Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Minggu, 15 Juni 2025 Hari Raya Tritunggal Mahakudus

 

Minggu, 15 Juni 2025
Hari Raya Tritunggal Mahakudus
 
“Kalau engkau memahami-Nya, Ia bukan lagi Allah”. (St. Agustinus, khotbah. 52, 6, 16, seperti dikutip dalam Katekismus Gereja Katolik, No. 230.)  
   
Antifon Pembuka

Terpujilah Allah Bapa, Putra Allah yang Tunggal, serta Roh Kudus: karena besarlah kasih-Nya bagi kita.

Blest be God the Father; and the Only Begotten Son of God, and also the Holy Spirit, for he has shown us his merciful love.

Benedicta sit Sancta Trinitas, atque indivisa Unitas: confitebimur ei, quia fecit nobiscum misericordiam suam.
    
 Doa Pagi

Allah Bapa, dengan mengutus Sabda Kebenaran dan Roh Pengudus ke dalam dunia, Engkau telah mengungkapkan kepada manusia misteri-Mu yang mengagumkan. Semoga dengan iman yang benar kami mengakui kemuliaan Tritunggal yang kekal dan menyembah keesaan-Nya dalam keagungan kuasa-Nya.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
        
 
    

Bacaan dari Kitab Amsal (8:22-31)
  
"Sebelum bumi ada, kebijaksanaan sudah ada."
     
Tuhan telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama. Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. Sebelum samudera raya ada, aku telah lahir, yakni sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air. Sebelum gunung-gunung tertanam, aku telah ada, dan lebih dahulu daripada bukit-bukit aku telah lahir; sebelum Tuhan membuat bumi dengan padang-padangnya, atau debu dataran yang pertama. Ketika Ia mempersiapkan langit, aku ada di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya, ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras; aku ada di sana; ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi, aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan. Setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan aku senantiasa bermain-main di hadapan-Nya; aku bermain-main di atas muka bumi-Nya, dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 832
Ref. Ya Tuhan Allah kami, betapa megah nama-Mu di seluruh bumi.
Atau Betapa megah nama-Mu, Tuhan, di seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 8:4-5.6-7.8-9)

1. Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kaupasang: Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
3. Domba, sapi dan ternak semuanya; hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.   
  
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (5:1-5)
  
"Kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Kristus, dalam kasih yang dicurahkan oleh Roh Kudus."
   
Saudara-saudara terkasih, kita, yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita beroleh jalan masuk karena iman akan kasih karunia Allah. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri, dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, ketekunan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Why 1:8)
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, kepada Allah yang ada sejak dahulu, kini dan sepanjang masa mendatang. 
    
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (16:12-15)
  
"Segala sesuatu yang Bapa punya adalah kepunyaan-Ku; Roh akan memberikan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku."
 
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya, itulah yang dikatakan-Nya, dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya adalah kepunyaan-Ku; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)
 
 
Renungan
 
Satu hal yang dapat kita katakan tentang hidup adalah bahwa hidup itu sulit. Ya, hidup memang sulit dipahami, terutama saat kita dihadapkan dengan masalah-masalah yang sulit.

Ada banyak masalah di dunia ini, seperti penyakit dan virus, ketidakadilan, korupsi-kolusi-nepotisme, perang dan kekerasan, dan kemiskinan.

Dan kita punya masalah sendiri yang harus dihadapi, dan kita tampaknya tidak punya solusinya. Ada masalah-masalah serius, dan ada juga masalah-masalah aneh seperti:

Mengapa sesuatu yang bisa salah akan menjadi salah? Mengapa saat kita menekan nomor yang salah, kita tidak mendapat nada sambung? Mengapa saat kita pindah antrean, antrean yang kita tinggalkan bergerak lebih cepat daripada antrean yang kita masuki sekarang?

Itu sudah cukup dengan pertanyaan mengapa dan masalah, dan kita juga tidak punya jawabannya. Namun jika hidup sulit dipahami, maka Tuhan tampaknya lebih sulit dipahami.

Hari ini, Gereja merayakan Tritunggal Mahakudus. Tritunggal Mahakudus berarti Tiga Pribadi Satu Tuhan.

Itu bisa sulit dipahami. Mengapa Tuhan Tiga Pribadi? Akan lebih mudah untuk memahami dan mempercayai bahwa Tuhan itu esa.

Namun, Yesus datang untuk menyatakan kepada kita bahwa Allah adalah Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

Hal terpenting tentang Tritunggal Mahakudus adalah hubungan kasih antara Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

Karena mereka saling mengasihi dengan begitu dalam dan mereka bersatu dalam kasih, maka di dalam Tuhan terdapat kedamaian dan sukacita sejati, kebaikan dan kemurahan hati, belas kasihan, dan pengampunan.

Kebahagiaan yang sangat kita dambakan dalam hidup ditemukan di dalam Tuhan.

Ketika kita memahami bahwa Bapa, Putra, dan Roh Kudus saling mengasihi dan bersatu dalam kasih, maka kita dapat mulai melihat solusi untuk semua masalah dalam hidup.

Pada dasarnya, masalah dalam hidup muncul dari hubungan kita. Ketika kita tidak mengasihi Tuhan, dan ketika kita tidak mengasihi orang lain sebagaimana Tuhan mengasihi kita, maka masalah akan muncul dan akan ada ketidakbahagiaan dan kesedihan.

Ketika kita dapat saling mengasihi sebagaimana Bapa, Putra, dan Roh Kudus saling mengasihi, kita akan menemukan kebahagiaan dalam hidup.

Hidup itu seperti gema. Meskipun ada penjelasan untuk gema, kita tidak dapat benar-benar memahami bagaimana gema terjadi.

Namun gema dapat menjadi contoh bagaimana kita dapat menemukan kebahagiaan dalam hidup.

Kita seperti gema kasih Tuhan. Tuhan menciptakan kita dalam kasih. Kita harus menggemakan kasih Tuhan di dunia ini dengan mengasihi sesama.

Dalam mengasihi sesama, kita akan menemukan kebahagiaan. Ketika kita menjadi seperti Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus yang menciptakan kita dan mengasihi kita, maka kita juga harus mengasihi seperti Tuhan dengan menjadi gema kasih Tuhan dan mengasihi sesama.

Masalah hidup memang sulit tetapi solusinya sederhana, yaitu kasih. Kasih mungkin mudah dipahami tetapi mungkin tidak semudah itu untuk dijalani.

Namun ketika kita memutuskan untuk mengasihi, maka Tuhan akan membantu kita untuk menjadi gambaran hidup dan gema kasih Tuhan. Dan kita juga akan menemukan kebahagiaan dalam hidup.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
  
Antifon Komuni (Gal 4:6)

Karena kamu adalan anak, Allah telah mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru, "Ya Abba, ya Bapa!"

Since you are children of God, God has sent into your hearts the Spirit of his Son, the Spirit who cries out: Abba, Father.

Data est mihi omnis potestas in cælo et in terra, alleluia: euntes, docete omnes gentes, baptizantes eos in nomine Patris, et Filii, et Spiritus Sancti, alleluia, alleluia.

atau Laudate Dominum de cælis. 

Tritunggal adalah satu. Kita tidak mengakui tiga Allah, tetapi satu Allah dalam tiga Pribadi: "Tritunggal yang sehakikat" (Konsili Konstantinopel II 553: DS 421). Pribadi-pribadi ilahi tidak membagi-bagi ke-Allah-an yang satu itu di antara mereka, tetapi masing-masing dari mereka adalah Allah sepenuhnya dan seluruhnya: "Bapa adalah yang sama seperti Putera, Putera yang sama seperti Bapa. Bapa dan Putera adalah yang sama seperti Roh Kudus, yaitu satu Allah menurut kodrat" (Sinode Toledo XI 675: DS 530). "Tiap-tiap dari ketiga Pribadi itu merupakan kenyataan itu, yakni substansi, hakikat, atau kodrat ilahi" (K. Lateran IV 1215: DS 804). -- Katekismus Gereja Katolik, 253

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy