| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 29 November 2012 Hari Biasa Pekan XXXIV

Kamis, 29 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXIV

Kecerdikan tidak berguna, apabila ketulusan tidak ada -- St Yohanes Krisostomus

Antifon Pembuka (Why 19:1.2)

Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan ada pada Allah kita, sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya.

Doa Pagi

Ya Tuhan, Allah kami, ampunilah kami manusia yang lemah ini, yang mudah tergoda oleh hal-hal yang jahat. Lindungilah kami, ya Tuhan, agar tidak jatuh dalam dosa sehingga terbelenggu oleh kuasa si jahat. Tuhan, kasihanilah dan selamatkanlah kami sebab Engkaulah harapan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bala surgawi menyanyikan lagi lagu kemenangan lain. Penghakiman Allah dan keadilan-Nya dipuji. Hal ini menjadi bukti bahwa Allah dan keadilan-Nya memerintah dunia dan akan menang dalam masalah-masalah manusia.

Bacaan dari Kitab Wahyu (18:1-2.21-23; 19:1-3.9a)

"Kota Raya Babilon jatuh."

Aku Yohanes, melihat seorang malaikat lain turun dari surga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang karena kemuliaannya. Ia berseru dengan suara nyaring, katanya, "Sudah roboh, sudah robohlah Babel, kota besar itu! Kota itu telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat, dan tempat bersembunyi semua roh najis dan segala burung yang najis yang dibenci." Dan tampaklah seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya, "Demikianlah Babel kota itu akan dicampakkan dengan keras ke bawah, dan takkan diketemukan lagi. Suara para pemain kecapi, para penyanyi, para peniup seruling dan sangkakala, takkan terdengar lagi di dalammu. Tak seorang pun ahli kesenian akan diketemukan lagi padamu. Pun suara kilangan takkan terdengar lagi di dalammu. Cahaya lampu takkan bersinar lagi dan suara pengantin pria dan mempelai wanita takkan kedengaran lagi di dalammu. Sebab para pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi dan oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan." Kemudian aku mendengar seolah-olah ada suara yang nyaring, seperti suara himpunan besar orang banyak di surga, katanya, "Alleluya. Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan ada pada Allah kita, sebab besar dan adillah segala penghakiman-Nya. Sebab Dialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusak bumi dengan percabulannya. Dialah yang telah membalas darah hamba-hamba-Nya kepada pelacur itu." Dan untuk kedua kalinya mereka berkata, "Alleluya! Ya, asap kota Babel naik selama-lamanya." Lalu malaikat itu berkata kepadaku, "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan nikah Anak Domba!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan nikah Anak Domba.
Ayat. (Mzm 100:2.3.5; R:Why 19:9a)
1. Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita.; datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah bahwa Tuhan itu Allah; Dialah yang menjadikan kita. Punya Dialah kita, kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya; kesetiaan-Nya tetap turun-menurun, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 21:28b)
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.

Anak manusia, Allah yang bangkit, yang kepada-Nya penghakiman serta kekuasaan telah diberikan, akan datang dalam kemuliaan Allah. Itulah saat penyelamatan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:20-28)

"Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu." "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Tiap hari kita mengalami aneka peristiwa alam. Tanda-tanda alam ini mempunyai makna yang mendalam. Sebagai orang beriman, kita cukup bijak menyikapi aneka peristiwa ini dalam kerangka karya keselamatan Allah. Melalui aneka peristiwa itu, Allah mau mengatakan sesuatu kepada kita. Allah mempunyai rencana yang indah dalam hidup kita. Sudahkah kita mampu menyikapi tiap peristiwa dengan iman? Jawaban Anda menunjukkan kedewasaan hidup Anda sendiri.

Doa Malam

Tuhan Allah yang hidup, rahmat-Mu senantiasa Kaulimpahkan kepada kami dengan cuma-cuma. Namun, kami sering tidak menyadari, bahkan tidak menghiraukannya. Padahal, tanpa rahmat-Mu kami tidak akan mampu melakukan apa pun, sebaik atau sekecil apa pun. Allah yang berbelas kasih, celikkanlah mata iman kami; pertajam batin kami sehingga kami mampu senantiasa mengagumi karya-Mu dalam hidup kami serta mensyukurinya. Menjelang kami beristirahat dan tidur, kami mohon: ampunilah kami orang yang lemah dan tidak tahu terima kasih ini. Lindungi kami dari segala gangguan sehingga dapat tidur dengan nyenyak dan Kauantar kepada hari baru. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

Rabu, 28 November 2012 Hari Biasa Pekan XXXIV

Rabu, 28 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXIV

Celakalah bagi jiwa yang tidak memiliki Kristus untuk menggarapnya hingga menghasilkan buah-buah roh --- St Makarius

Antifon Pembuka (Why 15:3bc)

Agung dan mengagumkan segala karya-Mu, ya Tuhan Allah Mahakuasa! Adil dan benar segala tindakan-Mu, ya Raja segala bangsa.

Doa Pagi

Tuhan, Allah kami, Engkaulah penguasa akhir zaman. Kami percaya bahwa hidup kami ada dalam kuasa tangan-Mu dan dalam Dikau kami akan terselamatkan. Amin.

Nyanyian Anak Domba mengandung harapan ke depan menyangkut pengakuan universal akan pemerintahan Allah yang merupakan tema terus-menerus ditekankan oleh adegan pujian surgawi. Nyanyian ini merupakan kumpulan kutipan-kutipan Perjanjian Lama (Mzm 111:2; 86:9; 139:14; 145:7; Am 4:13; Yer 10:7; Hos 6:5)

Bacaan dari Kitab Wahyu (15:1-4)
  
"Mereka melagukan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba."
    
Aku, Yohanes, melihat suatu tanda di langit, besar dan ajaib. Tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir. Dengan itu berakhirlah murka Allah. Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur dengan api, dan di tepi lautan kaca itu berdirilah orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Mereka memegang kecapi Allah. Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya, “Besar dan ajaiblah segala karya-Mu ya Tuhan, Allah yang mahakuasa! Adil dan benar segala tindakan-Mu, ya raja segala bangsa! Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab hanya Engkaulah yang kudus; semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyatalah kebenaran segala penghakiman.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Besar dan ajaiblah segala karya-Mu, ya Tuhan, Allah yang mahakuasa!
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.7-8.9)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
3. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak sorai bersama-sama.
4. Biarlah mereka bersorak di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Para pengikut Yesus harus memikul salib dalam perjalanan ke Kalvari, seperti Ia lakukan. Janji bahwa tidak akan ada penderitaan, tampak aneh dalam nubuat mengenai penganiayaan. Ini hanyalah suatu kiasan mengenai perlindungan yang sangat rohani terhadap mereka yang menderita penganiayaan demi Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:12-19)
  
"Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang."
 
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan datang harinya kalian ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kalian akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh; karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Nama "Kristus" artinya yang diurapi Allah. Yesus mengalami penolakan dan penderitaan karena mengenakan nama Kristus. Banyak orang mengecap Yesus Kristus telah menghujat Allah. Jadi, nama Kristus mengandung konsekuensi hidup yang berat. Kita adalah para pengikut Kristus. Konsekuensinya, kita siap mengalami hal yang sama seperti pengalaman Yesus. Bila kita kuat dan setia kepada-Nya, niscaya kita akan mengalami kebahagiaan bersama Kristus.

Doa Malam

Allah Bapa kami, Engkaulah naungan hidup kami. Engkau selalu melindungi kami sampai saat ini. Tambahkanlah iman kami akan kasih-Mu dan jangan biarkan kami berpaling dari pada-Mu, walaupun dunia membenci kami. Engkaulah satu-satunya sandaran dan harapan hidup kami untuk selama-lamanya. Amin.

BELAJAR BERBAKTI DIRI

(Dekrit tentang Pembinaan Imam, 9)

Hendaknya para seminaris diresapi oleh misteri Gereja seperti diuraikan terutama oleh Konsili suci ini sedemikian rupa, sehingga mereka merasa terikat oleh cinta kasih penuh kerendahan hati terhadap Wakil Kristus yang mereka anggap bapa, sekali ditahbiskan imam berpaut pada Uskup mereka sebagai rekan-rekan kerja yang setia, bekerja sama dengan teman-teman seimamat, dan dengan demikian memberi kesaksian akan kesatuan, yang menarik semua orang kepada Kristus. Hendaknya mereka dengan hati yang lapang belajar berperan serta dalam kehidupan Gereja semesta, menurut pesan St. Agustinus, "Sejauh orang mencintai Gereja Kristus, sejauh itu pulalah Roh Kudus diam di hatinya." Hendaklah para seminaris jelas-jelas menyadari bahwa mereka tidak dimaksudkan untuk di kemudian hari berkuasa dan dihormati, melainkan untuk membaktikan diri sepenuhnya dalam pengabdian kepada Allah dan dalam pelayanan pastoral.

Siapa yang memanfaatkan wewenangnya sedemikian rupa, sehingga ia menggoda kepada yang jahat, bersalah karena penyesatan dan bertanggung jawab secara langsung atau tidak langsung atas kejahatan yang ia mungkinkan. "Tidak mungkin tidak ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya" (Luk 17:1). ---- Katekismus Gereja Katolik, 2287


RUAH

Selasa, 27 November 2012 Hari Biasa Pekan XXXIV

Selasa, 27 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXIV

Hendaklah kita sadar, bahwa kita adalah orang asing di dunia ini -- St Agustinus

Antifon Pembuka (Mzm 96:10)

Katakanlah di antara para bangsa, "Tuhan itu Raja!" Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah, Ia akan mengadili para bangsa dalam kebenaran.

Doa Pagi


Tuhan, Penguasa langit dan bumi, bimbinglah kami dengan kasih-Mu. Jangan biarkan kami kedapatan tak layak dan harus dibuang, dilemparkan untuk masuk dalam murka-Mu. Jadikanlah kami tuaian yang layak untuk dituai, sehingga boleh berbahagia bersama malaikat dan para kudus-Mu di surga. Amin.

Menyabit musuh Allah dalam tempat kilangan anggur adalah lazim (lih. Yes 63:1-6). Inilah akibat maut dari suara malaikat ketika ia melepaskan sabitan anggur kemurkaan. Para musuh Allah masuk ke dalam lautan darah yang segar, tingginya sampai ke kekang kuda, dan jauhnya dua ratus mil.


Bacaan dari Kitab Wahyu (14:14-20)
         
"Sudah tiba saatnya untuk menuai sebab tuaian di bumi sudah masak."
  
Aku, Yohanes, melihat, sesungguhnya ada awan putih. Di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di kepalanya dan sebilahsabit tajam di tangannya. Lalu keluarlah seorang malaikat lain dari bait suci. Ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu. "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai, sebab tuaian di bumi sudah masak." Maka Dia yang duduk di atas awan itu mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah. Lalu seorang malaikat lain keluar dari bait suci di surga. Ia pun memegang sebilah sabit tajam. Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah. Ia berkuasa atas api, dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya, "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah pohon anggur di bumi karena buahnya sudah masak." Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Maka buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalirlah darah, tingginya sampai ke kekang kuda, dan jauhnya dua ratus mil.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan datang menghakimi bumi.
Ayat. (Mzm 96:10.11-12.13)
1. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
3. Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Ketakutan dan pengharapan akan membuat orang peka terhadap pesan-pesan palsu dan mesias-mesias palsu. Mereka akan menunjuk pada tanda-tanda seperti (perang, gempa bumi, penyakit, tanda-tanda di langit) untuk menunjukkan bahwa akhir sudah mendekat. Yesus mengingatkan bahwa orang perlu waspada terhadap munculnya nabi-nabi palsu yang menyesatkan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:5-11)
   
"Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain."
             
Ketika itu beberapa orang berbicara tentang bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang persembahan. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain." Lalu murid-murid bertanya, "Guru, bilamanakah hal itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?" Jawab Yesus, "Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku,dan berkata, 'Akulah Dia' dan 'Saatnya sudah dekat.' Janganlah kalian mengikuti mereka. Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera." Kemudian Yesus berkata kepada mereka, "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kita seringkali mengagumi segala sesuatu yang megah dan indah. Penampilan fisik sangat memukau pikiran dan mata kita. Padahal semua penampakan itu tidak selamanya abadi. Segalanya akan cepat memudar dan punah dimakan (perkembangan) zaman. Sebaliknya kualitas hidup rohani akan menentukan nasib hidup kita. Iman yang berkualitas akan menguatkan hidup dan perjuangan kita. Mari kita terus meningkatkan kualitas hidup dan iman kita!

Doa Malam

Yesus, Engkau menghendaki agar kami waspada terhadap godaan dunia yang memikat. Malam ini kami menyerahkan diri kami kepada-Mu. Semoga dalam lindungan-Mu kami dapat aman terjaga, sehingga esok kami mampu melaksanakan tugas dan karya kami sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.
RUAH

Bacaan Harian 26 November - 02 Desember 2012

Bacaan Harian 26 November - 02 Desember 2012

Senin, 26 November: Hari Biasa Pekan XXXIV (H).
Why 14:1-3.4b-5; Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6; Luk 21:1-4.
Hidup yang mengandalkan Tuhan. Mungkin ada kecenderungan, manusia semakin modern dan mandiri di dunia ini semakin sulit untuk bergantung pada Tuhan. Seolah-olah semuanya bisa diselesaikan sendiri. Tapi apa betul? Rasanya tidak. Justru banyak kegalauan muncul karena kita asyik dengan dunia kita sendiri. Kita diingatkan bahwa milik Tuhanlah langit dan bumi. Keutamaan seperti seorang janda miskin yang mempersembahkan seluruh hidupnya perlu kita usahakan juga dalam hidup ini. Semoga Allah dan segala penyelenggaraan-Nya masih memiliki tempat di dalam hidup anda dan saya, sehingga kepada-Nya kita selalu berikan yang terbaik.

Selasa, 27 November: Hari Biasa Pekan XXXIV (H).
Why 14:14-20; Mzm 96:10.11-12.13; Luk 21:5-11.
Waspada terhadap bahaya penyesatan. Bayangan tentang akhir zaman yang diberikan dalam Injil cukup menakutkan dan mengerikan. Segalanya akan memudar, lenyap dan tidak ada yang tinggal tetap. Kalau tidak waspada akan banyak hal yang menyesatkan, hanya seolah-olah bisa menjadi solusi padahal justru mencelakakan. Mari kita mohon rahmat iman agar kita diberi kemampuan untuk discernment (membedakan baik dan buruk) sampai pada kedatangan Tuhan. Hanya Dia-lah tempat kita bersandar meski semua hilang lenyap.

Rabu, 28 November: Hari Biasa Pekan XXXIV (H).
Why 15:1-4; Mzm 98:1.2-3ab.7-8.9; Luk 21:12-19.
Mengikuti jalan Yesus. Ini adalah perkara yang tidak mudah karena menjadi saksi Yesus adalah penggilan kita seumur hidup. Kalau sekadar ikut di jalan yang nyaman, enak, membahagiakan mungkin gampang bagi kita, tapi bagaimana jika sebaliknya? Pilihan bahwa Yesus adalah Juru Selamatku membawa konsekuensi yang tidak main-main. Kita diajak untuk menempuh jalan seperti yang dilalui Tuhan. Juga jalan penderitaan, penolakan, dll. Namun jangan takut karena Dia berjanji, “Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat...”. Niscaya kita akan memperoleh hidup.

Kamis, 29 November: Hari Biasa Pekan XXXIV (H).
Why 18:1-2.21-23; 19:1-3.9a; Mzm 100:2.3.4.5; Luk 21:20-28.
Hidup manusia tidak lepas dari yang namanya tanda-tanda atau simbol. Lampu dan tanda-tanda lalu lintas misalnya. Mereka ada untuk memberikan panduan kepada kita agar selamat. Mungkin tanda-tanda yang diberikan Yesus dalam Injil ketika menyampaikan saat penyelamatan sudah dekat itu cukup menakutkan bagi kita. Namun jangan gentar dan galau karena lewat tanda-tanda itu kita diajak untuk semakin beriman agar kita memperoleh keselamatan saat Anak Manusia datang. “Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat”

Jumat, 30 November: Pesta St. Andreas, Rasul (M).
Rm 10:9-18; Mzm 19:2-3.4-5; Mat 4:18-22.
Kita juga penjala manusia. Warta keselamatan Allah mesti terus disebarluaskan sampai ke ujung bumi. Andreas, saudara Simon Petrus, adalah seorang nelayan. Perjumpaannya dengan Yesus diantar oleh gurunya, Yohanes Pembaptis. Dulu Tuhan Yesus memilih para rasul dan zaman ini Ia memilih kita semua, anda dan saya, untuk meninggalkan cara hidup yang lama. “Mereka pun segera meninggalkan jalanya, lalu mengikuti Yesus”. Mari kita syukuri panggilan ini dan melaksanakan tugas sebagai saksi kasih-Nya dengan sepenuh hati. Mulailah berdamai dengan diri sendiri dan kemudian menjadi berkat di tengah keluarga dan banyak orang.

Sabtu, 01 Desember: Peringatan Wajib B. Dionisius dan Redemptus, Biarawan dan Martir Indonesia (M).
Why 22:1-7; Mzm 95:1-2.3-5.6-7; Luk 21:34-36.
Tuhan pemuas dahaga. Dua orang martir ini pernah singgah di Indonesia dengan membawa benih iman. Tiba di Aceh 25 Oktober 1638 silam dan darahnya tertumpah di bumi nusantara 29 November 1638. Mereka ikut mengusahakan supaya “air kehidupan” mengalir di seluruh bumi Indonesia. Mari kita juga mencari sungai air kehidupan yang,“Airnya jernih bagaikan kristal dan mengalir keluar dari tahta Allah dan tahta Anak Domba” dengan berjaga dan berdoa. Jadi kita tidak perlu khawatir “kehausan” dalam peziarahan hidup ini karena kita “mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi” dari Tuhan. Carilah Dia dan dapatkan kesegaran hidup

Minggu, 02 Desember: Hari Minggu Adven I (U).
Yer 33:14-16; Mzm 25:4-5ab.8-9.10.14; 1Tes 3:12-4:2; Luk 21:25-28.34-36.
Menunggu bagi sebagian banyak orang adalah hal yang paling menyebalkan. Betul? Lain soal jika penantian itu penuh cinta. Orangtua yang menantikan kelahiran si buah hati pasti penuh dengan sukacita. Begitu juga bagi kita, saat menantikan Mesias adalah saat yang penuh cinta. Masa adven adalah masa penantian. Bersiap diri menyosong misteri Allah yang menjelma menjadi manusia. Lagi-lagi kita diajak untuk senantiasa berjaga-jaga dengan tekun berdoa. Menunggu dengan berkualitas. Mari kita siapkan diri kita dengan berdoa, bertobat dan berbagi, sehingga kita layak dan mantap merayakan pesta Natal.

RENUNGAN: RD. Stefanus Tommy Octora

Senin, 26 November 2012 Hari Biasa Pekan XXXIV

Senin, 26 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXIV

Apa yang ditaburkan seseorang, itu akan dituai juga, dan upah seseorang itu sesuai dengan perbuatannya. --- St Leo Agung


Antifon Pembuka (Mzm 24:1-2)

Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.

Doa Pagi

Yesus, Anak domba Allah, yang menebus dosa manusia, ajarlah kami dengan kasih-Mu agar mampu mengikuti-Mu dengan hidup tanpa cela, rela memberikan diri dengan sepenuh keberadaan diri kami. Doa ini kami mohon kepada-Mu, sebab Engkaulah Putra Allah yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Wahyu (14:1-3. 4b-5)
  
"Pada dahi mereka tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya."

Aku, Yohanes, melihat. Sungguh, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang. Pada dahi mereka itu tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya. Lalu aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu bunyinya seperti permainan kecapi. Seratus empat puluh empat ribu orang itu menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk serta tua-tua. Tidak seorang pun dapat mempelajari nyanyian itu selain keseratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi. Merekalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai kurban-kurban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba. Dan di dalam mulut mereka tiada terdapat dusta. Mereka tidak bercela.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Inilah angkatan yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 24:1-2. 3-4ab. 5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:1-4)

"Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti derma."

Di Bait Allah, tatkala mengangkat muka, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Maka Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberikan persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberikan dari kekurangannya, bahkan ia memberikan seluruh nafkahnya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Dulu keperawanan dijunjung tinggi. Sekarang ada tipuan kuat yang menganggap bahwa keperawanan justru memalukan. Anak remaja yang sudah akil balik, tetapi masih tetap perawan, akan bisa ditertawakan. Sungguh menyedihkan. Namun demikian, dalam kemuliaan surgawi, ada keindahan yang dibawa oleh manusia yang mempersembahkan diri secara utuh hanya kepada Tuhan. Mereka dilambangkan sebagai seratus empat puluh ribu orang yang berjalan di Bukit Sion bersama Sang Anak Domba.

Nama Yang Ilahi tertera pada dahi mereka. Persembahan sederhana mereka pun menjadi penuh makna. Sama halnya dengan persembahan janda miskin. Dari antara penyumbang besar, hanya seorang janda miskinlah yang sungguh melibatkan seluruh hidupnya dalam sikap penyerahan kepada Tuhan. Ketika kita sepenuhnya menyerahkan diri kepada Tuhan, Ia pun memiliki ruang bebas untuk membentuk kita semakin menyerupai Dia. Nama-Nya pun semakin nyata terukir dalam tiap tindakan kita.

Doa: Yesus, aku bersyukur pada-Mu karena engkau mendorongku untuk terus mencari Engkau. Kupersembahkan seluruh keterbatasan diriku pada-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kobus: Kemerdekaan




silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 25 November 2012 - Hari Raya Kristus Raja Semesta Allam



Minggu, 25 November 2012
Hari Raya Kristus Raja Semesta Allam
Dan 7:13-14; Why 1:5-8; Yoh 18:33b-37

Hari ini kita merayakan HR Kristus Raja Semesta Alam, yakni Minggu terakhir dari Tahun Liturgi B. Minggu depan, kita sudah memasuki Minggu Adven I di Tahun Liturgi C. Bacaan-bacaan yang barusaja kita dengarkan dan sekarang hendak kita dalami, mengajak kita untuk semakin mengenali dan mengimani Yesus yang telah diangkat oleh Allah untuk merajai alam semesta, termasuk kita semua.

Iman bahwa Yesus adalah raja, sudah dinyatakan kepada kita sejak sebelum kelahiran-Nya. Ketika Gabriel menyampaikan warta gembira kepada Maria, sudah dinyatakan bahwa Yesus yang akan dikandung dan dilahirkan Maria akan menjadi raja sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan (bdk. Luk 1:33). Kisah kelahiran Yesus yang disusul dengan kisah orang-orang Majus dari Timur yang mencari raja orang Yahudi (Mst 2:2) semakin menegaskan bahwa Yesus memang seorang raja.

Injil hari ini, yang merupakan bagian awal dari kisah sengsara-Nya juga menegaskan bahwa Yesus adalah seorang raja. Kali ini, pengakuan bahwa Ia adalah raja tidak datang dari orang lain tetapi dari Yesus sendiri yang membenarkan kata-kata Pilatus, “Seperti yang kaukatakan, Aku adalah Raja. Untuk itulah Aku lahir, dan untuk itulah Aku datang ke dunia ...” (Yoh 18:37). Jadi setidaknya ada tiga kesaksian yang menegaskan bahwa Yesus adalah Raja, yaitu Malaikat Gabriel (Luk 1:33), para Majus dari Timur (Mat 2:2), dan Yesus sendiri (Yoh 18:37).

Bagaimana dengan kita? Tentu saja, kita pun mengakui Kristus sebagai Raja. Namun, pengakuan kita bahwa Kristus adalah Raja harus didasari pemahaman yang benar mengenai raja semacam apakah Dia itu? Injil Yohanes menegaskan bahwa Yesus adalah Raja tetapi Kerajaan-Nya bukan dari dunia ini (Yoh 18:36). Artinya, Yesus bukanlah raja dalam kategori dan ukuran-ukuran duniawi. Dia bukan raja yang tampil dalam kemegahan duniawi tetapi dalam kesederhanaan. Dia tidak dilahirkan di rumah (sakit) mewah tetapi di kandang ternak, tidak dibaringkan di atas tempat tidur yang empuk dan wangi tetapi di atas palungan yang mungkin berbau kotoran ternak (Luk 2:7). Dia tidak tinggal dalam Kerajaan dengan bergelimang harta tetapi selalu berkeliling ke semua kota dan desa (Mat 9:35) bahkan tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya (Luk 9:58). Tahtanya juga bukan singgasana yang megah tetapi palang salib yang bertuliskan “Yesus, orang Nasaret, Raja orang Yahudi” (Yoh 19:19 – INRI= Iēsus Nazarēnus, Rēx Iūdaeōrum).

Sebagai seorang Raja, Yesus tidak berasal dari dunia ini (Yoh 8:23) dan juga tidak bermaksud untuk menjadi penguasa dunia yang mengambil alih atau mendirikan pemerintahan politis. Kerajaan-Nya adalah Kerajaan Allah. Karena Allah adalah pencipta dan penguasa seluruh alam semesta, maka Kerajaan-Nya juga meliputi seluruh alam semesta, langit dan bumi dengan segala isinya. Maka, kalau Yesus diberi kedudukan sebagai raja dalam Kerajaan Allah, berarti Ia adalah Raja semesta alam.

Pengangkatan Kristus sebagai raja semesta alam ini antara lain dinyatakan dalam hymne yang terdapat dalam Flp 2:5-11: “Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, ... telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya, Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: Yesus Kristus adalah Tuhan,bagi kemuliaan Allah, Bapa!” Inilah kebenaran yang dipersaksikan Yesus sebagaimana Ia sendiri menyatakan “... Aku datang ke dunia ini, yakni untuk memberi kesaksian tentang kebenaran” (Yoh 18:37). Menurut Injil Yohanes ini, “kebenaran” yang dipersaksikan Yesus ialah kehadiran Allah dalam diri-Nya untuk merajai kita. Dengan kata lain, ia datang ke dunia dan tinggal di tengah-tengah kita untuk menegakkan Kerajaan Allah atau pemerintahan Allah di dunia ini. Sebab, dalam diri-Nya Allah hadir untuk merajai, memimpin, melindungi, menjamin dan menyelamatkan kita.

Raja Kristus adalah raja yang penuh kasih. “Dia mengasihi kita, dan berkat darah-Nya Ia telah melepaskan kita dari dosa-dosa kita” (Why 1:5). Kalau raja-raja dunia ini duduk di atas tahta yang megah dan mewah, yang sudah diletakkan oleh para abdinya di tempat terhormat, tidak demikian bagi Raja Kristus. Tahta-Nya adalah kayu salib yang dibawa-Nya sendiri dan kemudian ditegakkan di puncak gunung Golgota (Golgota: tempat tengkorak). Dari atas salib itulah, Ia menumpahkan darah-Nya untuk menebus dan menyelamatkan kita.

Maka, marilah kita bersyukur karena kita dianugerahi seorang raja yang demikian mengasihi kita. Bahkan Ia rela nglabuhi kita dengan mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan kita. Sudah sepantasnya kita menggabungkan diri dengan segala bangsa, suku, dan bahasa untuk mengabdi kepada-Nya (bdk. Dan 7:14). Marilah kita selalu berusaha untuk menjadi abdi-abdi-Nya yang setia. Ada 3 hal penting yang harus kita perhatikan untuk menjadi abdi yang baik: 
  1. Tekun dan setia melakukan pisowanan kepada Sang Raja. Artinya, kita tekun dan setia sowan kepada Tuhan dalam doa, devosi, dan terutama Perayaan Ekaristi.
  2. Rela dan dengan penuh sukacita caos bulu bekti glondhong pengareng-areng. Artinya, kita rela mempersembahkan diri kita kepada Tuhan bagi pelayanan kepada sesama sesuai dengan tugas, panggilan dan perutusan kita masing-masing.
  3. Raja itu mempunyai wibawa sabda pandhita ratu, tan kena wola-wali, rata tiyang sak negari. Artinya, kita harus dengan tekun dan setia memperhatikan serta melaksananak Sabda Tuhan dalam hidup kita sehari-hari. 

RD. Ag. Agus Widodo 

============================================

 BAHASA JAWA:


Riaya Sang Kristus Nata
Dan 7:13-14; Why 1:5-8; Yoh 18:33b-37
Dina iki, awake dhewe ngiyayakake Sang Kristus kang jumeneng Nataning alam sawegung. Awake dhewe diajak neguhake pengandel kita marang Sang Kristus kang rawuh ing alam donya lan jumeneng nata. Wiwit sekawit, sadurunge rawuh ana ing donya, Sang Kristus wus diwedharake minangka nataning alam sawegung. Marang Ibu Maria, Malaekat Gabriel ngandharake menawa Ibu Maria bakal nggarbini lan mbabar putra kakung, kang kudu tinengeran asma Yesus. Panjenengane bakal jumemeng nata ing salawase lan kratone tanpa wekasan (Luk 1:33). Apa sing diandharake Injil Mateus, bab para sarjana saka tanah wetanan kang padha nggoleki “nataning bangsa Yahudi” (Mat 2:2) saperlu sujud manembah lan caos pisungsung marang Panjenengane, sangsaya neguhake menawa Sang Kristus iku pancen Nataning alam sawegung.
Injil dina iki, uga ngandharake menawa Sang Kristus piyambak uga ngakoni Panjenengane iki pancen Ratu kang rawuh jumeneng Nata. Marang Pilatus kang ndangu Panjenengane, Gusti Yesus paring wangsulan: “Panjenengan sampun mastani, Kula menika Ratu” (Yoh 18:37). Dadi, paseksen bab Sang Kristus kang jumemeng Nata ora mung asal saka manungsa (para sarjana), nanging usa saka malaikat (Gabriel) lan saka Gusti Yesus piyambak. Malah kepara, uga saka Allah Hyang Rama kaya sing diandharake St. Paulus ana ing serate marang umat ing Filipi, “Panjenengané wis diluhuraké déning Gusti Allah ana ing papan sing dhuwur dhéwé, lan diparingi pangwasa sing ngungkuli sakèhing pangwasa. Supaya sakèhing titah sing ana ing swarga lan ing bumi, apa déné ing sangisoring bumi padha sujud, lan ngakoni yèn Yésus Kristus kuwi Gusti, lan srana mengkono Gusti Allah, Sang Rama, kaluhuraké.” (Flp 2:8-11)
Sang Kristus mono pancen Sang Nata. Nanging Kratone ora asal saka ing donya iki (Yoh 18:36). Tegese, Panjenengane dudu ratu kaya dene pangwasa ing alam donya iki. Panjenengane dudu pangwasa kang karoban bandha lan raja kaya, nanging kang sarwa prasaja. Ora miyos ana ing papan kang sarwa kepenak, nanging ana ing kandhang kewan; ora disareake ana ing peturon sing empuk lan wangi, nanging ana ing pamakanan sing mambu tlethong (Luk 2:7). Panjenegane ora mung ngenak-enak ana ing kraton kang sarwa apik lan kecukupan, nanging malah mider-mider nglari kutha lan desa (Mat 9:35), nganti ora kagungan papan kanggo nyelehake mustakane (Luk 9:58). Dhampare uga dudu dampar keprabon saka emas utawa inten, nanging kayu salib kang tinulisan “Yesus saka Nazaret, Ratune wong Yahudi (Yoh 19:19 – INRI= Iēsus Nazarēnus, Rēx Iūdaeōrum).
Saiki, apa tegese Sang Kristus jumeneng Natating alam sawegung? Ana ing Injil mau diandharake menawa Kraton Dalem Sang Kristus iku ora asal saka ing donya iki (Yoh 8:23). Kraton Dalem iku ora liya ya Kratoning Allah. Lan, amarga Gusti Allah iku kang nitahake lan nguwasani alam sawegung, mula Kraton Dalem ya nganti tekan ing saindhening jagat. Dadi, manawa Sang Kristus jumeneng nata ing Kratoning Allah, iku ateges Panjenengane uga juneneng Nataning alam sawegung.
Minangka Nataning alam sawegung, Sang Kristus rawuh ing donya saperlu asung paseksen bab kasunyatan (Yoh 18:37). Miturut Injil Yohanes, kasunyatan kang dikarsaake Gusti yaiku kasunyatan bab rawuh Dalem Gusti Allah ana ing diri pribadine Sang Kristus saperlu jumeneng nata ana ing tengah-tengah kita. Dadi, Sang Kristus, bebarengan karo Hyang Rama lan Hyang Roh Suci mengku keprabon lan jumenengan Allah ing satengah-tengah kita. Ana ing pribadi Dalem Sang Kristus, Gusti Allah ngratoni, nuntun, njangkung, njamin, lan paring karahayon marang kita kabeh.
Sang Kristus iku Nata kang ambeg welas asih, kaya sing diandharake ana ing waosan kapindho. “Gusti Yesus Kristus iku seksi satuhu, pembajenge sing padha tangi saka ing pati, lan Nataning para nata sadonya. Panjenengane tresna marang aku lan mbirat dosa-dosaku mawa rah Dalem” (Why 1:5). Mula bener, yen dhampar Dalem iku kayu pamenthangan awit ya ing kono, Panjenengane ngurbanake sarira kanggo nglabuhi lan nebus kita.
Mula, wus jamak lan salumprahe, awake dhewe padha muji syukur ingarsa Dalem Allah, awit kita pinaringan Sang Kristus kang banget tresnane marang kita. Bebarengan karo sakehe bangsa, suku lan basa, padha ngabdi Gusti kanthi temen lan setya ing ngarsa Dalem Gusti (Dan 7:14). Ana telung prakara sing kudi kita gatekake supaya kita bisa dadi abdi Dalem Gusti sing becik:
  1. Abdi mono kudu temen lan setyo anggone sowar marang Sang Nata. Tegese, awake dhewe kudu sregep sowan Gusti lumanter sembahyangan, devosi, lan lan luwih-luwih bojana kurban mis suci.
  2. Abdi uga kudu caos bulu bekti glondhong pengareng-areng kanthi gumolonging ati. Tegese awake dhewe rila legawa lan kanthi gumolonging ati padha misungsungake urip kita konjuk ing Gusti kanggo ngabdi Gusti lan ngladeni pepadha, kanthi nindakake timbalan, pakaryan, lan jejibahan kita sak apik-apike. 
  3. Ratu iku nduweni wibawa sabda pandhita ratu, tan kena wola-wali, rata tiyang saknegari. Mula awake dhewe kudu temen anggone ngrungokake lan nindakake Sabda Dalem Gusti.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy