Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Senin, 23 Juni 2025 Hari Biasa Pekan XII

 

 

Senin, 23 Juni 2025
Hari Biasa Pekan XII
 
“Ketika kita hanya mengharapkan penderitaan, kegembiraan yang paling kecil mengejutkan kita: Penderitaan itu sendiri menjadi kegembiraan terbesar ketika kita mencarinya sebagai harta yang berharga.”
St Theresia de Lisieux

 
Antifon Pembuka (Mzm 33:22)

Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, sebab pada-Mulah kami berharap

Doa Pagi


Allah Bapa sumber kebahagiaan, bimbinglah kiranya kami menjauhi kerusuhan dan perang, masuk ke tempat tinggal yang aman, penuh cinta kasih dan kerukunan, tempat orang bersama-sama membangun kebahagiaan berkat Yesus Kristus penunjuk jalan kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
    
Bacaan dari Kitab Kejadian (12:1-9) 
 
"Abram berangkat sesuai dengan sabda Tuhan."
 
Di negeri Haran Tuhan bersabda kepada Abram, “Tinggalkanlah negerimu, sanak saudaramu dan rumah bapamu ini, dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan akan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau. Dan segala kaum di muka bumi akan menerima berkat karena engkau.” Maka berangkatlah Abram sesuai dengan sabda Tuhan. Lot pun ikut bersama dengan dia. Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran. Abram membawa Sarai, istrinya, dan Lot, anak saudaranya, segala harta benda milik mereka dan orang-orang yang mereka peroleh di Haran. Mereka berangkat ke tanah Kanaan, dan sampai di situ, Abram berjalan melintasi negeri itu, sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu negeri tersebut didiami orang Kanaan. Maka Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan bersabda, “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” Maka Abram mendirikan di situ sebuah mezbah bagi Tuhan, yang telah menampakkan diri kepadanya. Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Di sana ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat, dan Ai di sebelah timur. Lalu ia mendirikan sebuah mezbah di situ bagi Tuhan, dan memanggil nama-Nya. Sesudah itu Abram berangkat lagi, dan makin jauh ia berjalan ke tanah Negep.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya.
Ayat. (Mzm 33:12-13.18-19.20.22)
1. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia;
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Ibr 4:12)
Firman Tuhan itu hidup dan kuat, menusuk ke dalam jiwa dan roh.

Inilah Injil Suci menurut Matius (7:1-5)
  
"Keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri!"

Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah menghakimi, supaya kalian tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang telah kalian pakai untuk menghakimi, kalian sendiri akan dihakimi. Dan ukuran yang kalian pakai untuk mengukur akan ditetapkan pada kalian sendiri. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu, ‘Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu’, padahal di dalam matamu sendiri ada balok? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 

Renungan
 
  Menjadi seorang Kristen memang penuh tantangan. Ketika orang lain tahu bahwa kita adalah seorang Kristen, mereka akan memiliki ekspektasi terhadap kita. Dan ketika kita tidak memenuhi ekspektasi mereka, maka akan ada kritik. Dan tentu saja, ketika kita gagal dalam menjalankan identitas Kristen kita, maka kita juga akan disebut orang munafik. Jadi, mengapa kita masih ingin menjadi seorang Kristen dan membiarkan diri kita mengalami tekanan dan stres seperti itu. Tetapi kita ingat bahwa bukan kita yang memilih Yesus, tetapi Yesuslah yang memanggil kita dan memilih kita untuk menjadi milik-Nya. Dan karena itu, kita ingin menjadi seorang Kristen dan menjalankan komitmen kita kepada Yesus. Kita tidak perlu melakukan hal-hal yang besar dan spektakuler atau mengesankan. Kita hanya perlu melakukan hal-hal, baik besar maupun kecil, dengan cinta yang besar kepada Yesus. Dan kiranya cinta kepada Yesus itu juga mengalir kepada orang lain, sehingga mereka akan melihat apa artinya menjadi seorang Kristen.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
 
 
RENUNGAN PAGI
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy