| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 11 Februari 2025 Perawan Maria yang Diberkati—Bunda Maria dari Lourdes

 

Fr. Lawrence, OP (CC BY-NC-ND 2.0)

 Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini, Gereja memperingati Perawan Maria Tak Bernoda yang menampakkan diri kepada Santa Bernadette Soubirous di Lourdes, Prancis, delapan belas kali antara 11 Februari dan 16 Juli 1858. Terlepas dari banyak tantangan dan keraguan yang dihadapi St. Bernadette saat itu, akhirnya Gereja mengakui penglihatan dan Penampakan itu otentik, dan dirayakan secara universal sebagai Pesta Santa Perawan Maria dari Lourdes, dengan situs Lourdes sendiri menjadi salah satu tempat ziarah yang paling populer di dunia. Peringatan Santa Perawan Maria Maria dengan gelar “Bunda Maria dari Lourdes” diperluas ke Gereja Universal oleh Paus Santo Pius X pada tahun 1907.

Bunda Maria sering muncul sepanjang sejarah selama masa pencobaan dan kesulitan besar bagi umat Allah yang setia dan bagi dunia pada umumnya. Dia muncul di Hispania pada tahun-tahun penganiayaan terhadap umat Kristiani selama hari-hari awal Gereja kepada St. Yakobus Rasul, yang sekarang dikenal sebagai Penampakan Bunda Pilar, ketika Bunda Maria, yang mungkin masih hidup di dunia saat itu, muncullah Rasul untuk meyakinkannya dan untuk memperkuat tekadnya dalam mewartakan kebenaran Tuhan kepada orang-orang yang dia layani. Bunda Maria juga muncul di Guadalupe di Meksiko, selama tahun-tahun segera setelah ekspansi Eropa pasca-Columbus ke benua Amerika, Dunia Baru ketika perang, konflik, pandemi, dan faktor lain menyebabkan penderitaan dan kematian jutaan orang yang tak terhitung jumlahnya. Saat itu juga tepat di tengah-tengah reformasi Protestan ketika Gereja terpecah belah karena ajaran sesat dari mereka yang disebut reformis.

Selasa, 11 Februari 2025 Hari Biasa Pekan V

 


Selasa, 11 Februari 2025
Hari Biasa Pekan V

“Menjadi ahli waris bersama Kristus berarti dimuliakan bersama Dia.” (St. Ambrosius)


Antifon Pembuka (Mzm 8:2a)

Tuhan, Allah kami, betapa mulia nama-mu di seluruh dunia!

Doa Pagi  

   
Allah Bapa Yang Mahakuasa, sabda-Mu yang kuasa telah menciptakan alam semesta. Kami mohon, jagalah dan lindungilah hidup kami dan perkenankanlah kami mengalami daya sabda-Mu itu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
          

Bacaan dari Kitab Kejadian (1:20-2:4a)
   
"Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita."
    
Ketika menciptakan alam semesta, Allah bersabda, “Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala.” Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Lalu Allah memberkati semuanya itu, sabda-Nya, “Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak.” Jadilah petang dan pagi: hari kelima. Bersabdalah Allah, “Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata serta segala jenis binatang liar.” Dan jadilah demikian. Allah menjadikan segala jenis binatang liar, segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Bersabdalah Allah, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara; atas ternak dan atas seluruh bumi, serta atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya; menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah bersabda kepada mereka, “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara, dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Bersabdalah Allah, “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji. Itulah akan menjadi makananmu. Sedang kepada segala binatang di bumi dan burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu sungguh amat baik. Maka jadilah petang dan pagi: hari keenam. Demikianlah diselesaikan langit dan bumi beserta segala isinya. Pada hari ketujuh Allah telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu. Maka berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan Harian: 10 - 16 Februari 2025

Senin, 10 Februari 2025: Peringatan Wajib Skolastika, Perawan (P).
Kej. 1:1-19; Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,24,35c; Mrk. 6:53-56.
 
Selasa, 11 Februari 2025:  Hari Biasa Pekan V (H).
Peringatan Fakultatif SP Maria dari Lourdes (P).
Hari Orang Sakit Sedunia
Kej. 1:20-2:4a; Mzm. 8:4-5,6-7,8-9; Mrk. 7:1-13
 
Rabu, 12 Februari 2025:  Hari Biasa Pekan V (H).
Kej. 2:4b-9,15-17; Mzm. 104:1-2a,27-28,29bc-30; Mrk. 7:14-23.
 
Kamis, 13 Februari 2025:  Hari Biasa Pekan V (H).
Kej. 2:18-25; Mzm. 128:1-2,3,4-5; Mrk. 7:24-30.
 
Jumat, 14 Februari 2025:  Peringatan Wajib St. Sirilus dan Metodius, Uskup dan Rahib (P).
Kej. 3:1-8; Mzm. 32:1-2,5,6,7; Mrk. 7:31-37
 
Sabtu, 15 Februari 2025:  Hari Biasa Pekan V (H).
Kej. 3:9-24; Mzm. 90:2,3-4, 5-6,12-13; Mrk. 8:1-10.
 
Minggu, 16 Februari 2025:  Hari Minggu Biasa VI (H).
Yer. 17:5-8; Mzm. 1:1-2,3,4,6; 1Kor. 15:12,16-20; Luk. 6:17,20-26.
 
 
Credit: PaoloGaetano/istock.com

Orang Kudus hari ini: 10 Februari 2025 St. Skolastika, Perawan

 
Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC BY-NC-ND 2.0.

Hari ini kita juga memperingati St. Skolastika, yang merupakan saudara kembar St. Benediktus dari Nursia, abdi suci Tuhan lainnya. Lahir di Norcia, Italia, ketika tumbuh dewasa, seperti saudaranya yang menerima panggilan untuk hidup religius dan bakti, St. Skolastika juga menerima panggilan yang sama. Ia mendirikan komunitas biarawati yang mencerminkan apa yang telah dilakukan saudaranya dalam mendirikan komunitas bagi para pria yang mencari kehidupan kontemplatif dan penuh doa di dalam Tuhan. Agar lebih dekat dengan saudaranya, Skolastika mendirikan biara wanita di dekat Subiaco.

Senin, 10 Februari 2025 Peringatan Wajib St. Skolastika, Perawan

 
 
 

Senin, 10 Februari 2025
Peringatan Wajib St. Skolastika, Perawan

Aku berpaling kepada Allahku, dan Ia mendengarkan doaku. (St. Skolastika)

   

Antifon Pembuka (Mzm 15:5-6)

Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku, dalam tangan-Mulah nasibku. Tanah permai akan menjadi bagianku, milik pusakaku menyenangkan hatiku.
 
Doa Pagi 
  
Ya Tuhan, semoga berkat teladan Santa Skolastika, yang kami peringati hari ini, kami sanggup mengabdi Engkau dengan kasih yang tulus dan berbahagia menikmati karunia kasih-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
  
Bacaan dari Kitab Kejadian (1:1-19)   
 
"Allah bersabda dan terjadilah demikian."
   
Pada awal mula Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan masih kosong. Gelap gulita meliputi samudera raya. Dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Allah bersabda, "Jadilah terang!" Maka jadilah terang. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nya dari gelap. Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Maka jadilah petang dan pagi: hari pertama. Allah bersabda, "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." Maka Allah menjadikan cakrawala, dan Ia memisahkan air di bawah cakrawala dari air di atasnya. Dan jadilah demikian. Allah menamai cakrawala itu langit. Maka jadilah petang dan pagi: hari kedua. Allah bersabda, "Hendaklah segala air di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Allah bersabda, "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Maka jadilah petang dan pagi: hari ketiga. Allah bersabda, "Jadilah benda-benda penerang di cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap, menunjukkan hari dan tahun; dan sebagai penerang pada cakrawala, biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan dua benda penerang yang besar, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang kecil untuk menguasai malam; dan Allah menjadikan juga bintang-bintang. Semuanya itu ditaruh Allah di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Maka jadilah petang dan pagi: hari keempat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Support untuk RENUNGANPAGI.ID


Kami berharap melalui semua ini, kita dapat saling membantu, tetap setia pada iman Kristiani, dan menyambut semua orang yang mencari Tuhan, terutama mereka yang merindukan kasih-Nya, seperti anak-anak kecil yang datang kepada-Nya. Terima kasih atas kebaikan dan kemurahan hati Anda! Semoga Tuhan menyertai kita masing-masing, dan semoga Dia terus menguatkan kita dalam iman, sehingga kita akan bertumbuh untuk semakin mengasihi Dia, setiap hari dalam hidup kita. Amin. 
 




 

 


 

Minggu, 09 Februari 2025 Hari Minggu Biasa V

Minggu, 09 Februari 2025
Hari Minggu Biasa V
  
“Beberapa di antaramu berkata, aku ingin melihat wajah-Nya, jubah-Nya, alas kaki-Nya. Ketahuilah bahwa kamu sudah melihat-Nya, bahkan menyantap-Nya. Ia mempersembahkan diri-Nya bagimu, supaya kamu bukan hanya dimungkinkan untuk dapat melihatnya, namun juga menjadi santapanmu, dan menyatu dalam dirimu.” — St. Yohanes Krisostomus

  
Antifon Pembuka (Mzm 95:6-7)

Marilah kita bersujud dan menyembah, berlutut di hadapan Tuhan, yang menjadikan kita, sebab Dialah Allah kita.

 
O come, let us worship God and bow low before the God who made us, for he is the Lord our God.
 
Venite adoremus Deum, et procidamus ante Dominum: ploremus ante eum, qui fecit nos: quia ipse est Dominus Deus noster. 
   
Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, semua saja yang mengalami dekat dengan Dikau, menyatakan bahwa Engkau kudus dan bahwa alam semesta ini penuh dengan kemuliaan-Mu. Kami mohon, agar mereka yang Kaupanggil untuk berkarya demi nama-Mu, tetap percaya penuh akan sabda-Mu dan bangga karena menjadi murid-murid-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                     
Lisensi foto: CC0

     
Bacaan dari Kitab Yesaya (6:1-2a.3-8)
 
"Inilah aku, utuslah aku!"

Dalam tahun wafatnya Raja Uzia, aku, Yesaya, melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap. Mereka berseru seorang kepada yang lain, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan oleh suara orang yang berseru itu, dan rumah itu pun penuhlah dengan asap. Lalu aku berkata, “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, Tuhan semesta alam.” Tetapi seorang dari para Serafim itu terbang mendapatkan aku. Di tangannya ada bara api, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkan bara api itu pada mulutku serta berkata, “Lihat, bara ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.” Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata, “Siapakah yang akan Kuutus? Dan siapakah yang akan pergi atas nama-Ku?” Maka aku menjawab, “Inilah aku, utuslah aku!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy