| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 25 Mei 2021 Hari Biasa Pekan VIII

 

Selasa, 25 Mei 2021
Hari Biasa Pekan VIII

“Seperti biji yang jatuh ke bumi menghasilkan upah bagi yang menabur, demikian juga sedekah yang diberikan kepada orang lapar akan menghasilkan pahala besar di kemudian hari.” (St. Basilius Agung)


Antifon Pembuka (Mzm 50:14)

Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. 
  
Doa Pagi

Allah Bapa Raja Damai, anugerah-Mulah kedamaian serta pengampunan dosa. Semoga Kauukir cinta kasih-Mu dalam hati kami, agar kami dapat membagikan kedamaian-Mu itu kepada semua orang dan sekalian bangsa.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.        
 
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (35:1-12)
    
 
"Tuhan berkenan kepada korban orang benar, dan ingatannya tidak akan dilupakan.”
       
Memenuhi hukum Tuhan itu sama dengan mempersembahkan banyak kurban, dan memperhatikan segala perintah Tuhan itu sama dengan mempersembahkan kurban keselamatan. Membalas kebaikan hati orang sama dengan mempersembahkan kurban sajian, dan memberi derma sama dengan menyampaikan kurban syukur. Yang direlai oleh Tuhan ialah menjauhi kejahatan dan menolak kelaliman itu sama dengan dengan kurban penghapus dosa. Janganlah tampil di hadirat Tuhan dengan tangan kosong, sebab semuanya wajib menuruti perintah Tuhan. Persembahan orang jujur melemaki mezbah, dan harumnya sampai ke hadapan Yang Mahatinggi. Tuhan berkenan akan kurban orang yang jujur, dan takkan melupakannya. Muliakanlah Tuhan dengan kemurahan, dan buah bungaran di tanganmu janganlah kausedikitkan. Bawalah pemberianmu dengan muka riang, dan dengan suka hati sertakanlah bagian sepersepuluh menjadi barang kudus. Berikanlah kepada Yang Mahatinggi sesuai dengan apa yang diberikan-Nya kepadamu: itupun harus dengan murah hati dan seturut penghasilanmu. Sebab Tuhan pasti membalas, dan akan membalas engkau tujuh kali lipat. Jangan mencoba menyuap Tuhan, sebab tidak akan Ia terima! Jangan menaruh harapan pada kurban kelaliman. Sebab Tuhan adalah hakim yang tidak memihak.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. ( Mzm 50:5-6.7-8.14.23)
1. ”Bawalah ke mari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!” Maka langit memberitakan keadilan-Nya: Allah sendirilah Hakim!
2. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman! Dengarkanlah, hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu! Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapanku!
3. Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:28-31)
    
"Sekalipun disertai penganiayaan, pada masa ini juga kalian akan menerima kembali seratus kali lipat dan di masa datang menerima hidup yang kekal."
   
Setelah Yesus berkata betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah, berkatalah Petrus kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau.” Maka Yesus menjawab, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 
Renungan
   
  Berkorban dan menyerahkan apa yang menjadi hak kita atau apa yang menjadi hak kita bukanlah kata-kata yang ingin kita dengar.

Karena kecenderungan manusia adalah menjadi posesif dan menimbun lebih dari yang kita butuhkan.

Bacaan pertama menasihati kita untuk membuat pengorbanan kita dengan riang, karena seperti yang diberikan Tuhan kepada kita, demikian juga kita harus bisa menyerahkan apa yang menjadi hak kita.

Ini dilanjutkan dengan mengatakan bahwa pengorbanan orang yang berbudi luhur dapat diterima, dan peringatannya tidak akan dilupakan.

Tetapi yang tidak boleh kita lupakan adalah bahwa Tuhanlah yang pertama kali membuat pengorbanan.

Dia mengorbankan Putra satu-satunya untuk menyelamatkan kita. Semua pengorbanan kita tidak ada artinya dibandingkan dengan itu.

Kita hanya bisa mempersembahkan korban pujian dan ucapan syukur, dan bermurah hati kepada orang lain seperti Tuhan yang murah hati kepada kita.
 
Dalam hidup ini, setiap orang memiliki kesempatan untuk berkorban. Namun korban itu akan sia-sia, kalau dilakukan hanya untuk mendapatkan pujian. Korban yang memiliki nilai adalah korban yang dilandasi oleh kasih yang mendalam.


Antifon Komuni (Sir 35:9)

Berianlah kepada Yang Mahatinggi sesuai apa yang diberikan-Nya kepadamu.  
 
 

 



RENUNGAN PAGI

Senin, 24 Mei 2021 Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Bunda Gereja

 

Senin, 24 Mei 2021
Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Bunda Gereja  
 
“Maria adalah sungguh ibu dari anggota- anggota Kristus, yaitu kita semua. Sebab oleh karya kasihnya, umat manusia telah dilahirkan di Gereja, [yaitu] para umat beriman yang adalah Tubuh dari Sang Kepala, yang telah dilahirkannya ketika Ia menjelma menjadi manusia.” (St. Agustinus, De sancta virginitate, 6 (PL 40, 399)
 
Antifon Pembuka (Lih. Kis 1:14)
 
Dengan sehati para murid bertekun dalam doa, bersama Maria, ibu Yesus. 
 
Doa Pagi
 
Allah Bapa Yang Maharahim, Putra Tunggal-Mu yang dipaku di kayu salib, telah memilih Santa Perawan Maria, Bunda-Nya, untuk menjadi Bunda kami juga. Semoga dengan pertolongan kasih-Nya, Gereja-Mu semakin berbuah limpah dari hari ke hari dan bersukacita dalam kekudusan anak-anaknya serta mampu merangkul seluruh keluarga umat manusia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
    
Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:12-14)
 
"Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa."
 
Setelah Yesus diangkat ke surga, dari bukit yang disebut Bukit Zaitun kembalilah para rasul ke Yerusalem yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya. Setelah tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus. Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan
Ref. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
Ayat. (Mzm 87:1b-3.4-5.6-7; Ul: 3)
1. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
2. Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, “Ini dilahirkan di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan, “Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, yang Mahatinggi, menegakkannya.
3. Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung,”Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua mendapatkan rumah di dalammu.”
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah engkau, Perawan yang mengandung Tuhan; engkaulah Bunda Gereja yang bersukacita yang mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan Yesus Kristus, Putramu.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (19:25-34) 
    
"Inilah anakmu. Inilah ibumu." 
      
Waktu Yesus bergantung di salib, di dekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci?: "Aku haus!" Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)
 
   
 Renungan
 

Pada bacaan pertama, kita mendengar bahwa setelah Yesus terangkat ke surga, para rasul kembali ke Yerusalem dan pergi ke kamar atas tempat mereka menginap.

Di sana mereka mengabdikan diri dengan sehati untuk berdoa, bersama dengan beberapa wanita, dan Maria ibu Yesus.

Itu adalah penyebutan terakhir tentang Maria. Setelah itu tidak ada lagi yang menyebut dia di bagian lain Kitab Suci.

Penyebutan Maria yang terakhir ini penting karena itu juga tujuannya setelah Yesus terangkat ke surga.

Maria tinggal bersama para rasul dan dia bersama mereka dalam doa. Dia melakukan ini karena dia taat pada apa yang dipercayakan Yesus kepadanya saat Dia di kayu salib.

Karena Maria ingat apa yang Yesus katakan padanya ketika Dia di kayu salib: Perempuan, lihatlah anakmu.

Meskipun Maria tidak menjawab, diamnya adalah persetujuannya. Dia tidak hanya setuju untuk menjadi ibu dari murid yang dikasihi Yesus, dia mengerti bahwa dia akan menjadi ibu dari semua murid Yesus.

Peringatan hari ini Maria, Bunda Gereja, adalah tambahan baru dalam kalender liturgi Gereja.

Gelar Maria, Bunda Gereja, secara resmi diberikan kepada Maria selama Konsili Vatikan II oleh Paus Paulus VI.

Jadi dari Bunda Allah, dia sekarang juga Bunda Gereja. Dan jika kita taat pada apa yang Yesus katakan di kayu salib, maka kita juga harus merangkul Maria sebagai Bunda kita, yang kebanyakan dari kita akan lebih mau melakukannya.

Tetapi bagi kita, Maria bukan hanya Bunda kita, tetapi kita juga ingin melaksanakan apa yang dipercayakan Yesus kepada kita dan kita ingin Maria menjadi Bunda segala bangsa.

Saat kita merayakan peringatan ini, marilah kita membuat Bunda kita dikenal oleh semua orang, karena dengan melakukan itu, kita juga membuat Yesus dikenal oleh semua orang.
(RENUNGAN PAGI)
 
Antifon Komuni  (Yoh 19:26-27)

Ketika bergantung di kayu salib, Yesus berkata kepada murid yang Dia kasihi, "Inilah Ibumu."

Minggu, 23 Mei 2021 Hari Raya Pentakosta

 


Minggu, 23 Mei 2021
Hari Raya Pentakosta

"Ke-50 hari (Masa Paskah) ditutup dengan Minggu Pentakosta, hari perayaan kedatangan Roh Kudus pada para Rasul, asal-usul Gereja dan awal perutusannya kepada manusia segala bahasa, rakyat dan bangsa. Dianjurkan untuk memperpanjang Misa petang sebelumnya menjadi tirakatan; tetapi tidak diarahkan kepada baptis, seperti pada malam Paskah, melainkan lebih pada doa tak kunjung henti, menurut teladan para Rasul, dan murid, yang 'rukun bertekun dalam doa bersama Maria, Ibu Yesus' dan menantikan Roh Kudus" (Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan Persiapannya, 1 Januari 1988, No. 107)

Antifon Pembuka (lih. Keb 1:7)

Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia. Dialah yang menyatukan segala sesuatu dan memahami setiap tutur bahasa. Alleluya.

The Spirit of the Lord has filled the whole world and that which contains all things understands what is said, alleluia.


atau

Spiritus Domini replevit orbem terrarum, alleluia: et hoc quod continet omnia, scientiam habet vocis, alleluia, alleluia, alleluia.
Mzm. Exsurgat Deus, et dissipentur inimici eius: et fugiant, qui oderunt eum, a facie eius.

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang mahaagung dan kekal, berkat misteri Pentakosta Engkau menguduskan Gereja-Mu di antara para bangsa dengan segala bahasa. Sebarluaskanlah anugerah Roh Kudus ke seluruh dunia. Ulangilah mukjizat Pentakosta: sentuhlah dengan Roh-Mu hati umat beriman, seperti yang Kaulakukan pada awal pewartaan Injil. 
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:1-11)
    
 
"Mereka dipenuhi Roh Kudus dan mulai berbicara."
     
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 828
Ref. Utuslah Roh-Mu ya Tuhan dan jadi baru seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 104:1.24.29-30.31.34; Ul: 30)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sangat besar! Betapa banyak perbuatan-Mu, ya Tuhan, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
2. Biarlah kemuliaan Tuhan tetap untuk selama-lamanya, biarlah Tuhan bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya! Biarlah renunganku manis kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena Tuhan.
3. Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka terkejut; apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (5:16-25)
    
"Buah-buah Roh."
       
Saudara-saudara, hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh, dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan sehingga setiap kali kamu tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Tetapi kalau kamu membiarkan diri dipimpin oleh Roh, kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, percekcokan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah dan kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kamu kuperingatkan seperti yang telah kulakukan dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Sebaliknya buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, sikap lemah lembut dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Madah Pentakosta (Sekuensia) PS 569
(Veni Sancte Spiritus)

1. Veni, Sancte Spiritus et emitte caelitus lucis tuae radium.
2. Veni, pater pauperum, veni, dator munerum, veni, lumen cordium.
3. Consolator optime, dulcis hospes animae, dulce refrigerium.
4. In labore requies, in aestu temperies, in fletu solatium.
5. O lux beatissima, reple cordis intima tuorum fidelium.
6. Sine tuo numine, nihil est in homine, nihil est innoxium.
7. Lava quod est sordidum, riga quod est aridum, sana quod est saucium.
8. Flecte quod est rigidum, fove quod est frigidum, rege quod est devium.
9. Da tuis fidelibus, in te confidentibus, sacrum septenarium.
10. Da virtutis meritum, da salutis exitum, da perenne gaudium. Amen.

atau

1. Ya Roh Kudus, datanglah dari surga sinarkan pancaran cahaya-Mu.
2. Suluh hati, datanglah, Bapa kaum yang lemah, pemberi anugerah.
3. Kau penghibur ulungku, 'Kau sahabat jiwaku, penyejukku yang lembut.
4. Kausegarkan yang lelah, Kautenangkan yang resah; Kau melipur yang sendu.
5. O Cahaya yang cerah, datang dan penuhilah hati kaum beriman.
6. Tanpa kekuasaan-Mu, hampa daya umat-Mu; hanya noda adanya.
7. Yang cemar bersihkanlah, yang kersang siramilah, yang terluka pulihkanlah.
8. Yang keras lunakkanlah, yang beku cairkanlah, yang sesat arahkanlah.
9. Limpahilah umat-Mu yang percaya pada-Mu: sapta karunia-Mu.
10. Dan curahilah anugrah: akhir hidup bahagia, sukacita tak henti.

Bait Pengantar Injil, do = bes, gregorian, PS 964
Ref. Alleluya
Ayat. Datanglah, hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (15:26-27; 16:12-15)
   
"Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."
     
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku." Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Roh Kebenaran datang, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya, itulah yang akan dikatakan-Nya, dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah kepunyaan-Ku, sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku."
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe
 
Renungan
  
    Biasanya arti kata tidak banyak berubah, atau setidaknya tidak banyak perubahan drastis. Bagaimanapun jika arti kata berubah terlalu banyak dan terlalu sering, maka bahasa tidak lagi menjadi alat komunikasi. Tidak ada yang akan mengerti satu sama lain lagi.

Namun ada beberapa kata yang memiliki arti yang sama sekali berbeda atau memiliki arti baru dari yang semula dimaksudkan.

Hari Raya Pentakosta hari ini adalah salah satu contoh yang baik. "Penta" adalah kata Yunani yang berarti "lima". "Pentakosta" berarti "hari kelima puluh". Tapi itu menunjuk pada "pesta panen" orang Yahudi, yaitu 50 hari setelah pesta Paskah.

Tetapi bagi Gereja, hari raya Pentakosta tidak memiliki arti tersebut. Sebaliknya untuk Gereja, Pentakosta berarti hari dimana Roh Kudus turun ke atas para rasul seperti yang kita dengar dalam bacaan pertama.

Jadi pada hari itu, ketika pesta panen orang Yahudi sedang berlangsung, pesta Kristen baru akan segera berlangsung. Dan kita dapat mengatakan bahwa itu benar-benar dimulai dengan cara yang dramatis.

Nah, pada awalnya para rasul bertemu di satu ruangan dan mereka tidak mengharapkan banyak hal terjadi, atau begitulah yang mereka pikirkan.

Lalu tiba-tiba, ada angin kencang dari surga. Dan kemudian sesuatu tampak bagi mereka seperti lidah api yang berhenti di atas kepala mereka masing-masing.

Entah bagaimana mereka tahu bahwa mereka dipenuhi dengan Roh Kudus dan mereka mulai berbicara dalam bahasa asing, sebagaimana Roh Kudus memberi mereka karunia untuk berbicara. Dan mereka pergi memberitakan keajaiban Tuhan, dan orang-orang mendengarnya dalam bahasa mereka sendiri.

Jadi itu adalah hari yang terjadi secara dramatis ketika Gereja lahir dan itulah mengapa Pentakosta kadang-kadang disebut sebagai hari lahir Gereja.

Tetapi hari ini ketika kita berkumpul di Gereja untuk Hari Raya Pentakosta, tidak ada kejadian dramatis yang terlihat. Jadi dimanakah kehadiran Roh Kudus? Di dalam Kitab Suci, Roh Kudus biasanya dimanifestasikan dalam lima bentuk.

Pertama adalah angin kencang seperti yang kita dengar pada bacaan pertama, atau nafas Tuhan yang memberi kehidupan kepada manusia seperti yang tercatat dalam Kejadian 2: 7. Itu adalah nafas yang sama yang Yesus embuskan pada para rasul-Nya saat Dia berkata kepada mereka, "Terimalah Roh Kudus".

Bentuk kedua dari Roh Kudus adalah api. Itu adalah tiang api dalam Keluaran 13:21 yang menuntun orang Israel di padang gurun. Dalam bacaan pertama itu adalah lidah api yang bertumpu pada kepala para rasul.

Bentuk ketiga dari Roh Kudus adalah minyak. Dalam Perjanjian Lama, minyak digunakan untuk mengurapi para imam, nabi dan raja. Dalam Perjanjian Baru, minyak digunakan untuk mengurapi orang sakit dan menyembuhkan.

Bentuk keempat dari Roh Kudus adalah air. Air adalah tanda yang sangat dalam dari Roh Kudus karena air memuaskan dahaga, membersihkan dan membasuh luka dan kotoran.

Bentuk kelima dari Roh Kudus adalah burung merpati. Setelah air bah, itu adalah burung merpati yang membawa ranting zaitun kepada Nuh (Kejadian 8:11) dan dia tahu bahwa air telah surut dan bumi menjadi kering. Roh Kudus juga turun ke atas Yesus setelah pembaptisan-Nya dalam bentuk burung merpati. Burung merpati juga merupakan tanda kepatuhan dan kerendahan hati.

Jadi hari raya Pentakosta mengingatkan kita bahwa tanda-tanda kehadiran Roh Kudus selalu hadir bagi kita. Saat kita masuk ke dalam gereja, kita menandai diri kita sendiri dengan tanda salib dengan Air Suci. Itu sudah merupakan pengakuan akan kehadiran Roh Kudus di dalam Air Suci.

Saat kita melihat-lihat ke panti imam, kita melihat lampu merah yang menyala, pada zaman dahulu sebelum ada listrik menggunakan bahan bakar minyak zaitun yang diberkati. Api dan minyak adalah tanda kehadiran Roh Kudus.

Nafas Tuhan yang mewartakan Firman Tuhan memberi kita Firman kehidupan, yang dalam Ekaristi menjadi Roti hidup bagi kita.

Dan patuh pada kehendak Tuhan, kita menyembah Tuhan dengan kerendahan hati, dan dipenuhi dengan Roh Kudus, kita pergi untuk mewartakan keajaiban dan keajaiban Tuhan.

Dan dengan itu kita menjadi tanda kehadiran Roh Kudus yang paling dalam. Tetapi indikator apakah kita adalah tanda kehadiran Roh Kudus adalah dengan melihat ke dalam hati kita dan melihat apakah kita damai.

Dalam Injil, ketika Yesus menampakkan diri kepada para murid-Nya, kata-kata pertama-Nya adalah "Damai sejahtera bagi kamu." Mereka dipenuhi dengan sukacita dan kemudian Yesus menghembuskan kepada mereka karunia Roh Kudus.

Yesus ingin hati kita damai. Dia ingin mengampuni dosa kita dan menyembuhkan hati kita yang terluka. Dia ingin memenuhi kita dengan sukacita sehingga saat Dia menghembuskan Roh Kudus ke atas kita, kita akan dibangkitkan ke kehidupan baru yang bermakna dan terarah.

Semua sarana tersedia bagi kita agar hati kita disembuhkan dan damai - Sakramen Tobat, Ekaristi Kudus, dan semua tanda lain dari kehadiran Roh Kudus, yang datang untuk membantu kita dalam kelemahan kita.

Jadi marilah kita menghirup nafas Tuhan, dan untuk menerima karunia Roh Kudus, sehingga kita akan mewartakan keajaiban dan keajaiban Tuhan, dengan damai dan sukacita di hati kita.
.[RENUNGAN PAGI]

Antifon Komuni (lih. Kis 2:4.11)

Mereka semua dipenuhi Roh Kudus, dan memaklumkan karya agung Allah. Alleluya.

They were all filled with the Holy Spirit and spoke of the marvels of God, alleluia.

atau

Factus est repente de cælo sonus advenientis spiritus vehementis, ubi erant sedentes, alleluia: et repleti sunt omnes Spiritu Sancto, loquentes magnalia Dei, alleluia, alleluia. (Kis 2:2-4)

Sabtu Sore, 22 Mei 2021 Vigili Pentakosta

 


Sabtu Sore, 22 Mei 2021
Vigili Pentakosta 
                
"Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman Tuhan." (Yeh 37:14)
    
Bentuk sederhana dari Misa Vigili
      
Antifon Pembuka (bdk. Rm 5:5, 8:11)

Cinta kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita berkat Roh-Nya yang tinggal dalam diri kita. Alleluya.
 
The love of God has been poured into our heartsthrough the Spirit of God dwelling within us, alleluia.

atau
    
Caritas Dei diffusa est in cordibus nostris, alleluia: per inhabitantem Spiritum eius in nobis, alleluia, alleluia.
Mzm. Benedic anima mea Domino: et omnia quæ intra me sunt, nomini sancto eius. 
   
Doa Pembuka

Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki agar perayaan Paskah dirangkum dalam masa suci lima puluh hari. Anugerahkanlah Roh-Mu agar bangsa-bangsa yang tercerai-berai dan yang berbeda bahasa dan budaya dihimpun kembali dan bersatu padu memuji nama-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.   
    
Bacaan Pertama
dan atau Kel 19:3-8a.16-20b atau Yeh 37:1-14 atau Yl 2:28-32 (bacaan dapat digunakan semuanya)
         
Bacaan dari Kitab Kejadian (11:1-9)
                      
"Kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan Tuhan bahasa seluruh bumi."
     
Pada zaman dahulu, seluruh bumi satu bahasanya dan sama logatnya. Pada suatu hari mereka berangkat ke arah timur dan menemukan tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. Mereka berkata satu sama lain, "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Batu bata itu mereka pakai sebagai batu bangunan, dan aspal sebagai perekatnya. Mereka berkata, "Marilah kita dirikan sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan sampai terserak ke seluruh bumi." Lalu turunlah Tuhan untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu. Maka Tuhan bersabda, "Mereka ini satu bangsa dan satu pula bahasa mereka semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka. Mulai dari sekarang apa pun yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan terlaksana. Baiklah Kita turun dan mengacau-balaukan bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." Demikianlah mereka diserakkan oleh Tuhan dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah bahasa seluruh bumi dikacau-balaukan Tuhan, dan dari situlah mereka diserakkan Tuhan ke seluruh bumi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = as, 4/4, PS 826
Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku, ciptakan hati dan semangat baru.
Ayat. (Mzm 104:1-2a.24.25c.27-28.29bc-30; R: 30)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
2. Apabila Engkau mengambil roh mereka, matilah mereka dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu mereka pun tercipta kembali dan Engkau membaharui muka bumi.
3. Biarlah kemuliaan Tuhan untuk selama-lamanya, biarlah Tuhan bersukacita atas semua yang diciptakan-Nya. Biarlah renunganku berkenan kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena Tuhan.

Pilihan lain Mazmur Tanggapan: Mzm 33:10-11, 12-13, 14-15; Ul: 12b; MT Daniel 3:52, 53, 54, 55, 56; Ul: 52b atau Mzm 19:8,9,10,11; Ul: Yoh 6:68c; Mzm 107:2-3, 4-5, 6-7, 8-9; Ul: 1 (dapat digunakan seluruhnya)

Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:22-27)
   
"Roh berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan."
    
Saudara-saudara, kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = as, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. 2/4
Datanglah hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman, dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.

Bacaan Injil
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (7:37-39)
   
"Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
  
Pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan Pondok Daun, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

Renungan

 
 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, malam ini kita merayakan Misa Malam Vigili Pentakosta yang agung, menandai peristiwa paling penting ketika Roh Kudus turun ke atas para Rasul dan murid-murid Tuhan lainnya berkumpul di Yerusalem, pada hari kelima puluh. setelah Kebangkitan Tuhan, tidak lama setelah Tuhan naik dengan kemuliaan dan kembali ke Takhta Surgawi-Nya. Hari ini kita merayakan momen penting ini saat Roh Kudus turun dari Surga kepada kita, seperti yang dijanjikan.

Hari ini menandai dimulainya Gereja Universal, sebagaimana pada hari inilah para murid Tuhan memulai pewartaan dan upaya misionaris mereka, sebagaimana mereka sebelumnya menyembunyikan diri mereka sendiri dan tidak menonjolkan diri karena takut terhadap otoritas Yahudi. Setelah Roh Kudus turun ke atas mereka, mereka mulai pergi keluar dan memberitakan Injil tentang keselamatan dan kebenaran Allah kepada orang-orang yang berkumpul di Yerusalem, dipimpin oleh Santo Petrus, pemimpin para Rasul, dan diwartakan bahwa tiga ribu pria diyakinkan oleh mereka dan memberikan diri mereka untuk dibaptis.

Melalui bacaan Kitab Suci yang kita terima dan dengar hari ini dalam Malam Pentakosta ini, kita mendengar bacaan yang sangat penting dan simbolis yang mungkin pada awalnya tidak kita sadari mengapa bacaan ini dipilih sebagai bagian Kitab Suci untuk Misa Kudus malam ini. Faktanya, ketika kita mendengar dan mengingat kembali apa yang baru saja kita dengar sebelumnya, dalam bacaan yang ditentukan untuk Malam Pentakosta ini, Tuhan ingin menunjukkan kepada kita melalui Gereja-Nya, bahwa kedatangan Roh Kudus memulihkan dan memperbarui kita semua, orang-orang yang terkasih, pernah dilemahkan dan dibawa oleh dosa dan kegelapan kejahatan.

Dalam bacaan pertama, salah satu bacaan berasal dari Kitab Kejadian, merinci momen ketika Tuhan mengacaukan bahasa orang-orang yang berkumpul di lokasi Babel, di mana mereka semua dengan bangga bercita-cita untuk membangun menara yang begitu tinggi hingga itu. akan mencapai langit itu sendiri. Oleh karena itu, melalui kejahatan, dosa dan ketidaktaatan mereka, umat manusia telah tersebar di seluruh dunia, terbagi oleh bahasa dan perkataan yang berbeda, tidak dapat memahami satu sama lain, terbagi dalam tujuan dan esensi.

Kemudian, ketika Tuhan mengirimkan Roh Kudus-Nya kepada para Rasul dan murid-Nya pada hari Pentakosta, jika kita mengingat apa yang terjadi, Roh Kudus turun ke atas mereka semua dan menguatkan mereka, dan mereka semua mulai berbicara dalam bahasa roh, ketika mereka pergi berkhotbah. dan memuliakan Tuhan di hadapan semua orang yang berkumpul di Yerusalem, dan semua orang yang berkumpul itu semua tercengang karena mereka mendengar para murid Tuhan ini semua berbicara secara bersamaan dan pada waktu yang sama dalam bahasa mereka sendiri.

Apa yang terjadi, saudara dan saudari di dalam Kristus? Ketika umat manusia menjadi sombong dan jatuh ke dalam dosa, mereka kehilangan karunia hikmat dan bahasa, pengetahuan tentang Roh Kudus, yang ditarik Tuhan dari mereka seperti yang terjadi di Menara Babel. Ketika Dia memberikan Roh Kudus kembali sekali lagi kepada murid-murid-Nya, mereka semua menerima Roh yang menyegarkan mereka, memberi mereka hikmat dan pengetahuan, salah satunya adalah karunia bahasa, sehingga mereka dapat memahami dan berbicara dalam berbagai bahasa.

Kemudian, kami juga mendengar pembacaan Perjanjian antara Tuhan dan umat-Nya Israel seperti yang terjadi di Gunung Sinai di salah satu bacaan pertama lainnya untuk Vigil ini, yang penting karena pada kesempatan itu, umat Tuhan memberontak melawan Tuhan dan ketiganya. ribuan orang tersesat karena dosa penyembahan berhala, karena mereka memilih berhala anak lembu emas untuk menjadi tuhan mereka alih-alih Tuhan Allah Yang memimpin mereka keluar dari tanah Mesir. Tiga ribu orang itu dibunuh karena dosa mereka terhadap Tuhan, dalam menyangkal Dia dan menolak untuk mengakui Dia sebagai Tuhan.

Dan seperti yang disebutkan, pada hari Pentakosta, tiga ribu orang ditambahkan ke jumlah umat beriman, sebagai kontras yang jelas dengan apa yang kita dengar mengenai saat ketika orang Israel jatuh ke dalam dosa dan tidak menaati Tuhan dengan patung lembu emas. Ini sangat simbolis karena karunia Roh Kudus memperkuat dan memulihkan persatuan yang kita miliki dengan Tuhan, Tuhan dan Juruselamat kita, mengatasi kuasa dosa yang telah menyebabkan kematian. Sebaliknya, melalui Roh, kita telah menerima hidup baru di dalam Tuhan, sebagaimana tiga ribu orang yang dibaptis pada hari Pentakosta itu telah menerima hidup mereka.

Nabi Yehezkiel melihat ladang besar tulang kering dalam penglihatannya, dan dia melihat bagaimana tulang-tulang itu menjadi kumpulan orang yang sangat besar, semuanya hidup dan bernafas setelah Tuhan memberi mereka nafas kehidupan, yang melambangkan Roh Kudus, yang ada di mana-mana dan dalam segala hal, sama seperti di awal Kitab Kejadian, Roh Kudus diwakili dalam segala hal dan melayang di sekitar ketiadaan sebelum Penciptaan datang.

Kehidupan yang sama inilah yang Tuhan berikan kepada manusia pertama, Adam, saat Dia membentuknya dari debu, dan kehidupan yang sama yang telah Tuhan berikan kepada kita masing-masing. Dan penting bahwa penglihatan ini diungkapkan kepada nabi Yehezkiel selama Yehezkiel hidup  suatu masa ketika kekayaan orang Israel berada pada titik terendah, telah tersebar dan dibuat mengembara di antara bangsa-bangsa, dipermalukan dan dibuang karena dosa-dosa mereka dan ketidaktaatan terhadap Tuhan, bahkan kehilangan tanah air mereka sendiri dan kota di mana Tuhan telah menempatkan tempat tinggal-Nya sendiri, Yerusalem dan Bait Suci yang agung.

Melalui penglihatan itu, Tuhan ingin memberi tahu umat-Nya bahwa Dia akan memulihkan mereka dan mengembalikan mereka sekali lagi kepada kasih karunia-Nya. Dia akan mengumpulkan mereka semua kembali sekali lagi dan menyatukan mereka kembali dengan diri-Nya, sama seperti bagaimana Dia juga akan memulihkan semua orang lain yang telah tercerai-berai karena dosa dan kesombongan mereka di Menara Babel. Dia akan memulihkan mereka semua dan memberkati mereka sekali lagi, memanggil mereka untuk bertobat dari dosa-dosa mereka dan meninggalkan cara jahat mereka. Melalui Roh Kudus yang Dia limpahkan kepada mereka semua, Dia akan mengungkapkan kepenuhan kebenaran kepada mereka dan agar mereka dapat mencari dan menemukan Dia.
    
Saudara-saudari terkasih di dalam Kristus, saat kita semua merayakan Vigili Pentakosta yang agung ini, kita semua dipanggil untuk merefleksikan karunia Roh Kudus yang luar biasa yang telah Tuhan berikan kepada kita, bahwa melalui Roh Kudus, Dia memperkuat dan mendorong kita, memberi kita kebijaksanaan dan bimbingan di mana pun dan kapan pun kita membutuhkannya. Dan kita semua yang telah berbagi dalam Roh Allah yang sama, melalui baptisan bersama kita, juga telah berbagi dalam misi Gereja yang sama, yaitu menjadi saksi Tuhan dan kebenaran-Nya dalam komunitas kita sendiri, sedapat mungkin. kesempatan, untuk menjangkau sesama manusia.

Tuhan telah memberi kita Roh Kudus agar kita dapat dikuduskan, diremajakan dan dikuatkan, sehingga melalui berbagai karunia dan talenta yang telah kita terima, kita benar-benar dapat menghasilkan buah Roh yang melimpah, dan bersinar dengan cahaya iman yang paling indah sehingga semua mereka yang melihat kita, mendengar kita dan menyaksikan perbuatan dan pekerjaan kita, mereka semua mungkin tahu bahwa kita adalah orang yang terkasih Tuhan, pengikut dan murid-Nya. Dan inilah tantangan yang kita semua miliki saat ini. Sudahkah kita menjalani hidup kita dengan setia sebagaimana seharusnya sebagai orang Kristen, saudara dan saudari di dalam Kristus? Atau apakah kita malah mengabaikan misi dan panggilan kita sebagai orang Kristen?

Oleh karena itu, marilah kita semua menjadi saksi sejati Tuhan dalam semua kesempatan yang mungkin, melakukan apa pun yang kita bisa untuk menyentuh hati dan pikiran orang lain, sehingga melalui kita, lebih banyak orang dapat percaya kepada Tuhan, sama seperti bagaimana para rasul dan murid Tuhan berbicara dengan semangat yang begitu besar dan menunjukkan kasih mereka kepada Tuhan sehingga begitu banyak orang berpaling kepada Tuhan dan menjadi pengikut-Nya. Sebagai anggota Gereja Allah yang sama, inilah panggilan untuk kita lakukan, dan apa yang harus kita rangkul dengan sepenuh hati, mengikuti teladan yang diberikan oleh para pendahulu kita yang kudus dalam iman.

Meskipun masa Paskah berakhir dengan perayaan Pentakosta ini, bukan berarti semuanya kembali normal dan kita bisa melanjutkan hidup kita tanpa ada tindakan atau komitmen dari kita untuk hidup sesuai dengan iman Kristen kita. Sebaliknya, kita semua dipanggil dan diingatkan pada Pentakosta ini, seperti biasa, untuk berbuah di dalam Roh Kudus dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya semua yang telah Tuhan berikan kepada kita, dan untuk berjalan dengan berani dan setia di jalan-Nya.
 
Pentakosta menandai awal dari perjalanan baru, penginjilan dan misionaris yang mulai sekarang dan seterusnya kita harus terus menjalani hidup kita sepenuhnya, dan kita harus menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan bahwa melalui kita, Tuhan dan pekerjaan-Nya dapat terus menjangkau lebih banyak lagi. dan lebih banyak orang, dan melalui kita, Roh Kudus akan turun dan memperbarui wajah seluruh bumi, menghalau kegelapan dosa dan kejahatan, dan melahirkan era baru kedamaian dan cinta. Semoga Tuhan selalu menyertai kita, dan semoga Dia terus membimbing kita, melalui Roh Kudus, agar kita selalu setia kepada-Nya. Amin.
(RENUNGAN PAGI) 
 
  
Antion Komuni (Yoh 7:37)
 
Pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan, Yesus berdiri dan berseru, "Siapa saja yang haus, hendaklah ia datang kepada-Ku dan minum!" Alleluya. 
 
On the last day of the festival, Jesus stood and cried out: If anyone is thirsty, let him come to me and drink, alleluia. 
 
 atau
 
Ultimo festivitatis die dicebat Iesus: Qui in me credit, flumina de ventre eius fluent aquæ vivæ. Hoc autem dixit de Spiritu, quem accepturi erant credentes in eum, alleluia, alleluia. (Yoh 7:37-39)

Sabtu Pagi, 22 Mei 2021 Hari Biasa Pekan VII Paskah

 

Sabtu Pagi, 22 Mei 2021
Hari Biasa Pekan VII Paskah (Novena Roh Kudus hari kesembilan)

“Hendaklah jiwa Maria berada pada setiap dirimu untuk mengagungkan Tuhan” (St. Ambrosius)


Antifon Pembuka (Kis 1:14)

Para murid semua sehati sejiwa tekun berdoa bersama para wanita dan Maria, ibunda Yesus, serta saudara-saudara Yesus. Alleluya.

The disciples devoted themselves with one accord to prayer with the women, and Mary the Mother of Jesus, and his brethren, alleluia.

Doa Pagi
     
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, kami telah Kauperkenankan merayakan kebangkitan Putra-Mu selama masa Paskah, yang esok akan memuncak dan berakhir pada hari raya kedatangan Roh Kudus. Semoga berkat bantuan-Mu kami dapat mewujudkan rahmat Paskah dalam hidup kami sehari-hari.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.   
     
Bacaan dari Kisah Para Rasul (28:16-20.30-31)
     
  
"Paulus tinggal di Roma memberitakan Kerajaan Allah."
       
Setelah tiba di Roma, Paulus yang dalam tahanan diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya. Tiga hari kemudian Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi, dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata, “Saudara-saudara, aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita atau terhadap adat-istiadat nenek moyang kita! Meskipun demikian aku ditangkap di Yerusalem dan diserahkan kepada orang-orang Roma. Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku, karena tidak terdapat suatu kesalahan pun padaku yang setimpal dengan hukuman mati. Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya, dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar, tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku. Itulah sebabnya aku meminta, supaya boleh bertemu dan berbicara dengan kamu, sebab justru karena pengharapan Israellah aku diikat dengan belenggu ini.” Dua tahun penuh Paulus tinggal di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya. Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 11:4.5.7)
1. Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus; Tuhan, takhta-Nya di surga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
2. Tuhan menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan. Sebab Tuhan adalah adil, dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 16:7,13)
Aku akan mengutus Roh Kebenaran kepadamu, sabda Tuhan. Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran. 
    
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (21:20-25)
    
"Dialah murid, yang telah menuliskan semuanya ini, dan kesaksiannya itu benar."
        
Setelah Yesus yang bangkit berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku,” Petrus berpaling dan melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus; dia inilah yang berkata, “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?” Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus, “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau, ikutlah Aku.” Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan, “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.” Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, dan yang telah menuliskannya; dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

  
Renungan
 
    Jika kita berada di supermarket hanya untuk membeli sesuatu, kita mungkin tergoda untuk melihat-lihat dan melihat apa lagi yang bisa kita dapatkan.

Kita mungkin akhirnya mendapatkan cukup banyak barang tetapi lupa untuk mendapatkan apa yang sebenarnya kita inginkan.

Dalam hal ini, daftar belanja penting untuk membantu kita tetap fokus dalam mendapatkan apa yang sebenarnya kita butuhkan, dan juga untuk mencegah kita berbelanja.

Dalam Injil, Yesus baru saja menugaskan Petrus untuk mengurus Gereja perdana.

Tetapi dengan cepat, pikiran Petrus teralihkan dan ingin tahu tentang murid lain yang dikasihi Yesus.

Dengan tegas dan tegas, Yesus membahas masalah ini: Apa pentingnya bagi kamu? Kamu harus mengikuti Aku.

Dengan kata lain, Yesus berkata kepada Petrus: Urusi urusanmu sendiri, tetap fokus dan ikuti Aku.

Bahkan dalam bacaan pertama, Santo Paulus tidak menyesali tentang dirantai meskipun dia tidak bersalah, tetapi dia mengambil kesempatan untuk mewartakan Kerajaan Allah meskipun memakai rantai itu. Dia tetap fokus pada Yesus.

Jadi gangguan Petrus dan kesulitan Paulus telah mengajar kita untuk memfokuskan pikiran dan hati kita pada Yesus dan untuk mengikuti Dia.

Tidak ada hal lain yang penting.
(RENUNGAN PAGI)
 
 
Antifon Komuni (Yoh 16:14)
  
Roh Kudus akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku, alleluya.

The Holy Spirit will glorify me, for he will take from what is mine and declare it to you, says the Lord, alleluia.

Doa Malam

Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah berjanji untuk mengutus Roh Kudus. Maka kami mohon, curahkanlah Roh Kudus-Mu atas kami, agar malam ini dan besok terjadi Pentakosta baru, di mana Gereja-Mu Engkau barui dan Engkau kobarkan iman dan semangat untuk bersaksi akan Engkau sampai ke ujung bumi. Amin.
 
 

 



Jumat, 21 Mei 2021 Hari Biasa Pekan VII Paskah

Jumat, 21 Mei 2021
Hari Biasa Pekan VII Paskah (Novena Roh Kudus hari Kedelapan)

Yesus mempercayakan kepada Petrus wewenang yang khusus: "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga" (Mat 16:19). "Kuasa kunci-kunci" berarti wewenang untuk memimpin rumah Allah, ialah Gereja. Yesus "gembala yang baik" (Yoh 10:11), menegaskan tugas ini sesudah kebangkitan-Nya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku" (Yoh 21:15-17). Wewenang untuk "mengikat" dan "melepaskan" menyatakan wewenang di dalam Gereja untuk membebaskan dari dosa, mengambil keputusan menyangkut ajaran dan memberikan keputusan-keputusan disipliner. Kristus mempercayakan otoritas ini kepada Gereja melalui pelayanan para Rasul Bdk. Mat 18:18. dan terutama melalui Petrus, kepada siapa Ia secara khusus menyerahkan kunci-kunci Kerajaan-Nya. (Katekismus Gereja Katolik, 553)

    
DOA NOVENA ROH KUDUS LIHAT DI PUJI SYUKUR MULAI NOMOR. 90
  
Antifon Pembuka (lih. Why 1:5-6)

Kristus menaruh cinta kasih kepada kita, dan menguduskan kita dengan darah-Nya. Ia menjadikan kita raja dan imam di hadapan Allah Bapa-Nya. Alleluya.

Christ loved us and washed us clean of our sins by his Blood, and made us into a kingdom, priests for his God and Father, alleluia.

Doa Pembuka

Allah Bapa Sumber Cahaya Kekal, Engkau telah membukakan kami jalan menuju hidup yang kekal dengan memuliakan Putra-Mu dan mengutus Roh Kudus. Semoga cinta bakti dan iman kami selalu bertambah. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kisah Para Rasul (25:13-21)
    
  
"Yesus telah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan, bahwa Ia hidup."
     
Waktu Paulus ditahan dalam penjara di kota Kaisarea, datanglah Raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea untuk mengadakan kunjungan kehormatan kepada Gubernur Festus. Karena mereka beberapa hari lamanya tinggal di situ, Festus memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, katanya, “Di sini ada seorang tahanan yang ditinggalkan Gubernur Feliks pada waktu dia pergi. Ketika aku berada di Yerusalem, imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengajukan dakwaan terhadap orang itu dan meminta supaya ia dihukum. Aku menjawab mereka, bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu. Karena itu mereka turut bersama-sama dengan aku ke mari. Pada keesokan harinya aku segera mengadakan sidang pengadilan dan menyuruh menghadapkan orang itu. Tetapi ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya, mereka tidak mengajukan suatu tuduhan pun tentang perbuatan jahat, seperti yang telah aku duga. Mereka hanya berselisih paham dengan dia tentang soal-soal agama mereka, dan tentang seorang yang bernama Yesus, yang sudah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan bahwa Ia hidup. Karena aku ragu-ragu bagaimana harus memeriksa perkara-perkara seperti itu, aku menanyakan apakah Paulus mau pergi ke Yerusalem, supaya perkaranya dihakimi di situ. Tetapi Paulus naik banding, Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan, dan menunggu sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar. Karena itu aku menyuruh menahan dia sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835 (MTA hal 271)
Ref. Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab; Ul: 19a, 2/4)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.
3. Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya, agungkanlah Dia hai pahlawan-pahlawan perkasa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:26)
Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu; Ia akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (21:15-19)
  
"Gembalakanlah domba-domba-Ku!"
   
Yesus yang telah bangkit menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Sesudah mereka sarapan, Yesus berkata kepada Simon Petrus, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya, “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya, “Benar, Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu! Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika masih muda engkau sendiri mengikat pinggangmu dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki. Tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu, dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.” Hal ini dikatakan Yesus untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
    Jika kita menyebut diri kita orang Katolik, maka kita mungkin harus bertanya pada diri sendiri pertanyaan yang sangat mendasar ini. Siapakah kita sebenarnya? Tentang apa kita semua? Yah, mungkin ada banyak jawaban untuk pertanyaan itu, tetapi tidak dapat disangkal bahwa Gereja adalah komunitas orang berdosa. Bahkan Gereja adalah satu-satunya komunitas di dunia di mana keanggotaan didasarkan pada satu kualifikasi tunggal. Dan kualifikasi itu adalah bahwa Anda harus menjadi orang berdosa. Jika Anda bukan orang berdosa, maka Anda tidak bisa menjadi anggota. Kedengarannya aneh bukan? Karena jika Anda bukan orang berdosa, mengapa Anda ingin bergabung dengan Gereja? Sama seperti jika Anda tidak sakit, mengapa Anda ingin dirawat di rumah sakit? Pemimpin gereja yang pertama, St. Petrus, adalah seorang pendosa, bahkan seorang pendosa besar. Dia menyangkal Yesus tiga kali. Misionaris dan rasul pertama bagi bangsa-bangsa lain, St. Paulus, juga seorang pendosa yang hebat. Dia menganiaya orang-orang Kristen.

Namun dua tokoh besar Gereja ini, yang adalah orang berdosa besar, juga menunjukkan bahwa di dalam Gereja, mereka menemukan keselamatan di dalam Yesus. Ketika kita mengerti bahwa kita Gereja adalah Gereja orang berdosa dan juga Gereja UNTUK orang berdosa, maka kita akan ingin mengikuti Yesus dengan cara kasih dan pengampunan-Nya, belas kasihan dan belas kasihan, kebaikan dan kemurahan hati. "Yesus mengundang para pendosa ke meja Kerajaan Allah: "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa" (Mrk 2:17) Bdk. 1 Tim 1:15.. Ia mengajak mereka supaya bertobat, karena tanpa tobat orang tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan. Tetapi Ia menunjukkan kepada mereka perkataan dan perbuatan belas kasihan Bapa yang tidak terbatas Bdk. Luk 15:11- 32. dan "kegembiraan" yang luar biasa, yang "akan ada di surga, karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan" (Luk 15:7). Bukti cinta-Nya yang terbesar ialah penyerahan kehidupan-Nya "untuk pengampunan dosa" (Mat 26:28)." (KGK, 545). 
 
“Apakah engkau mengasihi Aku?” adalah pertanyaan sentral dalam kehidupan setiap orang Kristiani. Kita selalu bisa bertanya pada diri sendiri: Apakah kini kita telah mampu mengasihi-Nya? Apakah kita mengasihi-Nya lebih daripada pekerjaan, harta, prestasi dan nama baik? Apakah kita mengasihi-Nya lebih daripada sesama umat beriman lainnya? Semoga Roh Kudus menuntun kita ke dalam pertobatan dan membentuk kita di jalan kekudusan.  (RENUNGAN PAGI)
 

  
   
Antifon Komuni (Yoh 16:13)
   
Ketika Roh Kebenaran datang, ia akan mengajarkan segala kebenaran, firman Tuhan, alleluya.

When the Spirit of truth comes, he will teach you all truth, says the Lord, alleluia.

 

Kamis, 20 Mei 2021 Hari Biasa Pekan VII Paskah

Kamis, 20 Mei 2021
Hari Biasa Pekan VII Paskah --- Novena Roh Kudus hari ketujuh

   
"Yesus dan Bunda-Nya melihat tujuan ke mana kita semua dipanggil, asal kita membiarkan diri disembuhkan dan diubah oleh Roh Kudus." --- St. Yohanes Paulus II
     
DOA NOVENA ROH KUDUS LIHAT DI PUJI SYUKUR MULAI NOMOR. 90
     
Antifon Pembuka (Mzm 119:85.46)
  
     Marilah kita menghadap takhta kasih karunia dengan penuh harapan untuk memperoleh rahmat dan mendapat pertolongan pada waktunya. Alleluya. 
      
With boldness let us approach the throne of grace, that we may receive mercy and find grace as a timely help, alleluia.


Doa Pagi

   
Allah Bapa Mahabaik, Putra-Mu telah Kauutus mendatangi kami, mencari yang tersesat jalannya. Semoga mata kami terbuka terhadap yang baik. Ajarilah kami mendengarkan sabda pengampunan-Mu. Tabahkanlah hati kami bila semangat kami mengendor dan ingatkanlah kami akan keagungan karya-Mu dengan penuh rasa syukur. Sebab Dialah Tuhan, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

      
Bacaan dari Kisah Para Rasul (22:30.23:6-11)
   
 
"Hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."
     
Setelah Paulus ditangkap di Kota Yerusalem, kepala pasukan ingin mengetahui dengan teliti apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus. Karena itu ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara dan memerintahkan supaya imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul. Lalu ia membawa Paulus dari markas dan menghadapkannya kepada mereka. Paulus tahu bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi. Oleh karena itu ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya, “Hai Saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharapkan kebangkitan orang mati.” Ketika Paulus berkata demikian, timbullah perpecahan antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki, dan terbagi-bagilah orang banyak itu. Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya. Maka terjadilah keributan besar. Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras, katanya, “Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya.” Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan supaya turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka lalu membawanya ke markas. Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisi Paulus dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Jagalah aku, ya Tuhan, sebab pada-Mu aku berlindung.
atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2.5.7-8.9-10.11; R: 5a)
1. Jagalah aku ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, Engkau bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku."
2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Allah, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 17:23)
Semoga mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
       
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (17:20-26)
   
"Supaya mereka sempurna menjadi satu."
    
Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya, “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu. Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 
Renungan
  
      Sebagian besar, Gereja Katolik menunjukkan kesatuan dalam banyak aspek.

Kita memiliki hierarki dengan Paus sebagai kepala Gereja.

Kita memiliki ajaran yang ditentukan.

Kita memiliki bentuk ibadah yang sama, meskipun bahasanya mungkin berbeda dari satu tempat ke tempat lain.

Jadi dalam banyak hal, aspek-aspek ini memperkuat persatuan kita sebagai Gereja. Tetapi persatuan yang Yesus doakan bukan hanya tentang keseragaman eksternal.

Yesus berdoa untuk persatuan antara pribadi dan antar bangsa. Dia menggunakan diri-Nya dan Bapa sebagai model kesatuan itu. Itu adalah kesatuan hati dan pikiran; itu adalah persekutuan cinta. Tetapi kecenderungan manusia adalah untuk terpecah dari pada bersatu; untuk dipisahkan daripada dihubungkan. Yesus berdoa untuk persatuan. Doa-Nya akan digenapi oleh Roh yang mengikat hati dan pikiran dalam persekutuan cinta.

     
Doa Malam

Allah, Bapa umat manusia, Engkau selalu memihak kaum papa miskin dan menyanggupi pertolongan kepada kaum tertindas. Perkenankanlah kami selalu berada di tengah-tengah kaum penderita dan tertindas agar dapat menemukan Dikau di situ dan terhitung sebagai kaum papa penderita. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 
 
 




RENUNGAN PAGI

 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy