Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.

Sabtu, 20 September 2014
Peringatan Wajib. St. Andreas Kim Taegon, Paulus Chong Hasang, dkk, Martir Korea
1Kor. 15:35-37,42-49;  Mzm. 56:10,11-12,13-14;  Luk. 8:4-15.

Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.

Yesus menyampaikan perumpamaan sekaligus mengartikannya. Maka, sudah jelas bagi kita. Maka, kali ini saya menawarkan untuk memperdalam makna firman Allah. Benih yang ditaburkan Tuhan dalam hati kita adalah Firman Allah. Apa atau siapakah firman Allah itu? Tentu kita akan menunjuk pada Sabda Tuhan yang tertulis dalam Kitab Suci. Benar. Namun, firman Allah adalah juga Yesus sendiri. "Pada mulanya adalah Firman, ... Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita" (Yoh 1:1.14). Setiap saat, Yesus berkenan hadir dalam hidup kita dan mengetuk pintu hati kita. Kalau kita membukakan pintu, Ia tinggal dalam hati kita dan sehingga hati kita diubah-Nya menjadi lahan yang subur untuk tumbuh dan berkembangnya berbagai macam keutamaan hidup. 

Doa: Tuhan bukalah hati kami untuk selalu mendengarkan Sabda-Mu dan biarlah hidup kami diubah oleh Sabda-Mu itu. Amin. -agawpr-

Sabtu, 20 September 2014 Peringatan Wajib St. Andreas Kim Taegon, Imam dan Paulus Chong Hasang, dkk, Martir Korea

Sabtu, 20 September 2014
Peringatan Wajib St. Andreas Kim Taegon, Imam dan Paulus Chong Hasang, dkk, Martir Korea
   
“Kita telah menerima Sakramen Baptis, masuk dalam pelukan Gereja, serta menerima kehormatan disebut sebagai umat Kristiani” (St. Andreas Kim Taegon)

  
Antifon Pembuka
  
Para kudus bergembira di surga sambil mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, maka kini bersukaria selamanya.
  
The blood of the holy Martyrs was poured out for Christ upon the earth; therefore they have gained everlasting rewards.
    

Doa Pagi

Allah Bapa di surga, hari ini kami memperingati para martir dari Korea. Semoga pengorbanan hidup mereka tidak sia-sia dan menjadi semangat bagi kami untuk rela menjadi saksi kebenaran hidup yaitu Putra-Mu sendiri. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Iman akan kebangkitan yang diperkuat lagi oleh Paulus dengan ajaran bahwa kebangkitan sesudah kematian tidak lagi menyertakan badan alamiah, namun tubuh rohaniah kita. Kebangkitan merupakan kehidupan yang baru dengan rupa surgawi.

 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:35-37.42-49)
    
   
"Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan."
     
Saudara-saudara, mungkin ada orang bertanya, “Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apa mereka akan datang kembali?” Hai orang bodoh! Benih yang kautaburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, jika tidak mati dahulu. Dan yang kautaburkan itu bukanlah rupa tanaman yang akan tumbuh, melainkan biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain. Demikian pulalah halnya dengan kebangkitan orang mati: Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam kemuliaan; ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah. Seperti ada tertulis, ‘Manusia pertama, Adam, menjadi makhluk yang hidup. Tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan’. Tetapi yang mula-mula datang, bukanlah yang rohaniah, melainkan yang alamiah; barulah kemudian yang rohaniah. Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani; manusia kedua berasal dari surga. Makhluk-makhluk alamiah sama dengan yang berasal dari debu tanah, dan makhluk-makhluk surgawi sama dengan Dia yang berasal dari surga. Jadi seperti kini kita mengenakan rupa dari manusia duniawi, demikian pula kita akan mengenakan rupa dari yang surgawi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.
Ayat. (Mzm 56:10.11-12.13-14)
1. Musuhku akan mundur pada waktu aku berseru; aku yakin bahwa Allah berpihak kepadaku.
2. Kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Tuhan, yang sabda-Nya kujunjung tinggi, kepada-Nya aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadapku?
3.Nazarku kepada-Mu, ya Allah, akan kupenuhi dan kurban syukur akan kupersembahkan kepada-Mu. Sebab Engkau telah meluputkan daku dari maut, dan menjaga kakiku, sehingga tidak tersandung; sehingga aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
 
Ada keterkaitan yang tak terpisahkan antara sabda yang ditaburkan dan penerima.sabda. Sabda akan bertumbuh dan berbuah baik ketika penerimanya mau membatinkannya dengan sungguh-sungguh lalu melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:4-15)
   
"Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati, dan menghasilkan buah dalam ketekunan."
    
Banyak orang datang berbondong-bondog dari kota-kota sekitar kepada Yesus. Maka Yesus berkata dalam suatu perumpamaan, “Adalah seorang penabur keluar menaburkan benih. Waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak-injak orang dan dimakan burung-burung di udara sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan tumbuh sebentar, lalu layu karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, sehingga terhimpit sampai mati oleh semak-semak yang tumbuh bersama-sama. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dan berbuah seratus kali lipat.” Sesudah itu Yesus berseru, “Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah mendengar.” Para murid menanyakan kepada Yesus maksud perumpamaan itu. Yesus menjawab, “Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi hal itu diwartakan kepada orang lain dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat, dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti. Inilah arti perumpamaan itu: benih itu ialah Sabda Allah. Yang jatuh di pinggir jalan ialah orang yang telah mendengarnya, kemudian datanglah Iblis, lalu mengambil sabda itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, ialah orang yang setelah mendengar sabda itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar. Mereka hanya percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak duri, ialah orang yang mendengar sabda itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
  
Renungan

   
St. Andreas Kim Taegon, dan Paulus Chong Hasang serta kawan-kawannya adalah martir di tanah Korea. Dalam diri mereka, benih sabda Allah telah tumbuh serta berkembang dengan baik. Para martir suci ini adalah lahan yang subur bagi sabda Allah. Tuhan Yesus sangat mengharapkan bahwa kita bisa menjadi lahan yang demikian itu. Namun tantangan selalu akan kita hadapi; godaan si jahat, kekuatiran dan pencobaan yang berat tak akan pernah lepas dari hidup kita. Menghadapi semuanya itu, apakah kita mampu bertahan serta menghasilkan buah seperti Santo Andreas Kim dan kawan-kawannya?
    
Antifon Komuni (Mat 10:32)
  
Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di surga.
   
Everyone who acknowledges me before others I will acknowledge before my heavenly Father, says the Lord.
          
Doa untuk Gereja yang dianiaya (bdk. PS 178)
     
Allah, Bapa di surga, kami bersyukur kepada-Mu, karena Yesus telah menghimpun umat baru bagi-Mu, yakni Gereja. Sungguh berat perjuangan-Nya untuk mewujudkan umat baru itu; la harus menderita, bahkan harus wafat di salib. Tetapi la sendiri telah meyakinkan kami bahwa la mendirikan Gereja-Nya di atas batu karang, dan alam maut tidak akan menguasainya.

Bapa, keyakinan ini pulalah yang telah memberikan kekuatan besar kepada para murid-Nya yang harus menderita karena nama-Nya. Kami ingat akan para rasul yang dikejar-kejar, ditangkap, dan dipenjarakan karena nama Yesus. Kami ingat akan Stefanus yang demi kesetiaannya kepada Yesus harus menanggung penganiayaan yang kejam, dibunuh dengan dilempari batu. Tetapi dengan perkasa dia sendiri mendoakan orang-orang yang menganiayanya dan memohonkan pengampunan dari-Mu. Juga kami ingat akan Rasul Paulus, yang selalu membawa salib Kristus ke mana pun pergi.

Semoga teladan hidup mereka menyadarkan kami semua, terutama saudara-saudara kami yang sedang dianiaya di Timur Tengah. Betapa besar kekuatan yang Kau berikan kepada mereka yang dianiaya demi nama Yesus. Semoga kesadaran itu membangkitkan pula kekuatan dan ketabahan dalam diri mereka. Semoga mereka tetap setia, bahkan merasa bangga karena boleh ikut memanggul salib Kristus, dan memberikan kesaksian tentang salib yang sungguh memberikan kekuatan. Demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)
   
Doa Malam
 
Ya Yesus, bantulah kami untuk selalu menyiapkan lahan yang subur di hati kami. Dengan demikian setiap benih sabda-Mu yang ditaburkan dapat tumbuh, hidup dan menghasilkan buah melimpah sesuai dengan kehendak-Mu sendiri. Engkaulah Tuhan yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
 
 
RUAH

Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

Jumat, 19 September 2014
Hari Biasa Pekan XXIV
 
  
1Kor. 15:12-20; Mzm. 17:1,6-7,8b,15; Luk. 8:1-3.
      
Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka. 
 
Selama 2 bulan lebih, saya baru saja melayani sebuah Paroki di Moncalieri, Keuskupan Agung Torino, Italia. Dalam setiap misa, prosentase umat yang hadir sebagaian besar ibu-ibu dan nenek-nenek. Bahkan dalam beberapa kali misa harian, yang laki-laki hanya 1, yaitu saya. Mungkin di lingkungan-lingkungan kita, prosentasi kehadiran kaum wanita juga lebih banyak daripada kaum pria. Demikian pula, kegiatan ibu-ibu di Gereja rupanya juga lebih banyak daripada bapak-bapak. Bukan bermaksud membeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan, namun rupanya sejak zaman dahulu, para wanita lebih peka dan punya hati untuk Tuhan. Meskipun mereka tidak dipanggil secara khusus seperti halnya para rasul yang semuanya laki-laki, tetapi hati mereka tergerak untuk ikut serta dan melayani Tuhan. Kalau dalam Injil dikatakan bahwa beberapa perempuan meyalani Yesus dan para murid dengan kekayaan mereka, rasanya sekarang pun juga banyak ibu-ibu dan kaum hawa yang dengan penuh ketulusan memberikan sebagaian hartanya untuk Gereja. Meskipun mereka jarang dipilih sebagai pemimpin, misalnya Wakil Ketua Dewan Paroki atau ketua panitia dalam suatu kegiatan Gereja, namun mereka berdedikasi tinggi untuk menghias altar, untuk mengurusi rumah tangga pastoran dan tidak kalah penting yang tekun berdoa seperti kelompok Monika (Woro Semedi).
  
Doa: Tuhan, berkatilah secara khusus para wanita yang mendedikasikan dirinya secara tulus untuk mengabdi-Mu dalam pelayanan-pelayanan Gereja. Amin. -agawpr-

 

Jumat, 19 September 2014 Hari Biasa Pekan XXIV

Jumat, 19 September 2014
Hari Biasa Pekan XXIV
     
Dalam perayaan Ekaristi, kurban Kristus dihadirkan kembali, sebagai peringatan/ kenangan akan Tuhan Yesus yang berpesan, “Lakukanlah ini sebagai peringatan akan Aku,” dan sebagai perjamuan kudus yang melaluinya kita dapat mengambil bagian dalam kurban Paska dan memperbaharui perjanjian baru yang telah dibuat oleh Allah dengan ditandai dengan darah Kristus (lih. Eucharisticum Mysterium 3).
     

Antifon Pembuka (bdk. 1Kor 14:20)

Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pewartaan kita dan sia-sia pula iman kita. Namun, ternyata Kristus telah bangkit dari alam maut sebagai yang sulung dari antara orang mati.

Tobat 3

Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah bangkit dan duduk di sisi Bapa dalam kemuliaan sebagai Pengantara kami. Tuhan, kasihanilah kami.

Engkau telah bangkit dan menunjukkan jalan menuju kemuliaan kekal. Kristus, kasihanilah kami. Kristus, kasihanilah kami.

Engkau telah bangkit dan mendampingi umat-Mu, dalam perjalanan kami menuju hidup yang kekal. Tuhan, kasihanilah kami.
   
Doa Pagi

 
Allah Bapa di surga, pada diri Yesus Putra-Mu digambarkan program hidup cinta kasih dan damai. Doa kami hendak mengungkapkan hasrat kami akan dunia yang lebih baik berkat wafat dan kebangkitan Kristus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:12.16-20)
    
    
"Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu."
           
Saudara-saudara, jika kami wartakan bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan andaikata Kristus tidak dibangkitkan, sia-sialah pewartaan kami, dan sia-sialah pula kepercayaanmu. Apalagi andaikata demikian, kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus, padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, andaikata benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab andaikata benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Dengan demikian binasa pulalah orang-prang yang meninggal dalam Kristus. Dan jikalau kita berharap pada Kristus hanya dalam hidup ini, maka kita ini orang-orang yang paling malang dari semua manusia. Namun, ternyata Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari antara orang-orang yang telah meninggal dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Pada waktu bangun aku menikmati hadirat-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 17:1.6-7.8b.15)
1. Dengarkanlah, Tuhan, perkara yang benar, perhatikanlah seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu.
2. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku. Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak. Sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
3. Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:1-3)
   
"Beberapa wanita menyertai Yesus dan melayani Dia dengan harta bendanya."
    
Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid menyertai Dia, dan juga beberapa wanita, yang telah disembuhkan-Nya dari roh-roh jahat serta berbagai macam penyakit, selalu menyertai Dia. Para wanita itu ialah: Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh setan; Yohana, isteri Khuza, bendahara Herodes, Susana dan masih banyak lagi yang lain. Wanita-wanita itu melayani seluruh rombongan dengan harta kekayaan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
 
Renungan
 

Paus Fransiskus dalam surat ensikliknya yang pertama, Lumen Fidei, mengatakan, “Kematian Kristus memperlihatkan keandalan sempurna dari kasih Allah, terutama dalam terang kebangkitan-Nya. Sebagai Seorang yang bangkit, Kristus adalah saksi yang dapat dipercaya, patut diimani (bdk. Why 1:5; Ibr 2:17), dan sebuah pendukung yang kuat untuk iman kita. “Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu”, kata Santo Paulus (1 Kor 15:17). Seandainya kasih Bapa tidak menyebabkan Yesus bangkit dari kematian-Nya, seandainya kasih itu belum mampu mengembalikan tubuh-Nya untuk hidup kembali, maka itu tidak akan menjadi sebuah kasih yang benar-benar dapat diandalkan, yang mampu menerangi juga kegelapan dari kematian. … Umat Kristiani, mengakui iman mereka dalam kasih Allah yang nyata dan kuat yang benar-benar bertindak dalam sejarah dan menentukan tujuan akhirnya: sebuah kasih yang dapat dijumpai, sebuah kasih yang sepenuhnya terungkap dalam sengsara, kematian dan kebangkitan Kristus.” (Lumen Fidei, 17). Iman akan kebangkitan orang-orang mati sudah menjadi bagian hakiki dari iman kristen. Dasar utamanya adalah iman akan Kristus yang sungguh telah bangkit dari antara orang mati dan hidup selama-lamanya. Kebangkitan Kristus membawa harapan bagi umat yang beriman kepada-Nya bahwa mereka akan ikut dibangkitkan sesudah kematian. Gereja Katolik tidak mengakui adanya reinkarnasi (kelahiran kembali ke dunia setelah kematian). Katekismus Gereja Katolik dengan tegas mengatakan bahwa: ”Apabila jalan hidup duniawi kita yang satu-satunya sudah berakhir” (LG 48), kita tidak kembali lagi, untuk hidup beberapa kali lagi di dunia. ”Manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja dan sesudah itu dihakimi” (Ibr 9:27). Sesudah kematian tidak ada ”reinkarnasi” (KGK 1012). Dengan iman akan Kristus yang telah bangkit, Gereja Katolik percaya bahwa orang-orang benar sesudah kematiannya akan hidup untuk selama-lamanya bersama Kristus yang telah bangkit kembali dan Ia akan membangkitkan mereka pada akhir zaman. Seperti kebangkitan-Nya, demikian pula kebangkitan kita adalah karya Tritunggal Mahakudus (KGK 989).

Dalam bacaan Injil, Yesus berkeliling dari desa ke desa dan dari kota ke kota untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah. Dia tidak pernah berhenti. Di mana pun dan kapan pun menjadi kesempatan untuk mewartakan kabar gembira. Semangat macam ini hendaknya menjadi semangat semua orang dalam hidupnya sehingga hidup ini menjadi makin berarti untuk sesama. Injil sering menampilkan kebersamaan Yesus dengan para wanita. Tidak bisa dipungkiri bahwa sosok Yesus menarik banyak wanita untuk berada di sekitar-Nya. Memang para wanita di sekeliling Yesus memberi sumbangan terhadap karya-karya-Nya. Selain itu Yesus juga memberdayakan para wanita. Yesus melibatkan para wanita dalam karya-karya-Nya; entah wanita yang pernah disembuhkan, wanita yang ditolong atau wanita yang dimaafkan dari kesalahan mereka.

Marilah kita mengikuti teladan para perempuan pada bacaan Injil hari ini. Mereka melayani Yesus dengan segala harta kekayaan mereka. Untuk Tuhan dan kebaikan bagi sesama, harta kekayaan mesti direlakan dan dibagikan.
  
     
-NVL-

Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih.

Kamis, 18 September 2014 Hari Biasa Pekan XXIV
  
1Kor. 15:1-11; Mzm. 118:1-2,16ab-17,28; Luk. 7:36-50.
 
Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih.
  
Nyambung dengan renungan kemarin. Siapa sih di antara kita yang tidak punya dosa? Semua pasti punya, baik dalam pikiran, perasaan, perkataan maupun perbuatan. Untuk mendapatkan pengampunan, selain dengan menyesal, mengaku dosa atau menerima sakramen rekonsiliasi dan melakukan penitensi, kita juga harus banyak berbuat kasih. Dosa-dosa yang kita lakukan, hampir semuanya melawan kasih. Maka dengan berbuat kasih, kita melakukan silih atas dosa-dosa kita itu. Namun, hal ini tidak mudah. Sebab, kita yang sudah berdosa, seringkali justru menambah dosa, misalnya dengan menghakimi sesama kita yang juga berdosa. Untuk itu, marilah kita mohon rahmat kepada Tuhan agar kita dimampukan untuk semakin banyak berbuat kasih sebagai silih atas dosa-dosa kita. St. Paulus menegaskan bahwa, "Kasih tidak berbuar jahat terhadap sesamanya" (Rm 13:10).

Doa: Tuhan, mampukan kami untuk semakin banyak berbuat kasih. Amin. -agawpr-

Kamis, 18 September 2014 Hari Biasa Pekan XXIV

Kamis, 18 September 2014
Hari Biasa Pekan XXIV
  
“Jeritan Yesus dari kayu salib, 'Aku haus,' berbicara tidak tentang rasa dahaga fisik, sebab Dia menolak minum yang diberikan kepada-Nya. Rasa haus tersebut adalah tentang jiwa-Nya yang terbakar dan hati-Nya yang berkobar. Dia haus akan jiwa-jiwa umat manusia. Gembala sendirian tanpa domba-domba-Nya; Pencipta yang rindu akan ciptaan-Nya...” — Uskup Agung Fulton Sheen
 

Antifon Pembuka (Mzm 118:28)
 
Allahkulah Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku, aku hendak meluhurkan Dikau.
 
Pengantar
 

Setiap kali kita diundang ke suatu pesta, kita tentu gembira jika diterima dengan penuh keramahan. Begitu pula setiap kali kita diundang dalam Perjamuan Kudus Tuhan. Kita selalu diterima dengan penuh cinta. Namun agar perjamuan tersebut dapat membawa arti bagi relasi kita dengan Tuhan, maka kita perlu membuka hati. Dalam setiap kelemahan kita, Tuhan selalu hadir dan memberikan pengampunan.

Doa Pagi

 
Allah Bapa yang Maha Pengasih, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk mengampuni dosa-dosa kami. Semoga Sabda pengampunan-Nya menggerakkan kami untuk melakukan pertobatan yang sejati dengan lebih banyak lagi berbuat kasih kepada sesama kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Perubahan hidup yang terjadi dalam diri Paulus telah membuatnya semakin menyadari identitas Yesus yang sebenarnya. Karena itu, dia sangat bersyukur mendapatkan karunia penyelamatan yang telah diperolehnya ini. Dia mengungkapkan semuanya itu dengan bekerja keras mewartakan penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus.
 

Bacaan dari Surat Rasul Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:1-11)
     
    
"Begitulah kami mengajar dan begitu pulalah kamu mengimani."
      
Saudara-saudara, aku mau mengingatkan kalian akan Injil yang sudah kuwartakan kepadamu dan sudah kalian terima, dan yang di dalamnya kalian teguh berdiri. Oleh Injil itu kalian diselamatkan, asal kalian berpegang teguh padanya sebagaimana kuwartakan kepadamu; kecuali kalau kalian sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah wafat karena dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah dimakamkan, dan pada hari yang ketiga telah dibangkitkan, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya sudah meninggal dunia. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, lalu kepada semua rasul. Dan yang paling akhir Ia menampakkan diri juga kepadaku, seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul dan tak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya jemaat Allah. Tetapi berkat kasih karunia Allah, aku menjadi sebagaimana aku sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidaklah sia-sia. Sebaliknya aku telah bekerja lebih keras daripada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. Sebab itu entah aku, entah mereka, begitulah kami mengajar, dan begitu pulalah kalian mengimani.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab-17.28)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya!”
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan! Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan!
3. Allahkulah Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku, aku hendak meninggikan Dikau.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.
 
Allah tidak pandang bulu dalam menyelamatkan manusia. Setiap orang memiliki kesempatan untuk mendapatkan keselamatan tersebut. Namun demikian, masing-masing juga memiliki kebebasan untuk menerima atau menolak kesempatan tersebut. Hanya mereka yang mampu menyadari dan menerima kasih Allah bagi mereka inilah yang pada akhirnya akan membalas kasih Allah dengan ketulusannya.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:36-50)
   
"Dosanya yang banyak telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih."
     
Pada suatu ketika seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada seorang wanita yang terkenal sebagai orang berdosa. Ketika mendengar bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya dengan air matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi. Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati, “Seandainya Dia ini nabi, mestinya Ia tahu, siapakah dan orang apakah wanita yang menjamah-Nya ini; mestinya Ia tahu, bahwa wanita ini adalah orang yang berdosa.” Lalu Yesus berkata kepadaorang Farisi itu, “Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon, “Katakanlah, Guru.” Ada dua orang yang berutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka utang kedua orang itu dihapuskannya. Siapakah di antara mereka akan lebih mengasihi dia?” Jawab Simon, “Aku sangka, yang mendapat penghapusan utang lebih banyak!” Kata Yesus kepadanya, “Betul pendapatmu itu!” Dan sambil berpaling kepada wanita itu, Yesus berkata kepada Simon, “Engkau melihat wanita ini? Aku masuk ke dalam rumahmu, namun engkau tidak memberi Aku air untuk membasuh kaki-Ku; tetapi wanita ini membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk, ia tiada henti-hentinya menciumi kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu, ‘Dosanya yang banyak itu telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit pula ia berbuat kasih!” Lalu Yesus berkata kepada wanita itu, “Dosamu telah diampuni.” Orang-orang yang makan bersama Yesus berpikir dalam hati, “Siapakah Dia ini, maka Ia dapat mengampuni dosa?” Tetapi Yesus berkata kepada wanita itu, “Imanmu telah menyelamatkan dikau. Pergilah dengan selamat!”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
    
Renungan

    
Dosa itu ibarat utang. Tak ada orang yang suka berhutang, sebab utang mengikat. Dengan utanglah seseorang bisa membelenggu orang lain. Dengan utanglah orang menghantui sesamanya. Itulah yang dialami wanita yang dikisahkan dalam Injil hari ini sebelum ia bertemu Yesus. Dosanya yang banyak itu telah menghantui dan membelenggunya sejak lama. Namun belenggu dosa itu diputus oleh Yesus. Dia terbebas dari utang dosanya karena Tuhan mengampuninya dari segala kesalahannya. Apakah aku berani datang kepada Yesus agar Dia melepaskan segala dosa dan kesalahanku?

Doa Malam

Yesus yang penuh kasih, Engkau telah mengampuni wanita yang terkenal sebagai orang berdosa. Ampunilah juga dosa-dosa kami agar esok hari kami dapat memulai hari yang baru dengan penuh berkat. Engkaulah Tuhan dan pegangan hidup kami. Amin.

RUAH

"Hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya."

Rabu, 17 September 2014
Hari Biasa Pekan XXIV


1Kor. 12:31 - 13:13; Mzm. 33:2-3,4-5,12,22; Luk. 7:31-35.
 
"Hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya."
 
Selama ini, saya sudah hidup dan melayani di benerapa paroki, baik di Indonesia maupun di Italia. Di mana pun, saya selalu menjumpai sekelompok umat, kebanyakan adalah aktivis Paroki, yang sukanya itu omong dan komentar negatif terhadap orang atau kelompok lain. Rata-rata mereka itu begitu solid (dalam arti negatif) dan entah bagaimana selalu memiliki topik untuk diomongkan dan dikomentari. Tidak jarang mereka ini bisa sampai membentuk opini publik yang begitu kuat dalam menilai negatif orang atau kelompok lain sehingga umat yang lain tersebut sampai merasa malas dan takut untuk ke Gereja dan mengambil bagian dalam karya pelayanan di Paroki. Ya karena apa pun yang dilakukan selalu dikomentasi negatif dan dijadikan bahan omongan. Pada zaman Yesus, kelompok orang yang demikian ini pun sudah ada. Dan rupanya, Yesus pun dibuat judeg dan jengkel dengan ulah mereka. Tetapi Ia yakin bahwa yang dilakukannya adalah baik dan benar. Maka, ia tetap maju terus dalam karya dan pengajaran-Nya. Ia yakin bahwa hikmat-Nya dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya. Semoga umat-umat kita yang menjadi kurban dari kelompok yang sukanya omong dan komentar negatif tetap mempunyai semangat seperti Yesus. Maju terus dalam beribadah kepada Tuhan dan dalam mengambil bagian dalam karya pelayanan di Gereja.

Doa: Tuhan, untuk berbuat baik ternyata tidak selalu mudah. Kadang, kami mendapat kendala berupa komentar-komentar negatif dari orang lain. Kuatkanlah kami untuk terus maju, baik dalam beribadah maupun dalam pelayanan. Amin. -agawpr-

Rabu, 17 September 2014 Hari Biasa Pekan XXIV

Rabu, 17 September 2014
Hari Biasa Pekan XXIV
   
Hendaknya pedang Roh, yaitu firman Allah, diam berlimpah-limpah dalam mulut dan hatimu. (St. Albertus dari Yerusalem)
   
Antifon Pembuka (1Kor 12:7.8a)
 
Cinta kasih menerima segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Cinta kasih tidak berkesudahan.
 
Doa Pagi
 
Allah Bapa yang Mahapengasih, karena cinta kasih-Mu yang teramat agung, hidup kami Kau beri arti yang begitu dalam. Tunjukkanlah selalu kepada kami jalan yang harus kami tempuh, yakni jalan terang-Mu sendiri, Putra-Mu terkasih Tuhan kami Yesus Kristus yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12:31-13:13)

Saudara-saudara, berusahalah memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi tidak mempunyai kasih, aku seperti gong yang bergaung atau canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia bernubuat dan aku tahu segala rahasia serta memiliki seluruh pengetahuan; sekalipun aku memiliki iman sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar, murah hati dan tidak cemburu. Kasih tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak bertindak kurang sopan. Kasih tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak cepat marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih tidak bersukacita atas kelaliman, tetapi atas kebenaran. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan. Nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, dan pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi bila yang sempurna tiba, hilanglah yang tidak sempurna. Ketika masih kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, mereka seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak pula. Tetapi sekarang, setelah menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Sekarang ini kita melihat gambaran samar-samar seperti dalam cermin, tetapi nanti dari muka ke muka. Sekarang aku mengenal secara tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal secara sempurna sebagaimana aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, harapan dan kasih. Namun yang terbesar di antaranya ialah kasih!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik-Nya.
Ayat. (Mzm 33:2-3.4-5.12.22)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak-sorai.
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:31-35)

Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini? Mereka sama dengan anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru. ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak menangis.’ Sebab ketika Yohanes Pembaptis datang, dan ia tidak makan roti, dan tidak minum anggur, kalian berkata, ‘Ia kerasukan setan.’ Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kalian berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.’ Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
   
 Peka berarti mudah merasa, mudah terangsang, mudah bergerak, mudah menerima atau meneruskan pengaruh, mempedulikan, memperhatikan dan memberi reaksi terhadap suatu keadaan. Peka bisa menjurus kepada hal-hal yang baik dan bisa juga menjurus kepada hal-hal yang tidak baik. Kepekaan yang menjurus kepada hal-hal yang tidak baik misalnya, orang yang mudah tersinggung, mudah marah, mudah kecewa, mudah putus-asa atau mudah dipengaruhi oleh sesuatu yang jahat, tidak peka melihat kesulitan yang dialami banyak orang dalam masyarakat. Bahkan orang yang berbuat baik dianggap aneh dan yang berbagi rasa dengan orang lain dilihat sebagai tidak normal. Hal ini dapat kita lihat dalam hidup sehari-hari. Ada orang yang mudah dipengaruhi untuk berbuat jahat, mudah menerima suatu berita tanpa berpikir panjang. Orang semacam ini termasuk orang peka, tapi peka dalam hal yang kurang baik. Sedangkan kepekaan yang menjurus kepada hal-hal baik antara lain, mudah menerima nasihat, mudah menyadari kesalahan dan dosa, mudah merasakan kehadiran Tuhan, tahu siapa dirinya dan dimana dia berada. Dan kepekaan yang dimaksudkan oleh Yesus adalah kepekaan dalam hal yang baik.

 Ada seorang pemuda yang terkenal dengan ketegaran hatinya. Ia punya prinsip yang kuat dalam hidupnya. Soalnya, prinsip-prinsip hidupnya itu tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kehidupan bersama. Ia mau hidup dengan caranya sendiri. Misalnya, ia merasa bahwa orang tidak perlu bayar pajak kepada pemerintah. Alasannya adalah pihak pemerintah selalu menyalahgunakan hasil pajak itu. Dalam hal ini ia menjadi orang yang cuek. Ia tidak peduli.
    
  Ketika diberi penjelasan oleh teman-temannya tentang hal ini, ia tidak mau juga mengerti. Ia tetap saja bertahan pada prinsipnya. Ia mau agar semua orang bebas pajak. Pemerintahlah yang seharusnya memfasilitasi masyarakatnya. Pasalnya, pemerintah menguasai semua sektor yang menghasilkan devisa bagi negara. Akibatnya, ia disingkirkan banyak orang karena prinsip hidupnya yang dianggap aneh. Namun ia tidak peduli. Ia hidup dengan cara pandangnya sendiri. Ia tidak ingin didikte oleh orang lain. Ia punya pilihan dan cara hidup sendiri. Ia tidak ingin orang lain mencampuri urusan dirinya itu.

  Kisah di atas menunjukkan bahwa pemuda itu orang yang tidak gampang bertobat. Meski sudah dijelaskan dan diberi pengertian, ia mau hidup dengan caranya sendiri. Ia tetap bertahan pada prinsip-prinsip hidupnya sendiri yang dirasakannya benar. Ia memang orang yang tegar. Bisa saja bahwa orang seperti ini akan ditinggalkan banyak orang. Orang yang hidup dengannya akan selalu merasa ada yang tidak beres. Tidak ada yang klop berhadapan dengan orang seperti ini.
     
  Dalam Injil yang dibacakan pada misa hari ini, Yesus mengkritik orang-orang yang tertutup hatinya untuk melihat karya keselamatan Tuhan. Mereka mencari alasan untuk bisa menolak Yohanes, dan kemudian juga menolak Yesus. Sebagai orang beriman, kita diajak untuk terus-menerus hidup di bawah naungan Tuhan. Orang yang hidup di bawah naungan Tuhan itu senantiasa mendengarkan suara Tuhan. Tuhan berbicara lewat orang-orang yang ada di sekitar kita. Tuhan berbicara lewat tanda-tanda yang ada di sekitar kita. Karena itu, mari kita syukuri penyertaan Tuhan itu dan senantiasa mendengarkan suara-Nya dalam hidup kita.
  
Doa untuk Gereja yang dianiaya (bdk. PS 178)
 
Allah, Bapa di surga, kami bersyukur kepada-Mu, karena Yesus telah menghimpun umat baru bagi-Mu, yakni Gereja. Sungguh berat perjuangan-Nya untuk mewujudkan umat baru itu; la harus menderita, bahkan harus wafat di salib. Tetapi la sendiri telah meyakinkan kami bahwa la mendirikan Gereja-Nya di atas batu karang, dan alam maut tidak akan menguasainya.

Bapa, keyakinan ini pulalah yang telah memberikan kekuatan besar kepada para murid-Nya yang harus menderita karena nama-Nya. Kami ingat akan para rasul yang dikejar-kejar, ditangkap, dan dipenjarakan karena nama Yesus. Kami ingat akan Stefanus yang demi kesetiaannya kepada Yesus harus menanggung penganiayaan yang kejam, dibunuh dengan dilempari batu. Tetapi dengan perkasa dia sendiri mendoakan orang-orang yang menganiayanya dan memohonkan pengampunan dari-Mu. Juga kami ingat akan Rasul Paulus, yang selalu membawa salib Kristus ke mana pun pergi.

Semoga teladan hidup mereka menyadarkan kami semua, terutama saudara-saudara kami yang sedang dianiaya di Timur Tengah. Betapa besar kekuatan yang Kau berikan kepada mereka yang dianiaya demi nama Yesus. Semoga kesadaran itu membangkitkan pula kekuatan dan ketabahan dalam diri mereka. Semoga mereka tetap setia, bahkan merasa bangga karena boleh ikut memanggul salib Kristus, dan memberikan kesaksian tentang salib yang sungguh memberikan kekuatan. Demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)
 
-NVL-

"Allah telah melawat umat-Nya."

Selasa, 16 September 2014
Peringatan Wajib. St. Kornelius dan St. Siprianus
  

1Kor. 12:12-14,27-31a; Mzm. 100:2,3,4,5; Luk. 7:11-17
 
"Allah telah melawat umat-Nya."
 
Setiap saat, Allah selalu melawat umat-Nya. Ia selalu hadir menyertai kita sepanjang masa, sebagaimana dijanjikan-Nya melalui Kristus (Mat 28:20), Sang Imanuel (Mat 1:23). Lawatan-Nya senantiasa memberi kekuatan dan penghiburan. Ia menghapus tetas air mata kita entah karena sedih atau karena beban hidup yang berat, seperti yang diakami oleh si janda Nain (Luk 7:13). Ia juga senantiasa menganugerahkan hidup baru dan membangkitkan semangat untuk terus maju, sebagaimana ia menghidupkan kembali pamuda Nain (Luk 7:14). Maka, kalau kita selalu membuka diri, menerima dan menyadari lawatan Allah dalam hidup kita, kita akan senantiasa mengalami penghiburan, semangat yang terus menyala dan hidup yang selalu diperbarui, kendati kita mempunyai banyak beban karena berbagai macam masalah dan derita.

Doa: Tuhan berilah kami kepekaan untuk menerima dan menyadari lawatan-Mu kepada kami sehingga kami senantiasa mengalami penghiburan, semangat dan hidup baru. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy