| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 02 Februari 2017 Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah

Kamis, 02 Februari 2017
Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah

“Hanya dalam kebenaran-lah kasih bersinar terang, hanya dalam kebenaran kasih dapat dihidupi secara otentik. Kebenaran adalah terang yang memberi makna dan nilai kepada kasih.“ – Paus Benediktus XVI, Ensiklik Caritas in Veritate

PEMBERKATAN LILIN DAN PERARAKAN
(Pemberkatan lilin dan perarakan tersedia dalam dua cara, dengan perarakan atau perarakan masuk meriah, selengkapnya lihat Buku Misa Minggu dan Hari Raya)


Antifon

Ecce Dominus noster cum virtute veniet, ut illuminet oculos servorum suorum, alleluia.

Tengoklah! Tuhan akan datang dengan kekuatan besar, akan bersinarlah mata semua orang yang mengabdi kepada-Nya, alleluya.

Behold, our Lord will come with power, to enlighten the eyes of his servants, alleluia.

    
Pengantar
 
Pesta Yesus dipersembahkan di kenisah sudah sejak abad ke-5 dirayakan di kota Yerusalem (Ritus Timur), dan sejak abad ke-6 diperluas ke seluruh Gereja Barat. Di Roma pesta ini dirayakan dengan nada pertobatan, sedangkan di Perancis dengan pemberkatan meriah dan perarakan lilin, sehingga sekarang masih dikenal sebagai "Misa Terang". Sejak tahun 1960 perayaan ini ditetapkan sebagai "Pesta Tuhan", sebelumnya dikenal dengan "Pesta Maria". 
 
Pada hari ini kita memperingati peristiwa mulia Kanak-kanak Yesus dipersembahkan kepada Allah oleh orangtua-Nya pada hari ke-40 sesudah kelahiran-Nya, sesuai dengan peraturan Hukum Taurat yang berlaku bagi setiap anak laki-laki sulung. Dalam diri Anak itu, Simeon yang sudah tua mengenal Sang Mesias, yang disebutnya "Terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa". Secara tradisional pada hari ini diadakan Perarakan Lilin atau sedikitnya Pemberkatan Lilin untuk menyambut dan menghormati Yesus yang "datang ke kenisah-Nya sebagai Terang bagi bangsa-bangsa"
   
Doa Pemberkatan Lilin

KIDUNG PERARAKAN (atau Puji Syukur 478, Sekarang Tuhanku)

Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
Sekarang Tuhan, perkenankanlah hamba-Mu berpulang dalam damai sejahtera menurut sabda-Mu.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi uamt-Mu Israel.
Sebab aku telah melihat keselamatan-Mu, ya Tuhan.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
Yang Kausediakan di hadapan para bangsa.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.

atau

Lumen ad revelationem gentium, et gloriam plebis tuæ Israel.

Antifon Pembuka (Mzm 48:10-11)

Kami telah menerima kasih setia-Mu, ya Allah, dalam bait-Mu yang kudus. Seperti nama-Mu, ya Allah, demikianlah kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.

Suscepimus Deus, misericordiam tuam in medio templi tui: secundum nomen tuum Dues, ita et laus tua in fines terræ: iustitia plena est dextera tua.
Mzm. Magnus Dominus, et laudablis nimis: in civitate Dei, in monte sancto eius.
(Mzm 48:10-11, 2)
    
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan

Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, hari ini Putra Tunggal-Mu yang telah menjadi manusia seperti kami, dipersembahkan kepada-Mu di kenisah. Di hadapan hadirat-Mu yang agung kami mohon dengan rendah hati, sucikanlah hati dan budi kami agar kami pun menjadi persembahan yang pantas bagi-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Maleakhi (3:1-4)
   
"Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya."
    
Beginilah firman Tuhan semesta alam, “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Tuhan yang kamu cari itu dengan mendadak akan masuk ke bait-Nya. Malaikat perjanjian yang kamu kehendaki itu sesungguhnya, Ia datang. Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
Ayat. (Mzm 24:7.8.9.10; R: 10b)
1. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
2. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!
3. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan.
4. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:14-18)
   
"Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai."
    
Saudara-saudara, orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian, Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham. Itulah sebabnya dalam segala hal Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Agung yang menaruh belas kasihan, yang setia kepada Allah utnuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:32)
Dialah terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:22-40) (Singkat: 2:22-32)
    
"Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu."
    
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat Musa, Maria dan Yusuf membawa Anak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan, “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.” Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Waktu itu adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel; Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika Anak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya, untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” [Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Anak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka, dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel, dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan – dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri -, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang. Ada juga di situ seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada saat Anak Yesus dipersembahkan di Bait Allah Hana pun datang ke Bait Allah, dan bersyukur kepada Allah serta berbicara tentang Anak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf serta Anak Yesus ke kota kediamannya, yaitu Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.]
InilahI Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

“Begitu banyak umat terbaptis kehilangan identitas dan keanggotaannya : mereka tidak tahu konten iman yang esensial atau mereka berpikir bahwa mereka bisa menumbuhkan iman terpisah dari perantaraan Gerejawi. Dan sementara banyak orang melihat dengan ragu pada kebenaran-kebenaran yang diajarkan Gereja, yang lainnya mereduksi Kerajaan Allah menjadi suatu nilai-nilai besar, yang tentu berhubungan dengan Injil, tapi tidak lagi berhubungan dengan inti iman Kristen…Dalam konteks ini, bagaimana kita menghidupi tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita oleh Tuhan?” – Paus Benediktus XVI

Renungan
    
Anda percaya akan apa yang sering disebut 'kebetulan'? Atau, anda lebih percaya akan apa yang dikatakan 'penyelenggaraan Ilahi'? Atau, beranikah anda percaya bahwa bagi orang yang hidup di dalam tuntunan Roh Allah, dari dalam hatinya sendiri juga ada keterarahan, kesatuan, kesamaan gerak dengan Sang Penyelenggaraan itu sendiri? Tuhan tidak selalu dan tidak harus menjadi 'penggerak' mutlak satu-satunya; Tuhan juga ingin jika di dasar hati kita, ada keterarahan, ketertarikan, kesesuaian dengan Dia; ini tanda kita tumbuh, kita berkembang, kita maju dalam hidup rohani kita. Kita menuju Allah, kita mengarah ke Allah, kita selaras dengan Allah. 
Kerajinan kita, devosi kita, kontemplasi kita terhadap Allah akan menjadikan kita mudah sehati sejiwa dengan Allah, mudah digerakkan dengan mudah oleh Allah juga. Pesta Yesus dipersembahkan di kenisah ini, mengingatkan kita akan hari pembaptisan kita, hari pengudusan kita, hari di mana kita semakin tumbuh menuju Allah. Pesta ini menyadarkan kita bahwa Allah menyertai kita (Imanuel). Allah mau tinggal di dalam kita. Kita bukan manusia kebetulan, kita adalah manusia yang disertai Allah, yang bersama Allah. Oh, betapa indahnya martabat kita. (Mutiara Iman 2017)

Antifon Komuni (Luk 2:30-31)
 
Mataku telah melihat keselamatan-Mu yang Kausediakan bagi segala bangsa.

Persembahan Yesus dalam kenisah Bdk. Luk 2:22-29. menunjukkan Dia sebagai Anak sulung, yang dipersembahkan kepada Tuhan Bdk. Kel 13:12-13.. Dalam Simeon dan Anna terjadilah pertemuan - demikianlah tradisi Bisantin menamakan pesta ini - seluruh pengharapan Israel dengan Penebus-Nya. Yesus dikenal sebagai Mesias yang sudah lama dinanti-nantikan, sebagai "cahaya bangsa-bangsa" dan "kemuliaan Israel", tetapi juga sebagai "tanda pertentangan". Pedang dukacita, yang diramalkan untuk Maria, menandakan "persembahan" yang lain, yang sempurna dan yang satu-satunya, di salib, yang akan menganugerahkan keselamatan, "yang Allah persiapkan untuk segala bangsa". --- Katekismus Gereja Katolik, 529 
 

Rabu, 01 Februari 2017 Hari Biasa Pekan IV

Rabu, 01 Februari 2017
Hari Biasa Pekan IV

Janganlah menjadi teman Yesus di masa damai dan musuh-Nya di masa perang! (St. Sirilus dari Yerusalem)

Antifon Pembuka (Mzm 103:1-2)

Pujilah Tuhan, hai hatiku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Janganlah lupa akan kebaikan-Nya!

Doa Pembuka


Allah Bapa sumber kebijaksanaan, semoga Kaukuatkan tangan kami yang lemas, Kauteguhkan lutut kami yang goyah, dan perkenankanlah kami menempuh jalan yang lurus dalam mencari kedamaian-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Orang yang dikasihi Tuhan perlu dihajar oleh Tuhan. Hajaran memang tidak enak dan mendatangkan dukacita. Tetapi pada saatnya ia akan menghasilkan buah kebenaran dan mendatangkan sukacita.
 
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:4-7.11-15)  
  
"Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya."
  
Saudara-saudara, dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. Janganlah kamu lupa akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak; "Hai anakku, janganlah meremehkan didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan oleh-Nya, karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." Jika kamu menerima hajaran, maka di situ Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah ada anak yang tidak dihajar oleh ayahnya! Memang tiap-tiap hajaran, pada waktu diberikan, tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Namun kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang dilatih olehnya. Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh. Berusahalah hidup damai dengan semua orang, dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang yang takwa.
Ayat. Mzm 103:1-2.13-14.17-18)
1. Pujilah Tuhan, hai hatiku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa. Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat, Dia sadar bahwa kita ini debu.
3. Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya, sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.
       
Melihat orang dari fisik dan latar belakangnya saja menghambat karya Allah yang bekerja. Padahal mukjizat membutuhkan iman. Di tempat asal-Nya Yesus tidak diterima. Ia tidak membuat satu mukjizat pun di sana kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:1-6)
     
"Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri."
   
Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mukjizat-mukjizat yang demikian, bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Maka Yesus tidak mengadakan satu mukjizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Bagaimana perasaan Anda ketika ditolak? Yesus ditolak oleh orang-orang sekampung-Nya. Mereka menolak Yesus karena Dia berasal dari keluarga sederhana, hanya seorang tukang kayu. Sadar atau tidak, kita pun sering menolak Yesus yang hadir dalam diri sesama kita hanya karena alasan fisik, apa yang dia kenakan, latar belakang keluarganya atau pendidikannya.
 
Antifon Komuni (Ibr 12:7) 
 
Janganlah meremehkan didikan Tuhan, dan jangan putus asa bila diperingatkan oleh-Nya, karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak. 
 
Doa Malam 
 
Tuhan Yesus Kristus, peristiwa Engkau ditolak di tempat asal-Mu menginsipirasi kami akan pentingnya saling menghormati dan menerima satu sama lain. Dengan demikian, terbangun suatu persaudaraan sejati. Maka, kami mohon, ya Tuhan, berkatilah seluruh anggota keluarga kami. Mampukan kami saling menerima, saling mengasihi dan saling menghormati sehingga tercipta keluarga yang rukun dan bahagia. Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Pemimpin keluarga kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin. 

RUAH

 

Selasa, 31 Januari 2017 Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam

Selasa, 31 Januari 2017
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam
 
“Sebagai orangtua, tidak boleh ada letusan-letusan marah terhadap anak-anak dan pandangan yang menghina, kata-kata yang menekan.” (St. Yohanes Bosko)
  
  
Antifon Pembuka (Mat 5:19)

Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam Kerajaan Surga.

Doa Pagi


Ya Allah, Engkau telah mengobarkan hati Santo Yohanes Bosko, Imam-Mu, untuk menjadi bapa dan guru bagi kaum muda. Kami mohon, perkenankanlah agar dengan nyala api yang sama, kami pun mampu memperhatikan kaum muda, mencari jiwa-jiwa, dan mengabdi hanya kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

       
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:1-4)
  
 
"Marilah kita berlari dengan tabah hati dalam perlombaan yang diwajibkan kepada kita."
   
Saudara-saudara, kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita. Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus. Dialah yang memimpin kita dalam iman, dan Dialah yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan! Dengan mengabaikan kehinaan Ia tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Yesus, yang tabah menanggung bantahan terhadap diri-Nya, bantahan yang datang dari pihak orang-orang berdosa. Janganlah kamu menjadi lemah dan putus asa, sebab dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang mencari Engkau, ya Tuhan, akan memuji-muji Engkau.
Ayat. (Mzm 21:2b-27;8.30.31-32)
1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang takwa. Orang miskin akan makan sampai kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia; biarlah hati mereka hidup untuk selamanya!
2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar, lalu berbalik kepada Tuhan; segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya. Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah: Semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang telah kembali ke pangkuan pertiwi.
3. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan menceritakan hal ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang, dan menuturkan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti. Semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Yesus memikul kelemahan kita, dan menanggung penyakit kita.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (5:21-43)
   
"Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!
       
Sekali peristiwa, setelah Yesus menyeberang dengan perahu, datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia. Ketika itu Yesus masih berada di tepi danau. Maka datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya. Dengan sangat ia memohon kepada-Nya, “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakkan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sampai habislah semua yang ada padanya; namun sama sekali tidak ada fadahnya, malah sebaliknya: keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya, “Asal kujamah saja jubah-Nya aku akan smebuh.” Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakit itu. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya. Maka Ia berpaling di tengah orang banyak itu dan bertanya, “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” Murid-murid-Nya menjawab, “Engkau melihat sendiri bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu! Bagaimana mungkin Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” Lalu Yesus memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan itu. Maka perempuan tadi menjadi takut dan gemetar sejak ia mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya. Maka ia tampil dan tersungkur di depan Yesus. Dengan tulus ia memberitahukan segala sesuatu kepada Yesus. Maka kata Yesus kepada perempuan itu, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata, “Anakmu sudah mati! Apa perlunya lagi engkau menyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat, “Jangan takut, percaya saja!” Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus, dan Yohanes, saudara Yakobus. Dan tibalah mereka di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana Yesus melihat orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah masuk, Yesus berkata kepada orang-orang itu, “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!” tetapi mereka menertawakan Dia. Maka Yesus menyuruh semua orang itu keluar. Lalu Ia membawa ayah dan ibu anak itu, dan mereka yang bersama-sama dengan Yesus masuk ke dalam kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya, “Talita kum”’ yang berarti, “Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Yesus berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu. Lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Yairus tersungkur di kaki Yesus. Ia punya sebuah persoalan besar, anak perempuannya yang berumur 12 tahun sedang sakit keras. Di benaknya hanya ada satu hal: kesembuhan bagi anak tersayang. Yesus memenuhi permintaannya dan mereka pun pergi untuk mendapati anak itu. 
 
Dalam perjalanan yang dipenuhi banyak orang, seorang wanita mencoba bertaruh kesempatan. Dia juga punya persoalan yang hendak disampaikan. Namun apa daya, orang yang berbondong-bondong itu menjadi penghalang. Keadaan itu tak membuatnya patah arang. Meski hanya berhasil memegang jubah Yesus, ia beroleh kesembuhan setelah 12 tahun didera pendarahan. 
 
Menyadari bahwa ada kuasa keluar dari diri-Nya, Yesus menyapa wanita tersebut kemudian melanjutkan perjalanan-Nya menuju rumah Yairus. Sayangnya, yesus datang terlambat, putri Yairus sudah meninggal. Orang-orang pasti mempersalahkan wanita itu. Sebab, seandainya dia tidak melakukan apa-apa, mungkin Yesus masih mendapati anak tersebut hidup. Tapi ternyata semuanya adalah rencana Tuhan. Di balik kedatangan-Nya yang dianggap terlambat itu, Tuhan mau menegaskan bahwa Dia berkuasa bukan saja atas sakit-penyakit tetapi juga atas kematian. Karena itu, kita bisa memahami simbol angka 12 yang digunakan oleh penginjil dalam kisah tersebut. Angka ini mau menunjukkan bahwa Allah adalah Raja Agung yang kekuasaan-Nya ditopang oleh ke-12 suku bangsa pilihanl yang kekuatan-Nya seperti 12 permata yang menghiasi penutup dada imam besar (Kel 28:21); yang rahmat-Nya senantiasa memberi kehidupan seperti 12 sumber mata air di Elim (Kel 15:27).

 Tak hanya pada Yairus dan wanita yang sakit itu, tetapi pada diri kita pun Tuhan ingin menyatakan kebesaran dan kuasa-Nya. Jalannya mungkin tak melulu melalui sakit-penyakit. Kadang lewat persoalan-persoalan berat yang bertahun-tahun tak kunjung selesai atau lewat salib hidup yang rasaya semakin hari semakin berat dan membuat penat. Dalam kesulitan tersebut Tuhan ingin agar kita menjadi seperti Yairus yang karena iman telah menjadi perantara rahmat kesembuhan bagi anak yang disayanginya atau seperti si wanita yang dalam sakitnya tak mau menyerah dan mencari kesempatan di tengah himpitan persoalan.

 
 
(Rm. Roberto Hasudungan Sianturi, O.Carm/Cafe Rohani)

Senin, 30 Januari 2017 Hari Biasa Pekan IV

Senin, 30 Januari 2017
Hari Biasa Pekan IV

Allah adalah Bapa yang maha kuasa. Kebapaan-Nya dan kekuasaan-Nya saling menerangkan. Ia menunjukkan kekuasaan-Nya sebagai Bapa dengan memelihara kita Bdk. Mat 6:32., dengan menerima kita sebagai anak-anak-Nya (Aku mau "menjadi bapa-Mu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan perempuan, demikianlah firman Tuhan yang maha kuasa" 2 Kor 6:18); Ia menunjukkan kekuasaan-Nya juga melalui belas kasihan-Nya yang tidak terbatas, karena Ia menyatakannya terutama dengan mengampuni dosa-dosa kita secara bebas. --- Katekismus Gereja Katolik, 270

Antifon Pembuka (Mzm 31:20)

Alangkah berlimpah-limpah kebaikan-Mu, ya Tuhan, yang telah Kaulakukan di hadapan manusia bagi orang yang berlindung pada-Mu.

Doa Pagi

Allah Bapa, sumber kedamaian, setiap orang Kaukenal namanya. Semoga kami mengalami pemeliharaan-Mu yang penuh kasih sayang, dan perkenankanlah kami memasuki kedamaian-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
     
Ada bermacam-macam tokoh iman untuk menjadi contoh bagi hidup kita. Kehidupan iman mereka telah memberi kesaksian bahwa Allah mempunyai rencana yang terbaik untuk hidup kita untuk mencapai kesempurnaan.
   
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (11:32-40)
 
"Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita, tanpa kita."
 
Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi, yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing. Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik. Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan. Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan. Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung. Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, kalian semua yang berharap kepada Tuhan.
Ayat. (Mzm 31:20.21.22.23.24)
1. Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kaulakukan di hadapan manusia bagi orang yang berlindung pada-Mu.
2. Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persengkongkolan orang-orang; Engkau melindungi mereka dalam pondok terhadap pembantahan lidah.
3. Terpujilah Tuhan! Ia telah menunjukkan kasih setia-Nya kepadaku dengan ajaib pada waktu kesesakan!
4. Dalam kebingunganku aku menyangka, "Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu." Tetapi ternyata Engkau mendengarkan suara permohonanku, ketika aku berteriak kepada-Mu minta tolong.
5. Kasihilah Tuhan, hai semua orang yang dikasihi-Nya! Tuhan menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang yang congkak diganjar-Nya dengan tidak tanggung-tanggung.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. oleh solis Lukas 7:2/4
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Diganggu roh jahat adalah sesuatu yang mengerikan. Namun Yesus memberi pembebasan bagi siapa saja yang berjumpa dengan-Nya. Kita diminta percaya pada kuasa Yesus yang membebaskan. Yesus sungguh mengasihani kita.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (5:1-20)
 
"Hai roh jahat, keluarlah dari orang ini!"

Sekali peristiwa, sampailah Yesus dan murid-murid-Nya di seberang danau Galilea, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah kepada-Nya seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan. Orang itu diam di sana dan tidak ada lagi yang sanggup mengikatnya, dengan rantai sekali pun! Sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantai itu diputuskannya dan belenggu itu dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli diri dengan batu. Ketika melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya. Ia lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak, “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!” Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya, “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” Kemudian Yesus bertanya kepada orang itu, “Siapa namamu?” Jawabnya, “Namaku Legion, karena kami banyak.” Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana , di lereng bukit, sekawanan babi sedang mencari makan. Lalu roh-roh itu meminta kepada Yesus, katanya, “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, dan biarkanlah kami memasukinya!” Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu, dan memasuki babi-babi itu. Maka kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. Maka larilah penjaga-penjaga babi itu! Mereka menceritakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang telah terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk; orang yang tadinya kerasukan legion itu, kini berpakaian dan sudah waras. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceritakan apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Yesus. Tetapi Yesus tidak memperkenankannya. Yesus berkata kepada orang itu, “Pulanglah ke rumahnu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala yang telah diperbuat Tuhan atasmu, dan ceritakan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” Orang itu pun pergi, dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala yang telah diperbuat Yesus atas dirinya, dan mereka semua menjadi heran.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Para nabi telah menerima kekuatan dari Tuhan untuk mengamalkan kebenaran. Iman mereka adalah kesaksian yang indah bagi generasi penerus. Namun kesempurnaan hanya ada pada Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi. Legion diizinkan pindah ke dalam kawanan babi sehingga orang yang kerasukan itu sembuh. Yesus pun menyuruh orang itu untuk mewartakan betapa sempurnanya kasih Tuhan atas dia. Apakah saya juga merenungkan dan mewartakan kasih Tuhan yang melimpah? 
 
Antifon Komuni (Mrk 5:19)
 
Yesus bersabda, "Pulanglah ke rumah dan kampungmu, dan beritakan segala sesuatu yang diperbuat Tuhan, dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau."
 
Doa Malam 
 
Yesus, Tuhanku dan Allahku, kuasa-mu membuat aku bisa bertahan. Jauhkanlah kuasa kegelapan agar hanya kuasa Yesus yang menyemangati hidup dan karyaku sehari-hari. Amin. 
 
RUAH

Minggu, 29 Januari 2017 Hari Minggu Biasa IV

Minggu, 29 Januari 2017
Hari Minggu Biasa IV


“Carilah Tuhan, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan Tuhan." (Zef 2:3)

Antifon Pembuka (Mzm 105:47)

Selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami, dan kumpulkanlah kami dari antara bangsa-bangsa supaya kami bersyukur kepada nama-Mu yang kudus dan bermegah-megah dalam puji-pujian kepada-Mu.

Save us, O Lord our God! And gather us from the nations, to give thanks to your holy name, and make it our glory to praise you.

atau
Lætetur cor quærentium Dominum: quærite Dominum, et confirmamini: quærite faciem eius semper.
   
Doa Pembuka
   

Tuhan, Allah kami, perkenankanlah kami menghormati Engkau dengan segenap akal budi dan mencintai semua manusia dengan kasih sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Zefanya (2:3; 3:12-13)

"Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah."

"Carilah Tuhan, hai semua orang yang rendah hati di negeri, hai semua yang melakukan hukum-Nya: carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan Tuhan." Dan Allah berfiriman, "Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, yang akan mencari perlindungan pada nama Tuhan. Mereka itulah sisa Israel. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong. Dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu. Sebaliknya mereka akan seperti domba yang makan rumput dan berbaring tanpa ada yang mengganggunya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4, PS 860
Ref. Berbahagia orang yang suci hatinya sebab bagi mereka Kerajaan Surga
Ayat. (Mzm 146:1.7.8-9a.9b-10; Ul: Mat 5:3)
1. Dialah yang menegakkan keadilan, bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar, Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allah-Mu, ya Sion, turun-menurun!

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 1:26-31)
"Yang lemah dan tak berdaya dipilih Allah."

Saudara-saudara, coba ingatlah bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:12a)
Bersukacitalah dan bergembiralah sebab besar ganjaranmu di surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:1-12a)

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah."

Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit, sebab melihat orang banyak. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Yesus mulai berbicara dan menyampaikan ajaran ini kepada mereka, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kalian, jika demi Aku kalian dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di surga."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
  
   

"Delapan Sabda Bahagia" (Mat 5:1-12) adalah bagian Injil yang sangat dikagumi oleh Bapak Bangsa India, Mahatma Gandhi. Menurut Gandhi, "Delapan Sabda Bahagia" adalah titik pertemuan antara iman Kristiani dan Hindu yang dianutnya. Alasannya, karena dalam "Delapan Sabda Bahagia" ia dapat melihat pribadi Yesus Kristus sebagai seorang pengamal semangat "Ahimsa" (anti kekerasan) yang sejati.

Dalam pandangan agama Hindu, "Ahimsa" tidak sekadar memiliki makna "tidak melakukan tindakan kekerasan". Tetapi lebih dari itu, Ahimsa memiliki makna ketidakberdayaan di hadapan Tuhan dan ketergantungan pada-Nya. Tanpa Tuhan, manusia bukanlah apa-apa. Karena merasa rendah dan tidak berdaya di hadapan Tuhan, pada akhirnya manusia pun merasa tidak pantas untuk melakukan kekerasan pada sesamanya.

Dalam Gereja Katolik, ajaran Ahimsa sejiwa dengan ajaran "Jalan Kecil" yang dipopulerkan oleh St. Teresia dari Lisieux. Menurut St. Teresia, langkah untuk mencapai kekudusan harus dilakukan melalui "Jalan Kecil", yakni: sikap ketidakberdayaan di hadapan Tuhan dan ketergantungan pada-Nya. Inilah rahasia dari kehidupan St. Teresia yang mengagumkan. Sikap ketidakberdayaan di hadapan Tuhan dan ketergantungan pada-Nya menimbulkan kerinduan yang mendalam di dalam hati Teresia untuk selalu dekat dengan Tuhan dan meneladani sifat-sifat-Nya. Tuhan yang mau menjadi miskin, menerima dukacita dengan ikhlas, lemah lembut, cinta akan kebenaran, murah hati, suci, selalu membawa damai dan mau menderita demi kebenaran.

Akhirnya, pada hari ini Tuhan menegaskan dalam Injil bahwa "Delapan Sabda Bahagia" merupakan jalan yang paling jelas untuk menggapai kebahagiaan hidup. Hanya orang yang merasa tidak berdaya di hadapan Tuhan dan bergantung pada-Nyalah yang mampu bersikap miskin di hadapan-Nya, menerima dukacita dengan ikhlas, bersikap lemah lembut, selalu lapar dan haus akan kebenaran, bermurah hati, tulus hati, mampu membawa damai dan teguh bertahan dalam penderitaan demi menegakkan kebenaran. Mulailah dari "Jalan Kecil" terlebih dahulu sebelum meresapkan "Delapan Sabda Bahagia" ke dalam hati.

Dengan sikap kerendahan hati, semoga kita mampu mengamalkan "Delapan Sabda Bahagia" sebagai jalan menuju kebahagiaan hidup yang sejati. Selamat berbahagia! (Rm. Erik Wahyu Tjahjana, O.Carm/RUAH) 
   
Antifon Komuni (Mzm 31:17-18)

Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu. Selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu. Tuhan, janganlah membiarkan aku mendapat malu, sebab aku berseru kepada-Mu.

Let your face shine on your servant. Save me in your meciful love. O Lord, let me never be put to shame, for I call to you.

Illumina faciem tuam super servum tuum, et salvum me fac in tua misericordia: Domine, non confundar, quoniam invocavi te.

Sabtu, 28 Januari 2016 Peringatan Wajib St. Tomas Aquino, Imam, Pujangga Gereja

Sabtu, 28 Januari 2016
Peringatan Wajib St. Tomas Aquino, Imam, Pujangga Gereja

Saudara-saudari terkasih, dalam sekolah para kudus, hendaklah kita jatuh cinta dengan sakramen ini! Marilah kita berpartisipasi dalam Misa Kudus dengan rekoleksi, untuk memperoleh buah-buah rohaninya, marilah kita memperkaya diri kita dengan Tubuh dan Darah Tuhan kita, tiada henti diberi makan oleh rahmat ilahi! Hendaklah kita dengan rela dan lebih sering berdiam bersama Sakramen Mahakudus, dalam percakapan dari hati ke hati! (Audiensi Umum Paus Benediktus XVI tentang St. Tomas Aquino)


Antifon Pembuka (Dan 12:3)

Orang bijaksana akan bersemarak, cemerlang laksana matahari, dan guru kebenaran akan berseri, kemilau laksana bintang abadi.

Those who are wise will shine brightly like the splendor of the firmament and those who lead the many to justice shall be like the stars for ever


Doa Pagi


Allah Bapa Mahabijaksana, berkat pertolongan-Mu Santo Tomas Aquino telah mempersembahkan ilmu dan pengabdiannya guna menyemarakkan Gereja-Mu. Kami mohon, semoga kami selalu terbuka terhadap ajaran pujangga-Mu ini, dan berilah kami kemampuan untuk menyelami dan menghayati iman kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

      
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (11:1-2.8-19)
   
"Abraham menantikan kota yang dirancang dan dibangun oleh Allah sendiri."
     
Saudara-saudara, iman adalah dasar dari segala yang kita harapkan dan bukti dari segala yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman, Abraham taat ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya; ia berangkat tanpa mengetahui tempat yang ia tuju. Karena iman, ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing, dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menanti-nantikan kota yang beralas kokoh, yang dirancang dan dibangun oleh Allah sendiri. Karena iman pula Abraham dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia yakin bahwa Dia, yang memberikan janji itu setia. Itulah sebabnya, dari satu orang yang malahan telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit atau pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. Dalam iman, mereka semua telah mati sebagai orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi hanya dari jauh mereka melihatnya; mereka melambai-lambai kepadanya dan mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. Andaikata dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke sana. Tetapi yang mereka rindukan adalah tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air surgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka. Karena iman, Abraham rela mempersembahkan Ishak tatkala ia dicobai, ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan, “Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu.” Abraham percaya bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang sekalipun mereka sudah mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi dan membebaskan umat-Nya.
Ayat. (Lukas 2:69-70.71-72.73-75; R:68)
1. Ia mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud, hamba-Nya. Seperti dijanjikan-Nya dari sediakala, dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus.
2. Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua lawan yang membenci kita. Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sebab ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita, akan membebaskan kita dari tangan musuh. Agar kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 13:16)
Demikian besar kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan Anak-Nya yang tunggal. Setiap orang yang percaya kepada-Nya memiliki hidup abadi.
        
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:35-41)
    
"Angin dan danau pun taat kepada Yesus."
  
Pada suatu hari, ketika hari sudah petang, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Marilah kita bertolak ke seberang.” Mereka meninggalkan orang banyak yang ada di sana lalu bertolak, dan membawa Yesus dalam perahu itu di mana Ia telah duduk; dan perahu-perahu lain pun menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat, dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid membangunkan Yesus dan berkata kepada-Nya, “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Yesus pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau, “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau pun menjadi teduh sekali. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain, “Siapakah gerangan orang ini? Angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
  
Hari ini kita merayakan Pesta Santo Tomas Aquino, seorang Pujangga Gereja yang terkenal dengan "Summa Theologica"nya, dengan Puisi Pujian kepada Sakramen Mahakudus dia mengantar kita untuk hidup dalam kekudusan di hadapan Allah. EKARISTI hendaknya menjadi PUSAT HIDUP KITA. Keintiman kita bersama Yesus akan memampukan kita untuk mengendalikan pikiran, perkataan dan perbuatan kita yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. 
 
Melalui Ekaristi, iman kita dikuatkan oleh Yesus, Allah yang hadir di antara kita. Sebagaimana tetulis dalam Ibrani "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. (Ibr 11:1-3). Marilah kita beriman sebagaimana St. Tomas Aquino yang mengimani Sakramen Mahakudus sebagai kehadiran Yesus yang senantiasa menyertai perjalanan kita di dunia ini dan menyucikan kehidupan "jiwa dan roh kita". 
   
Jika kamu mencari kesabaran, kamu akan menemukannya dalam bentuk yang paling tinggi di salib. (St. Tomas Aquino)
      
Antifon Komuni (lih. 1Kor 1:23-24)

Kami memberitakan Kristus yang disalibkan; Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

We proclaim Christ crucified; Christ, the power of God and the wisdom of God
   
 

MM/Mutiara Iman 2017

Jumat, 27 Januari 2017 Hari Biasa Pekan III

Jumat, 27 Januari 2017
Hari Biasa Pekan III

Kurangnya rasa terima kasih membuat kita begitu jauh dari Tuhan. (St. Yohanes Fisher)

   
Antifon Pembuka (Mzm 37:3)

Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia.

Doa Pembuka


Allah Bapa sumber iman kepercayaan, kami mohon iman akan Sabda-Mu, dan resapkanlah ke dalam lubuk hati kami janji-Mu akan memberi kehidupan, agar kami menjadi orang yang berkenan di hati-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
Kita diingatkan untuk bertahan dalam iman, tetap sukacita ketika mengalami penderitaan karena upah kita adalah harta yang tak akan binasa saat kedatangan-Nya.
 
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:32-39)    
 
"Kalian telah menderita banyak, sebab itu janganlah melepaskan kepercayaanmu."
   
Saudara-saudara, ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita karena kamu harus bertahan dalam perjuangan yang berat, baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian. Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman, dan ketika hartamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih langgeng sifatnya. Sebab itu janganlah melepaskan kepercayaanmu, karena besarlah upah yang menantinya. Kamu sungguh memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Sebab dalam Alkitab tertulis: "Sedikit, atau bahkan sangat sedikit waktu lagi, Dia yang ditetapkan untuk datang itu akan tiba tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, Aku tidak berkenan lagi kepadanya." Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan akan binasa! Sebaliknya: Kita ini orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat (Mzm 37:3-4.5-6.23-24.39-40)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu!
2. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah pada-Nya, maka Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan menampilkan hakmu seperti siang.
3. Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya. Kalaupun ia jatuh, tidaklah sampai binasa, sebab Tuhan menopang tangannya.
4. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik. Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana. 

Yesus memberikan bermacam-macam perumpamaan tentang Kerajaan Allah. Pada intinya Kerajaan Allah itu bertumbuh dan berkembang secara misterius. Hanya mereka yang benar-benar mau bekerja sama dengan campur tangan Allah akan terus tumbuh dan berkembang.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:26-34)
  
"Kerajaan Surga seumpama orang yang menabur benih. Benih itu tumbuh, namun orang itu tidak tahu."
 
Pada suatu ketika Yesus berkata, "Beginilah halnya Kerajaan Allah: Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah. Malam hari ia tidur, siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas itu makin tinggi! Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu! Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba". Yesus berkata lagi, "Dengan apa hendak kita bandingkan Kerajaan Allah itu? Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil daripada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam rimbunannya". Dalam banyak perumpamaan semacam itu Yesus memberitakan sabda kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka. Tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Harta yang lebih baik dan lebih langgeng sifatnya adalah hidup dalam Kerajaan Allah. Yesus ingin kita hidup dalam kasih Tuhan yang membuat benih dan biji sesawi bisa menghasilkan bahan makanan bagi manusia dan memberi perlindungan bagi makhluk ciptaan yang lain. Kasih Tuhan menopang proses kehidupan di bumi ini tanpa henti. Jika kehidupan di bumi ini luar biasa berharga dan indah, apalagi kehidupan di surga bersama Sang Pencipta yakni Allah sendiri.
 
Antifon Komuni (Ibr 10:39)
 
Kita ini orang-orang yang percaya dan memperoleh hidup. 
   
Doa Malam

Allah Bapa sumber kebahagiaan, kami bersyukur bahwasanya Engkau telah memulai membuka kedamaian di tengah-tengah kami melalui Yesus, Sabda-Mu yang terpercaya. Kami mohon, semoga kami selalu setia dalam kata dan karya mengingat kebahagiaan umat manusia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
  
RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy