| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 04 April 2021 HARI RAYA PASKAH - HARI RAYA KEBANGKITAN TUHAN (Misa Minggu Sore)

 

Minggu, 04 April 2021
HARI RAYA PASKAH - HARI RAYA KEBANGKITAN TUHAN (Misa Minggu Sore)
  
 

    
Kebangkitan Yesus bukanlah satu kedatangan kembali ke kehidupan duniawi seperti yang terjadi pada pembangkitan-pembangkitan, yang Ia lakukan sebelum Paskah: puteri Yairus, pemuda Naim, dan Lasarus. Perbuatan-perbuatan ini adalah bukti kekuasaan Yesus yang mengherankan, tetapi orang-orang yang mengalami mukjizat itu, kembali ke kehidupan duniawi. Pada waktunya mereka mati lagi. Kebangkitan Kristus memang lain sifatnya. Dalam tubuh yang bangkit Ia keluar dari keadaan mati dan beralih ke suatu kehidupan lain, di luar batas waktu dan ruang. Tubuh Kristus dipenuhi dengan kekuasaan Roh Kudus pada saat kebangkitan; dalam keadaan yang dimuliakan itu, Ia mengambil bagian dalam kehidupan ilahi, sehingga santo Paulus dapat menggambarkan Kristus sebagai "Yang surgawi" Bdk. 1 Kor 15:35-50.. 994, 549 (Katekismus Gereja Katolik, 646)
       
Antifon Pembuka (Luk 24:34; Mzm 118:1.1.16ab-17.22, PS 516/GR 196, Mode VI)

Aku telah bangkit dan s'lalu bersama Engkau, Bapa-Ku, alleluya.
Tangan-Mu yang kudus telah Kautumpangkan atas diri-Ku, alleluya.
Kebijaksanaan-Mu menakjubkan, alleluya.

Resurrexi, et adhuc tecum sum, alleluia:
Posuisti super me manum tuam, alleluia:
Mirabilis facta est scientia tua, Alleluia.

Domine probasti me, et cognovisti me:
tu cognovisti sessionem meam,
et resurrectionem meam.
Gloria Patri...

Minggu, 04 April 2021 HARI RAYA PASKAH - HARI RAYA KEBANGKITAN TUHAN (Misa Minggu Pagi)

 

Minggu, 04 April 2021
HARI RAYA PASKAH - HARI RAYA KEBANGKITAN TUHAN (Misa Minggu Pagi)
  

 Karena itu Hari Raya Paskah bukan saja salah satu pesta di antara yang lain, mclainkan "pesta segala pesta", "perayaan segala perayaan", sebagaimana Ekaristi adalah Sakramen segala Sakramen (Sakramen agung). Santo Atanasius menamakan pesta Paskah "Minggu agung" (ep. fest. 1), sebagaimana pekan suci di dunia timur dinamakan "pekan agung". Misteri kebangkitan, di mana Kristus mengalahkan kematian, meresapi zaman kita yang lama dengan kekuatannya yang besar, sampai segala sesuatu ditaklukkan kepada Kristus. (Katekismus Gereja Katolik, 1169)
   
Antifon Pembuka (Luk 24:34; Mzm 118:1.1.16ab-17.22, PS 516/GR 196, Mode VI)

Aku telah bangkit dan s'lalu bersama Engkau, Bapa-Ku, alleluya.
Tangan-Mu yang kudus telah Kautumpangkan atas diri-Ku, alleluya.
Kebijaksanaan-Mu menakjubkan, alleluya.

Resurrexi, et adhuc tecum sum, alleluia:
Posuisti super me manum tuam, alleluia:
Mirabilis facta est scientia tua, Alleluia.

Domine probasti me, et cognovisti me:
tu cognovisti sessionem meam,
et resurrectionem meam.
Gloria Patri...

Doa Pembuka


Ya Allah, pada hari ini dengan pengantaraan Putra Tunggal-Mu Engkau telah menaklukkan kematian dan membuka bagi kami pintu keabadian. Semoga kami yang merayakan pesta Kebangkitan Tuhan dibarui oleh Roh-Mu dan bangkit dalam terang kehidupan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Bacaan dari Kisah Para Rasul (10:34a.37-43)
    
 
"Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati."
     
Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus pergi ke rumah perwira Kornelius. Di sana Petrus berkata, "Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah pembaptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh dan kuat kuasa. Yesus itulah yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. Kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat Yesus di tanah Yudea maupun di Yerusalem! Dia telah dibunuh dan digantung pada kayu salib. Tetapi Allah telah membangkitkan Dia pada hari yang ketiga. Dan Allah berkenan bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dan Yesus telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. 
 
      

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 821
Ref. Pada hari ini Tuhan bertindak! Mari kita rayakan dengan gembira.
Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab-17.22-23; Ul:24)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik, kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya."
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan. Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan!
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.

Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:1-4)
   
"Pikirkanlah perkara yang di atas, dimana Kristus berada."
    
Saudara-saudara, kamu telah dibangkitkan bersama dengan Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita! Apabila Ia menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

atau

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 5:6b-8)
     
"Buanglah ragi yang lama, agar kamu menjadi adonan baru."
    
Saudara-saudara, kamu tahu bahwa ragi yang sedikit saja dapat mengkhamirkan seluruh adonan. Maka buanglah ragi yang lama, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab Kristus, anak domba Paskah kita, sudah disembelih. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan roti yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
   

 
 
SEKUENSIA, do = d, PS 518
wajib dinyanyikan pada Hari Minggu Paskah I, sebelum Bait Pengantar Injil
  
Hai umat Kristen, pujilah Kristus, Sang Kurban Paskah.
Cempe menebus domba: Kristus yang tak berdosa mendamaikan kita dengan Bapa.
Maut dan kehidupan dahsyat saling menyerang:
Sang Hidup yang mati, bangkit jaya.
Katakan, Maria, yang kaulihat di jalan!
Kubur dan kemuliaan Sang Kristus yang hidup serta bangkit:
Saksi malaikat, kain peluh dan kafan.
Kristus, harapanku bangkit, mendahului ke Galilea.
Kita yakin Kristus bangkit dari kematian: Kau Raja Pemenang, kasihanilah.

atau

Victimae paschali laudes
immolent Christiani.
Agnus redemit oves:
Christus innocens Patri
reconciliavit peccatores.

Mors et vita duello
conflixere mirando:
dux vitae mortuus,
regnat vivus.

Dic nobis Maria,
quid vidisti in via?
Sepulcrum Christi viventis,
et gloriam vidi resurgentis:
Angelicos testes,
sudarium, et vestes.
Surrexit Christus spes mea:
praecedet suos in Galilaeam.

Scimus Christum surrexisse
a mortuis vere:
tu nobis, victor Rex,
miserere.
Amen. Alleluia.

Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Kor 5:7b-8a)
Mari kita merayakan perjamuan Paskah, sebab Yesus Kristus sudah dikurbankan.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:1-9)
   
"Yesus harus bangkit dari antara orang mati."
    
Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus, dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maka ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kubur-Nya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam dan melihat kain kafan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah juga Simon Petrus menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kafan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kafan itu, tetapi agak di samping, di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai ke kubur itu; ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci, yang mengatakan bahwa ia harus bangkit dari antara orang mati.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan 
  

Ada sebuah permainan sederhana yang biasa kita kenal dan dinamakan “gunting-batu-kertas” yang sering dimainkan oleh anak-anak.

Ini adalah permainan yang biasanya dimainkan antara dua orang, di mana setiap pemain secara bersamaan membentuk salah satu dari tiga bentuk dengan tangan terulur, jadi itu adalah bentuk gunting, atau kertas, atau batu.

Ini hanya memiliki dua kemungkinan hasil selain seri - satu pemain menang dan pemain lainnya kalah. Seiring berjalannya waktu, satu bentuk akan memenangkan yang lain tetapi akan kalah dari yang lain.

Jadi gunting akan memenangkan kertas karena memotong kertas, tetapi gunting akan kalah dengan batu. Meskipun batu akan memenangkan gunting, ia akan kalah dari kertas karena kertas membungkus batu tersebut.

Ini adalah permainan peluang di mana satu pemain akan menang dan yang lain akan kalah, kecuali keduanya muncul dengan bentuk yang sama, dalam hal ini maka itu adalah seri.

Aspek yang agak menarik dari permainan ini adalah bahwa meskipun batu dapat memenangkan gunting, namun ia kalah dari kertas, dalam hal itu kertas akan membungkus batu tersebut, setidaknya menurut teori permainan.

Dalam cerita kebangkitan, selalu ada kuburan kosong dan batu yang digunakan untuk menutupi pintu masuknya. Batu itu menjadi terkenal ketika digulingkan di atas kuburan tempat Yesus dikuburkan untuk menutup pintu masuk kubur.

Batu itu adalah sesuatu yang harus diperhitungkan, setidaknya tidak mudah untuk mengatasinya dengan kertas seperti dalam permainan "gunting-kertas-batu" itu. Dengan berat sekitar 2 ton dan diameter sekitar 2 meter, ia digulingkan ke bawah dan melewati pintu masuk makam dan diletakkan di alur yang dalam, sehingga secara efektif menyegel makam.

Memindahkan batu dari pintu masuk makam bukanlah hal yang mustahil, tetapi itu tentunya bukan tugas yang mudah, dan memang tidak perlu. Setelah digulingkan di atas pintu masuk makam, itu disegel dan ditutup kotak, tidak untuk dibuka kembali. Secara efektif bisa disebut batu nisan.

Di satu sisi, dapat dikatakan bahwa itu adalah batu terakhir yang dilemparkan musuh-musuh Yesus kepada-Nya untuk memastikan bahwa Dia mati dan pergi.

Tapi dari batu nisan, Yesus membuatnya menjadi batu loncatan yang mengungkapkan Kebangkitan. Batu itu digulingkan untuk mengungkapkan kuburan yang kosong. Yesus tidak ada di sana, dan itu bukan karena kita tidak tahu apa yang terjadi. Kita percaya bahwa Dia telah bangkit.

Batu yang terguling dan kubur yang kosong hanyalah tanda-tanda, tetapi dengan iman kita percaya bahwa Yesus telah bangkit.

Juga dengan iman kita melihat kehidupan dan memikirkan bagaimana menanggapi batu-batu yang dilemparkan kepada kita dan yang terbentang di hadapan kita di jalan kehidupan.

Batu-batu itu bisa menjadi batu sandungan atau batu penjuru. Batu-batu itu bisa memaksa kita masuk ke dalam kubur dan menutupi kita, atau kita bisa meminta Yesus untuk menggulingkan batu-batu itu dan membawa kita ke kehidupan baru.

Jadi dengan batu-batu itu, kita bisa memilih untuk membuatnya menjadi batu nisan, dan itu akan menjadi "kasus tertutup" dan jalan buntu. Itulah yang ingin mereka lakukan dengan Yesus.

Tetapi dengan batu-batu yang sama itu, kita dapat memilih untuk menjadikannya batu penjuru yang menuntun kita untuk memahami Kebangkitan Yesus, dan batu penjuru menuju kehidupan baru yang Yesus Bangkit ingin berikan kepada kita sehingga kita menjadi batu yang hidup di alam semesta. tangan Yesus, batu hidup yang dapat digunakan-Nya sebagai batu penjuru bagi orang lain untuk mengenal-Nya dan percaya kepada-Nya.
 
Saat kita merayakan Kebangkitan Yesus, kita juga ingin bersaksi bahwa Yesus yang Bangkit akan mendengar doa kita, dan Dia akan menjawabnya.

Hanya karena Dia telah bangkit, dan Dia ingin kita bangkit bersama-Nya dan menjadi batu hidup yang membangun Gereja-Nya.

Yesus juga ingin kita menjadi batu penjuru bagi orang lain untuk datang kepada-Nya dan percaya pada kebangkitan-Nya.

Kita percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat yang Bangkit. Marilah kita mewartakan Kabar Baik ini kepada mereka yang masih tinggal di kuburan mereka dan menunggu batu itu disingkirkan.
  [RENUNGAN PAGI]
 
 SELAMAT PASKAH! ALLELUYA!

Antifon Komuni (1Kor 5:7-8)

Kristus, Anak Domba Anak Paskah kita sudah dikurbankan, Alleluya;
Maka marilah kita berpesta dengan roti tak beragi,
yakni kesucian dan kebenaran. Alleluya.

Christ our Passover has been sacrificed, alleluia;
therefore let us keep the feast with the unleavened bread
of purity and truth, alleluia, alleluia.

Pascha nostrum immolatus est Christus, alleluia: itaque epulemur in azymis sinceritatis et veritatis, alleluia, alleluia, alleluia.

Sabtu Malam, 03 April 2021 Vigili Paskah (Malam Paskah - Tirakatan Kebangkitan Tuhan)

 


Sabtu Malam, 03 April 2021
Vigili Paskah (Malam Paskah - Tirakatan Kebangkitan Tuhan)

Kebangkitan Yesus merupakan puncak kebenaran iman Kristen, yang diwartakan sebagai bagian hakiki dari Misteri Paskah sejak permulaan Kekristenan: “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya” (1 Kor 15:3-5). (Instruksi Ad Resurgendum Cum Christo (Bangkit Bersama Kristus, No. 2)

Seluruh perayaan Malam Paskah dilaksanakan waktu malam: tak boleh diadakan sebelum gelap atau berakhir setelah fajar Minggu. Peraturan ini harus ditepati secara ketat. Penyelewengan dan kebiasaan yang terjadi di sana sini, yakni merayakan Malam Paskah pada waktu biasanya diadakan Misa Sabtu sore, tak dibenarkan. Alasan yang kadang-kadang diajukan untuk memajukan waktu perayaan Malam Paskah, misalnya kerawanan publik, tidak diberlakukan di malam Kelahiran Tuhan atau bila menyangkut acara macam-macam. (Perayaan Paskah dan persiapannya No. 78, Kongregasi Ibadat Ilahi).   
       
Bacaan Pertama (Maka jadilah petang dan pagi: PS 866)
Bacaan dari Kitab Kejadian (1:1-31; 2:1-2)

         
"Allah melihat semua yang telah dijadikan-nya dan amat baiklah semuanya itu.”
        
        Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam.
5 6 1 2 1 2 3 1 7 6 1 . 6 5 77 6 5 5
Maka jadilah petang dan pagi, hari per- ta - ma.
Lalu berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Allah menamai cakrawala itu langit.
Maka jadilah petang dan pagi, hari kedua.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari ketiga.
Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari keempat.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung - yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."
Maka jadilah petang dan pagi, hari kelima.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari keenam
Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
Maka jadilah petang dan pagi, hari ini.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan I, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat.(Mzm 104:1-2a.5-6.10.12.13-14.24.35c)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol.
2. Engkau telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyah untuk selama-lamanya. Dengan samudera raya bumi ini Kau selubungi; air telah naik melampaui gunung-gunung.
3. Di lembah-lembah Engkau membualkan mata air yang mengalir di antara gunung-gunung. Burung-burung di udara bersarang di dekatnya, bersiul-siul dari antara dedaunan.
4. Dari bangsal-Mu Engkau menyirami gunung-gunung, bumi penuh dengan segala yang Kauturunkan dari langit. Engkau menumbuhkan rumput bagi hewan, dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, Engkau mengeluarkan makanan dari dalam tanah.
5. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan. Bumi penuh dengan ciptaan-Mu: Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
          
Bacaan Kedua
Bacaan dari Kitab Kejadian (22:1-2.9a.10-13.15-18)
               
"Kurban Abraham leluhur kita."
                  
Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka Allah mencobai Abraham. Allah berfirman kepada Abraham, "Abraham." Abraham menyahut, "Ya Tuhan." Sabda Tuhan, "Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak, pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Maka sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepada Abraham. Abraham lalu mengulurkan tangannya, dan mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit, "Abraham, Abraham!" Sahut Abraham, "Ya Tuhan." Lalu Tuhan bersabda, "Jangan bunuh anak itu, dan jangan kauapa-apakan dia. Kini Aku tahu bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Lalu Abraham menoleh, dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Diambilnya domba itu, dan dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya. Untuk kedua kali berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, kata-Nya, "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri ---- demikianlah firman Tuhan ---- Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat, sebab engkau mentaati sabda-Ku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
      
Mazmur Tanggapan II, do = c, 2/4, PS 847

Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.

Ayat. (Mzm 16:5.8.9-10.11; R1)

1. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
2. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai dan tubuhku akan diam dengan tentram sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
3. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
          
    
Bacaan Ketiga
Bacaan dari Kitab Keluaran (14:15-15:1)

        
“Orang-orang Israel berjalan di tengah laut yang kering."
       
Dalam perjalanan keluar dari tanah Mesir, ketika hampir tersusul oleh pasukan Firaun, ketakutanlah orang-orang Israel dan berseru-seru kepada Tuhan. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Mengapa engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu, dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel dapat masuk ke tengah-tengah laut dan berjalan di tanah yang kering. Dan sementara itu Aku akan menegarkan hati orang-orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan insaf bahwa Aku ini Tuhan apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda.” Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berpindah, berjalan di belakang mereka; dan tiang awan yang tadinya bergerak di depan mereka, beranjak dan berdiri di belakang mereka. Demikianlah tiang awan itu berdiri di antara tentara Mesir dan orang Israel. Awan itu menimbulkan kegelapan, sehingga malam itu berlalu tanpa kesempatan bagi bagi orang Mesir untuk mendekati orang-orang Israel. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, serta mengeringkan laut itu. Maka terbelahlah air laut itu, dan orang Israel masuk dan berjalan di tengah-tengah laut yang kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Orang Mesir pun mengejar dan menyusul mereka. Semua kuda Firaun, kereta dan pasukan berkudanya mengikuti orang Israel masuk ke tengah-tengah laut itu. Pada waktu jaga pagi, Tuhan memandang tentara Mesir dari dalam tiang api dan awan, lalu mengacau-balaukan tentara Mesir. Tuhan membuat roda kereta mereka berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata, “Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir!” Berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, kereta mereka, dan pasukan berkuda mereka.” Musa mengulurkan tangannya ke atas laut; maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya semula, sedangkan orang Mesir lari menuju air itu. Demikianlah Tuhan mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. Jadi berbaliklah segala air itu, lalu menimbun kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel ke laut. Tiada seorang pun di antara mereka yang selamat. Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering di tengah-tengah laut, sedang di kiri dan kanan mereka air itu bagai tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari itu Tuhan menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terkapar di pantai laut. Ketika orang Israel melihat betapa dahsyat perbuatan Tuhan terhadap orang Mesir, maka seluruh bangsa itu merasa takut akan Tuhan; mereka percaya kepada Tuhan dan kepada Musa, hamba-Nya. Pada waktu itulah Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan madah ini bagi Tuhan.

    
Mazmur Tanggapan III. PS 671 (Kel 15:1-2.3-4.5-6.17-18; R1a)
BERSYUKURLAH KEPADA TUHAN
Solis/Kor:
1. Bersyukurlah kepada Tuhan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pada Allah segala dewata,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pada Tuhan segala penguasa,
U: kar'na kekal kasih Allah.
2. Hanya Dia mengerjakan karya agung,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dengan arif menciptakan langit,
U: kar'na kekal kasih Allah.
membentangkan bumi di atas laut,
U: kar'na kekal kasih Allah.
3. Penerang yang besar dibuat-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
surya yang menguasai siang,
U: kar'na kekal kasih Allah.
bulan, bintang, cahaya malam,
U: kar'na kekal kasih Allah.
4. Yang membunuh anak sulung Mesir,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan membebaskan umat Israel,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dengan tangan kuat dan lengan perkasa,
U: kar'na kekal kasih Allah.
5. Dia yang membelah Laut merah,
U: kar'na kekal kasih Allah.
yang menyeberangkan umat Israel,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan menumpas Firaun dan laskarnya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
6. Yang memimpin umat-Nya ke padang gurun,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kerajaan besar ditaklukkan-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
raja-raja masyhur dibunuh-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
7. Diberikan-Nya tanah mereka,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kepada Israel hamba-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kemalangan kita diindahkan-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
8. Bersyukurlah kepada Tuhan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pembebas kita dari penindas,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan segala makhluk diberi-Nya makan,
U: kar'na kekal kasih Allah. 
        
Bacaan Keempat
Bacaan dari Kitab Yesaya (54:5-14)


 
"Datanglah kepada-Ku, maka kamu akan hidup. Aku akan mengikat perjanjian kekal denganmu."
  
Tuhan bersabda kepada Nabi Yesaya, jika yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, Tuhan semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati Tuhan memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu. Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman Tuhan, Penebusmu. Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi. Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman Tuhan, yang mengasihani engkau. Hai yang tertindas, yang dilanggar angin badai, yang tidak dihiburkan! Sesungguhnya, Aku akan meletakkan alasmu dari batu hitam dan dasar-dasarmu dari batu nilam. Aku akan membuat kemuncak-kemuncak tembokmu dari batu delima, pintu-pintu gerbangmu dari batu manikam merah dan segenap tembok perbatasanmu dari batu permata. Semua anakmu akan menjadi murid Tuhan, dan besarlah kesejahteraan mereka; engkau akan ditegakkan di atas kebenaran. Engkau akan jauh dari pemerasan, sebab engkau tidak usah lagi takut, dan engkau akan jauh dari kekejutan, sebab ia tidak akan mendekat kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
    
  
Mazmur Tanggapan. IV, do = g, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b; R2)
1. Aku akan memuji ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersuka cita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab hanya sesaat ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kuubah menjadi orang yang menari-nari, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

   
Bacaan Kelima
Bacaan dari Kitab Yesaya (55:1-11)
       
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."
     
Beginilah firman Tuhan, “Hai kamu semua orang yang haus, marilah dan minumlah! Dan kamu yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli, dan makanlah; minumlah anggur dan susu tanpa bayar! Mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti? Dan mengapa upah jerih payahmu kamu belanjakan untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku, maka kamu akan mendapat makanan yang baik, dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu, dan datanglah kepadaku, dengarkanlah Aku, maka kamu akan hidup! Aku akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh, yang Kujanjikan kepada Daud. Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa; sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh karena Tuhan, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau. Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengasihaninya; baiklah ia kembali kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpah. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu, dan rancangan-Ku di atas rancanganmu. Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberi benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku; Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
     
Mazmur Tanggapan V, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba dengan kegirangan, dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukan karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!"
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulia karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab yang mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!
        
Bacaan Keenam
Bacaan dari Kitab Barukh (3:9-15)
   
"Jikalau engkau berjalan di jalan Allah, niscaya selamanya engkau diam dengan damai sejahtera."
     
Dengarkanlah, hai Israel, segala perintah kehidupan, condongkanlah telinga untuk mengenal kearifan. Apa sebabnya, hai Israel, apa sebabnya maka engkau berada di negeri musuhmu serta menjadi tua di negeri yang asing dan menajiskan dirimu dengan yang mati dan terbilang di antara mereka yang turun ke dunia orang mati? Engkau telah meninggalkan sumber kebijaksanaan! Jikalau engkau berjalan di jalan Allah, niscaya selamanya engkau diam dengan damai sejahtera. Belajarlah di mana ada kearifan, di mana kekuatan dan di mana pengertian, supaya sekaligus kauketahui tempat umur panjang dan kehidupan, tempat cahaya mata dan damai sejahtera. Siapakah telah menemukan tempat kebijaksanaan, siapakah telah masuk ke dalam perbendaharaannya?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.  
    
Mazmur Tanggapan VI, do = es, 2/4, PS. 852
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
Ayat. (Mzm 19:8-9.10-11)
1. Sabda Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan teguh, membuat arif orang bersahaja. Titah Tuhan tepat, menyenangkan hati. Perintah Tuhan jelas, membuat mata berseri.
2. Hikmat Tuhan baik, tetap selama-lamanya. Keputusan Tuhan benar, adil selalu. Lebih indah daripada emas murni, lebih manis daripada manu lebah.
       
Bacaan Ketujuh
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (36:16-17a, 18-28)
     
"Kamu akan Kuberi hati dan Roh yang baru di dalam batinmu."
            
“Hai anak manusia, waktu kaum Israel tinggal di tanahnya sendiri, mereka menajiskan tanah itu dengan tingkah laku mereka. Maka Aku mencurahkan amarah-Ku ke atas mereka, karena darah yang mereka curahkan di atas tanah itu; mereka menajiskan tanah itu dengan berhala-berhala mereka. Aku menghamburkan mereka di antara bangsa-bangsa, sehingga mereka berserak-serak di dalam negeri; Aku menghakimi mereka selaras dengan tingkah lakunya. Di mana saja mereka datang di tengah bangsa-bangsa, mereka menajiskan nama-Ku yang kudus, sehingga semua orang menyindir mereka dengan berkata: Katanya mereka umat Tuhan, tetapi mereka harus keluar dari tanahnya! Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yang kudus dinajiskan oleh kaum Israel di tengah bangsa-bangsa, di mana mereka datang. Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah Firman Tuhan Allah: bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus, yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang. Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, demikianlah Firman Tuhan Allah, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa. Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri; Aku akan membawa kamu kembali ke tanahmu. Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dan segala kenajisanmu dan dari semua berhalamu aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberi hati yang baru, dan roh yang baru akan Kutaruh di dalam batinmu. Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras, dan kepadamu Kuberi hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu, dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku; aku akan membuat kamu tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu. Kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
      
Mazmur Tanggapan VIIA, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 42:3.5bcd;43:3-4; Ul: lih 42:2; 2/4)
1. Jiwaku haus akan Allah akan Allah yang hidup! Bilakah tiba saatnya aku boleh datang melihat Allah.
2. Ku terkenang, ketika berkenan maju di tengah kepadatan manusia, melangkah menuju ke rumah Allah di tengah sorak-sorai dan nyanyian syukur.
3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu supaya menuntun langkahku dan membawaku ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
4. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, suka citaku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, sumber kegembiraanku.
     
Madah Kemuliaan
        
Kemuliaan kepada Allah di surga,
dan damai di bumi kepada orang
yang berkenan pada-Nya.
Kami memuji Dikau.
Kami meluhurkan Dikau.
Kami menyembah Dikau.
Kami memuliakan Dikau.
Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang mahakuasa.
Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal.
Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putra Bapa.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
Karena hanya Engkaulah kudus.
Hanya Engkaulah Tuhan.
Hanya Engkaulah mahatinggi,
ya Yesus Kristus,
bersama dengan Roh Kudus,
dalam kemuliaan Allah Bapa.
Amin.
     
Bacaan Kedelapan:
Epistola
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (6:3-11)
      

"Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, dan tidak akan mati lagi."

Saudara-saudara, kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh pembaptisan dalam kematian, supaya, seperti halnya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi, jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu bahwa Kristus, sesudah bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi; maut tidak berkuasa lagi atas Dia! Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya; kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
      
Bait Pengantar Injil PS 867
Ref. A l l e l u y a
(3x 1= F, G, A)
Dinyanyikan tiga kali; setiap kali ganti nada dasar. Sesudah ulangan ketiga baru dinyanyikan ayat-ayat Mazmur.
Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab.17.22-23)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya.
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan! Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan.
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di antara kita.
         
Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:1-8)
   
"Yesus dari Nazaret yang tersalib itu sudah bangkit."
     
Hari Sabat sudah lalu, Maria Magdalena, Maria ibunda Yakobus dan Salome membeli rempah-rempah untuk mengurapi jenazah Yesus. Pagi-pagi benar pada hari pertama dalam pekan, ketika matahari sudah terbit, mereka pergi ke makam. Mereka bertanya satu sama lain, "Siapakah yang akan menggulingkan batu dari pintu makam bagi kita?" Ketika mengangkat mata, mereka melihat batu sudah terguling. Batu itu sangat besar. Mereka masuk ke dalam makam dan melihat seorang pemuda duduk di sisi kanan. Ia memakai jubah putih. Mereka sangat terkejut. Pemuda itu berkata kepada mereka, "Jangan takut!" Kamu mencari Yesus dari Nazaret yang tersalib itu? Ia sudah bangkit dan tidak ada lagi di sini. Lihatlah tempat Ia dibaringkan. Pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan Petrus, bahwa Ia mendahului kamu ke Galilea. Di sana kamu akan melihat Dia, seperti telah dikatakan-Nya kepadamu." Setelah keluar berlarilah mereka meninggalkan makam, karena sangat ketakutan. Oleh karena sangat takutnya mereka tidak mengatakan sesuatu kepada siapa pun.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

   

Renungan

Catatan Injil tentang Kebangkitan Yesus, semuanya menyebutkan tentang batu yang digulingkan dari kuburan Yesus.

Apapun kemungkinan manusia yang ada, misalnya para murid menggulingkan batu itu dan mengambil tubuh Yesus dan memalsukan Kebangkitan-Nya, dan teori apa pun yang dapat menyangkal Kebangkitan, kita dapat yakin akan satu hal.

Dengan iman kami percaya bahwa batu itu terguling oleh kuasa Yesus yang Bangkit.

Dengan imanlah para Pilihan akan maju untuk dibaptis oleh Yesus dan untuk berbagi dalam kuasa Kebangkitan-Nya.

Dengan imanlah kita akan memperbarui janji baptisan kita dan dengan kuasa Kristus yang Bangkit kita akan menggerakkan batu-batu kehidupan kita.

Dikatakan bahwa iman akan memindahkan gunung. Tetapi untuk memindahkan gunung itu harus dimulai dengan batu pertama.

Dan untuk membuat gunung, itu juga harus dimulai dengan batu pertama.
     
 Yesus telah memberi kita tugas untuk membangun Gereja-Nya dan paroki kita.

Dan dengan kuasa kebangkitan-Nya, kita akan memindahkan batu-batu hati kita, batu-batu yang dibentuk oleh dosa.

Ya, kita akan memindahkan batu-batu itu dan meletakkan batu-batu itu ke tangan Yesus, dan Dia akan mengubah batu-batu itu menjadi batu-batu hidup untuk membangun Gereja Kristus.

Batu yang menutup kubur tidak dapat menghentikan Kebangkitan Kristus. Dosa dan kejahatan tidak bisa menghentikan Kebangkitan Kristus. Apa yang tidak mungkin bagi manusia bukan tidak mungkin bagi Tuhan.

Semoga kita memiliki iman kepada Kebangkitan Yesus, dan saat kita memperbarui janji baptisan kita nanti, marilah kita juga percaya pada kuasa Kristus yang bangkit.

Dengan kuasa Kebangkitan-Nya batu kubur digulingkan dan kubur berubah menjadi rahim yang melahirkan anggota baru Tubuh-Nya Gereja, dan itu juga akan memberi hidup baru bagi kita semua. (renunganpagi)
    


Antifon Komuni (Bdk 1Kor 5:7-8)
    
Kristus, Anak Domba kita, sudah dikurbankan. Marilah kita merayakan pesta dengan roti tak beragi, yakni kesucian dan kebenaran. Alleluya. 
   
Christ our Passover has been sacrificed; therefore let us keep the feast with the unleavened bread of purity and truth. Alleluia. 
     
Pascha nostrum immolatus est Christus, alleluia: itaque epulemur in azymis sinceritatis et veritatis, alleluia, alleluia, alleluia.

Jumat, 02 April 2021 Hari Jumat Agung --- Mengenang Sengsara dan Wafat Tuhan

Jumat, 02 April 2021
Hari Jumat Agung --- Mengenang Sengsara dan Wafat Tuhan
      
Para kudus mencintai salib dan menemukan dalam salib, kekuatan dan penghiburan (St Yohanes Maria Vianney)
        
Pengantar
   
Hari ini Gereja merayakan Pengenangan Sengsara Tuhan Inilah Puncak Cinta Allah, yang telah menghampakan diri-Nya, mengutus Putra-Nya hidup, sengsara sampai wafat di salib untuk menyelamatkan manusia, menyelamatkan kita semua dari kegelapan dosa.

Unsur khas perayaan hari ini:
1. Gereja merenungkan sengsara Kristus, menghormati salib-Nya, serta mendoakan keselamatan seluruh dunia dalam doa umat meriah .
2. Suasana ibadat hening, tanpa musik iringan, sejak perarakan masuk
3. Tidak ada Perayaan Ekaristi, jadi tidak ada Doa Syukur Agung,
4. Tetapi ada Perayaan Komuni (hosti yang telah dikonsekrir pada Kamis Putih)

5. Tidak dibuka dengan Ritus Pembuka dan Ritus Penutup.
    
Perayaan Sengsara Tuhan Jumat Agung terdiri atas tiga bagian, yakni Liturgi Sabda, Penghormatan Salib, dan Upacara Komuni.
         

Audiensi Umum 31 Maret 2021: Katekese - Triduum Paskah

 

 

Foto: Vatican Media

PAUS FRANSISKUS
 

Katekese - Triduum Paskah


Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Sudah tenggelam dalam suasana spiritual Pekan Suci, kita berada di malam Triduum Paskah. Mulai besok hingga Minggu kita akan menjalani hari-hari sentral Tahun Liturgi, merayakan misteri Sengsara, Wafat dan Kebangkitan Tuhan. Dan kita menghidupkan misteri ini setiap kali kita merayakan Ekaristi. Ketika kita pergi ke Misa, kita tidak pergi hanya untuk berdoa, tidak: kita pergi untuk memperbaharui, untuk mewujudkan lagi, misteri ini, misteri Paskah. Penting untuk tidak melupakan ini. Seolah-olah kita harus pergi ke Kalvari - sama saja - untuk memperbarui, membawa kembali misteri Paskah.

Pada Kamis Putih malam, saat kita memasuki Triduum Paskah, kita akan menghidupkan kembali Misa yang dikenal sebagai Coena Domini, yaitu Misa di mana kita memperingati Perjamuan Terakhir, di sana, pada saat itu. Ini adalah malam ketika Kristus meninggalkan murid-murid-Nya wasiat kasih-Nya dalam Ekaristi, bukan sebagai peringatan, tetapi sebagai peringatan, sebagai kehadiran-Nya yang kekal. Setiap kali kita merayakan Ekaristi, seperti yang saya katakan di awal, kita memperbarui misteri penebusan ini. Dalam Sakramen ini, Yesus menggantikan korban kurban - domba Paskah - dengan diri-Nya sendiri: Tubuh dan Darah-Nya memberi kita keselamatan dari perbudakan dosa dan kematian. Keselamatan dari setiap bentuk perbudakan ada di sana. Itu adalah malam di mana Dia meminta kita untuk saling mencintai dengan menjadi hamba satu sama lain, seperti yang Dia lakukan dalam membasuh kaki para murid, sebuah gerakan yang mengantisipasi persembahan berdarah-Nya di kayu salib. Dan memang, Tuan dan Tuhan akan mati keesokan harinya untuk menyucikan bukan kaki, tetapi hati dan seluruh hidup murid-murid-Nya. Itu adalah persembahan dari pelayanan kepada kita semua, karena dengan pelayanan dari pengorbanannya Dia menebus kita semua.

Jumat Agung adalah hari penebusan dosa, puasa dan doa. Melalui teks Kitab Suci dan doa liturgi, kita akan berkumpul seolah-olah kita berada di Kalvari untuk memperingati Sengsara penebusan dan Kematian Yesus Kristus. Dalam intensitas ritus, melalui Aksi Liturgi, Salib akan disajikan kepada kita untuk disembah. Menyembah Salib, kita akan menghidupkan kembali perjalanan Anak Domba yang tidak bersalah yang dikorbankan untuk keselamatan kita. Kita akan membawa dalam pikiran dan hati kita penderitaan orang sakit, orang miskin, yang ditolak dunia ini; kita akan mengingat "domba yang dikorbankan", korban perang yang tidak bersalah, kediktatoran, kekerasan sehari-hari, aborsi ... Di hadapan gambar Allah yang disalibkan, kami akan membawa, dalam doa, banyak, terlalu banyak yang disalibkan di waktu, yang hanya dari-Nya dapat menerima penghiburan dan makna dalam penderitaan mereka. Dan saat ini ada banyak: jangan lupa yang disalibkan di zaman kita, yang adalah gambar Yesus yang Tersalib, dan Yesus ada di dalamnya.

Sejak Yesus mengambil ke atas diri-Nya sendiri luka umat manusia dan kematian itu sendiri, kasih Tuhan telah mengairi gurun kita ini, Dia telah menerangi kegelapan kita. Karena dunia berada dalam kegelapan. Mari kita buat daftar semua perang yang sedang terjadi saat ini; dari semua anak yang mati kelaparan; dari anak-anak yang tidak memiliki pendidikan; dari seluruh populasi yang dihancurkan oleh perang, oleh terorisme. Dari sekian banyak, banyak orang yang, hanya untuk merasa sedikit lebih baik, membutuhkan obat-obatan, industri obat-obatan yang membunuh… Ini adalah bencana, ini adalah gurun! Ada "pulau" kecil dari umat Allah, baik Kristen maupun dari semua agama lain, yang menyimpan dalam hati mereka keinginan untuk menjadi lebih baik. Tetapi mari kita katakan yang sebenarnya: di Kalvari maut ini, Yesus-lah yang menderita dalam diri murid-murid-Nya. Selama pelayanan-Nya, Putra Allah menyebarkan hidup dengan segelintir, menyembuhkan, mengampuni, menghidupkan ... Sekarang, pada saat Pengorbanan Tertinggi di kayu salib, Dia melaksanakan tugas yang dipercayakan kepada-Nya oleh Bapa: Dia masuk ke dalam jurang penderitaan, Dia masuk ke dalam bencana dunia ini, untuk menebus dan mengubah. Dan juga untuk membebaskan kita masing-masing dari kekuatan kegelapan, kesombongan, perlawanan untuk dicintai oleh Tuhan. Dan ini, hanya kasih Tuhan yang bisa melakukan ini. Dengan luka-luka-Nya kita telah disembuhkan (lihat 1 Pt 2:24), rasul Petrus berkata, melalui kematiannya kita telah dilahirkan kembali, kita semua. Dan berkat Dia, ditinggalkan di kayu salib, tidak ada yang akan sendirian lagi dalam kegelapan kematian. Tidak pernah, Dia selalu berada di samping kita: kita hanya perlu membuka hati kita dan membiarkan diri kita dipandang oleh-Nya.

Sabtu Suci adalah hari keheningan, yang dihayati oleh murid-murid pertama dalam duka dan kebingungan, dikejutkan oleh kematian Yesus yang memalukan. Sementara Firman itu diam, sementara Hidup ada di dalam kubur, mereka yang berharap di dalam Dia diuji dengan ujian yang sulit, mereka merasa seperti yatim piatu, bahkan mungkin menjadi yatim piatu oleh Tuhan. Sabtu ini juga hari Maria: dia juga menjalaninya dengan air mata, tetapi hatinya penuh dengan iman, penuh harapan, penuh cinta. Bunda Yesus telah mengikuti Putranya di sepanjang jalan kesedihan dan tetap berada di kaki salib, dengan jiwanya tertusuk. Tapi saat itu semua sepertinya sudah berakhir, dia terus berjaga, dia terus berjaga, berharap, mempertahankan harapannya dalam janji Tuhan yang membangkitkan orang mati. Jadi, di saat-saat tergelap di dunia, dia menjadi Bunda orang percaya, Bunda Gereja dan tanda pengharapan. Kesaksiannya dan perantaraannya menopang kita ketika beban salib menjadi terlalu berat bagi kita masing-masing.

Dalam kegelapan Sabtu Suci, kegembiraan dan cahaya akan menerobos dengan ritus Malam Paskah dan, di larut malam, nyanyian Alleluya meriah. Itu akan menjadi perjumpaan dalam iman dengan Kristus yang Bangkit, dan sukacita Paskah akan berlanjut selama lima puluh hari berikutnya, sampai kedatangan Roh Kudus. Dia yang disalibkan telah bangkit! Semua pertanyaan dan ketidakpastian, keragu-raguan dan ketakutan dihilangkan oleh wahyu ini. Yang Bangkit memberi kita kepastian bahwa kebaikan selalu menang atas kejahatan, bahwa hidup selalu mengalahkan maut, dan bukanlah tujuan kita untuk turun dan turun, dari duka ke duka, melainkan naik tinggi. Yang Bangkit adalah peneguhan bahwa Yesus benar dalam segala hal: dalam menjanjikan kita kehidupan setelah kematian dan pengampunan melampaui dosa. Para murid ragu, mereka tidak percaya. Yang pertama percaya dan melihat adalah Maria Magdalena; dia adalah rasul kebangkitan yang pergi untuk mengumumkan bahwa dia telah melihat Yesus, yang telah memanggil namanya. Dan kemudian, semua murid melihat-Nya. Tetapi, saya ingin berhenti sejenak pada saat ini: para penjaga, para prajurit, yang berada di dalam kubur untuk mencegah para murid datang dan mengambil tubuhnya, mereka melihatnya; mereka melihatnya hidup dan bangkit. Musuh-musuhnya melihatnya, lalu mereka berpura-pura tidak melihatnya. Mengapa? Karena mereka dibayar. Inilah misteri sebenarnya dari apa yang pernah Yesus katakan: “Ada dua tuan di dunia ini, dua, tidak lebih: dua. Tuhan dan uang. Dia yang melayani uang melawan Tuhan ”. Dan inilah uang yang mengubah kenyataan. Mereka telah melihat keajaiban kebangkitan, tetapi mereka dibayar untuk tetap diam. Pikirkan berkali-kali bahwa pria dan wanita Kristen telah dibayar untuk tidak mengakui dalam praktik kebangkitan Kristus, dan tidak melakukan apa yang Kristus minta untuk kita lakukan, sebagai orang Kristen.

Saudara dan saudari yang terkasih, kembali tahun ini kita akan menjalani perayaan Paskah dalam konteks pandemi. Dalam banyak situasi penderitaan, terutama ketika mereka ditanggung oleh orang-orang, keluarga dan populasi yang sudah dilanda kemiskinan, bencana atau konflik, Salib Kristus seperti mercusuar yang menunjukkan pelabuhan kapal-kapal yang masih mengapung di lautan badai. Salib Kristus adalah tanda pengharapan yang tidak mengecewakan; dan itu memberitahu kita bahwa tidak ada satu pun air mata, tidak satu pun helaan nafas yang hilang dalam rencana Tuhan. Marilah kita memohon kepada Tuhan untuk menganugerahi kita rahmat dalam melayani dan mengakuinya, dan tidak membiarkan diri kita dibayar untuk melupakan Dia.

Salam Khusus

Saya dengan hormat menyapa umat beriman yang berbahasa Inggris. Semoga Pekan Suci ini menuntun kita untuk merayakan kebangkitan Tuhan Yesus dengan hati yang dimurnikan dan diperbarui oleh anugerah Roh Kudus. Tuhan memberkati Anda!

Ringkasan dari kata-kata Bapa Suci:

Saudara-saudari yang terkasih, besok, kita memulai Triduum Paskah dan perayaan misteri penyelamatan sengsara, kematian dan kebangkitan Kristus. Pada Kamis Putih, dalam Misa Perjamuan Tuhan, kita memperingati Kristus membasuh kaki murid-murid, perintah cinta-Nya yang baru, dan pelembagaan Ekaristi-Nya sebagai peringatan abadi pengorbanan tubuh dan darah-Nya untuk keselamatan semua orang. . Pada hari Jumat Agung, kita merayakan penderitaan dan kematian penebusan Yesus melalui pembacaan Sengsara yang khusyuk, Doa Universal yang dipersembahkan untuk kebutuhan Gereja dan dunia, dan penyembahan kayu salib. Dengan cara ini, kita membawa saudara-saudari kita yang menderita ke hadapan Tuhan yang tersalib, dan semua korban perang, kekerasan dan ketidakadilan. Pada Sabtu Suci, hari keheningan yang mendalam, kita bergabung dengan Maria dalam kesedihannya atas kematian Putranya, dan harapannya yang penuh kepercayaan akan pemenuhan janji Allah. Pada Malam Paskah, cahaya lilin Paskah dan nyanyian Alleluya yang khusyuk dengan gembira mengumumkan kemenangan Kristus atas dosa dan kematian. Di masa pandemi ini, semoga perayaan misteri paskah kita mewartakan salib Kristus sebagai terang yang bersinar dalam kegelapan dan tanda harapan yang abadi dalam janji Tuhan akan kehidupan baru.

terjemahan unofficial

sumber: http://www.vatican.va/content/francesco/en/audiences/2021/documents/papa-francesco_20210331_udienza-generale.html

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy