| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>
Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Selasa, 07 Oktober 2025 Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Ratu Rosario

 

Selasa, 07 Oktober 2025
Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Ratu Rosario   
  
Sebagai doa damai, rosario selalu dan akan selalu menjadi doa keluarga dan doa untuk keluarga. Ada saatnya dulu, bahwa doa ini menjadi doa kesayangan keluarga, dan doa ini yang membawa setiap anggota keluarga menjadi sekat satu sama lain…. Kita perlu kembali kepada kebiasaan doa keluarga bersama berdoa untuk keluarga-keluarga…. Keluarga yang berdoa bersama, akan tetap tinggal bersama. … Para anggota keluarga, dengan mengarahkan pandangan pada Yesus juga akan mempu memandang satu sama lain dengan mata kasih, siap untuk berbagi, untuk saling mendukung, saling mengampuni dan melihat perjanjian kasih mereka diperbaharui oleh Roh Allah sendiri.” (Rosarium Virginis Mariae, 41, Paus Yohanes Paulus II)
  
   
Antifon Pembuka (Bdk. Luk 1:28, 42)

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu.

Hail Mary, full of grace, the Lord is with you. Blessed are you among women and blessed is the fruit of your womb.
  
Doa Pagi
 
Allah Bapa Yang Mahamurah, kami mengetahui dari kabar malaikat bahwa Yesus Kristus, Putra-Mu, menjadi manusia. Kami mohon, curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya berkat sengsara dan salib-Nya kami diantar kepada kebangkitan mulia. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,  Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan-bacaan dan Mazmur Tanggapan dari hari biasa, atau dari Rumus Umum SP. Maria, misalnya: Kis 1:12-14; MT Luk 1:46-47.48-49.50-51.52-53.54-55; R: Berbahagialah engkau, Perawan Maria, karena engkau telah mengandung Putra Bapa kekal, atau: alleluya; -- Luk 1:26-38
Bunda Maria Rosario Lepanto, doakanlah kami, berikanlah kami kedamaian dan kebebasan untuk menjalankan iman kami tanpa rasa takut. Gambar: Pertempuran Lepanto oleh Jose Ferre Clauzel CC BY-SA 4.0



Bacaan dari Nubuat Yunus (3:1-10)
    
   
"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan Tuhan menaruh belas kasih."
    
Untuk kedua kalinya Tuhan bersabda kepada Yunus, “Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kusabdakan kepadamu.” Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan sabda Tuhan. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, “Empat puluh hari lagi maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.” Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa; baik dewasa maupun anak-anak mengenakan kain kabung. Setelah kabar itu sampai kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya; diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, “Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.” Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4ab.7-8; Ul: 3)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah seruanku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.
3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel! Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 11:28)
Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (10:38-42)
  
"Marta menerima Yesus di rumahnya, ia telah memilih bagian yang paling baik."
  
Dalam perjalanan ke Yerusalem Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria itu duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan sabda-Nya. Tetapi Marta sangat sibuk melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan peduli, bahwa saudariku membiarkan daku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Yesus menjawabnya, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu. Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


  
ATAU
 

Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:12-14)
    
   
"Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa."
     
Setelah Yesus diangkat ke surga, dari bukit yang disebut Bukit Zaitun kembalilah para rasul ke Yerusalem yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya. Setelah tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus. Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Kidung Tanggapan
Ref. Perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa, kuduslah nama-Nya.
Ayat. (Luk 1:46-47.48-49.50-51.52-53.54-55; Ul: 49)
1. Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini.
2. Mulai sekarang aku disebut yang bahagia oleh sekalian bangsa. Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa; kuduslah nama-Nya.
3. Kasih sayang-Nya turun-temurun kepada orang yang takwa. Perkasalah perbuatan tangan-Nya; dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
4. Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya. Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan; orang kaya diusir-Nya dengan tangan kosong.
5. Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel, hamba-Nya. Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunannya untuk selama-lamanya.
  
Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, Kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:38)
Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataan-Mu.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (1:26-38)
   
"Sesungguhnya, engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
    
Dalam bulan keenam, Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud. Nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikarunia, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hati, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhurnya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang dikatakan mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada hal yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu.” Lalu malaikat itu meninggalkan Maria.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
     
   Hari ini, Gereja Katolik Roma memperingati Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Pesta ini memperingati kemenangan angkatan laut tahun 1571 yang mengamankan Eropa dari invasi Turki. Paus St. Pius V mengaitkan kemenangan ini dengan perantaraan Santa Perawan Maria, yang dipanggil pada hari pertempuran melalui kampanye berdoa Rosario di seluruh Eropa.

Para awak kapal di lebih dari 200 kapal berdoa Rosario sebagai persiapan menghadapi pertempuran tersebut – seperti yang dilakukan umat Kristiani di seluruh Eropa, yang didorong oleh Paus untuk berkumpul di gereja mereka untuk berdoa kepada Perawan Maria melawan pasukan Turki yang menakutkan.

Beberapa catatan mengatakan bahwa Paus Pius V diberikan penglihatan ajaib tentang kemenangan menakjubkan Liga Suci. Tidak diragukan lagi, Paus memahami pentingnya peristiwa hari itu, ketika ia akhirnya diberitahu bahwa semua kecuali 13 dari hampir 300 kapal Turki telah ditangkap atau ditenggelamkan. Dia tergerak untuk melembagakan pesta yang sekarang dirayakan secara universal sebagai Santa Perawan Maria, Ratu Rosario.

“Sudah menjadi kebiasaan umat Katolik dalam bahaya dan masa-masa sulit untuk pergi mencari perlindungan kepada Maria.”
(Paus Leo XIII)

“Devosi ini, yang begitu besar dan begitu penuh keyakinan, kepada Ratu Surga yang agung,”
lanjut Paus Leo, “belum pernah bersinar dengan cemerlang seperti ketika Gereja Tuhan tampaknya berada dalam bahaya oleh kekerasan bidah, atau oleh kekerasan yang dilakukan oleh bidah kerusakan moral yang tidak dapat ditoleransi, atau karena serangan musuh-musuh yang kuat.” Salah satu “serangan” yang paling utama adalah pertempuran Lepanto, sebuah momen berbahaya dan menentukan dalam sejarah Eropa dan Gereja. Itulah sebabnya Gereja memperingati peristiwa itu dalam suatu perayaan pesta.

Perkembangan rosario mempunyai sejarah yang panjang. Pertama, praktik yang dikembangkan adalah mendoakan 150 Bapa Kami dengan meniru 150 Mazmur. Lalu ada amalan paralel mendoakan 150 Salam Maria. Tak lama kemudian, misteri kehidupan Yesus melekat pada setiap Salam Maria.

Tujuan dari rosario adalah untuk membantu kita merenungkan misteri besar keselamatan kita. Fokus utamanya adalah pada Yesus – kelahiran, kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Bapa Kami mengingatkan kita bahwa Allah Bapa adalah pemrakarsa keselamatan. Salam Maria mengingatkan kita untuk bersama Maria merenungkan misteri ini. Hal-hal tersebut juga menyadarkan kita bahwa Maria telah dan sedang bersatu erat dengan Putranya dalam semua misteri keberadaan-Nya di bumi dan surgawi. Kemuliaan mengingatkan kita bahwa tujuan segala kehidupan adalah kemuliaan Tritunggal.

Rosario menarik bagi banyak orang. Ini sederhana. Pengulangan kata-kata yang terus-menerus membantu menciptakan suasana untuk merenungkan misteri Tuhan. Kita bisa merasakan Yesus dan Maria menyertai kita dalam suka dan duka hidup. Kita bertumbuh dalam pengharapan bahwa Tuhan akan membawa kami untuk berbagi dalam kemuliaan Yesus dan Maria selamanya.(RENUNGAN PAGI).
 
Baca renungan lainnya di lumenchisti.id silakan klik tautan ini 
  
Antifon Komuni (Luk 1:31)
    
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

Behold, you will conceive in your womb and bear a son, and you shall name him Jesus.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id

renunganpagi.id 2025 -

Privacy Policy