| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 23 Januari 2017 Hari Biasa Pekan III

Senin, 23 Januari 2017
Hari Biasa Pekan III
 
“Pusaka Suci” (Bdk. 1 Tim 6:20; 2 Tim 1:12-14) iman [depositum fidei] yang tercantum di dalam Tradisi Suci dan di dalam Kitab Suci dipercayakan oleh para Rasul kepada seluruh Gereja. “Dengan berpegang teguh padanya seluruh Umat Suci bersatu dengan para Gembala mereka dan tetap bertekun dalam ajaran para Rasul dan persekutuan, dalam pemecahan roti dan doa-doa (lih. Kis 2:42 Yn). Dengan demikian dalam mempertahankan, melaksanakan, dan mengakui iman yang diturunkan itu timbullah kerukunan yang khas antara para Uskup dan kaum beriman” (DV 10). (Katekismus Gereja Katolik, 84)
   

Antifon Pembuka (Mzm 98:1)

Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya agung. Tangan-Nya mengerjakan keselamatan, dan lengan-Nya merebut kemenangan.
      
Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahamulia, tunjukkanlah kepada kami jalan Putra-Mu, yang telah mengalami pedih pahit dan sakitnya penderitaan dan kini menjadi pengantara kami di hadapan-Mu, yaitu Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Kristus sebagai Pengantara perjanjian baru, mengorbankan diri-Nya hanya satu kali untuk menanggung dosa banyak orang. Dia akan menyatakan diri sekali lagi untuk menganugerahkan keselamatan bagi setiap orang yang menantikan Dia.
 
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:15.24-28)
  
"Darah Kristus akan menyucikan hati nurani kita."
  
Saudara-saudara, Kristus adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah dipanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama. Kristus telah masuk ke dalam tempat kudus bukan yang buatan tangan manusia, yang hanya merupakan gambaran dari tempat kudus yang sejati, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita. Ia pun tidak berulang-ulang masuk untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana imam agung setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus mempersembahkan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab kalau demikian, Kristus harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang ternyata, pada zaman akhir ini, Ia hanya satu kali saja menyatakan diri, untuk menghapuskan dosa lewat kurban-Nya. Manusia ditetapkan Allah untuk mati hanya satu kali, dan sesudah itu dihakimi. Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Atau: Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib.
Ayat (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4.5-6; Ul: 1a)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa, Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil. 
      
Ahli-ahli Taurat menganggap Yesus kerasukan Beelzebul dan mengusir setan dengan kuasa setan. Dengan anggapan demikian, mereka telah menghujat Roh Kudus. Prasangka dan keegoisan adalah wujud cara kerja roh jahat. Roh ini menghambat Roh Kudus bekerja.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:22-30)
  
"Kesudahan setan telah tiba."
   
Pada suatu hari datanglah ahli-ahli Taurat dari Yerusalem dan berkata tentang Yesus, "Ia kerasukan Beelzebul!" Ada juga yang berkata, "Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan." Maka Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan, "Bagaimana Iblis dapat menusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri, kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, malahan sudah tamatlah riwayatnya! Camkanlah, tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat, untuk merampas harta bendanya, kecuali kalau ia mengikat lebih dahulu orang kuat itu. Lalu barulah ia dapat merampok rumah itu. Aku berkata kepadamu: Sungguh, semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seseorang menghujat Roh Kudus, ia tidak akan mendapat ampun untuk selama-lamanya, sebab dosa yang dilakukannya adalah dosa yang kekal." Yesus berkata demikian karena mereka bilang bahwa Ia kerasukan roh jahat.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
  
Renungan

   
Yesus menunjukkan bahwa kodrat Iblis atau setan adalah keterpecahan dan pemberontakan. Sebaliknya, kodrat Alllah adalah menyatukan manusia dalam satu kali korban diri-Nya untuk menghapus dosa mereka. Maka hujatan para ahli Taurat kepada Yesus adalah serangan dan fitnah menyesatkan terhadap kodrat Roh Kudus. Yesus tidak ingin manusia terperangkap dalam dosa yang kekal. Apakah saya mudah memfitnah orang lain karena kebencian?
    
Antifon Komuni (Ibr 9:28)

Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang.
 
RUAH

Minggu, 22 Januari 2017 Hari Minggu Biasa III

Minggu, 22 Januari 2017
Hari Minggu Biasa III
 
“Setiap hari kita mesti mohon kepada Yesus supaya tidak menolak air hidup. Dia akan memberikan kepada kita dalam Ekaristi Kudus" (Beato Titus Brandsma)

  
Antifon Pembuka (Mzm 96:1.6)

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, bernyanyilah bagi Tuhan, hai segenap bumi. Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya.

O sing a new song to the Lord; sing to the Lord, all the earth. In his presence are majesty and splendor, strength and honor in his holy place. 
        
Doa Pagi


Allah Yang Mahakuasa dan kekal, bimbinglah tingkah laku kami sesuai dengan kehendak-Mu. Semoga dalam nama Putra-Mu terkasih kami mampu menghasilkan banyak karya yang baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

Bacaan dari Kitab Yesaya (8:23b-9:3)
 
"Di wilayah bangsa-bangsa lain orang telah melihat terang yang besar."
 
Kalau dahulu Tuhan merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Tuhan akan memuliakan jalan ke laut itu, yakni daerah seberang Sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain. Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; terang telah bersinar atas mereka yang diam di negeri kekelaman. Engkau, ya Tuhan, telah banyak menimbulkan sorak-sorai dan sukacita yang besar. Mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti orang bersukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorai di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekan bangsa itu dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14; Ul: 1a)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapa aku harus takut. Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar.
2. Satu hal telah ku minta kepada Tuhan, satu inilah yang ku-ingini; diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1:10-13.17)
 
"Semoga kamu seia sekata, dan jangan ada perpecahan di antara kamu."
 
Saudara-saudara, aku menasihati kamu demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata, dan jangan ada perpecahan di antara kamu. Sebaliknya, hendaklah kamu erat bersatu dan sehati sepikir. Sebab, Saudara-saudaraku, aku telah diberitahu oleh orang-orang dari keluarga Kloe bahwa ada perselisihan di antara kamu. Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau: Aku dari golongan Apolos. Atau: Aku dari golongan Kefas. Atau: Aku dari golongan Kristus. Apakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan demi kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus? Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, melainkan untuk memberitakan Injil. Dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:23; 2/4)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 4:12-23 (Singkat: 4:12-17)
 
"Yesus diam di Kapernaum supaya genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya."
 
Ketika mendengar bahwa Yohanes Pembaptis telah ditangkap, Yesus menyingkir ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya: Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang Sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain; bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang. Sejak waktu itu Yesus memberitakan, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.” Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia. Mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus. Setelah pergi dari sana, Yesus melihat pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya; bersama ayah mereka, Zebedeus, mereka sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka, dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Yesus. Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan



Matius merefleksikan kehadiran Yesus di wilayah Zebulon dan Naftali sebagai kehadiran yang istimewa (Mat 4:15). Matius merenungkan kehadiran Yesus seperti yang dinyatakan dalam Yesaya 8:23-9:1 yaitu kehadiran Sang Terang. Ini bukan keberuntungan biasa, tetapi menampilkan kehadiran rahmat Allah yang luar biasa di tengah masyarakat Zebulon dan Naftali. Luar biasanya adalah warta keselamatan dan kehidupan akhirnya bisa didengar oleh orang-orang Zebulon dan Naftali. Tercermin dari tulisan Matius ini bahwa kehadiran Yesus sebagai pembawa terang dan hidup itu patutlah disyukuri. Tidak semua tempat mendapatkan rahmat yang istimewa seperti ini.

Kenyataan ini juga menjadi refleksi kita yang sudah menyatakan keyakinan akan Yesus Kristus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup. Dengan keyakinan ini dan ikut di jalan yang dinyatakan Yesus, kita masuk dalam terang-Nya dan mengarah kepada hidup yang dijanjikan-Nya. Hanya Yesus yang berani mengatakan, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku" (Yoh 14:6). Kata-kata ini menunjukkan betapa Yesus sangat yakin akan misi penyelamatan-Nya bagi kita dan hanya melalui Dia kita bisa masuk dalam persatuan dengan Allah. Inilah terang bagi kita yaitu terang yang memancarkan keselamatan.

