| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Pertemuan Kedua Adven Keuskupan Agung Semarang 2012: MENGAKUI IMAN

Pertemuan Kedua

MENGAKUI IMAN

Tujuan:

Menyadari kembali pengakuan iman akan Yesus Kristus sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup, sehingga semakin gembira, setia dan kokoh kuat imannya sebagai murid Kristus.

1. Lagu Pembuka

2. Tanda Salib dilanjutkan Doa Pembuka

3. Pengantar

Pada pertemuan Adven pertama minggu yang lalu, kita telah diajak mendalami Yesus Kristus sebagai gambaran Allah Yang Mahabaik, Allah yang hadir dalam segala keterbatasan manusia, dan itulah sumber iman yang kita imani. Allah sebagai yang Emanuel: Allah beserta kita. Kini, pada pertemuan kedua, kita diajak untuk masuk lebih dalam lagi yaitu mengakui Yesus sebagai sumber iman dan sumber hidup kita.

Bagaimana pengalaman kita selama ini? Apakah pengenalan kita akan Yesus membawa kita pada pengakuan yang jujur pada-Nya sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup kita (Yoh 14:6) sebagaimana disabdakan-Nya sendiri. Ataukah kita masih meragukan-Nya?

Semoga pertemuan ini bisa membantu kita untuk semakin tulus mengakui Yesus sebagai Tuhan kita dan sekaligus setia kepada-Nya dalam segala tantangan dan kesulitan kita.

4. Ritus Penyalaan Lilin Korona Adven

Bacaan Mrk 8:27-30

5. Inspirasi dan Permenungan

Pengakuan Petrus akan "ke-mesias-an" Yesus

Membaca Mrk 8:27-30, kita diajak merenungkan kembali mengenai "pengakuan iman" kita. Pengakuan Petrus akan "ke-mesias-an" Yesus menjadi permenungan kita, seberapa pentingkah Kristus dalam hidup kita? Tentu setiap orang memiliki pengalamannya sendiri-sendiri mengenai Yesus. Di antara para murid pun bisa berbeda-beda jawabannya ketika ditanya oleh Yesus tentang siapa Diri-Nya. Masalah pokok di sini sebenarnya bukan berhenti pada jawaban mengenai siapa Yesus tetapi harus sampai pada pengakuan iman. Pengenalan tidak berarti apa-apa tanpa pengakuan. Mengapa para murid dilarang dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Yesus? Jawabannya karena para murid baru sampai pada pengenalan, belum disertai sikap batin yang menggerakkan mereka terhadap pengenalan itu.
renunganpagi.blogspot.com
Kita sebagai orang beriman tidak cukup hanya mengenal Yesus, tetapi harus sampai pada pengakuan Yesus bagi kehidupan kita. Mengakui berarti mengamini, menyatakan ya dan setuju pada yang kita akui. Mengakui berarti melibatkan batin atau hati, tidak hanya pikiran dan akhirnya menggerakkan sikap. Di jalan, kita tahu dan mengakui traffic light menyala "merah", maka kita akan berhenti. Pengakuan membawa sikap. Demikian juga dalam hal iman.

Ada kisah seorang bapak yang mengakui diri sebagai orang katolik, sebagai murid Yesus. Pengakuan itu tidak hanya di bibir tetapi terungkap dalam segala sikapnya. Ia membawa iman kemanapun ia pergi. Ia bertindak sebagai orang beriman dalam segala situasi. Ia juga tidak malu menunjukkan sikap imannya di hadapan orang lain.

Ignasius Jonan adalah seorang Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) yang beragama Katolik. Ia termasuk orang Katolik yang mau menunjukkan militansi imannya dalam kehidupan sehari-hari. Jonan mengawali langkahnya dengan membenahi pelayanan dasar yang ada di PT KAI. Ia mengubah orientasi perusahaan, dari orientasi produk ke orientasi pelanggan. Ia berusaha mengubah bagaimana organisasi ini dapat memenuhi keinginan para pelanggannya. Dalam menghadapi situasi yang tidak mudah itu, ia selalu tiada hentinya menguatkan dirinya dengan doa rosario. Ketika ditanya "Dari mana keberanian itu muncul, bukankah Anda berasal dari keluarga yang serba aman dan nyaman?", ia mengeluarkan Rosario dan medali dengan gambar suci dari kantong bajunya. "Saya selalu membawa ini. Saya kalau berdoa itu: Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu." Jonan mengaku lebih dari sepuluh tahun selalu membawa Rosario dan medali pemberian ayahnya, kemanapun ia pergi. Ketika sedang melakukan perjalanan dengan kereta api, ia selalu menyediakan waktu untuk menggulirkan doa dengan biji-biji Rosarionya. Ketika ditanya mengapa 'berani' melakukan perubahan dan gebrakan yang (mungkin) menuai banyak kritikan, Jonan berkata, "Kalau dikatakan berani, sesungguhnya tidak. Tapi, ya karena saya tidak punya interest pribadi. Saya taat pada aturan yang sudah ada," demikian Jonan, yang juga membawa lembaran doa Novena Tiga Kali Salam Maria dan doa-doa lain di tasnya. Jonan menandaskan, "Kalau saya tidak punya iman, saya mungkin tidak akan berani. Saya ini manusia kok, bukan robot. Kalau ditanya mengapa masih di sini (kereta api, Red), saya tidak tahu. Karena Gusti Allah, saya berada di kereta api. Saya percaya kalau yang Maha Kuasa menghendaki saya di sini, saya tetap di sini". (Wawancara Maria Pertiwi di HIDUPKATOLIK.com)

Sebagai orang beriman, hidupnya menyatu dengan Yesus. Yesus harus menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup kita sehingga apa yang kita lakukan semua itu karena iman kita kepada Yesus. Bila kita tidak tinggal dalam Yesus Kristus, menyatu dan mencintai-Nya dengan sungguh, bisa jadi iman akan Yesus pun hanya menjadi semacam riasan atau baju atau juga bersikap angin-anginan bukan pengakuan yang mendalam. Padahal, iman bukanlah seperti riasan (bisa dihapus dari wajah bila sudah selesai tampil) atau baju yang kita kenakan (bisa kita buang/ganti bila sudah tidak cocok dan tidak layak pakai).
renunganpagi.blogspot.com
6. Refleksi dan Sharing Pengalaman

Dari sharing yang telah terungkap semakin menegaskan bahwa pengakuan iman bukan hanya sebatas pada pengakuan di mulut saja. Pengakuan iman itu melibatkan seluruh hidup kita, baik pikiran, mulut, hati dan juga sikap kita. Ada beberapa point yang bisa kita renungkan kalau kita bicara soal pengakuan iman.

a. Berani dan tidak takut mengakui iman.

Kita berani dan tidak takut mengakui iman kita, baik saat kita sendiri, saat bersama umat seiman maupun saat kita bersama banyak orang lain yang beranekaragam keyakinan. Di tengah pekerjaan atau kehidupan umum, kita tidak takut untuk mengakui iman kita sendiri. Berani berdoa saat makan di restoran atau warung, kita tidak takut mengakui diri katolik di lingkungan pekerjaan; kita tidak menyembunyikan identitas baptis kita di tengah kepentingan umum. Sebaliknya dengan bangga kita akui iman kita, walaupun mungkin risiko terjadi, misalnya risiko disingkirkan, dipersulit, dijauhi atau yang lain. Namun risiko bukanlah penghalang untuk mengakui iman.

b. Mempunyai komitmen

Mengakui iman berarti komitmen. Pengakuan iman tidak untuk sementara waktu tetapi untuk seumur hidup kita. Pengakuan iman juga tidak hanya pada waktu-waktu yang mendukung dan menguntungkan, tetapi dalam waktu yang kadang-kadang menantang dan menempatkan kita pada posisi dilematis. Mengakui iman berarti kita tetap mengakui dan memilih Yesus sebagai yang utama untuk selamanya. sedangkan pilihan lain, ditempatkan sesudahnya atau dipilih sejauh sesuai dengan keyakinan iman itu. Orang yang pengakuan imannya kuat, tidak mudah untuk tergoda oleh apapun. Ia memilih hidup sederhana daripada menjadi kaya tetapi harus mengingkari imannya. Ia tetap memilih hidup sendiri daripada harus menikah dengan meninggalkan iman. Atau ada pula seperti para martir, ia memilih mati daripada harus menyangkal Tuhan.
renunganpagi.blogspot.com
c. Membiarkan hidup dibimbing oleh iman
Mengakui iman berarti membiarkan hidup dibimbing oleh kasih Kristus. Iman bukan sebatas kata-kata, tetapi menjadi gerak hidup yang membarui. Iman nampak dalam kehidupan yang diterangi oleh kehendak Tuhan. Beriman itu sama seperti orang makan durian. Kalau seseorang makan buah durian, maka tanpa orang berkata apapun, sesungguhnya semua orang akan tahu bahwa orang tersebut baru saja makan durian. Mengapa? Karena seluruh tubuhnya mengeluarkan bau durian, seolah-olah durian telah bersatu dengan seluruh tubuh dan darah dari orang itu, dan mempengaruhi aroma tubuhnya. Bagaimana kalau seseorang mengimani Kristus? Seharusnya orang tersebut harus mengeluarkan aroma Kristus, sehingga orang-orang dapat melihat bahwa ada Kristus di dalam diri orang tersebut. Pengakuan itu seharusnya tampak tidak hanya secara "kasat" mata: rohani, melainkan juga ditampakkan dengan yang lahiriah, yaitu melalui penghayatan dan tingkah laku. Maka, mau mengakui, berarti mau menyatakan, mau menampakkan, memperlihatkan dan tentu saja, setia mempertahankan.

d. Perlu terus diperbarui dan disegarkan baik dengan doa, ibadah dan memperdalam Kitab Suci dan ajaran-ajaran iman

Pengakuan iman memang perlu terus diperbarui dan disegarkan baik dengan doa, ibadah dan memperdalam Kitab Suci dan ajaran-ajaran iman. Kita juga perlu memaknai ajakan membarui pengakuan iman kita yang berpangkal dari syahadat para rasul dalam Ekaristi setiap hari Minggu. Bukan tidak mungkin bahwa syahadat iman yang kita doakan hanya menjadi rentetan hafalan yang keluar dari mulut tanpa menyentuh kedalaman relung batin kita. Kalau demikian halnya, patutlah kita perhatikan secara serius apa yang kita doakan itu supaya tidak jatuh menjadi sekedar ucapan tetapi hendaknya menjadi penghayatan. Dengan penghayatan yang sungguh, syahadat iman itu akan menjadi bagian utuh; menjadi milik diri yang menyatu dan kita hidupi dengan gembira dan bangga. Dengan demikian pengakuan itu semakin mendalam dan semakin diperkaya sehingga pengenalan diri kita kepada Kristus pun semakin sempurna.

7. Doa Umat dan Doa Penutup

8. Lagu Penutup




Rabu, 05 Desember 2012 Hari Biasa Pekan I Adven

Rabu, 05 Desember 2012
Hari Biasa Pekan I Adven

Putra Tunggal Allah harus datang kepada manusia untuk mengenakan kodrat manusia, dan dengan apa yang dikenakan menjadi manusia -- St. Agustinus


Antifon Pembuka (bdk. Hab 2:3; 1Kor 4:5)


Tuhan akan datang dan tidak akan terlambat. Ia akan menerangi kita yang tersembunyi dalam kegelapan dan menyatakan diri-Nya kepada segala bangsa.


Doa Pagi


Tuhan Allah semesta alam, Engkaulah yang menghapus air mata dari wajah semua orang. Tumbuhkanlah harapan semua orang yang hari ini mengalami kegelisahan karena berbagai peristiwa dan mampukan mereka membawa damai dari kelimpahan kasih-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Tatapan mata Yesaya ke Gunung Sion menginspirasi nubuat kenabiannya, yakni kedatangan Allah, yang menjanjikan kehidupan yang terjamin, yang menghapus air mata, menghapus aib, bahkan yang mampu meniadakan kematian. Singkatnya, Tuhan benar-benar menjadi sumber kegembiraan. Yesaya mengajari kita untuk mengimani Allah yang seperti itu.
 
Bacaan dari Kitab Yesaya (25:6-10a)
   
"Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang."
  
Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar; suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring endapannya. Di atas gunung itu Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya, dan Ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada hari itu orang akan berkata, “Sesungguhna, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya! Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 3/2, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a. 3b-4. 5. 6; 2/2)
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya; berbahagialah orang yang menyongsong Dia.

Aneka penyembuhan dan mukjizat penggandaan roti hari ini merupakan tanda awal kedatangan Allah yang meraja, Allah yang melampaui segala yang biasa. Allah sungguh menjamin kehidupan kita, jika kita berani mengimani Dia sebagai pemelihara kehidupan kita. Allah adalah pemberi rezeki yang berlimpah. Di dalam Dia, ada "sumber-sumber rezeki" yang tidak kita kenali, asal kita mau tengadah untuk menggerakkan belas kasih hati-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:29-37)
  
"Yesus menyembuhkan banyak orang sakit dan melipatgandakan roti."
 
Pada suatu ketika Yesus menyusuri pantai Danau Galilea, lalu naik sebuah bukit dan duduk di situ. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu, dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus, dan mereka semua disembuhkan-Nya. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.” Para murid menyahut, “Bagaimana mungkin di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” Kata Yesus kepada mereka, “Berapa roti ada padamu?” “Tujuh”, jawab mereka, “dan ada juga beberapa ikan kecil.” Yesus lalu menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu. Ia mengucap syukur, membagi-bagi roti itu dan memberikannya kepada para murid. Lalu para murid membagikannya kepada orang banyak. Mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, tujuh bakul penuh.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Tuhan mengetahui segala kebutuhan hidup kita sehari-hari. Dalam doa pun, kita memohon agar Tuhan mengabulkan kerinduan hati kita sesuai dengan kebutuhan kita, bukan keinginan kita. Hal ini akan melatih kita untuk tetap rendah hati dan menyerahkan semuanya kepada kemurahan hati Tuhan. Memang, Tuhan mengenyangkan kebutuhan jasmani dan rohani. Hidup yang seimbang ini akan menjadikan kita seorang pribadi yang berkenan di hati Tuhan dan sesama.

Doa Malam

Yesus, Engkau tergerak oleh belas kasihan ketika melihat orang banyak mengikuti Engkau. Ampunilah aku jika sepanjang hari ini aku acuh tak acuh terhadap peristiwa di sekitar hidupku yang sebenarnya dapat membantu aku untuk belajar berbelarasa. Sebab Engkau Maha Pengasih dan Penyayang serta panjang sabar, kini dan selama-lamanya. Amin.

Janganlah seorang pun percaya, seakan baginya sudah cukuplah bacaan tanpa pengurapan, permenungan tanpa sikap bakti, penyelidikan tanpa rasa kagum, sikap hati-hati tanpa kegembiraan, ketekunan tanpa kesalehan, pengetahuan tanpa cinta kasih, pemahaman tanpa kerendahan hati, usaha tanpa rahmat ilahi, terang tanpa kebijaksanaan yang diilhami oleh Allah. (St. Bonaventura)


RUAH

Hari Raya - Hari Besar Liturgi Tahun 2013

Hari Raya - Hari Besar Liturgi Tahun 2013:

01 Januari 2013 : Hari Raya SP Maria Bunda Allah
06 Januari 2013: Hari Raya Penampakan Tuhan
13 Januari 2013: Pesta Pembaptisan Tuhan
13 Februari 2013: Rabu Abu, awal Prapaskah
19 Maret 2013: Hari Raya St. Yusuf, Suami SP Maria
24 Maret 2013: Hari Minggu Palma
28 Maret 2013: Sore: Kamis Putih
29 Maret 2013: Jumat Agung
30 Maret 2013: Sabtu Suci, Malam Paskah
31 Maret 2013: Hari Raya Paskah
01-07 April 2013: Oktaf Paskah
08 April 2013: Hari Raya Kabar Sukacita
09 Mei 2013: Hari Raya Kenaikan Tuhan
19 Mei 2013: Hari Raya Pentakosta
26 Mei 2013: Hari Raya Tritunggal Mahakudus
02 Juni 2013: Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus
07 Juni 2013: Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus
24 Juni 2013: Hari Raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis
29 Juni 2013: Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus
(Indonesia: 11 Agustus 2013) 15 Agustus 2013: Hari Raya SP Maria diangkat ke Surga
17 Agustus 2013: Hari Raya Kemerdekaan RI
01 November 2013: Hari Raya Semua Orang Kudus
02 November 2013: Peringatan Arwah Semua Orang Beriman
24 November 2013: Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam
08 Desember 2013: Hari Raya SP Maria dikandung tanpa noda
25 Desember 2013: Hari Raya Natal


- Hari Minggu, menurut tradisi apostolik, adalah hari dirayakannya misteri paskah, maka harus dipertahankan sebagai hari raya wajib primordial di seluruh Gereja. Begitu pula harus dipertahankan sebagai hari-hari wajib: hari Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, Penampakan Tuhan, Kenaikan Tuhan, Tubuh dan Darah Kristus, Santa Perawan Maria Bunda Allah, Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda dan Santa Perawan Maria diangkat ke surga, Santo Yusuf, Rasul Santo Petrus dan Paulus, dan akhirnya hari raya Semua Orang Kudus.

- Namun Konferensi para Uskup dengan persetujuan sebelum- nya dari Takhta Apostolik, dapat menghapus beberapa dari antara hari- hari raya wajib itu atau memindahkan hari raya itu ke hari Minggu.

- Pada hari Minggu dan pada hari raya wajib lain umat beriman berkewajiban untuk ambil bagian dalam Misa; selain itu, hendaknya mereka tidak melakukan pekerjaan dan urusan-urusan yang merintangi ibadat yang harus dipersembahkan kepada Allah atau merintangi kegembiraan hari Tuhan atau istirahat yang dibutuhkan bagi jiwa dan raga. ~ Kitab Hukum Kanonik, 1246-1247

Catatan Khusus:

1. Di Indonesia Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus dan Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga dipindahkan pada hari Minggu terdekat.

2. Hari Raya Kabar Sukacita, tahun 2013 dipindahkan setelah Oktaf Paskah, perhatikan Normae Universales De Anno Liturgico Et De Calendario berikut ini mengenai ranking Hari Raya (misalnya, tidak boleh menggantikan Hari Raya yang lebih “tinggi” atau boleh menggantikan Hari Minggu).
I. Trihari Paska.
II. Natal, Penampakan Tuhan, Kenaikan Tuhan, Pentakosta. Hari Minggu dalam Masa Adven, Prapaskah, Masa Paskah, Rabu Abu, hari dalam Pekan Suci dan dalam oktaf Paskah.
III. Hari raya Tuhan (lihat yang tidak termasuk Hari Raya wajib), hari raya Santa Perawan Maria dan orang kudus (dalam penanggalan umum). Peringatan arwah semua orang beriman.
IV. Hari raya khusus: Pelindung kota, pemberkatan gereja, ulang tahun gereja setempat, pesta nama gereja setempat, pesta nama pelindung tarekat.

3. Minggu Paskah adalah Hari Raya paling utama dalam kehidupan Gereja. Hari itulah Gereja merayakannya dengan sangat meriah, melebihi Hari Raya lainnya, karena pada Minggu Paskah itulah seluruh misteri penebusan manusia direnungkan. Sementara pada Hari Minggu dan Hari Raya lainnya, perayaan Gereja tetap mengarah pada misteri keselamatan Paskah. Oleh karena itu Hari Paskah disebut juga sebagai Hari Raya dari segala Hari Raya (solemnity of solemmities, summa sollemnitas).

Pertemuan Pertama Adven Keuskupan Agung Semarang 2012: YESUS, SUMBER IMAN

Pertemuan Pertama

YESUS, SUMBER IMAN

1. Lagu Pembuka

2.Tanda Salib dilanjutkan Doa Pembuka

3. Pengantar

Tahun ini, tepatnya tanggal 11 Oktober 2012 sampai tahun depan, tanggal 24 Nopember 2013, Bapa Suci Benedictus XVI menetapkan sebagai "Tahun Iman". Banyak pertanyaan dalam benak kita, mengapa Bapa Suci mencanangkan tahun ini sebagai "tahun iman'? Apakah iman umat katolik saat ini sudah mulai luntur? Apakah iman katolik sudah mulai tidak relevan lagi bagi kehidupan ini?

Bapa Suci melalui surat Apostoliknya "Porta Fidei" (Pintu kepada Iman) mengingatkan kembali, bahwa kita yang telah menerima Baptisan, yang telah mengimani Yesus Kristus, diajak kembali menyegarkan iman kita. Siapa Yesus bagi kita? Ajakan itu bukan tanpa alasan. Banyak umat katolik mulai kabur dalam memandang siapa Yesus. Kekaburan itu menyebabkan kekosongan makna dalam beriman. Akibatnya Yesus tidak lagi menjadi pribadi yang penting dalam hidup. Karenanya kesetiaan kepada-Nya juga menjadi semakin lemah. Alasan-alasan yang sederhana, orang bisa meninggalkan Kristus. Banyak contoh dimana demi pekerjaan, karier, jodoh, ekonomi, atau kemudahan hidup, iman akan Kristus ditinggalkan.
renunganpagi.blogspot.com
Melalui pendalaman pertemuan ini, kita diajak untuk mengenal siapa Yesus yang kita nanti-nantikan dalam peristiwa Natal dan yang saat ini menjadi sumber iman kita. Pengenalan ini penting karena akan menentukan sikap kita berikutnya yaitu mengakui-Nya sebagai sumber iman.

4. Ritus Penyalaan Lilin Korona Adven

Luk 2:1-20

5. Inspirasi dan Permenungan

"Emanuel, Allah beserta kita"

Membaca kembali kisah Luk 2:1-20, kita diingatkan pada peristiwa Natal yang selalu kita rayakan. Bacaan itu tidak hanya menjelaskan bagaimana Yesus lahir. Yang utama dari bacaan itu adalah siapa sebenarnya Yesus yang dilahirkan oleh Maria itu. Sebelum peristiwa kelahiran Yesus, Maria sudah mendengar dari kabar Malaikat Gabriel bahwa anak yang dikandungnya adalah Yesus. Dia adalah anak Allah yang mahatinggi, yang akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya. Kalau kita tambahkan dari Injil Matius, Yesus yang dilahirkan Maria itu juga akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Hal itu terjadi karena yang dilahirkan itu tidak lain adalah Imanuel yang berarti Allah menyertai kita (Mat 1:21-23).

Cerita memang tidak berhenti di sana. Kedatangan para gembala semakin melengkapi informasi mengenai siapa Yesus sebenarnya. Seperti mereka dengar dari malaikat Tuhan, Yesus adalah Juru Selamat, Kristus dan Tuhan. Yesus ternyata bukan hanya seorang bayi manusia, yang lemah, miskin dan lahir dalam kesederhanaan. Dia adalah Allah yang menjadi manusia, tinggal di tengah umat-Nya. Walaupun Allah, Ia mau menjadi manusia dan hidup dalam kemiskinan dan kesederhanaan. Ia memilih menjadi Allah beserta kita agar bersama kita bisa masuk dalam persoalan-persoalan kehidupan kita dan menghadapinya dalam ketaatan kepada Bapa. Inilah Yesus yang kita imani dan kita ikuti bersama sebagai orang katolik.
renunganpagi.blogspot.com
Terhadap sikap Allah yang demikian itu, sikap yang depantasnya dibangun adalah sikap syukur seperti yang dilakukan oleh Maria dalam kidung Magnifikat dan juga sikap gembira dan terus memuliakan Allah seperti yang dilakukan oleh para gembala.

Mensyukuri dan memuliakan Allah dalam kehidupan sehari-hari berarti menjadikan Allah itu pribadi yang penting dan berarti dalam kehidupan. Ia tidak akan beralih pandangan, pengakuan apalagi sampai meninggalkan Allah yang diyakini itu hanya karena ambisi terhadap suatu keinginan atau masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupannya. Kiranya kisah hidup seorang bapak di bawah ini bisa menjadi permenungan kita.
renunganpagi.blogspot.com
Pasutri Andreas dan Cicilia sama-sama bekerja dalam bidang profesional. Keluarga mereka terbilang sebagai keluarga katolik harmonis dan mereka dikaruniai 3 anak. Secara ekonomi pun, mereka tidak berkekurangan. Suatu saat, Cicilia melamar di instansi pemerintahan dan diterima. Di instansi tersebut, Cicilia mempunyai posisi yang baik dan karir yang cepat menanjak. Tak berapa lama, ia mendapatkan promosi menjadi kepala dinas dalam instansi tersebut. Namun demikian, promosi itu bersyarat dia harus berpindah agama. Memang awalnya Cicilia merasa cukup berat tetapi karena ambisinya akhirnya dia setuju dengan syarat itu dan Cicilia pun resmi menanggalkan iman katoliknya.
renunganpagi.blogspot.com
Meski istrinya tidak lagi menjadi katolik, Andreas justru tampil sebagai suami dan bapak yang tegar dalam iman katolik. Diakuinya bahwa keputusan istrinya itu sempat menjadikan relasi mereka renggang dan suasana rumah tangga tak harmonis seperti dulu lagi. Walaupun hati remuk redam, Andreas berjuang untuk tetap menjadi panutan yang baik bagi anak-anaknya. Dia tidak mau anak-anaknya meninggalkan iman katolik. Bersama ketiga anaknya, Andreas tetap setia menjadi murid Kristus. Pak Andreas menyadari bahwa dalam hidupnya telah banyak dibantu oleh Tuhan. Saat menderita sakit, ketika dokter sudah tidak berdaya, ia menjadi sembuh karena doa dan iman. Saat anaknya salah dalam pergaulan, mereka kembali juga berkat doa. Bahkan saat dirinya ada kekurangan, Tuhan yang memenuhinya. Tuhan begitu dekat, mengerti keadaannya dan perasaannya. Tidak mungkin ia meninggalkan Tuhan yang begitu baik. Ia bahagia boleh beriman pada Yesus. Kebahagiaan itu melebihi harta, kekayaan dan popularitas.

Ia sudah berusaha membimbing istrinya untuk mensyukuri kebaikan Allah itu, tetapi sementara ini tetap belum berhasil. Dalam beban beratnya karena si istri tetap tidak mau diajak kembali menjadi katolik, Andreas justru semakin rajin merayakan Ekaristi mingguan. Setelah selesai Ekaristi hari Minggu, ia dan anak-anaknya pergi ke gua Maria untuk berdoa mohon pertolongan Bunda Maria. Kini, Andreas dan ketiga anaknya dengan tegar tetap berupaya menjalani hari-hari mereka khususnya dalam menghidupi iman katolik tanpa Cicilia yang telah meninggalkan Yesus demi karirnya.

6. Refleksi dan Sharing Pengalaman

7. Doa Umat dan Doa Penutup

8. Lagu Penutup

Selasa, 04 Desember 2012 Hari Biasa Pekan I Adven

Selasa, 04 Desember 2012
Hari Biasa Pekan I Adven

Putraku Yesus telah memberi kamu kehidupan abadi tepat pada saat Ia dikurbankan di salib -- Our Lady, 4 Desember 1976


Antifon Pembuka (Za 14:5-7)


Tuhan pasti akan datang, diiringi semua orang kudus, bersinarkan cahaya gemilang.


Doa Pagi
   
Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu sebab Engkaulah sumber hidup dan sukacita kami. Kami percaya bahwa Engkau mengutus Putra-Mu ke dunia agar kami selamat. Semoga lewat sabda-Mu hari ini kami semakin diteguhkan agar tetap setia pada Putera-Mu. Tambahkanlah iman kami dan berilah kami kebijaksanaan untuk dapat memahami kehendak-Mu dan buatlah kami juga lemah lembut dan rendah hati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.


Tanda paling menonjol bagi ‘Tunggul Isai’, yakni Yesus Kristus, adalah maraknya kehidupan yang adil, jujur dan damai. Sebab Roh Tuhan dengan aneka karunia yang menjiwai-Nya: Tak sekadar nasihat yang memberikan pengertian, tetapi juga hikmat. Pewartaan Yesaya hari ini sungguh inspiratif untuk menciptakan dunia yang lebih baik.


Bacaan dari Kitab Yesaya (11:1-10)

  
"Ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan."
 
Pada akhir zaman sebuah tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenal dan takut akan Tuhan: ya, kesenangannya ialah takut akan Tuhan. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan dengan kejujuran akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri. Ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang yang tetap terikat pada pinggangnya. Pada waktu itu serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan merumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anak-anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Bayi akan bermain-main dekat liang ular tedung, dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Mu yang kudus. Sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya. Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi para bangsa. Dia akan dicari oleh suku-suku bangsa, dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
Ayat. (Mzm 72:2.7-8.12-13.17; Ul: 7)
1. Ya Allah, kiranya raja mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
3. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia kan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
4. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan pasti datang; Ia datang dengan megah, dan mata para hamba-Nya akan berseri-seri.

Rahasia kehidupan Allah yang luar biasa kerapkali tersembunyi bagi orang-orang yang menganggap diri bijak dan pandai. Tuhan Yesus menempatkan diri sebagai “anak”, maka rahasia yang sama diwariskan oleh Bapa-Nya. Kita diajak untuk bersikap sebagai anak, karena identitas kita memang sebagai anak. Sikap inilah yang membuat kita mampu mendengar dan melihat hal-hal yang tak terduga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:21-24)
  
"Yesus bergembira dalam Roh Kudus."
  
Pada waktu itu bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena seemuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tiada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang oleh Anak diberi anugerah mengenal Bapa.” Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya dan berkata, “Berbahagialah mata yang melihat apa yang kalian lihat. Sebab Aku berkata kepadamu, banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kalian lihat, namun tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, namun tidak mendengarnya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan

Kita seringkali sulit bersyukur, terlebih dalam hal-hal kecil. Kita kurang mampu memaknai setiap peristiwa yang kita alami setiap hari. Padahal pengalaman kita tidak bisa dilepaskan dari campur tangan Allah. Yesus bersyukur kepada Bapa atas berkat-Nya bagi orang-orang kecil. Sebab mereka ini adalah orang-orang yang rendah hati, sederhana dan mudah merasakan karya Tuhan. Bagaimana suasana hati kita? Apakah kita merasa sok pandai, sombong, atau rendah hati?

Doa Malam

Tuhan Yesus, terima kasih atas mata yang boleh aku miliki untuk melihat kebesaran Bapa. Mampukanlah aku untuk tidak hanya melihat dengan mata jasmani melainkan juga dengan mata rohani sehingga aku dapat selalu memuji dan memuliakan Dia dengan pengantaraan-Mu. Amin.
  
RUAH

Senin, 03 Desember 2012 Pesta Santo Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya misi

Senin, 03 Desember 2012
Pesta Santo Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya misi

Saya membawa penyelamatan bagi anak-anak yang banyak sekali jumlahnya, yang menurut peribahasa, tidak dapat membedakan tangan kanan dan tangan kirinya --- St Fransiskus Xaverius


Antifon Pembuka (Mzm 95:3-4)


Ceriterakanlah kemuliaan Tuhan di antara para bangsa dan karya-Nya yang agung di antara segala suku. Sebab Tuhan yang Mahaagung dan sangat terpuji.


Doa Pagi


Ya Yesus hari ini Engkau bersabda, Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Buatlah kami juga sama seperti Santo Fransiskus Xaverius yang tekun dan setia mewartakan kabar gembira tidak hanya melalui kata-kata kami tapi juga melalui setiap tindakan kami. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami. Amin.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (9:16-19.22-23)

  
"Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil."
 
Saudara-saudara, jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil. Seandainya aku melakukan pemberitaan itu atas kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan atas kehendakku sendiri, pemberitaan itu merupakan tugas yang ditanggungkan Allah kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa imbalan, dan bahwa aku tidak menuntut hakku sebagai pemberita Injil. Sesungguhnya aku bukan hamba siapa pun. Meskipun begitu, aku menjadikan diriku hamba semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya sedapat mungkin aku memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian di dalamnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4 PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil.
Ayat. (Mzm 117:1.2; R: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, la = e, 4/4, PS 958
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 28:19-20)
Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-20)
  
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil!"
 
Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada ke sebelas murid, dan berkata kepada mereka, "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekali pun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan


Peristiwa yang kerap kita jumpai di ruang ICU sebuah rumah sakit adalah anggota keluarga atau sahabat-sahabat terdekat berada di sekitar si sakit, yang mendekati saat ajalnya. Selain berdoa, hal yang paling sering dilakukan adalah menanti wasiat atau pesan-pesan terakhir darinya. Pesan terakhir dari seseorang yang akan meninggal dunia atau yang akan pergi jauh dan lama, biasanya akan mendapat perhatian lebih kuat ketimbang kata-katanya setiap hari.

Injil hari ini menampilkan peristiwa para murid berkumpul bersama Yesus menjelang Yesus meninggalkan mereka secara fisik dari dunia ini. Pada saat itu, Yesus memberikan wasiat yang sangat penting, yaitu agar para murid memberitakan Injil ke segala penjuru dunia. Setiap murid Yesus, termasuk kita saat ini, dipanggil untuk menjalankan tugas perutusan ini.

Persoalannya adalah pesan ini bisa ditafsirkan dari dua perspektif: (1) kita diberi tugas untuk membaptis orang agar semakin banyaklah orang yang menjadi pemeluk agama Kristiani; (2) kita diberi tugas untuk mewartakan Injil atau kabar baik kepada siapa pun yang kita jumpai. Kedua perspektif tersebut benar, namun harus kita letakkan pada konteks yang tepat. Kepada orang-orang yang sudah memiliki keterarahan untuk mengenali Yesus, kita bisa menggunakan perspektif yang pertama, untuk mengantar dia pada pembaptisan. Namun, di tengah semangat toleransi hidup beragama yang saling menghargai kebenaran iman masing-masing, pewartaan Injil harus diterjemahkan sebagai usaha untuk member kabar gembira kepada yang sedang sakit, menderita dan miskin, dengan gerakan berbagi tanpa ada motivasi misi agama di balik itu. Yang ada hanyalah misi cinta kasih yang tulus.

Ya Tuhan, ajarilah aku menjadi pengikut-Mu yang berani mewartakan Injil-Mu secara bijaksana. Jadikankan aku perpanjangan tangan-Mu untuk memberi kabar baik kepada siapa pun yang aku jumpai. Biarlah lewat hidupku, semakin banyak orang melihat kebaikan-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Bacaan Harian 03 - 09 Desember 2012

Bacaan Harian 03 - 09 Desember 2012

Senin, 03 Desember: Pesta St. Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung Misi (P).

1Kor 9:16-19.22-23; Mzm 117:1.2; Mrk 16:15-20.


Selasa, 04 Desember: Hari Biasa Pekan I Adven (U).

Yes 11:1-10; Mzm 72:2.7-8.12-13.17; Luk 10:21-24.

Rabu, 05 Desember: Hari Biasa Pekan I Adven (U).

Yes 25:6-10a; Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Mat 15:29-37.

Kamis, 06 Desember: Hari Biasa Pekan I Adven (U).

Yes 26:1-6; Mzm 118:1.8-9.19-21.25-27a; Mat 7:21.24-27.

Jumat, 07 Desember: Peringatan Wajib St. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja (P).

Yes 29:17-24; Mzm 27:1.4.13-14; Mat 9:27-31.


Sabtu, 08 Desember: Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Noda (P).

Kej 3:9-15.20; Mzm 98:1.2-3ab.3bc-4; Ef 1:3-6,11-12; Luk 1:26-38.

Minggu, 09 Desember: Hari Minggu Adven II (U).

Bar 5:1-9; Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6; Flp 1:4-6.8-11; Luk 3:1-6.

Kobus: Minggu, 02 Desember 2012




silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu Adven I/C – 2 Desember 2012

Minggu Adven I/C – 2 Desember 2012
Yer 33:14-16; 1Tes 3:12-4:2; Luk 21:25-28.34-36

Hari ini kita memulai masa Adven. Masa Adven merupakan masa penantian penuh harapan dan sukacita akan kedatangan Tuhan dan masa persiapan Natal dengan sikap pertobatan. Jadi, suasana yang kita bangun dalam mempersiapkan kedatangan Tuhan adalah pengharapan, sukacita, dan pertobatan.

Sikap tobat yang hendaknya kita hayati selama masa Adven ini adalah seperti yang ditegaskan Yesus dalam bacaan Injil. “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia”. (Luk 21:34-36) Jadi, ada 2 (dua) sikap pokok yang harus kita hayati, yaitu menjaga diri supaya tidak sarat dengan pesta-pora, kemabukan dan kepentingan-kepentingan duniawi dan berjaga-jaga sambil berdoa.

Pertama, menjaga diri supaya tidak sarat dengan pesta-pora, kemabukan dan kepentingan-kepentingan duniawi. Sebagai orang yang masih hidup di dunia ini, tentu saja kita tidak bisa dan tidak perlu melepaskan diri sama sekali dari kepentingan-kepentingan dan urusan-urusan duniawi. Kita perlu makan, minum, tidur, bekerja cari duit, rekreasi, dan lain-lain. Kita juga membutuhkan barang-barang duniawi untuk mendukung hidup, pekerjaan dan karya pelayanan kita. Kita menggunakan telpon/handphone untuk berkomunikasi. Kita memerlukan sepeda/motor/mobil untuk transpotrasi. Kita menggunakan televisi untuk rekreasi. Kita juga menggunakan komputer/laptop untuk bekerja dan lain-lain. Ada kalanya kita juga perlu mengadakan pesta untuk ulang tahun, syukuran, pernikahan, dan lain-lain.  

Yesus sendiri tidak membenci dan menentang urusan-urusan duniawi dan juga pesta-pesta. Bukankah ia sendiri juga makan dan minum. Ia membayar bea/pajak untuk Bait Allah (Mat 17:27). Bahkan berulang kali, Ia juga hadir dalam pesta, salah satunya pesta nikah di Kana (Yoh 2:1-11). Ketika mengajarkan tentang Kerajaan Allah, Yesus juga menggunakan perumapaan tentang perjamuan (Luk 14:15-24). Yesus tidak membeci barang-barang duniawi. Ia menggunakan kapal/perahu untuk menyeberang danau (Luk 8:22), juga untuk mengajar (Mrk 4:1).

Namun, Ia mengingatkan kita, "Jagalah dirimu, jgn sampai hatimu sarat dg pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi" (Luk 21:34). Penekanannya adalah pada kata SARAT ini. Sarat itu berarti penuh, cenderung berlebihan atau terlalu. Maka, per-ingat-an dari Yesus ini mengajak kita untuk tidak hanya dan tidak terlalu mementingkan dan memburu hal-hal duniawi, entah itu makan dan minum, kerja dan cari duwit, pesta-pesta atau yang lainnya. Menggunakan sarana-sarana seperti telpon/handphone, motor/mobil, televisi, dll tentu saja boleh tetapi jangan berlebihan dan seolah-olah kita tidak bisa lepas dari alat-alat itu. Pesta juga boleh, tapi jangan berlebihan juga, apalagi sampai utang sana utang sini hanya untuk pesta mewah demi gensi dan supaya kelihatan 'wah'. Kerja dan cari duit ya harus kita lakukan sebab kita memang butuh duit untuk makan minum sehari-hari, untuk membayar sekolah/kuliah anak, untuk membayar listrik, arisan, iuran macem-macem, termasuk kolekte. Namun, janganlah kita berlebihan, bekerja terlalu memforsir tubuh dan pikiran kita, apalagi kalau hanya untuk menumpuk harta sebanyak-banyaknya. 

Kedua, berjaga-jaga sambil berdoa. Ini berkaitan erat dengan yang pertama. Di satu sisi, berdoa dengan sungguh-sungguh memerlukan keberanian untuk menarik diri dari kesibukan dan urusan-urusan duniawi. Di sisi lain, doa dan relasi dengan Allah yang intim akan membuat kita lebih berhasil dalam melepaskan diri dari ikatan-ikatan duniawi yang seringkali membelenggu kita. Maka, sungguh pentinglah doa. Itulah makanya, Yesus menekankan “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia”. (Luk 21:36)

Berdasarkan inspirasi bacaan-bacaan hari ini, kiranya kita dapat membuat beberapa niat konkret sebagai wujud pertobatan dan pembaruan diri di masa Adven ini. Pertama, selama masa adven ini, saya akan mengurangi segala macam bentuk kemewahan dan penggunaan barang-barang duniawi. Saya akan mengurangi makan, minum, rokok, jajan, dan penggunaan kendaraan, televisi, handphone, dll. Kedua, mulai sekarang, saya bekerja tidak hanya untuk mendapatkan apalagi menumpuk harta duniawi tetapi untuk mengabdi Tuhan dan melayani sesama sehingga aku tidak mengabaikan hal-hal rohani dan sosial. Ketiga, selama masa Adven ini, aku akan lebih banyak berdoa dan membaca Kitab Suci, baik pribadi maupun bersama dalam keluarga. Aku akan menghidupkan kembali kebiasaan berdoa bersama dalam keluarga, rajin mengikuti kegiatan lingkungan, dan rajin mengikuti Ekaristi (Mingguan, bahkan Harian). Keempat, berdasarkan bacaan kedua, aku berniat untuk semakin mengasihi orang lain (bdk 1Tes 3:12), yang akan aku wujudkan dalam solidaritas Natal dan Aksi natal, baik secara pribadi/keluarga maupun bersama umat lingkunganku.

Selamat memasuki masa Adven. Semoga Adven kali ini sungguh bermakna dan karena berkat Tuhan usaha-usaha pertobatan dan pembaruan diri kita dapat lebih berbuah.

RD. Ag. Agus Widodo

Minggu, 02 Desember 2012 Hari Minggu Adven I (C)

Minggu, 02 Desember 2012
Hari Minggu Adven I (C)

Kami tidak hanya mewartakan kedatangan Kristus yang pertama, tetapi juga kedatangan-Nya yang kedua --- St. Sirilus dari Yerusalem



Antifon Pembuka (Mzm 25:1-3/PS 444)


Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku: Allahku, kepada-Mu aku percaya. Janganlah kiranya aku mendapat malu. Janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku. Ya, semua orang yang menantikan Dikau takkan mendapat malu.


Doa Pagi


Allah Bapa kami yang mahakuasa. Engkaulah pencipta langit dan bumi. Matahari, bulan dan bintang-bintang seluruh alam raya ini adalah karya tangan-Mu. Bukalah kiranya mata hati kami, agar setiap saat dan di mana-mana dapat menyaksikan dan mengagumi karya-Mu, supaya selalu siap sedia dan berjaga sampai kedatangan Putera-Mu Yesus Kristus, Al Masih, Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Yeremia (33:14-16)

  
"Aku akan menumbuhkan Tunas Keadilan bagi Daud."
  
Beginilah firman Tuhan, “Sungguh, waktunya akan datang, bahwa Aku menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda. Pada waktu itu Aku akan menumbuhkan Tunas Keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: “Tuhan keadilan-Kita.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865

Ref. Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10.14)

1. Beritahukan jalan-jalan-Mu kepadaku ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku, bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar, sebab ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati, menurut hukum dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takwa pada-Nya, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1Tes 3:12-4:2)

  
"Semoga Tuhan Allah menguatkan hatimu pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita."
  
Saudara-saudara, semoga Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah, dan berkelimpahan dalam kasih satu sama lain, dan dalam kasih terhadap semua orang seperti kami pun menaruh kasih kepadamu. Semoga Ia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, bersama orang kudus-Nya. Akhirnya, Saudara-saudara, demi Tuhan Yesus kami meminta dan menasihati kamu: Kamu telah mendengar dari kami, bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang sudah kamu turuti. Tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 85:8)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah keselamatan yang dari pada-Mu.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:25-28.34-36)

  
"Penyelamatanmu sudah dekat."
  
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan tampak tanda-tanda pada matahari, pada bulan dan bintang-bintang, dan pada bumi. Bangsa-bangsa di bumi. Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena cemas berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan bergoncangan. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu di mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu sebab penyelamatanmu sudah dekat. Oleh karena itu, jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi, dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjagalah-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
  
Renungan
 

Masa Adven adalah masa menantikan/persiapan menyambut kedatangan Penyelamat Dunia. Persiapan hemat saya merupakan sesuatu yang penting dalam melaksanakan segala sesuatu. Persiapan yang baik merupakan tanda-tanda keberhasilan dan dengan demikian orang yang sungguh mempersiapkan dengan baik pasti akan sukses. Di dalam olahraga apa yang disebut persiapan sebelum bertanding sungguh merupakan kegiatan yang sangat penting, misalnya di Indonesia dikenal dengan nama “Pelatnas”. Jika kita mempersiapkan kegiatan atau acara-acara yang biasa atau duniawia saja begitu baik, maka hendaknya dalam rangka mempersiapkan kedatangan Penyelamat Dunia diusahakan lebih baik, karena yang akan kita sambut kedatangan-Nya adalah Allah, yang dengan segala kerendahan hati rela mendatangi kita dengan menjadi Manusia, seperti kita kecuali dalam hal dosa. Apa yang perlu kita lakukan selama masa Adven, antara lain adalah ‘hidup doa’ sebagaimana disabdakan oleh Yesus di bawah ini.
  
“Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” (Luk 21:36)
 
Orang yang bertugas berjaga-jaga pada umumnya dalam keadaan sehat dan segar-bugar baik secara fisik, social, emosional, psikis maupun spiritual, agar dapat melaksanakan tugas pengutusannya dengan baik. Maka mungkin yang baik diusahakan pertama-tama dan kiranya dengan mudah diusahakan adalah kesehatan dan kebugaran fisik atau tubuh, karena dalam tubuh atau fisik yang sehat dan segar-bugar pada umumnya orang dengan mudah juga mengusahakan kesehatan dan kebugaran lainnya. Agar tubuh atau fisik kita sehat dan segar-bugar hendaknya makan dan minum secara teratur serta yang dikomsumsi jenis makanan dan minuman yang sehat, dan selanjutnya teratur juga dalam bekerja/belajar, istirahat serta olahraga.

Selama masa Adven kiranya juga diselenggarakan pertemuan umat untuk pendalaman iman, maka ketika fisik atau tubuh kita sehat dan segar-bugar, hendaknya sungguh dapat berpartisipasi sepenuhnya dalam kegiatan pendalaman iman di lingkungan-lingkungan umat. Kami percaya telah ada Panitia Khusus di tiap keuskupan atau paroki yang mempersiapkan bahan pendalaman iman, maka jangan disia-siakan apa yang telah dipersiapkan tersebut. Tentu saja selain berpartisipasi dalam kegiatan pendalaman iman secara bersama, hendaknya juga diusahakan pendalaman iman atau hidup doa secara pribadi. “Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” (Luk 21:28), demikian sabda-Nya yang hendaknya kita renungkan dan hayati.

“Mengangkat muka” berarti mengarahkan diri kepada Penyelenggaraan Ilahi atau kehadiran dan karya Tuhan dalam hidup sehari-hari. Dengan kata lain dalam cara hidup dan cara bertindaknya orang senantiasa berorientasi kepada hal-hal spiritual atau rohani, tidak berarti lalu tidak bekerja sebagaimana mestinya, melainkan menghayati aneka tugas pekerjaan dan kewajiban sebagai sarana atau wahana bagi kita untuk semakin membuka diri pada Penyelenggaraan Ilahi, agar dengan demikian kita juga siap sedia menyambut kedatangan-Nya di hari Natal nanti. Selain secara pribadi kami harapkan di dalam keluarga masing-masing setiap hari, dan mungkin tidak mungkin semua anggota keluarga dapat hadir karena tugas dan pekerjaan, hendaknya diselenggarakan doa atau pendalaman iman bersama. Secara pribadi atau bersama kita juga dapat mendoakan orang-orang lain yang harus kita doakan atau minta kita doakan, entah itu saudara, kenalan atau siapapun. Secara khusus kepada mereka yang selama ini menerima sumbangan atau dana dari para donator yang bermurah hati, misalnya para seminaris, kami harapkan juga mendoakan mereka yang telah bermurah hati tersebut.

Memasuki masa Adven selama bulan Desember ini, sebelum hari raya Natal, kita juga diajak untuk mengenangkan hari-hari tertentu, yang hemat saya sangat erat dengan pesta Natal, yaitu ‘Hari Hak Asasi Manusia’ (10 Desember), ‘Hari Kesatuan Nasional’ (13 Desember), ‘Hari Ibu’/ ‘Hari Sosial’ (22 Desember). Maka baiklah di hari-hari tersebut kita juga berpartisipasi untuk merayakannya sekaligus sebagai pendalaman persiapan menyambut kedatangan Penyelamat Dunia. Ingatlah dan sadari bahwa yang kita sambut kedatanganNya adalah Penyelamat Dunia, berarti kita juga dipanggil untuk mengajak saudara-saudari kita yang beragama atau berkeyakinan iman lain berpartisipasi dalam persiapan pesta perdamaian dunia. Selanjutnya marilah kita renungkan sapaan Paulus dibawah ini.

“Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya” (1Tes 3:13).

Sebagai orang beriman atau beragama kita semua diharapkan memiliki ‘hati tak bercacat dan kudus’ alias bersih dari noda dosa sekecil apapun. Ketika baru dilahirkan di dunia ini, keluar dari kandungan atau rahim ibu kita masing-masing, kiranya hati kita masih dalam keadaan bersih, tak bercacat sedikitpun, namun semakin tambah usia dan pengalaman pada umumnya hati kita semakin kotor, penuh dengan aneka cacat, semakin tambah usia dan pengalaman berarti juga semakin bertambah dosa-dosa dan cacat cela pada hati kita. Selama masa adven ini kiranya bagi umat Katolik khususnya ada kesempatan untuk membersihkan hati yang cacat dan kotor, yaitu dengan mengaku dosa secara pribadi, maka kami berharap kesempatan untuk mengaku dosa digunakan sebaik mungkin.

Dalam kesempatan berpartisipasi dalam kegiatan pendalaman iman, kiranya kita memperoleh pencerahan atau penerangan guna membantu mawas diri alias untuk lebih mengenali diri secara lebih benar dan mendalam. Kami percaya jika kita sungguh mawas diri dengan baik dan benar, maka kita pasti akan mengakui diri sebagai pendosa yang dikasihi oleh Tuhan. Pengakuan dan penghayatan diri sebagai yang berdosa yang dikasihi oleh Tuhan hemat saya merupakan kebenaran iman sejati, maka berbahagia, bersyukur dan berterima kasih lah jika anda dapat mengakui dan menghayati diri sebagai yang berdosa yang dikasihi oleh Tuhan, karena hal itu sungguh merupakan rahmat atau anugerah Tuhan, bukan hasil kerja atau keringat kita semata-mata, melainkan terutama sebagai rahmat atau anugerah Tuhan.

"Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda. Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita” (Yer 33:14-16).

Kutipan di atas ini kiranya bagi kita merupakan ajakan bagi kita semua untuk bertobat dari dosa dan cacat cela kita, agar kita menjadi orang yang sungguh bebas merdeka, dan akhirnya juga berani berkata bahwa “Tuhan keadilan kita”. Mengakui dan menghayati Tuhan sebagai yang adil berarti menyadari dan menghayati diri sebagai orang berdosa yang dikasihi dan kemudian juga dipanggil oleh Tuhan untuk meneruskan atau mewartakan keadilan atau kasih pengampunan kepada siapapun dan dimana pun.

Marilah kita semua sungguh mempersiapkan diri dalam menyambut kedatangan Tuhan dan secara konkret kiranya bagi kita semua juga penting untuk menggalang dan memperdalam hidup persaudaraan atau persahabatan sejati antar kita, tanpa pandang bulu, SARA.

“TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya”
(Mzm 25:8-10)

Rm. Ign. Sumarya, SJ - 02 Desember 2012

Sabtu, 01 Desember 2012 Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Biarawan dan Martir Indonesia

Sabtu, 01 Desember 2012
Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Biarawan dan Martir Indonesia

Berbahagialah penjara, yang mengantar para hamba Allah menuju surga --- St Siprianus


Antifon Pembuka


Para kudus bergembira di surga, sebab telah mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, sehingga kini bersukaria selamanya.


Doa Pagi


Bapa yang Mahabaik, hari ini Gereja merayakan peringatan Beato Dionisius dan Redemptus, biarawan dan martir Indonesia. Kami bersyukur karena bumi Indonesia disuburkan oleh darah kedua martir ini. Semoga Gereja Katolik di Indonesia terus berkembang dan pada saatnya Engkau memahkotai mereka dengan rahmat kekudusan sebagai orang kudus (santo) Indonesia. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.


Kata-kata nubuat itu bagaikan sungai air kehidupan, yang memberikan kesegaran bagi setiap orang yang mendengarkan dan mempercayainya dengan sepenuh hati. Kata-kata nubuat itu juga bagaikan daun-daunan obat alternatif, yang berdaya memberi kesembuhan. Kata-kata nubuat adalah 'wajah' Allah, yang adalah sumbernya. Dari kata-kata dikenallah kualitas pribadinya.


Bacaan dari Kitab Wahyu (22:1-7)

  
"Malam takkan ada lagi, sebab Tuhan Allah menerangi mereka."
 
Aku, Yohanes, mendapat penglihatan sebagai berikut: Malaikat Tuhan menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan. Airnya jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba. Di tengah-tengah jalan kota itu yaitu seberang menyeberang sungai itu ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali. Dedaunan pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Maka takkan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan melihat wajah-Nya dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. Malam takkan ada lagi di sana, dan mereka takkan memerlukan lagi cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya. Lalu Ia berkata kepadaku, "Semua perkataan ini tepat dan benar. Tuhan Allahlah yang memberi roh kepada para nabi dan telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Sungguh Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan nubuat kitab ini!"

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. 
 
Mazmur Tanggapan, do = es, 4/4, PS 854.
Ref. Singkirkanlah penghalang sabda-mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 96:1-2.6-7.8-9; R: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian Mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, jangan bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berjaga-jaga dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.

Hati yang keruh dipenuhi oleh macam-macam "kemabukan" duniawi yang membuatnya limbung untuk berdiri di hadapan Kebenaran, yakni Kristus, sang Hakim Tertinggi. Berjaga berarti mencegah, menghindari dari aneka kemabukan tersebut. Berjaga dan berdoa ternyata merupakan cara menyimpan kekuatan batiniah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:34-36)
 
"Berjaga-jagalah agar kalian terluput dari malapeltaka yang akan terjadi."
   
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan kepentingan duniawi, dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba datang jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa, sambil berdoa, agar kalian mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Berjaga dan berdoa merupakan sikap dasar seorang beriman. Sikap ini mencerminkan sebuah sikap aktif dan kreatif dalam hidup sehari-hari. Kita yang biasa aktif mampu menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat bagi sesama. Kita menjadi dewasa dan mampu mempengaruhi hidup bersama agar lebih baik dan berkembang. Sebaliknya, bila malas maka otak dan hati kita akan kosong melompong. Hal ini akan mempermudah kuasa setan masuk dan mengganggu kita.

--- sore ---

Pendarasan Mazmur

Antifon Mazmur: (Mzm 140 (141): 1-9)
Ya Tuhan, semoga doaku membumbung ke hadapan-Mu bagaikan dupa.
Ya Tuhan, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, *
dengarkanlah suaraku, sebab aku berseru kepada-Mu.
Semoga doaku membubung ke hadapan-Mu bagaikan dupa,*
semoga tangan yang kutadahkan Kauterima bagaikan kurban petang. Awasilah mulutku, ya Tuhan,*
dan jagalah pintu bibirku.
Jangan biarkan hatiku condong kepada kejahatan,*
jangan sampai aku berbuat jahat bersama orang berdosa.
Selamanya takkan aku makan semeja dengan orang jahat, *
tak pernah aku menikmati kelezatan mereka.
Biarlah Allah yang adil memukul aku, *
biarlah yang maharahim menyiksa aku.
Selamanya takkan minyak wangi melumasi rambutku untuk berpesta pora;*
tak mungkin! Sebab selamanya doaku menentang kejahatan mereka.
Biarlah pemimpin mereka jatuh ke cengkeraman Allah yang hidup,*
biarlah mereka merasakan betapa manislah keputusan-Nya! Seperti orang dicacah belah dalam neraka,*
demikianpun aku hancur lebur di moncong maut.
Tetapi kepada-Mulah mataku tertuju, ya Allah, Tuhanku, *
kepada-Mulah aku mengungsi, lindungilah hidupku.
Lindungilah aku terhadap jerat yang mereka pasang,*
dan terhadap perangkap orang berdosa.
Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu *
dan sepanjang segala abad. Amin.
Antifon Mazmur:
Ya Tuhan, semoga doaku membubung kehadapan-Mu bagaikan dupa.

Ant.Kidung Filipi:
Tuhan Yesus telah menghampakan diri; sebab itu Allah meninggikan Dia selama-lamanya. Flp 2:5-11
Meskipun berwujud Allah† Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh *
pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.
Ia telah menghampakan diri† dengan mengambil keadaan hamba*
dan menjadi sama dengan manusia.
Ia kelihatan sebagai manusia dan merendahkan diri † karena taat sampai mati,*
sampai mati di salib.
Sebab itu Allah telah meninggikan Dia† dan menganugerahkan kepada-Nya*
nama yang melebihi segala nama.
Agar dalam nama Yesus† bertekuklututlah setiap lutut*
di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.
Agar setiap lidah mengakui, † untuk kemuliaan Allah Bapa;*
Tuhanlah Yesus Kristus.
Ant. Kidung Filipi: Tuhan Yesus telah menghampakan diri; sebab itu Allah meninggikan Dia selama-lamanya

Bacaan dari Kitab Kejadian (3:9-15)

Pada waktu itu TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Kidung Maria (PS 675)

Ant. Kidung Maria: Tuhan akan datang dari jauh, kemegahan-Nya akan memenuhi seluruh bumi.
Jiwaku memuji Tuhan hatikupun bergemar Allah Juru s'lamatku
lihat kerendahanku karena sesungguhnya ‘ku disebut Yang Bahagia
terpujilah kuasa-Nya karya tangan-Nya.
Puji Tuhan mahamulia maha kuasa dan benar kasih setia-Nya kekal
dan kuduslah nama-Nya cinta serta kasih-Nya sampai selama-lamanya adil bagi yang taat pada janji-Nya.
Ant. Kidung Maria: Tuhan akan datang dari jauh, kemegahan-Nya akan memenuhi seluruh bumi.

(dapat dilanjutkan doa rosario, peristiwa gembira)

Doa Injil Kehidupan (Paus Yohanes Paulus II)

Ya Maria, fajar terang dunia, Bunda Kehidupan kepadamu kami percayakan pokok kehidupan kami. Pandanglah dunia ini, o Ibu, Lihatlah sejumlah besar bayi yang terpaksa tidak boleh lahir dari orang miskin yang hidupnya dibuat sulit, dari laki-laki dan perempuan yang menjadi korban kekerasan brutal, dari orang tua dan orang sakit yang dibunuh oleh ketidakpedulian, atau yang keluar dari pergaulan yang tidak bertanggungjawab. Berikanlah kepada semua yang percaya akan Putra-Mu, rahmat dan kekuatan untuk dapat memberitakan kabar gembira kehidupan dengan kejujuran dan kasih pada orang-orang zaman ini. Mohonkanlah rahmat bagi mereka untuk dapat menerima kabar gembira sebagai anugerah yang senantiasa baru yang dirayakan dengan sukacita dan penuh syukur sepanjang hidupnya. Mohonkanlah rahmat keberanian untuk menjadi saksi budaya kehidupan yang teguh dan membangun budaya kebenaran dan cinta bersama semua orang yang berkehendak baik untuk memuji dan memuliakan Allah, Sang Pencipta dan penyayang kehidupan. Amin.

Doa Malam

Allah yang Maharahim, kenikmatan dunia demikian memikat dan menggoda kami. Ampunilah kami yang sepanjang hari ini terlena olehnya. Bantulah kami, semoga tetap gigih berusaha dengan niat penuh memperbaiki diri untuk makin berjaga dan berkanjang dalam doa untuk selama-lamanya. Amin.

RUAH + Vigili bagi semua manusia yang baru lahir
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy