| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Kelesuan Rohani

Gambar oleh kalhh dari Pixabay

1. Terkadang kita menjadi lelah dan mengantuk. Kasih Tuhan tidak lagi menghangatkan hati kita atau mendorong kita untuk melakukan perbuatan baik. Kita merasa muak terhadap hal-hal rohani dan doa menjadi beban. Kita tidak lagi merasa senang berbicara dengan Tuhan, karena jiwa kita telah menjadi gersang dan dingin. Kita mengabaikan latihan rohani kita dan lalai dalam meditasi dan Sakramen. Kita terus hidup di tepi jurang maut dan tidak pernah mempertimbangkan fakta bahwa ini hanyalah sebuah langkah singkat dari ketidakaktifan rohani menuju dosa yang nyata.

Namun, kelesuan seperti ini tidak selalu merupakan dosa. Terkadang Tuhan membiarkan kekeringan roh menguji kerendahan hati kita dan menyadarkan kita bahwa tanpa Dia kita tidak mampu berbuat apa-apa. Orang-orang kudus seperti St. Theresa dan St. Fransiskus de Sales diuji oleh kekeringan rohani. Dalam kasus seperti ini, satu-satunya solusi adalah dengan bersabar, rendah hati, dan percaya kepada Tuhan. Kita harus memohon kepada Tuhan untuk membiarkan kita mati daripada dipisahkan dari-Nya, dan mengembalikan kasih kita yang dulu kepada-Nya.

2. Terkadang keadaan tidak kompeten ini disebabkan oleh kesombongan. Kita terlalu menyayangi diri kita sendiri. Kita berusaha memuaskan diri kita sendiri dalam segala hal dan karena itu Tuhan meninggalkan kita. Siapapun yang mencari Tuhan akan menemukan Dia. Siapapun yang mencari tujuannya sendiri akan menemukan kekecewaan dan kekosongan. Tuhan meninggalkannya dan membiarkannya terjerumus secara hina sebagai hukuman atas kesombongan dan rasa percaya dirinya. Santo Petrus adalah contohnya. Tuhan menahan penghiburan rohani dari jiwa yang sombong. Jika sikap suam-suam kuku kita disebabkan oleh kesombongan, marilah kita merendahkan diri di hadapan Allah. Marilah kita memohon kepada-Nya untuk menjauhkan kita dari segala penghiburan duniawi dan bukan persahabatan-Nya.

Minggu, 03 Maret 2024 Hari Minggu Prapaskah III

 


Minggu, 03 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III
 
Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus
 

Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 25:15-16)

Mataku tetap terarah kepada Tuhan, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jerat. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebab sebatang kara dan celakalah aku.

Oculi mei semper ad Dominum, quia ipse evellet de laqueo pedes meos: respice in me, et miserere mei, quoniam unicus et pauper sum ego.
   
 
Bacaan Tahun B ada dibawah
 
Doa Pagi

Ya Allah Yang Maharahim dan sumber segala kebaikan, Engkau telah menyatakan bahwa dosa dapat diampuni dengan puasa, doa dan amal kasih. Sudilah memandang kami, ciptaan-Mu yang rapuh. Semoga belas kasih-Mu senantiasa mengangkat kami kembali ketika kami tertunduk karena menyadari kesalahan kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
 
Diocese of Siouxfall
Bacaan ini dapat digunakan khususnya kalau pada hari Minggu ini diadakan upacara Tobat I untuk para calon baptis.
 
Bacaan dari Kitab Keluaran (17:3-7)
   
"Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum."
     
Sekali peristiwa, setelah bangsa Israel melewati padang gurun Sin, dan berkemah di Rafidim, kehausanlah mereka di sana. Maka bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata, “Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir untuk membunuh kami, anak-anak dan ternak kami dengan kehausan?” Lalu berseru-serulah Musa kepada Tuhan, katanya, “Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!” Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Berjalanlah di depan bangsa itu, dan bawalah serta beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga tongkatmu yang kaupakai memukul Sungai Nil, dan pergilah. Maka Aku akan berdiri di depanmu di atas gunung batu di Horeb; pukullah gunung batu itu, dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum. Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel. Maka dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar, dan oleh karena mereka telah mencobai Tuhan dengan mengatakan, “Adakah Tuhan di tengah-tengah kita atau tidak?”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Sabtu, 02 Maret 2024 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

 
Sabtu, 02 Maret 2024
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
 
“Jika Tuhan tidak ada dalam hidupku, jika Yesus tidak ada dalam hidupku, maka tidak ada penuntun, teman yang penting, bahkan kegembiraan yang penting dalam hidup, kekuatan untuk bertumbuh sebagai manusia, untuk mengatasi sifat burukku dan menjadi manusia yang dewasa.” (Paus Benediktus XVI menjawab pertanyaan dari seorang anak laki-laki bernama Alessandro (tidak dalam gambar) pada pertemuan katekese dengan anak-anak, 15 Oktober 2005)
 

Antifon Pembuka (Mzm 145(144):8-9)

Tuhan pengasih dan penyayang, sabar dan lembut hati. Tuhan pemurah bagi semua orang, penuh kasih sayang akan ciptaan-Nya.

The Lord is kind and full of compassion, slow to anger, abounding in mercy. How good is the Lord to all, compassionate to all his creatures.


Doa Pagi
   
Allah Bapa kami sumber cahaya mulia, di dunia ini kami sudah Kauperkenankan mencicipi hidup surgawi. Semoga terang-Mu membimbing kami seumur hidup hingga akhirnya kami memasuki cahaya-Mu yang abadi. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
  
Credit: JMLPYT/istock.com
 

Bacaan dari Nubuat Mikha (7:14-15.18-20)  
    
"Semoga Tuhan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut."
  
Nabi berkata, “Ya Tuhan, dengan tongkat-Mu gembalakanlah umat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri. Mereka terpencil, mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka merumput di Basyan dan Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir. Adakah Allah lain seperti Engkau, yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri, yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Kerasulan Doa

 



1. Setiap orang tidak bisa menjadi rasul dalam arti sebenarnya. Tidak semua orang bisa mengabdikan seluruh hidupnya untuk perluasan Kerajaan Allah di bumi dan untuk pertobatan orang-orang kafir, bidah dan orang-orang berdosa. Namun, setiap orang dapat berbuat sedikit untuk tujuan ini. Mungkin Anda tidak dapat meninggalkan keluarga Anda, seperti yang dilakukan para misionaris, dan melakukan perjalanan ke negeri-negeri jauh untuk memperluas Kerajaan Allah. Mungkin Anda tidak bisa masuk biara atau mengabdikan diri kepada Tuhan sebagai imam atau religius, karena Anda belum menerima panggilan tinggi dari Tuhan. Namun kita tahu bahwa masing-masing dari kita mempunyai tanggung jawab terhadap sesamanya dan harus membantunya bila memungkinkan. “Tolonglah sesamamu sesuai dengan kemampuanmu” (Sirakh 29:20)

Sekarang, Asosiasi Kerasulan Doa menawarkan kepada semua orang sebuah cara sederhana untuk melakukan hal ini. Tujuannya adalah untuk memajukan kemuliaan Allah dan keselamatan jiwa-jiwa, khususnya melalui doa dalam persatuan dengan Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda. Selain doa, kita harus mempersembahkan tindakan dan penderitaan setiap hari. Marilah kita memutuskan untuk bergabung dengan seluruh umat beriman dalam mempersembahkan doa, tindakan, dan penderitaan setiap hari kepada Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria yang Tak Bernoda. Kita pasti akan menerima limpahan rahmat, baik untuk diri kita sendiri maupun sesama kita.

Ujud Kerasulan Doa Bulan Maret 2024


 Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini.
Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putera-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi pembimbing dan kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan […] ini:
 

MARET 2024

Ujud Gereja Universal: Para martir zaman sekarang – Semoga mereka yang mempertaruhkan hidup demi pewartaan Injil di berbagai belahan dunia mengobarkan Gereja dengan keberanian dan semangat misioner mereka.

Ujud Gereja Indonesia: Keluarga dengan anak berkebutuhan khusus. Semoga orang tua dan keluarga dengan anak berkebutuhan khusus dapat memaknai kehadiran anak mereka sebagai anugerah dan sarana untuk mewujudkan kasih Allah secara istimewa.

 

Bulan Maret secara tradisional didedikasikan untuk St. Yusuf, ayah angkat Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus, suami dari Perawan Maria yang Terberkati, dan Pelindung Gereja Universal. 


“Karena St Yusuf adalah pelindung Gereja, ia adalah penjaga Ekaristi dan keluarga Kristiani. Oleh karena itu, kita harus berpaling kepada St Yusuf hari ini untuk menangkal serangan terhadap kehadiran nyata Kristus dalam Ekaristi dan keluarga. Kita harus memohon kepada St Yusuf untuk menjaga Ekaristi-Nya dan keluarga Kristiani selama masa bahaya ini.” (St. Yohanes Paulus II, Redemptoris Custos)

 

 

Jumat, 01 Maret 2024 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

 
Jumat, 01 Maret 2024
Hari Biasa Pekan II Prapaskah (Hari Pantang)

“Saudara-saudara, pandanglah Allah yang merendahkan diri-Nya, dan pasrahkan hatimu di hadapan-Nya! Rendahkanlah dirimu agar engkau diangkat-Nya! Jangan menyembunyikan apa pun dari dirimu demi dirimu sendiri supaya Dia yang memberikan diri-Nya secara total kepadamu boleh menerima engkau secara total.” — St. Fransiskus Assisi
  
Antifon Pembuka (Mzm 31(30):2.5)

Ya Tuhan, kepada-Mu aku berharap dan aku takkan dikecewakan. Luputkanlah aku dari jerat musuhku karena Engkaulah pelindungku.

In you, O Lord, I put my trust, let me never be put to shame; release me from the snare they have hidden for me, for you indeed are my refuge.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahakuasa, semoga tapa suci ini membersihkan kami, agar dengan hati murni kami mencapai keselamatan kekal. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
     
Bacaan dari Kitab Kejadian (37:3-4.12.13a.17b-28)
 
"Lihat, tukang mimpi datang, marilah kita bunuh dia."
     
Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itu anak yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf daripada semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepada Yusuf, dan tidak mau menyapanya dengan ramah. Pada suatu hari pergilah saudara-saudara Yusuf menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem. Lalu Israel berkata kepada Yusuf, “Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka.” Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu, dan didapatinyalah mereka di Dotan. Dari jauh Yusuf telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya. Kata mereka seorang kepada yang lain, “Lihat, tukang mimpi kita itu datang! Sekarang,marilah kita bunuh dia, dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!” Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka. Sebab itu kata Ruben: “Janganlah kita bunuh dia!” Lagi kata Ruben kepada mereka, “Janganlah tumpahkan darah! Lemparkan saja dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia.” Maksud Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya. Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. Lalu mereka membawa dia dan melemparkannya ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair. Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael yang datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladam. Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut barang-barang itu ke Mesir. Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu, “Apakah untungnya kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya? Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita.” Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataan itu. Ketika saudagar-saudagar Midian itu lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Pemeriksaan Hati Nurani

 



1. Ingatlah kunci kebijaksanaan: "Kenali dirimu sendiri." Kata-kata ini ditulis dalam bahasa Yunani dengan huruf emas di bagian depan kuil Delphic Apollo. Itu adalah aturan dasar doktrin moral Socrates dan filsuf lainnya. Namun jika kita ingin mengenal diri kita sendiri dengan baik, kita harus memeriksa diri kita sendiri secara menyeluruh. Kita harus menempatkan diri kita di atas diri kita sendiri tanpa penyembunyian atau penipuan apa pun dan menilai diri kita sendiri dengan adil dan berat. Pemeriksaan hati nurani dianjurkan tidak hanya oleh para penulis spiritual Gereja, tetapi juga oleh para filsuf kafir. Kata-kata Seneca yang terkenal dalam hal ini patut untuk direnungkan. “Kemarahan akan hilang atau mereda,” katanya, “bila Anda tahu bahwa Anda harus menyerahkan diri untuk diadili setiap hari. Adakah kebiasaan yang lebih baik daripada pemeriksaan hati nurani setiap hari? Kedamaian apa yang didapat dari pemeriksaan diri kita sendiri! Betapa tenangnya, pikiran menjadi bijaksana dan bebas, entah dipuji atau dicela, ketika ia bertindak sebagai penyelidik dan pengkritik rahasianya sendiri dan telah memeriksa perilakunya sendiri. Saya menggunakan latihan ini dan menguji diri saya setiap hari. Saat lampu padam dan keheningan telah terjadi... Aku mengingat kembali sepanjang hari dan meninjau kata-kata dan tindakanku. Aku tidak menyembunyikan apa pun dari diriku sendiri; aku tidak menghilangkan apa pun. Mengapa aku harus takut akan kesalahan apa pun ketika aku bisa berkata pada diriku sendiri: Berhati-hatilah untuk tidak melakukan ini lagi; kali ini aku memaafkanmu." (De Ira, III, 36.)

Kamis, 29 Februari 2024 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

 
Kamis, 29 Februari 2024
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
  
"Prapaskah adalah waktu yang baik untuk menemukan kembali iman kepada Tuhan sebagai kriteria dasar bagi kehidupan kita dan bagi kehidupan Gereja." - Paus Benediktus XVI, 17 Februari 2013.

  
Antifon Pembuka (Mzm 139 (138):23-24)

Ya Tuhan, ujilah dan selidiki jalanku. Periksalah batinku dan bimbinglah aku di jalan menuju hidup abadi.
  
Test me, O God, and know my thoughts. See that my path is not wicked,and lead me in the way everlasting.
   

Doa Pagi


Allah Bapa pencipta dan pemulih kesucian, arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar berkat kekuatan Roh-Mu kami tetap teguh dalam iman dan giat dalam karya. 
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                  

  Credit: wwing/istock.com
                
Bacaan dari Kitab Yeremia (17:5-10)
   
"Terkutuklah yang mengandalkan manusia. Diberkatilah yang mengandalkan Tuhan."
    
Beginilah firman Tuhan, “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatan sendiri, dan yang hatinya menjauh dari Tuhan! Ia seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya hari baik; ia akan tinggal di tanah gersang di padang gurun, di padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan tidak mengalami datangnya panas terik; ia seperti pohon yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. Betapa liciknya hati, lebih licik daripada segala sesuatu! Hati yang sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati dan menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan hasil perbuatannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Doa Sore

 
Karya:Tinnakorn Jorruang/istock.com


1. Hendaknya kita selalu berdoa, karena kita selalu membutuhkan pertolongan Tuhan. “mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.” (Lukas 18:1) Namun, ada saat-saat tertentu ketika kebutuhan akan Allah lebih besar dari biasanya. Hal ini terjadi ketika kita dicobai, atau ketika kita diancam oleh suatu kejahatan, baik secara rohani maupun jasmani. Kebutuhan kita juga lebih besar ketika kita harus mengambil keputusan penting atau tugas sulit yang harus dilakukan. Ketika kita hampir mati, kebutuhan akan Tuhan ini sangatlah mendesak.

Selain saat-saat ini, ada saat setiap hari ketika kita harus merasakan kebutuhan khusus untuk berlutut dan berdoa kepada Tuhan. Ini adalah saat kita akan tidur. Sebelum beristirahat, hendaknya kita berlutut di samping tempat tidur dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Kita mempunyai banyak alasan untuk berdoa. (1) Kita hendaknya bersyukur kepada Tuhan atas rahmat-Nya di siang hari. (2) Kita harus memohon ampun atas kurangnya kerjasama kita dengan anugerah yang telah Dia berikan kepada kita. (3) Kita harus memohon kepada Tuhan yang baik untuk memberi kita berkat baru.

Rabu, 28 Februari 2024 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

 

 


Rabu, 28 Februari 2024
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
 
“Yesus menyerahkan hidup-Nya untuk "menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mat 20:28). Ungkapan "untuk banyak orang" bukan menyempit, melainkan menempatkan seluruh umat manusia di hadapan pribadi Penebus satu-satunya, yang menyerahkan Diri, untuk menyelamatkannya Bdk. Rm 5:18-19.. Seturut teladan para Rasul Bdk. 2 Kor 5:15; 1 Yoh 2:2., Gereja mengajarkan bahwa Yesus wafat untuk semua manusia tanpa kecuali: "Tidak ada seorang manusia, tidak pernah ada seorang manusia, dan tidak akan ada seorang manusia, yang baginya Ia tidak menderita" (Sinode Quiercy 853: DS 624)” (Katekismus Gereja Katolik, No. 605)
 

Antifon Pembuka (Mzm 38 (37):22-23)

Jangan Kautinggalkan daku, ya Tuhan Allahku, jangan Kaujauhkan diri-Mu daripadaku. Bergegaslah menolong aku, ya Tuhan penyelamatku
 
Forsake me not, O Lord! My God, be not far from me! Make haste and come to my help, O Lord, my strong salvation!

 
Doa Pagi

 
Allah Bapa pemelihara alam semesta, peliharalah umat-Mu dan ajarilah kami berbuat baik. Bantulah kami dengan kekuasaan-Mu, agar kami layak menikmati anugerah surgawi.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
    
 Credit: JMLPYT/istock.com

Bacaan dari Kitab Yeremia (18:18-20)
   
 
"Persekongkolan melawan Nabi Yeremia."
    
Para lawan Nabi Yeremia berkata, “Marilah kita mengadakan persepakatan terhadap Yeremia, sebab imam tidak akan kehabisan pengajaran, orang bijaksana tidak akan kehabisan nasihat dan nabi tidak akan kehabisan firman. Marilah kita memukul dia dengan bahasanya sendiri dan jangan memperhatikan setiap perkataannya!” “Perhatikanlah aku, ya Tuhan, dan dengarkanlah suara pengaduanku! Akan dibalaskah kebaikan dengan kejahatan? Mereka telah menggali lubang untuk aku! Ingatlah bahwa aku telah berdiri di hadapan-Mu, dan telah berbicara membela mereka, supaya amarah-Mu disurutkan dari mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Kunjungan ke Sakramen Mahakudus

 


1. Setelah banyak rencana dan kekhawatiran hari itu, sungguh menyenangkan mengunjungi gereja di malam hari dan berlutut di hadapan Sakramen Mahakudus. Disana kita dapat menyembah Yesus dan berbincang penuh kasih dengan-Nya. Kita telah menghabiskan waktu berjam-jam dikelilingi oleh kebisingan dunia. Kini sungguh menenangkan untuk menghabiskan seperempat jam dalam doa hening di hadapan Yesus, sang tawanan cinta di dalam Tabernakel. Dialah yang mengundang kita. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Mat. 11:28) Ada banyak hal yang mengkhawatirkan kita. Kita memerlukan kata-kata nasihat yang akan menghilangkan keraguan kita dan menguatkan kita dalam penderitaan. Kita membutuhkan kata-kata penyemangat untuk mengusir kesedihan dan menghidupkan iman kita. Kita membutuhkan kata-kata kasih yang akan menyalakan api kasih kepada Tuhan di dalam hati kita. Semua ini dapat kita temukan saat kita berlutut di hadapan Tabernakel. Jangan akhiri hari tanpa mengupayakan pembaruan kekuatan Kristiani di kaki Yesus dalam Sakramen Mahakudus.

Selasa, 27 Februari 2024 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

 
Selasa, 27 Februari 2024
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
 
“Orang yang lemah-lembut ialah orang yang tahu bagaimana bersabar terhadap sesama dan terhadap dirinya sendiri.” (St. Yohanes dari Salib)
 

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 13 (12):4-5)

Terangilah mataku, agar aku jangan tertidur dalam maut; jangan sampai musuhku berkata: Dia telah kukalahkan!
  
Give light to my eyes lest I fall asleep in death, lest my enemy say: I have overcome him.


Doa Pagi


Allah Bapa Mahamulia, kami mohon lindungilah Gereja-Mu senantiasa. Tanpa Engkau segala usaha manusia akan gagal. Luputkanlah kami dari segala yang jahat dan bantulah kami mencapai kebahagiaan abadi.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
          
Credit:ThamKC/istock.com

Bacaan dari Kitab Yesaya (1:10.16-20)
  
 
"Belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan."
  
Dengarlah firman Tuhan, hai para pemimpin, manusia Sodom! Perhatikanlah pengajaran Allah kita, hai rakyat, manusia Gomora! “Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik. Usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuanganlah perkara janda-janda! Lalu kemarilah, dan baiklah kita berperkara! Firman Tuhan. Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil yang baik dari negeri ini. Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang.” Sungguh, Tuhan sendirilah yang mengucapkan ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Semangat dan Kelembutan

 


1. Jiwa yang suam-suam kuku atau lalai tidak dapat bertahan lama dalam rahmat Tuhan, dan apabila rahmat Tuhan dihilangkan, berarti matinya jiwa. Kehidupan rohani ibarat bukit yang terjal. Seorang manusia tidak bisa tinggal diam. Dia harus terus naik ke atas atau mulai tergelincir ke bawah. Barangsiapa berjuang di atas bukit, ia mendekati kesempurnaan dan Surga; siapa yang terpeleset ke belakang maka ia mendekati dosa dan Neraka. Tidak ada jalan tengah. Orang-orang yang suam-suam kuku adalah obyek kejijikan terhadap Pencipta mereka, Yang menjauhkan mereka dari diri-Nya. “Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.” (Wahyu 3:16)

Jadi menjadi orang Kristen yang biasa-biasa saja tidaklah cukup. Orang-orang yang setengah hati dan acuh tak acuh sudah menempuh jalan licin dosa dan berada dalam daftar tunggu Neraka. Berbahaya bagi siapa pun yang terus menerus berada dalam keadaan tidak kompeten secara rohani tanpa berpikir panjang. Seseorang yang tidak pernah memikirkan keselamatan dirinya sendiri sedang menderita penyakit serius. Dia menghadapi risiko hukuman kekal yang besar.

2. Tuhan kita tidak memerintahkan kita untuk sekedar berbudi luhur. Dia memerintahkan kita untuk menjadi sempurna. “Karena itu kamu harus menjadi sempurna, sama seperti Bapamu di surga sempurna.” (Mat. 5:48) Dia menyuruh kita untuk mengasihi Dia dengan segenap hati dan segenap jiwa kita. “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.” (Mat. 22:37) Dia memerintahkan kita untuk meninggalkan segalanya daripada menyinggung Dia, (Lukas 14:33) bahkan mencabut mata atau memotong tangan atau kaki jika hal itu menjadi penghalang bagi keselamatan kekal kita. (Mat. 18:8) Bagaimana kita bisa tetap bergeming dan tidak aktif menghadapi nasihat ini? Tingkat kesempurnaan yang diperintahkan Tuhan kepada kita tidak dapat dicapai tanpa rahmat-Nya, yang hanya dapat kita peroleh melalui doa yang sungguh-sungguh dan tak henti-hentinya. Semangat adalah prinsip yang menjiwai kehidupan spiritual. Hal ini memenangkan karunia Allah bagi kita dan membuat kita hampir kebal dari dosa.

Bacaan Harian: 26 Februari - 03 Maret 2024

Senin, 26 Februari 2024: Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U).
Dan. 9:4b-10; Mzm. 79:8,9,11,13; Luk. 6:36-38
 
Selasa, 27 Februari 2024:  Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U).
Yes. 1:10,16-20; Mzm. 50:8-9,16bc-17,21,23; Mat. 23:1-12.

Rabu, 28 Februari 2024: Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U).
Yer. 18:18-20; Mzm. 31:5-6,14,15-16; Mat. 20:17-28.  

Kamis, 29 Februari 2024: Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U).
Yer. 17:5-10; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 16:19-31.

Jumat, 01 Maret 2024: Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U).
Kej. 37:3-4,12-13a,17b-28; Mzm. 105:16-17,18-19,20-21; Mat. 21:33-43,45-46. 

Sabtu, 02 Maret 2024: Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U).
Mi. 7:14-15,18-20; Mzm. 103:1-2,3-4,9-10,11-12; Luk.15:1-3.11-32. 

Minggu, 03 Maret 2024: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U). 
Kel. 20:1-17 (singkat Kel. 20:1-3,7-8,12-17); Mzm. 19:8,9,10,11; 1Kor. 1:22-25; Yoh. 2:13-25.

Senin, 26 Februari 2024 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

 
Senin, 26 Februari 2024
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
 
“Rahmat dan pengampunan adalah kurnia Putra Tunggal, Tuhan dan Penyelamat kita Yesus Kristus” (St. Yohanes Krisostomus)
 

Antifon Pembuka (Mzm 26 (25):11-12)

Selamatkanlah aku, ya Tuhan, dan kasihanilah aku. Aku menempuh jalan yang lurus dan memuji Tuhan dalam himpunan umat

Redeem me, O Lord, and have mercy on me. My foot stands on level ground; I will bless the Lord in the assembly.

Doa Pagi
    
Ya Allah, Engkau menghendaki kami melakukan matiraga lahiriah untuk menyembuhkan batin kami. Bantulah kami melepaskan diri dari segala dosa agar sanggup menunaikan tugas kebaktian kepada-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
   
Gambar oleh kalhh dari Pixabay
Bacaan dari Nubuat Daniel (9:4b-10)    
 
"Kami telah berbuat dosa dan salah."
    
Ah, Tuhan, Allah yang Mahabesar dan dahsyat, yang memegang perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu, kami telah berbuat dosa dan salah; kami telah berlaku fasik dan telah memberontak; kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu. Kami pun tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri. Ya Tuhan, Engkaulah yang benar! Patutlah kami malu seperti pada hari ini, kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem, dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri ke mana Engkau telah membuang mereka oleh karena mereka berlaku murtad kepada Engkau. Ya Tuhan, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau. Pada Tuhan, Allah kami, ada belas kasih dan pengampunan, walaupun telah memberontak terhadap Dia, dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy