| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 29 Desember 2019 Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria, Yusuf

Minggu, 29 Desember 2019
Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria, Yusuf  
    
Keluarga Kristen adalah persekutuan pribadi-pribadi, satu tanda dan citra persekutuan Bapa dan Putera dalam Roh Kudus. Di dalam kelahiran dan pendidikan anak-anak tercerminlah kembali karya penciptaan Bapa. Keluarga dipanggil, supaya mengambil bagian dalam doa dan kurban Kristus. Doa harian dan bacaan. Kitab Suci meneguhkan mereka dalam cinta kasih. Keluarga Kristen mempunyai suatu tugas mewartakan dan menyebarluaskan Injil. (Katekismus Gereja Katolik, 2205)
 
Antifon Pembuka (Luk 2:16)

Para gembala bergegas datang dan bertemu dengan Maria dan Yusuf serta Sang Bayi yang terbaring di palungan.

The shepherds went in haste, and found Mary and Joseph and the Infant lying in a manger.

Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unamines in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suae.   
 
 
     
     
Doa Pembuka
 
Ya Allah, Engkau berkenan memberikan kepada kami Keluarga Kudus sebagai teladan yang unggul. Semoga kami meneladannya dalam keutamaan hidup berkeluarga dan dalam ikatan cinta agar kami layak menikmati dengan penuh sukacita anugerah hidup abadi di dalam rumah-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (3:2-6,12-14)
 
"Orang takwa menghormati ibu-bapanya."
 
Anak-anakku, dengarkanlah aku: Tuhan telah memuliakan bapa di atas anak-anaknya, dan hak itu atas para anaknya Ia teguhkan. Barangsiapa menghormati bapanya, ia memulihkan dosa, dan siapa memuliakan ibunya, ia sama dengan orang yang mengumpulkan harta. Barangsiapa menghormati bapanya, ia sendiri akan mendapat kesukaan pada anak-anaknya, dan apabila bersembahyang, niscaya doanya dikabulkan. Barangsiapa memuliakan bapanya akan panjang umurnya, dan orang yang taat kepada Tuhan menenangkan hati ibunya. Anakku, tolonglah bapamu pada masa tuanya, dan jangan menyakiti hatinya di masa hidupnya. Kalau akalnya sudah berkurang, hendaklah kaumaafkan, jangan menistakan dia sewaktu engkau masih berjaya. Kebaikan yang ditujukan kepada bapa tidak akan terlupakan; sebaliknya akan dibilang sebagai pemulihan segala dosamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.         
 
                

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 128:1-2.3.4-5; R:1)
1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur yang ada di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di se keliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (3:12-21)
 
"Tata hidup keluarga di dalam Tuhan."
 
Saudara-saudara, kalianlah orang pilihan Allah, yang dikuduskan dan dikasihi oleh-Nya. Maka kenakanlah belas kasihan, kemurahan dan kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan hendaknya kalian saling mengampuni bila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain; sebagaimana Kristus mengampuni kalian, demikian pula kalian hendaknya. Dan di atas semuanya itu kenakanlah cintakasih, tali pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, karena untuk itulah kalian dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kamu. Hendaknya kamu saling mengajar dan menasihati dengan segala hikmat. Nyanyikanlah mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani, untuk mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah itu demi nama Tuhan Yesus Kristus, dan dengan perantaraan-Nya bersyukurlah kepada Allah, Bapa kita. Hai para isteri, tunduklah kepada suamimu sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai para suami, kasihilah isterimu, dan janganlah berlaku kasar terhadapnya. Hai anak-anak, taatilah orangtuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai para bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.  
 
            

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kol 3:15a.16a)
Semoga damai Kristus melimpahi hatimu, semoga sabda Kristus berakar dalam dirimu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (2:13-15,19-23)
  
"Bawalah Bayi serta ibu-Nya mengungsi ke Mesir."
  
Setelah orang-orang majus yang mengunjungi Bayi Yesus di Betlehem pulang, nampaklah Malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangun. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.” Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf di Mesir dalam mimpi. Kata malaikat itu, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu sudah mati.” Lalu Yusuf pun bangunlah. Diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, dan pergilah mereka ke tanah Israel. Tetapi setelah mendengar bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, Yusuf takut ke sana. Setelah dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea. Setibanya di sana ia tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
 
Tempat persemaian sikap dan perilaku produktif adalah keluarga. Burung kutilang Pun akan mengajari anak-anaknya yang baru bisa mengepakkan sayapnya satu-dua untuk mulai keluar dari sarang. Tentu saja dengan kewaspadaan penuh, sang induk menjaga anak-anaknya dari serangan burung besar lainnya. Sedini mungkin, induk kutilang mengajari anak-anaknya keluar dari sarangnya, sebab tempat yang paling aman adalah alam yang penuh tantangan. Bagi pribadi-pribadi yang berkembang menjadi pribadi yang produktif, kesulitan dunia nyata merupakan jalan menuju keamanan sejati. Sebelum menjadi seorang pribadi produktif, anak harus terlebih dahulu memperoleh bekal yang cukup dari keluarganya. Anak itu harus terlebih dahulu terbentuk menjadi pribadi yang utuh di dalam keluarga supaya saat melangkah keluar dari rumah, keutuhannya sebagai pribadi ini bisa tetap bertahan. Di luar rumah, banyak sekali godaan yang bisa membuat pribadi-pribadi menjadi pribadi yang terpecah, bahkan hancur. Hal ini juga disampaikan Yesus kepada para murid-Nya, yaitu supaya waspada. “jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan," kata-Nya (Mrk. 3:25).

Dewasa ini, banyak sekali bahtera keluarga yang oleng atau bahkan kandas diterpa ombak ganas kemajuan zaman. Salah satu alasan yang kerap diajukan yang membuat kandasnya bahtera keluarga adalah kurang atau bahkan tidak adanya komunikasi yang lancar antara masing-masing anggota keluarga itu. Ada banyak intervensi gangguan dari luar keluarganya yang mengganggu komunikasi kasih yang seharusnya terjadi di dalam keluarga sehingga keluarga pecah.

Oleh karena itu, di zaman ini semakin dibutuhkan kehendak yang kuat dalam mengupayakan dan memastikan bahwa keluarga sungguh-sungguh aman dari peibagai intervensi gangguan yang akan merusak ruang internalnya. Semakin dirasakan perlunya kesungguhan bukan hanya dari setiap anggota keluarga, melainkan dari semua pihak yang bertanggung jawab supaya keluarga sungguh bisa menjamin dirinya sendiri tetap pada hakikatnya sebagai keluarga Allah. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab Gereja, kita semua umat beriman untuk membantu keluarga-keiuarga, terutama keluarga muda, supaya mereka sungguh benar-benar bisa mewujudkan diri mereka sebagai ruang aman bagi terselenggaranya kasih, sukacita, dan kerahiman nahi. 
 
Antion Komuni (Bar 3:38)

Allah kita tampak di dunia, Ia bergaul dengan manusia.

Our God has appeared on the earth, and lived among us.
 
 
 

BV/Inspirasi Batin 2019

Sabtu, 28 Desember 2019 Pesta Kanak-kanak Suci, Martir

Sabtu, 28 Desember 2019
Pesta Kanak-kanak Suci, Martir 
  
“Kanak-kanak suci, meski tidak berdaya di medan laga, namun berhasil merebut mahkota kemenangan.” (St. Quidvultdeus)
 

Antifon Pembuka

Kanak-kanak tak bersalah dibunuh demi Kristus. Kini mereka mengikuti Anak Domba tak bercela, dan senantiasa berseru, "Terpujilah Kristus!"

The innocents were slaughtered as infants for Christ; spotless, they follow the Lamb and sing for ever: Glory to you, O Lord.

  
Pengantar

  
Pesta Kanak-kanak Suci yang kita rayakan pada hari ini menunjuk pada kenyataan bahwa kuasa kegelapan menjadi gusar terhadap terang Kristus. Ini dapat dilihat di sepanjang sejarah keselamatan. Dengan lahirnya Yesus, Raja Herodes merasa kedudukannya terancam dengan hadirnya Raja baru tersebut. Ia merasakan takhtanya mulai digoyang. Itulah sebabnya, ia tidak segan-segan membunuh anak-anak. Telinganya sudah tuli untuk mendengar ratapan para ibu yang harus kehilangan anaknya. Mata hatinya buta untuk melihat penderitaan begitu banyak orang. Kehadiran seorang pembawa damai kerap menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang congkak dan arogan. Kedatangan Yesus, Sang Raja Damai, menyebabkan kekacauan besar dalam diri Herodes. Anak-anak yang tidak bersalah menjadi korban kekejamannya hanya karena ingin memastikan bahwa Yesus termasuk di antara anak-anak tersebut.
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan 
  
Doa Pembuka
  
Allah Bapa yang Mahabaik, hari ini para martir-Mu yang kecil tak bersalah, meluhurkan Dikau bukan dengan madah melaikan dengan darah. Semoga iman yang kami akui dengan perkataan kami nyatakan pula dengan perbuatan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin
   
 Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:5-2:2)    
  
"Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa."
   
Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap.
Ayat. (Mzm 124:2-3.4-5.7b-8)
1. Jika bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu.
3. Jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 24:42, 44)
Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu barisan para martir berkurban dengan mempertaruhkan nyawa.    
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (2:13-18)
   
"Herodes menyuruh agar semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya dibunuh."
 
Setelah orang-orang majus yang mengunjungi bayi Yesus di Betlehem itu pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangunlah. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, ‘Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku’. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, sangat marahlah ia. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yeremia: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 

Kisah ini menegaskan bahwa sejak awal, yaitu sejak masa kecil-Nya, Yesus ditolak dan mendapat hambatan dalam pewartaan dan karya-Nya. Yesus ditolak oleh penguasa Yahudi, ahli Taurat, dan imam-imam. Mereka merasa terancam dengan pewartaan Yesus. Yesus datang untuk melayani, padahal mereka menuntut dilayani. Yesus memperhatikan orang miskin, tetapi mereka menjadi kaya di atas kemiskinan orang lain. Yesus mendekati orang-orang yang tersisih dan terpinggirkan, tetapi para penguasa justru mengucilkan mereka. Para ahli Taurat berpegang teguh pada aturan hukum, tetapi Yesus menyatakan bahwa aturan hukum untuk manusia dan bukan manusia untuk aturan hukum. Yesus menjadikan aturan hukum sebagai sarana agar kasih dihayati dan keadilan dilaksanakan. Mereka membeda-bedakan manusia berdasarkan status sosial, tetapi Yesus mewartakan kerahiman Allah bagi setiap manusia terutama mereka yang terpinggirkan. Yesus menyatakan setiap manusia bermartabat sama di hadapan Allah. Jelaslah Yesus merupakan ancaman bagi penguasa, terutama ahli-ahli Taurat dan imam-imam yang bermentalitas duniawi. 
 
Sejarah perjalanan Gereja pun tak luput dari hambatan dan penganiayaan. Tidak mudah orang menerima karya para misionaris. Sejarah pembunuhan terhadap para misionaris, para imam, dan kaum religius menjadi saksi tentang penolakan terhadap kristianitas. Orang kristiani dianggap sebagai orang kafir, maka doa dan peribadatan mereka dihalang-halangi. Kehadiran orang kristiani di tengah masyarakat sering kali dianggap ancaman dan dicurigai. Seluruh kehidupan Kristus dan Gereja-Nya adalah misteri penebusan. Penebusan diperoleh melalui penumpahan darah di salib. Maka menjadi orang kristiani berarti bersedia memikul salib. Akan tetapi, “Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Rm. 5:8).
      
Antifon Komuni (Bdk. Why 14:4)

Lihatlah mereka yang telah ditebus sebagai buah pertama umat manusia untuk Allah dan Anak Domba, dan yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja ia pergi.

Behold those redeemed as the first fruits of the human race for God and the Lamb, and who follow the Lamb wherever he goes.

Doa Malam 
 
Allah sumber cinta dan damai, baruilah iman kami akan penjelmaan Putra-Mu menjadi manusia agar kami tetap setia untuk selalu bersyukur kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.  
 
 

   
 
JT/INSPIRASI BATIN 2019

Jumat, 27 Desember 2019 Pesta St. Yohanes, Rasul, Penginjil

Jumat, 27 Desember 2019
Pesta St. Yohanes, Rasul, Penginjil  

Santo Yohanes berlangkah lebih jauh lagi dan berkata: "Allah adalah kasih" (1 Yoh 4:8-16): Cinta adalah kodrat Allah. Dengan mengutus Putra-Nya yang tunggal dan Roh cinta pada kepenuhan waktu, Allah mewahyukan rahasia-Nya yang paling dalam Bdk. 1 Kor 2:7-16; Ef 3:9-12.; Ia sendiri adalah pertukaran cinta abadi, Bapa, Putra, dan Roh Kudus, dan Ia telah menentukan supaya kita mengambil bagian dalam pertukaran itu. (Katekismus Gereja Katolik, 221)
    

Antifon Pembuka

Yohanes inilah yang duduk di sisi Yesus waktu perjamuan. Bahagialah rasul ini, sebab rahasia surgawi diwahyukan kepadanya, dan sabda kehidupan diwartakannya ke seluruh dunia.

This is John, who reclined on the Lord’s breast at supper, the blessed Apostle, to whom celestial secrets were revealed and who spread the words of life through all the world.

atau (bdk. Sir 15:5)

Di tengah-tengah Gereja ia membuka mulutnya, dan Tuhan memenuhinya dengan roh hikmat dan pengertian dan memakaikan dia jubah kemuliaan.

In the midst of the Church he opened his mouth, and the Lord filled him with the spirit of wisdom and understanding and clothed him in a robe of glory.
  
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
    
Doa Pembuka
  

Ya Allah, Engkau yang telah mengungkapkan rahasia Sabda-Mu kepada kami lewat Rasul Santo Yohanes, kami mohon semoga kami dapat mengerti dengan baik apa yang dia telah katakan kepada kami dengan mengagumkan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
         
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:1-4)
   
"Apa yang telah kami lihat dan kami dengar, itulah yang kami tuliskan kepada kamu."
    
Saudara-saudara terkasih, apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar dan kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan, dan kami raba dengan tangan kami; yakni firman hidup, itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya! Dan sekarang kami bersaksi serta memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa, dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, yakni Yesus Kristus. Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita. Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
 
Bait Pengantar Injil, do = f, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan, kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.      
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:2-8)
   
"Murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur."
    
Pada hari Minggu Paskah, setelah mendapati makam Yesus kosong, Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah Simon menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu; ia melihatnya dan percaya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

 

Hari ini, umat Katolik merayakan pesta Yohanes, rasul dan penulis Injil, yang adalah “murid yang dikasihi Yesus” seperti dalam bacaan Injil hari ini. Sebagai rasul, Yohanes tinggal dan mengalami pengalaman hidup bersama Yesus. Ia belajar banyak hal dan mengenal dengan pasti siapa Yesus; Yohanes sungguh mengalami kehadiran dan kasih Yesus secara pribadi. Berjalan bersama Yesus membuat Yohanes memahami bahwa setiap detail dari hidup dan karya Yesus adalah Kasih. Itu tidak diperoleh semata-mata dari hasil melihat bagaimana sikap Yesus terhadap orang lain. Perjuangan bersama Yesus justru membuat Yohanes mengecap kasih Tuhan secara pribadi dalam hidupnya. Kehadiran Yesus adalah jawaban untuk segenap kasih yang didambakannya. Maka, bagi Yohanes itu spesial. Pengenalan  dan pengalaman kasih itu memacu Yohanes untuk melakukan yang terbaik bagi Yesus dan kemudian ia tuangkan dalarn Injilnya.

Hari ini kita mendengar salah satu pengalaman rohani Yohanes bersama Yesus. Dikisahkan bahwa Maria Magdalena membawa kabar bahwa jenazah Yesus telah dicuri. Petrus dan Yohanes bergegas dengan cepat ke kubur dan mendapatkan kubur itu sudah kosong. Namun, reaksi Petrus dan Yohanes berbeda. Petrus berpikir bahwa Yesus memang sudah diculik, sedangkan Yohanes melihat dengan penuh keyakinan iman bahwa Yesus telah hidup.

Masih dalam suasana Natal. Perhatian kita masih tertuju kepada kelahiran Raja Damai. Tanpa mengurangi rasa gembira kita, kita diajak untuk memandang Yohanes yang memberi kesaksian tentang Yesus bukan berdasarkan sebuah ajaran yang ia terima dari orang lain, tetapi ia memberi kesaksian dari apa yang dialaminya sendiri bersama Yesus. Oleh karena itu, Natal yang kita rayakan jangan hanya menjadi hari yang menggembirakan, tetapi sungguh membawa kita masuk kepada kedalaman pengalaman perjumpaan dengan Kristus. Dengan demikian, kesaksian kita tentang Kristus sungguh-sungguh datang dari pengalaman kita akan kasih Allah Bapa, melalui Putra Tunggal-Nya, Sang Immanuel! 
(FN/INSPIRASI BATIN 2019)
 
Antifon Komuni (Yoh 1:14,16)
 
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima.
 
The Word became flesh and made his dwelling among us, and from his fullness we have all received.

Doa Malam
Ya Tuhan, kubur kosong bukan berarti bahwa Engkau telah dicuri orang, namun menjadi pertanda bahwa Engkau telah bangkit. Maka, ya Tuhan, bangkitkanlah pula semangat dalam hidupku untuk mencari wajah-Mu. Tuhan, Engkaulah Penyelamatku, sepanjang segala masa. Amin.  
  
 Sang Sabda mulai menjadi daging dalam rahim Perawan Maria, tetapi bukan pada waktu itu Ia mulai ada. (St. Agustinus).
    
 

Kamis, 26 Desember 2019 Pesta St. Stefanus, Martir Pertama

Kamis, 26 Desember 2019
Pesta St. Stefanus, Martir Pertama    
   
“Cinta yang dibawa Kristus dari surga ke dunia, mengangkat Stefanus dari dunia ke surga.” (St. Fulgensius dari Ruspe)


Antifon Pembuka

Pintu surga terbuka bagi Stefanus. Dialah yang pertama di antara para martir. Maka ia berseri mulia di surga, dimahkotai dengan kemenangan.

The gates of heaven were opened for blessed Stephen, who was found to be first among the number of the Martyrs and therefore is crowned triumphant in heaven.
  
  
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
   
Doa Pembuka
    
Allah Bapa, sumber kemuliaan, pada pesta martir-Mu Santo Stefanus kami mengunjukkan persembahan ini di altar-Mu. Semoga kami mengikuti teladannya dalam membela iman dan menaruh cinta kasih kepada mereka yang memusuhi kita. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
   

Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:8-10; 7:54-59)
  
"Aku melihat langit terbuka."
   
Sekali peristiwa Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini. – Anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria. – Mereka tampil bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang ini bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh Kudus yang mendorong dia berbicara. Mendengar semua yang dikatakan Stefanus, para anggota Mahkamah Agama sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serempak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  

Mazmur Tanggapan
Ref. Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan jiwaku.
Ayat. (Mzm 31:3cd-4.6.8ab.16bc.17)
1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia. Aku akan bersorak sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku.
3. Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku! Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:26a,27a)
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita. 
   

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:17-22)
 
"Karena Aku, kamu akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja."
 
Pada waktu mengutus murid-murid-Nya, Yesus berkata, “Waspadalah terhadap semua orang! Sebab ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama; dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Karena Aku, kamu akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berbicara, melainkan Roh Bapamu; Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh; demikian juga seorang ayah akan menyerahkan anaknya. Anak-anak akan memberontak terhadap orangtuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
Kisah Santo Stefanus sebagai martir pertama sepertinya tidak tepat dirayakan Dada tanggal 26 Desember, karena pesta martir Stefanus ini seperti mencoreng suasana sukacita Natal yang baru berusia sehari. Euforia Natal tidak cocok dengan kisah keji Stefanus yang dihukum mati dengan dilempari batu.

Namun, rupanya Gereja mempunyai pesan khusus yang menyadarkan kita bahwa mengikuti Yesus tidak hanya masalah menang, gembira, bebas dari penderitaan dan penyakit. Memang benar bahwa mengikuti Yesus membawa sukacita, membawa damai dan kemuliaan. Namun, sukacita yang diperoleh dari iman akan Yesus bukanlah sukacita yang tanpa derita, tanpa tantangan, dan tanpa perjuangan.

Mengikuti Yesus akan menghadapi banyak tantangan, banyak penderitaan dan air mata. Namun jangan khawatir, Tuhan akan menemani dan menguatkan kita sehingga kita akan tetap setia mengikuti Yesus dan meneladan Dia, hidup dalam kasih kendati semua derita yang ada. Jika kita bertekun, kita akan memenangkan peijuangan iman kita. Tuhan akan bersama kita dan memberi kekuatan serta jalan sehingga kita tetap bisa memperoleh kebahagiaan, sukacita, dan keselamatan. Justru iman yang diperjuangkan dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan buah yang manis. (AR/Inspirasi Batin 2019)
  
Antifon Komuni (Kis 7:59)
  
Mereka merajam Stefanus yang berdoa, "Tuhan Yesus, terimalah nyawaku."

Rabu, 25 Desember 2019 Hari Raya Natal (Misa Siang)

Rabu, 25 Desember 2019
Hari Raya Natal (Misa Siang)
    
   “Agar manusia dapat berjalan dengan lebih yakin menuju kepada kebenaran, maka Kebenaran itu sendiri, Anak Allah, telah mengambil kodrat manusia, menetapkan dan mendirikan iman.”
(St. Agustinus)
   
Antifon Pembuka (lih. Yes 9:6)

Seorang Bayi telah lahir bagi kita, seorang Putera telah diberikan kepada kita. Ia menyandang kekuasaan di bahu-Nya, dana kan disebut Penasihat Agung.

A child is born for us, and a son is given to us; his scepter of power rests upon his shoulder, and his name will be called Messenger of great counsel.

Puer natus est nobis, et filius datus est nobis: cuius imperium super humerum eius: et vocabitur nomen eius, magni consilii Angelus.
Mzm. Cantate Dominum canticum novum: quia mirabilia fecit. (Graduale Romanum, 47)


Doa Pembuka

Ya Allah, secara mengagumkan Engkau menciptakan manusia dengan martabat yang luhur, dan secara lebih mengagumkan lagi Engkau membaruinya. Kami mohon perkenankanlah kami ikut serta dalam keilahian Kristus yang sudah berkenan menjadi manusia seperti kami. Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (52:7-10)
     
"Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umatnya."
 
O betapa indah kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan bentara yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik; yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion, "Allahmu meraja!" Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau: Mereka bersorak-sorai serempak. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka melihat bagaimana Tuhan kembali ke Sion. Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umat-Nya. Ia telah menebus Yerusalem. Tuhan telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. 

    

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3b.3c-4.5-6; Ul:3c)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di antara para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah.
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan.

Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (1:1-6)
 
"Allah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya."
       
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulangkali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah berhasil mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan" Atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku". Lagipula, ketika mengantar Anak-Nya yang sulung ke dunia, Allah berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

    

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat:2/4
Hari ini cahaya gemilang turun ke dunia, dan fajar suci menyinari kita; marilah menyembah Tuhan, hai semua bangsa.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:1-18)
   
"Firman telah menjadi manusia."
 
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan    
   
Para gembala dituntun oleh para malaikat Tuhan untuk menyaksikan peristiwa agung kelahiran Yesus Kristus. Demikianlah, para gembala itu membuka hati terhadap tuntunan Para malaikat. Tanpa kemauan dan kemampuan membuka hati terhadap suara malalkat, mereka tidak akan mau juga untuk dituntun. Maka, mereka bergegas pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana.

Kita bisa membayangkan bahwa para gembala diliputi dengan wajah yang berseri-seri. Ada kegembiraan luar biasa! Itulah buah-buah yang didapat karena keberanian “membiarkan diri dituntun oleh malaikat.” Kegembiraan para gembala semakin menguat tatkala mereka bertemu dengan Sang Juru Selamat yang baru lahir. Setelah berjumpa dengan Tuhan Yesus, mereka masih membawa kegembiraan itu dalam peljalanan kembali. “Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.”

Itulah sukacita Natal! Sukacita Natal akan terjadi kalau manusia mau membiarkan diri untuk dituntun oleh Tuhan untuk dapat melihat-Nya. Sukacita penuh akan didapatkan manakala kita sungguh-sungguh berjumpa dengan Yesus. Dia lahir untuk kita dan memberikan sukacita yang penuh! Akan tetapi, sukacita yang kita alami hendaknya dibagikan kepada sesama kita terlebih bagi mereka lemah, miskin, dan tersingkir. Kita diutus pula untuk membawa orang pada keselamatan. Sebab Tuhan telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang dari Allah kita (Yes. 52:10). (AHS/INSPIRASI BATIN 2019)
   
Antifon Komuni (Bdk. 98 (97): 3)

Segala ujung bumi menyaksikan keselamatan yang dari Allah kita.
       
All the ends of the earth have seen the salvation of our God.
   
Viderunt omnes fines terræ salutare Dei nostri.  

   

Rabu, 25 Desember 2019 Hari Raya Natal (Misa Fajar)

Rabu, 25 Desember 2019
Hari Raya Natal (Misa Fajar)
      
“Jika kamu bertanya dengan cara apa ke-Allah-an dicampurkan dengan kemanusiaan, kamu akan memperoleh kesempatan untuk pertanyaan awal tentang berbaurnya jiwa dengan tubuh. Tapi seandainya kamu tidak tahu caranya bagaimana jiwa bersatu dengan tubuh, jangan berharap bahwa pertanyaan lainnya itu harus berada dalam jangkauan pemahamanmu. Sebaliknya, seperti di dalam kasus persatuan antara jiwa dan tubuh, sementara kita memperoleh alasan untuk percaya bahwa jiwa adalah sesuatu yang berbeda dari tubuh – sebab tubuh jika terpisah dari jiwa, akan mati dan tidak aktif-, kita tidak memperoleh pengetahuan yang pasti tentang cara persatuan itu. Sehingga di dalam pertanyaan lainnya tentang persatuan antara ke-Allahan dan kemanusiaan, sementara kita menyadari bahwa terdapat perbedaan berkenaan dengan derajat kemuliaan antara kodrat ke-Allahan dan kodrat kemanusiaan yang fana, kita juga tidak dapat menangkap bagaimana elemen-elemen keilahian dan kemanusiaan dicampurkan bersama. Namun demikian, kita tidak dapat ragu bahwa Tuhan lahir di dalam kodrat manusia, oleh karena mukjizat -mukjizat yang telah disebutkan di atas.” (The Great Catechism, no.11)." (St. Gregorius dari Nissa (335-395))
   

Antifon Pembuka (lih. Yes 9:2.6; Luk 1:33)  
   
  Hari ini cahaya bersinar atas kita, sebab Tuhan telah lahir bagi kita. Ia akan disebut Penasihat Ajaib, Allah Perkasa, Raja Damai, Bapa Kekal dan kerajaan-Nya takkan berakhir.
        
  
Today a light will shine upon us, for the Lord is born for us; and he will be called Wondrous God, Prince of peace, Father of future ages: and his reign will be without end.  
 
   Lux fulgebit hodie super nos: quia natus est nobis Dominus: et vocabitur Admirabilis, Deus, Principes pacis, Pater futuri sæculi: cuius regni non erit finis. Mzm. Dominus regnavit, decorem indutus est: indutus est Dominus fortitudinem, et præcinxit se. (Graduale Romanum, p.44)
         
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan, ada Syahadat (berlutut saat "Ia dikandung dari Roh Kudus"), Prefasi Natal I, II atau III, Communicantes Natal.
      
     
Doa Pembuka  
 
Allah yang Mahakuasa, kami sudah disinari oleh Terang yang baru. Dialah Sabda-Mu yang menjadi manusia. Semoga terang-Nya, yang bersinar dalam hati karena iman, bersinar juga dalam tindakan kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
        
  Bacaan dari Kitab Yesaya (62:11-12)
   
"Katakanlah kepada putri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang."
      
  Inilah yang telah diperdengarkan Tuhan sampai ke ujung bumi: Katakanlah kepada putri Sion: Lihat, Penyelamatmu datang! Mereka yang dikumpulkan dengan jerih payah-Nya ada bersama-sama dengan Dia, dan mereka yang dihimpun-Nya berjalan di hadapan-Nya. Orang akan menyebut mereka: "Bangsa-Kudus", Orang-orang Tebusan-Tuhan"; dan engkau akan disebut: "Yang-Dicari", "Kota-Yang-Tidak-Ditinggalkan".  
Demikianlah Sabda Tuhan  
U. Syukur kepada Allah 

   
      
 Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806  
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.  
Ayat. (Mzm 97:1.6.11-12)  
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Langit memberikan keadilannya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. 
2. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.  
 
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (3:4-7)
    
"Oleh kasih karunia-Nya, kita berhak menerima hidup yang kekal"
        
  Saudaraku terkasih, ketika kerahiman dan kasih Allah serta Juruselamat kita telah nyata kepada manusia, kita diselamatkan oleh Allah. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Juruselamat kita. Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita.  
Demikianlah sabda Tuhan  
U. Syukur kepada Allah. 
  
    
 
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953 
Ref. Alleluya, alleluya 
Ayat. (Luk 2:14; 2/4) 
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.  
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:15-20)
    
"Segala sesuatu yang mereka dengar dan lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka."
      
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke surga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yosef dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.  
Inilah Injil Tuhan kita! 
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan 
  
Yesus sungguh-sungguh pernah dilahirkan di Betlehem, meski dapat dipastikan bukan pada tanggal 25 Desember tahun 0. Ada beberapa pihak mengatakan Tanggal 25 Desember sebenarnya adalah pesta Dewa Matahari yang tak terkalahkan atau Sol Invictus. Entah benar atau tidak tanggal 25 Desember sebagai hari perayaan dewa Sol, tidak ada pengaruhnya terhadap perayaan hari kelahiran Yesus. Natal tetaplah merupakan Hari Raya yang ditetapkan Gereja Katolik untuk merayakan kelahiran Kristus berdasarkan usaha-usaha Para Bapa Gereja untuk menemukan tanggal historis kelahiran Yesus Kristus. Natal sama sekali bukan perayaan pagan yang diadopsi ke dalam Kekristenan tetapi sebuah perayaan yang berasal dari dalam Gereja Katolik sendiri. Secara historis, kemungkinan Yesus dilahirkan antara tahun 6 - 4 sebelum Masehi, entah tanggal berapa. Mungkin tanggal 6 Januari atau 19 April atau 20 Mei atau 18 November atau .... Namun, yang terpenting bagi kita bukanlah data-data historis tersebut, karena Natal bukanlah perayaan ulang tahun kelahiran Yesus, tetapi perayaan iman akan Yesus Kristus, Sang Sabda yang menjela menjadi manusia dan tinggal di tengah-tengah kita (Injil Misa Siang). Kalau kepada para gembala, para malaikat menyampaikan warta suka cita "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud" (Injil Misa Malam) sehingga mereka bergegas ke Bertlehem dan mendapatkan persis seperti yang dikatakan para malaikat itu (Injil Misa Fajar), maka kepada kita pun disampaikan warta gembira bahwa "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di dalam hatimu". Hati kita yang penuh dosa dan hidup kita yang penuh cacat cela ini, bagaikan palungan yang kotor dan kandang yang gelap serta berbau tidak sedap, namun Tuhan berkenan hadir dan berbaring di dalamnya. Maka, sudah seharusnya, suasana hati kita berubah, menjadi bersinar dan semarak penuh suka cita. Untuk itu, marilah kita berbegas, seperti para gembala (Injil Misa Fajar), untuk senantiasa masuk ke dalam lubuk hati kita dan berjumpa dengan Tuhan di sana. Setelah gegap gempita perayaan Natal, penting bagi kita untuk setiap hari masuk ke dalam keheningan, seperti Bunda Maria yang senantiasa "menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya" (Injil Misa Fajar) agar dalam lubuk hati kita yang terdalam, kita berjumpa dengan Kristus. Berbekal perjumpaan kita dengan Kristus itu, kita kembali dalam rutinitas pekerjaan dan kesibukan kita sehari-hari seraya "memuji dan memuliakan Allah" serperti yang dilakukan para gembala (Injil Misa Fajar). -agawpr-
   

Antifon Komuni (Bdk. Za 9:9)
  
  Bersorak-sorailah, hai Putri Sion! Bergiranglah, hai Putri Yerusalem! Lihat Rajamu datang: Dialah Yang Kudus dan Juru Selamat dunia. 
  
 Rejoice, O Daughter Sion; lift up praise, Daughter Jerusalem: Behold, your King will come, the Holy One and Savior of the world.
   
 Exsulta filia Sion, lauda filia Ierusalem: ecce Rex tuus venit sanctus, et Salvator mundi
 
 
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy