
Peringatan Wajib St. Yohanes Maria Vianney, Imam
“Di dalam doa yang dilakukan dengan baik, semua kesulitan lenyap, seperti salju di bawah sinar matahari” (St. Yohanes Maria Vianney)
Antifon Pembuka (Mzm 132 (131):9)
Semoga imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.
Your priests, O Lord, shall be clothed with justice; your holy ones shall ring out their joy
Doa Pagi
Allah Bapa Yang Mahakuasa dan penuh belaskasih, Engkau sudah memasyhurkan Santo Yohanes Maria, karena kegiatannya sebagai pastor di Ars. Semoga berkat doa dan teladannya kami berusaha membawa sesama kepada cinta kasih Kristus dan dapat memperoleh kemuliaan abadi bersama mereka. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
"Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas bangsa ini."
Sekali peristiwa, dalam perjalanannya melintasi gurun pasir, orang-orang Israel berkata, “Siapa yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat akan ikan yang kita makan di Mesir tanpa bayar, akan mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tiada sesuatu pun yang kita lihat kecuali manna.” Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah. Orang-orang Israel berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dengan lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa penganan yang digoreng. Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ. Musa mendengar keluh kesah bangsa itu, sebab orang-orang dari setiap keluarga menangis di depan pintu kemahnya. Maka bangkitlah murka Tuhan dengan sangat, dan hal itu dinilai jahat oleh Musa. Maka Musa berkata kepada Tuhan, “Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk, dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu? Mengapa Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini? Akukah yang mengandung atau melahirkan bangsa ini? Mengapa Engkau berkata kepadaku, ‘Pangkulah dia seperti seorang inang memangku anak yang sedang menyusu? Bimbinglah dia ke tanah yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyangnya!’ Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dan berkata, ‘Berilah kami daging untuk dimakan.’ Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku. Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja; jika aku mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu janganlah kiranya aku mengalami malapetaka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak sorailah bagi Allah, kekuatan kita.
Ayat. (Mzm 81:12-13.14-15.16-17; Ul: 2a)
1. Umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri!
2. Sekiranya umat-Ku mendengar Aku; sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan, seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan para lawan mereka Kupukul dengan tangan-Ku.
3. Orang-orang yang membenci Tuhan akan tunduk kepada-Nya, dan itulah nasib mereka untuk selama-lamanya. Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.
Inilah Injil Suci menurut Matius (14:13-21)
"Sambil menengadah ke langit Yesus mengucapkan doa berkat;
dibagi-bagi-Nya roti itu, dan diberikan-Nya kepada para murid. Lalu para
murid membagi-bagikannya kepada orang banyak."
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
atau
Inilah Injil Suci menurut Matius (17:22-27)
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya ada di Galilea. Ia
berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan
manusia; mereka akan membunuh Dia, tapi pada hari ketiga Ia akan
dibangkitkan.” Maka hati para murid itu pun sedih sekali. Ketika Yesus
dan para murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah seorang pemungut pajak
bait Allah kepada Petrus dan berkata, “Apakah gurumu tidak membayar
pajak dua dirham?” Jawab Petrus, “Memang membayar.” Ketika Petrus masuk
rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan, “Bagaimana pendapatmu,
Simon? Dari siapa raja-raja di dunia ini memungut bea dan pajak? Dari
rakyatnya atau dari orang asing?” Jawab Petrus, “Dari orang asing!” Maka
kata Yesus kepadanya, “Jadi bebaslah rakyatnya! Tetapi agar kita jangan
menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan
ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka
engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu
dan bayarlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu.”
Renungan
Inilah Injil Suci menurut Matius (17:22-27)
"Ia akan dibunuh, tetapi Ia akan bangkit. Putra-putra raja bebas dari pajak."
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Ketika kita melihat masalah-masalah yang dihadapi dunia kita, kita bertanya-tanya seperti apa masa depan yang terbentang di hadapan kita. Ekologi dunia kita berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan dan kritis. Namun, dunia tampaknya lebih peduli untuk menghasilkan uang dan memiliki lebih banyak kekayaan. Dunia tampaknya menggunakan perang dan kekerasan, serta mencoba membuktikan siapa yang lebih berkuasa. Dunia tampaknya menghindari isu-isu kemanusiaan yang sebenarnya dan berfokus pada kesenangan dan kemewahan.
Dalam Kitab Bilangan 11:4b-15, kita melihat bangsa Israel mengeluh tentang kesulitan yang mereka hadapi. Mereka merindukan makanan yang mereka nikmati di Mesir, melupakan penderitaan yang mereka alami di sana. Allah mendengarkan keluhan mereka dan memelihara mereka, menunjukkan kepedulian-Nya bahkan ketika mereka tidak bersyukur. Kepedulian Allah terhadap bangsa Israel mengingatkan kita bahwa Dia mendengarkan kebutuhan kita. Bahkan ketika kita mengeluh atau merasa tidak puas, Allah tetap hadir. Dia memelihara kita, bahkan ketika kita tidak menyadari kepedulian-Nya. Sabda Tuhan hari ini mengajarkan kita untuk lebih percaya kepada-Nya. Ketika kita merasa gelisah atau tidak puas, kita hendaknya ingat bahwa Allah mendengarkan kita. Dia akan memenuhi kebutuhan kita sebagaimana yang Dia lakukan untuk bangsa Israel.
Dalam Injil, para murid ingin mengambil solusi mudah dengan menyuruh orang banyak yang berjumlah lebih dari 5.000 orang itu pergi untuk mengurus diri mereka sendiri. Para murid hanya memiliki lima roti dan dua ikan, dan itu pun tidak cukup bagi mereka. Namun, Yesus mengajarkan para murid bahwa ketika mereka menghadapi masalah, bahkan dengan sumber daya yang terbatas dan pas-pasan, berkat Tuhan akan cukup. Marilah kita juga belajar bahwa ketika kita menghadapi masalah hidup yang nyata, marilah kita memohon berkat Tuhan. Dengan berkat Tuhan, kita akan memiliki solusi dan juga harapan untuk masa depan.. (RENUNGAN PAGI)
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Antifon Komuni (Mzm 81:17)
Umat-Ku akan Kuberi makan sari gandum, dan akan kukenyangkan dengan madu dari gunung batu.
Umat-Ku akan Kuberi makan sari gandum, dan akan kukenyangkan dengan madu dari gunung batu.
Doa Malam
Tuhan, terima kasih atas perhatian dan belas kasih-Mu. Bantulah aku untuk percaya kepada-Mu dan mengingat pertolongan-Mu di masa lalu. Bimbinglah aku untuk menunjukkan belas kasih kepada sesama. Amin.