| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 01 Desember 2019 Hari Minggu Adven I (Tahun A/II)

Minggu, 01 Desember 2019
Hari Minggu Adven I

Ketika Gereja merayakan liturgi Adven setiap tahunnya, ia menghadirkan kembali pengharapan di zaman dahulu akan kedatangan Mesias, sebab dengan mengambil bagian di dalam masa penantian yang panjang terhadap kedatangan pertama Sang Penyelamat, umat beriman memperbaharui kerinduan yang sungguh akan kedatangan-Nya yang kedua. Dengan merayakan kelahiran sang perintis [Yohanes Pembaptis] dan kematiannya, Gereja mempersatukan kehendaknya: “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”(Yoh 3:30) -- Katekismus Gereja Katolik, 524
  
Antifon Pembuka (Mzm 25:1-3/PS 444)

Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku: Allahku, kepada-Mu aku percaya. Janganlah kiranya aku mendapat malu. Janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku. Ya, semua orang yang menantikan Dikau takkan mendapat malu.

To you, I lift up my soul, O my God. In you, I have trusted; let me not be put to shame. Nor let my enemies exult over me; and let none who hope in you be put to shame.

Ad te levavi animam meam: Deus meus in te confido, non erubescam: necque irrideant me inimici mei: etenim universi qui te exspectant, non confundentur.

Mzm. Vias tuas, Domine, demonstra mihi: et semitas tuas edoce me.   
 
 
   
     
Doa Pembuka
     
Allah Bapa yang Mahakuasa, anugerahilah kami, umat-Mu, kehendak yang kuat untuk menyongsong kedatangan Kristus dengan cara hidup yang baik. Semoga dengan demikian kami layak mewarisi Kerajaan Surga, bersama Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.  Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (2:1-5)
    
"Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan Allah yang damai abadi."
  
Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit. Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, ‘Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu. Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem akan keluar sabda Tuhan’. Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa. Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5.6-7;8-9; R:1)
1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.
3. Berdoalah agar Yerusalem sejahtera "Damai bagi orang yang mencintai Engkau. "Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu."
4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita ku- mohonkan bahagia bagimu. 
 
        

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (13:11-14a)
  
"Keselamatan sudah dekat pada kita."
 
Saudara-saudara, kamu mengetahui keadaan waktu sekarang: Saatnya telah tiba kamu bangun dari tidur. Sebab sekarang ini keselamatan sudah lebih dekat pada kita daripada waktu kita baru mulai percaya. Malam sudah hampir lewat, dan sebentar lagi pagi akan tiba. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan, dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan; jangan dalam percabulan dan hawa nafsu; jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
    

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 85:8)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan yang dari pada-Mu.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (24:37-44)
 
"Berjaga-jaga dan siap siagalah!"
 
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Seperti halnya pada zaman Nuh, demikianlah kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada zaman sebelum air bah itu orang makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera; mereka tidak menyadari apa yang terjadi sampai air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua. Demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Kalau ada dua orang perempuan sedang menggiling gandum, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Oleh karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pencuri datang waktu malam, pastilah ia berjaga-jaga, dan tidak membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu selalu siap siaga, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Hari ini adalah hari Minggu Adven I. Kita memasuki Masa Adven, masa penantian kedatangan Tuhan. Hari Minggu Adven I juga menandai permulaan tahun liturgi baru, sebab tahun liturgi dibuka dengan hari Minggu Adven I saat kita menantikan kedatangan Tuhan yang pertama, saat Sang Sabda menjadi manusia dan kemudian lahir di dunia dalam kemiskinan dan kehinaan. Maka, Masa Adven berpuncak pada hari raya Natal; saat kita merayakan hari raya kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Kemudian tahun liturgi berpuncak pada perayaan Misteri Paskah, saat kita merayakan misteri sengsara, wafat; dan kebangkitan-Nya. Dan akhirnya tahun liturgi ditutup dengan perayaan kedatangan Tuhan yang kedua, yang datang dalam kemuliaan jaya, sebagai Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam.

Bacaan Injil pada Masa Adven begini selalu saja menggemakan pentingnya sikap siap sedia untuk selalu berjaga-jaga. “Oleh karena itu, berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang”. Begitu Tuhan Yesus bersabda pada hari ini. Kesiapan berjaga itu dirumuskan oleh Santo Paulus pada bacaan kedua hari ini dengan perkataan: marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan, dan mengenakan perlengkapan senjata terang. Harus kita akui semua tindakan tidak baik dan bahkan tindakan dosa selalu dilakukan dengan diam-diam agar tidak ketahuan, istilahnya: dilakukan dalam kegelapan. Orang yang korupsi, selingkuh, tidak jujur… pasti berusaha tidak ketahuan orang lain. Berbeda dengan orang yang melakukan hal yang baik dan tidak ada masalah moral, pasti akan melakukannya dengan terbuka dan santai saja. Itulah sebabnya, semakin orang terbiasa melakukan hal baik dan mengurangi melakukan yang tidak baik, hidupnya juga semakin gembira dan damai, karena semua dilakukan dengan terbuka, tidak merasa menyimpan rahasia yang harus ditutup-tutupi.

Kita tidak tahu kapan Tuhan datang. Hal ini bukan hanya menunjuk saat akhir zaman tiba atau saat kematian kita. Kita pun tidak tahu kapan Tuhan datang dalam Wajah sesama manusia yang sedang di depan pintu kamar atau pintu rumah kita. Terkadang dalarn perjumpaan dengan sesama di pinggirjalan, di kafe, di kelas, di ruang rapat atau sidang, bukankah kita sering berhadapan dengan orang yang memerlukan bantuan kita? Entah dalam bentuk finansial, tenaga, pikiran, sapaan, atau pun senyuman agar merasa diteguhkan. Bila kita berpapasan dengan orang, apalagi yang tidak kita kenal, lalu kita tidak menyapanya karena sedang “jaim” (jaga image), bukankah kita dapat terkaget-kaget nanti saat Tuhan berkata pada waktunya: mengapa kamu tidak menyapa Aku saat berpapasan di jalan atau gang? Marilah kita selalu ingat, Yesus selalu saja datang kepada kita dengan macam-macam wajah, baju, atau penampakan lainnya di sekitar kita sehari-hari.
(EM/INSPIRASI BATIN 2019)

Antifon Komuni (Mzm 85:13)

Tuhan akan memberikan kebaikan dan negeri kita akan memberikan hasilnya.

The Lord will bestow his bounty, and our earth shall yield its increase.

Dominus dabit benignitatem: et terra nostra dabit fructum suum.

DIAKON DIPANGGIL APA?

 
Kebiasaan di Indonesia, uskup dipanggil “monsinyur” atau “bapa uskup”, presbiter (imam) disapa “romo”, “pastor”, “pater”, “bapa”. Khusus sapaan kepada imam, ada beberapa variasi khas daerah. Contoh, ada pembedaan “aneh” di Flores: imam diosesan dipanggil “romo”, imam ordo dipanggil “pater”. Itu aneh, tapi nyata. Entah apa maksudnya, buktinya ada.

Di Keuskupan Bandung, umat Katolik lazim memanggil presbiter “pastor”, juga “romo” atau “rama” dalam bahasa Sunda. Biasanya disamakan sebutan untuk semua presbiter, diosesan maupun ordo.

Terhadap sapaan kepada uskup dan presbiter, umat sudah terbiasa. Tapi, apa ya panggilan untuk diakon?

Panggilan yang tepat kepada diakon ya “diakon” yang diikuti namanya, contoh: “Diakon Tony”.

Sebenarnya, dapat juga diakon disapa “romo” mengingat ia adalah gembala umat, klerikus, orang tertahbis, pemimpin umat dalam Gereja Katolik. Telanjur lazim selama ini diakon dipanggil “frater”. Padahal, diakon bukan lagi frater, melainkan klerikus, sudah termasuk hierarki. Menyapa diakon dengan sebutan “frater” adalah “pelecehan” atas tahbisannya.

Mari menyapa diakon seturut martabat tahbisannya. Kita panggil dia “diakon” atau “romo”.

Info, kata “diakon” berarti ‘yang melayani’.

RD. Y. Istimoer Bayu Ajie
Imam Diosesan Keuskupan Bandung & Katekis Daring

Sabtu, 30 November 2019 Pesta St. Andreas, Rasul

 Sabtu, 30 November 2019
Pesta St. Andreas, Rasul

“Setelah Andreas tinggal bersama Yesus dan belajar banyak dari Dia, ia bergegas lari menuju saudaranya, untuk membagi dengan dia apa yang diketahuinya” (St. Yohanes Krisostomus)


Antifon Pembuka (Mat 4: 18-19)

Di tepi Danau Galilea Yesus melihat dua orang bersaudara: Petrus dan Andreas. Ia memanggil mereka, “Mari, ikutlah Aku. Kamu akan Kujadikan nelayan manusia.”

Beside the Sea of Galilee, the Lord saw two brothers, Peter and Andrew, and he said to them: Come after me and I will make you fishers of men.
   
  
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
    
Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahamulia, Santo Andreas, Rasul-Mu telah menjadi pewarta dan pemimpin Gereja-Mu. Kami mohon dengan rendah hati, semoga ia pun senantiasa mendoakan kami di hadapan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (10:9-18)
   
"Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran dari firman Allah."
    
Saudara-saudara, jika kamu mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata, “Barangsiapa percaya kepada Dia tidak akan dipermalukan.” Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan semua orang, dan Dia kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika tidak diutus? Seperti ada tertulis, “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik.” Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata, “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?” Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran dari firman Kristus. Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Sungguh, mereka telah mendengarnya! “Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R:5)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:19)
Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (4:18-22)
  
"Ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
  
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka itu penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Mereka pun segara meninggalkan jalanya, lalu mengikuti Yesus. Setelah Yesus pergi dari sana, dilihatnya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka, dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 

Renungan

 

Hari ini kita merayakan Pesta Santo Andreas Rasul. Santo Andreas sering disebut Sang Protokletos, artinya: yang dipanggil pertama. Andreas memang dipanggil pertama bersama saudaranya: Simon Petrus. Pada Injil Yohanes, kisahnya sedikit berbeda, karena Andreas yang semula murid Yohanes Pembaptis justru menjadi murid pertama yang mengikuti Yesus (Yoh 1:36-39). Arti "pertama" di sini tentu juga punya makna yang lebih mendalam: Santo Andreas adalah seorang yang bersemangat, berani mencari Tuhan dan mengikuti-Nya secara baik. Ia bersama Simon Petrus lalu bersedia mengikuti Yesus. Padahal pekerjaan nelayan kiranya sudah menjadi pekerjaan tetapnya, yang sudah memberikan kepastian nafkah hidupnya. Tetapi karena ia tahu bahwa Tuhan menghendaki dia untuk mengikuti-Nya, meski kurang jelas nantinya bagaimana, Andreas bersedia, tidak menunda-nunda. Bila Tuhan menghendaki, ia siap memberikan apa pun. 
 
 Mengikuti Kristus pertama-tama adalah untuk mengalami kebersamaan dan kesatuan hidup dengan-Nya. Itulah makna "mengikuti Dia" dalam Injil hari ini. baru setelah mengalami kebersamaan dengan Yesus, para murid dipanggil untuk mewartakan Injil seperti disebutkan oleh Santo Paulus dalam bacaan pertama. Orang-orang hanya dapat mendengarkan Injil apabila ada yang diberitakan. "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik." Konon Santo Andreas yang adalah saudara Santo Petrus ini menjadi Rasul bagi orang-orang Yunani, sementara Petrus pergi ke Roma dan melaksanakan perutusan universalnya. Kisah kedua orang bersaudara ini sangat indah: bila Petrus menjadi Uskup Roma sebagai pemimpin Gereja Barat, maka Andreas pergi ke orang-orang Yunani yang merupakan bagian dari Gereja Timur. Demikianlah Gereja Barat dan Gereja Timur sangat bersaudara karena kedua tokoh masing-masing adalah dua orang bersaudara pula. Bahkan ketika Simon Petrus harus dimartir dengan cara disalib secara terbalik, begitu pula Andreas saat dimartir diminta disalibkan secara terbalik pula. Maka, marilah kita mensyukuri sambil terus memohon agar persaudaraan umat kristiani di seluruh dunia tetap digalang dan ditingkatkan. Kita sadar bahwa meski kita Katolik, lalu ada saudara kita dari Gereja-gereja lain, apa pun itu, "Tuhan Yesus Kristus"-nya cuma satu dan sama. Tidak ada alasan bagi kita untuk menolak atau pun menjauhi mereka semua.  (EM/Inspirasi Batin)

Antifon Komuni (Bdk. Yoh 1:41-42)

Andreas mengatakan kepada saudaranya Simon: Kami telah menemukan Mesias, (artinya: Kristus), dan ia membawanya kepada Yesus.

Andrew told his brother Simon: We have found the Messiah, the Christ, and he brought him to Jesus.
 
 
 
 

Jumat, 29 November 2019 Hari Biasa Pekan XXXIV

Jumat, 29 November 2019
Hari Biasa Pekan XXXIV

Setelah pengakuan dosa, selayaknya kita menanamkan suatu duri dalam hati kita dan tak pernah melupakan dosa-dosa kita itu --- St. Yohanes Maria Vianey

Antifon Pembuka (bdk. Dan 7:14)

Kepada Putra Manusia diserahkan kekuasaan, kehormatan, dan kerajaan. Dan segala bangsa, suku dan bahasa berbakti kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya dan kerajaan-Nya takkan binasa.

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang mahaagung, datanglah kiranya kerajaan-Mu di dunia dan tumbuhkanlah harapan pada setiap orang, yang menderita kesulitan dan kesengsaraan, melalui Yesus, Sabda-Mu pembawa harapan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (7:2-14)
   
  
"Seseorang serupa Anak Manusia datang bersama awan-gemawan."
  
Aku, Daniel, mendapat suatu penglihatan pada waktu malam. Tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar. Lalu naiklah empat binatang besar dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. Yang pertama rupanya seperti seekor singa dan mempunyai sayap burung rajawali. Aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia dan kepadanya diberikan hati manusia. Dan tampak ada seekor binatang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang. Ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada dalam mulutnya di antara giginya. Kepadanya dikatakan demikian, ‘Ayo makanlah daging banyak-banyak’. Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang lain lagi, rupanya seperti macan tutul. Ada empat sayap burung pada punggungnya. Lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi. Ia melahap dan meremukkan mangsanya, dan sisanya diinjak-injak dengan kakinya. Ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu. Lagipula ia bertanduk sepuluh. Sementara aku memerhatikan tanduk-tanduk itu, tumbuhlah di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu tercabut. Pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong. Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, dan beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihatnya, karena tanduk kecil binatang yang keempat itu mengucapkan kata-kata sombong. Aku terus melihatnya sampai binatang itu dibunuh. Bangkainya dibinasakan dan dilemparkan ke dalam api yang membakar. Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai waktu dan saatnya. Aku terus melihat dalam penglihatan waktu malam itu, nampak seseorang serupa Anak Manusia datang dari langit bersama awan-gemawan. Ia menghadap Dia yang telah lanjut usia-Nya dan diantar ke hadapan-Nya. Kepada yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan, kehormatan dan kuasa sebagai raja. Dan segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya dan kerajaan-Nya takkan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Ayat. (Daniel 3:75.76.77.78.79.80.81)
* Pujilah Tuhan, hai gunung-gemunung
* Pujilah Tuhan, hai segala tumbuhan di bumi
* Pujilah Tuhan, hai segenap mata air dan bukit
* Pujilah Tuhan, hai lautan dan sungai
* Pujilah Tuhan, hai raksasa lautan dan segala yang bergerak di air
* Pujilah Tuhan, hai unggas di udara
* Pujilah Tuhan, hai segala binatang buas dan ternak di bumi

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 21:28)
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:29-33)
  
"Jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat."
  
Pada waktu itu Yesus mengemukakan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kalian melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kalian tahu dengan sendirinya, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian pula, jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
   


Hari berganti hari, tahun berganti tahun, musim berganti musim dan semuanya didahului oleh suatu pratanda. Kerajaan Allah pun terjadi demikian. Dalam tanda-tanda alam dan lewat tanda-tanda alam, kita bisa menyimak bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Banyak hal akan terjadi yang mungkin menggoyahkan iman kita. Namun, di tengah segala gejolak hidup yang kita alami itu, kita hendaknya tidak kehilangan harapan. Kerajaan Allah akan menyatakan kemuliaannya walaupun mungkin setelah kegelapan yang begitu panjang dan pencobaaan yang datang silih berganti.
 
Sebagaimana pohon ara mengenal musim, hidup iman pun mempunyai musim. Bila kemarau panjang, dingin mencekam, mengalami penderitaan atau siksaan, kita tidak boleh cemas dan kecil hati.  Ada atau kebanyakan orang sering berusaha untuk mengumpulkan 'dana abadi' bagi masa depan. Maksud dari kata 'abadi' tersebut kiranya adalah tidak boleh diubah atau dikurangi sedikitpun, syukur bertambah. Rasanya istilah yang benar adalah 'modal' bukan 'abadi', maklum sebesar apapun dana atau uang yang disimpan di bank pada suatu saat dapat hilang atau tidak ada artinya apa-apa, misalnya karena perang atau bencana besar. Segala sesuatu yang ada di bumi ini senantiasa berubah dan pada waktunya musnah. Kita, manusia juga senantiasa berubah, dan jika tidak bersedia berubah atau merubah diri pasti tidak akan mampu mengikuti perkembangan zaman. Yang tidak berubah adalah 'Sabda Tuhan', sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci. Berita Injil memberi harapan penuh. Dalam Kerajaan Allah nan abadi nanti segenap umat Allah akan dilepas dari penderitaan dan dipenuhi sukacita. Cinta Yesus menjadi jaminan dan bukti. Sabda-Nya langgeng, tetap kokoh berlaku sama seperti sejak pertama kali difirmankan. Tuhan Yesus sekarang tidak nampak, namun Sabda-Nya hidup dan bekerja dalam diri kita yang mendamba dan percaya. (RENUNGAN PAGI)
 
 
    


Antifon Komuni (Luk 21:33)

Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu.

Kamis, 28 November 2019 Hari Biasa Pekan XXXIV

Kamis, 28 November 2019
Hari Biasa Pekan XXXIV
    
“Sakramen tidak dilaksanakan oleh kesucian manusia yang yang memberi atau menerima Sakramen, tetapi oleh kekuasaan Allah” (St. Tomas Aquinas)
  

Antifon Pembuka (Dan 3:47)

Pujilah Tuhan, hai seluruh bumi! Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Doa Pembuka

  
Allah Bapa kami di surga sumber cahaya cemerlang dalam penderitaan dan kegelapan Engkau menghendaki memancarkan cahaya dan memberikan hiburan lewat Yesus, Putra Manusia. Kami mohon, semoga kami selalu terbuka untuk menerima sabda-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Daniel berdoa kepada Tuhan, yang bertentangan dengan perintah raja. Menurut undang-undang orang Media dan Persia, hukumannya adalah kematian. Daniel dimasukkan ke dalam gua singa, tetapi diselamatkan oleh Allah sendiri.


Bacaan dari Nubuat Daniel (6:12-28)
       
"Allah telah mengutus malaikat-Nya dan mengatupkan mulut singa-singa."
  
Sekali peristiwa para pegawai Raja Darius masuk ke kamar Daniel, dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya. Maka mereka menghadap raja dan menanyakan kepada raja, “Bukankah Tuanku mengeluarkan suatu perintah, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia selain kepada Tuanku, akan dilemparkan ke dalam gua singa?” Raja menjawab, “Memang! Perkara itu sudah pasti, menurut undang-undang orang Media dan Persia yang tidak dapt dicabut kembali.” Lalu mereka berkata kepada raja, “Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak mengindahkan Tuanku, ya Raja. Ia tidak mengindahkan larangan yang Tuanku keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya.” Mendengar hal itu sangat sedihlah raja, dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel. Bahkan sampai matahari terbenam, ia masih berusaha untuk menolongnya. Tetapi para pegawai itu bergegas-gegas menghadap raja serta berkata kepadanya, “Ketahuilah, ya Raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tiada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja dapat diubah.” Sesudah itu raja memberi perintah; lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel, “Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang akan melepaskan dikau!” Lalu dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu. Raja mencap batu itu dengan cincin meterainya dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam perkara Daniel tidak diadakan perubahan apa-apa. Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman. Ia tidak mendatangkan penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur. Pagi-pagi benar ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa. Sesampai di dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara sayu, “Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan dikau dari singa-singa?” Daniel menjawab, “Ya Raja, semoga kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa. Maka aku tidak diapa-apakan, karena ternyata aku tidak bersalah di hadapan Allahku. Demikian pula terhadap Tuanku, ya Raja, aku tidak bersalah.” Raja sangat bersukacita dan memberi perintah supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah Daniel dari dalam gua. Ternyata tidak ada luka sedikit pun padanya, karena ia percaya kepada Allahnya. Kemudian atas perintah raja, ditangkaplah orang-orang yang telah menuduh Daniel, dan dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka sendiri maupun anak isteri mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua, singa-singa itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka. Kemudian Raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya, “Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar terhadap Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa, dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mukjizat di langit dan di bumi. Dialah yang melepaskan Daniel dari cengkeraman singa-singa.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ayat. (Dan 3:68.69.70.71.72.73.74)
* Pujilah Tuhan, hai embun dan salju membadai.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai es dan udara dingin.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai embun beku dan salju.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai siang dan malam.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai cahaya dan kegelapan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai halilintar dan awan gemawan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Biarlah bumi memuji Tuhan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.

Yerusalem akan dikepung dan banyak orang melarikan diri. Hari kesesakan yang dahsyat meliputi seluruh negeri. Banyak orang akan mati ketakutan. Tetapi setelah semuanya ini, Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan. Dalam situasi seperti itulah, semua orang diundang untuk mengangkat muka karena hari penyelamatan sudah dekat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:20-28)
  
"Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."
   
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila kalian melihat Yerusalem dikepung oleh tentara, ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, orang-orang yang ada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota. Sebab itulah masa pembalasan dan genaplah semua yang tertulis. Celakalah para ibu yang sedang hamil atau yang sedang menyusui bayi pada masa itu! Sebab kesesakan yang dahsyat akan menimpa seluruh negeri, dan murka akan menimpa bangsa ini. Mereka akan tewas oleh mata pedang dan diangkut sebagai tawanan ke segala bangsa. Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.” Dan akan tampaklah tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang. Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena cemas berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini, karena kuasa-kuasa langit bergoncangan. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Yesus hadir dalam hidup sehari-hari melalui peristiwa alam dan dalam pribadi sesama. Kita perlu melihat-Nya dalam kacamata iman. Mari kita memelihara dan mengamalkan iman kita. Kita lebih kreatif dan proaktif, jangan diam dan pasif. Niscaya Allah memelihara hidup kita.

Doa Malam

Yesus, seringkali aku tak mengindahkan tanda-tanda zaman yang ada di sekitarku. Tolonglah aku untuk peka membaca tanda-tanda zaman supaya aku semakin mendekatkan diri kepada-Mu dan apabila semua itu terjadi, semoga aku dapat bangkit dan mengangkat mukaku untuk menerima penyelamatan dari pada-Mu, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Rabu, 27 November 2019 Hari Biasa Pekan XXXIV

Rabu, 27 November 2019
Hari Biasa Pekan XXXIV

“Iman adalah satu anugerah rahmat yang Allah berikan kepada manusia. Kita dapat kehilangan anugerah yang tak ternilai itu. Santo Paulus memperingatkan Timotius mengenai hal itu: "Hendaklah engkau memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni. Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka" (1 Tim 1:18-19). Supaya dapat hidup dalam iman, dapat tumbuh dan dapat bertahan sampai akhir, kita harus memupuknya dengan Sabda Allah dan minta kepada Tuhan supaya menumbuhkan iman itu Bdk. Mrk. 9:24; Luk 17:5; 22:32.. Ia harus "bekerja oleh kasih" (Gal 5:6) Bdk. Yak 2:14-26., ditopang oleh pengharapan Bdk. Rm 15:13. dan berakar dalam iman Gereja.” (Katekismus Gereja Katolik, 162)

     

Antifon Pembuka (Bdk. Yer 39:11.12.14)
  
Aku memikirkan rancangan damai, bukan bencana; kamu akan berseru kepada-Ku dan Aku akan mendengarkan kamu; Aku akan membawa kamu kembali dari semua tempat pembuanganmu.       
    
Doa Pembuka

Allah Bapa kami yang mahakuasa, berkenanlah menjelaskan isi Kitab Suci, dan perkenankanlah kami menyaksikan bahwa Engkau selalu menjaga dan melindungi kami serta selalu menatang kami di tangan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (5:1-6.13-14.16-17.23-28)
   
  
"Tampaklah jari-jari tangan manusia yang menulis pada dinding."
   
Sekali peristiwa Raja Belsyazar mengadakan perjamuan besar untuk para pembesarnya; seribu orang jumlahnya. Di hadapan seribu orang itu raja minum-minum anggur. Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang mengambil perkakas emas dan perak yang telah dibawa oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam bait suci di Yerusalem. Sebab Belsyazar dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, ingin minum dari perkakas itu. Maka dibawalah perkakas emas dan perak, yang dirampas dari bait suci, rumah Allah di Yerusalem. Lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, minum dari perkakas itu. Mereka minum anggur dan memuji-muji para dewa yang dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu. Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia, menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian. Raja sendiri melihat punggung tangan yang sedang menulis itu. Maka raja menjadi pucat dan pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan. Lalu dibawalah Daniel menghadap raja. Bertanyalah raja kepada Daniel, “Engkaukah Daniel, salah seorang buangan yang diangkut ayahku dari tanah Yehuda? Telah kudengar bahwa engkau penuh dengan roh para dewa, dan memiliki kecerahan akal budi dan hikmat yang luar biasa. Aku pun telah mendengar bahwa engkau dapat memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab itu jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.” Kemudian Daniel menjawab raja, “Tak usahlah Tuanku memberi hadiah; berikanlah kepada orang lain saja! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi Tuanku dan memberitahukan maknanya. Tuanku telah menyombongkan diri terhadap Yang Berkuasa di surga; Perkakas dari bait-Nya dibawa orang kepada Tuanku. Lalu Tuanku dan para pembesar, para isteri dan para gundik Tuanku telah minum anggur dari perkakas itu. Tuanku telah memuji-muji para dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar ataupun mengetahui. Tuanku tidak memuliakan Allah, yang menggenggam nafas Tuanku dan menentukan segala jalan Tuanku. Sebab itu Ia memerintahkan punggung tangan itu, dan dituliskanlah tulisan ini. Beginilah tulisan itu, ‘Mene, mene, tekel, urfasin’. Dan beginilah makna perkataan itu, ‘Mene’ artinya masa pemerintahan Tuanku telah dihitung oleh Allah dan telah diakhiri. ‘Tekel’ artinya Tuanku telah ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; ‘Urfasin’, kerajaan Tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Ayat. (Dan 3:62.63.64.65.66.67)
1. Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan
2. Pujilah Tuhan, hai segala bintang di langit
3. Pujilah Tuhan, hai segala hujan dan embun
4. Pujilah Tuhan, hai segala angin
5. Pujilah Tuhan, hai api dan panas terik
6. Pujilah Tuhan, hai hawa yang dingin dan kebekuan

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10c)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:12-19)
   
"Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang, tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang."
  
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan datang harinya kalian ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kalian akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh; karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Pada umumnya, orang baru sampai pada puncak kesuksesan sesudah melewau rangkaian kegagalan. Di sekolah, seorang siswa baru dikatakan lulus kalau sudah menempuh ujian. Dalam bidang sepak bola, sebuah kesebelasan baru menjadi juara sesudah melalui rangkaian babakan pertandingan. Demikian halnya di bidang rohani, seorang murid dalam kesaksian imannya pasti dihadapkan pada aneka ujian atau tantangan iman. Maka dalam kisah Injil hari ini, Yesus sejak awal sudah mengingatkan para murid-Nya, "kamu akan ditangkap dan dianiaya, kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku.” Bahkan pada ay. 16 Yesus bersabda, ".... kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku.”
Sungguh benarlah isi sabda Tuhan tersebut. Khususnya bagi kita di Indonesia, secara sosial identitas Kristiani sering kali membawa tantangan tersendiri di tengah mayoritas masyarakat yang beragama lain. Antara lain masalah pelayanan fasilitas publik, pembangunan rumah ibadah, kenaikan karier; intinya kita kadang kala merasakan perlakuan yang diskriminatif. Demikian halnya dewasa ini sangat terasa ujian iman dalam hal panggilan hidup berkeluarga. Cinta kasih suami istri begitu gampang luntur sehingga tidak lagi membawa sukacita bersama. Begitu juga kesaksian hidup pribadi berkenaan keutamaan-keutamaan Injili misalnya pengorbanan, berbagi, dan kesederhanaan; semuanya ini merupakan ujian iman keseharian kita.

Namun Yesus juga meyakinkan kita para murid-Nya agar tidak usah takut. Diaberada bersama kita dan selalu siap menjadi pembela kita, “… Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu”. Yesuslah jaminan dan andalan kita; “Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu" (ay. 19).  
 
 
   
 
Antifon Komuni (Luk 21:15)
 
Aku sendirilah yang akan memberikan kata-kata hikmat kepadamu, sehingga tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. 


FN / INSPIRASI BATIN 2019

Selasa, 26 November 2019 Hari Biasa Pekan XXXIV

Selasa, 26 November 2019
Hari Biasa Pekan XXXIV

“Kitab Suci melukiskan pembaharuan yang penuh rahasia itu, yang akan mengubah umat manusia dan dunia, sebagai "langit yang baru dan bumi yang baru" (2 Ptr 3:13) Bdk. Why 21:1.. Pada waktu itu keputusan Allah, untuk "mempersatukan di dalam Kristus sebagai kepala segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi" (Ef 1:10), akan dilaksanakan secara definitif.” (Katekismus Gereja Katolik, 1043)


Antifon Pembuka (Dan 3:57,58)

Pujilah Tuhan, hai segala karya Allah, pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya. Pujilah Tuhan, semua malaikat Tuhan, pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Doa Pembuka


Allah Bapa kami yang Mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki mendirikan kerajaan yang akan lestari selamanya melalui Yesus Mesias, Hamba-Mu. Perkenankanlah kami melaksanakan sabda janji-Nya dan memberikan kesaksian dalam segala tingkah laku kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
  
Bacaan dari Nubuat Daniel (2:31-45)
   
    
"Allah akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya dan akan meremukkan segala kerajaan."
  
Pada waktu itu Daniel berkata kepada Raja Nebukadnezar, “Ya Raja, Tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang besar! Patung itu tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, berdiri tegak di hadapan Tuanku, dan tampak mendahsyatkan. Adapun patung itu kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, pahanya dari besi, sedang kaki serta jari-jarinya sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat. Sementara Tuanku melihatnya, sebuah batu terungkit lepas tanpa perbuatan tangan manusia. Batu itu menimpa patung itu tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. Maka sekaligus diremukkan juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu. Semuanya menjadi seperti sekam yang dihembus angin, di tempat pengirikan pada musim panas sehingga tidak ada bekas-bekasnya lagi. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi. Itulah mimpi Tuanku. Adapun maknanya akan kami jelaskan sekarang kepada Tuanku Raja. Ya Tuanku Raja, raja segala raja! Kepada Tuanku Allah semesta langit telah memberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan. Ke dalam tangan Tuanku telah diserahkan-Nya semua manusia, di mana pun mereka berada, juga binatang-binatang di padang, burung-burung di udara. Tuanku telah diberi-Nya kuasa atas semuanya itu. Maka Tuankulah kepala yang dari emas itu. Tetapi sesudah Tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan Tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi. Sesudah itu akan ada kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu. Seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan itu akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya. Dan seperti Tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti bahwa kerajaan itu terbagi. Memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang Tuanku lihat, besi bercampur tanah liat. Sebagaimana kaki dan jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu sebagian keras dan sebagian rapuh. Seperti Tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur karena perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat. Lalu pada zaman raja-raja itu, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya. Kekuasaannya takkan beralih lagi kepada bangsa lain. Kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan melenyapkannya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya. Hal itu telah Tuanku lihat, yaitu bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak serta emas. Allah yang mahabesar telah memberitahukan kepada Tuanku Raja, apa yang akan terjadi di kemudian hari. Mimpi itu benar dan maknanya dapat dipercaya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Ayat. (Dan 3:57.58.59.60.61)
1. Pujilah Tuhan, hai segala karya Tuhan.
2. Pujilah Tuhan, hai segala malaikat Tuhan.
3. Pujilah Tuhan, hai segenap langit.
4. Pujilah Tuhan, hai segala air di atas langit.
5. Pujilah Tuhan, segenap bala tentara Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10c)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:5-11)
 
"Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain."
 
Ketika itu beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang persembahan. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain.” Lalu murid-murid bertanya, “Guru, bilamanakah hal itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab Yesus, “Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku, dan berkata, ‘Akulah Dia’ dan ‘Saatnya sudah dekat’. Janganlah kalian mengikuti mereka. Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.” Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
   
  Penderitaan dan peristiwa bencana alam akan menjadi tanda-tanda awal dan penderitaan. Apa yang kita kagumi di bumi ini tidak akan bertahan selama-lamanya pada saatnya apa yang kita kagumi akan hancur. Hanya akan tinggal tiga hal, yakni iman, harapan, dan kasih, dan yang terbesar di antaranya adalah kasih. Dalam usaha kita membangun hidup di dunia ini, kita diminta untuk tidak melupakan ketiga unsur penting ini, iman, harapan, dan kasih.

Jika penganiayaan dan penderitaan mulai terjadi, pada saat itulah kita diberi kesempatan untuk memberikan kesaksian akan hidup yang berdasarkan pada iman, pengharapan, dan kasih. Kesaksian hidup itu lebih penting daripada hanya sekadar bertanya-tanya tentang kapan saatnya zaman penderitaan itu dimulai. Oleh sebab itu. diharapkan sesegera mungkin kita mulai membiasakan diri untuk hidup dalam iman, harapan, dan kasih.

Usaha yang tekun dan terus-menerus untuk hidup di dalam iman akan Yesus, pengharapan yang kokoh akan kedatangan-Nya yang menyelamatkan, seharusnya tampak dalam kasih yang kita tunjukkan kepada saudara-saudari kita Iman, harapan. dan kasih itu kemudian menjadi keutamaan yang mengalir secara otomatis dalam hidup kita. Bahkan ketika kita menghadapi derita dan maut, ketiga keutamaan itu tetap akan tampak menonjol. Itulah kesaksian yang berkenan kepada Allah.

    
Antifon Komuni (Luk 21:8)
 
Waspadalah supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku, dan berkata, 'Akulah Dia.' Dan 'Saatnya sudah dekat.' Janganlah kamu mengikuti mereka.
     
Doa Malam
 
Allah Bapa kami di surga, semoga kami mematuhi sabda-Mu serta Kauperkenankan merasakan apa yang membawa kedamaian dalam diri Yesus, Putra-Mu terkasih. Semoga kami dapat mendiami dunia ini dengan baik dan sabar. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.  
 
 



AR/INSPIRASI BATIN 2019

Seri Alkitab: INJIL MARKUS 6:17-18


KATKIT (Katekese Sedikit) No. 302

Seri Alkitab
INJIL MARKUS 6:17-18

Mrk. 6:17
….
(Lanjutan uraian edisi lalu.)

Syalom aleikhem.
Ayat 17-29 semacam sisipan yang menjelaskan perkataan Herodes pada ayat 16. Awal ayat 17 menerangkan bahwa Herodes memerintah anak buahnya menangkap Yohanes dan menjebloskannya ke dalam penjara.

Apa masalah? Soal Herodias. Siapa dia? Herodias ini semula istri Filipus. Filipus adalah saudara Herodes Antipas. Para pakar sejarah alkitabiah menyatakan, Herodias adalah cucu Herodes Agung. Jadi, ayah Herodias itu anak Herodes Agung. Antipas juga anak Herodes Agung. Ayah Herodias dan Antipas bersaudara tiri.

Siapa Filipus? Ia saudara tiri Antipas. Filipus dan Antipas sama-sama anak Herodes Agung, tapi lain ibu. Ayah mereka sama, ibu beda. Para ahli sulit memastikan siapa lebih tua. Mengingat kekerabatan keduanya, Herodias, dengan demikian, adalah ipar Antipas.

Lebih rumit lagi, Antipas dan ayah Herodias juga bersaudara tiri. Hubungan Antipas dan Herodias menurut jalur ayah Herodias adalah paman dan keponakan. Hubungan Antipas dan Herodias menurut jalur Filipus adalah ipar dan ipar. Jadi, Herodias adalah keponakan sekaligus ipar Antipas. Ruwet! Masa orang kawin dengan keponakan dan ipar sendiri.

Perkawinan itu dikritik Yohanes Pembaptis. Tak bisa orang kawin dengan ipar sendiri. Hukum melarang hubungan demikian.

Mrk. 6:18
Karena Yohanes pernah menegor Herodes: “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!”

Dicebat enim Ioannes Herodi: “ Non licet tibi habere uxorem fratris tui ”.

Kata “menegur” diterjemahkan dari bahasa asli yang menunjukkan bahwa teguran itu dilakukan berulang-ulang. Perhatikan, Alkitab BIMK (Bahasa Indonesia Masa Kini) menerjemahkannya “sudah berulang-ulang menegur”.

Ungkapan “tidak halal” artinya ‘tidak sah’, ‘tidak diperbolehkan’. Waktu itu, Antipas sudah kawin dengan Herodias dan hidup bersama dengannya. Yohanes menegur Antipas berdasarkan hukum waktu itu sebagaimana tertulis dalam Im. 18:16 dan 20:21.

Im. 18:16: “Janganlah kausingkapkan aurat isteri saudaramu laki-laki, karena itu hak saudaramu laki-laki.” Dalam versi BIMK: “[Jangan bersetubuh] dengan istri abangmu.”

Im. 20:21: “Bila seorang laki-laki mengambil isteri saudaranya, itu suatu kecemaran, karena ia melanggar hak saudaranya laki-laki, dan mereka akan tidak beranak.” BIMK: “Apabila seorang laki-laki merampas istri saudaranya, ia menghina saudaranya dan melakukan perbuatan yang tidak senonoh. Sampai mati mereka tidak mendapat anak.”

Yohanes punya dasar yang kuat ketika menegur Herodes Antipas. Dan, itu dilakukan berulang-ulang karena tindakan si pemimpin yang melawan hukum. Tanpa takut, Yohanes mengkritik penguasa karena ia berdiri di jalan kebenaran. Berani karena benar!

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Senin, 25 November 2019 Hari Biasa Pekan XXXIV

Senin, 25 November 2019
Hari Biasa Pekan XXXIV

Yesus mewajibkan murid-murid-Nya agar mengutamakan-Nya di atas segala-galanya dan di atas semua orang, dan mengusulkan kepada mereka, agar demi diri-Nya dan demi Injil Bdk. Mrk 8:35. mengurbankan "seluruh harta miliknya" (Luk 14:33). Sebelum sengsara-Nya Ia memberi bagi mereka janda miskin dari Yerusalem sebagai contoh, yang walaupun dirinya sangat berkekurangan, namun memberikan segala-galanya, yang ia miliki untuk hidup Bdk. Luk 21:4.. Memenuhi perintah pelepasan dari harta milik sangat perlu, supaya dapat masuk ke dalam Kerajaan surga. --- Katekismus Gereja Katolik, 2544

Antifon Pembuka (Dan 3:52.53)

Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami, kepada-Mulah pujian selama segala abad. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus, kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Doa Pembuka


Allah Bapa kami di surga, semoga gambaran Putra-Mu selalu terbayang di mata kami. Semoga impian kami akan kebahagiaan dan keadilan dapat terlaksana berkat kuasa sabda-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (1:1-6.8-20)
   
"Di antara mereka tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya."
    
Pada tahun ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, dan mengepung kota itu. Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan juga sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangan Raja Nebukadnezar. Nebukadnezar membawa semuanya itu ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya dan perkakas-perkakas itu dimasukkannya dalam perbendaharaan dewanya. Lalu Nebukadnezar bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang muda Israel, yang berasal dari keturunan raja atau dari kaum bangsawan. Pemuda-pemuda itu hendaknya tidak bercela, berperawakan baik, memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan luas, dan mempunyai pengertian tentang ilmu. Pendek kata hendaknya orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja. Hendaknya mereka diajar tulisan dan bahasa orang Kasim. Dan raja menetapkan bagi mereka jatah makanan setiap hari dari santapan raja, dan jatah minuman dari anggur yang biasa diminum raja. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja. Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya. Tetapi Daniel bertekad untuk tidak menajiskan diri dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja. Maka ia minta kepada pemimpin pegawai istana itu supaya ia tak usah menajiskan diri. Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu, namun katanya, "Makanan dan minuman telah ditetapkan oleh raja sendiri. Aku takut, kalau-kalau tuanku raja berpendapat bahwa kalian kelihatan kurang sehat dibandingkan dengan pemuda-pemuda lain yang sebaya dengan kalian. Nanti akulah yang dipersalahkan oleh raja, oleh karena kalian. Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang, yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya, 'Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari, dan biarlah kami diberi sayur sebagai makanan dan air sebagai minuman. Sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan pemuda-pemuda yang makan dari santapan raja. Kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu." Permintaan Daniel itu dikabulkannya. Maka diadakannya percobaan dengan mereka selama sepuluh hari. Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik, dan mereka kelihatan lebih gemuk daripada semua pemuda lain yang telah makan dari santapan raja. Maka selanjutnya penjenang itu selalu menyisihkan makanan dan minuman yang disediakan bagi mereka dan memberikan sayur kepada mereka. Kepada keempat pemuda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja, mereka sekalian harus dibawa menghadap Raja Nebukadnezar. Raja bercakap-cakap dengan mereka semua. Di antara mereka tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya. Maka bekerjalah mereka itu pada raja. Dalam tiap-tiap masalah yang menuntut kebijaksanaan dan pengertian dan yang ditanyakan raja kepada mereka, ternyata mereka sepuluh kali lebih cerdas daripada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Kidung Tanggapan Daniel 3:52.53.54.55.56
* Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 24:42a.44)
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:1-4)
   
"Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti derma."
 
Di bait Allah, tatkala mengangkat muka, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Maka Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberikan persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberikan dari kekurangannya, bahkan ia memberikan seluruh nafkahnya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Sesungguhnya, orang kaya adalah orang yang banyak memberi, bukan orang Yang banyak menerima. Hari ini kita merenungkan kisah janda miskin yang “dipuji” Yesus. Dia dipuji karena kerelaan hatinya dalam memberi. Kerelaan hati dalam memberi menandakan bahwa ia memiliki batin yang kaya. Apa arti batin yang kaya? Batin yang kaya ditandai dengan hal-hal berikut. Ia memiliki sikap hati yang lepas bebas. Ia tidak lekat dengan yang dia bawa karena sadar penuh bahwa yang dia bawa bukan miliknya tetapi milik Tuhan. Wajarlah, bahwa ia rela memberi. Ia juga memiliki hati yang ikhlas. Ikhlas berarti kemampuan berserah diri. Ia mempunyai kemampuan merelakan. Ia memiliki hati yang tulus. Tulus itu murni, pure, tidak terganggu oleh kepentingan mana pun. Itulah arti batin yang kaya.

Kekayaan batin tergambar pula dari sikap batin Daniel yang tidak haus atau “kemaruk” terhadap kenikmatan dunia. Kenikmatan dunia ini disimbolkan dengan “santapan dan anggur yang biasa dimakan dan diminum oleh raja." “Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya” (Dan. 1:8). Karena batinnya yang kaya, Daniel memiliki roh yang luar biasa. “Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya” (Dan. 6:4).
 
Antifon Komuni (Luk 21:4)
 
Mereka semua memberi derma dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberikan seluruh nafkahnya.

AHS/INSPIRASI BATIN 2019
 
 
 

Minggu, 24 November 2019 Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam.

Minggu, 24 November 2019
Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam.
  

Kerajaan Kristus sudah Ada dalam Gereja, namun belum diselesaikan oleh kedatangan Raja di bumi "dengan segala kekuasaan dan kemuliaan" (Luk 21:27) Bdk. Mat 25:31.. Ia masih diserang oleh kekuatan-kekuatan jahat Bdk. 2 Tes 2:7., walaupun mereka sebenarnya sudah dikalahkan oleh Paskah Kristus. Sampai segala sesuatu ditaklukkan kepada-Nya Bdk. 1 Kor 15:28., "sampai nanti terwujudkan langit baru dan bumi baru, yang diwarnai keadilan, Gereja yang tengah mengembara, dalam Sakramen-sakramen serta lembaga-lembaganya yang termasuk zaman ini, mengemban citra zaman sekarang yang akan lalu. Gereja berada di tengah alam tercipta, yang hingga kini berkeluh-kesah dan menanggung sakit bersalin, serta merindukan saat anak-anak Allah dinyatakan" (LG 48). Oleh karena itu orang Kristen berdoa, terutama dalam perayaan Ekaristi Bdk. 1 Kor 11:26., supaya kedatangan kembali Kristus Bdk. 2 Ptr 3:11-12. dipercepat, dengan berseru: "Datanglah Tuhan" (1 Kor 16:22; Why 22:17.20). (Katekismus Gereja Katolik, 671)

      

Antifon Pembuka (Why. 5:12, 1:6)

Pantaslah Anak Domba yang disembelih itu menerima kuasa dan kekayaan, hikmat, kekuatan, dan hormat. Bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.


How worthy is the Lamb who was slain. to receive power and divinity, and wisdom and strength and honor. To him belong glory and power for ever and ever.

Dignus est Agnus, qui occisus est, accipere virtutem, et divinitatem, et sapientiam, et fortitudinem, et honorem. Ipsi gloria et imperium in sæcula sæculorum.

 

Doa Pagi

 
Allah Yang Mahakuasa dan kekal, Engkau berkenan membarui segala sesuatu dalam diri Putra-Mu terkasih, Raja Semesta Alam. Semoga segala makhluk yang telah dibebaskan dari perbudakan berhamba pada kebesaran-Mu dan tanpa henti memuji-muji Engkau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

  
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (5:1-3)
       
"Mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel."
    
Sekali peristiwa datanglah segala suku Israel kepada Daud di Hebron. Mereka itu berkata, “Ketahuilah, kami ini darah dagingmu. Telah lama, yakni ketika Saul masih memerintah atas kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel. Lagipula Tuhan telah berfirman kepadamu: Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel.” Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap Daud di Hebron, lalu Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di sana, di hadapan Tuhan. Kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5; R:1)

1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan. 
   

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (1:12-20)
 
"Allah telah memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih."
 
Saudara-saudara, semoga kamu mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang membuat kamu layak mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam Kerajaan Terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih; di dalam Kristus itulah kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa. Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, Dia adalah yang sulung, yang lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada mendahului segala sesuatu, dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Dialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia lebih utama dalam segala sesuatu. Seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Allah memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi maupun yang ada di surga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 11:9.10)
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapa kita Daud! 
        

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (23:35-43)
 
"Tuhan, ingatlah akan daku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
 
Ketika Yesus bergantung di salib, pemimpin-pemimpin bangsa Yahudi mengejek-Nya, “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia benar-benar Mesias, orang yang dipilih Allah!” Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata, “Jika Engkau raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!” Ada juga tulisan di atas kepala-Nya, “Inilah Raja Orang Yahudi”. Salah seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Yesus, katanya, “Bukankah Engkau Kristus?” Selamatkanlah diri-Mu sendiri dan kami!” Tetapi penjahat yang seorang lagi menegur dia, katanya, “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah? Padahal engkau menerima hukuman yang sama! Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita. Tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Lalu ia berkata kepada Yesus, “Yesus, ingatlah akan daku, apabila Engkau datang sebagai Raja!” Kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama Aku di dalam Firdaus.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

   
Hari Raya Yesus Kristus Raja Alam Semesta ditetapkan oleh Paus Pius XI pada tahun 1925 dan dirayakkan pada Minggu terakhir kalender liturgi Katolik Roma. Ini menyebabkan kita untuk merenungkan pada kedatangan kedua dan yang terakhir Kristus, penghakiman terakhir, dan akhir dunia.

Pada Minggu terakhir kalender liturgi Katolik Roma, sudah waktunya untuk mengingat beberapa hal yang lebih suka kita lupakan. Untuk permulaan, kita mengingat bahwa ada perbedaan kwalitatif yang tidak terbatas antara kita dan Allah. Allah adalah abadi dan tidak terbatas. Kita tidak. Setiap masing-masing dari kita akan meninggal. Begitu juga dengan masyarakat kita, dunia kita, bahkan alam semesta kita.

Hal lain untuk diperhatikan pada hari ini bahwa ketika Putra Allah datang pertama kali dengan cara yang kedua-duanya sangat rendah dan tersembunyi, pada suatu hari Ia akan datang dengan dua cara yaitu publik dan kemuliaan. Ya, Ia adalah Anak Domba Allah. Tapi Ia juga Singa dari Yehuda. Ia menghapus dosa mereka yang mau menerimaNya. Tapi Ia juga membawa hal yang tersembunyi didalam kegelapan menjadi terang, mengatakan kebenaran walaupun itu tidak menyenangkan, dan bersikeras semua harus menanggung konsekuensi pilihan mereka.
Inilah yang setiap hakim lakukan. Dan Ia akan datang dalam kemuliaan, mengatakan syahadat, untuk menghakimi yang hidup dan yang mati. Tapi seperti apa nantinya Pengadilan Terakhir itu? Dengan kriteria apa kita akan di hakimi?

Hanya satu kalimat didalam Injil yang memberikan petunjuk pendahuluan pada hari pembalasan – Matius 25:31-46. Pertama-tama, patut dicatat bahwa kebanyakan perumpamaan-perumpamaan Yesus memiliki bagian pokok yang menggetarkan. Ia selalu membingungkan semua orang, khususnya kelompok orang yang paling religius saat itu, entah apakah mereka itu orang Farisi atau murid-murid.

Dengan jelas, kita semua mengharapkan bahwa Penghakiman tersebut akan mengutuk kejahatan dan menjatuhkan vonis bersalah. Dan kita cenderung berpikir yang melakukan kejahatan itu seperti melebihi garis batas dan melanggar hak orang lain, menggambil barang milik orang lain, mungkin bahkan membunuh. Kalimat di doa Bapa Kami memberi interpretasi dari dosa itu sendiri ketika hal tersebut diucapkan “ampuni kesalahan kami”.

Masalahnya dengan pengertian tentang dosa ini tidaklah lengkap, bahkan dangkal. Kebanyakan orang-orang berpikir bahwa selama mereka tidak berbohong, menipu, dan mencuri, tapi hanya menjaga diri mereka sendiri dan mengurusi urusan mereka sendiri, mereka layak mendapatkan hadiah yang besar dari Allah.

Kisah Pengadilan Terakhir berbicara soal “orang-orang yang baik”. Bayangkan keterkejutan mereka yang berjalan dengan sikap yang angkuh puas dengan diri sendiri sampai di kursi hakim hanya mengharapkan pujian, dikirim ke tempat penghukuman yang kekal. Mengapa? Karena mereka mengabaikan untuk melakukan kasih yang baik yang diperlukan untuk mereka. Mereka tidak “melakukan” kejahatan atau pelanggaran hukum, mereka tidak melakukan apapun yang positif merusak. Mereka hanya, pada saat kehadiran penderitaan, dengan tanpa ampun tidak melakukan apapun. Dosa mereka bukanlah dosa “melakukan” tapi dosa “kelalaian”. Tapi patut dicatat – dosa kelalaian ini segel akhir dari yang terkutuk.

Banyak kata-kata perintah-perintah yang negatif, sering diekspresikan seperti ini “kamu jangan”. Tapi dua perintah yang paling penting yang kata-katanya positif “kamu harus”. ” kamu harus mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan kamu harus mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Perintah-perintah ini memerlukan disposisi dari dalam hati yang memberikan tindakan keluar. Jika anda lapar, anda begitu mengasihi diri anda sendiri untuk pergi kulkas atau pergi ke McDonald. Jika anda begitu mengasihi sesamamu yang kelaparan seperti dirimu sendiri, anda tidak cuma berdoa dan memberikan simpati (Yakobus 2:15-17). Mengasihi Allah dengan sepenuh hati tidak berarti memberikan rasa hormat kepada Allah dan kemudian pergi dengan sukacita. Ini berarti pergi keluar dengan cara kita sendiri, dengan semangat mencari untuk mengasihi-Nya dan melayani-Nya didalam semua hal yang kita lakukan.

Pada adegan Pengadilan terakhir ini kita melihat bagaimana dua perintah ini, dua cinta ini, sebenarnya satu. Yesus membuatnya dengan jelas bahwa mengasihi Allah dengan sepenuh hati adalah dengan mengekspresikan didalam mengasihi sesama kita seperti kita mengasihi diri sendiri. Dan bilamana saja anda mengasihi sesama anda dengan cara ini, anda sebenarnya mengasihi Putra Allah.

Jadi pada akhirnya, penghakiman adalah sederhana. Ini semua bermuara pada kasih. Raja dari seluruh hati-lah yang akan menghakimi semuanya. (oleh: Marcellino D’Ambrosio, Ph.D.http://www.crossroadsinitiative.com/library_article/806/Christ_the_King___Last_Judgment.html, diterjemahkan oleh: luxveritatis7.wordpress.com )
   
Antifon Komuni (Mzm 29:10-11)

Tuhan akan bertakhta sebagai Raja untuk selamanya. Tuhan akan memberkati umat-Nya damai.

Sedebit Dominus Rex in æternum: Dominus benedicet populo suo in pace.

The Lord sits as King for ever. The Lord will bless his people with peace.
 
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy