| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 08 Februari 2021 Hari Biasa Pekan V

 


Senin, 08 Februari 2021
Hari Biasa Pekan V
 
“Kristus adalah terang, pintu dan dasar-dasar seluruh Kitab Suci ” (St. Bonaventura)

 
Antifon Pembuka (Mzm 104:1-24)

Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan Allahku, Engkau sungguh agung! Betapa banyak karya-Mu ya Tuhan, semua Kaubuat dengan bijaksana

Doa Pembuka


Allah Bapa pencipta alam semesta, segala yang ada dan hidup berasal dari pada-Mu. Maka kami bersyukur dan mohon, perkenankanlah kami mendiami dunia ini dengan penuh cinta kasih dan kebaikan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.  
  
Bacaan dari Kitab Kejadian (1:1-19)
   
 
"Allah bersabda dan terjadilah demikian."
   
Pada awal mula Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan masih kosong. Gelap gulita meliputi samudera raya. Dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Allah bersabda, "Jadilah terang!" Maka jadilah terang. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nya dari gelap. Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Maka jadilah petang dan pagi: hari pertama. Allah bersabda, "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." Maka Allah menjadikan cakrawala, dan Ia memisahkan air di bawah cakrawala dari air di atasnya. Dan jadilah demikian. Allah menamai cakrawala itu langit. Maka jadilah petang dan pagi: hari kedua. Allah bersabda, "Hendaklah segala air di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Allah bersabda, "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Maka jadilah petang dan pagi: hari ketiga. Allah bersabda, "Jadilah benda-benda penerang di cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap, menunjukkan hari dan tahun; dan sebagai penerang pada cakrawala, biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan dua benda penerang yang besar, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang kecil untuk menguasai malam; dan Allah menjadikan juga bintang-bintang. Semuanya itu ditaruh Allah di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Maka jadilah petang dan pagi: hari keempat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
atau Semoga Tuhan bersukacita atas karya-Nya.
Ayat. (Mzm 104:1-2a.5-6.10.12.24.35; R:31b)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak berselimutkan terang ibarat mantol.
2. Engkau telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyah untuk selama-lamanya. Dengan samudera raya bumi ini Kauselubungi, air telah naik melampaui gunung-gunung.
3. Di lembah-lembah Engkau membualkan mata air yang mengalir di antara gunung-gunung, burung-burung di udara bersarang di dekatnya, bersiul-siul dari antara dedaunan.
4. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu. Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:53-56)
   
"Semua orang yang menjamah Yesus, menjadi sembuh."
   
Pada suatu hari, Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. Ke mana pun Yesus pergi, -- ke desa-desa, ke kota-kota atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamahnya menjadi sembuh.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 

Ada pepatah ini: Jangan menilai buku dari sampulnya.

Dengan kata lain, kita tidak bisa mengatakan apa isi buku hanya dengan melihat sampulnya, kita juga tidak bisa mengatakan seperti apa seseorang hanya dari penampilannya.

Meskipun demikian, kita tidak dapat menyangkal bahwa penampilan memang mengungkapkan.

Penampilan memang mengungkapkan sesuatu tentang perasaan orang tersebut dan sesuatu tentang hatinya.

Misalnya, tatapan marah, tatapan sakit hati, tatapan penuh kasih sayang, tatapan lembut, dll.

Dalam Injil, kita mendengar bahwa orang-orang mengenali Yesus.

Pengenalan lebih dari sekedar fitur fisik. Mereka melihat lebih dalam dari sekedar dimensi fisik.

Mereka melihat di dalam Dia, penampakan belas kasihan dan cinta tanpa syarat.

Mereka melihat di dalam Dia, wajah cinta, wajah Tuhan.

Dalam Ekaristi, Yesus menunjukkan kepada kita wajah kasih-Nya.

Dia memberi kita siapa Dia dan apa Dia.

Ketika kita mengambil bagian dalam Ekaristi, kita berubah seperti roti dan anggur diubah.

Kita uga mengambil tampilan kasih; kita mengambil wajah kasih.

Semoga orang lain mengenali tampilan itu dan melihat wajah itu dalam diri kita.
  (RENUNGAN PAGI) )

Antifon Komuni (Mzm 104:1)
 
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan Allahku, Engkau sungguh agung! 
 
Doa Malam

Allah Bapa pencipta alam semesta, Engkau telah memberikan hidup kepada kami, dan menghendaki pembaruan hidup itu dengan Sabda-Mu yang kuasa, ialah Yesus, cahaya hidup kami. Semoga kami taat setia akan Sabda-Mu agar semua makhluk ciptaan-Mu menjadi lebih baik. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Minggu, 07 Februari 2021 Hari Minggu Biasa V


Minggu, 07 Februari 2021
Hari Minggu Biasa V
 
Kerendahan hati yang benar puas dengan apa yang diterima (Sta. Theresia dari Avila).

 
Antifon Pembuka (Mzm 95:6-7)

Marilah kita bersujud dan menyembah, berlutut di hadapan Tuhan, yang menjadikan kita, sebab Dialah Allah kita.
 
O come, let us worship God and bow low before the God who made us, for he is the Lord our God.
 
Venite adoremus Deum, et procidamus ante Dominum: ploremus ante eum, qui fecit nos: quia ipse est Dominus Deus noster.
 

Doa Pembuka


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, semua orang yang merasa lemah dan menderita menemukan kekuatan dan hiburan pada-Mu. Dampingilah kami, bila sedang tertimpa penderitaan, melewati bulan-bulan yang hampa menghitung malam-malam yang menyesakkan. Sembuhkanlah kami dari segala penyakit dan jadilah pada kepercayaan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Ayub (7:1-4.6-7)
  
 
"Aku dicekam kegelisahan sampai dini hari."
  
Di dalam keprihatinannya Ayub berbicara kepada sahabatnya, “Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan? Seperti seorang budak yang merindukan naungan, seperti orang upahan yang menanti-nantikan upahnya, demikianlah aku diberi bulan-bulan yang sia-sia, dan kepadaku ditentukan malam-malam yang penuh kesusahan. Bila aku pergi tidur, maka yang kupikirkan ‘Bilakah aku akan bangun’. Tetapi malam merentang panjang, dan aku dicekam oleh kegelisahan sampai dinihari. Hari-hariku berlalu lebih cepat daripada torak, dan berakhir tanpa harapan. Ingatlah, bahwa hidupku hanya hembusan nafas. Mataku tidak akan lagi melihat yang baik.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 817
Ref. Tuhan menyembuhkan orang yang patah hati.
Ayat. (Mzm 147:1-2.3-4.5-6; Ul: 3a)
1. Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji Dia. Tuhan membangun Yerusalem, Ia menghimpun orang-orang Israel yang tercerai-berai.
2. Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka; Ia menentukan jumlah bintang-bintang, masing-masing dipanggil dengan menyebut namanya.
3. Besarlah Tuhan kita dan berlimpahlah kekuatan-Nya, kebijaksanaan-Nya tidak terhingga. Tuhan menegakkan kembali orang-orang yang tertindas, tetapi orang-orang fasik direndahkan-Nya ke tanah.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 9:16-19.22-23)
  
"Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil."
    
Saudara-saudara, memberitakan Injil bukanlah suatu alasan bagiku untuk memegahkan diri. Sebab hal itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil. Andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, maka pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. Sebab sekalipun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku dapat memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang lemah aku menjadi seperti orang lemah supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku menjadi segala-galanya, supaya sedapat mungkin aku memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala-galanya itu aku lakukan demi Injil, agar aku mendapat bagian di dalamnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = a, 2/2, PS 958
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:29-39)
  
"Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit."
     
Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum, Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit, dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Yesus. Waktu menemukan Yesus, mereka berkata, “Semua orang mencari Engkau.” Jawab Yesus, “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea, memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
   
Renungan

 
Apa yang akan Anda lakukan, ketika Anda dilanda oleh musibah berupa penyakit yang ganas? Anda berhenti berjuang untuk menyembuhkan penyakit Anda? Atau Anda tidak menyerah pada kenyataan, karena Anda percaya bahwa Tuhan menyertai hidup Anda?

“Hidup mati, kaya miskin, jodoh di tangan Tuhan. Kita enggak tahu kita mati kapan. Sejauh kita masih hidup, kita hidup sebaik-baiknya saja. Karena kita enggak tahu kapan kita akan dipanggil sama Tuhan. Orang sehat saja umurnya mungkin lebih pendek dari yang sakit,” kata Tulus.

Tulus yang berusia 25 tahun adalah salah seorang penderita kanker darah atau leukimia. Ia mengidap kanker darah sejak berusia dua tahun. Namun sejak 2008 lalu ia dinyatakan bersih dari penyakit itu. Sepanjang menjalani berbagai perawatan dan pengobatan hingga saat ini, Tulus meyakini bahwa waktu hidup yang masih diberikan harus dimanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

Untuk itulah, meski pada umur 15-20 tahun dirinya harus istirahat total di rumah sakit, Tulus tetap sekolah dan kuliah. Semua itu dia lakukan di rumah sakit. Tulus pun sudah memasuki tahun terakhir statusnya sebagai mahasiswa jurusan teknologi informasi di salah satu universitas di Jakarta.

Tentang kondisinya, ia berkata, “Saya selalu berpikir yang positif saja. Suatu saat Tuhan pasti punya rencana yang lain buat saya. Mungkin dengan begini, Tuhan bisa pakai saya buat kasih support ke orang-orang yang lain. Memotivasi orang-orang bahwa meski kena leukimia ternyata umur seseorang bisa panjang. Selama ini orang berpikir, kalau sudah divonis leukimia pasti umurnya pendek. Ternyata tidak.”

Tulus mengaku, ia menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Hidup ini ada di tangan Tuhan. Karena itu, ia tidak takut menghadapi penyakit yang membahayakan itu. Ia terus berjuang. Ia memiliki daya untuk hidup.

Sahabat, berapa banyak orang yang telah menghembuskan nafas terakhirnya, karena berbagai penyakit yang membahayakan dirinya? Tentu sudah sangat banyak. Mengapa mereka bisa mengalami situasi seperti itu? Karena mereka kurang yakin bahwa hidup ini ada di tangan Tuhan. Tuhan pasti menolong hidup manusia, kalau manusia mau menyerahkan hidup ke dalam kuasa Tuhan.

Kisah di atas menjadi penyemangat bagi kita semua. Banyak kali kita dihadapkan suasana takut dan cemas. Kita takut kalau-kalau hidup kita akan diganggu oleh berbagai penyakit. Kalau nanti suatu ketika terjadi bahwa penyakit itu menyerang kita, kita tidak mau berjuang lagi. Pemuda tadi berjuang mati-matian untuk hidup. Ia yakin, Tuhan pasti membantu dirinya. Tuhan pasti dapat membebaskan dirinya dari penyakit itu. Dan benar. Ia dapat disembuhkan dari penyakit itu. Berkat penyerahan dirinya kepada Tuhan dan ketekunannya berobat, ia boleh mengalami sukacita.

Orang beriman adalah orang setia menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Orang beriman itu dari waktu ke waktu membuka hatinya lebar-lebar bagi hadirnya Tuhan dalam hidupnya. Karena itu, orang beriman mengandalkan Tuhan. Orang beriman tidak berpaling dari Tuhan.

Untuk itu, kita butuh sikap rendah hati. Kita butuh sikap iman yang benar kepada Tuhan. Kita terbuka terhadap penyelenggaraan Tuhan. Tuhan memberkati. ** (Frans de Sales, SCJ)

Antifon Komuni (Mat 5:4.6)

Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

Blessed are those who mourn, for they shall be consoled. Blessed are those who hunger and thirst for righteousness, for they shall have their fill.

 

Sabtu, 06 Februari 2021 Peringatan Wajib St. Paulus Miki, Imam, dkk, Martir

 

Sabtu, 06 Februari 2021
 Peringatan Wajib St. Paulus Miki, Imam, dkk, Martir 

Tidak ada jalan lain untuk mencapai kesempurnaan di luar jalan orang Kristiani (St. Paulus Miki)
    
Antifon Pembuka

Para kudus bergembira di surga, sebab mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, sehingga kini bersukaria selamanya.
 
The souls of the Saints are rejoicing in heaven, the Saints who followed the footsteps of Christ, and since for love of him they shed their blood, they now exult with Christ for ever.
 
Doa Pembuka

Ya Allah, sumber kekuatan semua orang kudus, Engkau berkenan memanggil Santo Paulus Miki dan kawan-kawan untuk memperoleh kehidupan melalui salib. Kami mohon, semoga berkat doa permohonan mereka, iman yang kami akui, kami pegang teguh sampai akhir hayat kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (13:15-17.20-21)
  
"Semoga Allah damai sejahtera melengkapi kamu dengan segala yang baik."
  
Saudara-saudara, marilah kita, dengan perantaraan Yesus, senantiasa mempersembahkan kurban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Di samping itu janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab kurban-kurban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka menjaga keselamatan jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggungjawab atasnya. Dengan sikap kita yang demikian mereka akan melakukan tugasnya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. Oleh darah perjanjian yang kekal, Allah damai sejahtera, telah menghidupkan kembali Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita. Semoga Allah memperlengkapi kalian dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya. Dan semoga Ia mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, berkat Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1.3a.4b.5.6, Ul: lih. 1)
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaanmu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.
 
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:30-34)
  
"Mereka itu bagaikan domba-domba tak bergembala."
  
Pada waktu itu Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan tugas itu mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!” Memang begitu banyaknya orang yang datang dan pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah mendahului Yesus. Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Kebutuhan akan istirahat dan rekreasi sepertinya menjadi elemen yang hilang dalam hidup kita.

Dalam masyarakat kita yang serba cepat, kita bahkan dapat merasa bersalah karena beristirahat dan berekreasi ketika semua orang tampak begitu sibuk.

Kita mungkin sudah terbiasa dengan kesibukan dan kehidupan yang terburu-buru sehingga kita melupakan perlunya istirahat dan rekreasi.

Tetapi istirahat dan rekreasi bukanlah tentang tidak melakukan apa-apa dan tidur waktu kita jauh.

Ini tentang saat teduh untuk berdoa dan untuk memfokuskan kembali hati kita pada Tuhan.

Dalam Injil, ketika para murid kembali dari misi mereka dan melaporkan apa yang telah mereka lakukan, tanggapan Yesus adalah agar mereka pergi ke tempat yang sunyi dan beristirahat.

Karena godaan untuk berbuat lebih banyak apalagi dengan sukses demi sukses bisa membuat orang kehilangan fokus dan perspektif.

Kita harus menyadari bahwa kesuksesan tidak bisa diciptakan dengan tangan kita sendiri.

Tuhanlah yang akan memberikan kesuksesan pada pekerjaan tangan kita.

Jika kita hanya bertumpu pada tangan Tuhan dalam doa, kesibukan kita akan menghasilkan buah yang bertahan lama.. (RENUNGAN PAGI)


Doa Malam

Ya Allah, kami telah Kauanugerahi gembala baik, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kami. Kami mohon, semoga Ia menghimpun kami menjadi satu kawanan berkat Sabda-Mu dan membimbing kami menuju kedamaian sejati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Jumat, 05 Februari 2021 Peringatan Wajib Sta. Agata, Perawan dan Martir


Jumat, 05 Februari 2021
Peringatan Wajib Sta. Agata, Perawan dan Martir
  
Dibangun dalam Yesus Kristus berarti menanggapi panggilan Allah secara positif, mengandalkan Ia dan melaksanakan perkataan-Nya. (Paus Benediktus XVI, Pesan untuk WYD 26)

 

Antifon Pembuka

Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala.

Doa Pembuka


Ya Tuhan, Santa Agata, perawa
n dan martir, senantiasa menyenangkan hati-Mu karena berani mempertahankan kemurnian dan rela mati demi iman. Kami mohon, berikanlah belas kasih-Mu kepada kami berkat doa-doanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (13:1-8)
  
 
"Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya."
   
Saudara-saudara, peliharalah kasih persaudaraan! Jangan kamu enggan memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang – tanpa menyadarinya – telah menjamu malaikat-malaikat. Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri pun adalah orang-orang hukuman. Ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri masih hidup di dunia ini. Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan, dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. Janganlah kamu menjadi hamba uang, tetapi cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata, “Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” Ingatlah akan pemimpin-pemimpinmu, yang telah menyampaikan sabda Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka, dan contohlah iman mereka. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini, maupun selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
atau Tuhanlah terang dan keselamatanku.
Ayat. (Mzm 27:1.3.5.8b-9abc; R:1a)
1 .Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekalipun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.
3. Sebab di kala ada bahaya, Tuhan melindungi aku dalam pondok-Nya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.
4. Wajah-Mu kucari ya Tuhan, maka janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku, janganlah membuang aku.
 
Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:14-29)
    
"Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, kini bangkit lagi."
  
Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya memang sudah terkenal, dan orang mengatakan, “Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati, dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia.” Yang lain mengatakan, “Dia itu Elia!” Yang lain lagi mengatakan, “Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu.” Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata, “Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan kini bangkit lagi.” Memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. Karena Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengar Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk para pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu puteri Herodias tampil lalu menari dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka Raja berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!” Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena segan terhadap tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu dalam sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 

Agata lahir di Kantania, pulau Sisilia, pada pertengahan abad ketiga. Riwayatnya dan kisah kesengsaraannya karena iman akan Kristus tidak diketahui secara pasti. Semuanya baru muncul bertahun-tahun sepeninggal perawan suci ini. 
  
Tradisi lama menurunkan satu-dua riwayat seperti berikut: Agata adalah puteri seorang bangsawan kaya yang berkuasa di Palermo atau Kantania, Sisilia. Penderitaannya sebagai seorang Martir berawal pada masa pemerintahan kaisar Decius (249 - 251). Penderitaan itu berawal dari peristiwa penolakannya terhadap lamaran Quintianus, seorang pegawai tinggi kerjaan Romawi. Ia menolak lamaran itu karena ia telah berjanji untuk tetap hidup suci di hadapan Tuhan. 

Akibatnya ia di tangkap dan dipenjarakan dengan maksud untuk mencemari kesuciannya. Semua usaha picik itu sia-sia belaka. Dengan bantuan rahmat Tuhan, Agata tetap menunjukkan dirinya sebagai mempelai Kristus yang teguh dan suci murni. 

Quintianus semakin berang dan terus menyiksa Agata hingga mati. Agata menghadapi ajalnya dengan perkasa dan menerima mahkota keperawanan dan kemartirannya pada tahun 250.
   
Karena dipercaya bahwa Agata mempunyai kekuatan untuk mencegah dan mengendalikan letusan-letusan gunung api Etna di Sisilia, ia dimuliakan dan dihormati sebagai pelindung manusia dari ancaman-ancaman api.  (imankatolik.or.id) 

Kamis, 04 Februari 2021 Hari Biasa Pekan IV

Kamis, 04 Februari 2021
Hari Biasa Pekan IV
 
“Di tengah gelombang dahsyat samudra kehidupan yang mengamuk, di kiri dan kanan diterjang angin ribut... hanya satu yang aku sayangi, hanya satu hartaku, satu hiburan yang membuatku lupa akan deritaku; itulah terang dari Tritunggal Mahakudus.” — St. Gregorius dari Nazianzus

 

Antifon Pembuka (Mzm 48:2-3a)

Tuhan agung dan sangat terpuji di kota Allah kita. Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang tinggi, menjadi kebanggaan seluruh bumi.

Doa Pembuka


Allah Bapa Yang Maha Pengasih, Engkau menghendaki kami untuk mengikuti Putra-Mu agar dapat bergaul akrab dengan Dikau. Semoga Putra-Mu memperat pula persaudaraan kami serta meneguhkan kerukunan dan cinta kasih kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
     
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:18-19.21-24)
  
 
"Kalian telah datang ke bukit Sion dan kota Allah yang hidup."
   
Saudara-saudara, kalian tidak datang ke gunung yang dapat disentuh, dan tidak menghadapi api yang menyala-nyala. Kalian tidak mengalami kekelaman, kegelapan atau angin badai; kalian tidak mendengar bunyi sangkakala dan suara dahsyat yang membuat mereka yang mendengarnya memohon, supaya suara itu jangan lagi berbicara kepada mereka. Sungguh, mereka tidak tahan mendengar sabda itu, sehingga Musa berkata, “Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar.” Sebaliknya kamu sudah datang ke bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi. Kalian telah datang kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di surga; kalian telah sampai di hadapan Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna. Dan kalian telah datang kepada Yesus, Pengantara Perjanjian Baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat daripada darah Habel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Dalam bait-Mu, ya Allah, kami mengenangkan kasih-Mu.
Ayat. (Mzm 48:2-3ab.3cd-4.9.10-11)
1. Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
3. Apa yang kita dengar, sungguh kita lihat, di kota Tuhan semesta alam, di kota Allah kita; Allah menegakkannya untuk selama-lamanya.
4. Dalam bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pulalah kemasyhuran-Mu; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 1:15) 
Kerajaan Allah sudah dekat. Percayalah kepada Injil.
       
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:7-13)
  
"Yesus mengutus murid-murid-Nya."
 
Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, kecuali tongkat; roti pun tidak boleh dibawa, demikian pula bekal dan uang dalam ikat pinggang; mereka boleh memakai alas kaki tetapi tidak boleh memakai dua baju. Kata Yesus selanjutnya kepada murid-murid itu, “Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu, dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang ada di kakimu sebagai peringatan bagi mereka.” Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat. Mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak, dan menyembuhkan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan



Jika kita harus menggunakan analogi untuk mendeskripsikan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, maka PL bisa dikatakan seperti radio dan PB seperti televisi.

PL membiarkan kita mendengar Firman Tuhan. PB tidak hanya membiarkan kita mendengar Firman Tuhan tetapi juga membiarkan kita melihat Firman Tuhan dalam pribadi Yesus.

Bacaan pertama memberi kita dimensi lain serta perbandingan lain antara PL dan PB.

Dalam PL darah Habel berteriak menuntut balas. Dalam PB, darah Kristus berseru dan memohon dengan lebih cepat untuk belas kasihan.

Dan belas kasihanlah yang telah memulihkan kita ke surga dan juga memberi kita status sebagai "anak sulung" dan warga negara surga.

Semua karena Kristus datang dan mencurahkan darah-Nya sehingga kita dapat diselamatkan oleh belas kasihan Tuhan.

Dan oleh karena itulah yang Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk berkhotbah - pertobatan. Agar kita bisa diselamatkan.
[renunganpagi]

Antifon Komuni (Mrk 6:7)
 
Yesus memanggil dan mengutus kedua belas murid berdua-dua dan memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat. 
  
 Doa Malam

Tuhan Yesus, di penghujung hari ini kami mengucap syukur atas perlindungan-Mu sepanjang hari ini. Berilah kedamaian hati agar malam ini kami dapat beristirahat dengan tenteram. Engkaulah jalan kehidupan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
 

Rabu, 03 Februari 2021 Hari Biasa Pekan IV

 

Rabu, 03 Februari 2021
Hari Biasa Pekan IV

Janganlah menjadi teman Yesus di masa damai dan musuh-Nya di masa perang! (St. Sirilus dari Yerusalem)

Antifon Pembuka (Mzm 103:1-2)

Pujilah Tuhan, hai hatiku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Janganlah lupa akan kebaikan-Nya!

Doa Pembuka


Allah Bapa sumber kebijaksanaan, semoga Kaukuatkan tangan kami yang lemas, Kauteguhkan lutut kami yang goyah, dan perkenankanlah kami menempuh jalan yang lurus dalam mencari kedamaian-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.     
   
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:4-7.11-15)  
  
"Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya."
  
Saudara-saudara, dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. Janganlah kamu lupa akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak; "Hai anakku, janganlah meremehkan didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan oleh-Nya, karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." Jika kamu menerima hajaran, maka di situ Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah ada anak yang tidak dihajar oleh ayahnya! Memang tiap-tiap hajaran, pada waktu diberikan, tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Namun kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang dilatih olehnya. Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh. Berusahalah hidup damai dengan semua orang, dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang yang takwa.
Ayat. Mzm 103:1-2.13-14.17-18)
1. Pujilah Tuhan, hai hatiku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa. Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat, Dia sadar bahwa kita ini debu.
3. Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya, sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.            
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:1-6)
     
"Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri."
   
Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mukjizat-mukjizat yang demikian, bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Maka Yesus tidak mengadakan satu mukjizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan  


Di dalam Injil, kita mendengar bahwa Yesus kembali ke kampung halaman-Nya tetapi di sana umat-Nya sendiri meneliti Dia dan pada akhirnya, mereka tidak menerima Dia.

Dalam kata-katanya sendiri, Yesus bahkan berkata bahwa
"Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya."
     
Yang membuat kita merefleksikan apa itu lingkungan dan suasana spiritual di rumah kita sendiri.

Bacaan pertama memberi kita dasar dan arahan spiritual dari komunitas Kristen, tetapi itu juga bisa diterapkan di rumah kita sendiri.

Dikatakan: Selalu menginginkan perdamaian dengan semua orang, dan kekudusan yang tanpanya tidak ada yang bisa melihat Tuhan. berhati-hatilah agar tidak ada yang kehilangan kasih karunia Tuhan dan tidak ada akar kepahitan yang mulai tumbuh dan membuat masalah; ini dapat meracuni seluruh komunitas.

Tentunya apa yang berlaku untuk masyarakat juga berlaku untuk keluarga dan untuk rumah.

Marilah kita berdoa untuk perdamaian di rumah kita dan di keluarga kita agar kita bertumbuh dalam kekudusan dan memancarkan hadirat Tuhan. Semoga kasih Tuhan terlihat di rumah kita dan semoga Tuhan selalu hadir di rumah kita.
 
Antifon Komuni (Ibr 12:7) 
 
Janganlah meremehkan didikan Tuhan, dan jangan putus asa bila diperingatkan oleh-Nya, karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.    
    
RENUNGAN PAGI

Selasa, 02 Februari 2021 Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah

Selasa, 02 Februari 2021
Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah

“Hanya dalam kebenaran-lah kasih bersinar terang, hanya dalam kebenaran kasih dapat dihidupi secara otentik. Kebenaran adalah terang yang memberi makna dan nilai kepada kasih.“ – Paus Benediktus XVI, Ensiklik Caritas in Veritate

PEMBERKATAN LILIN DAN PERARAKAN
(Pemberkatan lilin dan perarakan tersedia dalam dua cara, dengan perarakan atau perarakan masuk meriah, selengkapnya lihat Buku Misa Minggu dan Hari Raya)


Antifon

Ecce Dominus noster cum virtute veniet, ut illuminet oculos servorum suorum, alleluia.

Tengoklah! Tuhan akan datang dengan kekuatan besar, akan bersinarlah mata semua orang yang mengabdi kepada-Nya, alleluya.

Behold, our Lord will come with power, to enlighten the eyes of his servants, alleluia.

    
Pengantar
 
Pesta Yesus dipersembahkan di kenisah sudah sejak abad ke-5 dirayakan di kota Yerusalem (Ritus Timur), dan sejak abad ke-6 diperluas ke seluruh Gereja Barat. Di Roma pesta ini dirayakan dengan nada pertobatan, sedangkan di Perancis dengan pemberkatan meriah dan perarakan lilin, sehingga sekarang masih dikenal sebagai "Misa Terang". Sejak tahun 1960 perayaan ini ditetapkan sebagai "Pesta Tuhan", sebelumnya dikenal dengan "Pesta Maria". 
 
Pada hari ini kita memperingati peristiwa mulia Kanak-kanak Yesus dipersembahkan kepada Allah oleh orangtua-Nya pada hari ke-40 sesudah kelahiran-Nya, sesuai dengan peraturan Hukum Taurat yang berlaku bagi setiap anak laki-laki sulung. Dalam diri Anak itu, Simeon yang sudah tua mengenal Sang Mesias, yang disebutnya "Terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa". Secara tradisional pada hari ini diadakan Perarakan Lilin atau sedikitnya Pemberkatan Lilin untuk menyambut dan menghormati Yesus yang "datang ke kenisah-Nya sebagai Terang bagi bangsa-bangsa"
   
Doa Pemberkatan Lilin

KIDUNG PERARAKAN (atau Puji Syukur 478, Sekarang Tuhanku)

Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
Sekarang Tuhan, perkenankanlah hamba-Mu berpulang dalam damai sejahtera menurut sabda-Mu.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi uamt-Mu Israel.
Sebab aku telah melihat keselamatan-Mu, ya Tuhan.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
Yang Kausediakan di hadapan para bangsa.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.

atau

Lumen ad revelationem gentium, et gloriam plebis tuæ Israel.

Antifon Pembuka (Mzm 48:10-11)

Kami telah menerima kasih setia-Mu, ya Allah, dalam bait-Mu yang kudus. Seperti nama-Mu, ya Allah, demikianlah kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.

Suscepimus Deus, misericordiam tuam in medio templi tui: secundum nomen tuum Dues, ita et laus tua in fines terræ: iustitia plena est dextera tua.
Mzm. Magnus Dominus, et laudablis nimis: in civitate Dei, in monte sancto eius.
(Mzm 48:10-11, 2)
    
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan

Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, hari ini Putra Tunggal-Mu yang telah menjadi manusia seperti kami, dipersembahkan kepada-Mu di kenisah. Di hadapan hadirat-Mu yang agung kami mohon dengan rendah hati, sucikanlah hati dan budi kami agar kami pun menjadi persembahan yang pantas bagi-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Maleakhi (3:1-4)
   
"Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya."
    
Beginilah firman Tuhan semesta alam, “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Tuhan yang kamu cari itu dengan mendadak akan masuk ke bait-Nya. Malaikat perjanjian yang kamu kehendaki itu sesungguhnya, Ia datang. Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.  
  
Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
Ayat. (Mzm 24:7.8.9.10; R: 10b)
1. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
2. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!
3. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan.
4. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:14-18)
   
"Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai."
    
Saudara-saudara, orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian, Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham. Itulah sebabnya dalam segala hal Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Agung yang menaruh belas kasihan, yang setia kepada Allah utnuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
         
Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:32)
Dialah terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:22-40) (Singkat: 2:22-32)
    
"Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu."
    
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat Musa, Maria dan Yusuf membawa Anak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan, “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.” Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Waktu itu adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel; Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika Anak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya, untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” [Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Anak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka, dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel, dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan – dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri -, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang. Ada juga di situ seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada saat Anak Yesus dipersembahkan di Bait Allah Hana pun datang ke Bait Allah, dan bersyukur kepada Allah serta berbicara tentang Anak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf serta Anak Yesus ke kota kediamannya, yaitu Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.]
InilahI Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

“Begitu banyak umat terbaptis kehilangan identitas dan keanggotaannya : mereka tidak tahu konten iman yang esensial atau mereka berpikir bahwa mereka bisa menumbuhkan iman terpisah dari perantaraan Gerejawi. Dan sementara banyak orang melihat dengan ragu pada kebenaran-kebenaran yang diajarkan Gereja, yang lainnya mereduksi Kerajaan Allah menjadi suatu nilai-nilai besar, yang tentu berhubungan dengan Injil, tapi tidak lagi berhubungan dengan inti iman Kristen…Dalam konteks ini, bagaimana kita menghidupi tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita oleh Tuhan?” – Paus Benediktus XVI

Renungan
   
    Pengungkapan masa depan akan selalu menarik perhatian atau keingintahuan.

Jika seseorang memberi tahu kita bahwa dia tahu tentang masa depan kita, kita pasti akan tertarik dan ingin tahu.

Padahal di saat yang sama, pengetahuan tentang masa depan kita juga akan membuat kita gelisah dan tegang.

Dalam bagian Injil hari ini, kita mendengar tentang wahyu yang diumumkan oleh Simeon.

Bagi Simeon, dia adalah orang yang diberkati karena kedamaian yang dia rindukan sekarang menjadi miliknya.

Namun bagi Maria dan Yusuf, mungkin justru sebaliknya, dan itu di luar pemahaman mereka.

Simeon mengungkapkan Yesus sebagai terang, tidak hanya untuk orang Yahudi, tetapi untuk seluruh dunia.

Dan Dia akan membuat dan menghancurkan banyak dari umat-Nya sendiri.

Tidak menghibur mengetahui bahwa bayi dalam pelukan mereka menjadi pertanda yang ditentang oleh mereka yang tidak menginginkan wahyu ini.

Pewahyuan tentang siapa Yesus, juga merupakan pewahyuan tentang siapa kita.

Kita harus menjadi terang yang akan menerangi orang lain, namun kita juga menjadi tanda yang akan ditentang oleh orang lain.

Kita dipanggil untuk memancarkan terang Kristus, meskipun dunia mungkin lebih suka hidup dalam kegelapan.

Untuk itulah kita dipanggil, itulah masa depan kita, dan diberkatilah kita ketika kita terus fokus dan berjalan dalam terang. (Renungan Pagi)

Antifon Komuni (Luk 2:30-31)
 
Mataku telah melihat keselamatan-Mu yang Kausediakan bagi segala bangsa.

Persembahan Yesus dalam kenisah Bdk. Luk 2:22-29. menunjukkan Dia sebagai Anak sulung, yang dipersembahkan kepada Tuhan Bdk. Kel 13:12-13.. Dalam Simeon dan Anna terjadilah pertemuan - demikianlah tradisi Bisantin menamakan pesta ini - seluruh pengharapan Israel dengan Penebus-Nya. Yesus dikenal sebagai Mesias yang sudah lama dinanti-nantikan, sebagai "cahaya bangsa-bangsa" dan "kemuliaan Israel", tetapi juga sebagai "tanda pertentangan". Pedang dukacita, yang diramalkan untuk Maria, menandakan "persembahan" yang lain, yang sempurna dan yang satu-satunya, di salib, yang akan menganugerahkan keselamatan, "yang Allah persiapkan untuk segala bangsa". --- Katekismus Gereja Katolik, 529 
 
 

 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy