| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 03 Agustus 2021 Hari Biasa Pekan XVIII

Selasa, 03 Agustus 2021
Hari Biasa Pekan XVIII

Hanya Kristus yang dapat mengubah setiap situasi dosa menjadi rahmat yang baru. — Benediktus XVI

Doa Pagi
   
Allah Bapa sumber belas kasih, semoga kami selalu tertarik kepada-Mu dan Kaupulihkan perjanjian-Mu dengan kami. Berkenanlah menanam dalam-dalam di hati kami cinta kasih yang merupakan anggaran dasar Kerajaan-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Bilangan (12:1-13)

"Musa itu seorang nabi yang lain daripada yang lain, Bagaimana kalian sampai berani menaruh syak terhadap dia?"

Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush. Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN. Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi. Lalu berfirmanlah TUHAN dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka keluarlah mereka bertiga. Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya. Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi. Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku. Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?" Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia. Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta! Lalu kata Harun kepada Musa: "Ah tuanku, janganlah kiranya timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam kebodohan kami. Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya." Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kasihanilah aku, ya Allah, sebab aku orang berdosa.
Ayat. (Mzm 51: 3-4, 5-6a, 6bc-7,12-13, R: 3a )
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa
3. Dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu. Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
4. Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Rabi, Engkau Anak Allah, Engkaulah raja Israel.

Inilah Injil Suci menurut Matius (14:22-36)
    
"Tuhan, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air."
    
Sekali peristiwa setelah mengenyangkan orang banyak dengan roti, Yesus segera menyuruh murid-murid-Nya naik perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara Ia menyuruh orang banyak pulang. Dan setelah orang banyak itu disuruh pergi Yesus mendaki bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia seorang diri di situ. Perahu para murid sudah bebrapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang karena angin sakal. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di ata air. Melihat Dia berjalan di atas air, para murid terkejut dan berseru, “Itu hantu!” Dan mereka berteriak ketakutan. Tetapi Yesus segera menyapa mereka, kata-Nya, “Tenanglah! Akulah ini, jangan takut!” Lalu Petrus berseru, Tuhan, jika benar Tuhan sendiri, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air.” Kata Yesus, “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasakannya tiupan angin kencang, Petrus menjadi takut dan mulai tenggelam lalu berteriak, “Tuhan, tolonglah aku!” Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya memegang dia dan berkata, “Orang kurang percaya! Mengapa engkau bimbang?” Keduanya lalu naik ke perahu dan redalah angin. Dan mereka yang ada di perahu menyembah Dia, katanya, “Sungguh, Engkau Anak Allah!” Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret. Begitu Yesus dikenal oleh orang-orang setempat, mereka memberitahukannya ke seluruh daerah. Maka semua orang sakit dibawa kepada-Nya. Mereka memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah Dia menjadi sembuh.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan


Kecemburuan adalah apa yang kita rasakan di hati kita setiap kali kita merasa rendah diri dari orang lain.

Seperti itu, iri hati dan iri hati sudah memutarbalikkan tindakan dan perilaku kita.

Dalam bentuk lisan, itu keluar sebagai kritik dan penilaian.

Dalam bacaan pertama kita mendengar bagaimana Miryam dan Harun berbicara menentang Musa sehubungan dengan wanita Kusy.

Tetapi alasan sebenarnya adalah karena mereka iri dan iri pada Musa dan mereka menggunakan masalah sepele untuk mengungkapkannya.

Jadi apa yang mereka katakan hanya mengungkapkan apa yang sebenarnya menggerogoti hati mereka.

Memang, seperti yang Yesus katakan, apa yang masuk ke dalam mulut tidak membuat orang najis.

Melainkan apa yang keluar dari mulut yang benar-benar menunjukkan keadaan apa yang ada di dalam hati.

Oleh karena itu dalam pemeriksaan hati nurani kita, perlu untuk mengingat dan merenungkan kata-kata yang telah kita ucapkan kepada orang lain sepanjang hari.

Dengan kata-kata kita sendiri kita akan tahu apa yang ada di dalam hati kita.

Semoga kita mempersembahkan hati kita kepada Tuhan untuk dibersihkan dan disembuhkan sehingga hati kita akan berada di mana Tuhan membuat rumah-Nya dan bahwa kita hanya akan mengucapkan kata-kata cinta.


Tuhan Yesus, terangilah kegelapan hati kami dan bebaskanlah kami dari segalanya yang memisahkan kami dari diri-Mu. Amin.
 
Foto oleh David Dibert dari Pexels
 

RENUNGAN PAGI

Senin, 02 Agustus 2021 Hari Biasa Pekan XVIII

 

Senin, 02 Agustus 2021
Hari Biasa Pekan XVIII
 
Ekaristi Kudus adalah ungkapan sempurna kasih Yesus Kristus kepada manusia, sebab Ekaristi Kudus adalah intisari dari segala misteri kehidupan-Nya. (St. Petrus Yulianus Eymard)
    
Antifon Pembuka (Mzm 81:17)

Umat-Ku akan Kuberi makan sari gandum dan Kupuaskan dengan madu kuat.

Doa Pagi


Allah Bapa Yang Maharahim, kasihanilah dan dampingilah kami dengan sabda-Mu, daya Roh-Mu. Kami mohon, berilah kami rezeki untuk bekal perjalanan, ialah Yesus pemimpin kami, yang menjadi Pengantara kami di hadapan-Mu. Sebab Dialah Tuhan yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Bilangan (11:4b-15)
    
 
"Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas bangsa ini."
   
Sekali peristiwa, dalam perjalanannya melintasi gurun pasir, orang-orang Israel berkata, “Siapa yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat akan ikan yang kita makan di Mesir tanpa bayar, akan mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tiada sesuatu pun yang kita lihat kecuali manna.” Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah. Orang-orang Israel berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dengan lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa penganan yang digoreng. Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ. Musa mendengar keluh kesah bangsa itu, sebab orang-orang dari setiap keluarga menangis di depan pintu kemahnya. Maka bangkitlah murka Tuhan dengan sangat, dan hal itu dinilai jahat oleh Musa. Maka Musa berkata kepada Tuhan, “Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk, dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu? Mengapa Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini? Akukah yang mengandung atau melahirkan bangsa ini? Mengapa Engkau berkata kepadaku, ‘Pangkulah dia seperti seorang inang memangku anak yang sedang menyusu? Bimbinglah dia ke tanah yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyangnya!’ Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dan berkata, ‘Berilah kami daging untuk dimakan.’ Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku. Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja; jika aku mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu janganlah kiranya aku mengalami malapetaka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak sorailah bagi Allah, kekuatan kita.
Ayat. (Mzm 81:12-13.14-15.16-17; Ul: 2a)
1. Umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri!
2. Sekiranya umat-Ku mendengar Aku; sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan, seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan para lawan mereka Kupukul dengan tangan-Ku.
3. Orang-orang yang membenci Tuhan akan tunduk kepada-Nya, dan itulah nasib mereka untuk selama-lamanya. Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

Inilah Injil Suci menurut Matius (14:13-21)
  
"Sambil menengadah ke langit Yesus mengucapkan doa berkat; dibagi-bagi-Nya roti itu, dan diberikan-Nya kepada para murid. Lalu para murid membagi-bagikannya kepada orang banyak."
  
Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus; dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat, dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasih kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam para murid Yesus datang kepada-Nya dan berkata, “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya dapat membeli makanan di desa-desa.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Mereka tidak perlu pergi. Kalian saja memberi makan mereka.” Jawab mereka, “Pada kami hanya ada lima buah roti dan dua ekor ikan.” Yesus berkata, “Bawalah ke mari.” Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Setelah itu Ia mengambil kelima buah roti dan kedua ekor ikan. Sambil menengadah ke langit diucapkan-Nya doa berkat, dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikan-Nya kepada para murid. Para murid lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak. Mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan sampai dua belas bakul penuh. Yang turut makan kira-kira lima ribu orang pria; tidak termasuk wanita dan anak.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
     
   Kita sering mendengar ungkapan ini: Orang yang lapar adalah orang yang pemarah.

Benar sekali, kelaparan memiliki kemampuan untuk mengurangi rasionalitas kita dan bahkan memutarbalikkan spiritualitas kita, sedemikian rupa sehingga kita bahkan bisa melakukan sesuatu yang gila dan bodoh.

Tapi menjadi pemarah adalah cerita lain sama sekali.

Kita bisa rewel bukan karena lapar, tapi karena rewel.

Pada bacaan pertama, kita mendengar bagaimana orang Israel mulai murka, bukan karena lapar tetapi karena lelah makan manna, hari demi hari.

Dan keluhan mereka membebani Musa sampai-sampai ia pada gilirannya mengeluh kepada Tuhan.

Tapi apa yang Musa rasakan tentang keluhan orang-orang adalah intensitas yang jauh lebih rendah tentang bagaimana perasaan Yesus atas eksekusi Yohanes Pembaptis.

Bagi Yesus, itu adalah tragedi pribadi, itu adalah waktu untuk meninggalkan segalanya dan menghabiskan waktu dalam kesedihan yang besar.

Tetapi ketika orang-orang datang kepada-Nya dengan kebutuhan mereka, Dia mengesampingkan kesedihan-Nya dan bahkan mengasihani mereka dan menyembuhkan penyakit mereka.

Musa dibebani oleh keluhan orang-orang. Yesus berduka atas kematian Yohanes Pembaptis.

Kita telah mengalami kedua jenis situasi sebelumnya.

Bagaimana reaksi kita sebelumnya? Dan bagaimana reaksi kita di masa depan?

Kita dapat terus mengeluh tentang beban kita dan marah tentang hal-hal yang tidak berjalan dengan baik.

Atau seperti Yesus, kita akan percaya pada kasih karunia Tuhan untuk mengubah beban menjadi berkat, dan membantu orang lain untuk melakukan hal yang sama.
  - RENUNGAN PAGI
 
Antifon Komuni (Mzm 81:17)

Umat-Ku akan Kuberi makan sari gandum, dan akan kukenyangkan dengan madu dari gunung batu.
 
 

 

Minggu, 01 Agustus 2021 Hari Minggu Biasa XVIII

 

Minggu, 01 Agustus 2021
Hari Minggu Biasa XVIII
 
“Siapa Yesus bagiku? Yesus adalah Firman yang menjadi Daging. Yesus adalah Roti Hidup. Yesus adalah Korban yang dipersembahkan untuk dosa-dosa kita di kayu salib. Yesus adalah kurban yang dipersembahkan dalam Misa Kudus untuk dosa dunia dan dosaku. Yesus adalah Firman – untuk diucapkan. Yesus adalah Kebenaran – untuk diwartakan. Yesus adalah Jalan – untuk dijalani. Yesus adalah Terang – untuk dinyalakan. Yesus adalah Hidup – untuk dijalani. Yesus adalah Cinta – untuk dicintai,” – Bunda Teresa
 
Antifon Pembuka (Mzm 70:2.6)

Ya Allah, bersegeralah menolong aku, Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu. Engkaulah Penolong dan Pembebasku; Tuhan, janganlah berlambat.

O God, come to my assistance; O Lord, make haste to help me! You are my rescuer, my help; O Lord, do not delay.
 
Deus in adiutorium meum intende: Domine ad adiuvandum me festina: confundantur et revereantur inimici mei, qui quærunt animam meam. (Mzm 70:2-4)

Doa Pagi

Ya Allah, ajarilah kami untuk menimba semangat dari ekaristi dengan berani berbagi berkat kepada sesama kami. Semoga segala pencobaan dan kesusahan yang kami alami tak pernah memisahkan kami dari kasih-Mu sendiri yang telah Kaunyatakan kepada kami dalam Diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Keluaran (16:2-4.12-15)
   
 
"Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu."

Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun. Mereka berkata kepada mereka, "Ah, andaikata tadinya kami mati di tanah Mesir oleh tangan Tuhan, tatkala kami duduk menghadapi kuali penuh daging dan makan roti sepuas hati! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan." Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa, "Sesungguhnya, Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu. Maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari. Dengan cara itu Aku hendak menguji apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak. Aku telah mendengar orang Israel bersungut-sungut. Katakanlah kepada mereka, 'Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kami akan makan roti sampai kenyang. Maka kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, Allahmu." Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung-burung puyuh menutupi perkemahan mereka. Pagi harinya terhamparlah embun sekeliling perkemahan. Setelah embun menguap, tampaklah pada permukaan gurun sesuatu yang halus mirip sisik, halus seperti embun yang membeku di atas tanah. Melihat itu umat Israel saling bertanya-tanya, 'Apakah ini?' Sebab mereka tidak tahu apa itu. Lalu berkatalah Musa, "Inilah roti yang diberikan Tuhan menjadi makananmu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, la = fis, 4/4, PS 846
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
Ayat. (Mzm 78:3.4bc.23-24.25.54; Ul:lh. 24b)
1. Yang telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh para leluhur akan kami teruskan kepada angkatan yang kemudian: Puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya.
2. Ia memberi perintah kepada awan-awan dari atas, dan membuka pintu-pintu langit; Ia akan menghujankan manna untuk mereka makan, dan memberi mereka gandum dari langit.
3. Roti para malaikat menjadi santapan insan, bekal berlimpah disediakan oleh Allah. Dibawa-Nya mereka ke tanah-Nya yang kudus, ke gunung-gunung yang Ia rebut dengan tangan kanan-Nya.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (4:17.20-24)
 
"Kenakanlah manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah."
 
Saudara-saudara, di dalam Tuhan aku menegaskan hal ini kepadamu: Jangan lagi hidup dengan pikiran yang sia-sia, seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu jangan hidup secara demikian! Kamu telah belajar mengenal Kristus. Karena kamu telah mendengar tentang Dia, dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus. Maka, sehubungan dengan kehidupanmu yang dahulu, kamu harus menanggalkan manusia - lama yang menemui kebinasaan oleh karena nafsu yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu. Hendaklah kamu mengenakan manusia - baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah; hendaklah kamu hidup di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (6:24-35)
  
"Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi."
     
Di seberang Danau Galilea, ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)
  
Renungan

   
Karya: PaoloGaetano/istock.com



Mencari dan lapar akan Yesus adalah seperti kisah orang Arab yang lapar di padang gurun yang mencari mata air yang dikenalnya, untuk menghilangkan dahaganya. Saat dia bangun, dia melihat sebuah tas, dijatuhkan oleh seorang musafir, dan dia dengan gembira berseru, “Ini makanannya.” Dengan penuh semangat dia merobeknya, dan kemudian dalam kekecewaan pahit dia berteriak, "Aduh, itu hanya mutiara!"
 
Dalam insiden lain, seorang anak laki-laki sering terlambat makan malam. Suatu hari orang tuanya telah memperingatkan dia untuk datang tepat waktu, tetapi dia datang lebih lambat dari biasanya. Dia menemukan orang tuanya sudah duduk di meja, akan memulai makan. Dengan cepat dia duduk di tempatnya, dan kemudian memperhatikan apa yang ada di hadapannya – sepotong roti dan segelas air. Ada keheningan saat dia duduk menatap piringnya, hancur. Tiba-tiba dia melihat tangan ayahnya terulur, mengambil piringnya dan meletakkannya di depan dirinya sendiri. Kemudian ayahnya meletakkan piringnya sendiri di depan putranya, tersenyum hangat saat dia melakukan pertukaran. Ketika anak laki-laki itu menjadi laki-laki dewasa, dia berkata, "Sepanjang hidupku, aku sudah tahu seperti apa Tuhan itu dari apa yang ayahku lakukan malam itu."

Dalam bacaan pertama hari ini, orang Israel melihat diri mereka sendiri, keluarga mereka, dan kawanan mereka semakin menipis dan karena mereka melihat hari demi hari tidak ada sumber makanan di padang gurun tempat mereka bepergian, menjadi jelas bagi mereka bahwa mereka akan mati. kecuali sesuatu yang dramatis terjadi untuk membalikkan keadaan mereka. Perjalanan mereka yang panjang telah melibatkan banyak perhatian dan usaha, yang sekarang mulai memandang mereka seolah-olah semuanya telah dihabiskan dengan sia-sia. Dengan demikian mereka mulai menggerutu. Mereka mengklaim bahwa mereka memiliki "semua makanan" di Mesir yang mereka inginkan. Mengingat sekarang apa yang mereka yakini sendiri adalah masa lalu yang indah, orang-orang memandang masa lalu secara berbeda dari cara mereka memandangnya ketika itu terjadi.

Tuhan tidak membuang waktu untuk memanifestasikan dirinya bahkan lebih dramatis daripada melalui pilar awan sebagai objek besar yang terlihat. Tuhan mengirimkan burung puyuh dan manna untuk orang Israel. Manna singkat dan jelas tidak penting karena burung puyuh mewakili persediaan daging untuk satu malam, sedangkan manna harus menjadi kejadian sehari-hari selama empat puluh tahun dan persediaan makanan yang lebih penting bagi seluruh generasi orang Israel itu.

Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus memberi kita gambaran grafis tentang orang yang terhilang hari ini. “
Jangan lagi hidup dengan pikiran yang sia-sia” berarti ilusi kosong dari kehidupan yang menganggap ada kepuasan dalam dosa. Itu bukanlah kehidupan kebahagiaan yang Tuhan telah rencanakan untuk anak-anak-Nya. Ini adalah perjalanan orang yang tersesat, berjalan dalam kesombongan pikiran. Ini adalah ilusi hidup yang kosong. Apa yang akan mengubah orang bukan Yahudi dari sifat lama mereka? Apa yang harus mereka lakukan? Mereka harus mendengarkan Kristus. Mereka harus mendengar-Nya. Mereka harus diajar oleh-Nya. Mereka yang bukan domba-Nya tidak akan mendengarkan-Nya. Orang yang diselamatkan memandang Tuhan Yesus sebagai Gembala-Nya. Dia mendengarkan Gembala dan dia mengikuti-Nya. Orang yang belum diselamatkan berjalan dengan caranya sendiri. Kebenaran ada di dalam Yesus. Yesus adalah Dia yang telah menjadi pionir; Dia adalah contoh kehidupan di bumi ini. Tidak ada alasan bagi setiap orang percaya untuk berada dalam kegelapan hari ini atau menjadi bodoh atau menjadi buta.
   
Roti pada zaman Yesus adalah makanan pokok mereka yang berpenghasilan rendah. Biasanya dibuat menjadi kue pipih dari tepung terigu. Biji-bijian digiling di penggilingan dan roti akan baru dipanggang.

Jadi apa maksud Yesus ketika dia berkata, “Akulah Roti Hidup?” Apakah maksudnya Dia tiba-tiba menjadi sepotong roti?

Apa yang Yesus maksudkan adalah bahwa hanya Dia yang dapat memuaskan kebutuhan kita yang terdalam.

Mari kita lihat latar belakang ceritanya. Yesus baru saja memberi makan kerumunan pria dan wanita yang datang untuk mendengarkan Dia berkhotbah. Dia kemudian pergi tetapi orang banyak mengikuti-Nya. Mengapa, karena Dia telah memenuhi kebutuhan fisik – Dia memberi mereka makan ketika mereka lapar. Sekarang Yesus menantang mereka:

"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal” (Yoh 6:26,27)

Apa misi Yesus di bumi?

Apakah itu untuk menjadi guru yang baik – Yah, Dia adalah guru yang baik.
Apakah itu untuk menjadi pekerja mukjizat – Ya, Dia adalah pekerja mukjizat yang hebat.
Apakah itu menjadi contoh yang baik tentang bagaimana hidup – Ya, Yesus memberi kita contoh terbaik tentang bagaimana hidup.

Tapi misinya di bumi lebih dari itu…. itu untuk memuaskan kebutuhan rohani kita yang terdalam. Yesus berkata, "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi." Yang cukup menarik, di mana Yesus dilahirkan? Ia lahir di Betlehem, yang berarti “rumah roti”. Yesus datang dari “Rumah Roti”.
   
 Dua dimensi Ekaristi – menjadi “sumber” dan “puncak” spiritualitas Kristen – mengungkapkan bagaimana Ekaristi, sebagai Kristus sendiri, menyatukan Allah dan manusia dalam dialog penyelamatan, hubungan saling memberi dan menerima. Singkatnya, dalam perjanjian cinta. Ekaristi sekaligus merupakan pemberian Bapa tentang diri-Nya di dalam Kristus kepada kita dan, melalui Kristus, persembahan kita akan Kristus dan, bersama Dia, diri kita sendiri – pikiran dan hati kita, kehidupan kita sehari-hari – kepada Bapa.

Sebagai sumber spiritualitas Kristen, Ekaristi mengungkapkan bahwa keselamatan kita dimulai dari Allah, bukan diri kita sendiri. Allah menawarkan diri-Nya kepada manusia di dalam Kristus terlebih dahulu. Pada saat yang sama, sebagai puncak spiritualitas Kristen, Ekaristi adalah persembahan diri manusia yang tertinggi, dimungkinkan oleh anugerah, dan diberikan secara cuma-cuma kepada Allah melalui Yesus Kristus, imam besar kita, oleh kuasa Roh Kudus. Kesatuan atau persekutuan pribadi yang intim antara Allah dan manusia yang diwujudkan melalui pemberian diri Allah kepada manusia dan tanggapan setia manusia, kita sebut persekutuan.

“Jika malaikat bisa cemburu pada manusia, mereka akan cemburu karena satu alasan: Ekaristi Kudus.” - St. Maximilian Kolbe


Antifon Komuni (Keb 16:20)

Tuhan, Engkau telah memberi kami roti surgawi yang lezat dan nikmat.

Panem de cælo dedisti nobis, Domine, habentem omne delectamentum, et omnem saporem suavitatis.
 
 RENUNGAN PAGI

Sabtu, 31 Juli 2021 Peringatan Wajib St. Ignatius dari Loyola

Sabtu, 31 Juli 2021
Peringatan Wajib St. Ignatius dari Loyola

“Keberanian untuk berdiri kokoh dalam kebenaran adalah tuntutan yang tak terhindarkan dari mereka yang dikirim Tuhan sebagai domba diantara serigala. “Mereka yang takut akan Tuhan tidak akan takut”, kata kitab Sirakh (34:16). Takut akan Allah membebaskan kita dari takut akan manusia. Ia membebaskan.” – Paus Benediktus XVI

     

Antifon Pembuka (Mzm 81:10-11a)

Dalam nama Yesus hendaknya setiap makhluk di surga, di bumi dan di bawah bumi bertekuk lutut. Dan demi kemuliaan Bapa hendaknya setiap lidah mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.

At the name of Jesus, every knee should bend of those in heaven and on earth and under the earth, and every tongue confess that Jesus Christ is Lord, to the glory of God the Father.

   

Doa Pagi 
   
Allah Bapa Mahamulia, untuk menyebarluaskan kemuliaan nama-Mu, Engkau menampilkan Santo Ignasius di tengah umat. Semoga dengan bantuan dan teladannya kami berjuang di dunia, agar memperoleh mahkota di surga.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
           
Bacaan dari Kitab Imamat (25:1.8-17)
   
  
"Dalam tahun suci, semua hendaknya pulang ke tanah miliknya."
    
Tuhan bersabda kepada Musa di Gunung Sinai, “Engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun. Jadi tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun. Lalu engkau harus membunyikan sangkakala di mana-mana dalam bulan ketujuh, pada tanggal sepuluh. Pada hari raya Pendamaian kalian harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu. Kalian harus menguduskan tahun yang kelima puluh dan memaklumkan kebebasan bagi segenap penduduk negeri. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan masing-masing kalian harus pulang ke tanah miliknya, dan kembali kepada kaumnya. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu. Janganlah kalian menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kalian tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kalian petik buahnya. Karena tahun itu tahun Yobel, maka haruslah menjadi kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kalian makan harus diambil dari ladang. Dalam tahun Yobel itu semua harus pulang ke tanah miliknya. Apabila kalian menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kalian merugikan satu sama lain. Apabila engkau membeli dari sesamamu haruslah menurut jumlah tahun sesudah tahun Yobel. Dan apabila ia menjual kepadamu haruslah menurut jumlah tahun panen. Makin besar jumlah tahun itu makin besarlah pembeliannya, makin kecil jumlah tahun itu, makin kecillah pembeliannya, karena jumlah panenlah yang dijualnya kepadamu. Janganlah kalian merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takwa kepada Allahmu. Akulah Tuhan, Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Atau: Hendaknya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah. Hendaknya semua bangsa bersyukur kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 67:2-3.5.7-8)
1. Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
3. Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita memberkati kita. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:10)
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.   
   
Inilah Injil Suci menurut Matius (14:1-12)
  
"Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus."
  
Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, “Inilah Yohanes Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.” Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya. Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, “Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam.” Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
   
 Terkadang kita bertanya-tanya apakah menjadi baik dan berbuat baik benar-benar berharga.

Karena sangat sering, kita melihat, dan bahkan mengalami, bahwa kebaikan dibalas dengan kejahatan.

Yohanes Pembaptis hanya ingin Herodes bertobat dan menjalani kehidupan yang baik.

Karena apa yang dilakukan Herodes mengarah pada penghancuran diri.

Yohanes Pembaptis memiliki belas kasihan kepada Herodes.

Faktanya, Herodes mengetahuinya, dan itulah sebabnya dia merasa tertekan ketika dia harus memberikan perintah untuk mengeksekusi Yohanes.

Tapi kebaikan tidak bisa dibungkam atau dihukum mati.

Karena dalam pribadi Yesus, Herodes sekali lagi diingatkan akan kebaikan Yohanes Pembaptis.

Ketika kita menghayati nilai-nilai Kristen tentang kasih, kesabaran, kelembutan, kerendahan hati, dll., dan kita ditampar, kita mungkin bertanya-tanya apakah itu sepadan.

Tapi mari kita ingat bahwa semua yang baik datang dari Tuhan.
  
Kita sendiri mulai menyadari identitas Kristen kita dan melihat kuasa kebaikan dan kuasa kasih Tuhan terjadi dalam kehidupan orang lain.
(RENUNGAN PAGI)
    
Antifon Komuni (Luk 12:49)   
 
Tuhan bersabda: Aku datang untuk melemparkan api ke bumi, dan apalagi yang Kuharapkan selain agar api itu menyala?
 


 

Jumat, 30 Juli 2021 Hari Biasa Pekan XVII

 

Jumat, 30 Juli 2021
Hari Biasa Pekan XVII 

Allah berbicara kepada manusia melalui Sabda-Nya. Doa kita berbentuk kata-kata, baik yang dipikirkan maupun yang diucapkan. Tetapi yang terpenting ialah bahwa hati selalu hadir di depan Dia, kepada Siapa kita berbicara dalam doa. "Apakah doa kita dikabulkan, tidak bergantung pada banyaknya kata-kata, tetapi pada kesungguhan jiwa kita" (Yohanes Krisostomus, ecl. 2). ---- Katekismus Gereja Katolik, 2700

Antifon Pembuka (Mzm 81:10-11a)

Janganlah di antaramu ada allah lain dan janganlah menyembah allah asing. Akulah Tuhan Allahmu.


Doa Pagi


Allah Bapa kekuatan kami, Engkaulah yang menentukan hari-hari hidup seseorang. Mampukanlah kami untuk merayakan dan menguduskan hari kebangkitan Putra-Mu dengan penuh kasih dan sukacita.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Imamat (23:1.4-11.15-16.27.34b-37)
      
   
"Hari-hari Tuhan yang harus kalian rayakan dan kalian kuduskan."
   
Tuhan bersabda kepada Musa, "Inilah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, hari-hari pertemuan kudus yang harus kalian maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap. Dalam bulan pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, adalah Paskah bagi Tuhan. Dan hari yang kelima belas bulan itu adalah hari raya Roti Tidak Beragi. Tujuh hari lamanya kalian harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kalian harus mengadakan pertemuan kudus. Janganlah kalian melakukan sesuatu pekerjaan berat. Kalian harus mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan tujuh hari lamanya. Pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat." Tuhan bersabda pula kepada Musa, "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, 'Apabila kalian sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepada kalian, dan kalian menuai hasilnya, maka kalian harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam. Dan imam itu harus mengunjukkan berkas itu di hadapan Tuhan, supaya Tuhan berkenan akan kalian. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat. Kemudian kalian harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kalian membawa berkas persembahan unjukan, haruslah genap tujuh minggu. Sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh harus kalian hitung lima puluh hari. Lalu kalian harus mempersembahkan kurban sajian yang baru kepada Tuhan. Akan tetapi tanggal sepuluh bulan ketujuh adalah Hari Perdamaian. Kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan. Hari yang kelima belas bulan ketujuh itu adalah hari raya Pondok Daun bagi Tuhan, tujuh hari lamanya. Pada hari yang pertama harus ada pertemuan kudus. Janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat. Tujuh hari lamanya kalian harus mempersembahkan kurban api-apian dan pada hari yang kedelapan kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan. Itulah hari raya Perkumpulan. Janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat. Itulah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, yang harus kalian maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan, yaitu kurban bakaran dan kurban sajian, kurban sembelihan dan kurban-kurban curahan, setiap hari, sebanyak yang ditetapkan untuk hari itu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.    
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, kekuatan kita.
Ayat. (Mzm 81:3-4.5-6ab.10-11ab)
1. Angkatlah lagu, bunyikanlah rebana, petiklah kecapi yang merdu, diiringi gambus. Tiuplah sangkakala pada bulan baru, pada bulan purnama, pada hari raya kita.
2. Sebab begitulah ditetapkan bagi Israel, suatu hukum dari Allah Yakub; hal itu ditetapkan-Nya sebagai peringatan bagi Yusuf, waktu Ia maju melawan tanah Mesir.
3. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Ptr 1:25)
Sabda Tuhan tetap selama-lamanya. Itulah sabda yang diwartakan kepadaku.

Inilah Injil Suci menurut Matius (13:54-58)
    
"Bukanlah Dia itu anak tukang kayu? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
   
Pada suatu hari Yesus kembali ke tempat asal-Nya. Di sana Ia mengajar orang di rumah ibadat mereka. Orang-orang takjub dan berkata, "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia itu anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." Karena ketidakpercayaan mereka itu, maka Yesus tidak mengerjakan banyak mukjizat di situ.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
  
Jika seseorang bertanya kepada Anda siapa yang mengkhotbahkan homili pada Misa Minggu lalu, Anda mungkin perlu beberapa saat untuk mengingat imam mana itu.

Tetapi jika pertanyaan berikutnya adalah "Jadi, apa yang ia khotbahkan?" maka kita benar-benar harus berpikir untuk mengingat apa yang kita dengar.

Dan sepuluh orang lain yang ada di sana mendengarkan homili yang sama akan memiliki sepuluh versi dari apa yang dikhotbahkan.

Itu bisa berarti bahwa orang sedang melakukan refleksi mereka sendiri tentang Firman Tuhan.

Namun, orang juga cenderung mendengarkan dengan berbagai tingkat keterbukaan dan penerimaan.

Dan itu sangat tergantung pada siapa yang berbicara.

Dalam Injil hari ini, kita melihat bahwa keputusan dibuat antara pembicara dan apa yang diucapkan.

Orang-orang di kampung halaman Yesus tidak terbuka terhadap pribadinya, dan karenanya tidak terbuka terhadap kebenaran.

Ketika kita menantang diri kita untuk mendengarkan apa yang dikatakan dan bukan bagaimana dikatakan atau siapa yang mengatakannya, maka kita akan dapat mendengar kebenaran.
(RENUNGAN PAGI)
 
CC0

 

  

Kamis, 29 Juli 2021 Peringatan Wajib St. Marta, Maria, Lazarus

Kamis, 29 Juli 2021
Peringatan Wajib St. Marta, Maria, Lazarus
         
Gereja mengajarkan bahwa setiap jiwa rohani langsung diciptakan Allah Bdk. Pius XII. Ens. "Humani generis" 1950: DS 3896; SPF 8. - ia tidak dihasilkan oleh orang-tua - dan bahwa ia tidak dapat mati Bdk. Konsili Lateran V 1513: DS 1440.: ia tidak binasa, apabila pada saat kematian ia berpisah dari badan, dan ia akan bersatu lagi dengan badan baru pada hari kebangkitan. (Katekismus Gereja Katolik, 366)

       

Antifon Pembuka (Luk 10:38)
   
Yesus memasuki sebuah dusun, dan seorang wanita bernama Marta menyambut-Nya ke dalam rumahnya. 

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Putra-Mu telah sudi bertamu di rumah Santa Marta. Semoga berkat doanya kami setia melayani Kristus dalam diri sesama kami, supaya kelak kami pun masuk ke dalam kediaman surgawi. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang masa. Amin. 

 
Bacaan Injil diambil dari rumus khusus untuk Peringatan Wajib Santa Marta, Maria, Lazarus

Bacaan dari Kitab Keluaran (40:16-21.34-38)    
    
"Awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan menutupi Kemah Suci."
   
Tentang hal ikhwal Kemah Suci Musa melakukan semuanya secara tepat, seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Dan terjadilah dalam bulan pertama tahun kedua, pada tanggal satu bulan itu didirikanlah Kemah Suci. Beginilah Musa mendirikan Kemah Suci itu: Ia memasang alas-alasnya, menyusun papan-papannya, memasang kayu-kayu lintang dan mendirikan tiang-tiangnya. Kemudian ia membentangkan atap kemah yang menudungi Kemah Suci dan meletakkan tudung kemah di atasnya, seperti diperintahkan Tuhan kepadanya. Lalu awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci. Setiap kali awan itu naik dari atas kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari tempat mereka berkemah. Tetapi jika awan itu tidak naik, mereka pun tidak berangkat, sampai hari awan itu naik. Sebab awan Tuhan itu berada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Ayat. (Mzm 84:3-4.5-6a.8a.11)
1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan, jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu, langkah mereka makin lama makin tinggi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.
       
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:12) 
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, dan ia akan mempunyai terang hidup.
    

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (11:19-27)
    
   
"Akulah kebangkitan dan hidup!"
   
Menjelang hari raya Paskah, banyak orang Yahudi datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus, ‘Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya’. Kata Yesus kepada Marta, “Saudaramu akan bangkit.” Kata Marta kepada-Nya, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.” Jawab Yesus, “Akulah kebangkitan dan hidup! Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” Jawab Marta, “Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 
Renungan

    
Setiap kali kita berbicara tentang St. Marta, bayangan orang yang aktif dan berorientasi pada pekerjaan serta berorientasi pada tugas muncul di benak kita.

Itu mungkin karena peristiwa itu (Lukas 10:38-42) ketika dia mengundang Yesus ke rumahnya dan dia disibukkan dengan semua pelayanan.

Dan kemudian dia mengeluh kepada Yesus tentang meminta saudara perempuannya, Maria, untuk membantunya dalam pekerjaan itu.

Tetapi Yesus mengatakan kepadanya bahwa dia khawatir dan resah tentang banyak hal, namun hanya satu yang penting, dan Maria telah memilih bagian yang lebih baik.

Marta pasti ingat apa yang Yesus katakan kepadanya, jadi meskipun sedih dan berduka atas kematian saudara laki-lakinya, dia tahu bahwa hanya Yesus yang dapat menghiburnya.

Dan sesuai dengan kepribadiannya, dia bergerak untuk pergi keluar dan bertemu Yesus dan untuk mengungkapkan imannya kepada Yesus.

Tetapi pada kesempatan ini, dia juga membuat pewartaan yang mendalam.

Marta menyatakan Yesus sebagai Kristus, Anak Allah.

Hanya Santo Petrus yang membuat pernyataan serupa itu.

Oleh karena itu, St. Marta, terlepas dari kepribadiannya yang aktif dan berorientasi pada pekerjaan dan berorientasi pada tugas, perlahan-lahan mulai mengenali siapa Yesus itu.

St. Marta adalah contoh bagi kita tentang seseorang yang aktif dan sibuk namun meluangkan waktu untuk merenung dan menemukan siapa Yesus.

Seperti St. Marta, kita mungkin juga memiliki kehidupan yang sangat aktif dan sibuk dengan banyak hal.

Tetapi janganlah kita melupakan satu hal penting - doa!

Dalam doa kita akan memperoleh kedamaian untuk mengetahui bahwa Yesus adalah benar-benar Anak Allah, Juruselamat kita. (RENUNGAN PAGI)
 
Author Andrewrabbott
Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International
 
  
Antifon Komuni (Yoh 11:27)
 
Marta berkata kepada Yesus: "Engkaulah Kristus, Putra Allah yang hidup, yang telah datang ke dunia ini."
   
Dixit Martha ad Iesum: Tu es Christus, Filius Dei vivi, qui in hunc mundum venisti.
 
Martha said to Jesus: You are the Christ, the Son of God, who is coming into this world.
.
   
Doa Malam 
    
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, terima kasih atas kurnia-Mu yang mengagumkan hari ini. Sadarkanlah kami selalu untuk bersyukur atas belas kasihan-Mu yang tak berkesudahan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

 
 

  

 


Rabu, 28 Juli 2021 Hari Biasa Pekan XVII

 

Rabu, 28 Juli 2021
Hari Biasa Pekan XVII
   
Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-menurun. (Mzm 100:5)
     

Antifon Pembuka (Mzm 67:6.7.36)

Allah bersemayam di tempat-Nya yang kudus. Dialah yang menghimpun umat-Nya dalam rumah-Nya. Dia sendirilah yang memberi kekuatan dan keberanian kepada umat-Nya.
   
Doa Pagi
  
Allah Bapa kami, pelindung dan harapan kami, tanpa Engkau tiada sesuatu pun yang baik lagi suci. Limpahkanlah kiranya belas kasih-Mu kepada kami, agar di bawah bimbingan dan pembinaan-Mu kami kini dapat memanfaatkan ciptaan-Mu di bumi sedemikian rupa, sehingga kami tetap terpikat pada nilai-nilai abadi.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
   
Bacaan dari Kitab Keluaran (34:29-45)
    
  
"Melihat wajah Musa, orang-orang Israel takut mendekat."
    
Ketika Musa turun dari Gunung Sinai dengan membawa kedua loh hukum Allah, ia tidak tahu bahwa kulit wajahnya bercahaya karena ia telah berbicara kepada Tuhan. Dan ketika Harun dan semua orang Israel melihat Musa, tampaklah kulit wajahnya bercahaya. Maka mereka takut mendapati dia. Tetapi Musa memanggil mereka. Lalu Harun dan para pemimpin jemaah datang kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka. Sesudah itu mendekatlah semua orang Israel lalu disampaikannyalah kepada mereka segala perintah yang diucapkan Tuhan kepadanya di atas Gunung Sinai. Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah wajahnya. Tetapi apabila Musa masuk menghadap Tuhan untuk berbicara dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar. Dan apabila keluar, ia menyampaikan kepada orang Israel apa yang diperintahkan kepadanya. Apabila orang Israel melihat bahwa kulit wajah Musa bercahaya, maka Musa menyelubungi wajahnya kembali sampai ia masuk menghadap untuk berbicara dengan Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Kuduslah Tuhan, Allah kita.
Ayat. (Mzm 99:5.6.7.9)
1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!
2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.
3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.
4. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 2:5)
Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus. 
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:44-46)
   
"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu."
    
Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe
 
Renungan
   
      Jika benda mati dapat berbicara, kita mungkin bertanya-tanya apa yang akan mereka katakan. Dan apakah kita akan terkejut dengan apa yang akan mereka katakan?

Bagaimana jika kursi yang kita duduki memberi tahu kita bahwa itu sebenarnya kursi berkualitas baik dan memberi kita postur dan kenyamanan duduk yang baik?

Akankah kita memperlakukannya dengan perhatian khusus dan menghargainya apa adanya dan untuk apa yang dilakukannya untuk kita?
 
Tentu saja ladang dan mutiara tidak dan tidak bisa mengatakan apa-apa tetapi perlu seseorang untuk memperhatikan nilai tersembunyi di dalamnya.

Di sisi lain, kita mendengar dalam bacaan pertama bahwa wajah Musa berseri-seri dengan kemuliaan Tuhan.

Tapi itu bukan hanya radiasi eksternal; Musa adalah sahabat Allah yang berbicara dengan-Nya muka dengan muka, dan dari hati ke hati. Dari pancaran hati itulah wajah Musa bersinar dengan kemuliaan Allah.

Hati kita dibuat untuk kemuliaan Tuhan. Ketika kita menjadi sahabat Tuhan, seperti Musa, maka hidup kita bahkan wajah kita akan terpancar dengan kemuliaan Tuhan.

Kita bukanlah benda mati yang tidak dapat berbicara. Kita adalah manusia yang diciptakan untuk kemuliaan Tuhan dan ketika kita berbicara, semoga itu untuk kemuliaan Tuhan.
(RENUNGAN PAGI)
 
 

 

 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy