Fr Lawrence Lew, O.P. | CC BY-NC-ND 2.0 |
Ia tidak menjalaninya dengan mudah karena keluarganya, apalagi ayahnya keberatan dengan jalan tersebut, namun akhirnya, setelah St. Fransiskus de Sales terus bersikeras untuk melanjutkan jalannya, dan menolak untuk menikah atau menjadi politisi atau pegawai negeri seperti yang dikehendaki keluarganya, dia ditahbiskan menjadi imam. Sebagai seorang imam, Santo Fransiskus de Sales banyak terlibat dalam pekerjaan misionaris di wilayah Jenewa di Swiss saat ini, di tengah puncak reformasi Protestan, ketika banyak orang meninggalkan Gereja untuk mengikuti berbagai sekte Protestan yang ada pada saat itu khususnya kaum Calvinis. Dia terlibat secara mendalam dalam upaya Kontra-Reformasi di mana upaya dan kerja kerasnya membawa kembali ribuan, puluhan ribu, dan lebih banyak lagi orang kepada iman sejati kepada Tuhan. Dia tidak melakukannya dengan cara memaksa atau sombong dan tegas, melainkan melalui diskusi yang tulus, berjalan bersama satu sama lain, dan terlibat dalam dialog. Dan bahkan dengan semua ini, beliau masih menghadapi banyak pergumulan dan pertentangan dari mereka yang menolak untuk mendengarkan dia dan kebenaran Tuhan.