| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>
Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Sabtu, 15 November 2025 Hari Biasa Pekan XXXII

 
Sabtu, 15 November 2025
Hari Biasa Pekan XXXII

Ekaristi, sebagai sakramen cinta kasih, memiliki hubungan istimewa dengan kasih antara laki-laki dan perempuan yang dipersatukan dalam perkawinan. Suatu pemahaman yang lebih mendalam akan hubungan ini diperlukan pada masa sekarang. Paus Yohanes Paulus II kerap kali berbicara mengenai karakteristik perkawinan dari Ekaristi dan hubungan istimewanya dengan Sakramen Perkawinan: “Ekaristi adalah sakramen penebusan kita. Ekaristi adalah sakramen dari Sang Pengantin dan Sang Mempelai.” Di samping itu, “Seluruh kehidupan Kristen diwarnai cinta mempelai antara Kristus dan Gereja. Pembaptisan, langkah masuk ke dalam Umat Allah, sudah merupakan satu misteri mempelai; ia boleh dikatakan `permandian perkawinan', yang mendahului perjamuan perkawinan, Ekaristi. Secara tanpa batas Ekaristi menguatkan kesatuan dan kasih yang tak terpisahkan dalam setiap perkawinan Kristen. Dengan kuasa sakramen, ikatan perkawinan secara intrinsik dipertalikan dengan persatuan ekaristis Kristus sang Pengantin dengan Mempelai-Nya, yakni Gereja (bdk Efesus 5:31-32). Kesepakatan bersama yang saling dipertukarkan suami dan isteri dalam Kristus, yang menjadikan mereka sebagai suatu komunitas hidup dan kasih, juga memiliki dimensi ekaristik. Sungguh, dalam teologi St Paulus, kasih suami isteri merupakan suatu tanda sakramental akan kasih Kristus bagi Gereja-Nya, kasih yang mencapai puncaknya pada Salib, ungkapan “perkawinan-Nya” dengan umat manusia dan pada saat yang sama merupakan asal mula dan jantung Ekaristi. Untuk alasan ini Gereja menyatakan kedekatan rohaninya yang istimewa kepada mereka semua yang telah membangun keluarga mereka dalam Sakramen Perkawinan. (Anjuran Apostolik “Sacramentum Caritatis” No. 27, Paus Benediktus XVI, 22 Februari 2007)


Antifon Pembuka (Mzm 19:2-3)

Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, kisahkanlah segala mukjizat-Nya. Berbahagialah atas nama-Nya yang kudus, bergembiralah kamu semua yang mencari Tuhan.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang mahabaik, perkenankanlah kami selalu dengan setia menjaga misteri yang telah Kaunyatakan kepada kami dalam diri Yesus Putra-Mu terkasih. Semoga hidup kami memperlihatkan bakti setia kami kepada sabda-Nya yang membawa kehidupan dan kebebasan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (18:14-16;19:6-9)  
   
"Jalan tanpa rintangan muncul di Laut Merah, dan rakyat melonjak-lonjak bagaikan anak domba."
  
Ketika segalanya diliputi sunyi senyap dan malam telah mencapai puncak peredarannya yang cepat maka sabda-Mu, yang mahakuasa, laksana pejuang yang garang, melompat dari dalam surga, dari atas takhta kerajaan ke tengah-tengah negeri yang celaka. Bagaikan pedang yang tajam dibawanya perintah-Mu yang lurus. Sambil berdiri tegak ia memenuhi seluruh negeri dengan maut. Ia menjamah langit sambil berdiri di bumi. Sungguh dengan taat kepada perintah-Mu seluruh tata ciptaan diubah sama sekali, supaya anak-anak-Mu jangan sampai mendapat celaka. Maka nampaklah awan membayangi perkemahan, tanah kering muncul di tempat yang tadinya berair, jalan tanpa rintangan muncul dari Laut Merah, dan lembah kehijau-hijauan timbul dari empasan ombak yang hebat. Di bawah lindungan tangan-Mu seluruh bangsa melewati tempat itu, seraya melihat pelbagai tanda yang menakjubkan. Mereka pergi seperti kuda menuju padang rumput, dan melonjak-lonjak bagaikan anak domba, sambil memuji Engkau, ya Tuhan, yang telah menyelamatkan mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan.
Ayat. (Mzm 105:2-3.36-37.42-43)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Dibunuh-Nya anak-anak sulung di seluruh negeri, pangkal segala kegagahan mereka: Ia menuntun umat-Nya keluar membawa perak dan emas, dan di antara suku-suku mereka tidak ada yang tergelincir.
3. Sebab Ia ingat akan firman-Nya yang kudus, yang disampaikan-Nya kepada Abraham, hamba-Nya. Ia menuntun umat-Nya keluar dengan kegirangan, dan orang-orang pilihan-Nya dengan sorak sorai.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (2Kor 8:9)
Allah memanggil kita agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.
   

Inilah Injil Suci menurut Lukas (18:1-8)
 
"Bukankah Allah akan membenarkan pada pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya?"
 
Pada suatu ketika Yesus menceritakan suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Ia berkata, “Di suatu kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Di kota itu ada pula seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata, ‘Belalah hakku terhadap lawanku’. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi ia kemudian berkata dalam hatinya, ‘Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan daku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan terus menerus datang dan akhirnya menyerang aku.” Lalu Yesus berkata, “Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Bukankah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu, ‘Ia akan segera menolong mereka’. Akan tetapi jika Anak Manusia datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
 


  Ada banyak hal yang tampaknya tak pernah kita bosan lakukan.

Misalnya, kita tak pernah bosan menonton TV, makan enak, berselancar di internet, berbelanja, bepergian, atau apa pun.

Namun, ketika menyangkut doa dan hal-hal rohani, entah bagaimana kita mudah lelah.

Para murid Yesus mungkin merasakan hal yang sama. Mereka tak pernah bosan menyaksikan Yesus melakukan mukjizat setiap hari, misalnya menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, membuat orang buta melihat dan orang lumpuh berjalan, dll.

Semua itu adalah peristiwa yang spektakuler dan luar biasa, dan sungguh menarik untuk disaksikan.

Namun Yesus memanggil murid-murid-Nya bukan hanya untuk menyaksikan bagaimana Ia melakukan mukjizat, tetapi untuk mengikuti-Nya.

Ia memanggil mereka untuk bertobat dan beriman lebih dalam kepada Tuhan.

Yesus tahu bahwa Ia sendiri tidak dapat melakukan mukjizat tanpa doa dan kasih yang mendalam kepada Bapa-Nya.

Karena itulah Ia menceritakan perumpamaan Injil untuk mengajarkan mereka pentingnya doa. Intinya, Dia berpesan agar mereka senantiasa berdoa tanpa jemu-jemu.

Karena doa bukanlah tentang mendapatkan hasil instan; melainkan tentang kesabaran dan ketekunan.

Banyak orang menjadi orang kudus yang hebat bukan karena pengalaman dan penglihatan mereka yang tiba-tiba tentang Tuhan.

Sebaliknya, kehidupan doa merekalah yang membuat mereka tetap dekat dengan Tuhan dan sesama. Semoga kita juga memiliki kesabaran untuk bertekun dalam doa dan memelihara iman.


Antifon Komuni (Keb 18:14)

Ketika segalanya diliputi kesunyian dan malam mencapai puncak peredarannya turunlah sabda-Mu yang kuasa, ya Tuhan, dari surga, dari singgasana kerajaan.  
 
 
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 

Doa Malam
   
Tuhan Yesus, tambahkanlah dalam diriku, ketekunan dan kesetiaan dalam doa yang dilandasi oleh iman yang hidup. Semoga aku mampu mengalahkan kemalasan dan kesombongan, bahwa tanpa doa dan kekuatan rahmat-Mu pun aku bisa melakukan sesuatu yang baik. Tuhan, ampunilah aku dan berbelas kasihlah kepadaku, kini dan untuk selama-lamanya. Amin.

RENUNGAN PAGI

renunganpagi.id 2025 -

Privacy Policy