| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 01 Juni 2021 Peringatan Wajib St. Yustinus, Martir


Selasa, 01 Juni 2021

Peringatan Wajib St. Yustinus, Martir
   
“Meski kami orang Kristen dibunuh dengan pedang, disalibkan, atau di buang ke moncong-moncong binatang buas, ataupun disiksa dengan belenggu api, kami tidak akan murtad dari iman kami. Sebaliknya, semakin hebat penyiksaan, semakin banyak orang demi nama Yesus, bertobat dan menjadi saleh." --- St Yustinus
             
Antifon Pembuka (Mzm 119:85.46)
  
     Orang sombong menggali lubang bagiku, mereka tidak memedulikan perintah-Mu. Aku akan berbicara tentang hukum-Mu. Aku tidak malu di hadapan para raja. Alleluya.      
  
The wicked have told me lies, but not so is your law:ispoke of your decrees before kings, and was not confounded. Alleluya.
 
Doa Pagi

Allah Bapa sumber hikmat kebijaksanaan, dengan kebodohan salib Engkau telah mengajarkan kebijaksanaan Yesus Kristus, Putra-Mu, kepada Santo Yustinus, Martir. Pada hari peringatannya hari ini kami mohon, berilah kami agar sanggup menolak segala yang dapat menjauhkan kami daripada-Mu. Berilah pula kami rahmat-Mu agar selalu setia dalam iman.  Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    

Bacaan dari Kitab Tobit (2:9-14) 
        
"Semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku, karena bintik-bintik putih itu."
           
Pada malam sesudah menguburkan jenazah, aku, Tobit, membasuh diri. Lalu aku pergi ke pelataran rumah dan tidur dekat pagar temboknya. Mukaku tidak tertudung karena udara panas. Aku tidak tahu bahwa ada burung pipit di tembok tepat di atas diriku. Maka jatuhlah tahi hangat ke dalam mataku, lalu muncullah bintik-bintik putih. Aku pun lalu pergi kepada tabib untuk berobat. Tetapi semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku karena bintik-bintik putih itu, sampai buta sama sekali. Empat tahun lamanya aku tidak dapat melihat. Semua saudaraku merasa sedih karena aku. Dua tahun lamanya aku dipelihara oleh Ahikar sampai ia pindah ke kota Elumeis. Di masa itu isteriku Hana mulai memborong pekerjaan wanita. Pekerjaan itu pun diantarkannya kepada para pemesan dan ia diberi upahnya. Pada suatu hari, yaitu tanggal tujuh bulan Dustrus, diselesaikannya sepotong kain, lalu diantarkannya kepada pemesan. Seluruh upahnya dibayar, dan ditambah juga seekor anak kambing jantan untuk dimakan. Tetapi setibanya di rumahku anak kambing itu mengembik. Maka aku memanggil isteriku dan bertanya, “Dari mana anak kambing itu? Apa itu bukan curian? Kembalikanlah kepada pemiliknya! Sebab kita tidak boleh makan barang curian!” Sahut isteriku, “Kambing itu diberikan kepadaku sebagai tambahan upah.” Tetapi aku tidak percaya kepada isteriku. Maka kusuruh dia mengembalikan anak kambing itu kepada pemiliknya. Karena perkara itu, aku sangat malu karena isteriku. Tetapi dia membantah, katanya, “Apa gunanya kebajikanmu? Apa faedahnya semua amalmu itu? Lihat saja apa gunanya bagimu!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai orang jujur teguh, penuh kepercayaan kepada Tuhan.
Ayat. (Mzm 112:1-2.7bc-8.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan kepada Tuhan. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia mengalahkan para lawannya.
3. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 20:25)
Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah.
     
Inilah Injil Suci menurut Markus (12:13-17)
   
"Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah."
      
Pada waktu itu beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap Yesus, untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya, “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur. Engkau tidak takut kepada siapa pun, sebab Engkau tidak mencari muka, tetapi dengan jujur mengajarkan jalan Allah. Nah, bolehkah kita membayar pajak kepada kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka, “Mengapa kalian mencobai Aku? Tunjukkanlah suatu dinar untuk Kulihat!” Mereka menunjukkan sekeping dinar. Lalu Yesus bertanya, “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka, “Gambar dan tulisan kaisar.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar, dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah!” Mereka sangat heran mendengar Dia.
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 
Renungan


Pada bacaan pertama, kita mendengar tentang bagaimana Tobit, seorang pria yang sangat beriman, mengalami kesusahan dan kesengsaraan dalam hidup.

Dia menjadi buta karena kecelakaan yang aneh dan dia harus bergantung pada kemurahan hati orang lain.

Juga ketika dia salah menuduh istrinya mencuri seekor domba, Hana, istrinya juga membalas dengan mencemooh iman dan perbuatan baiknya.

Demikianlah pencobaan dan kekacauan yang harus dilalui semua orang, dan itu termasuk orang-orang beriman yang percaya dan percaya kepada Tuhan.

Bahkan bagi Yesus yang datang untuk mengasihi orang dan berbuat baik, para imam kepala dan ahli Taurat dan tua-tua mengirim orang Farisi untuk mempertanyakan Yesus tentang membayar pajak, dengan maksud untuk menangkap-Nya atas sesuatu yang Dia katakan.

Yesus bisa saja merasa jijik dengan semua rencana dan rencana itu tetapi Dia mengubahnya menjadi kesempatan untuk mengajar orang-orang dan itu juga membuat para penanya-Nya bingung.

Jadi dalam menghadapi kesusahan dan kekacauan, kita perlu bertanya pada diri sendiri: Apa yang bisa memisahkan kita dari kasih Tuhan? (Roma 8:35)

Jika Tuhan di pihak kita, siapa yang bisa melawan kita? (Roma 8:31) Atau apa yang bisa melawan kita? Kesulitan? Gejolak?
 
Kita milik Tuhan. Marilah kita tetap percaya kepada-Nya dan berjuang dalam pertandingan iman yang baik. Tuhan memberkati.
 
           
Antifon Komuni (1Kor 2:2)
 
Aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.
 
I resolved to know nothing while i was with you except Jesus Christ, and him crucified 


Doa Malam
 
Allah Bapa yang Mahamulia, nama-Mu kami muliakan, bila kami saling menaruh cinta kasih, karena Engkau sendirilah cinta kasih yang menghidupi kami, maka kami bersyukur kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
 
RENUNGAN PAGI

 

Senin, 31 Mei 2021 Pesta SP Maria mengunjungi Elisabet

 

Senin, 31 Mei 2021
Pesta SP Maria mengunjungi Elisabet
 
“Maria tahu bahwa dalam beredarnya waktu ia akan melahirkan Dia, yang diakuinya sebagai sumber keselamatan sejak dari kekal” (St. Beda Venerabilis)
          
Antifon Pembuka
    
Maria, dengarkanlah, hai kalian yang takwa, aku hendak mewartakan yang dikerjakan Allah bagiku.
       
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan, tanpa Syahadat.
      
Doa Pagi
 
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah mendorong Santa Perawan Maria, yang sedang mengandung Putra-Mu, untuk mengunjungi Santa Elisabet, saudarinya. Semoga kami pun senantiasa mentaati dorongan Roh Kudus. Maka bersama Santa Perawan Maria kami akan selalu dengan gembira memuji karya-Mu yang agung. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  Amin.           
       
Bacaan dari Kitab Nubuat Zefanya (3:14-18a)

  
"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."
   
Bersorak sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; Engkau tidak akan takut lagi kepada malapetaka. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lunglai! Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Atau
           
 Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (12:9-16b)
  


"Bantulah orang yang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan."
  
Saudara-saudara, kasihmu janganlah pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik! Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu berkurang, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan! Berkatilah orang yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan yang muluk-muluk, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Kidung Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6; R: 6b)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!"
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!
   
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:45) 
Berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.
        
Inilah Injil Suci menurut Lukas (1:39-56)
 
"Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?"
  

Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

   
Renungan

   

     


Awal pesta ini terjadi pada awal abad ke-13 pada puncak devosi Maria.

Pesta ini kemudian diperluas ke seluruh Gereja pada tahun 1389 dengan harapan bahwa Kristus dan Bunda-Nya akan mengunjungi Gereja dan mengakhiri perpecahan dan perpecahan yang merobek Gereja Kristus.

Namun, pesta ini tetap relevan dan penting sekarang seperti dulu dan selama berabad-abad.

Dan pesta ini relevan dan penting bagi Gereja serta bagi kita masing-masing.

Sama seperti Gereja menghadapi banyak momen kelam dan mengerikan dalam sejarahnya, kita juga menghadapi banyak pencobaan dan tantangan sewaktu kita berusaha untuk menjalankan iman kita.

Kadang-kadang, kesusahan, rasa sakit dan luka mungkin terlalu tak tertahankan dan iman kita terguncang dan harapan kita goyah dan cinta kita mengering.

Namun, Tuhan berjanji untuk memberikan bantuan dan kekuatan kepada kita.
  
Pesta ini adalah perayaan Tuhan yang adalah Penyelamat kita.

Itulah mengapa bacaan pertama berbunyi:
Bersorak sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem!
   
Ya, Bunda Allah datang bersama Tuhan untuk mengunjungi umat-Nya yang membutuhkan.

Bunda Allah juga akan datang bersama Tuhan Yesus untuk mengunjungi kita dalam kebutuhan kita dan terutama saat kita mengalami kesusahan.

Tuhan telah melakukan hal-hal besar untuk Maria, Tuhan juga akan melakukan hal-hal besar untuk kita.

Untuk itu kita hanya perlu bersukacita dan bersorak kegirangan serta mengucap syukur kepada Tuhan Juruselamat kita.
  
Antifon Komuni (Luk 1:48-49)
 
Mulai sekarang aku disebut "yang bahagia" oleh sekalian bangsa. Sebab karya agung dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa, kuduslah nama-Nya. 
   
Doa Malam
 
Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau memilih Maria menjadi Bunda penebus dalam hidup ini. Kami bersyukur kepada-Mu atas anugerah ini. Pun pula kami bersyukur atas penyertaan dan rahmat-Mu yang Engkau nyatakan kepada kami sepanjang bulan Mei ini, yang didedikasikan sebagai Bulan Maria. Semoga Bunda surgawi menuntun kami agar sampai kepada-Mu, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
       
“Sukacita merupakan kata kunci perjumpaan dengan Elisabet, di mana suara Maria dan kehadiran Yesus dalam rahimnya membuat Yohanes "melonjak kegirangan" (Luk 1:44). Sukacita juga memenuhi kawasan Betlehem ketika kelahiran Bayi Ilahi, Juruselamat dunia, diberitakan oleh nyanyian para malaikat dan dimaklumkan kepada para gembala sebagai "kesukaan besar" (Luk 2:10).” (Paus Yohanes Paulus II, Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae, No. 20)
 

RENUNGAN PAGI

Minggu, 30 Mei 2021 Hari Raya Tritunggal Mahakudus

 

Minggu, 30 Mei 2021
Hari Raya Tritunggal Mahakudus
  
“Dihina karena rupa-Nya namun sesungguhnya Ia dikagumi, [Yesus adalah], Sang Penebus, Penyelamat, Pemberi Damai, Sang Sabda, Ia yang jelas adalah Tuhan yang benar, Ia yang setingkat dengan Allah seluruh alam semesta sebab Ia adalah Putra-Nya.” (ibid., 10:110:1) (St. Klemens dari Alexandria)


Antifon Pembuka

Terpujilah Allah Bapa, Putra Allah yang Tunggal, serta Roh Kudus: karena besarlah kasih-Nya bagi kita.

Blest be God the Father; and the Only Begotten Son of God, and also the Holy Spirit, for he has shown us his merciful love.

Benedicta sit Sancta Trinitas, atque indivisa Unitas: confitebimur ei, quia fecit nobiscum misericordiam suam.
 
Doa Pagi

Allah Bapa, dengan mengutus Sabda Kebenaran dan Roh Pengudus ke dalam dunia, Engkau telah mengungkapkan kepada manusia misteri-Mu yang mengagumkan. Semoga dengan iman yang benar kami mengakui kemuliaan Tritunggal yang kekal dan menyembah keesaan-Nya dalam keagungan kuasa-Nya.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
  
Bacaan dari Kitab Ulangan (4:32-34.39-40)
   
 
"Hanya Tuhanlah Allah di langit dan di bumi, tidak ada yang lain!"
    
Dalam perjalanan di padang gurun Musa berkata kepada bangsa Israel, "Cobalah tanyakan dari ujung langit ke ujung langit, tentang zaman dahulu sebelum engkau ada, sejak saat Allah menciptakan manusia di atas bumi, apakah pernah terjadi sesuatu hal yang demikian besar, atau apakah pernah ada terdengar sesuatu seperti ini? Pernahkah suatu bangsa mendengar suara Allah yang bersabda dari tengah-tengah api, seperti yang kaudengar dan engkau tetap hidup? Atau pernahkah suatu allah mencoba datang untuk mengambil baginya suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa yang lain, dengan cobaan, dengan tanda-tanda serta mukjizat-mukjizat dan peperangan, dengan tangan yang kuat dan lengan yang perkasa, dan dengan kedahsyatan yang besar, seperti yang dilakukan Tuhan, Allahmu, bagimu di Mesir, di depan matamu? Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain. Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baiklah keadaanmu dan keadaan anak-anakmu di kemudian hari. Maka engkau akan hidup lama di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu untuk selamanya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 33:4-5.6.9.18-19.20.22)
1. Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
2. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh napas dari mulut-Nya diciptakan segala tentara-Nya. Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut, dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
4. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:14-17)
    
"Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah; oleh Roh itu kita berseru, ‘Abba, ya Bapa!’"
       
Saudara-saudara terkasih, semua orang yang dihimpun oleh Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu menerima bukan roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, melainkan Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, 'Abba, ya Bapa!' Roh itu memberi kesaksian bersama-sama roh kita, bahwa kita ini anak Allah. Dan kalau kita ini anak, berarti kita juga adalah ahli waris, yakni ahli waris Allah sama seperti Kristus. Artinya: jika kita menderita bersama dengan Dia, kita juga akan dipermuliakan bersama dengan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, kepada Allah yang ada sejak dahulu, kini dan sepanjang masa.

Inilah Injil Suci menurut Matius (28:16-20)
     
"Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus."
          
Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati, kesebelas murid berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata, "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe
 
Renungan 
 Hari ini kita merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus.  
   
Allah Tritunggal apa maknanya bagi kita? Apakah kita benar-benar mengerti arti Tritunggal? Atau apakah kata itu telah berubah menjadi arti lain?

Jika kita mengalami kesulitan dalam menemukan makna di dalam Tuhan sebagai Tritunggal selain dari apa yang telah diajarkan kepada kita, kita tidak sendiri.

Pujangga Agung Gereja St. Agustinus dari Hippo menghabiskan lebih dari 30 tahun mengerjakan risalahnya "De Trinitate" [tentang Tritunggal Mahakudus], berusaha untuk mendapatkan penjelasan yang dapat dimengerti untuk misteri Tritunggal.

Suatu hari dia sedang berjalan di tepi pantai sambil merenungkan dan mencoba memahami misteri Tritunggal Mahakudus ketika dia melihat seorang anak kecil berlari bolak-balik dari air ke suatu tempat di pantai. Anak laki-laki itu menggunakan kerang laut untuk membawa air dari laut dan menuangkannya ke dalam lubang kecil di pasir.

St. Agustinus mendekatinya dan bertanya, "Anakku, apa yang kamu lakukan?" "Saya mencoba memasukkan semua laut ke dalam lubang ini," jawab anak laki-laki itu. “Tetapi itu tidak mungkin, Nak, lubang itu tidak bisa menampung semua air itu,” kata St. Augustine.

Anak laki-laki itu berhenti, berdiri, menatap mata Agustinus, dan menjawab, "Ini tidak lebih tidak mungkin daripada apa yang engkau coba lakukan - untuk memahami besarnya misteri Tritunggal Mahakudus dengan kecerdasan kecilmu."

Agustinus terserap oleh respon yang begitu tajam dari anak itu, dan mengalihkan pandangan darinya untuk sementara waktu. Ketika dia menunduk untuk menanyakan sesuatu yang lain, anak laki-laki itu telah menghilang.

Ada yang mengatakan bahwa itu adalah Malaikat yang diutus oleh Tuhan untuk mengajarkan St. Agustinus pelajaran tentang kesombongan dalam belajar. Yang lain menegaskan itu adalah Yesus sendiri yang menampakkan diri kepada Agustinus untuk mengingatkannya tentang batas-batas pemahaman manusia tentang misteri besar iman kita.

Lewat kisah ini, kerang laut telah menjadi lambang Santo Agustinus dan studi teologi.

Dan kisah ini, bersama dengan perikop Injil hari ini, mengingatkan kita akan misteri yang telah kita selami, dan itulah misteri Pembaptisan.

Kita dibaptis dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.

Seperti cangkang, kita hanya bisa memahami begitu banyak misteri Tuhan.

Tapi seperti cangkangnya, kita juga menyimpan misteri Tuhan dan misteri itu adalah cinta Tuhan.

Kita memperoleh kasih Tuhan dengan cangkang hati kita dan kita mencurahkannya ke pasir dunia di sekitar kita.

Air kasih Tuhan meresap ke pasir dan sepertinya tidak segera kita lihat hasilnya, dan kita pikir itu sia-sia.
       
Makna kasih Tuhan tidak berubah namun pada saat yang sama itu juga bertumbuh, dan akan terus bertumbuh, dan seperti yang Yesus janjikan kepada kita dalam Injil, itu akan terus bertumbuh sampai akhir zaman.. [RENUNGAN PAGI]

Antifon Komuni (Gal 4:6)

Karena kamu adalan anak, Allah telah mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru, "Ya Abba, ya Bapa!"

Since you are children of God, God has sent into your hearts the Spirit of his Son, the Spirit who cries out: Abba, Father.

Data est mihi omnis potestas in cælo et in terra, alleluia: euntes, docete omnes gentes, baptizantes eos in nomine Patris, et Filii, et Spiritus Sancti, alleluia, alleluia.

atau Laudate Dominum de cælis.

“Seseorang yang menyangkal bahwa Kristus adalah Tuhan tidak dapat menjadi bait Roh Kudus-Nya …” (St. Siprianus, Letters 73:12 [A.D. 253]).

Sabtu, 29 Mei 2021 Hari Biasa Pekan VIII

 

Sabtu, 29 Mei 2021
Hari Biasa Pekan VIII
       
 Dalam gereja yang telah dipersembahkan atau diberkati secara legitim, dapat dilaksanakan semua kegiatan ibadat ilahi, dengan tetap menghormati hak-hak paroki. Hendaknya semua orang yang bersangkutan berusaha agar di gereja-gereja dipelihara kebersihan dan keindahan yang layak bagi rumah Allah dan agar segala sesuatu yang tidak cocok dengan kesucian tempat itu dijauhkan dari padanya. (Kitab Hukum Kanonik, 1219-1220 § 1)
  
Antifon Pembuka (Mzm 19:9)

Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati. Perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang kekal dan kuasa, Engkau berkenan menggembirakan semua orang yang membuka hatinya terhadap sabda-Mu. Kami mohon, semoga daya pembebasan-Mu menguasai diri kami serta menjadikan kami orang-orang yang berkenan di hati-Mu. Sebab Dialah Tuhan yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
        
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (51:12-20)
    
"Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan."
     
Aku hendak bersyukur kepada-Mu ya Tuhan, dan memuji nama Tuhan. Pada masa mudaku, sebelum mengadakan perjalanan, kebijaksanaan telah kucari dengan sungguh dalam sembahyangku. Kebijaksanaan itu telah kumohon di depan Bait Allah, dan akan kukejar sampai akhir hidup. Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan, karena bunganya yang bagaikan buah anggur masak. Kakiku melangkah di jalan yang lurus, dan sejak masa mudaku telah kuikuti jejaknya. Hanya sedikit saja kupasang telingaku, lalu mendapatinya, dan memperoleh banyak pengajaran bagi diriku. Aku maju di dalamnya, dan kuhormati orang yang memberikan kebijaksanaan kepadaku. Oleh karena aku berniat mengamalkannya, maka dengan rajin kucari yang baik, dan aku tidak dikecewakan. Hatiku memperjuangkan kebijaksanaan, dan dengan teliti kulaksanakan hukum Taurat. Tanganku telah kuangkat ke surga, dan aku menyesal karena belum cukup tahu akan kebijaksanaan. Hatiku telah kuarahkan kepada kebijaksanaan, dan dalam kemurnian hati aku menemukannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.11; Ul: 9a)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kol 3:16a,17c)
Semoga sabda Kristus tinggal dalam diri kalian secara melimpah. Bersyukurlah dengan pengantaraan Kristus kepada Allah Bapa kita.
        
Inilah Injil Suci menurut Markus (11:27-33)
      
"Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?
    
Beberapa waktu sesudah mengusir para pedagang dari halaman Bait Allah, Yesus dan murid-murid-Nya tiba kembali di Yerusalem. Ketika Yesus sedang berjalan-jalan di halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua. Mereka bertanya kepada Yesus, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?” Yesus menjawab mereka, “Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepada kalian. Jawablah Aku, dan Aku akan mengatakan, dengan kuasa mana Kulakukan hal-hal itu. Pembaptisan Yohanes itu dari surga atau dari manusia? Jawablah!” Mereka memperbincangkannya seraya berkata, “Jikalau kita katakan ‘Dari Allah’, Ia akan berkata, ‘Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepada-Nya?’ Tetapi masakan kita katakan ‘Dari manusia’. Sebab mereka takut kepada orang banyak, karena semua orang menganggap bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi. Maka mereka menjawab kepada Yesus, “Kami tidak tahu.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Jikalau demikian, Aku pun takkan mengatakan kepada kalian, dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe
  
Renungan
     

Tidak mudah untuk mengakui bahwa kita salah, apalagi jika kita dihadapkan pada fakta.

Bahkan lebih sulit bagi orang yang berwenang untuk mengakui bahwa mereka salah.

Karena hanya ada terlalu banyak kerugian.

Ketika pihak berwenang mengkonfrontasi Yesus, Yesus-lah yang menyampaikan fakta.

Tapi dalam menolak untuk mengakui fakta, dan dengan mengatakan "Kami tidak tahu", pihak berwenang telah mengungkap diri mereka sendiri.

Ironisnya, adalah orang-orang yang memiliki otoritas yang mempertanyakan otoritas mereka sendiri.

Kita semua adalah orang yang memiliki otoritas dalam beberapa hal.

Beberapa dari kita adalah orangtua yang memiliki otoritas atas anak-anak kita.

Beberapa dari kita adalah supervisor dan manajer yang memiliki otoritas atas bawahan kita.

Tetapi otoritas ini diberikan kepada kita untuk membedakan apa yang datang dari Tuhan dan untuk melakukan hal yang benar.

Dengan kata lain, otoritas identik dengan pelayanan.

Kita melayani anak-anak kita dengan mengajari mereka nilai-nilai yang benar.

Kita melayani bawahan kita dengan keadilan.

Kita melayani seperti yang Yesus lakukan, yang datang untuk melayani dengan menunjukkan kepada kita bagaimana menjalani kebenaran dalam kasih.

    
Antifon Komuni (Mzm 53:5-6)
 
Aku akan memuji Engkau seumur hidupku, menadahkan tangan kepada-Mu. Hatiku Kaukenyangkan dengan santapan lezat, mulutku memuji Engkau sambil bersyukur.
     
 Doa Malam

Allah Bapa Mahakuasa, Yesus Putra-Mu telah Kauutus memberi kesaksian dengan penuh kuasa. Kami mohon berilah kami Roh-Nya agar kami pun dapat memberi kesaksian dengan tabah dan penuh wibawa yang berasal dari pada-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
    
 

 

“Rosario merupakan doa kontemplatif yang sangat indah. Tanpa dimensi kontemplatif ini, doa Rosario akan kehilangan maknanya” (St. Yohanes Paulus II)

 
RENUNGAN PAGI

Jumat, 28 Mei 2021 Hari Biasa Pekan VIII

 

Jumat, 28 Mei 2021
Hari Biasa Pekan VIII 
    
“Begitu hebatnya dokter yang telah datang kepada kita sehingga Ia telah menyembuhkan semua dosa-dosa kita! Jika kita memilih untuk menjadi sakit sekali lagi, kita bukan hanya membahayakan diri kita sendiri, tetapi juga menunjukkan rasa tidak tahu terima kasih kepada dokter tersebut.” — St. Agustinus dari Hippo

  
Antifon Pembuka (Mzm 149:1)

Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan. Pujilah Dia dalam himpunan umat-Nya

Doa Pagi

Allah Bapa Maharahim, melalui mereka yang mendahului kami, kami telah menerima sabda-Mu. Semoga Engkau berkenan memperkembangkan iman umat-Mu, sehingga sungguh berakar dan menghasilkan buah.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.      
  
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (44:1.9-12)
    
 
"Leluhur kita penuh belas kasihan, dan nama mereka dikenang sepanjang masa."
    
Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, menurut urut-urutannya. Di antara mereka ada yang tidak diingat lagi, yang lenyap seolah-olah tidak pernah ada. Mereka itu seolah-olah tidak pernah dilahirkan, dan demikian pula nasib anak-anak mereka sesudahnya. Tetapi yang lain adalah orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa. Semuanya tetap tinggal pada keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka. Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak mereka pun demikian pula keadaannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Pencipta-Nya biarlah Sion bersorak sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Aku telah memilih kalian dari dunia, agar kalian pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap. 

Inilah Injil Suci menurut Markus (11:11-26)
    
"Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa."
       
Pada waktu Yesus tiba di Yerusalem, Ia masuk ke Bait Allah, dan meninjau semuanya. Tetapi karena hari sudah hampir malam, Ia keluar ke Betania bersama kedua belas murid-Nya. Keesokan harinya, sesudah mereka itu meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu tiba di situ Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka Yesus berkata kepada pohon itu, “Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!” Ucapan itu terdengar pula oleh para murid. Maka Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerusalem. Sesudah masuk ke Bait Allah, mulailah Yesus mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan Ia tidak mengizinkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. Lalu Ia mengajar mereka, “Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kalian ini telah menjadikannya sarang penyamun!” Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu. Maka mereka berusaha untuk membinasakan Yesus. Tetapi mereka takut kepada-Nya, sebab mereka melihat orang banyak takjub akan pengajaran-Nya. Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota. Pagi-pagi Yesus dan murid-murid-Nya lewat, dan melihat bahwa pohon ara itu sudah kering sampai ke akar-akarnya. Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu berkata kepada Yesus, “Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering.” Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa berkata kepada gunung itu, “Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut”, maka hal itu akan terjadi, asal ia tidak bimbang hati, tetapi percaya bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi. Karena itu Aku berkata kepadamu, apa saja yang kalian minta dan kalian doakan, akan diberikan kepadamu, asal kalian percaya bahwa kalian akan menerimanya. Dan jika kalian berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” Tetapi jika kalian tidak mengampuni, maka Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 

Renungan

 

Masing-masing dari kita memiliki gagasan sendiri tentang bagaimana seharusnya gereja itu.

Mungkin tentang desain dan penampilan, warna cat, perabotan, dll., Hingga bagaimana staf harus berpakaian dan apa yang harus dilakukan oleh para imam.

Dan karena setiap orang dapat memiliki pendapat yang khas tentang hal-hal seperti itu, Gereja telah mengeluarkan aturan dan pedoman untuk poin perselisihan apa pun yang dapat dibayangkan sehingga dapat ada sesuatu untuk dirujuk dan diikuti.

Dalam Injil, ketika Yesus pergi tentang mengusir mereka yang berjualan di Bait Suci, Dia tidak hanya mencoba memaksakan pandangan pribadi-Nya tentang seperti apa Bait Suci itu seharusnya.

Dia mengutip bagian tulisan suci ini: "
Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kalian ini telah menjadikannya sarang penyamun!”
  
Sehingga seolah-olah gereja telah menjadi pusat perdagangan dan bisnis keagamaan dan tujuan awalnya menjadi pusat peribadahan terkikis dan diencerkan.

Apa yang terjadi dengan Bait Suci juga dapat terjadi pada gereja mana pun. Orang bisa lupa bahwa mereka telah memasuki rumah Tuhan dan bahwa mereka datang untuk berdoa kepada Tuhan dan bukan untuk berdagang.

Dan Yesus juga memberikan dua ajaran tentang doa:
1.
Apa saja yang kalian minta dan kalian doakan, akan diberikan kepadamu, asal kalian percaya bahwa kalian akan menerimanya. 
2. Jika kalian berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.
  
Jadi berdoa adalah mohon ampun dan mengampuni orang lain. Tidak ada pendapat lain tentang itu. Karena itulah yang Tuhan inginkan dari kita.
(RENUNGAN PAGI)

Antifon Komuni (Mrk 11:24)

Apa pun yang kalian minta dan doakan, akan diberikan, asal kalian percaya, bahwa akan menerimanya.
 

 

Kamis, 27 Mei 2021 Hari Biasa Pekan VIII

Kamis, 27 Mei 2021
Hari Biasa Pekan VIII

“Mendaras Rosario tidak lain adalah menatap wajah Kristus bersama Maria” (St. Yohanes Paulus II)


Antifon Pembuka (Mzm 33:8-9)

Hendaknya segenap bumi takut akan Tuhan, semua penduduk gementar terhadap Dia. Sebab Tuhan bersabda, maka semua terjadi. Dia memerintahkan, semua ada.
          
Doa Pagi


Allah Bapa, sumber kebahagiaan sejati, bukalah mata hati kami untuk melihat karya-Mu yang agung dalam hidup kami sehari-hari. Semoga, kami pun rela berbagi kebahagiaan dan saling bekerjasama untuk menggapai kebahagiaan hidup yang sejati, yaitu bersatu dengan Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
 Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (42:15-25)      
 
"Ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya."
         
Karya Tuhan hendak kukenangkan, dan apa yang telah kulihat hendak kukisahkan. Segala karya Tuhan dijadikan dengan sabda-Nya. Matahari bercahaya memandang segala sesuatu, dan ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya. Kepada orang-orang-Nya yang kudus Tuhan tidak memberikan kemampuan untuk menceritakan segala karya-Nya yang mengagumkan itu. Sebab Tuhan alam semesta telah menetapkan supaya jagat raya didukung dengan kemuliaan-Nya. Lubuk lautan dan hati diselami oleh-Nya, dan segala rencana hati diketahui-Nya. Sebab Yang Mahatinggi mengenal segala sesuatu yang dapat dikenal dan menilik tanda-tanda zaman. Yang sudah-sudah diberitahukan-Nya, dan apa yang akan datang dimaklumkan oleh-Nya; dan bekas dari apa yang tersembunyi pun disingkapkan-Nya. Tidak ada pikiran satu pun yang terluput dari Tuhan, dan perkataan mana pun tak tersembunyi bagi-Nya. Ciptaan besar dari kebijaksanaan-Nya diatur rapih oleh-Nya, sebab dari kekal sampai kekal Ia ada. Tidak ada sesuatu pun yang dapat ditambahkan atau diambil dari pada-Nya. Dan Ia tidak membutuhkan seorang pun sebagai penasihat. Betapa eloklah segala ciptaan Tuhan, tetapi hanya sebagai bunga api sajalah yang tampak. Semuanya hidup dan tetap tinggal untuk selamanya guna setiap keperluan, dan semuanya patuh kepada-Nya. Segala-galanya berpasangan, yang satu berhadapan dengan yang lain, dan tidak ada sesuatu pun yang diciptakan-Nya kurang lengkap. Yang satu menguatkan kebaikan dari yang lain, dan siapa gerangan pernah puas memandang kemuliaan Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan.
Ayat. (Mzm 33:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh napas dari mulut-Nya diciptakan segala tentara-Nya. Ia mengumpulkan air laut seperti dalam kantung, samudera raya ditaruh-Nya dalam bejana.
4. Biarlah seluruh bumi takut kepada Tuhan, biarlah segenap penduduk dunia gentar terhadap-Nya! Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah cahaya dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.
    
Inilah Injil Suci menurut Markus (10:46-52)
      
"Rabuni, semoga aku melihat."
       
Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerikho. Ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama murid-murid-Nya, dan orang banyak yang berbondong-bondong, duduklah di pinggir jalan seorang pengemis yang buta bernama Bartimeus, anak Timeus. Ketika didengarnya, bahwa yang lewat itu Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Banyak orang menegurnya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru, “Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka Yesus berhenti dan berkata, “Panggillah dia!” Mereka memanggil si buta itu dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu. Berdirilah, Ia memanggil engkau.” Orang buta itu lalu menanggalkan jubahnya. Ia segera berdiri, dan pergi mendapatkan Yesus. Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?” Orang buta itu menjawab, “Rabuni, semoga aku dapat melihat.” Yesus lalu berkata kepadanya, “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau.” Pada saat itu juga melihatlah ia! Lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 
Renungan

  
Suatu ketika seseorang bertanya kepada Tuhan: Mengapa Engkau tidak memenuhi keinginanku, padahal Engkau ada dimana-mana?

Tuhan menjawab: Aku seperti WiFi Anak-Ku. Aku tersedia di mana saja, tetapi engkau harus terhubung dengan-Ku dengan kata sandi yang benar. Dan kata sandinya adalah - IMAN

Ya, kata sandi diperlukan untuk masuk ke jaringan aman; jaringan tidak aman, yaitu. mereka yang tidak memerlukan kata sandi agak berisiko untuk disambungkan.

Jadi sebanyak Tuhan ada di mana-mana dan selalu tersedia, kita juga membutuhkan iman untuk terhubung dengan-Nya.

Dalam Injil, pengemis buta Bartimeus mendengar bahwa Yesus sedang lewat, memanggil-Nya, dimarahi dan disuruh diam, tetapi dia berteriak lebih keras. Akhirnya, dia menarik perhatian Yesus dan permintaannya dijawab.

Tetapi ada sesuatu yang penting yang Yesus katakan kepada Bartimeus: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkanmu."

Meskipun Bartimeus awalnya buta, dia bisa merasakan siapa Yesus, dia tetap berseru kepada-Nya, dia bertahan meskipun ada rintangan, dan akhirnya dia mendapatkan apa yang dia minta.

Dalam satu kata, kita dapat mengatakan bahwa itu adalah iman yang menghubungkan dia dengan Yesus, dan dengan iman Bartimeus mengikuti Yesus.

Semoga kita memiliki mata iman untuk melihat di mana Yesus berada, apa yang Dia inginkan dari kita, dan mengikuti Dia dengan ketekunan dan ketekunan.


Antifon Komuni (Yoh 8:12)

Akulah cahaya dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.

Doa Malam

Yesus yang baik, tambahkanlah iman kami akan kasih dan penyelengaraan-Mu yang baik adanya. Semoga kami semakin percaya seperti Bartimeus yang berani berserah dan memohon hanya kepada-Mu, walau rintangan menghadang. Yesus, Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
 

 



RENUNGAN PAGI

 

Rabu, 26 Mei 2021 Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam

 

Rabu, 26 Mei 2021
Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam

“Bersukacitalah senantiasa, karena sukacita adalah jalan untuk berkembang dalam kebajikan.” (St Filipus Neri)
    
Antifon Pembuka (bdk. Rm 5:5, 8:11)

Cinta kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita berkat Roh-Nya yang tinggal dalam diri kita. 
 
The love of God has been poured into our heartsthrough the Spirit of God dwelling within us.
     
Pengantar
 
Filipus Neri lahir pada 21 Juli 1515 di Florence, Italia. Filipus ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1551. Dengan riang-gembira, jujur dan ramah, ia memberi semangat dan harapan kepada orang-orang di sekelilingnya. Banyak orang terhibur karenanya. Setiap hari di tempat pengakuannya dikerumuni banyak orang. Bahkan kardinal-kardinal pun datang meminta nasihat dan bimbingan kepadanya. Filipus Neri meninggal pada 26 Mei 1595 dan dibeatifikasi pada 11 Mei 1615 oleh Paus Paulus V serta dikanonisasi pada 12 Maret 1622 oleh Paus Gregorius XV. 
    
Doa Pagi

Allah Bapa, sumber kegembiraan kami, abdi-adi-Mu yang setia Kauluhurkan dengan kesucian mulia. Maka, kami mohon kepada-Mu, kobarkanlah dalam diri kami api Roh Kudus yang menyala-nyala dalam hati Santo Filipus Neri.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
   
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (36:1.4-5a.10-17)   
 
"Semoga bangsa-bangsa mengakui bahwa tiada Allah selain Dikau."
    
Kasihanilah kami, ya Penguasa, Allah semesta alam, pandanglah kami dan curahkanlah kedahsyatan-Mu atas segala bangsa. Hendaklah Engkau membaharui tanda dan mengulang mukjizat, agar para bangsa mengakui, sebagaimana kami telah mengakui, bahwa tiada Allah kecuali Engkau, ya Tuhan. Sudilah mengumpulkan segala suku Yakub serta mengembalikan kepada mereka tanah pusakanya seperti sediakala. Kasihanilah umat yang disebut menurut nama-Mu, yaitu Israel, yang telah Kausamakan dengan anak sulung. Kasihanilah kota-Mu yang kudus, yaitu Yerusalem, kota tempat istirahat-Mu. Penuhilah Sion dengan pujian karena perbuatan-Mu yang perkasa, dan penuhilah bait-Mu dengan kemuliaan-Mu. Berikanlah kesaksian tentang makhluk-makhlukmu yang pada awal mula Kauciptakan, dan penuhilah segala nubuat yang telah dibawakan atas nama-Mu. Berikanlah ganjaran kepada mereka yang menantikan Dikau, dan buktikanlah kebenaran segala nabi-Mu. Ya Tuhan, dengarkanlah doa hamba-hamba-Mu ini sesuai dengan berkat Harun atas umat-Mu. Semoga semua penghuni bumi ini mengakui, bahwa Engkaulah Tuhan, Allah yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tunjukkanlah kepada kami, ya Tuhan, cahaya belas kasih-Mu.
Ayat. (Mzm 79:8.9.11.13; R: Sir 36:1b)
1. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
2. Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
3. Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran tangan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh!
4. Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu, akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya, dan akan memberitakan puji-pujian bagi-Mu turun temurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Putra Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.

Inilah Injil Suci menurut Markus (10:32-45)
   
"Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan."
  
Sekali peristiwa Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem. Yesus berjalan di depan. Para murid merasa cemas dan orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang pun merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya. Yesus berkata, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia akan diolok-olok, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit.” Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus. Mereka berkata, “Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami.” Jawab Yesus, “Apakah yang kalian ingin Kuperbuat bagimu?” Mereka menjawab, “Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Kalian tidak tahu apa yang kalian minta. Sanggupkah kalian meminum piala yang harus kuminum? Dan dibaptis dengan pembaptisan yang harus Kuterima?” Mereka menjawab, “Kami sanggup.” Yesus lalu berkata kepada mereka, “Memang, kalian akan meminum piala yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan.” Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kalian tahu, bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kalian! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kaian, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi orang banyak.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 
Renungan

 

Jika kita pernah ke kelas untuk belajar bahasa baru, kita akan tahu seperti apa pengalaman itu.

Semua energi mental kita terfokus pada apa yang kita dengar dan mencoba membuat hubungan dengan bagaimana kita dapat memahaminya.

Jadi telinga kita harus mendengarkan, pikiran kita harus berpikir dan membuat hubungan, dan sementara itu energi kita menipis dan terkuras habis.

Dan hanya setelah dua jam intensitas, kita mungkin istirahat dan kita akan keluar dari kelas dengan linglung dan khawatir.

Kita mungkin bertanya-tanya apakah sepadan dengan menghabiskan begitu banyak waktu dan energi dan mendapatkan begitu sedikit sebagai balasannya.

Dalam Injil, kita mendengar bahwa para murid yang mengikuti Yesus bingung dan khawatir.

Mereka telah mendengar banyak ajaran berat dari Yesus tentang harga mengikuti-Nya, tentang penganiayaan dan dalam Injil hari ini tentang pelayanan.

Ketika kita merenungkan ajaran Yesus secara mendalam, kita mungkin juga linglung dan khawatir.

Kita seperti belajar bahasa baru - bahasa cinta dan pelayanan.

Yesus adalah Guru yang baik. Marilah kita memohon kepada Dia untuk membantu kita memahami bahasa itu. Kemudian kita akan tahu bagaimana mencintai dan melayani.
(RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Yoh 15:9)

Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Sabda Tuhan.

Doa Malam

Allah yang Mahabaik, sungguh indah dan mengagumkan apabila kami memiliki iman yang hidup. Semoga karenanya kami mampu tetap bersandar kepada kebaikan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
 
 



Selasa, 25 Mei 2021 Hari Biasa Pekan VIII

 

Selasa, 25 Mei 2021
Hari Biasa Pekan VIII

“Seperti biji yang jatuh ke bumi menghasilkan upah bagi yang menabur, demikian juga sedekah yang diberikan kepada orang lapar akan menghasilkan pahala besar di kemudian hari.” (St. Basilius Agung)


Antifon Pembuka (Mzm 50:14)

Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. 
  
Doa Pagi

Allah Bapa Raja Damai, anugerah-Mulah kedamaian serta pengampunan dosa. Semoga Kauukir cinta kasih-Mu dalam hati kami, agar kami dapat membagikan kedamaian-Mu itu kepada semua orang dan sekalian bangsa.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.        
 
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (35:1-12)
    
 
"Tuhan berkenan kepada korban orang benar, dan ingatannya tidak akan dilupakan.”
       
Memenuhi hukum Tuhan itu sama dengan mempersembahkan banyak kurban, dan memperhatikan segala perintah Tuhan itu sama dengan mempersembahkan kurban keselamatan. Membalas kebaikan hati orang sama dengan mempersembahkan kurban sajian, dan memberi derma sama dengan menyampaikan kurban syukur. Yang direlai oleh Tuhan ialah menjauhi kejahatan dan menolak kelaliman itu sama dengan dengan kurban penghapus dosa. Janganlah tampil di hadirat Tuhan dengan tangan kosong, sebab semuanya wajib menuruti perintah Tuhan. Persembahan orang jujur melemaki mezbah, dan harumnya sampai ke hadapan Yang Mahatinggi. Tuhan berkenan akan kurban orang yang jujur, dan takkan melupakannya. Muliakanlah Tuhan dengan kemurahan, dan buah bungaran di tanganmu janganlah kausedikitkan. Bawalah pemberianmu dengan muka riang, dan dengan suka hati sertakanlah bagian sepersepuluh menjadi barang kudus. Berikanlah kepada Yang Mahatinggi sesuai dengan apa yang diberikan-Nya kepadamu: itupun harus dengan murah hati dan seturut penghasilanmu. Sebab Tuhan pasti membalas, dan akan membalas engkau tujuh kali lipat. Jangan mencoba menyuap Tuhan, sebab tidak akan Ia terima! Jangan menaruh harapan pada kurban kelaliman. Sebab Tuhan adalah hakim yang tidak memihak.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. ( Mzm 50:5-6.7-8.14.23)
1. ”Bawalah ke mari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!” Maka langit memberitakan keadilan-Nya: Allah sendirilah Hakim!
2. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman! Dengarkanlah, hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu! Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapanku!
3. Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:28-31)
    
"Sekalipun disertai penganiayaan, pada masa ini juga kalian akan menerima kembali seratus kali lipat dan di masa datang menerima hidup yang kekal."
   
Setelah Yesus berkata betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah, berkatalah Petrus kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau.” Maka Yesus menjawab, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 
Renungan
   
  Berkorban dan menyerahkan apa yang menjadi hak kita atau apa yang menjadi hak kita bukanlah kata-kata yang ingin kita dengar.

Karena kecenderungan manusia adalah menjadi posesif dan menimbun lebih dari yang kita butuhkan.

Bacaan pertama menasihati kita untuk membuat pengorbanan kita dengan riang, karena seperti yang diberikan Tuhan kepada kita, demikian juga kita harus bisa menyerahkan apa yang menjadi hak kita.

Ini dilanjutkan dengan mengatakan bahwa pengorbanan orang yang berbudi luhur dapat diterima, dan peringatannya tidak akan dilupakan.

Tetapi yang tidak boleh kita lupakan adalah bahwa Tuhanlah yang pertama kali membuat pengorbanan.

Dia mengorbankan Putra satu-satunya untuk menyelamatkan kita. Semua pengorbanan kita tidak ada artinya dibandingkan dengan itu.

Kita hanya bisa mempersembahkan korban pujian dan ucapan syukur, dan bermurah hati kepada orang lain seperti Tuhan yang murah hati kepada kita.
 
Dalam hidup ini, setiap orang memiliki kesempatan untuk berkorban. Namun korban itu akan sia-sia, kalau dilakukan hanya untuk mendapatkan pujian. Korban yang memiliki nilai adalah korban yang dilandasi oleh kasih yang mendalam.


Antifon Komuni (Sir 35:9)

Berianlah kepada Yang Mahatinggi sesuai apa yang diberikan-Nya kepadamu.  
 
 

 



RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy