| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 12 Mei 2010 Hari Biasa Pekan VI Paskah

Rabu, 12 Mei 2010
Hari Biasa Pekan VI Paskah

“Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran” Kis 17:15.22-18:1; Yoh 16:12-15

Doa Renungan

Ya Bapa, terimakasih atas perlindungan-Mu pada hidup kami. Engkau berusaha menuntun kami dengan segala upaya agar kami selamat dan nanti pada akhirnya dapat berbahagia bersama-Mu. Semoga Engkau terus menjaga tindak tanduk dan setiap keputusan yang kami ambil pada hari ini supaya semakin berkenan kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (17:15.22-8:1)

"Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberikan kepada kamu."

Pada waktu itu terjadilah kerusuhan di kota Berea. Maka Paulus pergi dari sana. Orang-orang yang mengiringi Paulus menemaninya sampai di kota Atena, lalu kembali dengan pesan kepada Silas dan Timotius, supaya mereka selekas mungkin datang kepadanya. Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: "Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga. Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia. Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat. Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati." Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata: "Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu." Lalu Paulus pergi meninggalkan mereka. Tetapi beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan dia dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Areopagus, dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka. Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Surga dan bumi penuh dengan kemuliaan-Mu.
Ayat. (Mzm 148:1-2.11-12.13.14)
1. Pujilah Tuhan di surga, pujilah Dia di tempat tinggi! Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
2. Pujilah Tuhan, hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia; Pujilah Tuhan, hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
3. Biarlah semuanya memuji-muji Tuhan, sebab hanya nama-Nya yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
4. Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel , umat yang dekat pada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:12-15)

"Roh Kebenaran akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Saudara-saudari yang dicintai oleh Tuhan,
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Semakin belajar atau semakin banyak yang dipelajari pada umumnya juga semakin banyak yang tidak atau kurang diketahui, itulah hukum bagi siapapun yang terus menerus belajar atau bersikap mental belajar sepanjang hidup/hayat. Maka pada umumnya orang yang belajar terus menerus juga akan rendah hati serta berterima kasih dan bersyukur atas berbagai ilmu, pengetahuan, keterampilan dst…yang telah diterimanya melalui siapapun yang telah berbuat baik kepadanya. Orang yang demikian ini juga sering dimintai tolong orang lain untuk membagikan apa yang dimilikinya, dan karena yang dibagikan adalah ilmu, pengetahuan, keterampilan dst.. maka semakin dibagikan semakin diperkaya lagi. Orang yang bersikap mental belajar senantiasa terbuka terhadap aneka macam kritik, saran, pertanyaan, dst. dan disikapinya sebagai ‘yang akan memimpin ke dalam seluruh kebenaran’ , artinya semua tanggapan menjadi tantangan dan ajakan untuk terus belajar tanpa henti sampai mati. Maka dengan ini kami mengajak dan mengingatkan kita semua; marilah bersikap mental belajar terus menerus sepanjang hidup/hayat, dan kepada anak-anak sedini mungkin dibiasakan sikap mental belajar ini antara lain dengan teladan konkret dari orangtua. Kepada mereka yang sedang bekerja, entah tugas pekerjaan apapun, kami harapkan menghayati sikap mental belajar selama bekerja, maka ketika diberi jenis pekerjaan baru yang belum pernah diketahui atau dijumpai hendaknya diterima dengan rendah hati alias dikerjakan dengan sepenuh hati seraya membuka diri atas bantuan orang lain yang baik hati. Kita semua mendambakan kebenaran dan rasanya kebenaran akan kita peroleh jika kita saling belajar dan mengajar atau terus menerus belajar.

· "Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu.” (Kis 17:32), demikian ejekan seseorang kepada Paulus yang membicarakan perihal kebangkitan orang mati. Orang-orang Atena pada waktu itu memang unggul dalam berfilsafat alias kecerdasan otak namun lemah dalam hal kecerdasan spiritual; mereka tidak percaya akan kebangkitan orang mati, yang memang merupakan misteri, tak terpahami hanya dengan akal atau otak saja. Hanya mereka yang sungguh beriman percaya akan kebangkitan orang mati. Beriman berarti mempercayakan diri pada ‘sesuatu yang tak kelihatan’, termasuk yang akan datang, yang sama sekali belum kita ketahui. Dalam lingkungan hidup yang lebih didominasi oleh semangat materialistis saat ini kiranya sebagai orang yang sungguh beriman juga akan memperoleh ejekan atau cemoohan sebagaimana dihadapi oleh Paulus. Demikian juga orang-orang yang lebih berpikir logis alias mengandalkan otaknya saja pada umumnya juga dengan mudah melecehkan atau merendahkan mereka yang sungguh beriman. Ketika memperoleh ejekan atau cemoohan yang menyakitkan tersebut hendaknya tidak perlu ditanggapi, melainkan diamkan saja serta doakan mereka atau kalau memang tidak kuat sama sekali , tinggalkan saja sebagaimana Paulus juga meninggalkan orang-orang Atena yang tidak menerima pewartaannya. Dengan kata lain suatu saat kita memang harus berani menyadari dan menghayati diri sebagai yang lemah, rapuh dan serba terbatas, lebih-lebih ketika menghadapi masalah, tantangan atau hambatan yang sulit diatasi. Masing-masing dari kita toh tak mungkin mengerjakan atau mengatasi segala sesuatu, apa yang kita kerjakan hanyalah bagian kecil dari keseluruhan, maka baiklah kita tetap rendah hati dalam fungsi, jabatan atau kedudukan apapun.

“Hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia; hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda! Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN, sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit. Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya” (Mzm 148:11-14a)


Ignatius Sumarya, SJ




Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy