Kamis, 26 Juni 2025
Hari Biasa Pekan XII
“Jika Tuhan kehilangan tempat pusat dan utamanya, manusia kehilangan tempatnya sendiri yang layak, tidak lagi menemukan tempatnya dalam penciptaan, dalam hubungannya dengan orang lain. Penolakan modern terhadap Tuhan memenjarakan kita dalam bentuk baru totalitarianisme: relativisme yang tidak mengakui hukum selain hukum untung. Kita harus memutuskan rantai yang ingin diterapkan oleh ideologi totaliter baru ini pada kita! Jika manusia menolak dan memutuskan dirinya dari Tuhan, maka ia seperti sungai yang besar dan agung yang, terputus dari sumbernya, cepat atau lambat akan mengering dan menghilang. Jika manusia menyangkal Allah dan menolaknya, ia seperti pohon raksasa yang kehilangan akarnya: ia akan segera mati. ” (Kardinal Robert Sarah)
Antifon Pembuka (Mzm 106:1-2.3-4a.4b-5)
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik. Kekal abadi kasih setia-Nya.
Doa Pagi
Ya Allah sumber kekuatan iman kami, barangsiapa percaya kepada-Mu akan mendirikan bangunan rumah rohaninya di atas padas yang kokoh kuat. Kami mohon, semoga Sabda-Mu menjadi dasar iman kami sehingga kami tetap teguh ketika harus menghadapi aneka macam tantangan hidup. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (16:1-12.15-16)
Hari Biasa Pekan XII
“Jika Tuhan kehilangan tempat pusat dan utamanya, manusia kehilangan tempatnya sendiri yang layak, tidak lagi menemukan tempatnya dalam penciptaan, dalam hubungannya dengan orang lain. Penolakan modern terhadap Tuhan memenjarakan kita dalam bentuk baru totalitarianisme: relativisme yang tidak mengakui hukum selain hukum untung. Kita harus memutuskan rantai yang ingin diterapkan oleh ideologi totaliter baru ini pada kita! Jika manusia menolak dan memutuskan dirinya dari Tuhan, maka ia seperti sungai yang besar dan agung yang, terputus dari sumbernya, cepat atau lambat akan mengering dan menghilang. Jika manusia menyangkal Allah dan menolaknya, ia seperti pohon raksasa yang kehilangan akarnya: ia akan segera mati. ” (Kardinal Robert Sarah)
Antifon Pembuka (Mzm 106:1-2.3-4a.4b-5)
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik. Kekal abadi kasih setia-Nya.
Doa Pagi
Ya Allah sumber kekuatan iman kami, barangsiapa percaya kepada-Mu akan mendirikan bangunan rumah rohaninya di atas padas yang kokoh kuat. Kami mohon, semoga Sabda-Mu menjadi dasar iman kami sehingga kami tetap teguh ketika harus menghadapi aneka macam tantangan hidup. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (16:1-12.15-16)
"Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamainya Ismael."
Sarai, isteri Abram, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya. Berkatalah Sarai kepada Abram, “Engkau tahu, Tuhan tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu hampirilah hambaku itu; mungkin dari dialah aku dapat memperoleh seorang anak.” Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai. Jadi Sarai, isteri Abram mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya. Ketika itu Abram telah sepuluh tahun tinggal di Kanaan. Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya. Maka berkatalah Sarai kepada Abram, “Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu. Akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu; tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah aku; Tuhan kiranya menjadi hakim antara aku dan engkau.” Kata Abram kepada Sarai, “Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya sesuka hatimu.” Lalu Sarai isteri Abram menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya. Lalu Malaikat Tuhan menjumpai Hagar di dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur. Kata malaikat itu, “Hagar, hamba Sarai, engkau datang dari mana dan mau pergi ke mana?” Jawab Hagar, “Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku.” Maka Malaikat Tuhan itu berkata kepadanya, “Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah dirimu ditindas dibawah kekuasaannya.” Lagi kata Malaikat Tuhan itu, “Aku akan menjadikan keturunanmu sangat banyak, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya.” Kemudian Malaikat Tuhan itu berkata lagi, “Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan engkau akan menamainya Ismael, sebab Tuhan telah mendengar penindasan yang kaualami. Anakmu itu akan menjadi seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar. Ia akan melawan tiap-tiap orang dan tiap-tiap orang akan melawan dia; Di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya.” Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram, dan Abram menamainya Ismael. Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 106:1-2.3-4a.4b-5)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Siapakah yang dapat memberitahukan keperkasaan Tuhan, dan memperdengarkan segala pujian kepada-Nya?
2. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di setiap saat! Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.
3. Perhatikanlah aku, demi keselamatan yang datang dari pada-Mu, supaya aku melihat kebahagiaan orang-orang pilihan-Mu, supaya aku bersukacita dalam sukacita umat-Mu, dan supaya aku bermegah bersama milik pusaka-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
Inilah Injil Suci menurut Matius (7:21-29)
"Rumah yang didirikan di atas wadas dan rumah yang didirikan di atas pasir."
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga?’ Pada waktu itu Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata, ‘Aku tidak pernah mengenal kalian! Enyahlah dari pada-Ku, kalian semua pembuat kejahatan!’” Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas wadas. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh, sebab didirikan di atas wadas. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga robohlah rumah itu, dan hebatlah kerusakannya.” Setelah Yesus mengakhiri perkataan-Nya ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, bukan seperti ahli-ahli Taurat mereka.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Tidak banyak dari kita yang bisa berbahasa Korea, tetapi tidak banyak dari kita yang tidak tahu apa itu drakor - drama Korea. Tidak banyak dari kita yang mengerti bahasa Korea, tetapi banyak dari kita yang suka menonton drakor, dan juga karena ada terjemahan, dan itu membantu kita mengikuti apa yang sedang terjadi.
Seperti dalam serial drama lainnya, drakor pada dasarnya berfokus pada drama hubungan manusia, dan drama itu terungkap dalam spektrum emosi, dari cinta dan kebaikan, hingga tipu daya dan pengkhianatan, dengan drama itu terjadi dalam keluarga, di tempat kerja, dengan teman-teman, di masyarakat dan negara.
Apa yang kita dengar dalam bacaan pertama dapat dengan mudah masuk ke dalam serial drakor mana pun, karena itu adalah drama kehidupan dan drama tentang kehidupan.
Sarai menginginkan seorang anak, tetapi karena dia tidak bisa hamil, dia menggunakan budak perempuan Mesirnya, Hagar, untuk mendapatkan anak melalui dia.
Tetapi ketika Hagar tahu bahwa dia telah mengandung, dia mencemooh Sarai; Sarai tidak berarti apa-apa di matanya.
Jelaslah Sarai sangat marah dengan hal ini, dan ia pun mengadu kepada Abram, dan Abram membiarkan Sarai melakukan apa yang ia suka kepada Hagar, dan ia memperlakukannya dengan sangat buruk sehingga Hagar melarikan diri.
Itulah drama Alkitab, dan itu mencerminkan realitas hubungan antarmanusia. Drama hubungan antarmanusia berkisar dari penyembuhan dan kebahagiaan, hingga pembunuhan dan kehancuran.
Kita ingin bahagia, tetapi kita seharusnya sudah tahu bahwa uang dan harta benda tidak dapat membeli kebahagiaan atau membuat kita bahagia.
Dalam hubungan kasih dan kepedulian kita dengan orang lain, kita menemukan kebahagiaan.
Tetapi kita hanya dapat menemukan kebahagiaan itu ketika kita berdamai dengan Tuhan Yesus. Hubungan kita dengan orang lain adalah cerminan dari hubungan kita dengan Yesus.
Ketika kita berdamai dengan Yesus, kita akan berdamai dengan orang lain, dan kita akan menemukan kebahagiaan. (RENUNGAN PAGI)
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Doa Malam
Berkatilah istirahat kami malam ini ya Yesus, agar dapat memulihkan keletihan jiwa raga kami dan dengan kesegaran baru kami menyambut datangnya hari esok. Engkaulah Penopang hidup kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
Doa Malam
Berkatilah istirahat kami malam ini ya Yesus, agar dapat memulihkan keletihan jiwa raga kami dan dengan kesegaran baru kami menyambut datangnya hari esok. Engkaulah Penopang hidup kami, kini dan sepanjang masa. Amin.