| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 12 Juli 2021 Hari Biasa Pekan XV

Senin, 12 Juli 2021
Hari Biasa Pekan XV
    
, “… Tuhan kita membukakan mata hati kita, dengan menjelaskan apa yang telah dikatakan-Nya, maka kalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapa yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? Maka apa yang terkecil adalah Mamon yang tidak jujur, yaitu kekayaan duniawi, yang nampak sebagai bukan apa-apa bagi orang-orang yang bijaksana secara surgawi… Seseorang setia dalam hal kecil, ketika ia membantu mereka yang tertunduk karena dukacita. Jika kita tidak setia dalam hal-hal kecil, bagaimana kita akan memperoleh harta sejati, yaitu karunia rahmat ilahi yang menghasilkan buah, dengan menanamkan gambar Allah di jiwa manusia? Tapi bahwa perkataan Tuhan condong kepada arti ini… sebab kata-Nya, Dan jika kamu tidak setia dalam hal yang menjadi milik orang lain, siapa yang akan memberi kepadamu apa yang menjadi milikmu sendiri?” (St. Sirilus, Catena Aurea, Luk 16:8-13).
    
Antifon Pembuka (Mzm 124:8)
 
Penolong kita ialah Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. 
 
Doa Pembuka
 
Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, perkenankanlah kami mengenal suara Sabda-Mu dan selanjutnya menyesuaikan suara kami dengan suara Sabda itu, ialah Yesus Kristus Putra-Mu. Sebab Dialah, Tuhan yang hidup dan berkuasa yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 

Bacaan dari Kitab Keluaran (1:8-14.22)
  
"Marilah kita bertindak terhadap orang Israel dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak."
    
Pada waktu itu tanah Mesir diperintah oleh raja baru yang tidak mengenal Yusuf. Berkatalah raja itu kepada rakyatnya, “Lihat, bangsa Israel itu sangat banyak, dan jumlahnya lebih besar daripada kita. Marilah kita bertindak terhadap mereka dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak. Jangan-jangan, jika terjadi peperangan, mereka bersekutu dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari sini.” Maka pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas orang-orang Israel, untuk menindas mereka dengan kerja paksa. Mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses. Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembanglah mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu. Maka dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat. Mereka dipaksa mengerjakan tanah liat dan membuat batu bata. Juga berbagai-bagai pekerjaan di padang; ya segala macam pekerjaan dengan kejam dipaksakan oleh orang Mesir kepada mereka itu. Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya, “Setiap anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani lemparkanlah ke dalam Sungai Nil. Tetapi anak-anak perempuan biarkanlah hidup.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pertolongan kita dalam nama Tuhan.
Ayat. (Mzm 124:1-3.4-6.7-8)
1. Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, -- biarlah Israel berkata demikian, -- jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu. Terpujilah Tuhan yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!
3. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat perangkap, jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:10) 
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.

Inilah Injil Suci menurut Matius (10:34- 11:1)
   
"Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang."
   
Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Jangan kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Dan barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperoleh kembali. Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang yang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnya.” Setelah Yesus selesai mengajar keduabelas rasul-Nya, Ia pergi dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe
     
Renungan
   
Kapan pun dan di mana pun ada penindasan dan penganiayaan, serta kekerasan dan perang, perlu untuk melihat bagaimana semuanya dimulai.

Tentu saja ada banyak alasan untuk ketidakadilan dan bahkan pertumpahan darah tersebut, selain tudingan dan saling menyalahkan dari setiap pihak yang terlibat.

Tapi akar dari semua itu, ada dua faktor yang selalu hadir - ketidakamanan dan intoleransi.

Itu bisa dilihat pada bacaan pertama, Firaun merasa terganggu dengan bangsa Israel yang menjadi begitu banyak dan kuat.

Dia sebenarnya terganggu oleh rasa tidak amannya sendiri dan itu berkembang menjadi intoleransi terhadap orang Israel.

Jadi solusinya adalah menindas mereka dengan kerja keras dan kemudian perbudakan. Kemudian akhirnya datanglah penganiayaan - untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir dari wanita Ibrani dengan melemparkan mereka ke sungai.

Jadi itu terjadi pada masa Firaun; itu telah terjadi di masa lalu, dan itu masih terjadi.

Itu telah terjadi dan masih terjadi pada bangsa, negara, masyarakat, komunitas, keluarga, individu.

Dan bersembunyi di balik ketidakamanan dan intoleransi adalah ketakutan – ketakutan terhadap orang lain atau orang lain.

Cara mengatasi rasa takut adalah dengan mengindahkan ajaran Yesus untuk memanggul salib kita dan mengikuti jejak-Nya.

Karena kebenaran ada dalam apa yang Yesus katakan:
Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperoleh kembali.
   
Ketika kita memahami ajaran ini dan mengikuti-Nya, maka ketakutan kita akan berubah menjadi kebebasan. (RENUNGAN PAGI)
   

DOA MEMOHON PERLINDUNGAN DARI WABAH VIRUS CORONA

Terpujilah Engkau Bapa Surgawi, Pencipta Alam Semesta Yang Mahakuasa. Engkau menunjuk kami sebagai penguasa atas semua makhluk hidup dan memberikan kami kuasa kepemilikan atas mereka. Namun dalam banyak hal kami mengecewakan-Mu dan karenanya, kami memohon ampun dari-Mu.

Dalam saat-saat yang mengkhawatirkan ini dengan wabah virus Corona yang mengancam kesehatan dan keberadaan semua orang, kami dengan rendah hati dan penuh keyakinan memohon perlindungan, penyembuhan, dan pemulihan dari-Mu terutama bagi mereka yang telah terkena wabah ini.

Bapa, jagalah keselamatan para petugas kesehatan, mereka yang menghibur orang sakit, semua personel imigrasi dan semua yang dengan berani bertugas mengamankan negara kita dan dunia dari ancaman virus ini.

Jadilah kehendak-Mu, ya Bapa, ikatlah wabah ini dan singirkanlah penderitaan ini dari kami. Roh Kudus, ubahlah ketakutan kami menjadi kekuatan, ketangguhan dan ketabahan serta bantulah kami menghasilkan buah-buah iman, harapan, amal dan kasih.

Darah Yesus yang mulia, kuduskanlah dunia dari wabah ini.

Hati Kudus Yesus, kasihanilah kami.

Bunda Penolong Abadi, awasi kami dan jadilah perantara kami.

Santo Benediktus dan Santo Rafael, doakanlah kami.

Semua malaikat pelindungan kami terangi dan jagalah kami.

Demi nama Yesus yang Mahakudus, kami berdoa. Amin.

Antifon Komuni (Mat 10:38)

Barangsiapa tidak mengangkat salibnya dan mengikuti Aku, tak layak menjadi murid-Ku.

 

Image by Gerd Altmann/Pixabay (CC0)

Minggu, 11 Juli 2021 Hari Minggu Biasa XV

 

Minggu, 11 Juli 2021
Hari Minggu Biasa XV
  
Gereja dikuduskan oleh Kristus, karena ia bersatu dengan Dia; oleh Dia dan di dalam Dia, ia juga menguduskan. "Pengudusan manusia dan pemuliaan Allah dalam Kristus merupakan tujuan semua karya Gereja lainnya"(SC 10). Di dalam Gereja ada "seluruh kepenuhan upaya-upaya penyelamatan" (UR 3). Di dalamnya "kita memperoleh kesucian berkat rahmat Allah" (LG 48). (Katekismus Gereja Katolik, 824)


Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 17:15)

Dalam kebenaran, aku memandang wajah-Mu, dan aku akan puas waktu menyaksikan kemuliaan-Mu.


As for me, in justice I shall behold your face; I shall be filled with the vision of your glory.

Dum clamarem ad Dominum, exaudivit vocem meam, ab his qui appropinquant mihi: et humiliavit eos, qui est ante sæcula, et manet in æternum: iacta cogitatum tuum in Domino, et ipse te enutriet.

Doa Pagi


Ya Allah, Engkau menunjukkan cahaya kebenaran-Mu kepada orang-orang yang tersesat, agar mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga semua yang menyatakan diri kristiani menolak segala yang bertentangan dengan nama ini dan mengejar apa yang selaras dengannya.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Amos (7:12-15)
  
  
"Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku."
   
Sekali peristiwa, berkatalah Amazia, imam di Betel, kepada Amos, "Hai pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah di sana makananmu, dan bernubuatlah juga di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab Betel adalah tempat kudus raja dan bait suci kerajaan." Jawab Amos kepada Amazia, "Aku ini bukan nabi, dan tidak termasuk golongan para nabi, melainkan hanya seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi Tuhanlah yang mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba; Tuhan berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = cis, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:9ab+10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Tuhan. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang yang bertakwa dan kemuliaan diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.
  
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (Ef 1:3-14)
 
"Di dalam Kristus Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan."
 
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercela di hadapan-Nya. Dengan kasih, Allah telah menentukan kita menjadi anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya. Sebab dalam Kristus dan oleh darah-Nya, kita peroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang Ia limpahkan kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. Sebab Allah telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi, di dalam Kristus sebagai Kepala. Aku katakan "di dalam Kristus" karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan-keputusan kehendak-Nya; kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan menjadi puji-pujian kemuliaan-Nya. Di dalam Dia, kamu pun telah mendengar Firman kebenaran, yaitu Injil keselamatan; dan setelah percaya akan Injil itu, kamu pun dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu. Dan, Roh Kudus ini adalah jaminan bahwa kita akan memperoleh seluruh warisan, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ef 1:17-18)
Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata budi kita agar kita mengenal harapan panggilan kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:7-13)
 
"Yesus mengutus murid-murid-Nya."
   
Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, kecuali tongkat; roti pun tidak boleh dibawa, demikian pula bekal, dan uang dalam ikat pinggang; mereka boleh memakai alas kaki, tetapi tidak boleh memakai dua baju. Kata Yesus selanjutnya kepada murid-murid itu, "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu, dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, Mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

Renungan

  
Charleston, SC, AS - 12 Maret 2011: Jendela kaca patri yang menggambarkan Yesus berkhotbah kepada banyak orang. Terletak di Katedral St. Yohanes Pembaptis di pusat kota Charleston. Katedral mulai dibangun pada tahun 1890 dan dibuka pada tahun 1907. Jendela kaca patri dibuat oleh Franz Mayer and Co, sebuah perusahaan desain dan manufaktur kaca patri Jerman, yang berbasis di Munich, Jerman. (Credit: istock.com/NoDerog)

Dalam perikop Injil hari ini, kita mendengar bahwa Yesus memanggil keduabelas murid-Nya dan mengutus mereka berdua-dua.

Penerimaan untuk diutus adalah dasar dari pemuridan Kristen.

Ini berarti bahwa untuk menjadi seorang murid, seseorang harus memberikan diri. Seorang murid tidak boleh egois atau memikirkan diri sendiri.

Bagi seorang murid Kristen, keselamatan bukanlah urusan pribadi. Kita tidak pergi ke surga sendirian. Ini adalah misi kita untuk membawa orang lain ke surga.

Dengan kata lain, keselamatan mereka adalah perhatian kita, karena Tuhan ingin semua orang diselamatkan.

Kita harus memikirkan orang lain, bahkan jika mereka tidak menghargai atau menerima begitu saja atau bahkan menolak kita.
   
Tuhan memikirkan kita dan Dia membuat langkah pertama dan menentukan di dalam Yesus Kristus, yang menyerahkan nyawa-Nya bagi kita untuk mengubah kita dari cara egois kita
. Tuhan tidak kehabisan cara untuk mencintai kita. Mari kita menyerahkan seluruh hidup kita ke dalam kuasa Tuhan. Dengan demikian, kita dapat mengalami sukacita dan damai bersama Tuhan. [RENUNGAN PAGI]

Antifon Komuni (Mzm 84:4-5)

Burung pipit bersarang di bait-Mu dan burung layang-layang mendapat tempat untuk meletakkan anak-anaknya pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, Rajaku dan Allahku. Berbahagialah orang yang mendiami rumah-Mu dan tiada henti-hentinya memuji-Mu.

The sparrow finds a home, and the swallow a nest for her young: by your altars, O Lord of hosts, my King and my God. Blessed are they who dwell in your house, for ever singing your praise.

Passer invenit sibi domum, et turtur nidum, ubi reponat pullos suos: altaria tua Domine virtutum, Rex meus et Deus meus: beati qui habitant in domo tua, in sæculum sæculi laudabunt te.

atau Yoh 6:56

Siapa yang makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, Sabda Tuhan.

Whoever eats my flesh and drinks my blood remains in me and I in him, says the Lord.
 

 

Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan saudara-saudari untuk renunganpagi.id dan lumenchristi.id. Berkat donasi saudara/i kami dapat melengkapi renungan dengan gambar/foto ilustrasi yang sesuai dengan tema renungan dengan lisensi resmi berbayar, sebagian lain menggunakan lisensi gratis. (Lisensi gratis stok foto terbatas jumlahnya.)

Sabtu, 10 Juli 2021 Hari Biasa Pekan XIV

 

Sabtu, 10 Juli 2021
Hari Biasa Pekan XIV
 
Percaya akan Yesus Kristus dan akan Dia yang mengutus-Nya demi keselamatan kita adalah perlu supaya memperoleh keselamatan Bdk. misalnya Mrk.16:16; Yoh 3:36; 6:40.. "Karena tanpa iman tidak mungkin orang bekenan kepada Allah (Ibr 11:6) dan sampai kepada persekutuan anak-anak-Nya, maka tidak pernah seorang pun dibenarkan tanpa Dia, dan seorang pun tidak akan menerima kehidupan kekal, kalau ia tidak 'bertahan sampai akhir' (Mat 10:22; 24:13) dalam iman"(Konsili Vatikan I, DS 3012) Bdk. Konsili Trente: DS 1532. --- Katekismus Gereja Katolik, No. 161

Antifon Pembuka (Mzm 105:1)

Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah karya-Nya di antara para bangsa.

Doa Pagi
  
Ya Allah, teguhkanlah dalam diri kami, umat-Mu, hormat dan kasih pada nama-Mu yang kudus. Sebab mereka yang teguh berdiri atas kasih-Mu tidak pernah Engkau biarkan berjalan tanpa bimbingan-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
        
Bacaan dari Kitab Kejadian (49:29-32; 50:15-26a)
 
"Allah akan memperhatikan kalian, dan membawa kalian keluar dari negeri ini."
 
Waktu akan meninggal Yakub berpesan kepada anak-anaknya, “Apabila aku nanti dikumpulkan kepada kaum leluhurku, kuburkanlah aku di sisi nenek moyangku dalam gua di ladang Efron, orang Het itu, dalam gua di ladang Makhpela di sebelah timur Mamre di tanah Kanaan, yaitu ladang yang telah dibeli Abraham dari Efron, orang Het itu, untuk menjadi kuburan milik keluarga. Di situlah dikuburkan Abraham beserta Sara, isterinya; di situ pula dikuburkan Ishak beserta Ribka, isterinya, dan di situlah juga kukuburkan Lea. Ladang dengan gua di sana telah dibeli dari orang Het.” Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka, “Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalas kita sepenuhnya, atas segala kejahatan yang telah kita lakukan terhadapnya.” Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf, “Sebelum ayahmu meninggal, ia telah berpesan, ‘Beginilah hendaknya kalian katakan kepada Yusuf. Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu’.” Ketika permintaan disampaikan kepadanya, menangislah Yusuf. Saudara-saudara Yusuf pun datang sendiri-sendiri dan sujud di depannya serta berkata, “Kami datang untuk menjadi budakmu.” Tetapi Yusuf berkata, “Janganlah takut, sebab aku bukan pengganti Allah. Memang kalian telah membuat rencana yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mengubahnya menjadi kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Maka janganlah takut. Aku akan menanggung makanmu dan juga makanan anak-anakmu.” Demikianlah Yusuf menghiburkan saudara-saudaranya dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya. Yusuf tetap tinggal di Mesir beserta kaum keluarganya. Ia hidup seratus sepuluh tahun. Jadi Yusuf sempat melihat anak cucu Efraim sampai keturunan yang ketiga; juga anak-anak Makhir, anak Manasye, lahir di pangkuan Yusuf. Waktu akan meninggal, berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya, “Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kalian dan membawa kalian keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub.” Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya, “Tentu Allah akan memperhatikan kalian. Pada waktu itu kalian harus membawa tulang-tulangku dari sini.” Kemudian Yusuf meninggal dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Allah, maka hatimu akan hidup kembali.
Ayat. (Mzm 105:1-2.3-4.6-7; Ul: 7a.8a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah kalian, kalau dicacimaki demi Yesus Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.
     
Inilah Injil Suci menurut Matius (10:24-33)
 
"Janganlah takut kepada mereka yang membunuh badan!"
  
Pada waktu itu Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Seorang murid tidak melebihi gurunya, dan seorang hamba tidak melebihi tuannya. Cukuplah bagi seorang murid, jika ia menjadi sama seperti gurunya, dan bagi seorang hamba, jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kalian takut kepada mereka yang memusuhimu, karena tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi, yang takkan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah dalam terang. Dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah dari atas atap rumah. Dan janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa. Tetapi takutlilah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual seduit dua ekor? Namun tak seekor pun akan jatuh tanpa kehendak Bapamu. Dan kalian, rambut kepalamu pun semuanya telah terhitung. Sebab itu janganlah kalian takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit. Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, dia akan Kuakui juga di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, dia kan Kusangkal di hadapan Bapa-Ku yang di surga.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan


Kematian adalah kenyataan yang kita lihat setiap hari, apakah itu terjadi pada orang yang kita cintai atau dalam berita kematian.

Seperti itu, kematian adalah finalitas dalam hidup, dan apakah ada akhirat tergantung pada apa yang kita yakini.

Dalam bacaan pertama, kita mendengar dua kematian - kematian Yakub dan kemudian kematian Yusuf.

Keduanya memiliki satu keinginan terakhir ketika mereka melihat kematian mereka semakin dekat, dan itu adalah bahwa mereka dikuburkan di tanah yang telah dijanjikan Tuhan kepada Abraham, Ishak dan Yakub, atau seperti yang kita sebut "Tanah yang Dijanjikan".

Itu adalah keinginan terakhir mereka agar sisa-sisa duniawi mereka dibawa kembali ke tanah yang dijanjikan kepada mereka dan dikuburkan di sana.

Di sanalah mereka berada, baik dalam hidup atau mati. Di sanalah mereka mengetahui bahwa setelah kematian, mereka telah kembali kepada Tuhan.

Ketika kita harus menghadapi kematian suatu hari nanti, kita juga harus percaya bahwa kita berpindah dari dunia ini ke dunia lain di mana Yesus sedang menunggu kita.

Dia berjanji kepada kita bahwa Dia telah pergi untuk mempersiapkan tempat bagi kita dan bahwa ada banyak tempat di rumah Bapa-Nya, dan itu akan menjadi warisan kekal kita.

Ketika kita benar-benar percaya itu, maka kita tidak perlu khawatir dan takut akan hal-hal duniawi, terutama kematian. Karena ada sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih mulia menunggu kita di atas.


Doa Malam

Tuhan Yesus, Engkaulah satu-satunya Guru kami. Terima kasih atas pengajaran-Mu pada hari ini dan mampukan kami mewujudkan ajaran-Mu dalam hidup sehari-hari. Amin.
 
 

 

Murid Kristus harus mempertahankan iman dan harus hidup darinya, harus mengakuinya, harus memberi kesaksian dengan berani dan melanjutkannya; Semua orang harus "siap-sedia mengakui Kristus di muka orang-orang, dan mengikuti-Nya menempuh jalan salib di tengah penganiayaan, yang selalu saja menimpa Gereja " (LG 42) Bdk. DH 14.. Pengabdian dan kesaksian untuk iman sungguh perlu bagi keselamatan: "Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barang siapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga" (Mat 10:32-33). --- Katekismus Gereja Katolik, 1816

RUAH

Jumat, 09 Juli 2021 Hari Biasa Pekan XIV

Jumat, 11 Juli 2021
Hari Biasa Pekan XIV

Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus. (Markus 8:38)


Antifon Pembuka (Mzm 37:3a,4)

Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, bergembiralah karena Tuhan, maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu.

Doa Pagi


Allah Bapa sumber belas dan cinta kasih, resapilah kami kiranya dengan Roh Kudus, agar dapat mewartakan belas dan cinta kasih-Mu serta memasang lambang kesetiaan-Mu: Damai sejahtera bagi semua orang yang berkenan di hati-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Kejadian (46:1-7.28-30)
   
  
"Sekarang bolehlah aku mati?"
   
Pada waktu itu berangkatlah Israel dengan segala miliknya, dan ia tiba di Bersyeba. Lalu dipersembahkannya kurban sembelihan kepada Allah Ishak, ayahnya. Bersabdalah Allah kepada Israel dalam penglihatan waktu malam, "Yakub, Yakub!" Sahutnya, "Ya, Tuhan." Maka bersabdalah Allah, "Akulah Allah, Allah ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana. Aku sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan membawa engkau kembali; tangan Yusuflah yang akan mengatupkan kelopak matamu nanti." Maka berangkatlah Yakub dari Bersyeba. Anak-anak Israel membawa Yakub, ayah mereka, beserta anak dan isteri mereka, dan mereka naik kereta yang dikirim Firaun untuk menjemput. Mereka juga membawa ternak dan harta benda yang telah diperoleh mereka di tanah Kanaan. Lalu tibalah mereka di Mesir, yakni Yakub dan seluruh keturunannya bersama-sama dengan dia. Anak-anak dan cucunya, laki-laki dan perempuan, seluruh keturunannya dibawanya ke Mesir. Yakub menyuruh Yehuda berjalan lebih dahulu mendapatkan Yusuf, supaya Yusuf datang ke Gosyen menemui ayahnya. Dan sementara itu sampailah mereka ke tanah Gosyen. Lalu Yusuf memasang keretanya dan pergi ke Gosyen, mendapatkan ayahnya, Israel. Ketika Yusuf bertemu dengan ayahnya, dipeluknyalah leher ayahnya dan lama menangis pada bahunya. Berkatalah Israel kepada Yusuf, "Sekarang aku boleh mati, setelah aku melihat mukamu dan mengetahui bahwa engkau masih hidup."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat. (Mzm 37:3-4.18-19.27-28.39-40)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu!
2. Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; mereka tidak akan mendapat malu sewaktu ditimpa kemalangan, dan pada hari-hari kelaparan mereka akan menjadi kenyang.
3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi; sebab Tuhan mencintai kebenaran, dan tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Orang-orang yang berbuat jahat akan binasa, dan anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.
4. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik, Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 16:13a; 14:26b)
Roh Kebenaran akan datang dan mengajar kalian segala kebenaran. Ia akan mengingatkan segala yang telah Kunyatakan kepadamu.
     
Inilah Injil Suci menurut Matius (10:16-23)
  
"Bukan kalian yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu!"
     
Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, "Lihat, Aku mengutus kalian seperti domba ke tengah-tengah serigala! Sebab itu hendaklah kalian cerdik seperti ular, dan tulus seperti merpati. Tetapi waspadalah terhadap semua orang. Sebab ada yang akan menyerahkan kalian kepada majelis agama, dan mereka akan menyesah kalian di rumah ibadatnya. Karena Aku kalian akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kalain, janganlah kalian kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kalian katakan, karena semuanya itu akan dikurniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kalian yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu. Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh; demikian pula seorang ayah terhadap anaknya. Anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kalian akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi barangsiapa bertahan sampai kesudahannya, akan selamat. Apabila mereka menganiaya kalian di suatu kota, larilah ke kota yang lain. Aku berkata kepadamu, sungguh, sebelum kalian selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan


Kisah-kisah tentang keberanian dan ketabahan dalam menghadapi bahaya dan kematian biasanya sangat menginspirasi.

Kisah-kisah semacam itu, terutama ketika itu adalah kisah kehidupan nyata, membangkitkan perasaan yang dibuat orang-orang dalam pengorbanan diri di hati kita dan membuat kita berpikir apakah kita akan melakukan hal yang sama jika kita berada di posisi mereka.

Dalam Injil, kita mendengar Yesus memulai instruksi-Nya kepada para rasul-Nya dengan kalimat ini:
"Lihat, Aku mengutus kalian seperti domba ke tengah-tengah serigala! Sebab itu hendaklah kalian cerdik seperti ular, dan tulus seperti merpati."

Berikut ini adalah gambaran yang akan membuat kita mengecil jika membayangkan hal itu benar-benar terjadi pada diri kita.

Tapi kita mungkin diam-diam bertanya pada diri sendiri apakah layak untuk melalui semua ini.

Bisakah ada jalan keluar lain di mana kita menjalani hidup kita dengan tenang dan memiliki keyakinan untuk berbuat baik kepada orang lain? Bisakah itu saja cukup?

Tetapi seperti yang Yesus katakan, orang yang berdiri teguh sampai akhir akan diselamatkan. Ya, ketika kita berdiri teguh dalam menghadapi kesulitan dan bahaya, kita akan dihargai.

Dalam bacaan pertama, kita mendengar bagaimana Yusuf dihargai karena ketekunannya dalam semua pencobaan. Dia akhirnya bertemu kembali dengan ayahnya Yakub setelah lebih dari dua puluh tahun, dan ketika mereka akhirnya bertemu, Yusuf melingkarkan lengannya di leher Yakub dan untuk waktu yang lama menangis di bahunya.

Itu memang momen reuni yang sangat mengharukan dan rasa sakit dari cobaan dan kesulitan dan bahaya tampaknya tidak lagi menjadi masalah.

Jadi mari kita berdiri teguh dalam pencobaan kita di bumi. Akhirnya ketika kita dipersatukan kembali dengan Allah Bapa kita, Dia akan menghapus setiap air mata dari mata kita.
 

 

 
RENUNGAN PAGI

 

Kamis, 08 Juli 2021 Hari Biasa Pekan XIV

Kamis, 08 Juli 2021
Hari Biasa Pekan XIV

“Kekudusan sebenarnya adalah tujuan akhir bersama semua manusia yang dipanggil menjadi anak-anak Allah” (Paus Benediktus XVI)

Antifon Pembuka (Kej 45:5)

Demi keselamatan hidup kalianlah, Allah menyuruh aku mendahului kalian ke Mesir.

Doa Pagi

Allah Bapa Sumber Pengharapan, semoga sabda-Mu Kaujadikan kekuatan di tengah-tengah kami. Teguhkanlah kerajaan-Mu pada diri kami, agar sanggup membangkitkan pengharapan serta menabahkan hati. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
      
Bacaan dari Kitab Kejadian (44:18-21.23b-29; 45:1-5)
  
"Demi keselamatanmu Allah mengutus aku ke Mesir."
  
Di tanah Mesir Yusuf pura-pura menuduh adiknya, Benyamin, mencuri. Maka tampillah Yehuda mendekati Yusuf dan berkata, “Mohon bicara Tuanku, izinkanlah hambamu ini mengucapkan sepatah kata kepada Tuanku, dan janganlah bangkit amarahmu terhadap hambamu ini, sebab Tuanku adalah seperti Firaun sendiri. Tuanku telah bertanya kepada hamba-hamba ini, ‘Masih adakah ayah atau saudaramu?’ Dan kami menjawab Tuanku, ‘Kami masih mempunyai ayah yang sudah tua dan masih ada anaknya yang masih muda, yang lahir pada masa tuanya; kakaknya telah mati, dan hanya dia sendirilah yang tinggal dari mereka yang seibu, sebab itu ayah sangat mengasihi dia’. Lalu Tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini, ‘Bawalah dia kemari kepadaku, supaya mataku memandang dia’. Lagi Tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini, ‘Jika adikmu yang bungsu itu tidak datang kemari bersama kalian, kalian tidak boleh melihat mukaku lagi’. Setelah kami kembali kepada hambamu, ayah kami, maka kami memberitahukan kepadanya perkataan Tuanku itu. Kemudian ayah kami berkata, ‘Kembalilah kamu membeli sedikit bahan makanan bagi kita’. Tetapi jawab kami, ‘Kami tidak dapat pergi ke sana, sebab kami tidak boleh melihat muka orang itu, apabila adik yang bungsu tidak bersama-sama kami’. Kemudian berkatalah hambamu, ayah kami, ‘Kamu tahu, bahwa isteriku telah melahirkan dua orang anak bagiku; yang seorang telah pergi, dan aku telah berkata, “Tentulah ia diterkam oleh binatang buas, dan sampai sekarang aku tidak melihat dia kembali. Jika anak ini kamu ambil pula dari padaku, dan ia ditimpa kecelakaan, maka tentulah kamu akan menyebabkan daku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena nasib celaka’.” Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya. Lalu berserulah ia, “Suruhlah keluar semua orang dari sini.” Maka tidak ada seorangpun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya. Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran oleh orang-orang Mesir dan seisi istana Firaun. Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya, “Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?” Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia. Lalu kata Yusuf kepada mereka, “Marilah mendekat.” Maka mendekatlah mereka. Kata Yusuf lagi, “Akulah Yusuf, saudaramu, yang kalian jual ke Mesir. Tetapi sekarang janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri karena kalian menjual aku ke sini, sebab demi keselamatan hidup kalianlah Allah menyuruh aku mendahului kalian ke Mesir.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan karya Tuhan yang ajaib.
Ayat. Mzm 105:16-17.18-19.20-21; R:5a)
1. Ketika Ia mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan, dan menghancurkan seluruh persediaan makanan, diutus-Nya seorang mendahului mereka, yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.
2. Kakinya diborgol dengan belenggu lehernya dirantai dengan besi, sampai terpenuhilah nubuat-Nya, dan firman Tuhan membenarkan dia.
3. Maka raja menyuruh melepaskan dia, dan penguasa para bangsa membebaskannya. Dijadikannya dia tuan atas istananya, dan pengelola segala harta kepunyaannya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 15:1)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Alleluya.
     
Inilah Injil Suci menurut Matius (10:7-15)
  
"Kalian telah memperoleh dengan cuma-cuma, maka berilah pula dengan cuma-cuma."
  
Pada waktu itu Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kalian telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berilah pula dengan cuma-cuma. Janganlah kalian membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kalian membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kalian membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Apabila kalian masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kalian berangkat. Apabila kalian masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun kepadanya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Dan apabila seorang tidak menerima kalian dan tidak mendengarkan perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu, dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku berkata kepadamu: Sungguh, pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan


Jika kita harus menyebutkan beberapa tokoh besar Perjanjian Lama, salah satunya adalah Yusuf.

Yusuf memang orang yang hebat tapi rendah hati. Dia dicintai oleh ayahnya tetapi dibenci oleh saudara-saudaranya, disukai dan dianiaya, dicobai dan dipercaya, ditinggikan dan direndahkan.

Namun, tidak pernah dalam seratus sepuluh tahun kehidupan Yusuf, dia tampaknya tidak pernah mengalihkan pandangannya dari Tuhan atau berhenti memercayai-Nya.

Kesulitan tidak mengeraskan karakternya. Kemakmuran tidak menghancurkannya. Dia sama secara pribadi seperti di depan umum. Dia adalah pria yang hebat dan rendah hati.

Dalam bacaan pertama, kita kembali melihat kebesaran dan kerendahan hatinya. Dia bisa memaafkan saudara-saudaranya atas apa yang telah mereka lakukan padanya dan bahkan mencintai mereka dan mengungkapkan identitasnya kepada mereka.

Dia memiliki iman kepada Tuhan bahwa Tuhan memiliki rencana untuknya dan dia pergi dengan penuh kepercayaan ke mana pun dia dikirim.

Dan Yusuf sendiri mengatakan ini kepada saudara-saudaranya
“Akulah Yusuf, saudaramu, yang kalian jual ke Mesir. Tetapi sekarang janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri karena kalian menjual aku ke sini, sebab demi keselamatan hidup kalianlah Allah menyuruh aku mendahului kalian ke Mesir.”
   
Iman kita bukanlah iman yang pasif. Ini adalah iman yang dinamis bahwa kita selalu diutus oleh Tuhan kepada orang-orang dan ke tempat-tempat untuk menjadi bagian aktif dalam rencana keselamatan-Nya.

Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk mewartakan bahwa kerajaan Allah sudah dekat dan itu dinyatakan dalam berbagai cara seperti menyembuhkan yang sakit, membersihkan yang najis, dan mengusir yang jahat.

Yesus juga mengutus kita untuk menjadi pewarta Kerajaan Allah dan Kabar Baik.

Mari kita ingat bahwa Tuhan punya rencana untuk kita. Kita hanya perlu memiliki iman dan pergi dengan penuh kepercayaan kepada siapa pun dan ke mana pun Tuhan mengutus kita.


Doa Malam

Allah Bapa Mahabaik, utuslah kami mewartakan nama-Mu kepada siapa pun di sekitar kami. Jadikanlah kami pewarta kebaikan dan kemanusiaan yang selalu memperhatikan umat-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.





RENUNGAN PAGI

 

Rabu, 07 Juli 2021 Hari Biasa Pekan XIV

 

Rabu, 07 Juli 2021
Hari Biasa Pekan XIV

Dalam dunia yang dilanda dengan individualisme seperti ini, adalah sangat mendasar untuk menemukan kembali pentingnya menegur secara persaudaraan, agar supaya kita, bersama-sama dapat menempuh jalan menuju ke kesucian. (Paus Benediktus XVI, Pesan Prapaskah 2012)

Antifon Pembuka (Mzm 33:18-19)

Pandangan Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut, dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Doa Pembuka


Allah Bapa Raja Damai, semua yang haus akan keadilan dan kedamaian Kausinari cahaya pengharapan dalam diri Yesus Putra-Mu terkasih. Perkenankanlah pula kami menjadi saksi warta sukacita itu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kejadian (41:55-57; 42:5-7a.17-24a)
  
 
"Kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita."
   
Sekali peristiwa seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun. Maka berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir, “Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu.” Kelaparan itu melanda seluruh bumi. Maka Yusuf membuka semua lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab kelaparan itu makin hebat di tanah Mesir. Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab kelaparan itu menghebat di seluruh bumi. Di antara orang yang datang membeli gandum itu terdapatlah pula anak-anak Israel, sebab tanah Kanaan pun ditimpa kelaparan. Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu; dialah yang menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri itu. Maka ketika saudara-saudara Yusuf datang, kepadanyalah mereka menghadap, dan kepadanyalah mereka sujud dengan mukanya sampai ke tanah. Yusuf melihat saudara-saudaranya dan segera mengenal mereka. Tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing bagi mereka. Dan dimasukkannyalah mereka semua ke dalam tahanan tiga hari lamanya. Pada hari ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka, “Buatlah begini, maka kalian akan tetap hidup, sebab aku takut akan Allah. Jika kalian orang jujur, biarkanlah seorang saudaramu tetap tinggal terkurung dalam rumah tahanan, tetapi kalian boleh pulang dengan membawa gandum untuk meredakan kelaparan seisi rumah. Tetapi saudaramu yang bungsu harus kalian bawa kepadaku sebagai tanda bukti bahwa perkataanmu benar. Kalau begitu kalian tidak akan mati.” Demikianlah diperbuat mereka. Mereka berkata seorang kepada yang lain, “Betul-betul kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita Yusuf! Bukankah kita melihat betapa besar kesesakan hatinya ketika ia memohon belas kasih kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya! Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa diri kita.” Lalu Ruben menjawab mereka, “Bukankah dahulu kukatakan kepadamu, ‘Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu!’ Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku. Sekarang darahnya dituntut dari pada kita.” Tetapi mereka tidak tahu, bahwa Yusuf mengerti perkataan mereka, sebab mereka memakai juru bicara. Maka Yusuf mengundurkan diri dari mereka, lalu menangis. Kemudian ia kembali kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga kasih setia-Mu menyertai kami, ya Tuhan, sebab kami berharap kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 33:2-3.10-11.18-19)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak-sorai!
2. Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa. Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Markus 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat; bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:1-7)
  
"Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel!"
    
Pada suatu hari Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan melenyapkan segala penyakit serta segala kelemahan. Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas, saudaranya; Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes, saudaranya; Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius, pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus, dan Ia berpesan kepada mereka, “Janganlah kalian menyimpang ke jalan bangsa lain, atau masuk ke dalam kota Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan wartakanlah, ‘Kerajaan Surga sudah dekat’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
     
Atas dasar iri hati kepada Yusuf, kakak dan saudaranya membuang dan menjualnya kepada orang Asing. Dramatis sekali, akhirnya Yusuf justru menjadi penolong dan penyelamat saudara-saudaranya yang dulu membuang dan menjualnya. Amat mengagumkan sikap Yusuf kepada saudaranya yang datang kepadanya untuk meminta tolong. Yusuf menerimanya dengan hati yang terharu. Tidak ada dendam dan amarah kepada saudaranya yang pernah telah membuatnya sengsara dan menyakitinya. Bahkan, ia ikut bersyukur bisa berjumpa kembali dengan saudaranya dan bisa menolong dari kesulitan yang dihadapinya. Luar biasa, kejahatan yang pernah dibuat oleh saudaranya tidak dibalas dengan kejahatan melainkan kebaikan dan kasih sayang.
 
 Paus Fransiskus mengatakan, “Untuk menyelamatkan domba yang hilang, yaitu kita semua ini, Sang Gembala menjadi domba, dan membiarkan diri-Nya dikorbankan, untuk menanggung dan menebus dosa dunia. Dengan cara ini, Ia telah memberikan kepada kita hidup, hidup yang berkelimpahan" (lih. Yoh 10:10)! Misteri ini diperbaharui, dalam kerendahan hati yang mengejutkan, di atas altar Ekaristi. Kasih Yesus sungguh tak terkalahkan. Si jahat [iblis], musuh Allah dan musuh makhluk ciptaan-Nya, berusaha dengan berbagai cara untuk mengambil kehidupan kekal dari kita. Tetapi si jahat tak dapat berbuat apapun jika kita sendiri tidak membukakan pintu hati kita terhadapnya, dengan mengikuti bujukan yang menipu…” (Paus Fransiskus, Homili, 18 April 2016).  Di sekitar kita, mereka adalah umat, saudara-saudari kita, yang tidak pernah aktif, baik dalam kegiatan lingkungan maupun paroki. Ke gereja untuk merayakan Ekaristi saja mungkin tidak setiap minggu tetapi hanya Natal dan Paskah atau malah sama sekali tidak pernah. Kepada mereka-mereka inilah, kita menerima amanat perutusan dari Tuhan untuk pergi dan mencari yang hilang.  (RENUNGAN PAGI)
 
 
 

 
 
Kalau imam menerimakan Sakramen Pengakuan, ia memberi pelayanan gembala yang baik, yang mencari domba yang hilang; pelayanan orang Samaria yang baik, yang membalut luka-luka; pelayanan sang bapa, yang menantikan anak yang hilang dan menerimanya dengan penuh kasih sayang setelah ia kembali; pelayanan hakim yang benar, yang tanpa memandang bulu menjatuhkan keputusan yang sekaligus henar dan rahim. Pendeknya, imam adalah tanda dan alat cinta Allah yang penuh belas kasihan kepada orang berdosa. (Katekismus Gereja Katolik, 1465)

Antifon Komuni (Mat 10:1)

Yesus memanggil keduabelas murid-Nya, dan memberi kuasa untuk mengusir roh-roh jahat, dan melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.

Selasa, 06 Juli 2021 Hari Biasa Pekan XIV

 

Foto oleh Dietmar Janssen dari Pexels

Selasa, 06 Juli 2021
Hari Biasa Pekan XIV
  
“Demi Allah, curahkanlah seluruh cinta kasihmu kepada sesama” (St. Agustinus)

Antifon Pembuka (Mzm 17:7)

Tunjukkanlah keagungan kasih setia-Mu, Engkau penyelamat orang yang berlindung kepada-Mu.

Doa Pagi
   
Allah Bapa yang Maharahim, Engkau menjanjikan hiburan dan perdamaian, dan setiap kali pula kami Kauyakinkan bahwa di samping-Mu kami aman. Utuslah kami membawakan damai-Mu kepada siapa pun dan semoga mereka yang kami temui, merasa dekat dengan kerajaan damai-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
     
Bacaan dari Kitab Kejadian (32:22-32)
 
"Namamu selanjutnya adalah Israel sebab engkau bergumul melawan Allah dan engkau menang."

Pada suatu malam Yakub bangun dan membawa kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya. Ia menyeberang di tempat penyeberangan Sungai Yabok. Sesudah menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala miliknya. Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Maka terjadilah: seorang laki-laki bergulat dengan Yakub sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkan Yakub, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi itu terpelecok, ketika Yakub bergulat dengan orang itu. Lalu kata orang itu, “Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing.” Sahut Yakub, “Aku tidak akan membiarkan dikau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.” Bertanyalah orang itu kepadanya, “Siapakah namamu?” Sahutnya, “Yakub.” Lalu kata orang itu, “Namamu bukan lagi Yakub, melainkan Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” Bertanyalah Yakub, “Katakanlah juga namamu.” Tetapi sahutnya, “Mengapa engkau menanyakan namaku?” Lalu diberkatinyalah Yakub di situ. Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya, “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi aku tetap hidup!” Ketika meninggalkan Pniel, Yakub melihat matahari terbit; Yakub pincang karena terkilir sendi pangkal pahanya. Sampai sekarang orang Israel tidak memakan daging yang menutup sendi pangkal paha, karena sendi pangkal paha Yakub telah dipukul, yaitu pada otot pangkal pahanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Dalam kebenaran aku akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 17:1.2-3.6-7.8b.15)
1. Dengarkanlah, Tuhan, pengakuan yang jujur, perhatikanlah seruanku; berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.
2. Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: kiranya mata-Mu melihat apa yang benar. Bila Engkau menguji hatiku; bila Engkau memeriksanya pada waktu malam dan menyelidiki aku, maka tidak suatu kejahatan pun Kautemukan.
3. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku. Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
4. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu. Dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Aku ini gembala yang baik, sabda Tuhan; Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku. Alleluya.
    
Inilah Injil Suci menurut Matius (9:32-38)
 
"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya!"
 
Pada suatu hari dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan. Setelah setan diusir, orang bisu itu dapat berbicara. Maka heranlah orang banyak, katanya, “Hal semacam itu belum pernah dilihat orang di Israel!” Tetapi orang Farisi berkata, “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.” Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu tergeraklah hati Yesus oleh belas kasih kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata Yesus kepada murid-murid-Nya, “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

Renungan


Hanya dengan membaca Injil secara umum dapat memberi kita perasaan bahwa itu adalah saat yang menyenangkan ketika Yesus ada.

Semua itu terdengar sangat mengasyikkan dan terutama ketika Yesus memanggil murid-murid-Nya dan memberi mereka wewenang untuk menyembuhkan penyakit dan mengusir roh jahat.

Ya, semua itu terdengar sangat mengasyikkan saat itu.

Namun, tidak kalah serunya sekarang. Karena kita adalah murid zaman sekarang.

Perumpamaan yang Yesus berikan kepada kita adalah tanaman yang matang untuk dipanen.

Dan itulah urgensinya. Jika tidak ada panen, maka akibatnya tanaman akan membusuk.

Dan berpikir bahwa ada orang di luar sana yang akan membusuk secara rohani hanya karena kita tidak menjawab panggilan untuk menjadi murid Yesus adalah pemikiran yang menyedihkan dan mengganggu.

Panggilan untuk pemuridan adalah yang pertama dan terutama untuk menjadi pekerja panen, dan itu akan menjadi pekerjaan yang berat.

Ya, kita berdoa untuk lebih banyak panggilan ke imamat dan kehidupan religius.

Tetapi kita juga perlu berdoa untuk diri kita sendiri agar kita disadarkan oleh panggilan untuk menjadi pekerja tuaian Tuhan.

Ini akan menjadi pekerjaan yang berat, tetapi selalu menyenangkan bekerja untuk bos yang tidak lain adalah Tuhan sendiri.

   
Doa Malam

Bapa, Engkaulah yang empunya tuaian. Tolonglah kami agar Engkau menyentuh dan menggerakkan hati kaum muda untuk bekerja di ladang-Mu sebagai pekerja-pekerja yang merelakan seluruh hidup mereka hanya untuk kerajaan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy