Sabtu, 16 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XV
"Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya..." (Mat 12:20)
Doa Renungan
Allah Bapa di surga yang maha pengasih, dengarkanlah doa kami dan anugerahilah kami segala sesuatu yang kami perlukan agar dapat hidup damai sejahtera: semangat dan kegembiraan, harapan dan kebaikan hati yang merukunkan orang dan mendorong mereka melangkah di jalan yang dirintis Yesus, Putra-Mu dan Saudara kami, yang menjadi cahaya hidup kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Pembacaan dari Kitab Keluaran (12:37-42)
Pada waktu itu berangkatlah orang Israel dari Raamses ke Sukot, kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki, tidak termasuk anak-anak. Juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka; lagi sangat banyak ternak kambing domba dan lembu sapi.Adonan yang dibawa mereka dari Mesir dibakarlah menjadi roti bundar yang tidak beragi, sebab adonan itu tidak diragi, karena mereka diusir dari Mesir dan tidak dapat berlambat-lambat, dan mereka tidak pula menyediakan bekal baginya. Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun. Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir. Malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kekal abadi kasih setia-Nya
Ayat. (Mzm 136:1.10-12.13-15)
* Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!
R : Kekal abadi kasih setia-Nya.
* Dia mengingat kita dalam kerendahan kita.
R
* Dia membebaskan kita dari para lawan kita.
R
* Kepada Dia yang memukul mati anak-anak sulung Mesir.
R
* Dan membawa Israel keluar dari tengah-tengah mereka..
R
* Dengan tangan yang kuat dan dengan lengan yang perkasa!
R
* Kepada Dia yang membelah Laut Teberau menjadi dua belahan.
R
* Dan menyeberangkan Israel di tengah-tengahnya.
R
* Dan mencampakkan Firaun dengan tentaranya ke Laut Teberau!
R
Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:14-21)
Sekali peristiwa, orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus. Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Yesus Hamba Tuhan, Hamba Allah; datang ke dunia bukan untuk membinasakan, melainkan untuk memulihkan, untuk menyelamatkan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya. Dan juga sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya. Itulah pengharapan yang disampaikan oleh Nabi Yesaya, dan digenapi dalam diri Yesus, Hamba Tuhan. Kendati menghadapi perlawanan, permusuhan dan penolakan, Yesus tetap lemah lembut, rendah hati dan murah hati. Yesus meneguhkan umat manusia yang membutuhkan perhatian. Kita pun juga diberi pengharapan berkat kehadiran-Nya, yang hendak menyalakan kembali iman kita yang mungkin pudar, redup atau berkedip-kedip terancam padam. Kita ini, juga bagaikan buluh yang patah terkulai, kerena berbagai persoalan yang kita hadapi, tetapi Yesus tidak akan mematahkan kita.
Saudara-saudari terkasih.
Tuhan mendampingi setiap orang yang telah dipilih-Nya. Pada jaman Perjanjian Baru sampai sekarang pendampingan Tuhan terjadi melalui Yesus Kristus dan Roh Kudus. Hingga sekarang, Ia mendampingi dan menuntun setiap orang keluar dari permasalahan hidup dan dari kuasa dosa, kuasa jahat, kuasa setan. Tuhan tidak menghendaki umat-Nya kehilangan martabatnya yang suci. Tuhan menghendaki agar setiap orang bersama-sama hidup di tanah terjanji, di tanah surgawi. Oleh karena itu dalam kelemahan, dosa dan derita; janganlah kita putus asa, patah semangat, menyerah kalah atau pun frustrasi. Karena Tuhan selalu mendampingi, menolong dan menyelamatkan kita. Pada saat kita menderita sakit, sedih, kecewa, luka batin janganlah kita malu datang kepada Tuhan, datang kepada Yesus. Dia akan menolong kita, Dia akan menyembuhkan kita, Dia akan memulihkan hidup kita. Janganlah kita takut untuk bertobat, Tuhan akan menyembuhkan, Tuhan akan mengampuni kita. Dan ketika dosa-dosa kita menumpuk, janganklah kita takut bertobat; karena Tuhan akan mengampuni kita.
Saudara-saudari terkasih.
Nabi Yesaya mengatakan: "...sampai Ia menjadikan hukum itu memang." Apa maksudnya? Begini. Orang-orang Farisi menganggap hukum baru yang dibawa oleh Yesus, yaitu hukum cintakasih; dapat merusak tatanan hukum yang telah ada. Kemapaman orang-orang Farisi terusik oleh kehadiran Yesus, ajaran serta perbuatan kuasa Yesus, mujizat-mujizat yang dibuat Yesus. Oleh karena itu mereka menolak Yesus, bersekongkol handak menangkap dan membunuh Yesus. Meski demikian, Yrsus tidak bergeming, Yesus tidak mangkir, Yesus tidak melarikan diri dari tugas perutsan Allah, yaitu untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan kematian kekal. Pertanyaannya adalah: "Apakah kita dalam menghadapi penolakan, ancaman keselamatan nyawa kita, kita lari dari tugas dan tanggungjawab? Atau beranikah kita menghadapinya dengan iman yang teguh kepada Yesus? Guru, Pemimpin dan Tuhan kita? Apakah kita masih mau menaburkan benih harapan kepada orang-orang yang ada di sekitar kita?
Saudara-saudari terkasih.
Buluh yang patah atau pun sumbu yang pudar nyalanya adalah sekedar kiasan, perumpanaan dari kehidupan kita. Hidup yang kehilangan harapan, kepercayaan, pegangan, daya, kekuatan, cintakasih, perhatian, dan sebagainya. Seperti misalnya bila seseorang sedang mengalami: ditinggal mati suami, isteri atau orangtua, atau anak. Atau yang sedang terkena PHK, (Pemutusan Hubungan Kerja), musibah, bencana alam, kegagalan, kekecewaan, ditinggal kekasih, diputus cintanya, berbuat dosa, melakukan kesalahan, berbuat jahat... dan sebagainya, dan sebagainya. Setiap dari kita pernah mengalami peristiwa seperti itu, atau pernah kita melihat peristiwa itu terjadi pada seseorang. Dan mereka itu adalah anggota keluarga kita, teman kerja, tetangga atau kenalan kita. Apa yang hendaknya kita perbuat, sikap apa yang hendaknya kita pegang teguh, agar jangan sampai kita terjatuh lebih alam atau terjurumus pada permasalah yang semakin rumit dan ruwet. Yesus mengundang kita datang kepada-Nya.
REFLEKSI:
Apakah selama ini kita telah melakukan ajaran Yesus , membantu sesama untuk keluar dari kuasa dosa?
MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus, terimakasih Engkau telah memulihkan kami dan memberi kami harapan baru untuk hari depan kami. Ajarilah kami untuk terus berjuang melewati, masa-masa sulit dalam hidup kami dengan tetap berkarya dan menaburkan benih Sabda-Mu, ya Yesus... Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu yang Kudus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
Hari Biasa Pekan XV
"Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya..." (Mat 12:20)
Doa Renungan
Allah Bapa di surga yang maha pengasih, dengarkanlah doa kami dan anugerahilah kami segala sesuatu yang kami perlukan agar dapat hidup damai sejahtera: semangat dan kegembiraan, harapan dan kebaikan hati yang merukunkan orang dan mendorong mereka melangkah di jalan yang dirintis Yesus, Putra-Mu dan Saudara kami, yang menjadi cahaya hidup kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Pembacaan dari Kitab Keluaran (12:37-42)
"Malam itulah Tuhan membawa umat Israel keluar dari tanah mesir."
Pada waktu itu berangkatlah orang Israel dari Raamses ke Sukot, kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki, tidak termasuk anak-anak. Juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka; lagi sangat banyak ternak kambing domba dan lembu sapi.Adonan yang dibawa mereka dari Mesir dibakarlah menjadi roti bundar yang tidak beragi, sebab adonan itu tidak diragi, karena mereka diusir dari Mesir dan tidak dapat berlambat-lambat, dan mereka tidak pula menyediakan bekal baginya. Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun. Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir. Malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kekal abadi kasih setia-Nya
Ayat. (Mzm 136:1.10-12.13-15)
* Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!
R : Kekal abadi kasih setia-Nya.
* Dia mengingat kita dalam kerendahan kita.
R
* Dia membebaskan kita dari para lawan kita.
R
* Kepada Dia yang memukul mati anak-anak sulung Mesir.
R
* Dan membawa Israel keluar dari tengah-tengah mereka..
R
* Dengan tangan yang kuat dan dengan lengan yang perkasa!
R
* Kepada Dia yang membelah Laut Teberau menjadi dua belahan.
R
* Dan menyeberangkan Israel di tengah-tengahnya.
R
* Dan mencampakkan Firaun dengan tentaranya ke Laut Teberau!
R
Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:14-21)
"Dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan."
Sekali peristiwa, orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus. Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Yesus Hamba Tuhan, Hamba Allah; datang ke dunia bukan untuk membinasakan, melainkan untuk memulihkan, untuk menyelamatkan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya. Dan juga sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya. Itulah pengharapan yang disampaikan oleh Nabi Yesaya, dan digenapi dalam diri Yesus, Hamba Tuhan. Kendati menghadapi perlawanan, permusuhan dan penolakan, Yesus tetap lemah lembut, rendah hati dan murah hati. Yesus meneguhkan umat manusia yang membutuhkan perhatian. Kita pun juga diberi pengharapan berkat kehadiran-Nya, yang hendak menyalakan kembali iman kita yang mungkin pudar, redup atau berkedip-kedip terancam padam. Kita ini, juga bagaikan buluh yang patah terkulai, kerena berbagai persoalan yang kita hadapi, tetapi Yesus tidak akan mematahkan kita.
Saudara-saudari terkasih.
Tuhan mendampingi setiap orang yang telah dipilih-Nya. Pada jaman Perjanjian Baru sampai sekarang pendampingan Tuhan terjadi melalui Yesus Kristus dan Roh Kudus. Hingga sekarang, Ia mendampingi dan menuntun setiap orang keluar dari permasalahan hidup dan dari kuasa dosa, kuasa jahat, kuasa setan. Tuhan tidak menghendaki umat-Nya kehilangan martabatnya yang suci. Tuhan menghendaki agar setiap orang bersama-sama hidup di tanah terjanji, di tanah surgawi. Oleh karena itu dalam kelemahan, dosa dan derita; janganlah kita putus asa, patah semangat, menyerah kalah atau pun frustrasi. Karena Tuhan selalu mendampingi, menolong dan menyelamatkan kita. Pada saat kita menderita sakit, sedih, kecewa, luka batin janganlah kita malu datang kepada Tuhan, datang kepada Yesus. Dia akan menolong kita, Dia akan menyembuhkan kita, Dia akan memulihkan hidup kita. Janganlah kita takut untuk bertobat, Tuhan akan menyembuhkan, Tuhan akan mengampuni kita. Dan ketika dosa-dosa kita menumpuk, janganklah kita takut bertobat; karena Tuhan akan mengampuni kita.
Saudara-saudari terkasih.
Nabi Yesaya mengatakan: "...sampai Ia menjadikan hukum itu memang." Apa maksudnya? Begini. Orang-orang Farisi menganggap hukum baru yang dibawa oleh Yesus, yaitu hukum cintakasih; dapat merusak tatanan hukum yang telah ada. Kemapaman orang-orang Farisi terusik oleh kehadiran Yesus, ajaran serta perbuatan kuasa Yesus, mujizat-mujizat yang dibuat Yesus. Oleh karena itu mereka menolak Yesus, bersekongkol handak menangkap dan membunuh Yesus. Meski demikian, Yrsus tidak bergeming, Yesus tidak mangkir, Yesus tidak melarikan diri dari tugas perutsan Allah, yaitu untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan kematian kekal. Pertanyaannya adalah: "Apakah kita dalam menghadapi penolakan, ancaman keselamatan nyawa kita, kita lari dari tugas dan tanggungjawab? Atau beranikah kita menghadapinya dengan iman yang teguh kepada Yesus? Guru, Pemimpin dan Tuhan kita? Apakah kita masih mau menaburkan benih harapan kepada orang-orang yang ada di sekitar kita?
Saudara-saudari terkasih.
Buluh yang patah atau pun sumbu yang pudar nyalanya adalah sekedar kiasan, perumpanaan dari kehidupan kita. Hidup yang kehilangan harapan, kepercayaan, pegangan, daya, kekuatan, cintakasih, perhatian, dan sebagainya. Seperti misalnya bila seseorang sedang mengalami: ditinggal mati suami, isteri atau orangtua, atau anak. Atau yang sedang terkena PHK, (Pemutusan Hubungan Kerja), musibah, bencana alam, kegagalan, kekecewaan, ditinggal kekasih, diputus cintanya, berbuat dosa, melakukan kesalahan, berbuat jahat... dan sebagainya, dan sebagainya. Setiap dari kita pernah mengalami peristiwa seperti itu, atau pernah kita melihat peristiwa itu terjadi pada seseorang. Dan mereka itu adalah anggota keluarga kita, teman kerja, tetangga atau kenalan kita. Apa yang hendaknya kita perbuat, sikap apa yang hendaknya kita pegang teguh, agar jangan sampai kita terjatuh lebih alam atau terjurumus pada permasalah yang semakin rumit dan ruwet. Yesus mengundang kita datang kepada-Nya.
REFLEKSI:
Apakah selama ini kita telah melakukan ajaran Yesus , membantu sesama untuk keluar dari kuasa dosa?
MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus, terimakasih Engkau telah memulihkan kami dan memberi kami harapan baru untuk hari depan kami. Ajarilah kami untuk terus berjuang melewati, masa-masa sulit dalam hidup kami dengan tetap berkarya dan menaburkan benih Sabda-Mu, ya Yesus... Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu yang Kudus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
Renungan Lumen 2000 / No. 6919