Refleksi bagi kita apakah kita sudah sungguh-sungguh menghayati bahwa kita berada dalam kondisi seperti wilayah Zebulon dan Naftali yaitu berada dalam Terang Kristus. Apakah kita juga sudah mensyukuri situasi ini? Atau jangan-jangan kita tidak sadar bahwa kita ada dalam Terang, tidak sadar bahwa kita masuk dalam area rahmat Allah tersebut. Matius ingin supaya kita menyadari situasi itu dan ikut menanggapi Terang Kristus dengan tanggapan yang sepadan.

Tanggapan yang diharapkan oleh Kristus adalah pertobatan. Pertobatan bukan sekadar perubahan hidup dari tidak percaya menjadi percaya kepada Kristus. Pertobatan ini juga menyangkut perjuangan untuk mengarahkan kembali hidup kepada Allah melalui Yesus Kristus. Pertobatan ini adalah perjuangan menjaga karakter dan kualitas hidup kita sebagai orang-orang yang percaya kepada Kristus.

Yesus berseru, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat" (Mat 4:17b). Seruan ini menjadi pengingat bagi kita untuk terus menerus mengarahkan hati dan budi kita kepada Allah dalam Yesus Kristus. Artinya kita tak pernah boleh dihentikan oleh kelemahan dan keberdosaan kita, tetapi terus menerus berjuang memelihara kualitas dan karakter kita sebagai orang Kristiani, hingga sampai pada tingkat kesempurnaan yang lebih baik.

Yesus memanggil para murid dan melibatkan mereka dalam karya-karya-Nya (Mat 4:18-23). Para murid pun berani berjuang bersama Yesus kendati mereka tidak sempurna. Para murid mengalami penyempurnaan diri dalam keterlibatan mereka mewartakan Terang itu. Mereka sadar bahwa Yesus tidak meninggalkan mereka sendirian. Setiap kali berbenturan dengan kelemahan pribadi, mereka selalu mendapatkan bimbingan dan pertolongan dari Yesus. Sembari ikut dalam karya pelayanan Yesus, hidup rohani mereka juga semakin bertumbuh.

Ini menjadi refleksi bagi kita bahwa ternyata aktivitas pelayanan kita adalah sekaligus wadah bagi kita untuk bertumbuh. Maka, beranikah kita menyempurnakan diri melalui keterlibatan kita dalam karya pelayanan dan aktivitas Kristiani kita? (RUAH/Rm. Lirmanjaya Sastra, O.Carm.)
 
Antifon Komuni (Mzm 34:6)

Tujukanlah pandanganmu kepada Tuhan maka wajahmu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu.

Look toward the Lord and be radiant; let your faces not be ashamed.

Sabtu, 21 Januari 2017 Peringatan Wajib St. Agnes, Perawan dan Martir

Sabtu, 21 Januari 2017
Peringatan Wajib St. Agnes, Perawan dan Martir

“Di surga aku disatukan dengan Tuhan, sebab di dunia aku cinta pada-Nya dengan sepenuh hati.” (St. Agnes)


Antifon Pembuka 
   
Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan piala bernyala.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, yang lemah dalam pandangan orang Kaupilih untuk mempermalukan yang kuasa. Hari ini kami kenangkan kesaksian Santa Agnes, yang menyerahkan nyawa demi imannya. Buatlah kami teguh dalam iman dan tetap setia sampai akhir. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

      

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:2-3.11-14)
  
 
"Kristus masuk ke dalam tempat kudus dengan membawa darah-Nya sendiri."
  
Saudara-saudara, dalam kemah suci,yaitu bagian yang paling depan, terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus. Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang mahakudus. Kristus telah datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan buatan tangan manusia, - artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, - dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat pelunasan yang kekal. Sebab, jika darah domba dan lembu jantan dan percikan abu lembu muda mampu menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang atas dorongan Roh Abadi telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat; betapa darah ini akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 825
Ref. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
Ayat. (Mzm 47:2-3.6-7.8-9; R: 6)
1. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.
2. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkan mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!
3. Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu yang paling indah! Allah merajai segala bangsa, di atas takhta-Nya yang kudus Ia bersemayam.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Kis 16:14b)
Bukalah hati kami, ya Allah, agar dapat memperhatikan sabda Anak-Mu.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:20-21)
  
"Orang-orang mengatakan Yesus tidak waras lagi."
   
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka, “Ia tidak waras lagi.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan

 
"Semua orang - dalam sudut pandang tertentu - adalah gila," demikian Blaise Pascal menulis dalam bukunya. Mungkin kita berontak membaca atau mendengarnya. Namun, itulah yang terjadi dalam kehidupan dewasa ini bahwa semua orang adalah gila. Ada yang gila kerja, ada yang gila game online, ada yang gila kegiatan rohani, ada yang gila harta, ada yang gila kuasa, jabatan dan sebagainya. 
 
Dalam cara pandang tertentu, kegilaan semacam ini "mengandung kebaikan" dengan memperhatikan motivasi yang menyertainya. Orang giat bekerja untuk mencukupi keluarga dikatai "si gila kerja"; orang giat belajar untuk mendapatkan pengetahuan dikatai "si kutu buku"; orang tekun berdoa dikatakan "sok suci". Inilah kenyataan yang mungkin kerap kita temui atau bahkan kita alami sendiri. Serangan kata-kata yang demikian, alhasil mengusik dan membubarkan "kegilaan" orang yang melakukannya. Orang tidak lagi mau menjadi "gila" : belajar sekenanya, bekerja seenaknya, berdoa seingatnya. Semuanya dikerjakan secara minimalis: pokoknya belajar, pokoknya bekerja, pokoknya berdoa, dan seterusnya.
 
Hari ini kita mendengarkan bahwa kerabat keluarga Yesus hendak menjemput-Nya pulang karena dianggap gila. Meski tak banyak diuraikan, Injil Markus mencatat hal berikut ini, bahwa orang yang menentang-Nya justru berasal dari kerabat keluarga terdekat. Kerabat-Nya benar-benar dibuat geleng kepala karena Yesus meninggalkan kesibukan perdagangan hasil kayu-olahan yang dikerjakan orangtua-Nya. Yesus lebih memilih menjadi "pengajar keliling" yang menempatkan-Nya menjadi musuh tua-tua Yahudi dan para imam. Namun, semua itu dilakukan Yesus dengan penuh kesadaran karena motivasi perutusan-Nya adalah untuk melaksanakan kehendak Bapa-Nya.  
 
Kadang hidup kita pun demikian. Apa yang kita kerjakan dengan baik telah menempatkan diri menjadi musuh banyak orang. Pelajar yang tidak mencontek disingkirkan temannya. Pegawai yang tidak mau korup dibenci rekan sekerjanya. Namun demikian, St. Agnes yang hari ini diperingati Gereja, menjadi bukti bahwa kesetiaan pada kehendak Allah kadang membuahkan kebencian pada diri orang lain. Tantangan untuk kita: bertahan setia melaksanakan kehendak Allah atau menyerah pada penentang dan kesulitan?  

 
Cafe Rohani

Jumat, 20 Januari 2017 Hari Biasa Pekan II

Jumat, 20 Januari 2017
Hari Biasa Pekan II
 
Allah memberikan dasar dan hukum kepada ciptaan-Nya, yang tetap berilaku Bdk. Ibr 4:3-4.. Orang beriman dapat mengandalkannya; mereka dipandangnya sebagai tanda dan jaminan kesetiaan Allah yang tidak tergoyahkan baginya, yang dengannya Allah memegang perjanjian-Nya dengan teguh Bdk. Yer 31:35-37; 33:19-26.. Manusia dari pihaknya harus taat dengan setia kepada dasar dan menghormati hukum, yang telah Allah ukirkan ke dalam ciptaan. (Katekismus Gereja Katolik, 346)

 
Antifon Pembuka (Mzm 85:11-12)
 
Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan keselamatan akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi dan keadilan akan turun dari langit.

Doa Pembuka

Allah Bapa Mahasetia, melalui Yesus Putra-Mu terkasih Engkau mengikat Perjanjian Baru yang kekal dan tetap dengan kami. Kami mohon, semoga kami memahami Engkau dan selalu bersyukur memuji Engkau, Allah dan Bapa kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Melayani Yesus menjadi jauh lebih agung dan mulia karena melalui Dia, Allah mengadakan perjanjian baru. Kesetiaan seseorang dalam mengenal Tuhan membuat Tuhan berbelas kasih pada umat-Nya.
 
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (8:6-13)     
 
"Kristus menjadi Pengantara perjanjian yang lebih agung."
  
Saudara-saudara, sekarang Yesus telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua. Sebab Ia menegor mereka ketika Ia berkata: "Sesungguhnya, akan datang waktunya," demikianlah firman Tuhan, "Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda,bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka, pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka," demikian firman Tuhan. "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku. Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka." Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
atau Kasih dan kesetiaan akan bertemu.
Ayat. (Mzm 85:8.10.11-12.13-14; R: 9a)
1. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.
   
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Dalam diri Kristus Allah mendamaikan dunia dengan Diri-Nya dan telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. 
   
Yesus memanggil kedua belas murid dengan nama mereka masing-masing. Merekalah yang akan selalu menyertai Dia di dalam mewartakan Injil. Yesus membekali mereka yang dipanggil dengan kuasa dan rahmat yang dibutuhkan.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:13-19)
  
"Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk menyertai Dia."
    
Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injildan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus,Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, 18 selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
  
Salah satu tonggak perjanjian baru yang dibuat oleh Allah sendiri addalah dua belas orang pilihan Yesus. Yesus mengajarkan bahwa Ia tidak berkarya sendirian. Yesus membangun sebuah komunitas kaum pria untuk menjadi pemberita Injil dan pengusir setan. Injil memperteguh kita sebagai umat pilihan yang setia kepada Allah. Setan diusir supaya tidak memecah belah persaudaraan. Apakah saya sebagai orang Katolik sudah memiliki komunitas persaudaraan? Apakah saya terus berusaha untuk hidup dalam "komunitas murid-murid Yesus", dalam semangat kerukunan?

Antifon Komuni (Mrk 3:14)
 
Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya, menetapkan mereka untuk menyertai Dia, dan untuk diutus sebagai pewarta Injil.
     
Doa Malam

Terima kasih, ya Tuhan, Engkau telah menaruh hukum-Mu dalam akal budi kami dan menuliskannya dalam hati kami. Engkau adalah Allah kami dan kami adalah umat-Mu. Engkau membuat kami mengenal-Mu dan tidak lagi mengingat dosa kami. Semoga rahmat-Mu selalu menyertai langkah hidup kami. Amin.
       
RUAH

Kamis, 19 Januari 2017 Hari Biasa Pekan II

Kamis, 19 Januari 2017
Hari Biasa Pekan II
 
Yesus Kristus telah menderita segala sesuatu yang harus Ia derita. Tidak ada lagi yang dapat diberikan dari segala tindakan penderitaan-Nya. Apakah lalu penderitaan-Nya telah berakhir? Untuk Kepala penderitaan-Nya memang sudah selesai, tetapi untuk Tubuh-Nya penderitaan itu masih tetap ada. Karena Tubuh-Nya masih tetap menderita, tepatlah kiranya jika Ia menginginkan kita untuk ikut ambil bagian dalam penebusan-Nya. Kesatuan yang erat dengan Dia menuntut kita untuk bertindak demikian. Karena kita adalah Tubuh Kristus dan sebagai anggota satu yang lain, maka kita juga harus tahan menderita segala sesuatu yang diderita oleh Kepala. – St. Agustinus (354-430), Uskup dan Pujangga Gereja
 
Antifon Pembuka (Mzm 40:17)

Hendaknya bergembira dan bersukaria semua orang yang mencari Engkau; hendaknya semua yang merindukan bantuan-Mu berseru: Agunglah Tuhan!

Doa Pembuka

Ya Allah, perkenankanlah kami menghadap Engkau melalui Yesus, Pengantara Perjanjian Baru. Semoga Injil-Mu Kau resapkan dalam hati kami dan terbukalah hati kami terhadap sesama.  Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Yesus menjadi Pengantara kita pada Bapa. Ia telah mempersembahkan korban satu kali untuk selamanya. Hal itu dilakukannya dalam misteri salib. Ia telah menebus kita dengan darah-Nya sendiri.
 
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (7:25-8:6)
  
"Kristus mempersembahkan diri sekali untuk selama-lamanya."

Saudara-saudara, Yesus sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang demi Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup lestari untuk menjadi Pengantara mereka. Imam Agung seperti inilah yang kita perlukan: yakni saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang telah dipisahkan dari orang-orang berdosa, dan ditinggikan mengatasi segala langit; yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya. Hal itu sudah dilakukan Yesus satu kali untuk selama-lamanya, yakni ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban. Hukum Taurat menetapkan orang-orang yang tidak sempurna menjadi imam agung. Tetapi sesudah hukum Taurat itu, diucapkanlah sumpah, yang menetapkan Putera yang sudah sempurna sampai selama-lamanya, menjadi Imam Agung. Inti segala yang kita bicarakan ini ialah: Kita mempunyai Imam Agung yang seperti itu: Ia duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di surga, dan melayani ibadat di tempat mahakudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan buatan manusia. Setiap Imam Agung ditetapkan untuk mempersembahkan kurban atau persembahan kepada Allah. Oleh karena itu Yesus harus mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. Sekiranya Ia berada di bumi ini, Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini sudah ada orang-orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat. Tetapi pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di surga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah. “Ingatlah!” demikian firman Tuhan, “Buatlah semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu!” Tetapi sekarang Yesus telah mendapat tugas pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17; R: 8a.9a)
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, "Lihatlah Tuhan, aku datang!"
2. "Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Biarlah bergembira dan bersukacita semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan daripada-Mu tetap berkata, "Tuhan itu besar!"

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.
 
Yesus sungguh-sungguh menjadi manusia bagi orang lain. Ia bukan hanya mengajar dan menasihati, tetapi berkenan berbuat sesuatu bagi orang-orang yang membutuhkan, orang sakit dan menderita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:7-12)
 
"Roh-roh jahat berteriak, "Engkau Anak Allah." Tetapi dengan keras Yesus melarang memberitahukan siapa Dia."
 
Sekali peristiwa, Yesus menyingkir ke Danau Galilea bersama murid-murid-Nya, dan banyak orang dari Galilea mengikuti Dia. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus serta Sidon datanglah banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. Karena orang banyak itu, Yesus menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya, jangan sampai Dia terhimpit oleh mereka. Sebab Yesus menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desak ingin dijamah oleh-Nya. Bilamana roh-roh jahat melihat Yesus, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak, “Engkaulah Anak Allah!” Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Kehadiran Yesus selalu memancarkan kasih dan penyembuhan. Tentu saja penyembuhan yang diinginkan Yesus adalah penyembuhan total setiap orang, yakni seluruh dirinya, tidak hanya fisik. Itulah kedatangan Yesus ke dunia, ke tengah manusia, kita semua. Yesus ingin agar semua orang disembuhkan, dibersihkan dan diselamatkan dari kotoran dosanya. 
 
Dalam kisah Injil hari ini, kita mendengarkan bagaimana Yesus menyembuhkan banyak orang. Memang yang dilihat adalah penyembuhan fisik, yakini dari penyakit dan dari kuasa jahat. Oleh sebab itulah banyak orang datang kepada-Nya untuk disembuhkan. Tentu saja penyembuhan fisik adalah bagian dari seluruh proses penyembuhan seluruh diri manusia. Dengan tegas Yesus melarang roh-roh jahat yang diusir-Nya untuk menyatakan siapa diri Yesus sebenarnya. Bagi Yesus pernyataan itu belum saatnya dan belum mampu dimengerti orang banyak. Yesus ingin agar semua orang mampu mengalami kehadiran-Nya dan membuka hati bagi keselamatan dari Tuhan. 
 
Perlulah kita sadari baik-baik bahwa kehadiran Tuhan Yesus pertama-tama adalah untuk keselamatan hidup kita. Hendaklah kita tidak hanya berhenti pada kesembuhan fisik sehingga kita hanya datang kepada Yesus hanya untuk itu. Kita datang untuk kesembuhan seluruh diri kita, keselamatan kita. Baiklah kita tidak hanya memohon bagi fisik kita, namun juga bagi keselamatan dan kebahagiaan hidup kita.
 
Antifon Komuni (Mzm 56:14)
 
Engkau telah meluputkan daku dari maut, bahkan menjaga kakiku jangan sampai tersandung. Maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan. 
 


Mutiara Iman 2017

Rabu, 18 Januari 2017 Hari Biasa Pekan II

Rabu, 18 Januari 2017
Hari Biasa Pekan II
  
“Hari Sabat adalah akhir dari penciptaan yang pertama, sedangkan hari Tuhan adalah awal dari penciptaan yang kedua, di mana Ia memperbaharui dan memperbaiki yang lama, dengan cara yang sama seperti Ia menentukan bahwa mereka harus menerapkan Sabat sebagai peringatan akan akhir dari penciptaan pertama, maka kita menghormati hari Tuhan sebagai peringatan akan penciptaan yang baru.” (St. Athanasius, On Sabbath and Circumcision 3)
    

Antifon Pembuka (Mzm 110:4)
    
Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal, "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek."

Doa Pagi

Allah Bapa, Pencipta alam semesta, Engkau telah mengutus Sang Raja damai datang ke dunia untuk menyelamatkan kami. Semoga kami dapat meneladan cinta kasih-Nya kepada manusia yang menjiwai seluruh hidup-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Yesus adalah Imam untuk selama-lamanya menurut peraturan Melkisedek. Dasarnya bukan peraturan hidup manusia yang dapat binasa, melainkan hidup yang tidak dapat binasa.
 
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (7:1-3.15-17)
  
"Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut tata imamat Melkisedek."
    
Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi. Ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, Melkisedek menyongsongnya dan memberkati dia. Dan kepadanya Abraham memberikan sepersepuluh dari semua jarahannya. Menurut arti namanya, Melkisedek pertama-tama adalah raja kebenaran, atau juga raja Salaem, yaitu raja damai sejahtera. Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah; harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan! Dan karena dijadikan sama dengan Anak Allah, ia menjadi imam sampai selama-lamanya. Sungguh, Yesus telah ditetapkan sebagai imam menurut tata imamat Melkisedek; artinya: Menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa. Sebab tentang Yesus diberikan kesaksian, "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut tata imamat Melkisedek".
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek.
Ayat (Mzm 110:1.2.3.4)
1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuhmu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!"
2. Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
3. Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu.
4. Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek".

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:23)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit.

Yesus menyembuhkan seorang yang mati sebelah tangan pada hari Sabat. Melakukan perbuatan baik pada hari Sabat bukanlah hal yang tercela. Menempatkan Yesus sebagai pusat hidup kita membawa kesembuhan di tengah kehidupan yang penuh tuntutan, luka dan kedegilan.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:1-6)
  
"Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat menyelamatkan nyawa orang atau membunuhnya?"
   
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu, "Mari, berdirilah di tengah!" Kemudian Yesus berkata kepada mereka, "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja. Yesus jengkel karena kedegilan mereka! Dengan marah Ia memandang sekeliling, lalu berkata kepada orang tadi, "Ulurkanlah tanganmu!" Ia pun mengulurkan tangannya dan sembuhlah seketika. Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Yesus marah. Yesus jengkel. Ada orang-orang Farisi yang degil, berusaha mencari-cari kesalahan Yesus. Namun Yesus tetap menunjukkan apa arti hidup yang tidak dapat binasa kepada semua orang. Tangan yang mati hidup kembali bukan karena peraturan manusia, tetapi karena sabda Yesus. Kita yang memiliki dua tangan yang sehat hendaknya menggunakannya untuk kebaikan, bukan kejahatan. Apakah saya mengulurkan dua tangan untuk menyelamatkan?
 
Antifon Komuni (Mzm 110:2)
 
Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah engkau di antara musuhmu! 
 
RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy