 |
Oleh: Titian (1534-38, Gallerie dell'Accademia, Venice). |
Jumat, 21 November 2014
Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Dipersembahkan kepada Allah
Terpujilah Maria yang membawa Tuhan dalam tubuhnya sebelum ia melahirkannya. (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (bdk. Ydt 13:18-19)
Diberkatilah engkau, Perawan Maria, oleh Allah yang Mahatinggi, melebihi
semua wanita. Namamu diharumkan oleh Tuhan dan dimasyhurkan orang
senantiasa.
Doa Pagi
Ya Allah, bersama dengan datangnya mentari pagi, kami mengawali hari
baru ini dengan ucapan syukur dan pujian bagi-Mu. Bersama dengan Bunda
Maria yang pada hari ini dipersembahkan kepada Allah, berkati dan
tuntunlah setiap langkah laku kami, agar dalam terang sabda-Mu,
kerinduan kami akan kehidupan baru pada masa yang Kautentukan
menggerakkan kami untuk berlaku kudus dan setia selama hidup bersama dan
di dalam Kristus. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Wahyu (10:8-11)
"Aku menerima kitab itu dan memakannya."
Aku, Yohanes, mendengar suara dari langit, yang berkata kepadaku,
“Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat yang
berdiri di atas laut dan di atas bumi itu”.Maka aku menghadap malaikat
itu. Aku minta kepadanya, supaya memberikan gulungan kitab itu kepadaku.
Ia berkata, “Ambillah dan makanlah, Kitab itu akan terasa pahit dalam
perutmu, tetapi manis seperti madu dalam mulutmu.” Lalu aku mengambil
kitab itu dari tangan malaikat dan memakannya. Rasanya manis seperti
madu dalam mulutku, tetapi setelah kumakan terasa pahit dalam perut.
Maka malaikat itu berkata kepadaku, “Engkau harus bernubuat lagi kepada
banyak bangsa, kaum, bahasa dan raja.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:14. 24. 72. 103. 111. 131)
1. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.
2. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
3. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
4. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih manis daripada madu bagi mulutku.
5. Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.
6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (2Taw 7:16)
Tempat ini telah Kupilih dan Kukuduskan. Supaya nama-Ku tinggal di sana sepanjang masa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:45-48)
"Rumah-Ku telah kalian jadikan sarang penyamun."
Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke Bait Allah. Maka
mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata, “Ada tertulis:
Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang
penyamun!” Tiap-tiap hari Yesus mengajar di Bait Allah. Para imam kepala
dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha
membinasakan Yesus. Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus
melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin
mendengarkan Dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
atau dari Rumus Umum SP. Maria
Bacaan dari Nubuat Zakharia (2:10-13)
"Bersorak-sorailah, hai putri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang."
Beginilah firman Tuhan, "Bersorak-sorailah dan bersukarialah, hai putri
Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan diam di tengah-tengahmu. Banyak
bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan; mereka akan menjadi umat-Ku
dan Aku akan diam di tengah-tengahmu. Maka engkau akan mengetahui bahwa
Tuhan semesta alam yang mengutus aku kepadamu. Tuhan akan mengambil
Yehuda sebagai bagian-Nya di tanah yang kudus, dan Ia akan memilih
Yerusalem sebagai milik-Nya. Berdiam dirilah, hai segala makhluk, di
hadapan Tuhan, sebab Ia telah bangkit dari tempat kediaman-Nya yang
kudus."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan
Ref. Berbahagialah engkau, Perawan Maria, karena engkau telah mengandung Putra Bapa yang kekal.
Ayat. (Luk 1:46-47.48-49.50-51.52-53.54-55; Ul: 49)
1. Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini.
2. Mulai sekarang aku disebut yang bahagia oleh sekalian bangsa. Sebab
perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa; kuduslah
nama-Nya.
3. Kasih sayang-Nya turun-temurun kepada orang yang takwa. Perkasalah
perbuatan tangan-Nya; dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
4. Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina
diangkat-Nya. Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan; orang kaya
diusir-Nya dengan tangan kosong.
5. Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel,
hamba-Nya. Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunannya untuk
selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 11:28)
Berbahagialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan memeliharanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:46-50)
"Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Yesus bersabda, "Inilah ibu-Ku, inilah saudara-Ku."
Sekali peristiwa ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak, ibu
dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka
berkatalah seseorang kepada-Nya, “Lihatlah, ibu-Mu dan
saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” Tetapi
Yesus menjawab kepadanya, “Siapakah ibu-Ku?” Dan siapakah
saudara-saudara-Ku?” Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia
bersabda, “Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun
yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah
saudari-Ku, dialah ibu-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Ada dua peristiwa yang patut kita renungkan pada hari ini. Pertama,
tentang kisah Yesus yang “marah” di Bait Allah dan kedua, kisah St.
Perawan Maria dipersembahkan kepada Allah. Dua peristiwa ini sekilas
tampak kontras dan tidak senada. Peristiwa pertama menyuguhkan kepada
kita adegan kemarahan Yesus yang memporak-porandakan para pedagang yang
berjualan di depan Bait Allah. Pada peristiwa kedua, kita diajak
merenungkan kisah kemuliaan St. Perawan Maria yang dipersembahkan kepada
Allah. Kedua peristiwa ini sama-sama trjadi di Bait Allah dan bercerita
tentang makna kesucian.
Kemarahan Yesus yang kita dengar dari Injil hari ini menunjukkan bahwa
Yesus sungguh menjaga kekudusan Bait Allah, tempat Bapa-Nya berada. “Rumah-Ku adalah rumah doa”
(Yes 56:7; Luk 19:46) di mana setiap orang harus tinggal dan menyucikan
diri di hadapan Allah. Menyucikan diri menjadi hal utama dan penting
ketika kita hendak bersekutu dan menyatakan diri untuk mengikuti Allah.
Syarat menjadi orang yang ingin mencintai Allah, pertama-tama hendaknya
memiliki disposisi hati yang suci. Teladan orangtua Maria yang
membawanya ke Bait Allah juga bermuara pada tujuan ini. Mereka
menghendaki Maria kelak menjadi pribadi yang suci.
Bait Allah akhirnya harus menjadi pusat hidup yang membantu kita
mengalirkan kesucian. Lalu Bait allah seperti apa yang bisa kita temukan
saat ini? Banyak orang menyebut gereja atau tempat ibadah atau yang
disucikan sebagai Bait Allah. Hal ini tidak salah karena gereja juga
mengalirkan kesucian yang datang dari Roh Kudus. Namun demikian, ada
satu Bait Allah yang letaknya dekat sekali dengan kita, yaitu hati. Hati
adalah Bait Allah kita yang paling dekat tetapi jarang kita perhatikan
dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu, untuk menjadi pribadi yang
kudus hendaknya kita perlu melihat hati kita. Kita belajar membersihkan
hati kita dan menyucikannya, terutama melalui Sakramen Tobat.
Hati adalah pusat di mana setiap hal yang keluar dari kita. Hati adalah
sumber segala yang kita produksi di dalam kenyataan hidup kita. Mari
kita lihat hati kita lebih dalam, apakah hati kita sudah mengalirkan
sesuatu yang suci di dalam hidup kita sehari-hari. (CAFE ROHANI)