| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 12 Januari 2016 Hari Biasa Pekan I

Selasa, 12 Januari 2016
Hari Biasa Pekan I

“Setelah kita menerima perintah untuk mencintai Tuhan, kita juga diberi kuasa untuk mencintai” (St. Basilius Agung)


Antifon Pembuka (1Sam 2:1)

Hatiku bersukaria karena Tuhan penyelamatku, Aku bermegah-megah karena Allahku.

Doa Pagi


Allah Bapa Maha Pengasih, berkenanlah memperhatikan kami serta mengutus Roh-Mu mendatangi kami. Semoga kami percaya bahwa Engkau telah bersabda melalui Yesus, Guru kami yang sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Hana datang kepada Tuhan dalam doa dan menyerahkan segala beban hidupnya kepada-Nya. Ia berdoa, semoga Tuhan memberikan kepadanya seorang anak. Tuhan mengabulkan doanya. Anak itu lalu diberi nama Samuel, karena “Aku telah memintanya dari Tuhan”.

   
  Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:9-20)
   
"Tuhan mengabulkan doa Hana, dan ia melahirkan Samuel."
    
Sekali peristiwa setelah keluarga Elkana makan dan minum di rumah Allah di Silo, berdirilah Hana, isteri Elkana, sedang Imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu Bait Suci Tuhan. Dengan pedih hati Hana berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian Hana bernazar, dan berseru, “Tuhan semesta alam, jika Engkau sungguh-sungguh memperhatikan sengsara hamba-Mu ini, dan mengingat kepadaku, dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan untuk seumur hidupnya. Dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.” Hana terus-menerus berdoa di hadapan Tuhan, dan Eli mengamat-amati mulutnya. Oleh karena Hana berdoa dalam hati dan hanya bibirnya saja yang bergerak-gerak, sedangkan suaranya tidak kedengaran, maka Eli menyangka Hana itu mabuk. Eli lalu berkata kepadanya, “Berapa lama lagi engkau berlaku sebagai orang mabuk? Sadarkanlah dirimu dari mabukmu itu.” Tetapi Hana menjawab, “Tidak, Tuanku, aku tidak minum anggur ataupun minuman yang memabukkan. Aku ini seorang wanita yang sangat bersusah hati. Aku sedang mencurahkan isi hatiku di hadapan Tuhan. Janganlah anggap hambamu ini seorang wanita dursila. Karena besarnya cemas dan sakit hatiku, aku berdoa demikian lama.” Maka Elia berkata kepada Hana, “Pergilah dengan selamat, dan semoga Allah Israel memberikan kepadamu apa yang engkau mohon dari pada-Nya.” Maka berkatalah Hana, “Semoga hambamu ini mendapat belas kasih dari padamu.” Maka keluarlah Hana. Ia mau makan, dan mukanya tidak muram lagi. Keesokan harinya Elkana dan seluruh keluarga bangun pagi-pagi. Mereka sujud menyembah di hadapan Tuhan, lalu pulang ke rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, Tuhan ingat kepadanya. Maka setahun kemudian mengandunglah Hana, dan melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu diberinya nama Samuel, sebab katanya, “Aku telah memintanya dari Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Hatiku bersukaria karena Tuhan penyelamatku.
Ayat. (1Sam 2:1.4-5.6-7.8abcd)
1. Hatiku bersukaria karena Tuhan, aku bermegah-megah karena Allahku. Mulutku mencemoohkan musuhku, aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
2. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah, tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
3. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan, Ia berkuasa menurunkan ke alam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat kaya, Ia merendahkan dan meninggikan juga.
4. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia di antara para bangsawan, dan memberi dia kursi kehormatan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Tes 2:13)
Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagaimana sebenarnya, sebagai Sabda Allah.
 
Yesus mengajar dengan penuh wibawa, karena Ia dipenuhi dengan kuasa ilahi. Banyak orang takjub mendengarkan Dia. Roh-roh jahat pun taat kepada-Nya.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:21b-28)
  
"Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa."
   
Pada suatu malam Sabat, Yesus masuk ke dalam rumah ibadat di kota Kapernaum dan mengajar di sana . Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, "Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazareth ? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya, "Diam, keluarlah daripadanya!" Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar daripadanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, "Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya." Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus memiliki keunggulan dalam kebijaksanaan dan pengajaran. Dia mampu melihat persoalan dengan sangat jernih dan memberikan pengajaran dengan sangat mendalam. Lebih dari itu, Dia juga memiliki kuasa yang tidak dimiliki oleh orang lain. Kebijaksanaan dan kuasa inilah yang mewarnai seluruh pewartaan-Nya, sehingga banyak orang takjub dan akhirnya juga mengenali-Nya sebagai Dia yang datang dari Allah.

Doa Malam

Tuhan Yesus, Engkau telah mengusir roh-roh jahat dari orang yang kerasukan setan. Bebaskanlah kami juga dari segala godaan yang mengikat hati kami. Jangan biarkan kami terpisah dari pada-Mu, tetapi kuasailah hati kami agar tetap bersatu dengan-Mu. Amin.


RUAH

Senin, 11 Januari 2016 Hari Biasa Pekan I

Senin, 11 Januari 2016
Hari Biasa Pekan I
 
Bila kamu telah berdosa, bertobatlah, dan Tuhan akan membangkitkanmu, dan memulihkanmu kepada Bunda Gereja. (St. Agustinus)

 
Antifon Pembuka (Mzm 116:12-13)

Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan, segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan dan akan menyerukan nama Tuhan.

Doa Pagi


Allah Bapa sumber kedamaian, smeoga kami dapat bertobat dan memasuki kerajaan-Mu, berkat sabda Yesus, utusan kedamaian. Semoga kami Kauikat dengan perjanjian-Mu karena kedamaian di dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:1-8)
   
  
"Hana sedih karena tidak mempunyai anak."
  
Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim, namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf, seorang Efraim. Orang ini mempunyai dua isteri: yang seorang bernama Hana dan yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana tidak. Orang itu dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk sujud menyembah dan mempersembahkan korban kepada TUHAN semesta alam di Silo. Di sana yang menjadi imam TUHAN ialah kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas. Pada hari Elkana mempersembahkan korban, diberikannyalah kepada Penina, isterinya, dan kepada semua anaknya yang laki-laki dan perempuan masing-masing sebagian. Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu bagian, sebab TUHAN telah menutup kandungannya. Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena TUHAN telah menutup kandungannya. Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan. Lalu Elkana, suaminya, berkata kepadanya: "Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 116:12-13.14.17.18-19)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu dan akan menyerukan nama Tuhan.
3. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya di pelataran rumah Tuhan, di tengah-tengahmu, ya Yerusalem.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)
 
"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."
 
Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia." Mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
 
Kerja, kerja, kerja! Satu kata diulangi tiga kali. Artinya, kata itu sangat penting dan mendesak untuk dilaksanakan. Satu kata tersebut menjadi semangat dalam diri Presiden Jokowi dalam mengawali masa kepemimpinannya.

Semangat kerja juga ditemukan dalam Injil hari ini. Yesus memanggil para murid ketika mereka sedang bekerja, yaitu menjala ikan. Kemudian, Ia memanggil mereka untuk bekerja di tempat yang baru, yaitu di kebun anggur-Nya. Betapa luhur panggilan ini. Yesus memanggil murid-murid-Nya dari masyarakat yang biasa dan tidak terkenal. Namun, Ia mempunyai rencana besar terhadap mereka.

Para murid dipanggil bukan untuk menganggur, melainkan bekerja menjala manusia. Tugas itu tentu lebih berat daripada tugas sebelumnya. Mereka harus berhadapan dengan manusia dengan segala kompleksitasnya dan mengajak mereka agar mengenal Yesus. Inilah tujuan awal Yesus memanggil murid-murid-Nya. Mereka harus menjala banyak orang agar masuk ke dalam kehidupan baru di dalam nama-Nya. Akan tetapi, sebelum mencapai tujuan mulia itu, mereka diminta untuk mengikuti Dia, hidup bersama dengan Dia, melihat dari dekat apa yang dikatakan dan dilakukan-Nya, serta mendengar dan belajar langsung dari Yesus sendiri. Hanya orang yang sungguh-sungguh dekat dengan Yesus dapat menjala orang lain untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Kita semua bekerja keras di dalam hidup sehari-hari untuk bertahan hidup. Selain itu, sebagai pengikut Yesus, kita mempunyai tugas mulia yaitu bekerja di dalam dan demi Dia. Kecenderungan banyak orang adalah bekerja hanya demi pemenuhan kebutuhan jasmani. Memang hal itu sudah baik. Namun, sebagai murid Yesus, hal itu tidak cukup. Kita diminta melakukan sesuatu yang lebih yaitu mewartakan Yesus melalui pekerjaan kita setiap hari. Bagaimana konkretnya? Misalnya: bersikap jujur, ikhlas, penuh kasih dalam melakukan pekerjaan dan pelayanan harian. Pewartaan kita kepada orang lain, bukan dengan banyak berbicara tetapi banyak berbuat kebaikan, sehingga orang lain tergerak untuk meneladaninya.

Hari ini, kita dipanggil untuk bekerja bukan hanya demi pemenuhan kebutuhan jasmani, tetapi juga bekerja untuk Yesus, melalui pekerjaan dan panggilan kita masing-masing. (Fr. Damian, O.Carm/Cafe Rohani 2016)

Antifon Komuni (Mrk 1:15)

Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Minggu, 10 Januari 2016 Pesta Pembaptisan Tuhan

Minggu, 10 Januari 2016
Pesta Pembaptisan Tuhan

Pembaptisan yang diperintahkan oleh Yesus sebagaimana yang Gereja dengan setia dan tidak hentinya lakukan hingga saat ini adalah sungguh berbeda dari pembaptisan oleh Yohanes Pembaptis. Pembaptisan yang dilakukan oleh Gereja membebaskan manusia dari dosa asal dan mengampuni dosa-dosanya, menyelamatkan ia dari perbudakan yang jahat dan merupakan tanda kelahiran kembali dalam Roh Kudus; Pembaptisan yang dilakukan oleh Gereja memberikan kepada manusia kehidupan yang baru yaitu partisipasi dalam kehidupan Allah Bapa yang diberikan oleh Putra Tunggal-Nya yang menjadi manusia, wafat dan bangkit kembali. (Paus Yohanes Paulus II, 12 Januari 1997)


Antifon Pembuka (lih. Mat 3:16-17)

Setelah Yesus dibaptis, langit terbuka, dan seperti burung merpati Roh Allah turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak-Ku terkasih, Aku berkenan kepada-Nya."

After the Lord was baptized, the heavens were opened, and the Spirit descended upon him like a dove, and the voice of the Father thundered: This is my beloved Son, with whom I am well pleased.

Dilexisti iustitiam, et odisti iniquitatem: propterea unxit te Deus, Deus tuus, oleo laetitia prae consortibus tuis.

Doa Pembuka


Ya Allah, Putra Tunggal-Mu telah tampak sebagai manusia yang rapuh. Kami mengenal Dia sebagai manusia yang secara kelihatan menjadi sesama kami. Semoga kami diperbarui dari dalam agar kami layak menjadi serupa dengan Dia, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-5.9-11)
   
  
"Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya."
    
Beginilah firman Tuhan, “Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya.” Ada suara yang berseru-seru, “Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit harus diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berlekuk-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama. Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.” Dan terdengarlah suatu suara, “Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, “Lihat, itu Allahmu! Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya, dan menghimpunnya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 104:1b-2.3-4.24-25.27-28.29-30)
1. Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol. Engkau membentangkan langit laksana tenda.
2. Engkau mendirikan bangsal-bangsal megah di atas air; awan-awan Kaujadikan kendaraan dengan bersayapkan langit! Engkau melayang-layang; Angin Kaujadikan suruhan, dan api menyala Kaujadikan pelayan.
3. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu. Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya, di situ bergerak binatang-binatang kecil dan besar, tidak terbilang banyaknya.
4. Semuanya menantikan Engkau, untuk mendapatkan makanan pada waktunya. Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.
5. Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka kebingungan, apabila Engkau mengambil Roh-Mu, matilah mereka dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim Roh-Mu, mereka tercipta kembali, dan Engkau membaharui muka bumi.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:11-14; 3:4-7)
  
"Kita diselamatkan berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus."
     
Saudara terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua orang. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar, dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. Tetapi ketika kerahiman dan kasih Allah, Penyelamat kita, telah nyata kepada manusia, kita diselamatkan oleh Allah. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Penyelamat kita. Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6)
Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi; dengarkanlah Dia!"

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (3:15-16. 21-22)
     
"Ketika Yesus berdoa, setelah Ia dibaptis, terbukalah langit."
  
Ketika Yohanes tampil di Sungai Yordan, banyak orang menanti-nanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hati tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias. Karena itu Yohanes berkata kepada semua orang itu, “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripada aku masih akan datang, dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Ketika orang banyak itu semuanya telah dibaptis, dan ketika Yesus sedang berdoa, setelah Ia juga dibaptis, terbukalah langit, dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit, “Engkaulah Anak yang Kukasihi. Kepada-Mulah Aku berkenan.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Hari ini Gereja merayakan Pesta Pembaptisan Tuhan. Peristiwa Pembaptisan Tuhan menjadi awal penampilan dan tugas perutusan Yesus di depan umum. Yesus dibaptis di Sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis ketika ia membaptis banyak orang. Banyak orang bertanya kepada Yohanes Pembaptis, apakah ia adalah Mesias, Juruselamat yang sangat dinantikan bangsa Israel untuk membebaskan bangsa Israel? Mereka bertanya karena Yohanes membaptis banyak orang. Yohanes Pembaptis menjelaskan bahwa ia membaptis dengan air (Luk 3:16). Ini berarti baptisan Yohanes adalah baptisan tanda pertobatan untuk mempersiapkan kehadiran Mesias yang dinantikan.

Setelah orang banyak dibaptis, Yesus pun ikut dibaptis. Walaupun tidak membutuhkan pertobatan, Yesus ikut serta dalam pembaptisan Yohanes Pembaptis. Ia sungguh hadir dan terlibat dalam peristiwa hidup manusia. Ia hadir sambil membawa pembaruan. Pada saat Yesus dibaptis dan sedang berdoa, turunlah Roh Kudus dalam rupa merpati dan suara Bapa terdengar, “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan” (ay. 22)

Peristiwa Pembaptisan Tuhan menjadi peristiwa pewahyuan, penampakan tentang siapakah Yesus. Dia adalah Mesias yang dinantikan. Roh Kudus sendiri yang hadir dan mengurapi-Nya. Roh Kudus yang merupakan kuasa dari Allah akan selalu menyertai karya-Nya. Roh Kudus ini yang membuat nubuat para nabi tentang Mesias tergenapi dalam Yesus. Roh Kudus ini juga yang dihembuskan kepada Gereja yang diutus melanjutkan tugas perutusan Yesus. Roh Kudus membuat para Rasul yang biasa-biasa saja mempunyai kuasa dan keberanian untuk memberi kesaksian. Suara Bapa dari surga juga menunjukkan bahwa Yesus adalah Putra yang dikasihi-Nya. Kepada-Nya Ia berkenan.

Dalam peristiwa Yesus menampakkan kemuliaan-Nya, Bapa pun bersuara supaya para murid mendengarkan-Nya. Yesus yang dibaptis oleh Yohanes Pembaptis adalah Mesias yang dijanjikan oleh Bapa dan dirindukan oleh segenap umat manusia untuk menyelamatkan, membimbing segala bangsa menuju ke hidup yang kekal (lih. Yes 40:11).

Peristiwa Pembaptisan Tuhan bisa membantu kita melihat makna pembaptisan. Dengan dibaptis, kita memperoleh kasih karunia yang luar biasa. Pembaptisan kita merupakan peristiwa penyelamatan (lih. Tit 3:5-7). Yesus, Sang Mesias yang dinantikan telah membebaskan kita dari kejahatan, kejahilan dan keinginan-keinginan duniawi. Melalui Pembaptisan, Ia telah menguduskan kita dan membebaskan kita dari kuasa dosa asal. Dengan dianugerahi Roh Kudus, Ia akan membimbing dan mendidik kita agar bisa hidup bijaksana, adil, beribadah di dunia sampai ke hidup yang kekal.

Saudara-saudara, kita dipanggil untuk tetap menghidupi rahmat pembaptisan dengan terus mendengarkan, mengikuti Yesus serta menghayati hidup Ilahi yang telah dicurahkan dalam diri kita. [Rm. Kusdiantoro, O.Carm.]

Antifon Komuni (Yoh 1:32,34)

Lihatlah Dia yang dikatakan Yohanes: Aku telah melihat Dia, dan aku memberi kesaksian bahwa Dia inilah Putra Allah.

Behold the One of whom John said: I have seen and testified that this is the Son of God.

Sabtu, 09 Januari 2016 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Sabtu, 09 Januari 2016
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
 
“Sewaktu Yesus lahir sebagai manusia, Maria, ibu-Nya, menerima Dia dalam pangkuannya” (St. Maksimus dari Turin)

 
Antifon Pembuka (Gal 4:4-5)

Allah telah mengutus Putra-Nya, yang dilahirkan oleh seorang wanita, agar kita diangkat menjadi anak-anak Allah.

God sent his Son, born of a woman, so that we might receive adoption as children.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahabaik, gembiralah hati kami, karena Engkau sudi hidup beserta kami dalam diri Yesus Mesias. Semoga kami selalu menaati Sabda-Nya dan meneladan cinta kasih-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Tuhan akan mengabulkan doa-doa kita. Hal itu akan terjadi bila kita meminta sesuatu kepada-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Kita diundang untuk menyerahkan segala sesuatu sesuai dengan rancangan cinta-Nya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:14-21)
   
   
"Allah mengabulkan doa kita."
  
Saudara-saudaraku terkasih, inilah sebabnya kita berani menghadap Allah, yaitu karena Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita tahu juga bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya. Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah; maka Allah akan memberikan hidup kepadanya, yaitu kepada dia yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut itu. Ada dosa yang mendatangkan maut, dan tentang ini, tidak kukatakan bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut. Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindungi orang itu, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang, dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan kehidupan yang kekal. Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5.6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 4:16)
Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang.
 
Yohanes Pembaptis menyadari siapakah dirinya dan apa tugasnya. Dia hanyalah mempersiapkan jalan bagi Yesus, Sang Mesias. Yesus harus makin besar, sedangkan dia, sang perintis jalan Tuhan harus makin kecil.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:22-30)
  
"Sahabat mempelai bersukacita mendengar suara mempelai."
   
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-muid-Nya pergi ke tanah Yudea, dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanes pun membaptis di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. Maka timbullah perselisihan di antara murid-muid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya, “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang Sungai Yordan, dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga, dan semua orang pergi kepada-Nya.” Jawab Yohanes, “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari surga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai, yang berdiri dekat dia dan mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
 
Yohanes memberi teladan kerendahan hati. Dia mengakui kehadiran Yesus, tidak merasa tersaingi, tetapi justru meneguhkan identitas Yesus yang sesungguhnya. Yohanes benar-benar tunduk kepada kehendak Allah dan tidak terjebak pada keunggulan pribadinya. Bagi Yohanes sangat jelas, tugas kehadirannya berbeda dengan Yesus. Walaupun sama-sama memiliki keunggulan hidup rohani dan kepemimpinan, tetapi dengan rendah hati Yohanes tetap tunduk kepada kehendak Allah. Sikap seperti ini patut untuk kita serap dan kita terapkan dalam kehidupan kita sehingga tidak memunculkan perpecahan dalam tubuh Gereja, tetapi justru persatuan dan kekuatan demi perwujudan kehendak Allah.

Antifon Komuni (Yoh 1:16)

Dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia.

From his fullness we have all received, grace upon grace.

Doa Malam

Puji syukur bagi-Mu, ya Bapa, atas Sakramen Baptis yang telah kami terima, sehingga kami boleh menjadi anak-anak-Mu. Semoga berkat rahmat-Mu, kami makin mampu menyerupai Putra-Mu yang lembut dan rendah hati. Amin.


RUAH

Jumat, 08 Januari 2016 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Jumat, 08 Januari 2016
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
 
“Tuhan menyembuhkan semua penyakitmu. Maka, jangan takut, semua sakit penyakitmu akan disembuhkan….Engkau hanya harus mengijinkan Dia untuk menyembuhkanmu dan engkau tidak boleh menolak tangan-Nya” (St. Agustinus, Exposition on Psalm 102, 5; PL 36, 1319-1320).
 

Antifon Pembuka (Mzm 112:4)

Bagi orang tulus hari telah terbit cahaya dalam kegelapan, yaitu Tuhan yang maharahim, penyayang yang adil.

A light has risen in the darkness for the upright of heart; the Lord is generous, merciful and just.

Doa Pagi


Allah Bapa sumber cinta kasih, kami bergembira dan bersukaria, karena Engkau sudi mengunjungi umat-Mu dalam diri Yesus Kristus, Sang Mesias. Kami mohon, agar dapat setia pada sabda-Nya dan menghayati cinta kasih-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:5-13)
     
  
"Kesaksian tentang Anak Allah."
  
Saudara-saudara terkasih, tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air, dan darah dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Allah menjadi pendusta karena orang itu tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Dia, ia tidak memiliki hidup. Semuanya ini kutuliskan kepada kamu supaya kamu, yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah! Pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20; R: 12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel . Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:23)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:12-16)
  
"Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta."
   
Sekali peristiwa Yesus berada di sebuah kota. Ada di situ seorang yang penuh kusta. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah si kusta dan memohon, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Maka Yesus mengulurkan tangan-Nya menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. Yesus melarang orang itu memberitahukan hal ini kepada siapa pun juga dan Ia berkata, "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa sebagai bukti bagi mereka." Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar, dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Yesus mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan.
 
Renungan
 
Pada zaman Yesus belum ada pengobatan untuk orang sakit kusta seperti sekarang ini. Oleh karena itu, orang kusta harus hidup di luar kampung supaya tidak menulari orang lain. Nasib mereka sungguh menyedihkan. Injil menceritakan bagaimana seorang penyakit kusta datang kepada Yesus dan memohon penyembuhan atas penyakitnya (Luk 5:12). Orang kusta itu merendahkan dirinya, dengan datang berlutut di hadapan Yesus. Tergerak oleh belas kasihan, Yesus menjamahnya dan menyembuhkan mereka. Padahal, menurut peraturan orang Yahudi waktu itu, kalau seseorang menjamah orang kusta, dia menjadi tidak bersih, menjadi haram. Namun, belas kasihan-Nya jauh lebih besar daripada semuanya itu dan Ia mau menolong serta menyembuhkan orang yang menderita itu. Melalui bacaan hari ini, kita diajak untuk memberanikan diri datang bersimpuh di hadapan Tuhan. Di hadirat Tuhan kita serahkan diri kita yang penuh dengan kusta, agar disembuhkan dan disucikan. Kita adalah najis di hadapan Tuhan. Biarlah Tuhan mentahirkan kita. sufficit tibi gratia mea

Antifon Komuni (1Yoh 4:9)

Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita: Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

By this the love of God was revealed to us: God sent his Only Begotten Son into the world, so that we might have life through him.

Doa Malam

Allah Bapa sumber segala harapan, curahkanlah Roh Putra-Mu kepada kami, penuhilah hati kami dengan pengharapan, yang selalu menyemangati hidup-Nya. Semoga damai-Mu menaungi bumi dan menjadi sumber kebahagiaan bagi semua orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Kamis, 07 Januari 2016 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Kamis, 07 Januari 2016
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

“Karena Yesus menjadi manusia, Ia memiliki seluruh kodrat kita di dalam diri-Nya” (St. Sirilus dari Aleksandria)


Antifon Pembuka (Bdk. Yoh 1:1)

Sejak awal mula Sabda itu Allah dan Ia berkenan dilahirkan sebagai Penebus dunia.

In the beginning and before all ages, the Word was God and he humbled himself to be born the Savior of the world.


Doa Pagi


Allah Bapa Maha Penyayang, ajarilah kami menaruh cinta kasih, meluhurkan nama-Mu dan melaksanakan kehendak-Mu, agar dengan demikian menjadi murid Yesus yang pantas. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:19-5:4)
   
  
"Barangsiapa mengasihi Allah, Ia harus juga mengasihi saudaranya."
  
Saudara-saudaraku terkasih, kita harus mengasihi Allah, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata, “Aku mengasihi Allah,” tetapi membenci saudaranya, ia adalah seorang pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang ia lihat, tidak mungkin ia mengasihi Allah yang tidak ia lihat. Dan inilah perintah yang kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. Setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita meuruti perintah-perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: yakni iman kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 72:1-2.14.15bc.17)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
2. Ia akan menebus nyawa mereka dari penindasan dan kekerasan; darah mereka mahal di matanya. Kiranya ia didoakan senantiasa, dan diberkati sepanjang hari.
3. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 4:18)
Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:14-22a)
  
"Pada hari ini digenapilah Kitab Suci."
   
Sesudah dicobai Iblis di padang gurun, dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Selama di situ Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ, dan semua orang memuji Dia. Lalu Ia datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan. Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab Nabi Yesaya, dan setelah membukanya, Ia menemukan nas di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan oang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. Kemudian Yesus menutup kitab itu, mengembalikannya kepada pejabat, lalu Ia duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Yesus mulai mengajar mereka, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya!” Semua orang itu membenarkan Dia, dan mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Telah satu bulan kita memasuki Tahun Yubileum Kerahiman Ilahi, sejak dibuka oleh Paus Fransiskus pada tanggal 8 Desember yang lalu. Kesempatan bagi seluruh Gereja untuk mengalami dan menampakkan kasih karunia Allah yang sedemikian hebat bagi kita, karena wajah Kerahiman Bapa tampak bagi kita.

Wajah kerahiman dan belas kasih Allah ditunjukkan kepada kita dari sabda Yesus yang mengajak kita bertobat dan mengarahkan diri pada hadirnya Kerajaan Allah. Bahkan banyak orang datang dari pelbagai tempat untuk disembuhkan dan dikuatkan.

Wajah kerahiman dan belas kasih Allah sekarang ini perlu kita tampakkan dalam perhatian nyata bagi para pengungsi dan perantau, bagi para migran yang tidak mendapat kesempatan untuk hidup tenang karena aneka keterbatasan yang dimiliki. Ini lingkup yang luas. Hal yang sederhana dapat kita berikan kepada para buruh atau pedagang keliling yang harus meninggalkan daerahnya untuk waktu tertentu satu hingga tiga bulan, kemudian kembali ke tempat asalnya. Bahkan juga para pekerja kantor yang cukup sibuk dalam pekerjaan harian, hingga tidak sempat lapor kepada pengurus lingkungan bahwa dirinya berdomisili di suatu tempat tertentu. Ketika mereka akan mengurus surat keterangan asal usul, bisa jadi ketua lingkungan yang ditinggalkan selama tiga bulan bahkan Pastor Paroki tidak mau lagi memberi surat keterangan. Ada maksud tertentu untuk ‘mendidik’ tertib administrasi serta menjalin komunikasi yang hangat. Namun ketidakmengertian serta ribetnya pekerjaan kantor bisa menjadi hambatan untuk tujuan yang baik itu. Disinilah, wajah kerahiman Tuhan yang berbelas kasih dapat ditampilkan dengan sikap yang lebih ramah serta memberikan alternatif bagi keperluan administratif ini. (FXS/Inspirasi Batin 2016)
  
Antifon Komuni (Yoh 3:16)

Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

God so loved the world that he gave his Only Begotten Son, so that all who believe in him may not perish, but may have eternal life.

Rabu, 06 Januari 2016 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Rabu, 06 Januari 2016
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

“Allah telah mendirikan Gereja seperti pelabuhan di tepi laut, agar kamu dapat berlindung dari pusaran kekhawatiran dan menemukan kedamaian dan ketenangan” – St. Yohanes Krisostomus

 
Antifon Pembuka (Yes 9:2)

Rakyat yang berjalan dalam kegelapan melihat cahaya terang benderang. Suatu cahaya menerangi mereka, yang tinggal di daerah naungan maut.

A people who walked in darkness has seen a great light; for those dwelling in a land of deep gloom, a light has shone.


Doa Pagi

Allah Bapa sumber kedamaian, jauhkanlah kiranya rasa takut dari hati kami, dan tanamkanlah sikap kesediaan menaruh cinta kasih kepada sesama, sehingga kami dapat memasuki kedamaian. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:11-18)
  
"Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita."
    
Saudara-saudariku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yakni kalau kita mempunyai keberanian yang penuh iman pada hari penghakiman, karena, sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan, sebab ketakutan mengandung hukuman, dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 72:1-2.10.12-13; R:11)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, segala bangsa menjadi hambanya!
3. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Kristus, yang diwartakan kepada para bangsa! Terpujilah Engkau, Kristus, yang diimani oleh seluruh dunia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:45-52)
  
"Para murid melihat Yesus berjalan di atas air."
  
Sesudah memberi makan lima ribu orang, Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu, dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida. Sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah berpisah dari mereka, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam, perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika melihat betapa payahnya para murid mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Yesus datang kepada mereka berjalan di atas air, dan Ia hendak melewati mereka. Ketika melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat-Nya dan sangat terkejut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Yesus naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Laut dalam Kitab Suci adalah lambang dari kekuatan akan kekacauan dan kejahatan. Perahu lambang Gereja. Jadi, peristiwa itu mengisahkan Gereja yang sedang menghadapi bahaya. Menurut keyakinan orang Israel pun, laut atau danau merupakan tempat kekuatan jahat yang selalu mengancam manusia. Karena itu para murid berteriak ketakutan: "Itu hantu!", saat Yesus berjjalan di atas air. Yesus menenangkan mereka dengan mewahyukan diri-Nya: "Aku ini, jangan takut!" Petrus belum yakin sehingga meminta Yesus bersabda agar ia dapat berjalan di atas air dan mendapatkan-Nya. Petrus pun berjalan di atas air. Namun ketika angin bertiup, takutlah ia dan mulai tenggelam. Itu tanda bahwa imannya belum mantap sehingga ia memohon pertolongan dari-Nya. Ia mengulurkan tangan-Nya sebagai tanda bahwa Yesus siap menolong manusia. Ternyata gelombang dahsyat itu takluk pada Sabda Yesus. Dalam peristiwa di danau, Yesus menunjukkan bahwa Dia mempunyai kuasa dan wibawa atas semua ciptaan, juga atas kuasa-kuasa alam. Para murid diundang untuk bertumbuh dalam iman dan menyerahkan hidup mereka pada kuasa Yesus. Kata-kata Yesus, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" menjadi pedoman hidup mereka. Serahkan semuanya kepada Yesus dan tetap percaya kepada-Nya sebab kita mengenal-Nya sebagai Tuhan dan Gembala yang baik, yang tidak akan pernah meninggalkan kita. (NVL)

Doa Malam

Allah Bapa yang kuasa dan kekal, asal Engkau mendampingi kami, kami takkan merasa takut. Kami mohon, lindungilah istirahat kami malam ini sehingga kami dapat beraktivitas pada esok hari. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy