Senin, 28 Juli 2014
Hari Biasa Pekan XVII
Sebagaimana ragi mengembangkan adonan, demikian Kerajaan Allah harus mengembangkan dunia dengan bantuan Roh Kristus Bdk. AA 5..
Dan pengaruh ini harus dibuktikan dengan membuat relasi pribadi dan
sosial, tata ekonomi, dan hubungan internasional menjadi lebih adil.
Sementara itu, tidak boleh dilupakan bahwa tanpa manusia berusaha untuk
berlaku adil, tidak akan tercipta tata dunia yang adil. (Katekismus
Gereja Katolik, 2832)
Antifon Pembuka (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum kecil.
Doa Pagi
Ya
Allah, dalam kurban Kristus yang satu dan sempurna, Engkau telah
menyempurnakan berbagai kurban Perjanjian Lama. Semoga, meski kami
diliputi kelemahan dan dosa, kami tetap tekun memelihara benih-benih
kebaikan yang telah Kautanam dalam diri kami sehingga dapat menghasilkan
buah yang melimpah. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (13:1-11)
Beginilah
sabda Tuhan kepadaku, "Pergilah membeli ikat pinggang lenan, dan
ikatkanlah pada pinggangmu, tetapi jangan kaucelupkan ke dalam air!"
Maka aku membeli ikat pinggang seperti yang disabdakan Tuhan, lalu
kuikatkan pada pinggangku. Sesudah itu datanglah sabda Tuhan kepadaku
untuk kedua kalinya, "Ambillah ikat pinggang yang telah kaubeli, yang
sekarang ada pada pinggangmu itu. Pergilah segera ke Sungai Efrat, dan
sembunyikanlah di sana, di celah-celah bukit batu!" Maka pergilah aku
dan menyembunyikannya di tepi Sungai Efrat sebagaimana diperintahkan
Tuhan kepadaku. Sesudah beberapa lama bersabdalah Tuhan kepadaku,
"Pergilah segera ke Sungai Efrat, dan ambillah dari sana ikat pinggang
yang Kuperintahkan kausembunyikan di sana!" Maka pergilah aku ke Sungai
Efrat, lalu aku menggali dan mengambil ikat pinggang itu dari tempat aku
menyembunyikannya. Tetapi ternyata ikat pinggang itu sudah lapuk, tidak
berguna lagi untuk apa pun. Lalu datanglah sabda Tuhan kepadaku,
"Beginilah sabda Tuhan, 'Demikianlah Aku akan menghapuskan kecongkakan
Yehuda dan Yerusalem. Bangsa yang jahat ini enggan mendengarkan
sabda-Ku. Mereka mengikuti kedegilan hatinya dan mengikuti allah lain
untuk beribadah dan bersujud kepada mereka. Bangsa yang jahat ini akan
menjadi seperti ikat pinggang yang tidak berguna untuk apa pun. Sebab
seperti ikat pinggang melekat pada pinggang seseorang, demikianlah
dahulu segenap kaum Israel dan segenap kaum Yehuda Kulekatkan
kepada-Ku,' demikianlah sabda Tuhan, 'supaya mereka itu menjadi umat
yang ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku. Tetapi mereka itu tidak mau
mendengar.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Engkau telah melupakan Allah yang melahirkan dikau
Ayat. (Ul 32:18-19.20.21)
1.
Hai umat, engkau telah melalaikan Gunung Batu yang memperanakkan dikau,
dan melupakan Allah yang melahirkan dikau. Ketika Tuhan melihat hal
itu, maka Ia menolak mereka, karena Ia sakit hati oleh anak-anaknya
lelaki dan perempuan.
2. Tuhan bersabda, "Aku hendak menyembunyikan
wajah-Ku terhadap mereka, dan melihat bagaimana kesudahan mereka, sebab
mereka itu suatu angkatan yang bengkok, anak-anak yang tidak mempunyai
kesetiaan.
3. Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang bukan
Allah, mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan berhala mereka. Sebab itu
Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan
menyakiti hati mereka dengan bangsa yang bebal."
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Dengan rela hati Allah telah melahirkan kita oleh sabda kebenaran, supaya kita menjadi anak sulung ciptaan-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:31-35)
Sekali
peristiwa Yesus membentangkan perumpamaan ini, "Hal Kerajaan Surga itu
seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.
Memang biji itu yang paling kecil di antara segala jenis benih, tetapi
apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar daripada sayuran lain,
bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang
di cabang-cabangnya." Dan Yesus menceritakan perumpamaan lain lagi, "Hal
Kerajaan Surga itu seumpama ragi yang diambil seorang wanita dan
diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat, sampai seluruhnya beragi."
Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan,
dan Ia tidak menyampaikan apa pun kepada mereka kecuali dengan
perumpamaan. Dengan demikian digenapilah sabda nabi, "Aku mau membuka
mulut-Ku mengatakan perumpamaan. Aku mau mengucapkan hal yang
tersembunyi sejak dunia dijadikan."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
MEDITATIO : Ragi, Kerajaan Surga, Kuasa Allah, Iman, Kasih, tidak
terlihat oleh mata telanjang tetapi karyanya nyata. Ragi mengubah secara
perlahan-lahan adonan tepung dan air yang tidak enak dan keras, menjadi
roti yang empuk dan wangi. Demikian juga dengan kasih, tidak terlihat
namun dengan berjalannya waktu mengubah baik yang mengasihi maupun yang
dikasihi. Kasih adalah transformasi yang memberikan rahmat ganda. Waktu
yang dibutuhkan untuk transformasi itu tergantung pada keterbukaan hati
dan kepasrahan diri para pelakunya.
Dalam kehidupan nyata,
keyakinan ini tidak mudah diwujudkan dan bahkan mengucapkannya pada
orang yang sedang menderita saja sangat sulit. Hari ini kami mengunjungi
seorang ibu berusia 40 tahun dengan 2 anak yang baru saja ditinggal
suaminya yang gagal ginjal 2 hari yang lalu. Ibu ini terbaring lumpuh di
RS karena kanker payudara, tulang belakang dan paru-paru. Saat suaminya
meninggal dia hanya bisa mencium jenasahnya disamping dalam posisi
terbaring. Begitu dalam kekecewaan sang suami pada Tuhan sehingga dia
sempat menolak untuk didoakan padahal mereka berdua adalah aktivis
gereja.
Saat itu rasanya tidak ada penghiburan yang bisa
diucapkan, airmata kita juga sudah tidak berarti lagi dibandingkan
kesedihannya. Hanya satu yang tersisa, yang tidak bisa dirampas oleh
dunia saat iman kepercayaan, saat iman pasrah diri sudah lemah,
'Pengharapan akan Kasih Tuhan sendiri', akan janji-Nya bahwa ada tempat
di surga bagi orang-orang yang percaya akan 'Kasih-Nya' walaupun
mengalami penderitaan di dunia. Kasih mengubah segala hal yang negatif
menjadi positif, sebaliknya segala hal yang positif tanpa kasih akan
berubah menjadi negatif. Itulah yang kami sampaikan kepada ibu itu,
bahwa Kasih Tuhan akan mengubah penderitaan mereka menjadi sukacita di
surga.
CONTEMPLATIO: Duduklah tenang dan aturlah nafas anda.
Bayangkanlah ragi yang halus seperti debu mampu mengubah sekepal adonan
tepung dan air menjadi roti seloyang. Bayangkan kuasa Tuhan pada ragi
itu, rasakan juga kekuatan yang timbul saat ini.
ORATIO: Ya
Tuhan, aku akan bersabar menunggu karya kasih-Mu dalam hidupku. mungkin
terasa lambat namun aku percaya engkau akan mengubah hidupku agar sesuai
dengan rencananmu. Amin.
MISSIO: Aku akan mendaraskan Syahadat Para rasul setiap pagi sebelum bekerja agar kasih Tuhan selalu hadir sepanjang hari.
Renungan Harian Mutiara Iman 2014