![]() |
SiouxFall Diocese |
Rabu, 09 Juli 2025
Hari Biasa Pekan XIV
Dalam dunia yang dilanda dengan individualisme seperti ini, adalah sangat mendasar untuk menemukan kembali pentingnya menegur secara persaudaraan, agar supaya kita, bersama-sama dapat menempuh jalan menuju ke kesucian. (Paus Benediktus XVI, Pesan Prapaskah 2012)
Antifon Pembuka (Mzm 33:18-19)
Pandangan Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut, dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
Doa Pagi
Allah Bapa Raja Damai, semua yang haus akan keadilan dan kedamaian Kausinari cahaya pengharapan dalam diri Yesus Putra-Mu terkasih. Perkenankanlah pula kami menjadi saksi warta sukacita itu. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (41:55-57; 42:5-7a.17-24a)
Hari Biasa Pekan XIV
Dalam dunia yang dilanda dengan individualisme seperti ini, adalah sangat mendasar untuk menemukan kembali pentingnya menegur secara persaudaraan, agar supaya kita, bersama-sama dapat menempuh jalan menuju ke kesucian. (Paus Benediktus XVI, Pesan Prapaskah 2012)
Antifon Pembuka (Mzm 33:18-19)
Pandangan Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut, dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
Doa Pagi
Allah Bapa Raja Damai, semua yang haus akan keadilan dan kedamaian Kausinari cahaya pengharapan dalam diri Yesus Putra-Mu terkasih. Perkenankanlah pula kami menjadi saksi warta sukacita itu. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (41:55-57; 42:5-7a.17-24a)
"Kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita."
Sekali peristiwa seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun. Maka berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir, “Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu.” Kelaparan itu melanda seluruh bumi. Maka Yusuf membuka semua lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab kelaparan itu makin hebat di tanah Mesir. Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab kelaparan itu menghebat di seluruh bumi. Di antara orang yang datang membeli gandum itu terdapatlah pula anak-anak Israel, sebab tanah Kanaan pun ditimpa kelaparan. Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu; dialah yang menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri itu. Maka ketika saudara-saudara Yusuf datang, kepadanyalah mereka menghadap, dan kepadanyalah mereka sujud dengan mukanya sampai ke tanah. Yusuf melihat saudara-saudaranya dan segera mengenal mereka. Tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing bagi mereka. Dan dimasukkannyalah mereka semua ke dalam tahanan tiga hari lamanya. Pada hari ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka, “Buatlah begini, maka kalian akan tetap hidup, sebab aku takut akan Allah. Jika kalian orang jujur, biarkanlah seorang saudaramu tetap tinggal terkurung dalam rumah tahanan, tetapi kalian boleh pulang dengan membawa gandum untuk meredakan kelaparan seisi rumah. Tetapi saudaramu yang bungsu harus kalian bawa kepadaku sebagai tanda bukti bahwa perkataanmu benar. Kalau begitu kalian tidak akan mati.” Demikianlah diperbuat mereka. Mereka berkata seorang kepada yang lain, “Betul-betul kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita Yusuf! Bukankah kita melihat betapa besar kesesakan hatinya ketika ia memohon belas kasih kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya! Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa diri kita.” Lalu Ruben menjawab mereka, “Bukankah dahulu kukatakan kepadamu, ‘Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu!’ Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku. Sekarang darahnya dituntut dari pada kita.” Tetapi mereka tidak tahu, bahwa Yusuf mengerti perkataan mereka, sebab mereka memakai juru bicara. Maka Yusuf mengundurkan diri dari mereka, lalu menangis. Kemudian ia kembali kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga kasih setia-Mu menyertai kami, ya Tuhan, sebab kami berharap kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 33:2-3.10-11.18-19)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak-sorai!
2. Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa. Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Markus 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat; bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Alleluya.
Inilah Injil Suci menurut Matius (10:1-7)
"Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel!"
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Hidup mungkin sulit, dan kerja mungkin sulit. Kita mungkin tidak binasa karena kerja keras atau karena hidup yang sulit. Namun hidup yang keras dan kerja keras dapat menimbulkan kemarahan dan kepahitan. Dan itu akan mengeraskan hati kita dan kita menjadi marah dan tidak bahagia. Dan kemarahan dan ketidakbahagiaan itu dapat menyakiti orang lain.
Dalam bacaan pertama, ketika saudara-saudara Yusuf datang kepadanya, ia mengenali mereka, meskipun mereka tidak mengenalinya. Yusuf pasti ingat bagaimana saudara-saudaranya sendiri menanggalkan jubah warna-warni itu dan ingin membunuhnya, tetapi pada akhirnya, mereka mendorongnya ke dalam sumur kering dan akhirnya menjualnya sebagai budak. Ia pasti marah dan kesal, dan bahkan bisa saja membenci saudara-saudaranya.
Jadi sekarang saatnya untuk membalas dendam. Namun hati Yusuf tidak mengeras oleh apa yang dialaminya. Ia bahkan menangis ketika mengetahui apa yang dikatakan saudara-saudaranya satu sama lain. Marilah kita meminta Yesus untuk membersihkan hati kita dari dendam, kepahitan, dan kebencian. Semoga Dia menjadikan hati kita lembut dan rendah hati seperti hati-Nya. (RENUNGAN PAGI)
Baca juga: Orang Kudus hari ini: 09 Juli 2025 St. Agustinus Zhao Rong, Imam dan Martir, dkk
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Kalau
imam menerimakan Sakramen Pengakuan, ia memberi pelayanan gembala yang
baik, yang mencari domba yang hilang; pelayanan orang Samaria yang baik,
yang membalut luka-luka; pelayanan sang bapa, yang menantikan anak yang
hilang dan menerimanya dengan penuh kasih sayang setelah ia kembali;
pelayanan hakim yang benar, yang tanpa memandang bulu menjatuhkan
keputusan yang sekaligus henar dan rahim. Pendeknya, imam adalah tanda
dan alat cinta Allah yang penuh belas kasihan kepada orang berdosa.
(Katekismus Gereja Katolik, 1465)
Antifon Komuni (Mat 10:1)
Yesus memanggil keduabelas murid-Nya, dan memberi kuasa untuk mengusir roh-roh jahat, dan melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.