Selasa, 08 Desember 2015
Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda
Kita harus menerima bahwa Perawan Maria yang suci, yang tentangnya saya
tidak akan mempertanyakan sesuatupun ketika ia kita membicarakan tentang
dosa, demi hormat kita kepada Tuhan; sebab dari Dia kita mengetahui
betapa berlimpahnya rahmat untuk mengalahkan dosa di dalam segala hal
telah diberikan kepadanya, yang telah berjasa untuk mengandung dan
melahirkan Dia yang sudah pasti tidak berdosa (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Yes 61:10)
Aku bersukaria di dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku.
Sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan padaku dan menyelubungi aku
dengan jubah kebenaran, seperti mempelai laki-laki mengenakan perhiasan
kepala.
Gaudens gaudebo in Domino et exsultabit anima mea in Deo meo: quia
induit me vestimentis salutis, et indumento iustitiæ circumdedit me,
quasi sponsam ornatam monilibus suis.
Pengantar
Pada tanggal 8 Desember 1854, Paus Pius IX mengumumkan Dogma Perawan
Maria Dikandung Tanpa Noda (Ineffabilis Deus), yang bunyinya antara lain
sebagai berikut: Dengan inspirasi Roh Kudus, untuk kemuliaan Allah
Tritunggal, untuk penghormatan kepada Bunda Perawan Maria, untuk
meninggikan iman Katolik dan kelanjutan agama Katolik, dengan kuasa dari
Yesus Kristus Tuhan kita, dan Rasul Petrus dan Paulus, dan dengan kuasa
kami sendiri: "Kami menyatakan, mengumumkan dan mendefinisikan bahwa
doktrin yang mengajarkan bahwa Bunda Maria yang terberkati, seketika
pada saat pertama ia terbentuk sebagai janin, oleh rahmat yang istimewa
dan satu-satunya yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Besar, oleh karena
jasa-jasa Kristus Penyelamat manusia, dibebaskan dari semua noda dosa
asal, adalah doktrin yang dinyatakan oleh Tuhan dan karenanya harus
diimani dengan teguh dan terus-menerus oleh semua umat beriman."
Pada Misa hari ini ada Madah Kemuliaan dan Syahadat
Doa Pagi
Ya Allah, dalam diri Perawan Maria yang dikandung tanpa noda, Engkau
telah menyiapkan kediaman yang layak bagi Putra-Mu. Sebagaimana Engkau
telah membeaskan dia dari setiap noda dosa, semoga berkat doanya Engkau
pun memperkenankan kami sampai kepada-Mu dalam keadaan suci murni.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kitab Kejadian (3:9-15.20)
"Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan wanita itu."
Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang,
Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah
engkau?” Ia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman
ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku
bersembunyi.” Lalu Tuhan berfirman, “Siapakah yang memberitahukan
kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon,
yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang
Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu
kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada
perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu,
“Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah Tuhan
Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah
engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan!
Dengan perutmulah engkau akan menjalar, dan debu tanahlah akan kaumakan
seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan
perempuan itu, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan
meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Manusia itu
memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua
yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3bc-4; Ul: lh.1ab)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan
karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan
kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia
telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan
kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah
kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan
bermazmurlah!
Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (1:3-6.11-12)
"Di dalam Kristus, Allah telah memilih kita."
Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang
dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di
surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia
dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam
kasih Ia telah menentukan kita dari semua untuk menjadi anak-anak-Nya
oleh perantaraan Yesus Kristus, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,
supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya
kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya. Aku katakan “di dalam
Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan
Allah, yakni kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu
sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut
kepuusan kehendak-Nya. Dengan demikian kami, yang sebelumnya telah
menaruh harapan pada Kristus, ditentukan-Nya supaya menjadi pujian bagi
kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 1:28, 2/4)
Salam Maria, penuh rahmat; Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota
di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan
dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau
yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar
perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau
beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah
engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak
Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya
takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan
Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”
Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi,
karena aku tidak bersuami?” jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus
akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau;
sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak
Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung
seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam
bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang
mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan;
terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu
meninggalkan dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Dalam ketiga bacaan ini ada dua pokok renungan yang sekiranya boleh kita
renungkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Pertama, dari bacaan Kitab
Kejadia, selama ini kita mengenal kisah jatuhnya manusia pertama ke
dalam dosa adalah karena bujukan iblis dalam rupa ular. Sehingga sampai
sekarang kita tahu bahkan kita analogikan di bawah sadar kita bahwa ular
adalah jelmaan Iblis/setan. Pemahaman semacam ini boleh dan sah saja
kita ketahui. Persoalannya adalah, apakah pada zaman sekarang ini iblis
juga masih berwujud ular? Atau iblis justru berkedok ‘kebaikan-kebaikan’
yang tidak jarang justru menjerumuskan orang yang kurang beriman ke
dalam dosa?
Kedua, bacaan Injil mengisahkan kelahiran Tuhan Yesus,a tau lebih
tepatnya kisah mengenai Maria yang menerima kabar sukacita bahwa ia akan
mengandung. Tentu bagi seorang wanita ini adalah anugerah besar, karena
diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk mengandung. Namun dalam kisah ini,
Maria seorang perawan dikisahkan sedang bertunangan dan tiba-tiba
ditampaki oleh seorang Malaikat yang mengatakan bahwa ia akan
mengandung. Tentu kalau peristiwa ini terjadi pada zaman sekarang akan
lain ceritanya. Beruntungnya adalah, Maria bukan seorang wanita biasa,
secara khusus Tuhan sudah menandai bahwa Maria sejak dalam kandungan
ibunya memang suci, tanpa noda dosa. Dalam beberapa perdebatan mengenai
keperawanan Maria memang hal ini menjadi sangat sensitif dan ramai.
Tetapi tidak perlu khawatir, Gereja melalui otoritas tertingginya sudah
memutuskan sebuah doktrin yang tidak bisa disangkal oleh semua orang
beriman Katolik.
Dua peristiwa ini yaitu mengenai jatuhnya manusia pertama dalam dosa
melalui bujukan Iblis yang berkedok ular dan kisah kabar gembira Maria
mengandung Penyelamat mempunyai korelasi. Kedua kisah ini ingin
menunjukkan, bagaimana Tuhan Allah yang sungguh luar biasa telah
mendesain/merancang segala sesuatunya dengan indah. Ketika Tuhan Allah
tahu bahwa manusia jatuh dalam dosa, Tuhan bisa saja melenyapkan manusia
atau mengampuni secara langsung. Tetapi Tuhan Allah mengambil sebuah
alternatif lain, manusia diberi kesempatan untuk turun ke bumi dan hidup
dengan segala macam tantangannya. Ketika situasi sudah cukup parah,
utusan-utusan Tuhan (yaitu para nabi) sudah tidak digubris lagi oleh
manusia, Tuhan mengutus pribadi kedua, yaitu Sang Putra, yang menjelma
dalam rupa manusia Yesus. Intinya, Tuhan tidak pernah tinggal diam dalam
menarik kembali manusia untuk datang kepada-Nya. Tuhan selalu
menyediakan jalan, selalu memberikan alternatif baru bagi manusia untuk
kembali pada-Nya. (KAN/Inspirasi Batin 2015)
Antifon Komuni (Psalm 87:3; Luke 1:49)
Hal-hal mulia dikatakan tentang engkau, ya Maria, sebab dari padamu telah lahir surya kebenaran, yaitu Kristus, Tuhan kita.
Glorious things are spoken of you, O Mary, for from you arose the sun of justice, Christ our God.
Gloriosa dicta sunt de te, Maria: quia fecit tibi magna qui potens est.
