| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 31 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXX

Rabu, 31 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXX

Gereja bersifat katolik, karena ia diutus oleh Kristus kepada seluruh umat manusia Bdk. Mat 28:19.:
"Semua orang dipanggil kepada Umat Allah yang baru. Maka umat itu, yang tetap satu dan tunggal, harus disebar-luaskan ke seluruh dunia dan melalui segala abad, supaya terpenuhilah rencana kehendak Allah, yang pada awal mula menciptakan satu kodrat manusia, dan menetapkan untuk akhirnya menghimpun dan mempersatukan lagi anak-anak-Nya yang tersebar... Sifat universal, yang menyemarakkan Umat Allah itu, merupakan karunia Tuhan sendiri. Karenanya Gereja yang katolik secara tepat-guna dan tiada hentinya berusaha merangkum segenap umat manusia beserta segala harta kekayaannya di bawah Kristus Kepala, dalam kesatuan Roh-Nya" (LG 13). -- Katekismus Gereja Katolik, 831

Antifon Pembuka (Ef 6:7)

Laksanakanlah pelayananmu dengan rela seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia.

Doa Pagi


Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau berkenan mengumpulkan segala bangsa menjadi umat kesayangan-Mu. Kami mohon, tunjukkanlah kepada kami jalan menuju iman kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (
6:1-9)

"Laksanakan pelayananmu seperti orang yang melayani Kristus dan bukan manusia."

Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam Tuhan, karena memang haruslah demikian. Hormatilah ayah dan ibumu, sebab inilah perintah penting yang memuat suatu janji, yaitu: supaya kalian berbahagia dan panjang umur di bumi. Dan kalian para bapak, jangan bangkitkan amarah dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu di dunia ini dengan takut dan gentar dan dengan tulus hati, sama seperti kalian taat kepada Kristus. Jangan hanya taat di hadapan mereka untuk menyenangkan hati orang, tetapi taatlah sebagai hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah. Laksanakanlah pelayananmu dengan rela seperti orang-orang yang melayani Tuhan, dan bukan manusia. Kalian tahu, bahwa setiap orang, entah hamba, entah orang merdeka, akan menerima ganjaran dari Tuhan, kalau ia berbuat sesuatu yang baik. Dan kalian para tuan, bersikaplah demikian juga terhadap hamba-hambamu, dan janganlah mengancam. Ingatlah bahwa Tuhan mereka dan Tuhanmu ada di surga, dan Ia tidak memandang muka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-14)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3.Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuhdan penegak bagi semua orang yang tertunduk.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Allah telah memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:22-30)

"Mereka datang dari timur dan barat, dan akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah."

Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar. Maka bertanyalah orang kepada-Nya, “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Jawab Yesus kepada orang-orang di situ, “Berusahalah masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab Aku berkata kepadamu, ‘banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Jika tuan rumah telah bangkit dan menutup pintu, kalian akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata, ‘Tuan, bukakan pintu bagi kami’. Tetapi dia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kalian datang’. Maka kalian akan berkata, ‘Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu, dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami’. Tetapi ia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kalian datang. Enyahlah dari hadapanku, hai kalian semua yang melakukan kejahatan!’ Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kalian melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi ada di dalam Kerajaan Allah, tetapi kalian sendiri dicampakkan ke luar. Dan orang akan datang dari timur dan barat, dari utara dan selatan, dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Ingatlah, ada orang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan orang terdahulu yang akan menjadi yang terakhir.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Meditatio

Perjuangan hidup manusia melalui pintu yang sempit adalah simbolik dari situasi kehidupan manusia. Manusia di hadapan Allah harus berjuang dan bersama Allah dapat mengalahkan segala persoalan hidup yang dihadapinya. Pintu yang dikisahkan dalam perikop Injil hari ini adalah lambang Kristus. Dialah pintu untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Tidak ada orang yang dapat masuk ke dalam kerajaan surga tanpa melalui pintu itu yakni Kristus.Dalam dunia sehari-hari sudah lumrah kalau semua orang itu berjuang dan berusaha agar dapat menjadi yang pertama dalam banyak hal. Maka kalau dicermati tidak dengan baik bahwa tidak ada orang yang mau kalah dan menjadi terakhir.

Contemplatio

Pusatkan hatimu, pikiranmu dan kerjamu hanya pada Allah. Teruslah berjuang dengan sekuat tenaga dalam memasuki pintu yang sesak itu. Bayangkanlah betapa banyak orang yang berjuang mau masuk lewat Kristus, pintu keselamatan. Apa yang aku lakukan saat itu?

Oratio

Tuhan Yesus, bantulah aku melawan godaan setan supaya aku tidak putus asa dalam berjuang masuk melalui pintu yang sesak itu. Dunia yang penuh dengan tantangan dan godaan yang membuat manusia jauh dari Tuhan. Semoga aku mampu melewati semuanya itu: dengan iman, kasih dan harapan kepada-Mu.

Missio

Bangun pagi dan berdoa mohon kekuatan Iman, Kasih dan Pengharapan agar mampu mengalahkan godaan dan masuk melalui pintu Kristus penyelamat dunia.

Doa Syukur Atas Bulan Rosario

Allah Bapa surgawi, kami mengucap syukur kepada-Mu atas bulan-bulan yang telah kami lewati. Khususnya kami mengucap syukur kepada-Mu atas Bulan Rosario yang berakhir pada hari ini. Dengan mendaras Rosario suci ini dengan kepasrahan, kepercayaan dan ketekunan, kami merenungkan misteri-misterinya dan memperoleh dari pada-Mu anugerah besar, terlebih rahmat perubahan hati, pertobatan dan keselamatan. Dengan mendaras Rosario suci kami berdoa bersama Bunda surgawi, Ratu Rosario suci, dan hidup dalam perlindungan Hati Maria Yang Tak Bernoda, yang membuat kami merasa aman dan damai, seperti dilakukan oleh induk ayam terhadap anak-anaknya. Doa syukur ini kami persembahkan kepada-Mu, dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Renungan Harian Mutiara Iman 2012 - RD. D. Gusti Bagus Kusumawanta

Selasa, 30 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXX

Selasa, 30 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXX

“Jika Kerajaan Allah itu dipisahkan dari Yesus, maka Kerajaan itu bukan lagi Kerajaan Allah yang diwahyukan-Nya” (Beato Yohanes Paulus II)


Antifon Pembuka (Luk 13:21)

Kerajaan Allah itu seumpama ragi yang diambil seorang ibu, dan dicampur dengan terigu tiga takar sehingga seluruhnya beragi.

Doa Pagi

Allah Bapa kami sumber pengharapan sejati, taburkanlah sabda-Mu ke dalam hati kami agar tumbuhlah Kerajaan Allah tempat Engkau sendiri hadir dan merajai hidup kami hari ini. Semoga kami hari ini berkembang dalam segala ketekunan dan perbuatan baik, bertindak jujur kepada-Mu dan sesama. Kami serahkan segala apa yang kami rencanakan dan akan kami kerjakan hari ini ke dalam kekuatan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Panggilan sebagai suami istri adalah bentuk hubungan cinta kasih. Mereka hendaknya menyadari dan saling menghargai tanggung jawab masing-masing seperti Kristus dan mempelai-Nya. Dengan demikian mereka akan mencapai kekudusan di dalam Kristus.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Efesus (5:21-33)

"Rahasia ini sungguh besar! Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat."

Saudara-saudara, hendaknya kalian saling merendahkan diri dalam takwa kepada Kristus. Para isteri hendaknya tunduk kepada suaminya, seolah-olah kepada Tuhan. Sebab suami adalah kepala isteri, sebagaimana Kristus adalah kepala atas jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, begitu pulalah isteri hendaknya tunduk kepada suaminya dalam segala hal. Para suami hendaknya mengasihi isterinya sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat, dan telah menyerahkan diri bagi jemaat untuk menguduskannya setelah menyucikannya dengan air dan firman. Maksudnya ialah supaya dengan demikian Kristus menempatkan jemaat di hadapan-Nya dalam keadaan cemerlang, tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi kudus dan tidak bercela. Demikian pula suami harus mengasihi isterinya seperti tubuhnya sendiri; maka yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tak pernah orang membenci tubuhnya sendiri. Sebaliknya ia merawat dan mengasuhnya seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Karena itu pria akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Rahasia ini sungguh besar! Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dengan jemaat. Bagaimanapun juga bagi kalian masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri, dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan.
Ayat. (Mzm 128:1-2.3.4-5; R:1)
1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur yang ada di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang sederhana.

Sesuatu yang kecil dan sedikit mampu memberikan pengaruh yang luar biasa bagi dunia sekitarnya. Sekecil apa pun iman akan Allah, bila disertai dengan penyerahan diri yang mendalam akan berbuah dan berguna dalam kehidupan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:18-21)

"Biji itu tumbuh dan menjadi pohon."

Ketika mengajar di salah satu rumah ibadat, Yesus bersabda, “Kerajaan Allah itu seumpama apa? Dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya. Biji itu tumbuh dan menjadi pohon, dan burung-burung di udara bersarang di ranting-rantingnya.” Dan Yesus berkata lagi, “Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Kerajaan Allah itu seumpama ragi, yang diambil seorang wanita dan diaduk-aduk ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai seluruhnya beragi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Sesuatu yang kecil dan sedikit seringkali kita remehkan. Namun yang kecil itu bisa menjadi besar dan dayanya bisa memengaruhi segala yang ada di sekitarnya. Biji sesawi itu sangat kecil. Ragi juga sangat sedikit namun bisa mengawetkan dan memberi rasa enak. Orang beriman dipanggil untuk menjadi biji sesawi dan ragi bagi sesama. Sudahkah hidup kita yang minoritas ini mampu memengaruhi hidup bersama?

Doa Malam

Tuhan, terima kasih atas karya-Mu dalam diriku hari ini. Semoga sabda-Mu tentang Kerajaan Allah yang seumpama biji sesawi dan ragi, menambah kekuatan dalam hidup berimanku dan buahnya dapat dinikmati oleh sesamaku. Amin.


RUAH

Senin, 29 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXX

Senin, 29 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXX

Kebajikan bukan hanya hasil usaha kita melainkan juga hasil rahmat Allah -- St Yohanes Krisostomus.

Antifon Pembuka (Ef 4:32)

Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.


Doa Pagi


Bapa yang mahapengasih, sebagaimana Engkau mengasihi dan mengampuni aku, buatlah aku juga mampu mengasihi dan mengampuni sesama maupun diriku sendiri hari ini, sebagai persembahan dan pujian bagi-Mu.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (4:32-5:8)
"Hiduplah dalam cinta kasih seperti Kristus."

Saudara-saudara, hendaklah kalian bersikap ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih sayang dan saling mengampuni, sebagaimana Allah telah mengampuni kalian dalam Kristus. Sebab itu jadilah penurut Allah sebagai anak-anak kesayangan dan hiduplah dalam kasih sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kalian, dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai kurban dan persembahan yang harum mewangi bagi Allah. Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan, disebut saja pun jangan di antara kalian sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus; demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau sembrono, karena hal-hal itu tidak pantas. Sebaliknya ucapkanlah syukur! Ingatlah baik-baik: Orang sundal, orang cabul, atau orang serakah, artinya penyembah berhala, semua itu tidak mendapat bagian dalam kerajaan Kristus dan Allah. Janganlah kalian disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka. Sebab itu janganlah kalian berkawan dengan mereka. Memang dahulu kalian adalah kegelapan, tetapi sekarang kalian adalah terang di dalam Tuhan. Karena itu hiduplah sebagai anak-anak terang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3.Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran; kuduskanlah kami dalam kebenaran.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:10-17)

"Bukankah wanita keturunan Abraham ini harus dilepaskan dari ikatannya sekalipun pada hari Sabat?"

Pada suatu hari Sabat Yesus mengajar dalam salah satu rumah ibadat. Di situ ada seorang wanita yang telah delapan belas tahun dirasuk roh. Ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. Ketika Yesus melihat wanita itu dipanggil-Nyalah dia. Lalu Yesus berkata, "Hai Ibu, penyakitmu telah sembuh." Kemudian wanita itu ditumpangi-Nya tangan, dan seketika itu juga ia berdiri tegak dan memuliakan Allah. Tetapi kepala rumah ibadat itu gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat. Lalu ia berkata kepada orang banyak, "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu dari hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya, "Hai orang-orang munafik, bukankah kalian semua melepaskan lembu dan keledaimu pada hari Sabat dan membawanya ke tempat minum? Nah, wanita ini sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis. Bukankah dia harus dilepaskan dari ikatannya itu karena dia keturunan Abraham?" Waktu Yesus berbicara demikian, semua lawan-Nya merasa malu, sedangkan orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia yang telah dilakukan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Seorang katekis bertanya kepada salah seorang katekumennya, ”Apa yang membuat Bapak tertarik untuk mempelajari agama Katolik?” Katekumen itu menjawab, ”Saya terkesan kepada tetangga saya yang Katolik. Suami-istri itu rukun. Anak-anak mereka pun juga mudah diatur dan berhasil dalam hidupnya. Mereka selalu pergi ke gereja bersama setiap hari minggu. Dan yang paling membuat saya terkesan, mereka selalu berbuat baik kepada siapa saja. Sementara saya sangat jauh berbeda dari keluarga itu. Saya ingin seperti mereka.”

Perbincangan katekis dan katekumennya itu memberi gambaran tentang hidup dalam kegelapan dan hidup dalam terang. Si katekumen tadi tidak ingin tinggal dalam kegelapan. Ia yakin, Pembaptisan yang akan diterimanya menjadi pintu gerbang memasuki hidup baru, yaitu hidup dalam terang. Bagi katekumen ini, pesan Rasul Paulus dalam bacaan pertama hari ini menjadi sangat pas, ”Dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang.” Seorang anak terang akan selalu memancarkan aura kebaikan dan kedamaian serta melakukan perbuatan yang baik dan menyelamatkan kapan saja waktunya dan di mana saja tempatnya. Perbuatan yang baik dan menye*lamatkan adalah perbuatan ilahi yang mengatasi ruang dan waktu dan juga tidak bisa dibatasi oleh aturan dan hukum yang kaku. Pada hari sabat pun Yesus melakukan perbuatan yang baik dan menyelamatkan, sekalipun aturan melarang-Nya. Mari kita hidup sebagai anak terang!

Doa: Tuhan, bantulah aku agar aku bisa hidup sebagai anak terang dengan senantiasa melakukan perbuatan-perbuatan baik dalam hidup sehari-hari. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Bacaan Harian 29 Oktober - 04 November 2012

Bacaan Harian 29 Oktober - 04 November 2012

Senin, 29 Oktober: Hari Biasa Pekan XXX (H).

Ef 4:32-5:8; Mzm 1:1-2.3.4.6; Luk 13:10-17.

Di sebuah rumah ibadat, Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang sudah delapan belas tahun diikat oleh iblis. Hal itu membuat kepala rumah ibadat menjadi gusar, karena hari itu adalah hari Sabat. Kata Yesus: “Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?” Dengan mengatakan itu, Yesus mau mengajarkan kepada kita bahwa perbuatan baik atas dasar kasih demi nilai-nilai kehidupan harus dimenangkan ketimbang taat buta pada peraturan. Begitulah kehidupan! Selalu mengandung pilihan! Dalam menghadapi pilihan, Yesus mau supaya kita menomorsatukan perbuatan kasih demi nilai-nilai kehidupan, betapapun itu mengandung resiko. Kalau tidak demikian, kita sama dengan orang munafik yang dikecam Yesus.

Selasa, 30 Oktober: Hari Biasa Pekan XXX (H).

Ef 5:21-33; Mzm 128:1-2.3.4-5; Luk 13:18-21.

Kerajaan Allah seumpama biji sesawi yang kecil tetapi dapat bertumbuh menjadi pohon yang besar, tempat burung-burung bersarang pada cabang-cabangnya. Sejajar dengan itu,Yesus juga mengumpamakan Kerajaan Allah itu seperti ragi secuil yang diadukkan dalam tepung terigu dan akan membuat tepung terigu itu berkembang. Begitulah! Hal-hal kecil yang kita lakukan dengan tekun demi Kerajaan Allah, pada saatnya akan membawa dampak yang mendatangkan kebaikan bagi diri kita sendiri dan bagi banyak orang sekitar. Kekuatannya terletak bukan pada kita, tetapi pada kuasa yang berasal dari Allah sendiri, yang menyertai setiap perbuatan yang mewujudkan nilai-nilai Kerajaan-Nya. Mari bertekun melakukan perbuatan-perbuatan kecil untuk Kerajaan-Nya. Lalu kecaplah hidup yang bermakna bagi orang-orang sekitar.

Rabu, 31 Oktober: Hari Biasa Pekan XXX (H).
Ef 6:1-9; Mzm 145:10-11.12-13ab.13cd-14; Luk 13:22-30.

Kerajaan Allah yang mendatangkan hidup kelimpahan itu bukan hanya soal hidup abadi di surga, tetapi sungguh-sungguh dapat kita nikmati saat ini dan di sini. Kita akan mengalami Kerajaan Allah yang membahagiakan itu jika kita menjadikan Allah sebagai Raja yang bertahta dalam hidup kita; membiarkan Dia saja yang memimpin langkah-langkah hidup kita. Namun, itu bukan soal mudah! Yesus mengingatkan: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.” Ya, memang jalan menuju Kerajaan Allah sesak dan sempit; sementara begitu banyak jalan lebar dan pintas yang tampak menawarkan yang indah-indah. Akankah kita terus bertekun untuk berjuang dengan setia menjadikan Allah sebagai Raja dalam hidup kita? Mampukah kita memanggul salib dan menyangkal diri untuk sungguh-sungguh mengikuti Dia? Inilah tantangan untuk hidup bahagia!

Kamis, 01 November: Hari Raya Semua Orang Kudus (P).
Why 7:2-4.9-14; Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6; 1Yoh 3:1-3; Mat 5:1-12a.

Pada Hari Raya Semua Orang Kudus ini, kita diingatkan bahwa kita dipanggil untuk menjadi kudus dengan setia menjalankan tugas perutusan kita, yaitu menghadirkan wajah Kristus dalam hidup sehari-hari dimana pun kita berada. Itu artinya, kita berjuang mewujudkan ajaran-ajaran-Nya. Dengan begitulah kita akan menjadi bagian dari orang-orang kudus yang berbahagia. Bacaan hari ini memperdengarkan tentang Delapan Sabda Bahagia. Mari kita memahami dengan tepat: orang-orang bagaimanakah yang disebut Yesus berbahagia? Mengapa? Lalu tugas kita adalah mengusahakan supaya kita beroleh hidup yang sungguh kudus dan sungguh bahagia itu.

Catatan:

1. Dalam rangka “Hari Raya Mengenang Arwah Semua Orang Beriman” (tgl. 2 November), setiap orang Kristen dapat memperoleh indulgensi penuh bagi orang yang sudah meninggal.
2. Caranya: mengunjungi makam dan/atau mendoakan arwah orang yang meninggal,
• yang menjalankan setiap hari dari tgl. 01 – 08 November memperoleh indulgensi penuh;
• yang menjalankan pada hari-hari lain, memperoleh indulgensi sebagian.

Jumat, 02 November: Jumat Pertama - Peringatan Arwah Semua Orang Beriman.
2Mak 12:43-46; Mzm 130:11-2.3-4.5-6a.6-7.8; 1Kor 15:12-34; Yoh. 6:37-40.

Murid-murid Yesus adalah suatu communio, yaitu persekutuan orang beriman. Dalam persekutuan ini, ada orang-orang beriman yang hidupnya sudah berbahagia, yaitu mereka yang berada di surga menikmati Perjamuan Anak Domba; ada juga yang sedang menderita menjalani pemurnian di api penyucian; dan ada pula yang sedang berziarah menuju kesempurnaan, yaitu kita semua yang masih di dunia. Adalah tugas kita sebagai anggota communio untuk mendoakan arwah-arwah mereka yang masih menderita di api penyucian. Maka, pada peringatan arwah semua orang beriman ini, marilah kita mendoakan anggota keluarga, sahabat dan kenalan yang telah meninggal supaya mereka boleh mengalami kebahagiaan surgawi. Sekaligus dengan itu, kita pun kembali diingatkan supaya hidup kita pun terarah pada Perjamuan Abadi. Maka, sebelum datang waktu kita menghadap ke haribaan-Nya, marilah kita saat ini sungguh-sungguh datang kepada-Nya.

Sabtu, 03 November: Hari Biasa Pekan XXX (H).
Flp 1:18b-26; Mzm 42:2.3.5bcd; Luk 14:1.7-11.

Seperti umumnya manusia, kita cenderung bertindak mencari pujian, mengutamakan diri, dan sombong akan kemampuan diri. Maka, kalau harga diri kita dicela, kita pun “sakit hati” dan mungkin siap “membalas”; kalau perbuatan baik kita tidak dilihat, kita pun merasa tidak dihargai dan menjadi malas untuk kembali berbuat baik; dan lain sebagainya yang menunjukkan betapa kita seringkali “tinggi hati”. Yesus hari ini mengajarkan untuk rendah hati. Rendah hati artinya rela dan siap sedia mengutamakan kepentingan orang lain, mendahulukan orang lain dan tidak selalu berpusat pada diri sendiri. Dengan sikap itulah kita ditinggikan oleh-Nya. Yesus berkata: “Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Minggu, 04 November: Hari Minggu Biasa XXXI (H).

Ul 6:2-6; Mzm 18:2-3a.3bc-4.47.51ab; Ibr 7:23-28; Mrk 12:28b-34.

Hukum yang utama adalah mengasihi Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatan. Itu artinya, mengasihi Allah secara total, tidak setengah-setengah. Lalu, hukum yang kedua adalah mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Artinya, kasih akan Allah yang total itu harus terwujud pula dalam kasih terhadap sesama. Dan ingatlah, Yesus menandaskan: ”Tidak ada hukum lain yang lebih utama daripada kedua hukum ini.” Kalau begitu, apa pun yang kita lakukan haruslah mengarah pada hukum yang utama itu: demi kasih akan Allah dan sesama! Nah, kenyataannya, kecenderungan manusia adalah meremehkan hukum itu dan terus berkutat dengan dasar hukum yang dibuat sendiri, yaitu: mementingkan diri sendiri, menomorsatukan hal materi.

MINGGU BIASA XXX - B: 28 Oktober 2012



MINGGU BIASA XXX - B: 28 Oktober 2012
Yer 31:7-9; Ibr 5:1-6
; Mrk 10:46-52

Kisah penyembuhan Bartimeus dari kebutaanya ini sangat menarik dan ispiratif bagi kita. Yesus sedang dalam perjalanan menuju ke Yerusalem (Mrk 10:32). Jarak antara Yerikho ke Yerusalem sekitar 20 km. Yesus keluar dari kota Yerikho, tidak hanya bersama kelompok para murid, tetapi juga bersama banyak orang lain yang hendak berziarah ke Yerusalem dan merayakan Paskah di sana (ay.46). Adalah wajar ketika banyak peziarah, banyak pula  pengemis yang duduk di pinggir jalan mengharapkan uluran belas kasih dari para peziarah. Bartimeus, seorang pengemis buta merupakan salah satu dari antara mereka itu (ay.46).

Rupanya, Bartimeus pernah mendengar tentang Yesus yang telah menyembuhkan banyak orang sakit. Ternyata ia mampu mengenali bahwa di antara sekian banyak orang yang berjalan melewatinya itu, ada Yesus. Maka, ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” (ay.47). Orang-orang yang berjalan bersama Yesus melarangnya. Namun, ia justru semakin keras berteriak, “Anak Daud, kasihanilah aku” (ay.48). Yesus mendengar seruannya dan menghendaki agar ia dipanggil mendekat (ay.49). Ketika hendak mendekat, Bartimeus menanggalkan jubahnya (ay.50). Setelah berdekatan dengan Yesus terjadilah dialog antara keduanya sehingga semakin jelas apa yang dikehendaki Bartimeus (ay.51). Akhirnya, karena imannya kepada Yesus, terjadilah mukjizat penyembuhan yang diharapkannya. Bartimeus bisa melibat, kemudian ia mengikuti Yesus (ay.51)

Di sini, ada beberapa hal menarik yang menunjukkan kepada kita betapa Bartimeus itu seorang yang beriman mendalam. Pertama, di tengah keramaian banyak orang, ia mampu mengenali Yesus. Kendati matanya buta, hatinya mampu melihat kehadiran Tuhan. Hendaknya, kita pun demikian. Di tengah keramaian, kesibukan, dan berbagai macam hal yang kita alami, hendaknya kita tetap peka menangkap kehadiran Tuhan yang senantiasa menyertai kita (bdk. Mat 28:20). Ketika kita melihat keindahan alam, orang lain yang harus kita layani, pekerjaan-pekerjaan yang harus kita selesaikan hendaknya hati kita mampu melihat kehadiran Tuhan dalam diri mereka.

Kedua, Bartimeus berseru-seru kepada Yesus, juga ketika banyak orang menghalanginya. Ia yakin, bahwa Yesus pasti menaruh belas kasih kepadanya. Yesus pasti akan memberikan lebih dari sekedar yang diberikan para peziarah yang lain. Yesus pasti akan membuatnya bisa melihat sehingga ia menjadi orang normal yang tidak lagi tergantung orang lain. Semantara itu, peziarah yang lain hanya memberinya uang namun ia  selamanya ia tetap tergantung uluran orang lain. Keyakinannya itulah yang mendorongnya untuk berseru-seru kepada Tuhan. Hendaknya, kita pun demikian. Dalam beriman, seringkali, kita juga mengalami berbagai macam hambatan. Bisa jadi ada orang lain, atau kesibukan dan pekerjaan kita yang menghalangi kita untuk menghayati iman kita. Namun, kalau kita percaya penuh kepada Tuhan seperti Bartimeus ini, kita akan tetap menghayati iman kita, apa pun hambatannya. Sesibuk apa pun kita, kita akan tetap meluangkan waktu untuk (berseru kepada) Tuhan. Secantik atau seganteng apa pun pacar saya, kalau ia menghalangi saya berjumpa dengan Tuhan, akan saya tinggalkan supaya saya tetap dapat beriman kepada Tuhan.

Ketiga, kendati dalam keramian, Yesus mendengar seruan Bartimeus dan memintanya untuk mendekat. Kita pun percaya bahwa Tuhan juga selalu mendengarkan kita setiap kali kita berseru kepada-Nya. Namun, Tuhan menghendaki agar kita tidak hanya berseru-seru saja, tetapi mau semakin mendekat kepada-Nya. Maka, kita juga diundang oleh Tuhan supaya semakin mendekatkan diri kepada-Nya.
Kempat, usaha Bartiemus untuk mendekatkan diri kepada Tuhan itu disertai dengan kerelaan menanggalkan jubahnya. Bagi pengemis seperti Bartimeus ini, jubah merupakan satu-satunya milik yang berharga. Jubah adalah pakaian serba guna: bisa untuk pakaian, selimut, alas tidur, sekaligus alas duduk untuk menerima uang dari para penderma. Jubah juga bisa digadaikan untuk mendapatkan uang. Nah, di sini, satu-satunya barang berharga yang dimiliki itu, ditanggalkan untuk mendapatkan Yesus dan kesembuhan dari-Nya. Bagi Bartimeus, jubah yang menurut ukuran umum sangat berharga itu, kalah jauh berharganya dibandingkan dengan Yesus. Kita pun hendaknya demikian. Iman kepada Tuhan hendaknya kita jadikan yang paling berharga di atas semua yang kita miliki di dunia ini.

Akhirnya, buah dari iman Bartimeus yang mendalam itu adalah ia mendapatkan kesembuhan dan keselamatan. Setelah sembuh, ia pun semakin beriman. Ketika Yesus memintanya untuk pergi, ia justru mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya (ay.52).

Marilah kita hayati iman kita seperti Bartimeus ini. Kita latih terus-menerus kepekaan kita untuk mampu melihat kehadiran Tuhan di tengah keramaian dan kesibukan kita setiap hari. Kita bangun sikap percaya penuh kepada Tuhan yang pasti memberikan pertolongan tepat pada waktunya. Kita tidak hanya berseru-seru kepada Tuhan tetapi juga semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Dan, kita jadikan iman kepada Yesus sebagai yang paling berharga dalam hidup kita, jauh melebihi segala hal lain yang kita miliki.

Dengan penghayatan iman yang demikian, Yesus pun akan berkata kepada kita, “Imanmu telah menyelamatkan engkau”

RD. Ag. Agus Widodo

Kobus: Berseru kepada-Nya (Mrk 10:46-52)




silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 28 Oktober 2012 Hari Minggu Biasa XXX

Minggu, 28 Oktober 2012
Hari Minggu Biasa XXX

Saya tidak akan percaya kepada Injil sekalipun, seandainya bukan otoritas Gereja Katolik mendorong saya ke arah itu --- St. Agustinus

Antifon Pembuka (Mzm 105:3-4)


Biarlah bersukaria hati orang-orang yang mencari Tuhan! Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu.


Doa Pagi


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, sering kami menangis-nangis mencari-cari kebahagiaan, tujuan hidup kami yang tak dapat kami lihat. Perkenankanlah kami bertemu dengan orang-orang yang bersedia mengantar kami kepada-Mu. Kasihanilah kami dan semoga kami dengan gembira dapat mengakui, bahwa Engkaulah pembawa keselamatan dan penghiburan sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yeremia (31:7-9)

"Dengan hiburan Aku akan membawa orang buta dan lumpuh."

Beginilah firman Tuhan, “Bersorak-sorailah bagi Yakub dengan sukacita, bersukarialah tentang pemimpin bangsa-bangsa! Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah: Tuhan telah menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel! Sungguh, Aku akan membawa mereka dari tanah utara, dan akan mengumpulkan mereka dari ujung bumi; di antara mereka ada orang buta dan lumpuh, ada perempuan hamil bersama dengan himpunan perempuan yang melahirkan; dalam kumpulan besar mereka akan kembali ke mari! Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, lewat jalan yang rata, di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi Bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6, Ul:lh.3)
1. Ketikan Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah kepada kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
4. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (5:1-6)

"Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut tata imamat Melkisedek."

Saudara-saudara, setiap imam agung, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan kurban karena dosa. Seorang imam agung harus dapat memahami orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan. Karena itu ia harus mempersembahkan kurban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. Tidak ada seorang pun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri! Sebab setiap imam agung dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun. Demikian pula Kristus! Ia tidak mengangkat diri-Nya sendiri menjadi Imam Agung, tetapi diangkat oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan atau seperti firman-Nya dalam suatu nas lain, Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya menurut tata imamat Melkisedek.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do=bes, PS No. 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:46-52)
 
"Rabuni, semoga aku dapat melihat."

Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerikho. Ketika Yesus keluar lagi dari kota itu bersama murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, duduklah di pinggir jalan seorang pengemis yang buta,bernama Bartimeus, anak Timeus. Ketika didengarnya bahwa yang lewat itu Yesus dari Nazaret, mulailah ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku.” Banyak orang menegurnya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru, “Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka Yesus berhenti dan berkata, “Panggillah dia!” Mereka memanggil si buta itu dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu! Berdirilah, Ia memanggil engkau.” Orang buta itu lalu menanggalkan jubahnya. Ia segera berdiri, dan pergi mendapatkan Yesus. Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?” Jawab orang buta itu, “Rabuni, semoga aku dapat melihat!” Yesus lalu berkata kepadanya, “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Pada saat itu juga melihatlah ia! Lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Di sebuah kampung ada seorang buta, nama panggilannya Mbah Slamet. Tidak diketahui apa penyebab kebutaannya. Meskipun buta, dia tidak tergantung pada orang lain. Pekerjaannya menjadi tukang pijat, cukup menghidupi anak dan istrinya. Dia juga hafal setiap rumah tetangganya. Rumahnya Pak ini ada di jalan itu. Rumahnya Pak itu ada di jalan ini. Tidak diketahui bagaimana cara dia menghafalkan rumah tetangga-tetangganya. Yang jelas, dia tidak pernah salah kalau datang ke rumah yang dituju. Karena senang mendengarkan orang Katolik menyanyi, kemudian dia pun menjadi Katolik. Dia rajin ke gereja dan doa lingkungan. Uniknya, meski buta, dia tetap beli Puji Syukur. Kalau ikut Misa, buku nyanyian Puji Syukur-nya juga dibuka, sembarangan saja, bahkan kadang terbalik. Tetapi, dia santai saja. Dia menghayati hidup berimannya dengan sukacita.

Mbah Slamet mungkin tidak seberuntung Bartimeus, yang disembuhkan kebutaan fisiknya oleh Yesus, tetapi kebahagiaannya sama karena keduanya mengikuti Yesus. Keduanya mempunyai iman yang kuat. Iman itulah yang membuat Mbah Slamet selalu gembira. Iman itulah yang membuat Bartimeus bisa melihat kembali. Iman yang sama dianugerahkan kepada para murid Yesus di zaman ini. Iman kepada Yesus itu menyelamatkan setiap murid Yesus dari segala dosa dan membawa mereka kepada cahaya ilahi. Seperti Bartimeus yang menanggapi anugerah kasih Allah itu dengan segera mengikut Yesus setelah disembuhkan, semoga demikian juga para murid Kristus yang lain. Mengikuti Yesus dengan setia.

Doa: Tuhan, aku bersyukur atas anugerah iman yang Engkau berikan kepadaku. Semoga aku senantiasa setia kepada-Mu dan bersukacita karena anugerah itu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Sabtu, 27 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXIX

Sabtu, 27 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXIX

“Roh Kudus adalah jiwa Gereja. Dialah yang menerangkan kepada kaum beriman makna terdalam ajaran Yesus dan misteri-Nya” (Paus Paulus VI)

Antifon Pembuka (Ef 4:16)

Dari Kristus seluruh tubuh menerima daya tumbuh guna membangun diri dalam cinta kasih. Tubuh itu rapi tersusun dan rukun bersatu karena pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan peranan dan kegiatan setiap anggota.

Doa Pagi

Bapa surgawi, syukur atas perlindungan-Mu malam tadi sehingga kami bangun dengan sehat untuk mengikuti panggilan Putra-Mu menjadi pelayan dan pelaksana sabda. Semoga berkat-Mu menyertai kami dalam menghayati tugas perutusan sepanjang hari ini. Amin.

Dalam pertumbuhan hidup rohani, setiap orang menerima karunia masing-masing sesuai dengan kehendak Tuhan. Anugerah ini digunakan untuk membangun Tubuh Kristus. Tidak ada yang berdiri sendiri, melainkan saling membantu demi tercapainya persatuan dengan Kristus.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (4:7-16)

"Kristuslah kepada tubuh, dan daripadanya seluruh tubuh menerima pertumbuhannya."

Saudara-saudara, kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Itulah sebabnya Kitab Suci berkata, “Tatkala naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.” Bukankah “Ia telah naik” berarti bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? Dia yang telah turun itu Dialah pula yang telah naik jauh lebih tinggi daripada semua langit, untuk memenuhi segala sesuatu. Dialah juga yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pewarta Injil, gembala umat maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi tugas pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus. Dengan demikian akhirnya kita semua akan mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Dengan demikian kita bukan lagi anak-anak kecil, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, atau oleh permainan palsu dalam kelicikan mereka yang menyesatkan. Sebaliknya dengan berpegang teguh pada kebenaran dalam kasih, kita bertumbuh dalam segala hal menuju Kristus Sang Kepala. Dari pada-Nya seluruh tubuh menerima pertumbuhannya guna membangun diri dalam kasih; itulah tubuh yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan."
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, “Mari kita pergi ke rumah Tuhan.” Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan telah berfirman, "Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannya supaya ia hidup."


Yesus menegaskan bahwa kurban dan persembahan bukan jaminan bagi kita untuk memperoleh keselamatan. Sebaliknya, tekad untuk bertobat adalah cara yang tepat dan berkenan kepada Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:1-9)

"Jikalau kalian semua tidak bertobat, kalian pun akan binasa dengan cara demikian."

Pada waktu itu beberapa orang datang kepada Yesus dan membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang dibunuh Pilatus, sehingga darah mereka tercampur dengan darah kurban yang mereka persembahkan. Berkatalah Yesus kepada mereka, "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya daripada semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kalian tidak bertobat, kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian. Atau sangkamu kedelapan belas orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya daripada semua orang lain yang tinggal di Yerusalem? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kalian tidak bertobat, kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian." Kemudian Yesus menceritakan perumpamaan ini, "Ada seorang mempunyai sebatang pohon ara, yang tumbuh di kebun anggurnya. Ia datang mencari buah pada pohon itu, tetapi tidak menemukannya. Maka berkatalah ia kepada pengurus kebun anggur itu, 'Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara itu, namun tidak pernah menemukannya. Sebab itu tebanglah pohon ini. Untuk apa pohon itu hidup di tanah ini dengan percuma?' Pengurus kebun anggur itu menjawab, "Tuan, biarkanlah pohon ini tumbuh selama setahun ini lagi. Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya. Mungkin tahun depan akan berbuah. Jika tidak, tebanglah!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kita seringkali mudah mengcap orang lain lebih jelek, bodoh dan berdosa. Kita merasa diri paling baik dan suci. Padahal semua orang punya kelebihan dan kelemahan masing-masing. Orang yang lemah dan pernah jatuh dalam dosa, bisa menjadi lebih baik dan suci bila ia mau bertobat. Pengenalan dan perubahan diri menjadi cara yang ampuh untuk merasakan belas kasih Tuhan. Mari kita segera bertobat dan terus membarui diri.

Doa Malam

Bapa, kami bersyukur atas ajakan Putra-Mu untuk senantiasa bertobat. Semoga Roh-Mu membersihkan hati kami dari segala cacat cela sehingga esok pagi kami dapat merayakan hari Tuhan dengan hati yang bersih dan penuh syukur atas segala kurnia-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Jumat, 26 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXIX

Jumat, 26 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXIX

Sejak Ia menganugerahkan kepada kita Anak-Nya, yang adalah Sabda-Nya, Allah tidak lagi memberikan kepada kita sabda yang lain lagi --- St Yohanes dari Salib

Antifon Pembuka (Ef 4:2-3)

Bersikaplah rendah hati, lemah lembut dan sabar, serta saling membantu dalam cinta kasih. Berusahalah selalu memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menghendaki agar kami semua selamat. Semoga kami selalu waspada dan siap sedia menyambut kedatangan kerajaan-Mu dengan tetap bertekun pada tugas dan panggilan kami masing-masing. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (4:1-6)
 
"Satu tubuh, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan."

Saudara-saudara, aku yang dipenjarakan demi Tuhan, menasehati kalian supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kalian hidup sepadan dengan panggilanmu itu. Hendaklah kalian selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera. Satu tubuh, satu Roh, sebagaimana kalian telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu. Satu Tuhan, satu iman, satu baptisan. Satu Allah dan Bapa kita sekalian yang mengatasi semua, menyertai semua dan menjiwai kita semua.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Itulah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm. 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:54-59)
 
"Kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini?"

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada orang banyak, "Apabila kalian melihat awan naik di sebelah barat, segera kalian berkata, 'Akan datang hujan.' Dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kalian melihat angin selatan bertiup, kalian berkata, 'Hari akan panas terik.' Dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik, kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapa engkau tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Jika engkau dan lawanmu pergi menghadap penguasa,berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan. Jangan sampai ia menyeret engkau kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu, 'Engkau takkan keluar dari sana, sebelum melunasi hutangmu'."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Kemampuan menilai tanda-tanda alam sangatlah penting. Kemampuan macam itu bisa membantu orang menentukan kapan sebuah kejadian akan terjadi. Di zaman Yesus, banyak orang bisa menafsirkan tanda-tanda alam. Disebutkan, ketika ada awan naik di sebelah barat, orang segera tahu bahwa akan segera turun hujan dan memang hujan itu sungguh turun. Demikian juga ketika ada angin selatan bertiup, orang segera tahu bahwa musim kering segera datang, dan memang sungguh datang. Kemampuan macam itu bukan monopoli orang-orang Yahudi saja. Di banyak budaya dan bangsa, penduduk setempat mempunyai kearifan lokal dalam membaca tanda-tanda alam.

Bagi Yesus, mempunyai kemampuan membaca tanda-tanda alam memang baik, tetapi belum cukup. Orang juga perlu memiliki kemampuan membaca tanda-tanda zaman. Kemampuan membaca tanda-tanda zaman adalah soal kepekaan membaca situasi konkret masyarakat dalam berbagai aspeknya. Dan tidak berhenti di situ saja. Kepekaan membaca tanda-tanda zaman juga kemudian disertai dengan usaha memakai segala pengetahuan itu untuk melakukan tindakan-tindakan yang baik dan benar. Maka, kalau sudah diketahui bahwa penyebab kemiskinan di suatu daerah adalah kurang adanya lapangan kerja, misalnya, maka masyarakat di situ perlu dibantu untuk menciptakan lapangan kerja baru yang bisa menyerap banyak tenaga kerja. Atau, lewat penelitian diketahui bahwa penyebab sakit di daerah kumuh itu adalah sistem pengairan yang buruk. Untuk mengatasi hal itu tentu perlu dibangun sistem penyediaan air bersih yang baik. Kemampuan kita dalam membaca tanda-tanda hendaknya diikuti langkah-langkah konkret yang membawa kabahagiaan dan keselamatan bagi banyak orang.

Doa: Tuhan, bukalah mata dan pikiranku agar aku mempunyai kepekaan terhadap situasi di sekitarku dan semoga berkat pengetahuan itu aku berani mengambil tindakan konkret. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 25 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXIX

Kamis, 25 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXIX

“Roh Kudus sungguh merupakan pelaku utama dari seluruh tugas perutusan Gereja” (Paus Paulus VI)

Antifon Pembuka (Mzm 33:11-12)

Rencana Tuhan tetap selamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.

Doa Pagi

Bapa yang Mahapengasih, dalam semangat syukur, kami turut berdoa bersama St. Paulus bagi kesejahteraan umat-Mu yang memulai kegiatan dalam hidup mereka. Semoga kami semua semakin kuat berakar dalam Putera-Mu dan mewujudnyatakan lewat hidup kami. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Rasul Paulus menegaskan bahwa kasih Tuhan menguatkan dan meneguhkan iman kita. Kasih terungkap dengan saling mendoakan satu sama lain. Dengan demikian kasih-Nya hadir dan menyertai hidup kita. Muliakanlah Allah dengan berbuat kasih kepada sesama.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (Ef 3:14-21)

"Semoga kalian berakar dan beralas dalam kasih, dan dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah."

Saudara-saudara, aku bersujud di hadapan Bapa, pokok segala keturunan di surga dan di bumi. Aku berdoa supaya seturut kekayaan kemuliaan-Nya Ia menguatkan dan meneguhkan kalian oleh Roh yang di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu, Kristus diam di dalam hatimu, dan kalian berakar dan beralas dalam kasih. Aku berdoa supaya kalian bersama dengan semua orang kudus dapat memahami betapa lebarnya dan panjangnya, dan betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus; juga supaya kalian dapat mengenal kasih itu, sekalipun melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa semoga kalian dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah. Dia sanggup melakukan jauh lebih banyak daripada yang dapat kita doakan atau kita pikirkan, seperti ternyata dari kuasa yang bekerja dalam diri kita. Bagi Dialah kemuliaan di dalam Jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun temurun sampai selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 833
Ref. Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya.
Ayat. (Mzm 33:1-2.4-5.11-12.18-19; R: 22)
1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
4.Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4.4, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia.

Kristus menegaskan bahwa rahmat baptis menuntun orang untuk mengutamakan kehendak Allah dan bukan kehendak pribadi. Iman Kristen memurnikan ego agar kita setia pada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:49-53)

"Aku datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan."

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala! Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hati-Ku sebelum hal itu berlangsung! Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan! Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan puteranya, dan putera melawan bapanya, ibu melawan puterinya, dan puteri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu, dan menantu melawan ibu mertuanya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Besi baja bisa meleleh karena panas api. Panas air yang mendidih mampu melunakkan wortel yang keras. Jadi, api mempunyai daya pengubah yang luar biasa. Panas nyala api bisa juga memberikan semangat yang berkobar-kobar. Itulah misi Yesus datang ke tengah dunia. Kehadiran Yesus menjadi api yang membarui cara hidup orang beriman. Orang yang taat kepada-Nya akan selamat. Sebaliknya, mereka yang tidak menaati-Nya akan terbakar dan binasa.

Doa Malam

Yesus, hari ini Engkau menyadarkan aku bahwa hidup ini merupakan perjuangan yang mesti aku tanggapi dan lalui dalam semangat Injil laksana api. Ampunilah ya Yesus, atas kelambanan hatiku yang kurang berjuang membela kasih dan syukur atas bimbingan-Mu hari ini. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy