| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>
Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Senin, 20 Oktober 2025 Hari Biasa Pekan XXIX

 
Senin, 20 Oktober 2025
Hari Biasa Pekan XXIX
     
 Jika kita adalah ahli waris Kristus, baiklah kita tetap tinggal dalam damai Kristus.
Jika kita adalah anak-anak Allah, kita harus menjadi pembawa damai.. - B. Paus Pius IX
  

Antifon Pembuka (bdk Rm 4:21-22)

Abraham penuh keyakinan bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Maka hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.

Doa Pagi

Allah Bapa kami di surga, sumber sukacita, bangunlah kiranya kami menjadi Gereja, yang didasari batu sendi sejati, ialah Yesus Kristus. Semoga kami Kaupenuhi pula dengan sukacita, karena diperkenankan mengimani Engkau. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (4:20-25)   
    
"Kita pun dibenarkan karena mengimani Allah."
  
Saudara-saudara, terhadap janji Allah Abraham tidak bimbang karena kurang percaya, tetapi sebaliknya, ia malahan diperkuat dalam imannya dan memuliakan Allah. Ia yakin penuh bahwa Allah berkuasa melaksanakan apa yang telah dijanjikan-Nya. Maka hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. Kata-kata ‘hal ini diperhitungkan kepadanya’ tidak ditulis untuk Abraham saja, tetapi untuk kita juga, sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus yang telah diserahkan karena pelanggaran kita, dan dibangkitkan demi pembenaran kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya.
Ayat. (Luk 1:69-70.71-72.73-75; Ul: 68)
1. Tuhan telah mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud, hamba-Nya. Seperti dijanjikan-Nya dari sediakala dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus.
2. Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita, dan dari tangan semua lawan yang membenci kita. Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sebab Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita, akan membebaskan kita dari tangan musuh, agar kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut, dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (12:13-21)
  
"Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?"
  
Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang. Salah seorang dari mereka berkata kepada Yesus, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan daku.” Tetapi Yesus menjawab, “Saudara, siapa yang mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu.” Kemudian Ia menceritakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak punya tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’. Lalu katanya, ‘Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya. Beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!’ Tetapi Allah bersabda kepadanya, ‘Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?’ Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
 
Berjanji tentu bukan tindakan yang asal-asalan. Berjanji lebih dari sekadar menepati janji. Berjanji berarti menanamkan karakter dan integritas seseorang ke dalamnya. Namun, karena terlalu banyak janji yang diingkari, bahkan janji itu sendiri pun tidak lagi terdengar serius. Namun, ketika Allah berjanji, kita dapat yakin bahwa Dia akan menepatinya.

Dalam bacaan pertama, ketika Allah berjanji kepada Abraham, Abraham menolak untuk mengingkarinya atau bahkan meragukannya. Abraham memperoleh kekuatan dari iman dan memuliakan Allah, yakin bahwa Allah memiliki kuasa untuk melakukan apa yang telah Dia janjikan. Yesus adalah janji Allah. Yesus adalah Juruselamat yang dijanjikan. Dan Yesus mengajar kita untuk percaya dan yakin pada pemeliharaan Allah bahwa Dia akan memelihara kita. Menyangkal atau meragukan janji Allah berarti bersikap bodoh dan mengandalkan diri sendiri. Jadi, meskipun kita memiliki kekayaan dan harta yang berlimpah, kita harus menyadari bahwa kita tidak dapat membawanya melampaui dunia ini. Marilah kita ingat bahwa iman adalah harta kita, dan marilah kita menjadikan diri kita kaya di hadapan Allah.
 
Antifon Komuni (Luk 1:68)
 
Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi dan membebaskan umat-Nya.     
 
 
  
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 

RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id

renunganpagi.id 2025 -

Privacy Policy