Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Jumat, 23 Mei 2025 Hari Biasa Pekan V Paskah

 

Jumat, 23 Mei 2025
Hari Biasa Pekan V Paskah  

      “Apa yang dianggap suci oleh generasi sebelumnya, tetap sakral dan besar bagi kita juga…” - Paus Benediktus XVI

  
Antifon Pembuka (Why 5:12)

Anak Domba yang telah dikurbankan patut menerima kekuatan dan keallahan, kebijaksanaan, keperkasaan, dan kehormatan. Alleluya.
    

Doa Pagi


Allah Bapa Pangkal Keselamatan manusia, kami telah Kautebus dalam misteri Paskah Kristus yang kami rayakan dengan gembira. Semoga kami dilindungi dan diselamatkan oleh daya kekuatan Kristus. Sebab Dialah Tuhan yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
        
  
"Kaca Patri Agnus Dei - ditemukan di Katedral Florence (Basilica di Santa Maria del Fiore), Italia" Credit: mammuth/istock.com
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:22-31)  
      
"Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu."
            
Pada akhir sidang pemuka jemaat di Yerusalem yang membicarakan soal sunat, rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas. Yang terpilih yaitu Yudas yang disebut Barnabas, dan Silas. Keduanya adalah orang yang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu, kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tidak mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. Jadi kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu, yakni: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari pencabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat." Setelah berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka. Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku mau bersyukur kepada-Mu, Tuhan, di antara bangsa-bangsa.
Ayat. (Mzm 57:8-9.10-12)
1. Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah hai gambus dan kecapi, mari kita membangunkan fajar!
2. Tuhan, aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa. Sebab kasih setia-Mu menjulang setinggi langit, dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan. Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu meliputi seluruh bumi!         
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:15b)
Aku menyebut kamu sahabat, sabda Tuhan, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.    
    
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (15:12-17)
        
"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah orang akan yang lain."
       
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)



   
Renungan

  
Dikatakan bahwa cinta lebih dari sekadar emosi; cinta adalah sebuah keputusan.

Jatuh cinta mungkin lebih merupakan emosi daripada keputusan. Namun, mempertahankan cinta adalah sebuah keputusan.

Saat kita berpikir tentang cinta pada tingkat manusia, maka kita akan melihat bahwa cinta sejati adalah ketika kita menginginkan yang terbaik untuk orang lain, terlepas dari apakah yang terbaik itu melibatkan kita atau tidak.

Memang, cinta adalah sebuah keputusan dan merupakan keputusan sehari-hari karena merupakan sebuah komitmen.

Keputusan dan komitmen seperti itulah yang kita takuti karena menuntut pengorbanan, dan pengorbanan itu selalu untuk orang lain, dan tidak pernah untuk diri kita sendiri. Cinta sejati menuntut pengorbanan.

Kasih Tuhan bagi kita tidak pernah gagal, karena itu bukanlah emosi; itu adalah sebuah keputusan. Jika kasih Tuhan adalah emosi, maka ketika kita berdosa dan melakukan apa yang tidak menyenangkan Tuhan, maka Dia tidak akan mengasihi kita lagi.

Namun kasih Tuhan adalah sebuah keputusan dan komitmen, dan keputusan serta komitmen itu terlihat di kayu Salib.

Yesus adalah keputusan dan komitmen Allah, dan dalam Injil, Yesus memberi kita perintah kasih. Jadi itu adalah perintah-perintah tidak memberi kita pilihan.

Ketika kita tidak mengasihi seperti yang Yesus perintahkan, maka apa yang akan terjadi akan seperti yang terjadi dalam bacaan pertama, ketika beberapa anggota komunitas Kristen mengganggu yang lain dengan tuntutan mereka dan menciptakan kebingungan dan perpecahan.

Tetapi ketika kita mengasihi seperti Yesus telah mengasihi kita, maka akan ada kedamaian dan persatuan. Kasih kita kepada orang lain akan mendatangkan sukacita dan dorongan bagi mereka.

Jadi perintah kasih menuntut adanya keputusan. Dan itu harus menjadi keputusan sehari-hari.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
   
 
Antifon Komuni

Kristus yang disalibkan telah bangkit dan menebus kita. Alleluya. 

Doa Malam

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, semoga perbuatan dan niat baik yang telah kami lakukan hari ini berkenan di hadapan-Mu. Sempurnakanlah kekurangan-kekurangan kami dalam melaksanakan kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 

 
RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy