| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu Adven I/C – 2 Desember 2012

Minggu Adven I/C – 2 Desember 2012
Yer 33:14-16; 1Tes 3:12-4:2; Luk 21:25-28.34-36

Hari ini kita memulai masa Adven. Masa Adven merupakan masa penantian penuh harapan dan sukacita akan kedatangan Tuhan dan masa persiapan Natal dengan sikap pertobatan. Jadi, suasana yang kita bangun dalam mempersiapkan kedatangan Tuhan adalah pengharapan, sukacita, dan pertobatan.

Sikap tobat yang hendaknya kita hayati selama masa Adven ini adalah seperti yang ditegaskan Yesus dalam bacaan Injil. “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia”. (Luk 21:34-36) Jadi, ada 2 (dua) sikap pokok yang harus kita hayati, yaitu menjaga diri supaya tidak sarat dengan pesta-pora, kemabukan dan kepentingan-kepentingan duniawi dan berjaga-jaga sambil berdoa.

Pertama, menjaga diri supaya tidak sarat dengan pesta-pora, kemabukan dan kepentingan-kepentingan duniawi. Sebagai orang yang masih hidup di dunia ini, tentu saja kita tidak bisa dan tidak perlu melepaskan diri sama sekali dari kepentingan-kepentingan dan urusan-urusan duniawi. Kita perlu makan, minum, tidur, bekerja cari duit, rekreasi, dan lain-lain. Kita juga membutuhkan barang-barang duniawi untuk mendukung hidup, pekerjaan dan karya pelayanan kita. Kita menggunakan telpon/handphone untuk berkomunikasi. Kita memerlukan sepeda/motor/mobil untuk transpotrasi. Kita menggunakan televisi untuk rekreasi. Kita juga menggunakan komputer/laptop untuk bekerja dan lain-lain. Ada kalanya kita juga perlu mengadakan pesta untuk ulang tahun, syukuran, pernikahan, dan lain-lain.  

Yesus sendiri tidak membenci dan menentang urusan-urusan duniawi dan juga pesta-pesta. Bukankah ia sendiri juga makan dan minum. Ia membayar bea/pajak untuk Bait Allah (Mat 17:27). Bahkan berulang kali, Ia juga hadir dalam pesta, salah satunya pesta nikah di Kana (Yoh 2:1-11). Ketika mengajarkan tentang Kerajaan Allah, Yesus juga menggunakan perumapaan tentang perjamuan (Luk 14:15-24). Yesus tidak membeci barang-barang duniawi. Ia menggunakan kapal/perahu untuk menyeberang danau (Luk 8:22), juga untuk mengajar (Mrk 4:1).

Namun, Ia mengingatkan kita, "Jagalah dirimu, jgn sampai hatimu sarat dg pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi" (Luk 21:34). Penekanannya adalah pada kata SARAT ini. Sarat itu berarti penuh, cenderung berlebihan atau terlalu. Maka, per-ingat-an dari Yesus ini mengajak kita untuk tidak hanya dan tidak terlalu mementingkan dan memburu hal-hal duniawi, entah itu makan dan minum, kerja dan cari duwit, pesta-pesta atau yang lainnya. Menggunakan sarana-sarana seperti telpon/handphone, motor/mobil, televisi, dll tentu saja boleh tetapi jangan berlebihan dan seolah-olah kita tidak bisa lepas dari alat-alat itu. Pesta juga boleh, tapi jangan berlebihan juga, apalagi sampai utang sana utang sini hanya untuk pesta mewah demi gensi dan supaya kelihatan 'wah'. Kerja dan cari duit ya harus kita lakukan sebab kita memang butuh duit untuk makan minum sehari-hari, untuk membayar sekolah/kuliah anak, untuk membayar listrik, arisan, iuran macem-macem, termasuk kolekte. Namun, janganlah kita berlebihan, bekerja terlalu memforsir tubuh dan pikiran kita, apalagi kalau hanya untuk menumpuk harta sebanyak-banyaknya. 

Kedua, berjaga-jaga sambil berdoa. Ini berkaitan erat dengan yang pertama. Di satu sisi, berdoa dengan sungguh-sungguh memerlukan keberanian untuk menarik diri dari kesibukan dan urusan-urusan duniawi. Di sisi lain, doa dan relasi dengan Allah yang intim akan membuat kita lebih berhasil dalam melepaskan diri dari ikatan-ikatan duniawi yang seringkali membelenggu kita. Maka, sungguh pentinglah doa. Itulah makanya, Yesus menekankan “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia”. (Luk 21:36)

Berdasarkan inspirasi bacaan-bacaan hari ini, kiranya kita dapat membuat beberapa niat konkret sebagai wujud pertobatan dan pembaruan diri di masa Adven ini. Pertama, selama masa adven ini, saya akan mengurangi segala macam bentuk kemewahan dan penggunaan barang-barang duniawi. Saya akan mengurangi makan, minum, rokok, jajan, dan penggunaan kendaraan, televisi, handphone, dll. Kedua, mulai sekarang, saya bekerja tidak hanya untuk mendapatkan apalagi menumpuk harta duniawi tetapi untuk mengabdi Tuhan dan melayani sesama sehingga aku tidak mengabaikan hal-hal rohani dan sosial. Ketiga, selama masa Adven ini, aku akan lebih banyak berdoa dan membaca Kitab Suci, baik pribadi maupun bersama dalam keluarga. Aku akan menghidupkan kembali kebiasaan berdoa bersama dalam keluarga, rajin mengikuti kegiatan lingkungan, dan rajin mengikuti Ekaristi (Mingguan, bahkan Harian). Keempat, berdasarkan bacaan kedua, aku berniat untuk semakin mengasihi orang lain (bdk 1Tes 3:12), yang akan aku wujudkan dalam solidaritas Natal dan Aksi natal, baik secara pribadi/keluarga maupun bersama umat lingkunganku.

Selamat memasuki masa Adven. Semoga Adven kali ini sungguh bermakna dan karena berkat Tuhan usaha-usaha pertobatan dan pembaruan diri kita dapat lebih berbuah.

RD. Ag. Agus Widodo

Minggu, 02 Desember 2012 Hari Minggu Adven I (C)

Minggu, 02 Desember 2012
Hari Minggu Adven I (C)

Kami tidak hanya mewartakan kedatangan Kristus yang pertama, tetapi juga kedatangan-Nya yang kedua --- St. Sirilus dari Yerusalem



Antifon Pembuka (Mzm 25:1-3/PS 444)


Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku: Allahku, kepada-Mu aku percaya. Janganlah kiranya aku mendapat malu. Janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku. Ya, semua orang yang menantikan Dikau takkan mendapat malu.


Doa Pagi


Allah Bapa kami yang mahakuasa. Engkaulah pencipta langit dan bumi. Matahari, bulan dan bintang-bintang seluruh alam raya ini adalah karya tangan-Mu. Bukalah kiranya mata hati kami, agar setiap saat dan di mana-mana dapat menyaksikan dan mengagumi karya-Mu, supaya selalu siap sedia dan berjaga sampai kedatangan Putera-Mu Yesus Kristus, Al Masih, Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Yeremia (33:14-16)

  
"Aku akan menumbuhkan Tunas Keadilan bagi Daud."
  
Beginilah firman Tuhan, “Sungguh, waktunya akan datang, bahwa Aku menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda. Pada waktu itu Aku akan menumbuhkan Tunas Keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: “Tuhan keadilan-Kita.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865

Ref. Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10.14)

1. Beritahukan jalan-jalan-Mu kepadaku ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku, bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar, sebab ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati, menurut hukum dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takwa pada-Nya, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1Tes 3:12-4:2)

  
"Semoga Tuhan Allah menguatkan hatimu pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita."
  
Saudara-saudara, semoga Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah, dan berkelimpahan dalam kasih satu sama lain, dan dalam kasih terhadap semua orang seperti kami pun menaruh kasih kepadamu. Semoga Ia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, bersama orang kudus-Nya. Akhirnya, Saudara-saudara, demi Tuhan Yesus kami meminta dan menasihati kamu: Kamu telah mendengar dari kami, bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang sudah kamu turuti. Tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 85:8)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah keselamatan yang dari pada-Mu.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:25-28.34-36)

  
"Penyelamatanmu sudah dekat."
  
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan tampak tanda-tanda pada matahari, pada bulan dan bintang-bintang, dan pada bumi. Bangsa-bangsa di bumi. Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena cemas berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan bergoncangan. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu di mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu sebab penyelamatanmu sudah dekat. Oleh karena itu, jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi, dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjagalah-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
  
Renungan
 

Masa Adven adalah masa menantikan/persiapan menyambut kedatangan Penyelamat Dunia. Persiapan hemat saya merupakan sesuatu yang penting dalam melaksanakan segala sesuatu. Persiapan yang baik merupakan tanda-tanda keberhasilan dan dengan demikian orang yang sungguh mempersiapkan dengan baik pasti akan sukses. Di dalam olahraga apa yang disebut persiapan sebelum bertanding sungguh merupakan kegiatan yang sangat penting, misalnya di Indonesia dikenal dengan nama “Pelatnas”. Jika kita mempersiapkan kegiatan atau acara-acara yang biasa atau duniawia saja begitu baik, maka hendaknya dalam rangka mempersiapkan kedatangan Penyelamat Dunia diusahakan lebih baik, karena yang akan kita sambut kedatangan-Nya adalah Allah, yang dengan segala kerendahan hati rela mendatangi kita dengan menjadi Manusia, seperti kita kecuali dalam hal dosa. Apa yang perlu kita lakukan selama masa Adven, antara lain adalah ‘hidup doa’ sebagaimana disabdakan oleh Yesus di bawah ini.
  
“Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” (Luk 21:36)
 
Orang yang bertugas berjaga-jaga pada umumnya dalam keadaan sehat dan segar-bugar baik secara fisik, social, emosional, psikis maupun spiritual, agar dapat melaksanakan tugas pengutusannya dengan baik. Maka mungkin yang baik diusahakan pertama-tama dan kiranya dengan mudah diusahakan adalah kesehatan dan kebugaran fisik atau tubuh, karena dalam tubuh atau fisik yang sehat dan segar-bugar pada umumnya orang dengan mudah juga mengusahakan kesehatan dan kebugaran lainnya. Agar tubuh atau fisik kita sehat dan segar-bugar hendaknya makan dan minum secara teratur serta yang dikomsumsi jenis makanan dan minuman yang sehat, dan selanjutnya teratur juga dalam bekerja/belajar, istirahat serta olahraga.

Selama masa Adven kiranya juga diselenggarakan pertemuan umat untuk pendalaman iman, maka ketika fisik atau tubuh kita sehat dan segar-bugar, hendaknya sungguh dapat berpartisipasi sepenuhnya dalam kegiatan pendalaman iman di lingkungan-lingkungan umat. Kami percaya telah ada Panitia Khusus di tiap keuskupan atau paroki yang mempersiapkan bahan pendalaman iman, maka jangan disia-siakan apa yang telah dipersiapkan tersebut. Tentu saja selain berpartisipasi dalam kegiatan pendalaman iman secara bersama, hendaknya juga diusahakan pendalaman iman atau hidup doa secara pribadi. “Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” (Luk 21:28), demikian sabda-Nya yang hendaknya kita renungkan dan hayati.

“Mengangkat muka” berarti mengarahkan diri kepada Penyelenggaraan Ilahi atau kehadiran dan karya Tuhan dalam hidup sehari-hari. Dengan kata lain dalam cara hidup dan cara bertindaknya orang senantiasa berorientasi kepada hal-hal spiritual atau rohani, tidak berarti lalu tidak bekerja sebagaimana mestinya, melainkan menghayati aneka tugas pekerjaan dan kewajiban sebagai sarana atau wahana bagi kita untuk semakin membuka diri pada Penyelenggaraan Ilahi, agar dengan demikian kita juga siap sedia menyambut kedatangan-Nya di hari Natal nanti. Selain secara pribadi kami harapkan di dalam keluarga masing-masing setiap hari, dan mungkin tidak mungkin semua anggota keluarga dapat hadir karena tugas dan pekerjaan, hendaknya diselenggarakan doa atau pendalaman iman bersama. Secara pribadi atau bersama kita juga dapat mendoakan orang-orang lain yang harus kita doakan atau minta kita doakan, entah itu saudara, kenalan atau siapapun. Secara khusus kepada mereka yang selama ini menerima sumbangan atau dana dari para donator yang bermurah hati, misalnya para seminaris, kami harapkan juga mendoakan mereka yang telah bermurah hati tersebut.

Memasuki masa Adven selama bulan Desember ini, sebelum hari raya Natal, kita juga diajak untuk mengenangkan hari-hari tertentu, yang hemat saya sangat erat dengan pesta Natal, yaitu ‘Hari Hak Asasi Manusia’ (10 Desember), ‘Hari Kesatuan Nasional’ (13 Desember), ‘Hari Ibu’/ ‘Hari Sosial’ (22 Desember). Maka baiklah di hari-hari tersebut kita juga berpartisipasi untuk merayakannya sekaligus sebagai pendalaman persiapan menyambut kedatangan Penyelamat Dunia. Ingatlah dan sadari bahwa yang kita sambut kedatanganNya adalah Penyelamat Dunia, berarti kita juga dipanggil untuk mengajak saudara-saudari kita yang beragama atau berkeyakinan iman lain berpartisipasi dalam persiapan pesta perdamaian dunia. Selanjutnya marilah kita renungkan sapaan Paulus dibawah ini.

“Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya” (1Tes 3:13).

Sebagai orang beriman atau beragama kita semua diharapkan memiliki ‘hati tak bercacat dan kudus’ alias bersih dari noda dosa sekecil apapun. Ketika baru dilahirkan di dunia ini, keluar dari kandungan atau rahim ibu kita masing-masing, kiranya hati kita masih dalam keadaan bersih, tak bercacat sedikitpun, namun semakin tambah usia dan pengalaman pada umumnya hati kita semakin kotor, penuh dengan aneka cacat, semakin tambah usia dan pengalaman berarti juga semakin bertambah dosa-dosa dan cacat cela pada hati kita. Selama masa adven ini kiranya bagi umat Katolik khususnya ada kesempatan untuk membersihkan hati yang cacat dan kotor, yaitu dengan mengaku dosa secara pribadi, maka kami berharap kesempatan untuk mengaku dosa digunakan sebaik mungkin.

Dalam kesempatan berpartisipasi dalam kegiatan pendalaman iman, kiranya kita memperoleh pencerahan atau penerangan guna membantu mawas diri alias untuk lebih mengenali diri secara lebih benar dan mendalam. Kami percaya jika kita sungguh mawas diri dengan baik dan benar, maka kita pasti akan mengakui diri sebagai pendosa yang dikasihi oleh Tuhan. Pengakuan dan penghayatan diri sebagai yang berdosa yang dikasihi oleh Tuhan hemat saya merupakan kebenaran iman sejati, maka berbahagia, bersyukur dan berterima kasih lah jika anda dapat mengakui dan menghayati diri sebagai yang berdosa yang dikasihi oleh Tuhan, karena hal itu sungguh merupakan rahmat atau anugerah Tuhan, bukan hasil kerja atau keringat kita semata-mata, melainkan terutama sebagai rahmat atau anugerah Tuhan.

"Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda. Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita” (Yer 33:14-16).

Kutipan di atas ini kiranya bagi kita merupakan ajakan bagi kita semua untuk bertobat dari dosa dan cacat cela kita, agar kita menjadi orang yang sungguh bebas merdeka, dan akhirnya juga berani berkata bahwa “Tuhan keadilan kita”. Mengakui dan menghayati Tuhan sebagai yang adil berarti menyadari dan menghayati diri sebagai orang berdosa yang dikasihi dan kemudian juga dipanggil oleh Tuhan untuk meneruskan atau mewartakan keadilan atau kasih pengampunan kepada siapapun dan dimana pun.

Marilah kita semua sungguh mempersiapkan diri dalam menyambut kedatangan Tuhan dan secara konkret kiranya bagi kita semua juga penting untuk menggalang dan memperdalam hidup persaudaraan atau persahabatan sejati antar kita, tanpa pandang bulu, SARA.

“TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya”
(Mzm 25:8-10)

Rm. Ign. Sumarya, SJ - 02 Desember 2012

Sabtu, 01 Desember 2012 Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Biarawan dan Martir Indonesia

Sabtu, 01 Desember 2012
Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Biarawan dan Martir Indonesia

Berbahagialah penjara, yang mengantar para hamba Allah menuju surga --- St Siprianus


Antifon Pembuka


Para kudus bergembira di surga, sebab telah mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, sehingga kini bersukaria selamanya.


Doa Pagi


Bapa yang Mahabaik, hari ini Gereja merayakan peringatan Beato Dionisius dan Redemptus, biarawan dan martir Indonesia. Kami bersyukur karena bumi Indonesia disuburkan oleh darah kedua martir ini. Semoga Gereja Katolik di Indonesia terus berkembang dan pada saatnya Engkau memahkotai mereka dengan rahmat kekudusan sebagai orang kudus (santo) Indonesia. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.


Kata-kata nubuat itu bagaikan sungai air kehidupan, yang memberikan kesegaran bagi setiap orang yang mendengarkan dan mempercayainya dengan sepenuh hati. Kata-kata nubuat itu juga bagaikan daun-daunan obat alternatif, yang berdaya memberi kesembuhan. Kata-kata nubuat adalah 'wajah' Allah, yang adalah sumbernya. Dari kata-kata dikenallah kualitas pribadinya.


Bacaan dari Kitab Wahyu (22:1-7)

  
"Malam takkan ada lagi, sebab Tuhan Allah menerangi mereka."
 
Aku, Yohanes, mendapat penglihatan sebagai berikut: Malaikat Tuhan menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan. Airnya jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba. Di tengah-tengah jalan kota itu yaitu seberang menyeberang sungai itu ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali. Dedaunan pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Maka takkan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan melihat wajah-Nya dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. Malam takkan ada lagi di sana, dan mereka takkan memerlukan lagi cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya. Lalu Ia berkata kepadaku, "Semua perkataan ini tepat dan benar. Tuhan Allahlah yang memberi roh kepada para nabi dan telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Sungguh Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan nubuat kitab ini!"

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. 
 
Mazmur Tanggapan, do = es, 4/4, PS 854.
Ref. Singkirkanlah penghalang sabda-mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 96:1-2.6-7.8-9; R: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian Mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, jangan bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berjaga-jaga dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.

Hati yang keruh dipenuhi oleh macam-macam "kemabukan" duniawi yang membuatnya limbung untuk berdiri di hadapan Kebenaran, yakni Kristus, sang Hakim Tertinggi. Berjaga berarti mencegah, menghindari dari aneka kemabukan tersebut. Berjaga dan berdoa ternyata merupakan cara menyimpan kekuatan batiniah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:34-36)
 
"Berjaga-jagalah agar kalian terluput dari malapeltaka yang akan terjadi."
   
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan kepentingan duniawi, dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba datang jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa, sambil berdoa, agar kalian mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Berjaga dan berdoa merupakan sikap dasar seorang beriman. Sikap ini mencerminkan sebuah sikap aktif dan kreatif dalam hidup sehari-hari. Kita yang biasa aktif mampu menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat bagi sesama. Kita menjadi dewasa dan mampu mempengaruhi hidup bersama agar lebih baik dan berkembang. Sebaliknya, bila malas maka otak dan hati kita akan kosong melompong. Hal ini akan mempermudah kuasa setan masuk dan mengganggu kita.

--- sore ---

Pendarasan Mazmur

Antifon Mazmur: (Mzm 140 (141): 1-9)
Ya Tuhan, semoga doaku membumbung ke hadapan-Mu bagaikan dupa.
Ya Tuhan, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, *
dengarkanlah suaraku, sebab aku berseru kepada-Mu.
Semoga doaku membubung ke hadapan-Mu bagaikan dupa,*
semoga tangan yang kutadahkan Kauterima bagaikan kurban petang. Awasilah mulutku, ya Tuhan,*
dan jagalah pintu bibirku.
Jangan biarkan hatiku condong kepada kejahatan,*
jangan sampai aku berbuat jahat bersama orang berdosa.
Selamanya takkan aku makan semeja dengan orang jahat, *
tak pernah aku menikmati kelezatan mereka.
Biarlah Allah yang adil memukul aku, *
biarlah yang maharahim menyiksa aku.
Selamanya takkan minyak wangi melumasi rambutku untuk berpesta pora;*
tak mungkin! Sebab selamanya doaku menentang kejahatan mereka.
Biarlah pemimpin mereka jatuh ke cengkeraman Allah yang hidup,*
biarlah mereka merasakan betapa manislah keputusan-Nya! Seperti orang dicacah belah dalam neraka,*
demikianpun aku hancur lebur di moncong maut.
Tetapi kepada-Mulah mataku tertuju, ya Allah, Tuhanku, *
kepada-Mulah aku mengungsi, lindungilah hidupku.
Lindungilah aku terhadap jerat yang mereka pasang,*
dan terhadap perangkap orang berdosa.
Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu *
dan sepanjang segala abad. Amin.
Antifon Mazmur:
Ya Tuhan, semoga doaku membubung kehadapan-Mu bagaikan dupa.

Ant.Kidung Filipi:
Tuhan Yesus telah menghampakan diri; sebab itu Allah meninggikan Dia selama-lamanya. Flp 2:5-11
Meskipun berwujud Allah† Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh *
pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.
Ia telah menghampakan diri† dengan mengambil keadaan hamba*
dan menjadi sama dengan manusia.
Ia kelihatan sebagai manusia dan merendahkan diri † karena taat sampai mati,*
sampai mati di salib.
Sebab itu Allah telah meninggikan Dia† dan menganugerahkan kepada-Nya*
nama yang melebihi segala nama.
Agar dalam nama Yesus† bertekuklututlah setiap lutut*
di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.
Agar setiap lidah mengakui, † untuk kemuliaan Allah Bapa;*
Tuhanlah Yesus Kristus.
Ant. Kidung Filipi: Tuhan Yesus telah menghampakan diri; sebab itu Allah meninggikan Dia selama-lamanya

Bacaan dari Kitab Kejadian (3:9-15)

Pada waktu itu TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Kidung Maria (PS 675)

Ant. Kidung Maria: Tuhan akan datang dari jauh, kemegahan-Nya akan memenuhi seluruh bumi.
Jiwaku memuji Tuhan hatikupun bergemar Allah Juru s'lamatku
lihat kerendahanku karena sesungguhnya ‘ku disebut Yang Bahagia
terpujilah kuasa-Nya karya tangan-Nya.
Puji Tuhan mahamulia maha kuasa dan benar kasih setia-Nya kekal
dan kuduslah nama-Nya cinta serta kasih-Nya sampai selama-lamanya adil bagi yang taat pada janji-Nya.
Ant. Kidung Maria: Tuhan akan datang dari jauh, kemegahan-Nya akan memenuhi seluruh bumi.

(dapat dilanjutkan doa rosario, peristiwa gembira)

Doa Injil Kehidupan (Paus Yohanes Paulus II)

Ya Maria, fajar terang dunia, Bunda Kehidupan kepadamu kami percayakan pokok kehidupan kami. Pandanglah dunia ini, o Ibu, Lihatlah sejumlah besar bayi yang terpaksa tidak boleh lahir dari orang miskin yang hidupnya dibuat sulit, dari laki-laki dan perempuan yang menjadi korban kekerasan brutal, dari orang tua dan orang sakit yang dibunuh oleh ketidakpedulian, atau yang keluar dari pergaulan yang tidak bertanggungjawab. Berikanlah kepada semua yang percaya akan Putra-Mu, rahmat dan kekuatan untuk dapat memberitakan kabar gembira kehidupan dengan kejujuran dan kasih pada orang-orang zaman ini. Mohonkanlah rahmat bagi mereka untuk dapat menerima kabar gembira sebagai anugerah yang senantiasa baru yang dirayakan dengan sukacita dan penuh syukur sepanjang hidupnya. Mohonkanlah rahmat keberanian untuk menjadi saksi budaya kehidupan yang teguh dan membangun budaya kebenaran dan cinta bersama semua orang yang berkehendak baik untuk memuji dan memuliakan Allah, Sang Pencipta dan penyayang kehidupan. Amin.

Doa Malam

Allah yang Maharahim, kenikmatan dunia demikian memikat dan menggoda kami. Ampunilah kami yang sepanjang hari ini terlena olehnya. Bantulah kami, semoga tetap gigih berusaha dengan niat penuh memperbaiki diri untuk makin berjaga dan berkanjang dalam doa untuk selama-lamanya. Amin.

RUAH + Vigili bagi semua manusia yang baru lahir
 

Jumat, 30 November 2012 Pesta St. Andreas, Rasul

Jumat, 30 November 2012
Pesta St. Andreas, Rasul

“Setelah Andreas tinggal bersama Yesus dan belajar banyak dari Dia, ia tidak menyimpan harta itu bagi dirinya sendiri” (St Yohanes Krisostomus)


Antifon Pembuka (Mat 4:18-19)


Di tepi Danau Galilea Yesus melihat dua orang bersaudara: Petrus dan Andreas. Ia memanggil mereka, “Mari, ikutlah Aku. Kamu akan Kujadikan nelayan manusia.”


Doa Pagi


Allah yang Mahabaik, kami bersyukur atas iman para rasul yang gigih dalam perjuangan. Mereka sungguh percaya akan kuasa Yesus, Putra-Mu. Semoga iman kami tidak mudah goyah oleh kesulitan dan tantangan di dunia ini. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.


Tidak ada orang yang telah menaruh kepercayaannya kepada Yesus akan dipermalukan. Semua akan diselamatkan dengan cara yang sama, baik Yahudi maupun bangsa-bangsa yang lain. Pasalnya, Allah yang satu itu adalah Tuhan semua orang, dan Dia kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (10:9-18)
  
"Iman timbul dari pendengaran, dan pendengarkan dari firman Allah."
  
Saudara-saudara, jika kamu mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata, “Barangsiapa percaya kepada Dia tidak akan dipermalukan.” Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan semua orang, dan Dia kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika tidak diutus? Seperti ada tertulis, “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik.” Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata, “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?” Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran dari firman Kristus. Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Sungguh, mereka telah mendengarnya! “Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R:5)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:19)
Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.

Pemuridan pertama-tama dan terutama adalah mengikuti Yesus. Namun, pemuridan juga mencakup pengambilan bagian perutusan Yesus, yakni "menjala manusia".

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (4:18-22)
   
"Ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
 
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka itu penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Mereka pun segera meninggalkan jalanya, lalu mengikuti Yesus. Setelah Yesus pergi dari sana, dilihatnya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka, dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Warta keselamatan Allah mesti terus disebarluaskan sampai ke ujung bumi. Warta keselamatan ini ditawarkan kepada semua orang. Tuhan Yesus memilih para rasul untuk ikut ambil bagian dalam misi keselamatan Allah. Mereka brani meninggalkan cara hidup lama. Yesus menawarkan hidup baru dalam kasih dan pelayanan. Berkat Sakramen Baptis, kita masuk dalam persekutuan anak-anak Allah. Kita pun menjadi rasul-rasul Yesus di zaman modern ini. Bagaimana selama ini kita menghayati tugas ini?

Doa Malam

Yesus, Engkau memanggil kami dan banyak orang untuk menjadi pengikut-Mu. Ampunilah kami yang tidak sepenuh hati meninggalkan segalanya seperti rasul-Mu, Santo Andreas. Berkatilah niat dan usaha kami untuk tetap setia menjadi pengikut-Mu. Santo Andreas, doakanlah kami. Amin.

RUAH

Kamis, 29 November 2012 Hari Biasa Pekan XXXIV

Kamis, 29 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXIV

Kecerdikan tidak berguna, apabila ketulusan tidak ada -- St Yohanes Krisostomus

Antifon Pembuka (Why 19:1.2)

Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan ada pada Allah kita, sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya.

Doa Pagi

Ya Tuhan, Allah kami, ampunilah kami manusia yang lemah ini, yang mudah tergoda oleh hal-hal yang jahat. Lindungilah kami, ya Tuhan, agar tidak jatuh dalam dosa sehingga terbelenggu oleh kuasa si jahat. Tuhan, kasihanilah dan selamatkanlah kami sebab Engkaulah harapan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bala surgawi menyanyikan lagi lagu kemenangan lain. Penghakiman Allah dan keadilan-Nya dipuji. Hal ini menjadi bukti bahwa Allah dan keadilan-Nya memerintah dunia dan akan menang dalam masalah-masalah manusia.

Bacaan dari Kitab Wahyu (18:1-2.21-23; 19:1-3.9a)

"Kota Raya Babilon jatuh."

Aku Yohanes, melihat seorang malaikat lain turun dari surga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang karena kemuliaannya. Ia berseru dengan suara nyaring, katanya, "Sudah roboh, sudah robohlah Babel, kota besar itu! Kota itu telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat, dan tempat bersembunyi semua roh najis dan segala burung yang najis yang dibenci." Dan tampaklah seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya, "Demikianlah Babel kota itu akan dicampakkan dengan keras ke bawah, dan takkan diketemukan lagi. Suara para pemain kecapi, para penyanyi, para peniup seruling dan sangkakala, takkan terdengar lagi di dalammu. Tak seorang pun ahli kesenian akan diketemukan lagi padamu. Pun suara kilangan takkan terdengar lagi di dalammu. Cahaya lampu takkan bersinar lagi dan suara pengantin pria dan mempelai wanita takkan kedengaran lagi di dalammu. Sebab para pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi dan oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan." Kemudian aku mendengar seolah-olah ada suara yang nyaring, seperti suara himpunan besar orang banyak di surga, katanya, "Alleluya. Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan ada pada Allah kita, sebab besar dan adillah segala penghakiman-Nya. Sebab Dialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusak bumi dengan percabulannya. Dialah yang telah membalas darah hamba-hamba-Nya kepada pelacur itu." Dan untuk kedua kalinya mereka berkata, "Alleluya! Ya, asap kota Babel naik selama-lamanya." Lalu malaikat itu berkata kepadaku, "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan nikah Anak Domba!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan nikah Anak Domba.
Ayat. (Mzm 100:2.3.5; R:Why 19:9a)
1. Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita.; datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah bahwa Tuhan itu Allah; Dialah yang menjadikan kita. Punya Dialah kita, kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya; kesetiaan-Nya tetap turun-menurun, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 21:28b)
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.

Anak manusia, Allah yang bangkit, yang kepada-Nya penghakiman serta kekuasaan telah diberikan, akan datang dalam kemuliaan Allah. Itulah saat penyelamatan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:20-28)

"Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu." "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Tiap hari kita mengalami aneka peristiwa alam. Tanda-tanda alam ini mempunyai makna yang mendalam. Sebagai orang beriman, kita cukup bijak menyikapi aneka peristiwa ini dalam kerangka karya keselamatan Allah. Melalui aneka peristiwa itu, Allah mau mengatakan sesuatu kepada kita. Allah mempunyai rencana yang indah dalam hidup kita. Sudahkah kita mampu menyikapi tiap peristiwa dengan iman? Jawaban Anda menunjukkan kedewasaan hidup Anda sendiri.

Doa Malam

Tuhan Allah yang hidup, rahmat-Mu senantiasa Kaulimpahkan kepada kami dengan cuma-cuma. Namun, kami sering tidak menyadari, bahkan tidak menghiraukannya. Padahal, tanpa rahmat-Mu kami tidak akan mampu melakukan apa pun, sebaik atau sekecil apa pun. Allah yang berbelas kasih, celikkanlah mata iman kami; pertajam batin kami sehingga kami mampu senantiasa mengagumi karya-Mu dalam hidup kami serta mensyukurinya. Menjelang kami beristirahat dan tidur, kami mohon: ampunilah kami orang yang lemah dan tidak tahu terima kasih ini. Lindungi kami dari segala gangguan sehingga dapat tidur dengan nyenyak dan Kauantar kepada hari baru. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

Rabu, 28 November 2012 Hari Biasa Pekan XXXIV

Rabu, 28 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXIV

Celakalah bagi jiwa yang tidak memiliki Kristus untuk menggarapnya hingga menghasilkan buah-buah roh --- St Makarius

Antifon Pembuka (Why 15:3bc)

Agung dan mengagumkan segala karya-Mu, ya Tuhan Allah Mahakuasa! Adil dan benar segala tindakan-Mu, ya Raja segala bangsa.

Doa Pagi

Tuhan, Allah kami, Engkaulah penguasa akhir zaman. Kami percaya bahwa hidup kami ada dalam kuasa tangan-Mu dan dalam Dikau kami akan terselamatkan. Amin.

Nyanyian Anak Domba mengandung harapan ke depan menyangkut pengakuan universal akan pemerintahan Allah yang merupakan tema terus-menerus ditekankan oleh adegan pujian surgawi. Nyanyian ini merupakan kumpulan kutipan-kutipan Perjanjian Lama (Mzm 111:2; 86:9; 139:14; 145:7; Am 4:13; Yer 10:7; Hos 6:5)

Bacaan dari Kitab Wahyu (15:1-4)
  
"Mereka melagukan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba."
    
Aku, Yohanes, melihat suatu tanda di langit, besar dan ajaib. Tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir. Dengan itu berakhirlah murka Allah. Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur dengan api, dan di tepi lautan kaca itu berdirilah orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Mereka memegang kecapi Allah. Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya, “Besar dan ajaiblah segala karya-Mu ya Tuhan, Allah yang mahakuasa! Adil dan benar segala tindakan-Mu, ya raja segala bangsa! Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab hanya Engkaulah yang kudus; semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyatalah kebenaran segala penghakiman.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Besar dan ajaiblah segala karya-Mu, ya Tuhan, Allah yang mahakuasa!
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.7-8.9)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
3. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak sorai bersama-sama.
4. Biarlah mereka bersorak di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Para pengikut Yesus harus memikul salib dalam perjalanan ke Kalvari, seperti Ia lakukan. Janji bahwa tidak akan ada penderitaan, tampak aneh dalam nubuat mengenai penganiayaan. Ini hanyalah suatu kiasan mengenai perlindungan yang sangat rohani terhadap mereka yang menderita penganiayaan demi Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:12-19)
  
"Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang."
 
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan datang harinya kalian ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kalian akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh; karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Nama "Kristus" artinya yang diurapi Allah. Yesus mengalami penolakan dan penderitaan karena mengenakan nama Kristus. Banyak orang mengecap Yesus Kristus telah menghujat Allah. Jadi, nama Kristus mengandung konsekuensi hidup yang berat. Kita adalah para pengikut Kristus. Konsekuensinya, kita siap mengalami hal yang sama seperti pengalaman Yesus. Bila kita kuat dan setia kepada-Nya, niscaya kita akan mengalami kebahagiaan bersama Kristus.

Doa Malam

Allah Bapa kami, Engkaulah naungan hidup kami. Engkau selalu melindungi kami sampai saat ini. Tambahkanlah iman kami akan kasih-Mu dan jangan biarkan kami berpaling dari pada-Mu, walaupun dunia membenci kami. Engkaulah satu-satunya sandaran dan harapan hidup kami untuk selama-lamanya. Amin.

BELAJAR BERBAKTI DIRI

(Dekrit tentang Pembinaan Imam, 9)

Hendaknya para seminaris diresapi oleh misteri Gereja seperti diuraikan terutama oleh Konsili suci ini sedemikian rupa, sehingga mereka merasa terikat oleh cinta kasih penuh kerendahan hati terhadap Wakil Kristus yang mereka anggap bapa, sekali ditahbiskan imam berpaut pada Uskup mereka sebagai rekan-rekan kerja yang setia, bekerja sama dengan teman-teman seimamat, dan dengan demikian memberi kesaksian akan kesatuan, yang menarik semua orang kepada Kristus. Hendaknya mereka dengan hati yang lapang belajar berperan serta dalam kehidupan Gereja semesta, menurut pesan St. Agustinus, "Sejauh orang mencintai Gereja Kristus, sejauh itu pulalah Roh Kudus diam di hatinya." Hendaklah para seminaris jelas-jelas menyadari bahwa mereka tidak dimaksudkan untuk di kemudian hari berkuasa dan dihormati, melainkan untuk membaktikan diri sepenuhnya dalam pengabdian kepada Allah dan dalam pelayanan pastoral.

Siapa yang memanfaatkan wewenangnya sedemikian rupa, sehingga ia menggoda kepada yang jahat, bersalah karena penyesatan dan bertanggung jawab secara langsung atau tidak langsung atas kejahatan yang ia mungkinkan. "Tidak mungkin tidak ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya" (Luk 17:1). ---- Katekismus Gereja Katolik, 2287


RUAH

Selasa, 27 November 2012 Hari Biasa Pekan XXXIV

Selasa, 27 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXIV

Hendaklah kita sadar, bahwa kita adalah orang asing di dunia ini -- St Agustinus

Antifon Pembuka (Mzm 96:10)

Katakanlah di antara para bangsa, "Tuhan itu Raja!" Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah, Ia akan mengadili para bangsa dalam kebenaran.

Doa Pagi


Tuhan, Penguasa langit dan bumi, bimbinglah kami dengan kasih-Mu. Jangan biarkan kami kedapatan tak layak dan harus dibuang, dilemparkan untuk masuk dalam murka-Mu. Jadikanlah kami tuaian yang layak untuk dituai, sehingga boleh berbahagia bersama malaikat dan para kudus-Mu di surga. Amin.

Menyabit musuh Allah dalam tempat kilangan anggur adalah lazim (lih. Yes 63:1-6). Inilah akibat maut dari suara malaikat ketika ia melepaskan sabitan anggur kemurkaan. Para musuh Allah masuk ke dalam lautan darah yang segar, tingginya sampai ke kekang kuda, dan jauhnya dua ratus mil.


Bacaan dari Kitab Wahyu (14:14-20)
         
"Sudah tiba saatnya untuk menuai sebab tuaian di bumi sudah masak."
  
Aku, Yohanes, melihat, sesungguhnya ada awan putih. Di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di kepalanya dan sebilahsabit tajam di tangannya. Lalu keluarlah seorang malaikat lain dari bait suci. Ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu. "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai, sebab tuaian di bumi sudah masak." Maka Dia yang duduk di atas awan itu mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah. Lalu seorang malaikat lain keluar dari bait suci di surga. Ia pun memegang sebilah sabit tajam. Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah. Ia berkuasa atas api, dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya, "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah pohon anggur di bumi karena buahnya sudah masak." Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Maka buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalirlah darah, tingginya sampai ke kekang kuda, dan jauhnya dua ratus mil.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan datang menghakimi bumi.
Ayat. (Mzm 96:10.11-12.13)
1. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
3. Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Ketakutan dan pengharapan akan membuat orang peka terhadap pesan-pesan palsu dan mesias-mesias palsu. Mereka akan menunjuk pada tanda-tanda seperti (perang, gempa bumi, penyakit, tanda-tanda di langit) untuk menunjukkan bahwa akhir sudah mendekat. Yesus mengingatkan bahwa orang perlu waspada terhadap munculnya nabi-nabi palsu yang menyesatkan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:5-11)
   
"Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain."
             
Ketika itu beberapa orang berbicara tentang bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang persembahan. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain." Lalu murid-murid bertanya, "Guru, bilamanakah hal itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?" Jawab Yesus, "Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku,dan berkata, 'Akulah Dia' dan 'Saatnya sudah dekat.' Janganlah kalian mengikuti mereka. Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera." Kemudian Yesus berkata kepada mereka, "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kita seringkali mengagumi segala sesuatu yang megah dan indah. Penampilan fisik sangat memukau pikiran dan mata kita. Padahal semua penampakan itu tidak selamanya abadi. Segalanya akan cepat memudar dan punah dimakan (perkembangan) zaman. Sebaliknya kualitas hidup rohani akan menentukan nasib hidup kita. Iman yang berkualitas akan menguatkan hidup dan perjuangan kita. Mari kita terus meningkatkan kualitas hidup dan iman kita!

Doa Malam

Yesus, Engkau menghendaki agar kami waspada terhadap godaan dunia yang memikat. Malam ini kami menyerahkan diri kami kepada-Mu. Semoga dalam lindungan-Mu kami dapat aman terjaga, sehingga esok kami mampu melaksanakan tugas dan karya kami sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.
RUAH

Bacaan Harian 26 November - 02 Desember 2012

Bacaan Harian 26 November - 02 Desember 2012

Senin, 26 November: Hari Biasa Pekan XXXIV (H).
Why 14:1-3.4b-5; Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6; Luk 21:1-4.
Hidup yang mengandalkan Tuhan. Mungkin ada kecenderungan, manusia semakin modern dan mandiri di dunia ini semakin sulit untuk bergantung pada Tuhan. Seolah-olah semuanya bisa diselesaikan sendiri. Tapi apa betul? Rasanya tidak. Justru banyak kegalauan muncul karena kita asyik dengan dunia kita sendiri. Kita diingatkan bahwa milik Tuhanlah langit dan bumi. Keutamaan seperti seorang janda miskin yang mempersembahkan seluruh hidupnya perlu kita usahakan juga dalam hidup ini. Semoga Allah dan segala penyelenggaraan-Nya masih memiliki tempat di dalam hidup anda dan saya, sehingga kepada-Nya kita selalu berikan yang terbaik.

Selasa, 27 November: Hari Biasa Pekan XXXIV (H).
Why 14:14-20; Mzm 96:10.11-12.13; Luk 21:5-11.
Waspada terhadap bahaya penyesatan. Bayangan tentang akhir zaman yang diberikan dalam Injil cukup menakutkan dan mengerikan. Segalanya akan memudar, lenyap dan tidak ada yang tinggal tetap. Kalau tidak waspada akan banyak hal yang menyesatkan, hanya seolah-olah bisa menjadi solusi padahal justru mencelakakan. Mari kita mohon rahmat iman agar kita diberi kemampuan untuk discernment (membedakan baik dan buruk) sampai pada kedatangan Tuhan. Hanya Dia-lah tempat kita bersandar meski semua hilang lenyap.

Rabu, 28 November: Hari Biasa Pekan XXXIV (H).
Why 15:1-4; Mzm 98:1.2-3ab.7-8.9; Luk 21:12-19.
Mengikuti jalan Yesus. Ini adalah perkara yang tidak mudah karena menjadi saksi Yesus adalah penggilan kita seumur hidup. Kalau sekadar ikut di jalan yang nyaman, enak, membahagiakan mungkin gampang bagi kita, tapi bagaimana jika sebaliknya? Pilihan bahwa Yesus adalah Juru Selamatku membawa konsekuensi yang tidak main-main. Kita diajak untuk menempuh jalan seperti yang dilalui Tuhan. Juga jalan penderitaan, penolakan, dll. Namun jangan takut karena Dia berjanji, “Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat...”. Niscaya kita akan memperoleh hidup.

Kamis, 29 November: Hari Biasa Pekan XXXIV (H).
Why 18:1-2.21-23; 19:1-3.9a; Mzm 100:2.3.4.5; Luk 21:20-28.
Hidup manusia tidak lepas dari yang namanya tanda-tanda atau simbol. Lampu dan tanda-tanda lalu lintas misalnya. Mereka ada untuk memberikan panduan kepada kita agar selamat. Mungkin tanda-tanda yang diberikan Yesus dalam Injil ketika menyampaikan saat penyelamatan sudah dekat itu cukup menakutkan bagi kita. Namun jangan gentar dan galau karena lewat tanda-tanda itu kita diajak untuk semakin beriman agar kita memperoleh keselamatan saat Anak Manusia datang. “Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat”

Jumat, 30 November: Pesta St. Andreas, Rasul (M).
Rm 10:9-18; Mzm 19:2-3.4-5; Mat 4:18-22.
Kita juga penjala manusia. Warta keselamatan Allah mesti terus disebarluaskan sampai ke ujung bumi. Andreas, saudara Simon Petrus, adalah seorang nelayan. Perjumpaannya dengan Yesus diantar oleh gurunya, Yohanes Pembaptis. Dulu Tuhan Yesus memilih para rasul dan zaman ini Ia memilih kita semua, anda dan saya, untuk meninggalkan cara hidup yang lama. “Mereka pun segera meninggalkan jalanya, lalu mengikuti Yesus”. Mari kita syukuri panggilan ini dan melaksanakan tugas sebagai saksi kasih-Nya dengan sepenuh hati. Mulailah berdamai dengan diri sendiri dan kemudian menjadi berkat di tengah keluarga dan banyak orang.

Sabtu, 01 Desember: Peringatan Wajib B. Dionisius dan Redemptus, Biarawan dan Martir Indonesia (M).
Why 22:1-7; Mzm 95:1-2.3-5.6-7; Luk 21:34-36.
Tuhan pemuas dahaga. Dua orang martir ini pernah singgah di Indonesia dengan membawa benih iman. Tiba di Aceh 25 Oktober 1638 silam dan darahnya tertumpah di bumi nusantara 29 November 1638. Mereka ikut mengusahakan supaya “air kehidupan” mengalir di seluruh bumi Indonesia. Mari kita juga mencari sungai air kehidupan yang,“Airnya jernih bagaikan kristal dan mengalir keluar dari tahta Allah dan tahta Anak Domba” dengan berjaga dan berdoa. Jadi kita tidak perlu khawatir “kehausan” dalam peziarahan hidup ini karena kita “mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi” dari Tuhan. Carilah Dia dan dapatkan kesegaran hidup

Minggu, 02 Desember: Hari Minggu Adven I (U).
Yer 33:14-16; Mzm 25:4-5ab.8-9.10.14; 1Tes 3:12-4:2; Luk 21:25-28.34-36.
Menunggu bagi sebagian banyak orang adalah hal yang paling menyebalkan. Betul? Lain soal jika penantian itu penuh cinta. Orangtua yang menantikan kelahiran si buah hati pasti penuh dengan sukacita. Begitu juga bagi kita, saat menantikan Mesias adalah saat yang penuh cinta. Masa adven adalah masa penantian. Bersiap diri menyosong misteri Allah yang menjelma menjadi manusia. Lagi-lagi kita diajak untuk senantiasa berjaga-jaga dengan tekun berdoa. Menunggu dengan berkualitas. Mari kita siapkan diri kita dengan berdoa, bertobat dan berbagi, sehingga kita layak dan mantap merayakan pesta Natal.

RENUNGAN: RD. Stefanus Tommy Octora

Senin, 26 November 2012 Hari Biasa Pekan XXXIV

Senin, 26 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXIV

Apa yang ditaburkan seseorang, itu akan dituai juga, dan upah seseorang itu sesuai dengan perbuatannya. --- St Leo Agung


Antifon Pembuka (Mzm 24:1-2)

Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.

Doa Pagi

Yesus, Anak domba Allah, yang menebus dosa manusia, ajarlah kami dengan kasih-Mu agar mampu mengikuti-Mu dengan hidup tanpa cela, rela memberikan diri dengan sepenuh keberadaan diri kami. Doa ini kami mohon kepada-Mu, sebab Engkaulah Putra Allah yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Wahyu (14:1-3. 4b-5)
  
"Pada dahi mereka tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya."

Aku, Yohanes, melihat. Sungguh, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang. Pada dahi mereka itu tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya. Lalu aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu bunyinya seperti permainan kecapi. Seratus empat puluh empat ribu orang itu menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk serta tua-tua. Tidak seorang pun dapat mempelajari nyanyian itu selain keseratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi. Merekalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai kurban-kurban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba. Dan di dalam mulut mereka tiada terdapat dusta. Mereka tidak bercela.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Inilah angkatan yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 24:1-2. 3-4ab. 5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:1-4)

"Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti derma."

Di Bait Allah, tatkala mengangkat muka, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Maka Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberikan persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberikan dari kekurangannya, bahkan ia memberikan seluruh nafkahnya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Dulu keperawanan dijunjung tinggi. Sekarang ada tipuan kuat yang menganggap bahwa keperawanan justru memalukan. Anak remaja yang sudah akil balik, tetapi masih tetap perawan, akan bisa ditertawakan. Sungguh menyedihkan. Namun demikian, dalam kemuliaan surgawi, ada keindahan yang dibawa oleh manusia yang mempersembahkan diri secara utuh hanya kepada Tuhan. Mereka dilambangkan sebagai seratus empat puluh ribu orang yang berjalan di Bukit Sion bersama Sang Anak Domba.

Nama Yang Ilahi tertera pada dahi mereka. Persembahan sederhana mereka pun menjadi penuh makna. Sama halnya dengan persembahan janda miskin. Dari antara penyumbang besar, hanya seorang janda miskinlah yang sungguh melibatkan seluruh hidupnya dalam sikap penyerahan kepada Tuhan. Ketika kita sepenuhnya menyerahkan diri kepada Tuhan, Ia pun memiliki ruang bebas untuk membentuk kita semakin menyerupai Dia. Nama-Nya pun semakin nyata terukir dalam tiap tindakan kita.

Doa: Yesus, aku bersyukur pada-Mu karena engkau mendorongku untuk terus mencari Engkau. Kupersembahkan seluruh keterbatasan diriku pada-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy