Minggu, 11 Mei 2025 Hari Minggu Paskah IV

 

Minggu, 11 Mei 2025
Hari Minggu Paskah IV

“Yesus sendiri memberikan teladan tentang apa yang diperintahkan-Nya: Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya, agar Ia dapat mengubah tubuh dan darah-Nya dalam Sakramen, dan dengan demikian, Ia memberi makan domba-domba-Nya—yang telah ditebus-Nya—dengan daging-Nya sendiri” (St. Gregorius, in Catena Aurea, Yoh 10:11-13).


Antifon Pembuka (Mzm 33:5-6)

Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan, oleh Firman Tuhan langit dijadikan, alleluya.


The merciful love of the Lord fills the earth; by the word of the Lord the heavens were made, alleluia.

Misericordia Domini plena est terra, alleluia: verbo Dei cæli firmati sunt, alleluia, alleluia.
  
Doa Pagi

Allah Bapa kami yang Mahamulia, Engkau tiada memberi nama lain, di mana terdapat kebebasan dan kedamaian, selain nama Yesus, Gembala dan Pembimbing kami. Kami mohon, semoga sabda-Nya memenuhi kami dengan napas kehidupan-Mu yang suci. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
"Kaca Patri Agnus Dei - ditemukan di Katedral Florence (Basilica di Santa Maria del Fiore), Italia" Credit: mammuth/istock.com

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:14.43-52)
 
"Kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain."
 
Pada suatu hari Paulus dan Barnabas melanjutkan perjalanan dari Perga, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. Setelah selesai ibadat, banyak orang Yahudi dan penganut agama Yahudi yang takut akan Allah mengikuti Paulus dan Barnabas. Kedua rasul itu lalu mengajar dan menasihati mereka supaya tetap hidup di dalam kasih karunia Allah. Pada hari Sabat berikutnya berkumpullah hampir seluruh kota itu untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati, dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata, “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya, dan menganggap dirimu tidak layak beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.” Mendengar itu, bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah, dan mereka memuliakan firman Tuhan. Dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Tetapi orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu. Begitulah mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas, dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 100.2.3.5)

1. Beribadahlah kepada Tuhan
   dengan sukacita;
   datanglah ke hadapan-Nya
   dengan sorak-sorai!

2. Ketahuilah bahwa Tuhanlah Allah;
   Dialah yang menjadikan kita.
   dan punya Dialah kita,
   kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.

3. Sebab Tuhan itu baik,
   kasih setia-Nya untuk selama-lamanya;
   kesetiaan-Nya tetap turun temurun.

Bacaan dari Kitab Wahyu (7:9.14b-17)
 
"Anak domba akan menggembalakan mereka, dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan."
 
Aku, Yohanes, mendapat penglihatan sebagai berikut: Nampaklah suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Lalu seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar. Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan siang malam melayani Dia di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi; matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu akan menggembalakan mereka, dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:14)
   
Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan.
Aku mengenal domba-domba-Ku, dan domba-domba-Ku mengenal Aku.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (10:27-30)
 
"Aku memberikan hidup yang kekal kepada domba-domba-Ku."
 
Pada suatu hari Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku. Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka, dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku yang memberikan mereka kepada-Ku lebih besar daripada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)
   
Renungan 

Kelima indera yang kita miliki sangatlah berguna dan diperlukan dalam kehidupan.

Kemampuan untuk melihat, mendengar, mencium, mengecap, dan merasakan membantu kita untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan orang-orang di sekitar kita, serta meresponsnya dengan tepat.

Sulit untuk mengatakan indera mana yang paling penting atau yang benar-benar dibutuhkan. Tentu saja, kelima indera tersebut bekerja sama untuk membantu kita memahami orang lain dan memiliki pemahaman serta hubungan yang lebih baik dengan mereka.

Dari indera kita, orang lain mungkin dapat menebak apa yang sedang kita lakukan dan bahkan pikirkan.

Jadi, orang lain akan tahu dari mata kita jika kita sedang menatap sesuatu, atau menatap seseorang, atau menatap ke angkasa.

Dan bahkan dengan melihat mata kita, orang lain dapat mengetahui apa yang sedang terjadi di dalam diri kita, karena dikatakan bahwa mata adalah jendela hati.

Namun, tidak semudah itu untuk mengetahui apa yang didengar atau didengarkan seseorang hanya dengan melihat telinganya.

Selain itu, kita memiliki kemampuan untuk mendengar secara selektif, jadi bukan berarti suara yang paling keras atau suara yang paling merdu akan menarik perhatian kita.

Dalam Injil, Yesus berkata bahwa “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku."

Hubungan unik antara gembala dan domba adalah bahwa domba mendengarkan suara gembala.

Jadi, bahkan jika dua atau tiga kawanan domba bercampur, gembala hanya perlu memanggil dan hanya domba-dombanya yang akan mengikutinya.

Namun, mungkin tidak demikian halnya dengan manusia. Di dunia ini, ada banyak suara dan bunyi yang kita dengar. Namun, apakah yang kita dengarkan?

Kita akan mendengarkan seseorang ketika kita tahu bahwa orang tersebut peduli pada kita, melindungi kita, dan mencintai kita.

Itulah sebabnya satu orang yang akan kita dengarkan adalah ibu kita, meskipun sering kali mereka bertanya-tanya apakah kita mendengarkan mereka.

Minggu ini juga dikenal sebagai Minggu Panggilan. di mana kita semua berdoa bersama untuk panggilan imamat dan hidup yang dibaktikan kepada Allah. 

Semoga Tuhan terus menjaga hamba-hamba-Nya, khususnya mereka yang Dia jadikan gembala atas umat-Nya, para imam dan uskup kita. 

Semoga Dia memanggil lebih banyak lagi orang-orang muda yang ditakdirkan untuk hidup dalam pelayanan dan penggembalaan, agar mereka dapat memahami dengan baik dan memikul salib, untuk melanjutkan pekerjaan baik yang telah dilakukan oleh para Rasul dan penerus mereka, dalam menggembalakan kawanan domba Tuhan dan menemukan jalan mereka menuju kepada-Nya. (RENUNGAN PAGI)

Baca juga: Perisai Lambang Kepausan (Coat of Arms) Paus Leo XIV

Salib pektoral Paus Leo XIV berisi relikwi para Santo-santa Agustinian

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini


 

 

 Antifon Komuni

Telah bangkit Gembala Baik yang menyerahkan nyawa untuk domba-domba-Nya dan rela mati untuk kawanan-Nya, alleluya.

The Good Shepherd has risen, who laid down his life for his sheep and willingly died for his flock, alleluia.

Atau (Yoh 10:14)

Ego sum pastor bonus, alleluia: et cognosco oves meas, et cognoscunt me meæ alleluia, alleluia.

Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy