Sabtu, 29 November 2014
Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Biarawan dan Martir Indonesia
“Dalam Kerajaan Surga ada rombongan para martir yang tak terbilang,
dimahkotai karena kemenangan mereka yang mulia dalam penderitaan dan
perjuangan” (St. Siprianus)
Antifon Pembuka
Para kudus bergembira di surga, sebab telah mengikuti jejak Kristus.
Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, sehingga kini bersukaria
selamanya.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau telah menguatkan Gereja-Mu dengan pelayanan yang
mengagumkan melalui kesaksian para martir yang kudus, Beato Dionisius
dan Redemptus. Semoga umat-Mu, yang setia kepada perutusan yang telah
dipercayakan kepada Gereja-Mu itu, memperoleh kebebasan beragama yang
lebih besar dan memberi kesaksian tentang kebenaran di hadapan dunia.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Suasana kehidupan yang indah bersama Allah dinyatakan kepada Yohanes dan
menjadi peneguhan bahwa apa yang sudah diwartakan dan dinubuatkan oleh
para nabi adalah kehidupan semacam ini. Karena itu, berbahagialah setiap
orang yang menuruti nubuat-nubuat tersebut.
Bacaan dari Kitab Wahyu (22:1-7)
"Malam takkan ada lagi, sebab Tuhan Allah menerangi mereka."
Aku, Yohanes, mendapat penglihatan sebagai berikut: Malaikat Tuhan
menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan. Airnya jernih bagaikan
kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba. Di
tengah-tengah jalan kota itu yaitu seberang menyeberang sungai itu ada
pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan
sekali. Dedaunan pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.
Maka takkan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada
di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan
melihat wajah-Nya dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. Malam
takkan ada lagi di sana, dan mereka takkan memerlukan lagi cahaya lampu
dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka
akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya. Lalu Ia berkata
kepadaku, “Semua perkataan ini tepat dan benar. Tuhan Allahlah yang
memberi roh kepada para nabi dan telah mengutus malaikat-Nya untuk
menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi.
Sungguh Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan
nubuat kitab ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = es, 4/4, PS 854.
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
atau Maranata! Datanglah, ya Tuhan Yesus!
Ayat. (Mzm 96:1-2.6-7.8-9; R: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung
Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu
syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian Mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang
menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya
serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, jangan bertegar hati
seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika
nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat
perbuatan-Ku.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berjaga-jaga dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.
Yesus masih menegaskan pentingnya sikap siap sedia menyambut kedatangan
hari Tuhan. Kesiapsediaan itu bisa dikerjakan dengan menghindarkan diri
dari berbagai kepentingan duniawi sambil senantiasa memperkuat hidup
doa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:34-36)
"Berjaga-jagalah agar kalian terluput dari malapeltaka yang akan terjadi."
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jagalah dirimu,
jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta
kepentingan-kepentingan duniawi, dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba
datang jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa
semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa, sambil berdoa, agar
kalian mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu,
dan agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Pengadilan adalah saat yang menentukan bagi kita. Hidup atau mati,
keselamatan atau kebinasaan tergantung pada pilihan kita sendiri. Oleh
karena itu, kita diundang untuk meninggalkan cara hidup yang tidak
sesuai dengan kehendak Allah. Kita harus berjaga-jaga dan berdoa untuk
tahan berdiri di hadapan Anak Manusia. Kita mesti hidup dalam kasih,
sebab seperti dikatakan St. Yohanes dari Salib, “Pada malam kehidupan
kita, kita akan diadili sesuai dengan cinta kita.”
SORE: VIGILI ADVEN UNTUK KEHIDUPAN
Doa Malam
Ya Yesus yang baik, Engkaulah pembaru dan penuntun hidupku, khususnya
sepanjang bulan November ini. Maka, dipuji dan dimuliakanlah Engkau,
yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
RUAH