| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 20 Juli 2008 Hari Minggu Biasa XVI

Minggu, 20 Juli 2008
Hari Minggu Biasa XVI

"Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan." (Rm 8:26-27)

Antifon Pembuka

Allahlah penolongku, Tuhanlah yang menopang hidupku. Maka dengan rela aku mempersembahkan korban, dan memuji kebaikan-Mu, ya Tuhan. (Mzm 53:6.8)

Doa Renungan


Allah yang setia, dengan penuh kasih sayang Engkau menopang hidup kami, serta menolong kami mengatasi segala kesulitan, tantangan, dan krisis. Bantulah kami agar tetap penuh cinta dan setia menjalankan kewajiban kami sebagai orang Katolik. Injil hari ini mengingatkan betapa kami mudah terbakar dan terlalu cepat berprasangka atau menghakimi sesama. Dengan demikian kami telah tidak berlaku adil dan sabar menanti karya Roh Kudus dalam diri sesama. Ya Allah, penuhilah hati kami dengan Roh Kudus, roh kebijaksanaan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan (12:13.16-19)

"Apabila mereka berdosa, Kauberi kesempatan untuk bertobat."

Selain Engkau, tidak ada Allah yang memelihara segala-galanya, sehingga Engkau harus membuktikan kepadanya bahwa Engkau menghukum dengan adil. Asas keadilan-Mu adalah kekuatan-Mu, dan karena berdaulat atas semuanya maka Engkau bersikap lunak terhadap segala sesuatu. Kekuatan-Mu hanya Kauperlihatkan apabila orang tak percaya akan kepenuhan kuasa-Mu, orang yang berani menentang kekuasaan-Mu Kaupermalukan. Tetapi, meskipun Engkau Penguasa yang kuat, Engkau mengadili dengan belas kasihan, dan dengan sangat murah hati memperlakukan kami. Sebab kalau mau, Engkau dapat berbuat apa saja. Dengan berlaku demikian Engkau mengajar umat-Mu bahwa orang benar harus sayang akan manusia. Anak-anak-Mu Kauberi harapan yang baik ini: Apabila mereka berdosa, Kauberi kesempatan untuk bertobat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim
Ayat. (Mzm 86:5-6.9-10.15-16a; Ul: lih 5a)

1. Ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan dan perhatikanlah suara permohonanku.
2. Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan; mereka akan memuliakan nama-Mu: Tuhan, sungguh besarlah Engkau! Engkau melakukan keajaiban-keajaiban hanya Engkaulah Allah!
3. Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah pengasih dan penyayang, Engkau sabar dan berlimpah kasih setia. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:26-27)

"Roh berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan."

Saudara-saudara, Roh membantu kita dalam kelemahan kita. Sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa. Tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelami hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah berdoa untuk orang-orang kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Mzm 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:24-30/43)

"Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba."


Sekali peristiwa Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang banyak, kata-Nya, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, tampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba Tuan ladang itu dan berkata kepadanya, "Tuan, bukankah benih baik yang Tuan taburkan di ladang Tuan? Dari manakah lalang itu?' Jawab Tuan itu, 'Seorang musuh yang melakukannya!' Lalu berkatalah hamba-hamba itu, 'Maukah Tuan supaya kami pergi mencabuti lalang itu?' Tetapi ia berkata, 'Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabuti lalangnya. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, 'Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berbekas-bekas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam lambungku.!'"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Lalang yang tumbuh di antara gandum dapat diartikan sebagai aspek temperamen kita yang mau menguasai orang lain. Karakter yang terlalu menonjol dan kuat dapat menimbulkan ekses.

Dosa dapat terjadi justru karena penggunaan peluang dan kekuasaan secara berlebihan. Orang yang berkuasa atas hukum dapat memenjarakan yang tidak bersalah, tetapi membiarkan penjahat besar bebas gentayangan. Biji baik dalam diri kita berkembang menjadi duri dan pohon buah yang baik berubah menjadi pohon beracun. Ibarat ragi yang semestinya membuat adonan mengembang justru mengakibatkan roti yang keras membatu.

Sikap dan talenta kita mesti memudahkan kita untuk semakin baik, berbuah, dan memiliki hidup yang bermakna. Kepandaian dan karisma yang kita miliki mestinya menjadi inspirasi bagi orang lain untuk berkembang. Kita harus semakin mampu untuk saling memberdayakan.

Yesus mengajarkan agar kita bersabar, bahkan terhadap mereka yang bersalah dan menyusahkan kita. Sebab, dengan demikianlah kita dapat memenangkannya. Kita menjadikan semakin banyak orang diuntungkan dan mengupayakan agar sedapat mungkin tidak ada yang dirugikan. Tunggulah sampai saat panen, baru memisahkan lalang dari gandum.

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

Sabtu 19 Juli 2008

Sabtu 19 Juli 2008
  • Bacaan I : Mi 2:1-5
  • Bacaan Injil : Mat 12:14-21
Doa Renungan

Ya Yesus, Engkau mengenal aku apa adanya. Engkau mengetahui segala kelemahan dan ketidak berdayaanku. Aku mohon kepada-Mu supaya Engkau membantu aku dalam segala kelemahanku. Biarlah Roh Kudus-Mu sendiri yang memberi kekuatan kepadaku, agar aku dapat berjalan dalam terang kasih-Mu pada hari ini. Ya Yesus, dampingilah aku pada hari ini. Amin.

Pembacaan dari Nubuat Mikha (2:1-5)

"Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai putri Sion."

Celakalah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan yang merencanakan kejahatan di tempat tidurnya; yang melakukannya di waktu fajar, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya; yang apabila menginginkan ladang-ladang, mereka merampasnya, dan rumah-rumah, mereka menyerobotnya; yang menindas orang dengan rumahnya, manusia dengan milik pusakanya! Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku merancang malapetaka terhadap kaum ini, dan kamu tidak dapat menghindarkan lehermu dari padanya; kamu tidak dapat lagi berjalan angkuh, sebab waktu itu adalah waktu yang mencelakakan. Pada hari itu orang akan melontarkan sindiran tentang kamu dan akan memperdengarkan suatu ratapan dan akan berkata: "Kita telah dihancurluluhkan! Bagian warisan bangsaku telah diukur dengan tali, dan tidak ada orang yang mengembalikannya, ladang-ladang kita dibagikan kepada orang-orang yang menawan kita." Sebab itu tidak akan ada bagimu orang yang melontarkan tali dengan undian di dalam jemaah TUHAN.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan orang yang tertindas.
Ayat. (Mzm 10:1-2.3-4.7-8.14)
1. Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya Tuhan, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan? Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
2. Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista Tuhan. Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
3. Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan. Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah.
4. Engkau memang melihatnya, sebab Engkaulah yang melihat kesusahan dan sakit hati, supaya Engkau mengambilnya ke dalam tangan-Mu sendiri. Kepada-Mulah orang lemah menyerahkan diri; untuk anak yatim Engkau menjadi penolong.


Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:14-21)

"Dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan."

Sekali peristiwa, orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus. Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Tuhan menciptakan segalanya cukup bagi semua manusia asal kita rela berbagi dan saling memperhatikan. Mikha mengkritik umat Israel yang tidak pernah puas hingga merampas hak orang lain, sampai-sampai dia berkata, "Celakalah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan yang merencanakan kejahatan di tempat tidurnya ...." (Mi 2:1). Tujuan mereka keluar dari Mesir untuk memperoleh kemerdekaan berubah menjadi kerakusan hingga merampas tanah tetangga dan orang sekeliling.

Kemakmuran seseorang jangan menjadi sumber penderitaan orang lain sebab bangsa kafir pun bisa dijadikan Tuhan menjadi sesama pewaris bersama kaum Israel.

Kesejahteraan terwujud bila kita saling peduli dan terutama bila sanggup ikut menanggung derita dan kesulitan orang lain, termasuk orang tak dikenal seperti dilaksanakan Hamba Allah.

Orang-orang Kristiani tidak boleh hanya berpikir tentang diri atau kelompoknya sendiri. Seperti Yesus, para pengikut-Nya pun harus memberi perhatian dan merawat orang lain termasuk mereka yang dipandang asing kendati tak memperoleh pengakuan dari pihak mana pun seperti Hamba Allah yang melakukan tugas-Nya dengan diam dan tanpa gembar-gembor.

Ya Tuhan, ingatlah akan aku ketika mengalami kesepian dan diabaikan orang. Kuat­kan­lah aku untuk berbagi kasih-Mu dengan orang asing, orang miskin, dan tertindas. Amin.

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

Jumat 18 Juli 2008

Jumat 18 Juli 2008
  • Bacaan I : Yes 38:1-6.21-22.7-8
  • Bacaan Injil : Mat 12:1-8
Doa Renungan

Allah Bapa yang maharahim, Engkau lebih menyukai belas kasih daripada persembahan. Ajarlah kami untuk belajar berbelas kasih kepada sesama kami dan ajarlah kami untuk tidak memikirkan diri sendiri, seperti Yesus Putera-Mu yang penuh belas kasih kepada banyak orang yang menderita. Sebab Dialah Tuhan pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (38:1-6.21-22; 7-8)

"Aku telah mendengar doamu dan melihat air matamu."

Pada waktu itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi." Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN. Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. Maka berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: "Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi, dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur dan Aku akan memagari kota ini. Kemudian berkatalah Yesaya: "Baiklah diambil sebuah kue ara dan ditaruh pada barah itu, supaya sembuh!" Sebelum itu Hizkia telah berkata: "Apakah yang akan menjadi tanda, bahwa aku akan pergi ke rumah TUHAN?" Jawab Yesaya, "Inilah yang akan menjadi tanda bagimu dari TUHAN, bahwa TUHAN akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya: Sesungguhnya, bayang-bayang pada penunjuk matahari buatan Ahas akan Kubuat mundur ke belakang sepuluh tapak yang telah dijalaninya." Maka pada penunjuk matahari itu mataharipun mundurlah ke belakang sepuluh tapak dari jarak yang telah dijalaninya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkau telah menyelamatkan hidupku.
Ayat. (Yes 38:10.11.12abcd.16)
1. Aku ini berkata: Dalam pertengahan umurku aku harus pergi, ke pintu gerbang dunia orang mati aku dipanggil untuk selebihnya dari hidupku.
2. Aku berkata: aku tidak akan melihat Tuhan lagi di negeri orang-orang yang hidup; aku tidak akan melihat seorangpun lagi di antara penduduk dunia.
3. Pondok kediamanku dibongkar dan dibuka seperti kemah gembala; seperti tukang tenun menggulung tenunannya aku mengakhiri hidupku; Tuhan memutus nyawaku dari benang hidup. Dari siang sampai malam Engkau membiarkan aku begitu saja,
4. Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Engkau; tenangkanlah rohku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh!

Bait Pengantar Injil do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:27) 2/4
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka dan mereka mengenal aku.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:1-8)

"Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

Pada suatu hari Sabat, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat." Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.



Renungan


Tujuan yang baik harus dicapai dengan cara yang baik dan benar. Untuk itu, perlu aturan yang benar dan adil pula. Kita harus sungguh mencermati aturan, kemungkinan cara dan sarana untuk mencapai tujuan-tujuan baik sebab sarana dan cara harus benar dan baik.

Yesus sangat menghormati kebiasaan atau tradisi Yahudi dan tidak ingin melanggar kebiasan itu. Tetapi, Ia melawan sikap para pemimpin agama yang hanya mengedepankan aturan secara harfiah. Allah menghendaki kebaikan dan kesejahteraan manusia serta tidak pertama-tama menuntut pemenuhan aturan yang sekecil-kecilnya sebab aturan bukanlah tujuan. Kesejahteraan dan keselamatan umat manusialah yang menjadi tujuan dan ukuran Yesus.

Aturan penting dan karena itu kita harus sanggup memilah-milah daya ikatnya. Tidak semua aturan sama bobotnya. Ada aturan yang sungguh mendasar dan tidak bisa tidak mesti dilaksanakan secara harfiah. Ada juga aturan yang justru mengingatkan kita agar dapat berbuat lebih baik dan bermartabat. Intinya adalah kita tidak boleh hanya menekankan aturan secara harfiah dan lupa akan tujuan yang terakhir.

Ya Tuhan, Engkau menetapkan manusia untuk menikmati kesejahteraan sejati. Bimbinglah aku agar memperolehnya dengan jujur dan ajarilah aku untuk tidak membebani orang lain dengan tuntutan yang aku sendiri tidak mau penuhi. Amin.

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

Kamis 17 Juli 2008

Kamis 17 Juli 2008
  • Bacaan I : Yes 26:7-9.12.16-19
  • Bacaan Injil : Mat 11:28-30
Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, betapa engkau mengasihi kami lebih dari segalanya. Ketika kami dalam kesulitan, Engkau mengundang kami datang kepada-Mu untuk menyerahkan semuanya pada-Mu. Engkau berjanji akan memberikan kelegaan bagi kami. Semoga kami dapat mengalami pemeliharaan-Mu yang besar dalam segala usaha kami. Demi Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (26:7-9.12.16-19)

"Hai kalian yang sudah dikubur dalam tanah, bangkitlah dan bersorak-sorailah."

Pada suatu waktu, kidung berikut akan dinyanyikan di tanah Yehuda, "Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya. Ya TUHAN, kami juga menanti-nantikan saatnya Engkau menjalankan penghakiman; kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau. Dengan segenap jiwa aku merindukan Engkau pada waktu malam, juga dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi; sebab apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar. Ya TUHAN, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami. Ya TUHAN, dalam kesesakan mereka mencari Engkau; ketika hajaran-Mu menimpa mereka, mereka mengeluh dalam doa. Seperti perempuan yang mengandung yang sudah dekat waktunya untuk melahirkan, menggeliat sakit, mengerang karena sakit beranak, demikianlah tadinya keadaan kami di hadapan-Mu, ya TUHAN: Kami mengandung, kami menggeliat sakit, tetapi seakan-akan kami melahirkan angin: kami tidak dapat mengadakan keselamatan di bumi, dan tiada lahir penduduk dunia. Ya, TUHAN, orang-orang-Mu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula. Hai orang-orang yang sudah dikubur di dalam tanah bangkitlah dan bersorak-sorai! Sebab embun TUHAN ialah embun terang, dan bumi akan melahirkan arwah kembali.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan memandang ke bumi dari surga.
Ayat. (Mzm 102:13-14ab.15.16-18.19-21)
1. Tetapi Engkau, ya Tuhan, bersemayam untuk selama-lamanya, dan nama-Mu tetap turun-temurun. Engkau sendiri akan bangun, akan menyayangi Sion
2. Sebab sudah waktunya untuk mengasihaninya, sudah tiba saatnya. Sebab hamba-hamba-Mu sayang kepada batu-batunya, dan merasa kasihan akan debunya.
3. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi akan kemuliaan-Mu, bila Tuhan sudah membangun Sion, sudah menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya, sudah berpaling mendengarkan doa orang-orang yang bulus, dan tidak memandang hina doa mereka.
4. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari ketinggian-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari sorga ke bumi, untuk mendengar keluhan orang tahanan, untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan mati dibunuh,

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:28-30)

"Aku ini lemah lembut dan rendah hati."

Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, "Datanglah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Pengalaman iman membuat kita semakin yakin bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Dia tak membiarkan kita tenggelam dalam lumpur penderitaan dan genangan air mata dukacita. Adakalanya usaha kita sukses, tetapi pada saat lain gagal. Ada orang yang menyebutnya siklus hidup atau putaran rahasia hidup - tidak sama memang bagi semua orang, tetapi pasti dialami setiap orang.

Lewat penderitaan dan perlakuan yang tidak manusiawi, umat Israel sampai pada pengakuan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan mereka. Akhirnya, mereka mengalami bahwa Allah selalu berbelarasa dan prihatin. Jalan selalu terbuka bila mereka bertahan. Yesus meyakinkan kita akan hal yang sama dengan berkata, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berberan berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu" (Mat 11:28).

Dalam diri Yesus, Allah membagikan kesedihan dan kesepian kita dan menguatkan kita dalam penantian. Dalam kedekatan-Nya yang mesra, beban kita menjadi ringan kendati bukan dihilangkan. Yesus tidak memberikan janji kosong. Dia menegaskan bahwa beban itu akan tetap ada, namun akan menjadi ringan karena Dia, "Sang lemah lembut dan rendah hati" hadir dan ikut menderita bersama kita.

Ya Tuhan, Engkau hadir sebagai Sang Mahalembut dan Rendah Hati serta ingin melegakanku. Kuatkanlah aku menanggung beban dengan setia dalam pengharapan dan ajarilah aku semakin mencintai pekerjaanku sebagai panggilan-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

Rabu, 16 Juli 2008

Rabu, 16 Juli 2008
  • Bacaan I : Yes 10:5-7.13-16
  • Bacaan Injil : Mat 11:25-27

Doa Renungan

Tuhan kami bersyukur atas kasih-Mu yang kami alami sepanjang hidup kami. Terlebih lagi kami bersyukur karena Engkau yang Mahatinggi dan tak terselami sudi menyatakan diri dalam diri Yesus sehingga kami dapat lebih mengenal Engkau. Semoga Engkau menganugerahkan hati yang terbuka pada kami untuk mengerti kehendak-Mu. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (10:5-7.13-16)

"Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya?"

Celakalah Asyur, yang menjadi cambuk murka-Ku dan yang menjadi tongkat amarah-Ku! Aku akan menyuruhnya terhadap bangsa yang murtad, dan Aku akan memerintahkannya melawan umat sasaran murka-Ku, untuk melakukan perampasan dan penjarahan, dan untuk menginjak-injak mereka seperti lumpur di jalan. Tetapi dia sendiri tidak demikian maksudnya dan tidak demikian rancangan hatinya, melainkan niat hatinya ialah hendak memunahkan dan hendak melenyapkan tidak sedikit bangsa-bangsa. Sebab ia telah berkata: "Dengan kekuatan tanganku aku telah melakukannya dan dengan kebijaksanaanku, sebab aku berakal budi; aku telah meniadakan batas-batas antara bangsa, dan telah merampok persediaan-persediaan mereka, dengan perkasa aku telah menurunkan orang-orang yang duduk di atas takhta. Seperti kepada sarang burung, demikianlah tanganku telah menjangkau kepada kekayaan bangsa-bangsa, dan seperti orang meraup telur-telur yang ditinggalkan induknya, demikianlah aku telah meraup seluruh bumi, dan tidak seekorpun yang menggerakkan sayap, yang mengangakan paruh atau yang menciap-ciap." Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya, atau gergaji membesarkan diri terhadap orang yang mempergunakannya? seolah-olah gada menggerakkan orang yang mengangkatnya, dan seolah-olah tongkat mengangkat orangnya yang bukan kayu! Sebab itu Tuhan, TUHAN semesta alam, akan membuat orang-orangnya yang tegap menjadi kurus kering, dan segala kekayaannya akan dibakar habis, dengan api yang menyala-nyala.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan tidak akan membuang umat-Nya.
Ayat.
(Mzm 94:5-6.7-8.9-10.14-15)
1. Umat-Mu, ya Tuhan, mereka remukkan, dan milik-Mu sendiri mereka tindas; janda dan orang asing mereka sembelih, dan anak-anak yatim mereka bunuh;
2. Mereka berkata: "Tuhan tidak melihatnya, dan Allah Yakub tidak mengindahkannya." Perhatikanlah, hai orang-orang bodoh di antara rakyat! Hai orang-orang bebal, bilakah kamu memakai akal budimu?
3. Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar? Dia yang membentuk mata, masakan tidak memandang? Dia yang menghajar bangsa-bangsa, masakan tidak akan menghukum? Dia yang mengajarkan pengetahuan kepada manusia?
4. Sebab TUHAN tidak akan membuang umat-Nya, dan milik-Nya sendiri tidak akan ditinggalkan-Nya; sebab hukum akan kembali kepada keadilan, dan akan diikuti oleh semua orang yang tulus hati.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:25-27)

"Yang Kausembunyikan kepada kaum cerdik pandai, Kaunyatakan kepada orang kecil."

Sekali peristiwa berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan



Yesus memuji anak-anak karena sikap mereka yang terbuka dan tanpa pretensi. Maka, tidak heran bahwa Yesus pun menggunakan kata "anak" dalam hubungan-Nya dengan Bapa di surga. Dalam doa-Nya ini, kita diajak untuk merenungkan misteri Sabda Allah.

Manusia memuji dan menjadikan kedewasaan sebagai tahap yang harus dicapai. Yesus memuji karunia yang dimiliki anak-anak yang percaya serta mengerti kehendak dan jalan-jalan Allah. Kita terpuji bila kita taat, rendah hati, dan terbuka terhadap pengarahan Allah.

Kita harus belajar dari keputusan Allah atas Assyria, yang pernah digunakan-Nya untuk menunjukkan bagian dari rencana-Nya dengan menduduki Israel. Namun, Assyria lupa daratan dan melupakan pengalamannya sebagai kerajaan penakluk. Kerajaan yang lama berjaya, akhirnya babak belur dan hancur karena membelokkan rencana Allah. Sungguh suatu pelajaran yang terlalu mahal!

Kita mesti berguru untuk mengerti rencana dan kehendak Allah sebagaimana dicirikan oleh sikap dan perilaku anak-anak yang terbuka dan jujur. Bila kita sanggup menerima sikap dan kebijaksanaan itu, kita akan menjadi seperti Yesus yang merdeka karena taat dan terbuka kepada petunjuk dan kehendak Bapa-Nya.

Ya Allah, ajarilah aku mengerti kehendak-Mu dan menerima apa yang Engkau sediakan bagiku. Janganlah izinkan aku memanipulasi hidupku sendiri. Mampukanlah aku untuk selalu terbuka dan jujur seperti anak-anak. Amin

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 15 Juli 2008

Selasa, 15 Juli 2008
  • Bacaan I : Yes 7:1-9
  • Bacaan Injil : Mat 11:20-24
Renungan

Raja Ahaz sadar bahwa dia dirundung oleh kesulitan dan kesusahan. Kotanya sedang diinvasi oleh tentara asing dan dia tidak sanggup lagi mengumpulkan serdadu untuk mengadakan perlawanan. Tak ada lagi yang bakal menjadi penggantinya karena anak satu-satunya pun telah dikurbankannya kepada dewa asing. Lebih parah, dia tak sanggup lagi percaya kepada Tuhan.
Diam-diam dia bersekongkol dengan sekutu asing dengan segala akibatnya. Ahaz menolak campur tangan Allah dan lebih percaya pada koalisi dengan kekuasaan asing. Ketidakpercayaan menghancurkan seluruh kekuatannya.

Khorazim dan Kapernaum dicela Yesus karena kendati telah menyaksikan semua mukjizat di kota sekitar, penduduk kedua kota ini tetap menolak campur tangan Allah dalam diri Yesus. Mereka mengharapkan lain dari yang disediakan oleh Tuhan Allah. Mereka melihat makna mukjizat Yesus hanya dari aspek politis dan ekonomis melulu. Padahal, mukjizat Yesus tertuju kepada satu paham saja: Allah ingin membebaskan manusia dari pengharapan yang salah dan perhitungan kekuasaan yang keliru.

Sering kali kita menolak suatu tawaran perbaikan karena mata hati kita tertutup. Kita mestinya mampu melihat apa yang sesungguhnya kita butuhkan dan bukan apa yang kita sangka kita butuhkan.

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk meyakini dan merasakan bahwa Engkau senantiasa memeliharaku. Buatlah aku mengerti jalan-Mu dan tidak memaksakan jalan dan ke­hendak­ku sendiri. Amin.

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

Senin, 14 Juli 2008

Senin 14 Juli 2008
  • Bacaan I : Yes 1:11-17
  • Bacaan Injil : Mat 10:34-11:1
Renungan

Dari lahir, kematian, hingga kebangkitan-Nya, kata kunci dalam perutusan Yesus adalah damai: damai di bumi, damai sejahtera bagi siapa saja.

Yesus mengingatkan bahwa akan terjadi ketidaksepahaman, bahkan konflik karena perbedaan yang mendasar. Yang benar tak mungkin disandingkan dengan yang tidak benar. Keadilan tidak dapat berjalan seiring dengan ketidakadilan. Mengkompromikan yang bertentangan adalah kemunafikan dan hanya mencari selamat sendiri. Damai yang benar hanya akan diperoleh dengan berpegang kepada kesejatian.

Kita memang akan kehilangan damai semu, tetapi menemukan damai yang sejati. Pembelaan kita bukan dari manusia, melainkan dari Allah sendiri. Tuhan sendirilah tempat perlindungan dan penghiburan kita.

Kita akan berhadapan dengan konflik kepentingan, minat, dan tujuan karena acuan kebenaran yang berbeda. Yesus mengingatkan kita agar tetap konsisten memilih yang benar dan tidak berkompromi dengan yang salah. Sebab itulah jalan satu-satunya untuk memenangkan damai yang sejati dan menolak damai yang semu.

Ya Tuhan, firman-Mu kadang-kadang bagaikan pedang bermata dua dan mendesakku untuk mengambil sikap yang tegas. Mampukanlah aku untuk dengan jujur dan tabah mengakui bahwa Engkaulah kebenaran sejati. Amin.

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy