| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis 17 Juli 2008

Kamis 17 Juli 2008
  • Bacaan I : Yes 26:7-9.12.16-19
  • Bacaan Injil : Mat 11:28-30
Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, betapa engkau mengasihi kami lebih dari segalanya. Ketika kami dalam kesulitan, Engkau mengundang kami datang kepada-Mu untuk menyerahkan semuanya pada-Mu. Engkau berjanji akan memberikan kelegaan bagi kami. Semoga kami dapat mengalami pemeliharaan-Mu yang besar dalam segala usaha kami. Demi Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (26:7-9.12.16-19)

"Hai kalian yang sudah dikubur dalam tanah, bangkitlah dan bersorak-sorailah."

Pada suatu waktu, kidung berikut akan dinyanyikan di tanah Yehuda, "Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya. Ya TUHAN, kami juga menanti-nantikan saatnya Engkau menjalankan penghakiman; kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau. Dengan segenap jiwa aku merindukan Engkau pada waktu malam, juga dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi; sebab apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar. Ya TUHAN, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami. Ya TUHAN, dalam kesesakan mereka mencari Engkau; ketika hajaran-Mu menimpa mereka, mereka mengeluh dalam doa. Seperti perempuan yang mengandung yang sudah dekat waktunya untuk melahirkan, menggeliat sakit, mengerang karena sakit beranak, demikianlah tadinya keadaan kami di hadapan-Mu, ya TUHAN: Kami mengandung, kami menggeliat sakit, tetapi seakan-akan kami melahirkan angin: kami tidak dapat mengadakan keselamatan di bumi, dan tiada lahir penduduk dunia. Ya, TUHAN, orang-orang-Mu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula. Hai orang-orang yang sudah dikubur di dalam tanah bangkitlah dan bersorak-sorai! Sebab embun TUHAN ialah embun terang, dan bumi akan melahirkan arwah kembali.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan memandang ke bumi dari surga.
Ayat. (Mzm 102:13-14ab.15.16-18.19-21)
1. Tetapi Engkau, ya Tuhan, bersemayam untuk selama-lamanya, dan nama-Mu tetap turun-temurun. Engkau sendiri akan bangun, akan menyayangi Sion
2. Sebab sudah waktunya untuk mengasihaninya, sudah tiba saatnya. Sebab hamba-hamba-Mu sayang kepada batu-batunya, dan merasa kasihan akan debunya.
3. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi akan kemuliaan-Mu, bila Tuhan sudah membangun Sion, sudah menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya, sudah berpaling mendengarkan doa orang-orang yang bulus, dan tidak memandang hina doa mereka.
4. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari ketinggian-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari sorga ke bumi, untuk mendengar keluhan orang tahanan, untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan mati dibunuh,

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:28-30)

"Aku ini lemah lembut dan rendah hati."

Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, "Datanglah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Pengalaman iman membuat kita semakin yakin bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Dia tak membiarkan kita tenggelam dalam lumpur penderitaan dan genangan air mata dukacita. Adakalanya usaha kita sukses, tetapi pada saat lain gagal. Ada orang yang menyebutnya siklus hidup atau putaran rahasia hidup - tidak sama memang bagi semua orang, tetapi pasti dialami setiap orang.

Lewat penderitaan dan perlakuan yang tidak manusiawi, umat Israel sampai pada pengakuan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan mereka. Akhirnya, mereka mengalami bahwa Allah selalu berbelarasa dan prihatin. Jalan selalu terbuka bila mereka bertahan. Yesus meyakinkan kita akan hal yang sama dengan berkata, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berberan berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu" (Mat 11:28).

Dalam diri Yesus, Allah membagikan kesedihan dan kesepian kita dan menguatkan kita dalam penantian. Dalam kedekatan-Nya yang mesra, beban kita menjadi ringan kendati bukan dihilangkan. Yesus tidak memberikan janji kosong. Dia menegaskan bahwa beban itu akan tetap ada, namun akan menjadi ringan karena Dia, "Sang lemah lembut dan rendah hati" hadir dan ikut menderita bersama kita.

Ya Tuhan, Engkau hadir sebagai Sang Mahalembut dan Rendah Hati serta ingin melegakanku. Kuatkanlah aku menanggung beban dengan setia dalam pengharapan dan ajarilah aku semakin mencintai pekerjaanku sebagai panggilan-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

Rabu, 16 Juli 2008

Rabu, 16 Juli 2008
  • Bacaan I : Yes 10:5-7.13-16
  • Bacaan Injil : Mat 11:25-27

Doa Renungan

Tuhan kami bersyukur atas kasih-Mu yang kami alami sepanjang hidup kami. Terlebih lagi kami bersyukur karena Engkau yang Mahatinggi dan tak terselami sudi menyatakan diri dalam diri Yesus sehingga kami dapat lebih mengenal Engkau. Semoga Engkau menganugerahkan hati yang terbuka pada kami untuk mengerti kehendak-Mu. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (10:5-7.13-16)

"Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya?"

Celakalah Asyur, yang menjadi cambuk murka-Ku dan yang menjadi tongkat amarah-Ku! Aku akan menyuruhnya terhadap bangsa yang murtad, dan Aku akan memerintahkannya melawan umat sasaran murka-Ku, untuk melakukan perampasan dan penjarahan, dan untuk menginjak-injak mereka seperti lumpur di jalan. Tetapi dia sendiri tidak demikian maksudnya dan tidak demikian rancangan hatinya, melainkan niat hatinya ialah hendak memunahkan dan hendak melenyapkan tidak sedikit bangsa-bangsa. Sebab ia telah berkata: "Dengan kekuatan tanganku aku telah melakukannya dan dengan kebijaksanaanku, sebab aku berakal budi; aku telah meniadakan batas-batas antara bangsa, dan telah merampok persediaan-persediaan mereka, dengan perkasa aku telah menurunkan orang-orang yang duduk di atas takhta. Seperti kepada sarang burung, demikianlah tanganku telah menjangkau kepada kekayaan bangsa-bangsa, dan seperti orang meraup telur-telur yang ditinggalkan induknya, demikianlah aku telah meraup seluruh bumi, dan tidak seekorpun yang menggerakkan sayap, yang mengangakan paruh atau yang menciap-ciap." Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya, atau gergaji membesarkan diri terhadap orang yang mempergunakannya? seolah-olah gada menggerakkan orang yang mengangkatnya, dan seolah-olah tongkat mengangkat orangnya yang bukan kayu! Sebab itu Tuhan, TUHAN semesta alam, akan membuat orang-orangnya yang tegap menjadi kurus kering, dan segala kekayaannya akan dibakar habis, dengan api yang menyala-nyala.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan tidak akan membuang umat-Nya.
Ayat.
(Mzm 94:5-6.7-8.9-10.14-15)
1. Umat-Mu, ya Tuhan, mereka remukkan, dan milik-Mu sendiri mereka tindas; janda dan orang asing mereka sembelih, dan anak-anak yatim mereka bunuh;
2. Mereka berkata: "Tuhan tidak melihatnya, dan Allah Yakub tidak mengindahkannya." Perhatikanlah, hai orang-orang bodoh di antara rakyat! Hai orang-orang bebal, bilakah kamu memakai akal budimu?
3. Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar? Dia yang membentuk mata, masakan tidak memandang? Dia yang menghajar bangsa-bangsa, masakan tidak akan menghukum? Dia yang mengajarkan pengetahuan kepada manusia?
4. Sebab TUHAN tidak akan membuang umat-Nya, dan milik-Nya sendiri tidak akan ditinggalkan-Nya; sebab hukum akan kembali kepada keadilan, dan akan diikuti oleh semua orang yang tulus hati.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:25-27)

"Yang Kausembunyikan kepada kaum cerdik pandai, Kaunyatakan kepada orang kecil."

Sekali peristiwa berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan



Yesus memuji anak-anak karena sikap mereka yang terbuka dan tanpa pretensi. Maka, tidak heran bahwa Yesus pun menggunakan kata "anak" dalam hubungan-Nya dengan Bapa di surga. Dalam doa-Nya ini, kita diajak untuk merenungkan misteri Sabda Allah.

Manusia memuji dan menjadikan kedewasaan sebagai tahap yang harus dicapai. Yesus memuji karunia yang dimiliki anak-anak yang percaya serta mengerti kehendak dan jalan-jalan Allah. Kita terpuji bila kita taat, rendah hati, dan terbuka terhadap pengarahan Allah.

Kita harus belajar dari keputusan Allah atas Assyria, yang pernah digunakan-Nya untuk menunjukkan bagian dari rencana-Nya dengan menduduki Israel. Namun, Assyria lupa daratan dan melupakan pengalamannya sebagai kerajaan penakluk. Kerajaan yang lama berjaya, akhirnya babak belur dan hancur karena membelokkan rencana Allah. Sungguh suatu pelajaran yang terlalu mahal!

Kita mesti berguru untuk mengerti rencana dan kehendak Allah sebagaimana dicirikan oleh sikap dan perilaku anak-anak yang terbuka dan jujur. Bila kita sanggup menerima sikap dan kebijaksanaan itu, kita akan menjadi seperti Yesus yang merdeka karena taat dan terbuka kepada petunjuk dan kehendak Bapa-Nya.

Ya Allah, ajarilah aku mengerti kehendak-Mu dan menerima apa yang Engkau sediakan bagiku. Janganlah izinkan aku memanipulasi hidupku sendiri. Mampukanlah aku untuk selalu terbuka dan jujur seperti anak-anak. Amin

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 15 Juli 2008

Selasa, 15 Juli 2008
  • Bacaan I : Yes 7:1-9
  • Bacaan Injil : Mat 11:20-24
Renungan

Raja Ahaz sadar bahwa dia dirundung oleh kesulitan dan kesusahan. Kotanya sedang diinvasi oleh tentara asing dan dia tidak sanggup lagi mengumpulkan serdadu untuk mengadakan perlawanan. Tak ada lagi yang bakal menjadi penggantinya karena anak satu-satunya pun telah dikurbankannya kepada dewa asing. Lebih parah, dia tak sanggup lagi percaya kepada Tuhan.
Diam-diam dia bersekongkol dengan sekutu asing dengan segala akibatnya. Ahaz menolak campur tangan Allah dan lebih percaya pada koalisi dengan kekuasaan asing. Ketidakpercayaan menghancurkan seluruh kekuatannya.

Khorazim dan Kapernaum dicela Yesus karena kendati telah menyaksikan semua mukjizat di kota sekitar, penduduk kedua kota ini tetap menolak campur tangan Allah dalam diri Yesus. Mereka mengharapkan lain dari yang disediakan oleh Tuhan Allah. Mereka melihat makna mukjizat Yesus hanya dari aspek politis dan ekonomis melulu. Padahal, mukjizat Yesus tertuju kepada satu paham saja: Allah ingin membebaskan manusia dari pengharapan yang salah dan perhitungan kekuasaan yang keliru.

Sering kali kita menolak suatu tawaran perbaikan karena mata hati kita tertutup. Kita mestinya mampu melihat apa yang sesungguhnya kita butuhkan dan bukan apa yang kita sangka kita butuhkan.

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk meyakini dan merasakan bahwa Engkau senantiasa memeliharaku. Buatlah aku mengerti jalan-Mu dan tidak memaksakan jalan dan ke­hendak­ku sendiri. Amin.

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

Senin, 14 Juli 2008

Senin 14 Juli 2008
  • Bacaan I : Yes 1:11-17
  • Bacaan Injil : Mat 10:34-11:1
Renungan

Dari lahir, kematian, hingga kebangkitan-Nya, kata kunci dalam perutusan Yesus adalah damai: damai di bumi, damai sejahtera bagi siapa saja.

Yesus mengingatkan bahwa akan terjadi ketidaksepahaman, bahkan konflik karena perbedaan yang mendasar. Yang benar tak mungkin disandingkan dengan yang tidak benar. Keadilan tidak dapat berjalan seiring dengan ketidakadilan. Mengkompromikan yang bertentangan adalah kemunafikan dan hanya mencari selamat sendiri. Damai yang benar hanya akan diperoleh dengan berpegang kepada kesejatian.

Kita memang akan kehilangan damai semu, tetapi menemukan damai yang sejati. Pembelaan kita bukan dari manusia, melainkan dari Allah sendiri. Tuhan sendirilah tempat perlindungan dan penghiburan kita.

Kita akan berhadapan dengan konflik kepentingan, minat, dan tujuan karena acuan kebenaran yang berbeda. Yesus mengingatkan kita agar tetap konsisten memilih yang benar dan tidak berkompromi dengan yang salah. Sebab itulah jalan satu-satunya untuk memenangkan damai yang sejati dan menolak damai yang semu.

Ya Tuhan, firman-Mu kadang-kadang bagaikan pedang bermata dua dan mendesakku untuk mengambil sikap yang tegas. Mampukanlah aku untuk dengan jujur dan tabah mengakui bahwa Engkaulah kebenaran sejati. Amin.

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

Minggu, 13 Juli 2008 Hari Minggu Biasa XV/A

HARI MINGGU BIASA XV/A

Minggu, 13 Juli 2008
  • Bacaan I : Yes 55:10-11
  • Bacaan II : Rm 8:18-23
  • Bacaan Injil : Mat 13:1-9
Renungan


Tanah subur mesti mendatangkan hasil seturut kadar kesuburannya. Namun, Yesus tidak mengutamakan tanah subur dan menyepelekan lahan yang kurang subur. Setiap lahan mestilah mendatangkan hasil sesuai dengan kondisi tanah itu sendiri.
Kondisi riil tidak selalu istimewa, namun bila kita mau bekerja sama, hasil yang dicapai akan lebih banyak. Tidak semua orang sama pandai dan berbakat, namun manakala diupayakan yang terbaik, kerja sama dan jejaring yang baik dan benar, hasil akan melimpah dan kenikmatan akan lebih besar. Maka, tak terpujilah sikap melemparkan kegagalan kepada orang lain.

Yesus mengingatkan bahwa yang paling penting adalah sikap dan kerelaan kita melakukan sesuatu dalam kerja sama dengan berbagai pihak yang berkehendak baik dan tidak menolak sentuhan yang membuahkan. Kesanggupan adalah bagaikan tanah subur menerima benih yang ditaburkan, membiarkannya bertumbuh sampai akhirnya berbuah berlipat ganda.

Tidak semua orang memiliki keterampilan atau pengalaman yang sama. Namun, siapa pun dapat menjalin kerja sama demi hasil yang maksimal.


Ya Yesus, ajarilah aku mencari kehendak Bapa di surga dan semakin berbuah dengan terbuka dan bekerja sama dengan banyak orang yang berkehendak baik. Amin.

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

Sabtu, 12 Juli 2008

Sabtu 12 Juli 2008
  • Bacaan I : Yes 6:1-8
  • Bacaan Injil : Mat 10:24-33
Renungan
Tujuan, sebaik dan seluhur apa pun, tidak pernah bebas hambatan. No pain, no gain. Perjalanan tidak selalu mulus, dukungan pun tidak terus-terusan diperoleh. Dalam hidup ini, tentu ada yang setuju, ada yang tidak setuju. Ada yang optimis dan ada yang mencibir. Ada yang memberi dorongan, tetapi yang menggembosi juga tidak kurang. Bahkan, bukan mustahil bahwa ada orang yang menantikan kegagalan kita.

Semakin tinggi cita-cita, semakin banyak hambatan dan rintangan; dan syarat-syarat pun makin berbelit. Makin tinggi gunung yang didaki, makin indah pemandangan dan makin besar kepuasan, tetapi angin pun akan lebih kencang dibandingkan dengan di tempat datar saja.

Bukan sesuatu yang langka bahwa pengikut Kristus menghadapi berbagai tantangan, tetapi Dia menjanjikan bahwa bila kita setia, kita akan memperoleh kemenangan. Dia selalu mendampingi kita agar kita tidak jatuh dan terkecoh. Kalau burung pipit saja dijaga Tuhan, apalagi kita. "Sebab itu, janganlah takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit".

Ya Yesus, Engkau senantiasa tegar dalam menghadapi segala kesulitan, bahkan sampai di Golgota. Ajarilah aku untuk tetap tegar dan berjuang seperti Engkau, tidak mundur sebelum bersatu dengan-Mu. Amin

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

Jumat 11 Juli 2008

Jumat 11 Juli 2008
  • Bacaan I : Hos 14:2-10
  • Bacaan Injil : Mat 10:16-23
Renungan

Di mata uang Amerika Serikat tertulis moto, "Kepada Tuhan Allah kita percaya." Rupanya, justru pada saat kita memiliki uang, kita semakin perlu percaya dan pasrah kepada Tuhan. Dia sajalah yang dapat kita andalkan karena Dia selalu setia dan menerima kita dalam kekurangan dan kelebihan kita. Bagi-Nya kita tetap anak kesayangan-Nya, entah kita sukses atau gagal, saat mengalami kesulitan atau kemudahan.

Caleg belum tentu berpegang pada janji kampanyenya. Kepala Daerah pasti didemo bila lupa akan visi-misi yang pernah dipaparkannya. Keluarga retak karena ketidakmampuan memegang teguh janji nikah. Banyak kaum religius dan imam meninggalkan panggilannya. Semua itu terjadi karena kita tidak setia pada pilihan kita.

Hanya Allah yang setia dan satu-satunya Sang Setia. Moto uang Amerika Serikat yang meng­gelitik itu sebenarnya mengingatkan bahwa Allahlah satu-satunya kekuatan, perisai, dan perlindungan kita. Air mata tetap bercucuran, peluh bersimbah, dan mungkin darah juga akan terkucur, tetapi kalau kita setia kepada Allah, hidup kita sungguh bermakna. Memang Yesus sangat benar pada saat Dia berkata, "Berbahagialah yang bertekun sampai akhir."

Ya Tuhan, hanya Engkau yang setia memegang janji dan memeliharaku dalam segala kesulitan. Ajarilah aku untuk setia kepada-Mu sebagaimana Engkau selalu setia kepadaku. Amin.

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy