

Sebab itu Allah telah meninggikan Dia +
dan menganugerahkan kepada-Nya *
nama yang melebihi segala nama.

Agar dalam nama Yesus +
bertekuklah setiap lutut *
di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.

Agar setiap lidah mengakui +
untuk kemuliaan Allah Bapa *
Tuhanlah Yesus Kristus.

Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu *
dan sepanjang segala abad.

Antifon: Kerajaan-Nya akan meluas, dan damai-Nya tak akan terbatas.

Capitulum
P. Sebagai penganjur bagi kita telah masuklah Anak Domba yang tak bernoda, dan telah dinobatkan menjadi Imam Agung, menurut peraturan Melkisedekh sampai selama-lamanya. Dialah Raja yang turunan-Nya tak akan berkesudahan.
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan: (dalam misa, ikuti bacaan di bawah, di luar misa dapat membaca Yes 51:1-11)

Bacaan dari Nubuat Maleakhi (3:1-4;4:5-6)
 
"Aku akan mengutus Nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan."
   
Beginilah firman Tuhan semesta alam, “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sungguh, Ia datang! Sipakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia akan mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan berkenan di hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti di tahun yang sudah-sudah. Sesungguhnya, Aku akan mengutus Nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati para bapa berbalik kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada bapanya, supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bangkitlah dan angkatlah mukamu sebab penyelamatanmu sudah dekat.
Ayat. (Mzm 25:4b-5b.8-9.10.14; R: Luk 21:28)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takwa pada-Nya, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Tuhan, Raja segala bangsa dan batu penjuru Gereja, datanglah dan selamatkanlah umat-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:57-66)
  
"Kelahiran Yohanes Pembaptis."
  
Genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para tetangga serta sanak saudaranya mendengar bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepada Elisabet, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu, dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya. Tetapi Elisabet, ibunya berkata, “Jangan, ia harus dinamai Yohanes!” Kata mereka kepadanya, “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.” Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anak itu. Zakharia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: Namanya adalah Yohanes. Dan mereka pun heran semuanya. Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia, dan terlepaslah ikatan lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Semua orang yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata, “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
     
Jika kita repot-repot mencari tahu lebih banyak tentang nama kita, kita akan melihat bahwa sebagian besar nama kita memiliki arti.

Terlebih lagi bagi orang Asia, orang tua ingin memberi anak mereka nama yang bermakna dan terdengar bagus, dengan harapan mereka akan sesuai dengan namanya.

Orang-orang pada zaman Alkitab tentu tidak berbeda dalam aspek ini.

Nama Yohanes berarti "Tuhan itu pemurah".

Memang, Yohanes Pembaptis datang untuk mengumumkan waktu rahmat yang ditentukan.

Waktu seperti mengandung rahmat, rahmat yang menunggu untuk meledak.

Yohanes Pembaptis datang untuk mengumumkan waktu kepenuhan kasih karunia di dalam Yesus Kristus.

Meskipun rahmat ini adalah kabar baik, namun itu juga menyakitkan.

Yohanes Pembaptis seperti api pemurni yang membakar sampah yang tidak berguna seperti yang kita dengar pada bacaan pertama.

Ya, waktunya sudah sangat dekat. Marilah kita memurnikan diri kita sendiri dalam doa dan penebusan dosa untuk menjadikan hati kita rumah yang layak bagi Tuhan.
(RENUNGAN PAGI)

Kidung Maria

Antifon: O Imanuel, Raja dan Pengundang kami. Engkaulah pengharapan dan penebus para bangsa: Datanglah menebus kami, ya Tuhan, Allah kami.

Aku mengagungkan Tuhan
Hatiku bersukaria karena Allah, Penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku hamba-Nya yang hina ini.

Mulai sekarang aku disebut bahagia oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa. Kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun-menurun kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya.
Dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.

Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.

Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunan-Nya untuk selama-lamanya.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.

Antifon: O Imanuel, Raja dan Pengundang kami. Engkaulah pengharapan dan penebus para bangsa: Datanglah menebus kami, ya Tuhan, Allah kami.

Doa Permohonan

P. Saudara-saudari, marilah kita mohon kepada Tuhan, Bapa langit dan bumi, agar memperluas kerajaan terang dan rahmat-Nya ke seluruh dunia.

1. Semoga seluruh umat manusia semakin diterangi Sabda kebenaran dan kehidupan Injili. Marilah kita mohon:
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
2. Semoga orang-orang Krisen selalu mengarahkan hidupnya pada Allah, sumber terang dan kebahagiaan. Marilah kita mohon:
3. Semoga orang-orang yang telah menjadi lemah imannya dibangkitkan kembali hati nuraninya untuk mencari Allah, sumber terang dan kehidupan sejati. Marilah kita mohon:
4. Semoga terang yang memancar dari kelahiran Yesus, Sang Penebus, disambut dengan penuh sukacita dan harapan akan situasi dunia yang lebih adil, damai dan berbelaskasih. Marilah kita mohon:

P. Bapa Surgawi, Engkau telah menerangi dunia dengan kelahiran Putra-Mu. Dengarkanlah semua permohonan kami yang masih terbelenggu dalam kegelapan dosa. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

Bapa Kami (kalau tanpa Misa)

Antifon Komuni (Why 3:20)

Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Behold, I stand at the door and knock: if anyone hears my voice and opens the door to me, I will enter his house and dine with him, and he with me.
 
    
 
 
 

Sumber: Buku Novena Natal, Komisi Liturgi KWI 2012, disusun oleh Rm. Bosco da Cunha O.Carm, dengan berpedoman pada buku Novena del Natale, Badia di Cava, Italia, 1984. 

Selasa, 22 Desember 2020 Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Ketujuh

 

Selasa, 22 Desember 2020
Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Ketujuh
 
“Hanya jiwa yang mengalami perbuatan-perbuatan besar dari Allah dapat mengagungkan dan memuji Dia sepantasnya.” (St. Beda Venerabilis)

      

Apabila digabungkan ke dalam perayaan Ekaristi maka sesudah Kata Pembuka oleh Imam, lalu dinyanyikan Ajakan Penantian Almasih, Madah, Mazmur dan Kidung, lalu Doa Pembuka, dan masuk ke Liturgi Sabda dari buku bacaan Misa hari yang bersangkutan. Doa Umat memakai Doa Permohonan (tanpa Bapa Kami). Sesudah Komuni dinyanyikan Kidung Maria. Selain dari itu mengikuti Buku Misa hari yang bersangkutan. Praktisnya Ritus Tobat dihilangkan sebab sudah diganti oleh Ajakan Penantian Almasih, Madah dan Mazmur - Kidung. Kalau dengan Misa, (pembuka: Ya Allah, bersegeralah...) ditiadakan, diganti Antifon Pembuka.
  
Pembuka

* Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
* Ya Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin, alleluya.

Antifon Pembuka (Mzm 24:7)

Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya masuklah Raja Mulia.

O gates, lift high your heads; grow higher, ancient doors. Let him enter, the king of glory!

Doa Pembuka


Allah Bapa Maha Penyayang, Engkau menaruh perhatian kepada nasib kami, manusia yang terjerumus dalam perangkap maut. Engkau mengutus Putra-Mu menebus kami. Semoga kami mengimani penjelmaan-Nya dengan tulus ikhlas, dan dipersatukan dengan Dia Penebus kami, yaitu Yesus Kristus, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Ajakan Penantian Almasih


Ulangan. Sembah sujudlah Tuhanmu, Raja yang akan datang

1. Bergemarlah hai putri Sion, dan bersorak-sorailah putri Yerusalem. Lihatlah, Tuhan akan datang, dan hari itu akan tampaklah Terang yang agung. Gunung-gunung akan meneteskan serba manisan, dan bukit-bukit akan mengalirkan susu dan air madu, karena akan datanglah Nabi yang agung, Dialah yang membarui Yerusalem. Ulangan
2. Lihatlah, Ia akan datang dari rumah Daud, sebagai Allah dan manusia, dan akan bersemayam di atas singgasana-Nya. Kamulah akan melihat-Nya, maka sukacitalah hatimu. Ulangan
3. Lihatlah, akan tiba Tuhan Pelindung kita. Yang tersuci dari Israel dengan mahkota kerajaan di atas kepala-nya. Dialah yang akan memerintah dari laut sampai ke laut, dan dari sungai sampai ke ujung bumi. Ulangan
4. Lihatlah, Tuhan akan menampakkan diri dan tidak akan menipu kamu. Bila Ia bertangguh, hendaklah kamu menunggu dengan tabah, karena sesungguhnya Ia akan datang dan tak lama lagi. Ulangan
5. Ia akan turun bagai hujan menetesi bumi. Dan pada masa itu akan terbitlah keadilan dan berlimpah kedamaian. Maka para raja sedunia akan menyembah Dia dan segala bangsa akan mengabdi-Nya. Ulangan
6. Seorang bayi dilahirkan bagi kita, dan digelarkan Allah yang kuat, Ialah yang akan datang bersemayam di atas takhta Daud bapa-Nya, dan memangku tampuk pemerintahan. Ulangan
7. Hai Betlehem, kota Allah Mahatinggi, dari padamu tampillah Pemimpin Israel. Karena kekal asalnya, maka Ia akan dimuliakan di seluruh dunia. Dan bila ia datang, damailah di atas bumi ini. Ulangan

03. Madah (PS No. 439, MB No. 316, Yubilate No. 341)
Pencipta Bintang Semesta

04. Mazmur dan Kidung

Antifon: Hai langit, turunkan embunmu, hai awan, hujankanlah raja adil. Hai bumi, bukakanlah dirimu dan tumbuhkanlah Penyelamat.


Mazmur:
Bersukacitalah surga dan bersoraklah bumi. Gunung-gunung nyanyikanlah madah pujian.
Hendaklah gunung-gunung menyerukan kesukaan. Dan bukit-bukit mewartakan keadilan.
Karena Tuhan kita akan datang dan akan menyayangi fakir miskin-Nya.
Langit embunkanlah dan awan-awan hujankanlah yang adil. Hendaklah bumi terbuka dan melahirkan Penebus.
Ingatkan akan daku ya Tuhan, sekadar kebaikan-Mu terhadap umat-Mu. Kunjungilah aku dengan selamat-Mu.
Perlihatkanlah kebaikan-Mu, ya Tuhan dan berilah kami selamat-Mu.
Utuslah ya Tuhan, utuslah Anak Domba, penguasa dunia. Dari padang gurun ke bukit Sion.
Ya Tuhan mahakuasa, pulihkanlah kami kembali. Perlihatkanlah sinar wajah-Mu, maka selamatkanlah kami.
Datanglah, ya Tuhan, dan kunjungilah kami dalam damai.
Supaya bersukacitalah kami di hadapan-Mu dengan segenap hati.
Semoga jalan-jalan-Mu dikenal di bumi dan selamat-Mu diketahui para bangsa.
Bangkitkanlah kuasa-Mu dan datanglah menyelamatkan kami.
Datanglah ya Tuhan dan janganlah berlambat. Bebaskanlah Umat-Mu dari belenggu dosanya.
Kiranya Engkau ya Tuhan menembusi langit dan turunlah.
Semoga hancur-leburlah gunung-gunung di hadapan-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.

Antifon: Hai langit, turunkan embunmu, hai awan, hujankanlah raja adil. Hai bumi, bukakanlah dirimu dan tumbuhkanlah Penyelamat.

Kidung:

Antifon: Hai Israel, siaplah menyongsong Tuhan, sebab ia datang.

Meskipun berwujud pada Allah +
Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh *
Pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.

Ia telah menghampakan diri +
dengan mengambil keadaan hamba *
dan menjadi sama dengan manusia.

Ia kelihatan sebagai seorang manusia dan
merendahkan diri +
karena taat sampai mati *
sampai mati di salib.

Sebab itu Allah telah meninggikan Dia +
dan menganugerahkan kepada-Nya *
nama yang melebihi segala nama.

Agar dalam nama Yesus +
bertekuklah setiap lutut *
di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.

Agar setiap lidah mengakui +
untuk kemuliaan Allah Bapa *
Tuhanlah Yesus Kristus.

Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putra dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang selalu *
dan sepanjang segala abad.

Antifon: Hai Israel, siaplah menyongsong Tuhan, sebab ia datang.

Capitulum

P. Sebagai penganjur bagi kita telah masuklah Anak Domba yang tak bernoda, dan telah dinobatkan menjadi Imam Agung, menurut peraturan Melkisedekh sampai selama-lamanya. Dialah Raja yang turunan-Nya tak akan berkesudahan.
U. Syukur kepada Allah.

(dalam misa, ikuti bacaan di bawah, di luar misa dapat membaca Yes 48:12-21, 49:9b-13)   
  
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:24-28)
     
  
"Hana bersyukur atas kelahiran Samuel."
     
Sekali peristiwa, setelah Samuel disapih oleh ibunya, Hana, ia dihantar ke rumah Tuhan di Silo, dan bersama dia dibawalah seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur. Waktu itu Samuel masih kecil betul. Setelah menyembelih lembu, mereka mengantar kanak-kanak itu kepada Eli. Lalu Hana berkata kepada Eli, “Mohon bicara, Tuanku! Demi Tuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini, dekat Tuanku untuk berdoa kepada Tuhan. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidupnya terserahlah anak ini kepada Tuhan.” Lalu sujudlah mereka semua menyembah Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Hatiku bersyukur karena Tuhan, penyelamatku.
Ayat. (1Samuel 2:1. 4-5. 6-7, 8abcd; Ul: 1a)
1. Hatiku bersukacita karena Tuhan, aku bermegah-megah karena Allahku. Mulutku mencemoohkan musuhku, aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
2. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
3. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan. Ia berkuasa menurunkan ke dalam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat kaya. Ia merendahkan dan meninggikan juga.
4. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia di antara para bangsawan, dan memberi dia kursi kehormatan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. O Tuhan, Raja segala bangsa dan batu penjuru Gereja, datanglah, dan selamatkanlah manusia yang Kaubentuk dari tanah. Alleluya.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:46-56)
  
"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku."
    
Dalam kunjungannya kepada Elisabet, ketika dipuji bahagia, Maria memuliakan Allah dan berkata, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memerhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

    
    Dikatakan bahwa enam tahun pertama kehidupan seorang anak adalah tahun-tahun terpenting, dan memang benar demikian.

Karena enam tahun itu merupakan tahun-tahun pembentukan, masa dimana anak belajar dan menyerap nilai-nilai, prinsip-prinsip dan cara hidup yang akan membentuk masa depannya.

Dan anak belajar ini, biasanya, dari orang tua.

Yesus adalah Anak Allah, namun selama masa kanak-kanak-Nya, Dia pasti belajar dari orangtua-Nya.

Dari St. Yusuf, Dia tidak hanya mempelajari cara kerja sebagai tukang kayu, Dia juga belajar menjadi orang yang menghormati dan dihormati, dan juga bagaimana membedakan kehendak Tuhan.

Dari Maria ibu-Nya, Dia belajar kerendahan hati dan mewartakan kebesaran Tuhan.

Dia belajar bahwa Tuhan akan meninggikan yang rendah hati.

Dia belajar bahwa orang miskin adalah orang-orang yang akan mewarisi Kerajaan Allah.

Ia belajar bahwa orang yang haus akan keadilan akan dipenuhi dengan hal-hal yang baik.

Dia mempelajari apa yang disampaikan Bunda Maria dalam Magnificat.

Apa yang Dia pelajari dari orangtua-Nya, nanti akan Dia nyatakan dalam Sabda Bahagia.

Saat kita semakin dekat dengan Natal, kita semakin dekat ke awal yang baru, awal yang baru dengan Yesus.

Kita dituntun ke palungan, dan kita akan belajar tentang jalan, kebenaran, dan kehidupan.

Saat kita beranjak dari palungan, jalan cinta dan kebenaran Tuhan juga harus membentuk nilai dan prinsip hidup kita.
(RENUNGAN PAGI)
  
 
Kidung Maria

Antifon: O Raja, yang didamba para bangsa. Engkaulah batu sudut yang menjadi titik pertemuan. Datanglah dan tebuslah manusia yang Kauciptakan dari abu tanah.

Aku mengagungkan Tuhan
Hatiku bersukaria karena Allah, Penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku hamba-Nya yang hina ini.

Mulai sekarang aku disebut bahagia oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa. Kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun-menurun kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya.
Dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.

Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.

Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunan-Nya untuk selama-lamanya.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.

Antifon: O Raja, yang didamba para bangsa. Engkaulah batu sudut yang menjadi titik pertemuan. Datanglah dan tebuslah manusia yang Kauciptakan dari abu tanah.

Doa Permohonan

P. Cinta kasih Allah demikian besarnya, sehingga Putra-Nya diutus menjadi manusia. Maka marilah kita berdoa dengan mantap kepada Allah Bapa maha penyayang:

1. Bagi Gereja Allah yang kudus: Semoga Allah Bapa memperbarui dan memperteguh Gereja-Nya berkat perayaan penjelmaan Putra-Nya. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
2. Bagi masyarakat kita: Semoga Allah Bapa memancarkan cahaya-Nya agar masyarakat kita mengakui misteri cinta kasih kebapaan-Nya. Marilah kita mohon:
3. Bagi kaum muda: Semoga Allah Bapa memperkenankan kaum muda masa kini menyelami arti kedatangan Putra-nya di tengah umat manusia dan membangun hidup di atas-Nya. Marilah kita mohon:
4. Bagi kita semua disini: Semoga Bapa memberkati kita agar kegembiraan Natal kali ini dapat kita sebarluaskan sehingga tidak terbatas pada kita ataupun keluarga kita saja yang menikmati, tetapi juga mereka yang terpencil. Marilah kita mohon:

P. Allah Bapa kami yang Mahapengasih, kami bersyukur atas cinta kasih-Mu yang tampak dalam diri Yesus Kristus. Perkenankanlah perayaan Natal yang akan datang ini memperbarui dan mengobarkan cinta kasih kami, hingga kami semakin mirip dengan Yesus, Putra-Mu dan Tuhan kami.
U. Amin.

Bapa Kami (kalau tanpa Misa)

Antifon Komuni (Luk 1:46,49)

Jiwaku memuliakan Tuhan, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.

My soul proclaims the greatness of the Lord, for the Almighty has done great things for me.
 
Dalam Injil hari ini Maria menyampaikan Kidung Pujian (Magnificat) kepada Tuhan. Ia mengajar kita bagaimana memuji Tuhan atas setiap karya-Nya. "Hanya jiwa, yang mengalami perbuatan-perbuatan besar dari Allah dapat mengagungkan dan memuji Dia apa sepantasnya; hanya jiwa (seperti) itu dapat mengajak mereka yang mempunyai kerinduan dan tujuan yang sama, "Muliakanlah Tuhan bersamaku. Marilah bersama memuji Dia," kata St. Beda Venerabilis dalam ulasannya tentang Kidung Pujian Maria. "Maka aku mengangkat semua kekuatan jiwaku menjadi ucapan syukur dan pujian," lanjutnya. (Sumber: Bacaan Ofisi Masa Adven, 22 Desember: Yogyakarta, 1982, halaman 177)
 
 
 



 Sumber: Buku Novena Natal, Komisi Liturgi KWI 2012, disusun oleh Rm. Bosco da Cunha O.Carm, dengan berpedoman pada buku Novena del Natale, Badia di Cava, Italia, 1984. 

Senin, 21 Desember 2020 Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Keenam

Senin, 21 Desember 2020
Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Keenam
   
“Hendaklah jiwa Maria hadir pada setiap orang untuk bersukaria dalam Tuhan” (St. Ambrosius)

 
Apabila digabungkan ke dalam perayaan Ekaristi maka sesudah Kata Pembuka oleh Imam, lalu dinyanyikan Ajakan Penantian Almasih, Madah, Mazmur dan Kidung, lalu Doa Pembuka, dan masuk ke Liturgi Sabda dari buku bacaan Misa hari yang bersangkutan. Doa Umat memakai Doa Permohonan (tanpa Bapa Kami). Sesudah Komuni dinyanyikan Kidung Maria. Selain dari itu mengikuti Buku Misa hari yang bersangkutan. Praktisnya Ritus Tobat dihilangkan sebab sudah diganti oleh Ajakan Penantian Almasih, Madah dan Mazmur - Kidung. Kalau dengan Misa, (pembuka: Ya Allah, bersegeralah...) ditiadakan, diganti Antifon Pembuka.

                                           
 
Pembuka

* Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
* Ya Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin, alleluya.

Antifon Pembuka (bdk. Yes 7:14; 8:10)

Tuhan, Raja Agung akan tiba dengan segera. Ia akan dinamai Imanuel: Allah-Beserta-Kita.
     
The Lord and Ruler will be coming soon, and his name will be called Emmanuel, because he will be God-with-us.
  
 
Doa Pembuka 
 
Allah Bapa Maha Penyayang, dengarkanlah dengan rela doa umat-Mu. Kami bergembira karena kedatangan Putra-Mu sebagai manusia lemah. Semoga kami umat-Mu kelak memperoleh hidup abadi karena kedatangan-Nya sebagai penguasa mulia. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.
          
Ajakan Penantian Almasih

Ulangan. Sembah sujudlah Tuhanmu, Raja yang akan datang
1. Bergemarlah hai putri Sion, dan bersorak-sorailah putri Yerusalem. Lihatlah, Tuhan akan datang, dan hari itu akan tampaklah Terang yang agung. Gunung-gunung akan meneteskan serba manisan, dan bukit-bukit akan mengalirkan susu dan air madu, karena akan datanglah Nabi yang agung, Dialah yang membarui Yerusalem. Ulangan
2. Lihatlah, Ia akan datang dari rumah Daud, sebagai Allah dan manusia, dan akan bersemayam di atas singgasana-Nya. Kamulah akan melihat-Nya, maka sukacitalah hatimu. Ulangan
3. Lihatlah, akan tiba Tuhan Pelindung kita. Yang tersuci dari Israel dengan mahkota kerajaan di atas kepala-nya. Dialah yang akan memerintah dari laut sampai ke laut, dan dari sungai sampai ke ujung bumi. Ulangan
4. Lihatlah, Tuhan akan menampakkan diri dan tidak akan menipu kamu. Bila Ia bertangguh, hendaklah kamu menunggu dengan tabah, karena sesungguhnya Ia akan datang dan tak lama lagi. Ulangan
5. Ia akan turun bagai hujan menetesi bumi. Dan pada masa itu akan terbitlah keadilan dan berlimpah kedamaian. Maka para raja sedunia akan menyembah Dia dan segala bangsa akan mengabdi-Nya. Ulangan
6. Seorang bayi dilahirkan bagi kita, dan digelarkan Allah yang kuat, Ialah yang akan datang bersemayam di atas takhta Daud bapa-Nya, dan memangku tampuk pemerintahan. Ulangan
7. Hai Betlehem, kota Allah Mahatinggi, dari padamu tampillah Pemimpin Israel. Karena kekal asalnya, maka Ia akan dimuliakan di seluruh dunia. Dan bila ia datang, damailah di atas bumi ini. Ulangan

03. Madah (PS No. 439, MB No. 316, Yubilate No. 341)
Pencipta Bintang Semesta

04. Mazmur dan Kidung

Antifon: Dari Sion akan datang raja yang harus memerintah, Tuhan, Immanuel, itulah nama-Nya.

Mazmur:
Bersukacitalah surga dan bersoraklah bumi.
Gunung-gunung nyanyikanlah madah pujian.
Hendaklah gunung-gunung menyerukan kesukaan.
Dan bukit-bukit mewartakan keadilan.
Karena Tuhan kita akan datang dan akan menyayangi fakir miskin-Nya.
Langit embunkanlah dan awan-awan hujankanlah yang adil.
Hendaklah bumi terbuka dan melahirkan Penebus.
Ingatkan akan daku ya Tuhan, sekadar kebaikan-Mu terhadap umat-Mu.
Kunjungilah aku dengan selamat-Mu.
Perlihatkanlah kebaikan-Mu, ya Tuhan dan berilah kami selamat-Mu.
Utuslah ya Tuhan, utuslah Anak Domba, penguasa dunia.
Dari padang gurun ke bukit Sion.
Ya Tuhan mahakuasa, pulihkanlah kami kembali.
Perlihatkanlah sinar wajah-Mu, maka selamatkanlah kami.
Datanglah, ya Tuhan, dan kunjungilah kami dalam damai.
Supaya bersukacitalah kami di hadapan-Mu dengan segenap hati.
Semoga jalan-jalan-Mu dikenal di bumi dan selamat-Mu diketahui para bangsa.
Bangkitkanlah kuasa-Mu dan datanglah menyelamatkan kami.
Datanglah ya Tuhan dan janganlah berlambat.
Bebaskanlah Umat-Mu dari belenggu dosanya.
Kiranya Engkau ya Tuhan menembusi langit dan turunlah.
Semoga hancur-leburlah gunung-gunung di hadapan-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Antifon: Dari Sion akan datang raja yang harus memerintah, Tuhan, Immanuel, itulah nama-Nya.

Kidung:

Antifon: Aku memandang ke arah Tuhan, aku mengharapkan Allah, Penyelamatku.

Meskipun berwujud pada Allah +
Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh *
Pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.
Ia telah menghampakan diri +
dengan mengambil keadaan hamba *
dan menjadi sama dengan manusia.
Ia kelihatan sebagai seorang manusia dan
merendahkan diri +
karena taat sampai mati *
sampai mati di salib.
Sebab itu Allah telah meninggikan Dia +
dan menganugerahkan kepada-Nya *
nama yang melebihi segala nama.
Agar dalam nama Yesus +
bertekuklah setiap lutut *
di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.
Agar setiap lidah mengakui +
untuk kemuliaan Allah Bapa *
Tuhanlah Yesus Kristus.
Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu *
dan sepanjang segala abad.

Antifon: Aku memandang ke arah Tuhan, aku mengharapkan Allah, Penyelamatku.

Capitulum
P. Sebagai penganjur bagi kita telah masuklah Anak Domba yang tak bernoda, dan telah dinobatkan menjadi Imam Agung, menurut peraturan Melkisedekh sampai selama-lamanya. Dialah Raja yang turunan-Nya tak akan berkesudahan.
U. Syukur kepada Allah.
   
Bacaan: (dalam misa, ikuti bacaan di bawah, di luar misa dapat membaca Yes 48:12-21, 49:9b-13)
      
Bacaan dari Kidung Agung (2:8-14)

Dengarlah! Itulah kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung, meloncat-loncat di atas perbukitan. Kekasihku itu laksana kijang atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap, dan melihat dari kisi-kisi. Kekasihku angkat bicara, katanya kepadaku, “Bangunlah, manisku! Jelitaku, marilah! Lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah berlalu. Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah sudah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita. Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pokok anggur semerbak baunya. Bangunlah, manisku! Jelitaku, marilah! Merpatiku di celah-celah batu, dalam persembunyian di lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab suaramu sungguh merdu, dan jelita nian parasmu!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Atau 
 
Bacaan dari Nubuat Zefanya (3:14-18a)
   
"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."
   
Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lunglai. Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru!
Ayat. (Mzm 33:2-3.11-12.20-21; R:1a,3a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai.
2. Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Imanuel, Engkau raja dan pemberi hukum. Datanglah dan selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami. Alleluya.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-45)
  
"Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku mengunjungi aku?"
  
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu bersru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
   Kehamilan adalah masa di mana banyak emosi dan banyak aspek kehidupan diperlihatkan dan diekspresikan.

Entah itu untuk ibu yang mengandung anak atau untuk ayah atau mereka yang dekat dengan orang tua, emosinya berkisar dari kegembiraan hingga kecemasan.

Apapun itu, fakta bahwa kehidupan baru sedang terbentuk di dalam rahim ibu adalah kejadian yang luar biasa.

Jadi bisa dibayangkan saat Maria mengunjungi Elisabet dan emosi yang meletup saat kedua wanita hamil itu bertemu.

Keduanya akan menjadi calon ibu, namun semuanya bukanlah kegembiraan. Ada bayang-bayang kecemasan dan juga ketidakpastian.

Namun bacaan pertama menyatakan kepada kita untuk bersorak kegirangan dan bersukacita dan meninggikan dengan segenap hati kita.

Apalagi di saat ini penantian pengharapan akan kedatangan Tuhan di hari raya natal.

Jadi bahkan dalam kegelisahan dan ketidakpastian kita, marilah kita mengingat apa yang Elisabet katakan kepada Maria:
"Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”
  
Ya. Tuhan ada di tengah-tengah kita. Dia telah memenuhi janji-Nya. Kita hanya perlu berdoa dan percaya..  (RENUNGAN PAGI)

Kidung Maria

Antifon: O Fajar, Cahaya terang abadi; dan matahari keadilan. Datanglah menerangi yang dalam kegelapan dan bayangan maut.

Aku mengagungkan Tuhan
Hatiku bersukaria karena Allah, Penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku hamba-Nya yang hina ini.
Mulai sekarang aku disebut bahagia oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa. Kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun-menurun kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya.
Dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.
Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunan-Nya untuk selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.

Antifon: O Fajar, Cahaya terang abadi; dan matahari keadilan. Datanglah menerangi yang dalam kegelapan dan bayangan maut.

Doa Permohonan

P. Saudara-saudari, sebagai anak-anak Allah beranilah kita memanjatkan doa-doa permohonan kepada Bapa, supaya umat manusia semakin menyatu dalam nama-Nya.
1. Bagi perdamaian dunia yang merupakan anugerah Allah. Semoga orang Kristiani aktif melibatkan diri demi mewujudkan nilai itu dalam kerja sama dengan semua orang yang berkehendak baik. Marilah kita mohon:
U. Berilah dunia ini damai-Mu, ya Tuhan.
2. Bagi keluarga-keluarga Kristiani, agar tidak kekurangan keberanian dan keteguhan hati untuk menolak segala bentuk kekeraan yang menghancurkan kebahagiaan hidup. Marilah kita mohon:
3. Bagi keluarga kita masing-masing, semoga Tuhan tidak berhenti memberikan kedamaian dan kegembiraan; kekuatan dalam pencobaan serta keterbukaan hati untuk menerima sesama. Marilah kita mohon:
4. Agar warta damai Betlehem didengar dan dicintai semua orang. Marilah kita mohon:
P. Semoga doa-doa permohonan ini berkenan pada-Mu ya Tuhan, sumber kedamaian kami. Dalam Kristus, Tuhan, Pengantara kami.
U. Amin.

Bapa Kami (kalau tanpa Misa)
  
***
 



Antifon Komuni (Luk 1:45)
 
Berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.  
 
Blessed are you who have believed, that what was spoken to you by the Lord would be fulfilled.


Sumber: Buku Novena Natal, Komisi Liturgi KWI 2012, disusun oleh Rm. Bosco da Cunha O.Carm, dengan berpedoman pada buku Novena del Natale, Badia di Cava, Italia, 1984. 

 

Minggu, 20 Desember 2020 Hari Minggu Adven IV (Novena Natal Hari Kelima)

Minggu, 20 Desember 2020
Hari Minggu Adven IV
(Novena Natal Hari Kelima)
   
“Bunda Maria, Bunda Allah…, bait Allah yang kudus yang di dalamnya Tuhan sendiri dikandung… Sebab jika Tuhan Yesus adalah Allah, bagaimanakah mungkin Bunda Maria yang mengandung-Nya tidak disebut sebagai Bunda Allah?” (St. Sirilus dari Alexandria) 
    
Pembuka

* Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
* Ya Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin, alleluya.
  
Antifon Pembuka (bdk. Yes 45:8)

Hai langit, turunkan embun, hai awan, curahkan yang adil, hai bumi, bukalah dirimu, dan tumbuhkanlah Sang Penyelamat.

Drop down dew from above, you heavens, and let the clouds rain down the Just One; let the earth be opened and bring forth a Savior.

Rorate caeli desuper, et nubes pluant iustum: aperiatur terra, et germinet Salvatorem.
   

Doa Pembuka
 
Ya Allah, kami mengetahui dari kabar Malaikat bahwa Yesus Kristus, Putra-Mu menjadi manusia. Maka kami mohon, curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salib-Nya, kami diantar ke kebangkitan yang mulia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,  yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   

Ajakan Penantian Almasih
Ulangan. Sembah sujudlah Tuhanmu, Raja yang akan datang
1. Bergemarlah hai putri Sion, dan bersorak-sorailah putri Yerusalem. Lihatlah, Tuhan akan datang, dan hari itu akan tampaklah Terang yang agung. Gunung-gunung akan meneteskan serba manisan, dan bukit-bukit akan mengalirkan susu dan air madu, karena akan datanglah Nabi yang agung, Dialah yang membarui Yerusalem. Ulangan
2. Lihatlah, Ia akan datang dari rumah Daud, sebagai Allah dan manusia, dan akan bersemayam di atas singgasana-Nya. Kamulah akan melihat-Nya, maka sukacitalah hatimu. Ulangan
3. Lihatlah, akan tiba Tuhan Pelindung kita. Yang tersuci dari Israel dengan mahkota kerajaan di atas kepala-nya. Dialah yang akan memerintah dari laut sampai ke laut, dan dari sungai sampai ke ujung bumi. Ulangan
4. Lihatlah, Tuhan akan menampakkan diri dan tidak akan menipu kamu. Bila Ia bertangguh, hendaklah kamu menunggu dengan tabah, karena sesungguhnya Ia akan datang dan tak lama lagi. Ulangan
5. Ia akan turun bagai hujan menetesi bumi. Dan pada masa itu akan terbitlah keadilan dan berlimpah kedamaian. Maka para raja sedunia akan menyembah Dia dan segala bangsa akan mengabdi-Nya. Ulangan
6. Seorang bayi dilahirkan bagi kita, dan digelarkan Allah yang kuat, Ialah yang akan datang bersemayam di atas takhta Daud bapa-Nya, dan memangku tampuk pemerintahan. Ulangan
7. Hai Betlehem, kota Allah Mahatinggi, dari padamu tampillah Pemimpin Israel. Karena kekal asalnya, maka Ia akan dimuliakan di seluruh dunia. Dan bila ia datang, damailah di atas bumi ini. Ulangan

03. Madah (PS No. 439, MB No. 316, Yubilate No. 341)
Pencipta Bintang Semesta

04. Mazmur dan Kidung

Antifon: Kepada-Mu kuarahkan hatiku, ya Tuhan. Datanglah dan lepaskanlah aku, kepada-Mu aku berlindung.

Mazmur:
Bersukacitalah surga dan bersoraklah bumi. Gunung-gunung nyanyikanlah madah pujian.
Hendaklah gunung-gunung menyerukan kesukaan. Dan bukit-bukit mewartakan keadilan.
Karena Tuhan kita akan datang dan akan menyayangi fakir miskin-Nya.
Langit embunkanlah dan awan-awan hujankanlah yang adil. Hendaklah bumi terbuka dan melahirkan Penebus.
Ingatkan akan daku ya Tuhan, sekadar kebaikan-Mu terhadap umat-Mu. Kunjungilah aku dengan selamat-Mu.
Perlihatkanlah kebaikan-Mu, ya Tuhan dan berilah kami selamat-Mu.
Utuslah ya Tuhan, utuslah Anak Domba, penguasa dunia. Dari padang gurun ke bukit Sion.
Ya Tuhan mahakuasa, pulihkanlah kami kembali. Perlihatkanlah sinar wajah-Mu, maka selamatkanlah kami.
Datanglah, ya Tuhan, dan kunjungilah kami dalam damai.
Supaya bersukacitalah kami di hadapan-Mu dengan segenap hati.
Semoga jalan-jalan-Mu dikenal di bumi dan selamat-Mu diketahui para bangsa.
Bangkitkanlah kuasa-Mu dan datanglah menyelamatkan kami.
Datanglah ya Tuhan dan janganlah berlambat. Bebaskanlah Umat-Mu dari belenggu dosanya.
Kiranya Engkau ya Tuhan menembusi langit dan turunlah.
Semoga hancur-leburlah gunung-gunung di hadapan-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.

Antifon: Kepada-Mu kuarahkan hatiku, ya Tuhan. Datanglah dan lepaskanlah aku, kepada-Mu aku berlindung.

Kidung:

Antifon: Berbaliklah sejurus, ya Tuhan, janganlah berlambat mendatangi hamba-hamba-Mu.

Meskipun berwujud pada Allah +
Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh *
Pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.

Ia telah menghampakan diri +
dengan mengambil keadaan hamba *
dan menjadi sama dengan manusia.

Ia kelihatan sebagai seorang manusia dan
merendahkan diri +
karena taat sampai mati *
sampai mati di salib.

Sebab itu Allah telah meninggikan Dia +
dan menganugerahkan kepada-Nya *
nama yang melebihi segala nama.

Agar dalam nama Yesus +
bertekuklah setiap lutut *
di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.

Agar setiap lidah mengakui +
untuk kemuliaan Allah Bapa *
Tuhanlah Yesus Kristus.

Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu *
dan sepanjang segala abad.

Antifon: Berbaliklah sejurus, ya Tuhan, janganlah berlambat mendatangi hamba-hamba-Mu.

Capitulum
P. Sebagai penganjur bagi kita telah masuklah Anak Domba yang tak bernoda, dan telah dinobatkan menjadi Imam Agung, menurut peraturan Melkisedekh sampai selama-lamanya. Dialah Raja yang turunan-Nya tak akan berkesudahan.
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (2Sam 7:1-5.8b-12.14a.16)       
      
"Kerajaan Daud akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan Tuhan."
      
Pada waktu itu, ketika Raja Daud telah menetap di rumahnya sendiri, dan Tuhan telah mengaruniakan kepadanya keamanan terhadap semua musuh di sekelilingnya, berkatalah Raja Daud kepada Nabi Natan, “Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda.” Lalu berkatalah Nabi Natan kepada raja, “Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab Tuhan menyertai engkau.” Teapi pada malam itu juga datanglah firman Tuhan kepada Natan, “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Masakan engkau yang mendirikan rumah untuk Kudiami? Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika engkau menggiring kambing domba! Engkau Kuambil untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani, dan telah melenyapkan semua musuh dari hadapanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan ataupun ditindas oleh orang-orang lalim seperti dulu, yaitu sejak aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan kepadamu keamanan terhadap semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan kepadamu: Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap, dan engkau telah mendapat perhentian bersama nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.27.29; Ul: 2a)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun temurrun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku. Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.
  
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (16:25-27)
    
"Rahasia yang berabad-abad lamanya tersembunyi kini dinyatakan."
     
Saudara-saudara, Allah berkuasa menguatkan kamu menurut Injil yang kumaklumkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, yang isinya ialah pernyataan rahasia yang berabad-abad lamanya tersembunyi, tetapi kini dinyatakan, yang menurut perintah Allah yang abadi telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman. Bagi Dia, satu-satunya Allah yang penuh hikmat itu, segala kemuliaan sampai selama-lamanya oleh Yesus Kristus. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, Kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:38)
Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataan-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
      
"Sesungguhnya, engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
         
Dalam bulan keenam, Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud. Nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikarunia, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hati, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhurnya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang dikatakan mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada hal yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu.” Lalu malaikat itu meninggalkan Maria.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan 
     

Hari ini adalah hari Minggu Adven Keempat, Natal tidak lama lagi. Dan ketika kita datang untuk Misa hari ini, pernahkah kita berpikir untuk meminta hadiah Natal kepada Tuhan? Dan jika ya, lalu apa yang kita minta?
 
Apakah kita meminta hadiah Natal kepada Tuhan atau tidak, Dia memiliki sesuatu untuk diberikan kepada kita, dan kita tidak perlu menunggu sampai Hari Natal untuk mengetahui apa itu.

Dan jika kita menebak apa itu, yah, itu bukan anggur terbaik, bukan wanita terbaik, tetapi tidak lain adalah Bunda Maria.

Ya, Tuhan ingin mempersembahkan kepada kita karunia Maria pada hari Minggu Adven Keempat ini sehingga kita dapat mengambil waktu sejenak untuk memikirkan tentang apa yang Tuhan ingin berikan kepada kita pada hari Natal.

Tetapi sebagai permulaan, seluruh acara Natal dimulai pada Kabar Sukacita, yang merupakan kisah yang kita dengar dalam Injil.

Malaikat Gabriel diutus oleh Tuhan ke sebuah kota di Galilea, yang disebut Nazareth, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang pria bernama Yusuf, dari Keluarga Daud, dan nama perawan itu adalah Maria.

Dan malaikat Gabriel memiliki kejutan untuk Maria. Dia punya hadiah untuknya.

Itu adalah kejutan, tetapi juga bukan kejutan. Hadiah itu akan dibuka sembilan bulan kemudian. Tapi malaikat Gabriel memiliki semua detail saat ini.

Dan bunyinya seperti ini:
  
“Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhurnya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”
  
Jadi apakah Maria akan menerima hadiah ini? Dia merasa terganggu dan bingung sehingga dia berkata, 
  
“Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?”
  
Dan malaikat Gabriel memberinya detail yang lebih mencengangkan seperti Roh Kudus yang menyelimuti dia 
  
“Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang dikatakan mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada hal yang mustahil.” 
  
Saat Maria mendengarkan semua ini, dia mungkin berpikir, “Ini bukan yang saya inginkan atau harapkan. Dan mengapa saya? " Dan mungkin banyak hal lain yang terjadi di benaknya.

Tapi di sinilah Maria memiliki sesuatu untuk diajarkan kepada kita. Sebanyak dia memiliki kekhawatiran dan pertanyaan, dia memilih untuk mendengarkan. Dia mendengarkan apa yang malaikat Gabriel katakan padanya. Dan dia percaya, dan diberkatinya dia karena dia percaya.

Tetapi tentu saja, menerima hadiah ilahi itu bukannya tanpa tantangan dan kesulitan. Akankah Yusuf mempercayainya? Dan kemudian sensus diadakan dan karena berat dengan anak, dia dan Yusuf harus pergi ke Betlehem, hanya untuk menutup pintu ke wajah mereka, dan melahirkan di palungan, dan kemudian segera melarikan diri dari Herodes yang jahat. .

Tapi dia mendengarkan, dia menerima hadiah itu, dia percaya pada hadiah itu, dan sekarang Maria ingin kita mendapatkan hadiah itu juga. Tetapi seperti dia, kita harus mendengarkan, kita harus percaya bahwa itu adalah anugerah ilahi.
 
Seorang pria muda lulus dari universitas dengan pujian. Selama berbulan-bulan dia mengagumi mobil sport yang indah di showroom dealer, dan mengetahui ayahnya mampu membelinya, dia mengatakan kepadanya bahwa hanya itu yang dia inginkan untuk Natal.

Menjelang Hari Natal, pemuda itu menunggu tanda-tanda bahwa ayahnya telah membeli mobil itu. Akhirnya, pada pagi hari Natal, ayahnya memanggilnya ke ruang belajar pribadinya. Ayahnya mengatakan kepadanya betapa bangganya dia memiliki seorang putra yang begitu baik, dan mengatakan kepadanya betapa dia mencintainya. Kemudian dia memberikan putranya sebuah kotak kado yang dibungkus dengan indah.

Penasaran, dan agak kecewa, pemuda itu membuka kotak itu dan menemukan sebuah Alkitab bersampul kulit yang indah, dengan nama pemuda itu diukir dengan emas. Dia marah, dan dia meninggikan suaranya pada ayahnya dan berkata, "Dengan semua uangmu, kamu memberiku sebuah Alkitab?" dan dia bergegas keluar dan meninggalkan rumah.

Bertahun-tahun telah berlalu dan pemuda itu sangat sukses dalam bisnis. Dia memiliki rumah yang indah dan keluarga yang luar biasa, tetapi dia juga menyadari bahwa ayahnya sudah sangat tua, dan berpikir mungkin dia harus pergi kepadanya. Dia belum pernah melihatnya sejak Hari Natal itu.

Sebelum dia bisa membuat pengaturan, dia menerima kabar yang memberitahunya bahwa ayahnya telah meninggal, Segera kami akan membuka hadiah Natal kami, jika kami belum membukanya.

Terlepas dari apakah kita nakal atau baik, hadiah Natal memiliki rasa terkejut, atau misteri.

Karena itu mengatakan sesuatu tentang penerima dan juga mengatakan sesuatu tentang pemberi.

Tapi saat ini misteri atau kejutan sering diambil karena untuk mempermudah tugas kita mungkin ditanya "Apa yang kamu inginkan untuk Natal?" Itu memudahkan pemberi. Tapi sebaiknya kita lebih spesifik tentang apa yang kita minta.

  Ketika dia tiba di rumah ayahnya, kesedihan dan penyesalan tiba-tiba memenuhi hatinya. Dia mulai memeriksa surat-surat penting ayahnya dan kemudian melihat Alkitab yang masih terbungkus kado, seperti yang dia tinggalkan bertahun-tahun yang lalu. 
   
  Dengan berat hati, dia membuka Alkitab dan mulai membalik halamannya. 
 
  Ayahnya dengan hati-hati menggarisbawahi sebuah ayat dari Injil Matius 7:11, “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."  
   
 Saat dia membaca kata-kata itu, kunci mobil jatuh dari bagian belakang Alkitab. Itu memiliki tag dengan nama dealer, dealer yang sama yang memiliki mobil sport yang diinginkannya. 
 
  Di tag tersebut tertulis “Selamat Natal”, dan tulisan DIBAYAR LUNAS. 
 
  Jika dia hanya mendengarkan apa yang dikatakan ayahnya sebelum memberinya hadiah. Hanya sebuah cerita untuk membantu kita menyadari betapa seringnya kita merindukan berkat dan anugerah Tuhan hanya karena kita tidak dapat melihat melampaui ide dan keinginan kita sendiri. 
  
  Tapi hari ini kita dihadapkan dengan karunia Maria, yang mendengarkan apa yang dikatakan malaikat Gabriel. Maria memilih untuk mendengarkan apa yang Tuhan katakan, meskipun dia memiliki ide dan rencananya sendiri. Maria mendengarkan dan menerima karunia ilahi. Semoga kita juga seperti Maria mendengarkan apa yang Tuhan katakan di lubuk hati kita sehingga Natal benar-benar menjadi perayaan karunia ilahi Yesus di dalam hati kita.  (RENUNGAN PAGI)


Kidung Maria

Antifon: O Kunci Daud dan Tongkat rumah Israel. Kaubuka dan tak dapat ditutup. Kaututup dan tak seorang kuasa membuka. Marilah dan bebaskanlah orang yang terbelenggu, yang hidup dalam kegelapan dan bayangan maut.

Aku mengagungkan Tuhan
Hatiku bersukaria karena Allah, Penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku hamba-Nya yang hina ini.

Mulai sekarang aku disebut bahagia oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa. Kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun-menurun kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya.
Dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.

Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.

Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunan-Nya untuk selama-lamanya.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.

Antifon: O Kunci Daud dan Tongkat rumah Israel. Kaubuka dan tak dapat ditutup. Kaututup dan tak seorang kuasa membuka. Marilah dan bebaskanlah orang yang terbelenggu, yang hidup dalam kegelapan dan bayangan maut.

Doa Permohonan

P. Allah itu setia. Meskipun manusia tidak tahu bersyukur. Ia tetap mengutus Putra-Nya. Supaya kita berkenan pada-Nya. Marilah mempersiapkan diri dengan pantas melalui ungkapan doa-doa permohonan kepada-Nya.

1. Bagi seluruh umat manusia. Agar mereka percaya kepada Kristus sebagai bukti cinta Allah yang utuh sempurna bagi dunia. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
2. Semoga kesadaran akan kefanaan dan kesementaraan dunia ini menggugah manusia untuk menjalin hubungan yang lebih akrab dengan Allah. Marilah kita mohon:
3. Agar seluruh umat kristiani tekun mengamalkan pertobatan serta menimba kekuatannya dari sakramen rekonsiliasi. Dengan demikian mereka diperdamaikan dengan Allah dan dengan sesama. Marilah kita mohon:
4. Semoga kita sepenuhnya menaruh minat pada keselamatan yang diwartakan Kristus, yang datang pada hari raya Natal, dan tidak membiarkan diri dipengaruhi oleh godaan setan. Marilah kita mohon:

P. Ya Allah Bapa, semoga Kerajaan-Mu berkembang luas di seluruh muka bumi. Oleh karena itu, semoga Engkau mengabulkan segala permohonan kami, dalam Kristus, Tuhan, Pengantara kami.
U. Amin.

Bapa Kami (kalau tanpa Misa)

   
Antifon Persiapan Persembahan (Luk 1:28)

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu; terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.
  
Hail Mary, full of grace, the Lord is with you. Blessed are you among women, and blessed is the fruit of your womb.
  
Ave Maria, gratia plena, Dominus tecum: benedicta tu in mulieribus, et benedictus fructus ventri tui.
  
Antifon Komuni (Yes 7:14)

Seorang perawan akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, yang akan diberi nama Immanuel.

Behold, a Virgin shall conceive and bear a son; and his name will be called Emmanuel.

Ecce virgo concipiet, et pariet filium: et vocabitur nomen eius Emmanuel. 
 
 
 
 
 
 
 
 

Pada syahadat para rasul bagian “yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria” atau pada syahadat nikea bagian “Ia dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria dan menjadi manusia”  kita membungkuk dan pada Hari Natal berlutut. Sikap membungkuk adalah untuk memberikan penghormatan kepada 'penjelmaan Putra yang dikandung dari Roh Kudus - melalui (oleh) perawan Maria'. Maka sikap hormat dan terimakasih atas karya agung Allah itu, pada Hari Raya Natal dan Hari Raya Kabar Sukacita diungkapkan bukan hanya dengan membungkuk tetapi dengan berlutut.  Dengan sikap berlutut jelas sekali bahwa maksud tindakan hormat bukan pertama-tama kepada Maria, tetapi kepada Allah sendiri yang melakukan Karya Agung dalam diri Bunda Maria. Mau perbandingan praktis, bisa kita lihat dalam praktik berlutut ke arah tabernakel, bukan untuk menghormati tabernakel sebagai tabernakel, tetapi hormat kepada Dia yang berdiam di dalam tabernakel itu. Nah, (rahim) Maria adalah "tabernakel" pertama bagi Putra di dunia ini. Kalimat “yang dikandung dari Roh Kudus…” dipandang sebagai awal dari puncak karya agung Allah dalam diri Yesus Kristus, yaitu peristiwa inkarnasi (penjelmaan Tuhan menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus). Dalam peristiwa inkarnasi itu, Allah yang agung dan perkasa sungguh-sungguh merendahkan diri-Nya untuk menjadi manusia lemah untuk menguatkan dan menyelamatkan kita. Maka sepantasnya kita menyatakan hormat yang mendalam dan dengan rendah hati tunduk menyembah Dia yang begitu rela menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita.

 

Sumber: Buku Novena Natal, Komisi Liturgi KWI 2012, disusun oleh Rm. Bosco da Cunha O.Carm, dengan berpedoman pada buku Novena del Natale, Badia di Cava, Italia, 1984.
 

 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy