| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 01 Februari 2010 Hari Biasa Pekan IV

Senin, 01 Februari 2010
Hari Biasa Pekan IV

BENCI dan DENDAM

Doa Renungan

Tuhan Allah kami, kami umat-Mu, sudah layak dan sepantasnya bahwa hidup kami selalu kami arahkan kepada-Mu agar kami dapat mengerti kehendak-Mu dalam hidup kami. Bantulah kami untuk menyelesaikan tugas dan kewajiban kami, sehingga nama-Mu semakin dimuliakan, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kedua Samuel (15:13-14.30; 16:5-13a)

"Daud melarikan diri dari Absalom, dan Simei mengutuk dia sesuai dengan perintah Tuhan."

Waktu itu Absalom, putera Daud memberontak. Maka datanglah seseorang kepada Daud, katanya, “Hati orang Israel telah condong kepada Absalom.” Kemudian berbicaralah Daud kepada semua pengawalnya yang ada bersama-sama dengan dia di Yerusalem, “Bersiaplah, marilah kita melarikan diri, jangan sampai kita tidak dapat luput dari tangan Absalom. Pergilah dengan segera, supaya ia tidak dapat lekas menyusul kita, dan mendatangkan celaka atas kita serta memukul kota ini dengan mata pedang!” Maka Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis. Ia mengenakan selubung kepala, dan ia berjalan dengan tidak berkasut. Juga seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia: masing-masing mengenakan selubung kepala, dan mereka mendaki sambil menangis. Ketika Raja Daud sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera . Sambil mendekati raja, ia terus-menerus mengutuk. Daud dan semua pegawainya ia lempari dengan batu, walaupun segenap tentara dan semua pahlawan berjalan di kiri-kanannya. Beginilah perkataan Simei pada waktu itu mengutuk, “Enyahlah, enyahlah, engkau penumpah darah, orang dursila! Tuhan telah membalas kepadamu segala darah keluarga Saul, yang engkau gantikan menjadi raja. Tuhan kini menyerahkan kedudukan raja kepada anakmu Absalom. Sungguh, engkau sekarang dirundung malang, karena engkau seorang penumpah darah.” Lalu berkatalah Abisai, anak Zeruya, kepada raja, “Mengapa bangkai anjing ini mengutuki Tuanku Raja? Izinkanlah aku menyeberang dan memenggal kepalanya.” Tetapi kata raja, “Tak usahlah campur tangan, hai anak Zeruya! Biarlah ia mengutuk! Sebab apabila Tuhan bersabda kepadanya: Kutuklah Daud, siapakah yang akan bertanya: mengapa engkau berbuat demikian?” Kata Daud pula kepada Abisai dan kepada semua pegawainya, “Sedangkan anak kandungku saja ingin mencabut nyawaku, apalagi si orang Benyamin ini! Biarkanlah dia dan biarlah dia mengutuk, sebab Tuhanlah yang telah bersabda kepadanya demikian. Mungkin Tuhan akan memperhatikan kesengsaraanku ini, dan Tuhan membalasku dengan sesuatu yang baik sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini.” Demikianlah Daud melanjutkan perjalanan bersama orang-orangnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bangkitlah ya Tuhan, selamatkanlah aku.
Ayat. (Mzm 3:2-3.4-5.6-7)
1. Ya Tuhan, betapa banyak lawanku! Betapa banyak orang yang bangkit menyerang aku; Banyak orang berkata tentang aku, “Baginya tidak ada pertolongan dari Allah.”
2. Tetapi, Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku, Engkaulah yang mengangkat kepalaku! Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus.
3. Maka, aku dapat membaringkan diri dan tertidur; dan kemudian bangun lagi, sebab Tuhan menopang aku! Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang mengepung aku dari segala penjuru. Bangkitlah, ya Tuhan! Tolonglah aku, ya Allahku!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Solis: Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (5:1-20)

"Hai roh jahat, keluarlah dari orang ini!"

Sekali peristiwa, sampailah Yesus dan murid-murid-Nya di seberang danau Galilea, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah kepada-Nya seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan. Orang itu diam di sana dan tidak ada lagi yang sanggup mengikatnya, dengan rantai sekali pun! Sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantai itu diputuskannya dan belenggu itu dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli diri dengan batu. Ketika melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya. Ia lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak, “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!” Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya, “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” Kemudian Yesus bertanya kepada orang itu, “Siapa namamu?” Jawabnya, “Namaku Legion, karena kami banyak.” Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana , di lereng bukit, sekawanan babi sedang mencari makan. Lalu roh-roh itu meminta kepada Yesus, katanya, “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, dan biarkanlah kami memasukinya!” Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu, dan memasuki babi-babi itu. Maka kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. Maka larilah penjaga-penjaga babi itu! Mereka menceritakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang telah terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk; orang yang tadinya kerasukan legion itu, kini berpakaian dan sudah waras. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceritakan apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Yesus. Tetapi Yesus tidak memperkenankannya. Yesus berkata kepada orang itu, “Pulanglah ke rumahnu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala yang telah diperbuat Tuhan atasmu, dan ceritakan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” Orang itu pun pergi, dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala yang telah diperbuat Yesus atas dirinya, dan mereka semua menjadi heran.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

”Benci dan dendam” melahirkan perang; menyulut api permusuhan bagaikan mata rantai tak terputus. Bahkan, sering kali berakibat fatal, yaitu kehancuran pada salah satu pihak, atau pada kedua belah pihak. sebaliknya, ”cinta dan maaf” menjadi senjata pemutus mata rantai permusuhan yang paling ampuh.

Absalom memberontak dan ingin mencelakakan Daud, raja dan ayahandanya sendiri. Namun, Daud menanggapinya dengan memaafkan dan menyerahkannya kepada Allah untuk menghukumnya. Orang yang dikuasai setan bisa melakukan apa saja karena rasionalitasnya tumpul, hatinya membeku, kehendaknya menggelora bagaikan ombak samudra. Itu juga yang diperlihatkan Markus dalam Injil hari ini.

Di seberang Galilea, Yesus mengusir setan yang begitu kuat menguasai seseorang. Orang yang kerasukan setan itu disembuhkan-Nya sehingga hidupnya normal kembali. Pada zaman kita juga ada banyak orang yang ”kerasukan setan”. Mungkinkah kita tampil menjadi Yesus masa kini, yang menormalkan kembali hidup mereka yang ”dirasuki setan” itu?

Yesus Penyembuh dan Penyelamat, pakailah dan utuslah aku untuk membawa ke*selamatan kepada mereka yang masih dikuasai setan. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Bacaan Harian 01 - 07 Februari 2010

Bacaan Harian 01 - 07 Februari 2010

Ujud Umum : Semoga dalam upaya tulus dan jujur mencari kebenaran, para ilmuwan dan cendikia sampai kepada pemahaman akan satu Allah Yang Benar.
Ujud Misi : Semoga dengan menyadari identitas misionernya, Gereja bertekun-setia mengikuti Kristus dan mewartakan Kabar Baik kepada semua orang.
Ujud Gereja Indonesia : Dengan jaminan hukum atas kebebasan berpendapat, semoga media massa menjadi sarana efektif perjuangan penegakan keadilan di Bumi Pertiwi.

Senin, 01 Februari : Hari Biasa Pekan IV (H). 2Sam 15:13-14.30 – 16:5-13a; Mzm 3:2-7; Mrk 5:1-20.
Setelah disembuhkan Yesus, orang Gerasa yang kerasukan itu ingin ikut Yesus dalam perjalanan-Nya. Tapi Yesus tidak memperkenankannya. Yesus menyuruhnya kembali ke rumahnya untuk memberitakan tentang apa yang ia alami kepada seisi rumah dan orang-orang di kampungnya. Maka, setelah mengalami kasih Tuhan, salurkanlah kasih itu pertama-tama di dalam rumah kita dan pada orang-orang sekitar kita.

Selasa, 02 Februari : Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah (P) Mal3:1-4 atau Ibr 2:14-18; Mzm 24:7-10; Luk 2:22-40 (Luk 2:22-32).
Adalah tangung jawab orangtua untuk membawa anak-anak mereka ke hadapan Tuhan. Ini bukan saja merupakan suatu proses pendidikan iman bagi anak-anak, tetapi juga menyerahkan anak-anak tersebut dalam perlindungan Tuhan.

Rabu, 03 Februari :Hari Biasa Pekan IV (H). 2Sam 24:2.9-17; Mzm 32:1-2.5-7; Mrk 6:1-6.
Catatan: Menurut tradisi Gereja Timur dan Barat, hari ini dapat diberikan “Berkat Santo Blasius” umat menghampiri imam seperti pada cara komuni. Sambil memegang dua batang lilin yang disilangkan pada leher umat ybs. Imam berkata: Semoga berkat doa Santo Blasius, Uskup dan Martir, Allah membebaskan Saudara dari penyakit tenggorokan dan penyakit-penyakit lain.
Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin (lihat Kumpulan Upacara, hlm 150)
Seringkali kita mudah menilai orang lain dari faktor-faktor eksternal yang melekat pada orang itu. Kalau begitu, kita mudah jatuh pada sikap menghakimi orang lain. Padahal, dalamnya hati orang lain tak mungkin dapat kita tahu. Dan ’harga’ seorang manusia bukanlah terletak pada apa yang nampak, tapi pada kedalaman hatinya.

Kamis, 04 Februari :Hari Biasa Pekan IV (H). 1Raj 2:1-4.10-12; MT 1Taw 29:10-11ab.11d-12abcd; Mrk 6:7-13.
Untuk menjadi utusan Allah, kita jangan mengandalkan hal-hal atau sarana dan prasarana yang bisa saja kemudian dapat menjadi penghalang dalam melaksanakan tugas itu. Berpusatlah pada tugas kita dan andalkanlah kuasa Allah sendiri. Hal-hal lain adalah alat bantu, bukan yang utama.

Jumat, 05 Februari : Peringatan Wajib Sta. Agatha, Perawan-Martir (M). Sir 47: 2-11; Mzm 18:31.47.50-51; Mrk 6:14-29.
Kendati Yesus telah banyak memberikan tanda-tanda, orang-orang tetap tak mengenal siapa Dia, sehingga pendapat mereka tentang Yesus berbeda-beda. Mereka tak mampu mengenal Yesus karena hati dan pikiran mereka telah terbelenggu dengan apa yang mereka pikirkan dan harapkan. Kita tak akan mampu mengenal Yesus selama kita menganggap Yesus sesuai keinginan dan harapan kita.

Sabtu, 06 Februari : Peringatan Wajib St. Paulus Miki, dkk. Martir (M). 1Raj 3: 4-13; ;Mzm 119:9-14; Mrk 6:30-34.
Yesus mudah tergerak hati-Nya untuk menunjukkan belas kasih saat melihat orang yang bagaikan domba tanpa gembala. Sebagai murid Yesus, apakah kita juga tergerak hati untuk mengulurkan tangan kasih kepada orang-orang tak berdaya yang lemah, letih, dan kesepian, yang ’dikirim’ Tuhan di sekitar kita?

Minggu, 07 Februari : Hari Minggu Biasa V (H). Yes 6:1-2a.3-8; Mzm 138:1-5.7c-8; 1Kor 15:1-11 (1Kor 15:3-8.11); Luk 5:1-11.
Kendati lelah semalaman menangkap ikan tidak mendapatkan hasil, Simon tetap membiarkan perahunya dinaiki Yesus, bahkan membawa Yesus sedikit ke tengah supaya Yesus bisa mengajar dari atas perahu itu. Setelah itu, Yesus menyuruh Simon bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala. Lalu jala itu penuh dengan ikan. Apakah Anda juga memperkenankan Yesus memakai perahu Anda untuk menyebarkan kerajaan Allah?

Bagikan

Minggu, 31 Januari 2010 Hari Minggu Biasa IV

Minggu, 31 Januari 2010
Hari Minggu Biasa IV

DEMAM MUKJIZAT ATAU MABUK ROH?

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau memanggil kami untuk percaya kepada-Mu sepenuhnya. Tetapi setiap kali ternyata kami menjauhkan diri daripada-Mu. Patahkanlah ketegaran hati kami, dan semangatilah kami dengan kehadiran-Mu, sehingga kami selalu mengarah kepada-Mu dan melaksanakan sabda-Mu yang merupakan undangan bagi semua orang untuk memasuki kerajaan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Yeremia (1:4-5.17-19)

"Aku menetapkan dikau menjadi nabi para bangsa."

Pada zaman raja Yosia datanglah sabda Tuhan kepadaku, bunyinya: "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi para bangsa." Dan engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan Dikau."
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS. 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan, selama-lamanya.
Ayat.
(Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab-17)
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu, kepadaku dan selamatkanlah aku.
2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik, dari cengkeram orang-orang lalim dan kejam.
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mu lah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang mengeluarkan aku dari ibuku.
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang dari pada-Mu. Ya Allah Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12:31-13:13)

"Sekarang tinggal iman, harapan, dan kasih, namun yang paling besar diantaranya adalah kasih."

Saudara-saudara, berusahalah memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikan, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku seperti gong yang bergaung atau canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS. 963
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Solis:
Tuhan mengutus Aku memaklumkan Injil kepada orang yang hina dina, dan mewartakan pembebasan kepada orang tawanan. (Luk 4:18-19)

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:21-30)

"Seperti Elia dan Elisa. Yesus pun diutus bukan hanya kepada orang Yahudi."

Pada waktu itu Yesus mulai mengajar di sinagoga, "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yosef?" Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!" Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

DEMAM MUKJIZAT & MABUK ROH?

Rekan-rekan yang baik!
Injil Minggu Biasa IV tahun C, yakni Luk 4:21-30, erat hubungannya dengan petikan yang dibacakan Minggu lalu, yakni pengajaran Yesus di sebuah rumah ibadat di Nazaret. Orang-orang terpesona oleh pengajarannya tetapi mereka juga menginginkan dia berbuat mukjizat di situ seperti di tempat lain. Yesus tidak menuruti keinginan mereka. Ia mengatakan bahwa Yang Mahakuasa mengutus nabi Elia untuk menolong seorang janda di tanah Sidon. Juga banyak orang kusta di Israel pada zaman Elisya, tapi hanya Naaman orang Siria disembuhkan. Mendengar ini semua marahlah orang-orang yang tadinya mengaguminya. Bahkan mereka menyeretnya keluar kota dan mau menjatuhkannya ke dalam tebing... Apa arti kejadian ini?

DIALOG TAFSIR

ANI: Belum jelas Injil hari ini. Konteksnya kan Luk 4:21 seperti dibacakan hari Minggu yang lalu. Di situ ada dikatakan "orang-orang membenarkan dia dan heran akan kata-kata yang indah yang diucapkannya..." Lalu mereka mulai kurang percaya dan berkata, "Bukankah ia ini anak Yusuf?" LEX: Nanti dulu! Ungkapan "Bukankah ia ini anak Yusuf" jangan ditafsirkan sebagai ungkapan keraguan begitu saja. Lain sama sekali dari ungkapan mencibir seperti "Lha itu kan anaknya Minto Areng itu ta?" yang diucapkan orang di pasar ketika melihat Slamet anak Pak Minto penjual arang itu kini maju dalam pilkada.

ANI: Habis artinya apa?

LEX: Orang-orang di Nazaret sudah tahu betapa kondangnya Yesus. Mereka juga menyaksikan sendiri penampilannya di sinagoga mereka. Lalu mereka mbatin, lho, orang kita ini bikin macam-macam hal hebat di lain tempat. Kok tidak di sini lebih dulu. Dia itu kan anak Yusuf yang kita kenal itu. Masakan tidak ingat orang sekampung, mentang-mentang sudah jadi orang besar.

ANI: Apa ini juga menjelaskan perkataan Yesus selanjutnya?

LEX: Ia tahu orang-orang itu mengharapkan supaya ia membuat mukjizat di Nazaret. Mereka iri Yesus mulai di tempat lain, kok tidak di kotanya sendiri.

ANI: Ah sekarang jadi jelas mengapa Yesus kemudian juga berbicara mengenai Elia dan Elisya. Ia mau mengatakan, kalian ingat, nabi-nabi sakti zaman dulu pun tidak mengerjakan hal-hal besar di kampungnya sendiri, melainkan di wilayah lain dan bagi orang-orang luar. Tapi ini justru perkara yang membuatku heran. Kenapa ia tidak mulai di Nazaret?

LEX: Mereka mengharapkan yang tidak-tidak. Mereka mau melihat yang menakjubkan tok.

ANI: Maksudnya mereka menginginkan mukjizat?

LEX: Demam mukjizat memang penyakit kronik hidup beragama. Dan tuh, orang-orang Nazaret murka bagai kesurupan dan menyeret Yesus ke tebing mau menghempaskannya ke bawah.

ANI: Wah, wah, serem. Tadinya mengagumi kok sekarang malah mau bikin celaka ya?

LEX: Eh, kita jangan cuma kasih gong moral pada Injil! Mesti ditafsirkan dulu!

ANI: Lha gimana, wong saya tahunya cuma ini. Lupa-lupa ingat kuliah di Seminari dulu. Eh, mungkin orang-orang itu bukan mau membantingnya ke dasar tebing sampai lumat...boleh jadi mereka bermaksud memaksa Yesus membuat mukjizat bagi dirinya sendiri: dilempar ke jurang tapi kakinya tak terantuk ke batu!

LEX: Bingo! Itulah maksud orang-orang itu! Mereka bertindak seperti Iblis yang mendorong-dorong Yesus supaya menerjunkan diri dari wuwungan Bait Allah untuk memaksa Allah menyelamatkan dia.

ANI: Karena mereka tidak melihat mukjizat di Nazaret lalu mereka berpikir satu-satunya cara ialah mendorongnya jatuh dan supaya ia terpaksa bermukjizat bagi dirinya sendiri. Kagak abis ngerti nih!

ANDAIKATA SAJA....

Seandainya orang-orang Nazaret itu menyadari apa yang sedang terjadi, mereka akan merasa sebagai orang-orang yang paling berbahagia di muka bumi ini. Tapi mereka tak puas, jadi berang dan bermaksud memaksa Yesus membuat mukjizat. Ironi. Yang mereka peroleh sebetulnya jauh lebih besar dan lebih khusus dari segala perbuatan yang mengherankan yang terjadi di tempat lain. Tapi mereka tak menangkap. Kepada mereka ditegaskan bahwa nubuat Yesaya (Luk 4:18-19=Yes 61:1-2, Injil Minggu lalu) menjadi kenyataan. Di tengah-tengah mereka - "hari ini" - hadir Mesias yang dikabarkan kedatangannya oleh nabi-nabi dan dinanti-nantikan orang selama berabad-abad. Ia datang membawakan keleluasaan batin dan kemerdekaan berpikir. Namun demikian, mereka menginginkan hal-hal yang lebih spektakuler. Mereka menolak kehadiran Yang Ilahi demi keinginan melihat mukjizat.

Kita tidak tahu persis bagaimana cara Yesus meloloskan diri dari keberingasan massa itu. Tapi hal ini bukan hal pokok yang hendak disampaikan Lukas. Memang ada yang mengatakan bahwa wibawa Yesus sedemikian besar sehingga massa dapat diredamnya dan ia pergi dengan tak kurang suatu apa. Tetapi kalau betul begitu mengapa tadi mereka berani menyeretnya ke pinggir tebing? Orang-orang di Nazaret itu bukan Iblis yang bisa dibentak pergi dengan mengutip Ul 6:16 seperti terjadi dalam Luk 4:12. Amat boleh jadi orang-orang itu akhirnya tidak jadi menghempaskan Yesus ke jurang karena melihat Yesus tak mau bermukjizat seperti mereka kehendaki. Boleh jadi ada salah satu dari mereka yang mencegah. Imaginasi kita boleh bermacam-macam dan memang Lukas membiarkan orang membaca Injilnya secara kreatif. Lukas hanya memberitahukan bahwa Yesus "lewat dari tengah-tengah mereka dan pergi". Yang penting dalam seluruh episode ini bukan bagaimana Yesus meloloskan diri, melainkan apa yang terjadi dengan orang-orang Nazaret itu. Tingkah mereka membuat kehadiran Yesus lepas dari tengah-tengah mereka. Mereka kehilangan dia.

Dengan kisah ini Lukas hendak mengajak orang mewaspadai sikap beragama dan perilakunya. Demam mukjizat bisa berakhir dengan hilangnya sumber mukjizat sendiri seperti yang terjadi di Nazaret. Dan memang setelah peristiwa ini, dusun Nazaret yang berperan besar dalam bab-bab sebelumnya tidak terucap lagi dan dilupakan orang. Perannya telah selesai. Nama dusun ini selanjutnya hanya diingat dalam sebutan "Yesus dari Nazaret", yang kehadirannya justru tidak diterima dengan baik oleh orang-orang Nazaret sendiri.

PENYAKIT KRONIK HIDUP BATIN

Agama mengajarkan agar orang mengimani Yang Ilahi, pasrah kepada kekuatan-kekuatanNya. Namun, sikap pasrah yang asal saja sering malah menggiring orang ke tujuan lain. Beberapa kenyataan dalam penghayatan agama menunjukkan hal ini. Iman yang unsur pokoknya adalah keteguhan dapat menjadi sikap fanatik dan intoleran. Tata upacara atau ritus yang tujuannya membantu orang merasakan batas-batas antara yang duniawi dengan Yang Ilahi bisa menjadi serangkai tindakan magi yang justru mengaburkan batas-batas tadi. Akibatnya barang-barang yang berhubungan dengan tata upacara beralih peran menjadi jimat dan guna-guna. Doa beralih fungsi menjadi jampi-jampi mendatangkan roh. Hukum agama yang menata hidup beragama bisa menjadi aturan-aturan yang mencekik kerohanian dengan rasa takut yang bisa dimanipulasi demi tujuan-tujuan tertentu. Spiritualitas yang muncul dari pengalaman akan kehadiran yang ilahi bisa menjadi praktek ulah batin yang kurang sehat bila tak terolah terus.

Penyakit kronik dalam hidup batin ini juga dikenali oleh Paulus. Dalam 1Kor 12:31-13:13 ia mengatakan bahwa macam-macam karunia khusus bila tak disertai perhatian kepada sesama dalam kasih, Yunaninya "agape", akan tidak bermakna. Kemampuan berbicara bahasa malaikat dan manusia, bernubuat, menguasai ilmu gaib, iman sempurna, sikap mau berkorban bisa jadi satu saat tak lagi dibutuhkan, akan tetapi, menurut Paulus, kasih tidak ada habisnya. Ia menggambarkan pelbagai kenyataan yang menunjukkan adanya kasih: sikap sabar, baik hati, tak cemburu, tak besar kepala dan sombong, jauh dari sikap tak sopan dan egoist, bukan pemarah, bukan pendendam, memihak kebenaran dan menjauhi ketakadilan, telaten, bisa mempercayai, penuh harap, tahan uji. Daftar ini tentu dapat diperpanjang. Namun, semuanya sama-sama mencerminkan sikap apa adanya, tidak mengada-ada. Dalam bahasa orang sekarang: integritas, bersikap apa adanya. Itulah penerapan kasih bagi zaman ini. Agama dapat membawakan keleluasaan batin bila dihayati secara apa adanya. Bila tidak, akan gampang kena penyakit kronik demam mukjizat yang mengaburkan kehadiran Yang Ilahi di tengah-tengah manusia. Paulus mengajak orang-orang di Korintus dan kita semua agar waspada dan jangan sampai mabuk roh.

Salam hangat,
A. Gianto
Bagikan

Sabtu, 30 Januari 2010 Hari Biasa Pekan III

Sabtu, 30 Januari 2010
Hari Biasa Pekan III

Angin dan danau pun taat kepada Yesus

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahakuasa dan kekal, hanya kepada-Mulah kami percaya dan berserah. Banyak hal yang akan kami jumpai dalam kehidupan dan mungkin tidak semuanya baik. Namun, bersama-Mu Tuhan, aku percaya akan dapat melalui semuanya itu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama

Pembacaan dari Kitab Kedua Samuel (12:1-7a.10-17)

"Daud mengaku telah berdosa kepada Tuhan."

Pada waktu itu Daud melakukan yang jahat di hadapan Allah; ia mengambil isteri Uria menjadi isterinya; maka Tuhan mengutus Natan kepada Daud. Natan datang kepada Daud dan berkata kepadanya, “ Ada dua orang dalam suatu kota , yang seorang kaya, yang lain miskin, si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi; si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain seekor anak domba betina yang masih kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar bersama dengan anak-anak si miskin, makan dari suapannya, minum dari cawannya, dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya. Pada suatu hari orang kaya itu mendapat tamu, ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing domba atau lembunya untuk dimasak bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Maka ia mengambil anak domba yang betina kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu.” Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan, “Demi Tuhan yang hidup, orang yang melakukan itu harus dihukum mati. Anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena orang yang melakukan hal itu tidak kenal belas kasihan.” Kemudian berkatalah Natan kepada Daud, “Engkaulah orang itu! Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel : ‘Pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.’ Beginilah sabda Tuhan: ‘Malapetaka yang datang dari kaum keluargamu sendiri akan Kutimpakan ke atasmu. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; dan orang itu akan tidur dengan isterimu di siang hari. Engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan.’ Lalu berkatalah Daud kepada Natan, “Aku sudah berdosa kepada Tuhan.” Dan Natan berkata kepada Daud, “Tuhan telah menjatuhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati. Walaupun demikian, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati, karena dengan perbuatan itu engkau sangat menista Tuhan.” Kemudian pergilah Natan, pulang ke rumahnya. Tuhan mencelakakan anak yang dilahirkan bekas isteri Uria bagi Daud, sehingga sakit. Lalu Daud memohon kepada Allah bagi anak itu; ia berpuasa dengan tekun, dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman ia berbaring di tanah. Maka datanglah para tua-tua yang ada di rumahnya untuk meminta ia bangun dari lantai, tetapi Daud tidak mau, juga ia tidak makan bersama-sama dengan mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ciptakanlah hati murni dalam diriku, ya Allah.
Ayat. (Mzm 51:12-13.14-15.16-17)
1. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
2. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
3. Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah penyelamatku, maka lidahku akan memasyhurkan keadilan-Mu! Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Solis. Demikian besar kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan Anak-Nya yang tunggal. Setiap orang yang percaya kepada-Nya memiliki hidup abadi.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:35-41)

"Angin dan danau pun taat kepada Yesus."

35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." 36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. 37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. 38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" 39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. 40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" 41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan

Waktu para murid berada dalam perahu, topan mengamuk dan mereka menjadi takut dan panik. Yesus menghardik angin ribut dan seketika itu juga redalah topan itu. Dari sini nyatalah bahwa Yesus berkuasa atas segala unsur alam ini. Sesungguhnya, Dia adalah Tuhan atas segala yang ada, Pencipta segala sesuatu, sebab Dialah Allah: ”Pada mulanya adalah Firman ... dan Firman itu adalah Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia”(Yoh 1: 1–3).

Yesus menegur para murid, mengapa takut. Seharusnya para murid tidak usah takut karena mereka bersama Yesus. Namun, waktu itu mereka belum sungguh-sungguh mengerti siapa Yesus itu. Sekarang kita lebih tahu siapa Yesus itu. Oleh karena itu, bila dalam mengarungi samudra kehidupan ini kita menjumpai angin badai, kita tak usah takut. Sebab, Yesus selalu beserta kita: ”Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman,” sabda Yesus (Mat 28:20).

Bapa Yang Mahakuasa dan Mahatahu, Engkau mengetahui segala sesuatu, Engkau dapat melakukan segala sesuatu, dan tangan-Mu selalu menuntun langkah-langkahku. Engkau turut bekerja dalam segala sesuatu untuk kebaikanku, karena Engkaulah ya

Bapa, yang lebih dahulu mengasihi aku dan selalu siap menolongku. Engkau juga tahu apa yang paling baik bagiku. Oleh karena itu, kuserahkan seluruh diriku, jiwa dan ragaku, mati dan hidupku, ke dalam tangan-Mu yang mahakuasa dan maharahim. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Bagikan

Jumat, 29 Januari 2010 Hari Biasa Pekan III

Jumat, 29 Januari 2010
Hari Biasa Pekan III

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahabaik, syukur atas penyertaan-Mu dalam hidup kami. Engkau mempercayakan kepada kami rahmat demi rahmat yang berlimpah. Jangan biarkan kami disesatkan oleh ajaran-ajaran asing, namun hanya sabda-Mu sajalah yang menjadi penuntun langkah kami hari ini. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kedua Samuel (11:1-4a.5-10a.13-17)

"Daud menghina Allah dengan mengambil istri Uria menjadi istrinya."

Pada pergantian tahun, raja-raja biasanya maju berperang. Pada waktu itu Daud menyuruh Yoab maju bersama orang-orangnya dan seluruh orang Israel . Mereka memusnahkan bangsa Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem. Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, ia berjalan-jalan di atas sotoh istana. Maka tampaklah kepadanya dari atas sotoh itu seorang wanita sedang mandi; wanita itu sangat elok rupanya. Lalu Daud menyuruh orang mengambil dia. Wanita itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Kemudian pulanglah wanita itu ke rumahnya. Lalu mengandunglah wanita itu, dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud: “Aku mengandung.” Lalu Daud mengirim utusan kepada Yoab mengatakan, “Suruhlah Uria, orang Het itu, datang kepadaku.” Maka Yoab menyuruh Uria menghadap Daud. Ketika Uria masuk menghadap dia, bertanyalah Daud tentang keadaan Yoab dan tentara dan keadaan perang. Kemudian berkatalah Daud kepada Uria, “Pergilah ke rumahmu dan basuhlah kakimu.” Ketika Uria keluar dari istana, maka orang menyusul dia dengan membawa hadiah raja. Tetapi Uria membaringkan diri di depan pintu istana bersama hamba-hamba tuannya dan tidak pergi ke rumahnya. Maka diberitahukanlah kepada Daud demikian: “Uria tidak pergi ke rumahnya.” Keesokan harinya Daud memanggil Uria untuk makan dan minum dengannya dan Daud membuatnya mabuk. Pada waktu malam keluarlah Uria untuk berbaring di tempat tidurnya, bersama hamba-hamba tuannya. Ia tidak pergi ke rumahnya. Paginya Daud menulis surat kepada Yoab dan mengirimkannya dengan perantaraan Uria. Ditulisnya dalam surat itu, demikian: “Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya supaya ia terbunuh mati.” Pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi ke tempat yang diketahuinya ada lawan yang gagah perkasa. Ketika orang-orang kota itu keluar menyerang dan berperang melawan Yoab, gugurlah beberapa orang dari tentara, dari anak buah Daud; juga Uria, orang Het itu, mati.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 812
Ref. Kasihanilah ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.6bc-7.10-11)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu, hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Maka, Engkau adil bila menghukum aku dan tepatlah penghukuman-Mu. Sungguh, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
4. Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bangkit menari-nari. Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Solis: Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:26-34)

"Kerajaan Surga seumpama orang yang menaburkan benih. Benih itu tumbuh, namun orang itu tidak tahu."

Pada suatu ketika Yesus berkata, “Beginilah halnya Kerajaan Allah: Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah. Malam hari ia tidur, siang hari ia bngun, dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas itu makin tinggi! Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu! Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.” Yesus berkata lagi, “Dengan apa hendak kita bandingkan Kerajaan Allah itu? Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil daripada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam rimbunannya.” Dalam banyak perumpamaan semacam itu, Yesus memberitakan sabda kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka. Tetapi kepada murid-murid-Nya, Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Perumpamaan tentang benih yang ditaburkan orang dan tumbuh dengan sendirinya menyatakan bahwa Kerajaan Allah di dunia pertama-tama adalah karya Allah. Dialah yang memberikan pertumbuhan dan buah-buah kepada benih tadi. Demikian pula karya Gereja pertama-tama adalah karya Allah, bukan karya manusia. Maka, perkembangan dan keberhasilan Gereja pertama-tama tergantung dari rahmat Allah yang harus senantiasa kita mohon, bukan dari metode evangelisasi yang canggih, sekalipun itu juga berguna, seperti kata Paus Paulus VI dalam Evangelii Nuntiandi: ”Teknik-teknik Evangelisasi, betapapun canggihnya, tidak akan berguna tanpa kuasa Roh Kudus.” Oleh karena itu, banyak rapat-rapat gerejani yang akhirnya hanya menghasilkan tumpukan kertas yang memenuhi lemari tanpa mengubah apa-apa.

Ada pula orang-orang Katolik, bahkan rohaniwan, yang mengangkat diri sebagai ”pembela keadilan”, namun yang hatinya dikuasai kebencian. Suatu ironi, dunia tidak akan bertambah baik, melainkan menjadikan permusuhan yang semakin hebat. Sebaliknya, Yesus mengubah dunia lewat pewartaan Kasih Allah yang mampu menyentuh dan mengubah hati manusia dan—akhirnya—lewat pengurbanan diri di salib, yang merupakan manifestasi kasih yang paling besar.

Ya Tuhan, berilah aku rahmat agar tidak hanya berbicara dan mengecam dengan kepahitan saja, melainkan agar aku mampu menyebarkan kasih-Mu yang mengubah dan memperbarui. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Kamis, 28 Januari 2010 Pw. St. Thomas Aquino

Kamis, 28 Januari 2010
Pw. St. Thomas Aquino


"Tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap".


Doa Renungan

Allah Bapa umat manusia, Engkau menuntun kami dalam perjalanan hidup kami dengan sabda Yesus Putera-Mu. Perkenankanlah Roh-Nya membuka hati kami terhadap orang-orang di sekitar kami, agar kami dapat saling membantu memenuhi lapar kami akan kebahagiaan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:18-19.24-29)

"Siapakah aku ini, ya Tuhan Allah, dan siapakah keluargaku?"

Pada waktu itu Nabi Natan menyampaikan sabda Allah kepada Daud. Sesudah mendengar seluruh sabda itu, masuklah Raja Daud ke dala kemudian duduk di hadapan Tuhan sambil berkata, "Siapakah aku ini, ya Tuhan ALLAH, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini? Dan hal ini masih kurang di mata-Mu, ya Tuhan ALLAH; sebab itu Engkau telah berfirman juga tentang keluarga hamba-Mu ini dalam masa yang masih jauh dan telah memperlihatkan kepadaku serentetan manusia yang akan datang, ya Tuhan ALLAH. Engkau telah mengokohkan bagi-Mu umat-Mu Israel menjadi umat-Mu untuk selama-lamanya, dan Engkau, ya TUHAN, menjadi Allah mereka. Dan sekarang, ya TUHAN Allah, tepatilah untuk selama-lamanya janji yang Kauucapkan mengenai hamba-Mu ini dan mengenai keluarganya dan lakukanlah seperti yang Kaujanjikan itu. Maka nama-Mu akan menjadi besar untuk selama-lamanya, sehingga orang berkata: TUHAN semesta alam ialah Allah atas Israel; maka keluarga hamba-Mu Daud akan tetap kokoh di hadapan-Mu. Sebab Engkau, TUHAN semesta alam, Allah Israel, telah menyatakan kepada hamba-Mu ini, demikian: Aku akan membangun keturunan bagimu. Itulah sebabnya hamba-Mu ini telah memberanikan diri untuk memanjatkan doa ini kepada-Mu. Oleh sebab itu, ya Tuhan ALLAH, Engkaulah Allah dan segala firman-Mulah kebenaran; Engkau telah menjanjikan perkara yang baik ini kepada hamba-Mu. Kiranya Engkau sekarang berkenan memberkati keluarga hamba-Mu ini, supaya tetap ada di hadapan-Mu untuk selama-lamanya. Sebab, ya Tuhan ALLAH, Engkau sendirilah yang berfirman dan oleh karena berkat-Mu keluarga hamba-Mu ini diberkati untuk selama-lamanya."
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya.
Ayat. (Mzm 132:1-2.3-5.11.12.13-14)
1. Ingatlah, ya Tuhan, akan Daud, dan akan segala penderitaannya. Ingatlah bagaimana ia telah bersumpah kepada Tuhan, dan telah bernazar kepada Yang Mahakuat dari Yakub.
2. Sungguh, aku tidak akan masuk ke dalam kemah kediamanku, dan tidak akan berbaring di ranjang petiduranku; aku tidak akan membiarkan mataku tertidur, atau membiarkan kelopak mataku terlelap; sampai aku mendapat tempat bagi Tuhan, kediaman bagi Yang Mahakuat dari Yakub.
3.Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya: Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu; Jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan yang Kuajarkan kepada mereka, maka selamanya anak-anak mereka akan duduk di atas takhtamu.
4. Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya; â€Å“Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, dan cahaya bagi jalanku.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:21-25)

"Pelita dipasang untuk ditaruh di atas kaki dian. Ukuran yang kamu pakai akan dikenakan pula padamu."

21 Pada suatu hari Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. 22 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap. 23 Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" 24 Lalu Ia berkata lagi: "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu.25 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan

· Thomas Aquino dikenal sebagai teolog besar dalam Gereja; ia menyingkapkan ajaran-ajaran teologi yang berpengaruh dalam kehidupan beriman atau menggereja, maka kiranya ia sungguh menghayati sabda Yesus bahwa “tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap”. Ia memiliki kecerdasan dan kesucian yang terus difungsikan sehingga semakin bertambah dan mantap. Maka baiklah dengan ini kami mengajak dan mengingatkan kita semua untuk dengan rendah hati dan bersama-sama mengusahakan kecerdasan dan kesucian, agar kita juga mampu menyatakan apa-apa yang tersembunyi serta menyingkapkan aneka rahasia. Sebaliknya kami mengingatkan siapapun yang senang menyembunyikan sesuatu atau menyimpan rahasia yang mencelakakan orang lain untuk tidak takut menyatakan dan menyingkapkannya dengan segera daripada pada suatu saat dinyatakan dan disingkapkan orang lain, sehingga anda harus menanggung malu berkepanjangan. Ada pepatah “Sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga”, maka serahasia apapun orang menyembuyikan sesuatu akhirnya akan terungkap atau tersingkap juga. Dengan ini kami mengajak kita semua untuk hidup jujur dan transparan. “Jujur adalah sikap dan perilaku yang tidak suka berbohong dan berbuat curang, berkata-kata apa adanya dan berani mengakui kesalahan, serta rela berkorban untuk kebenaran” (Prof Dr Edi Sedyawati/edit: Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka – Jakarta 1997, hal 17). Dengan hidup jujur kita juga akan diperkaya dalam berbagai keutamaan dan nilai-nilai kehidupan yang membahagiakan dan menyelamatkan.

· "Siapakah aku ini, ya Tuhan ALLAH, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini? Dan hal ini masih kurang di mata-Mu, ya Tuhan ALLAH; sebab itu Engkau telah berfirman juga tentang keluarga hamba-Mu ini dalam masa yang masih jauh dan telah memperlihatkan kepadaku serentetan manusia yang akan datang, ya Tuhan ALLAH” (2Sam 7:18-19), demikian kata atau doa Daud kepada Tuhan. Dengan rendah hati Daud menyadari dan menghayati diri sebagai yang lemah dan rapuh di hadapan Tuhan, padahal ia adalah yang terpilih untuk menjadi raja. Doa semacam ini rasaya pada masa kini juga menjadi doa para uskup dan paus, orang-orang yang terpilih di dalam Gereja, dimana dalam doanya senantiasa menyatakan diri sebagai yang hina dina. Begitulah pernyataan orang terpilih dan suci, yang mempesona, menarik dan memikat banyak orang untuk datang kepadanya. Pengalaman dan pengamatan saya orang yang demikian itu, meskipun bukan pejabat tinggi, senantiasa didekati dan dimintai tolong orang lain dan yang bersangkutan dengan rela melayaninya. Bagi orang yang demikian ini juga berlaku sabda Yesus bahwa “siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi”, yang bersangkutan semakin diperkaya dalam berbagai hal karena semakin banyak melayani serta dengan rendah hati mendengarkan aneka dambaan, kerinduan, pengalaman, keluh kesah dst..dari yang dilayani. Maka dengan ini kami mengajak dan mengingatkan kita semua sebagai murid-murid atau pengikut Yesus untuk menghadirkan diri sedemikian rupa sehingga menarik, memikat dan mempesona banyak orang atau banyak orang senang mendatangi kita. Hendaknya tidak berhenti puas karena dikagumi dan dipuji, tetapi tidak dicintai; yang utama dan penting adalah dicintai sehingga siapapun tanpa terkecuali dapat dan boleh mendatangi kita. Demikianlah ada rumus kehidupan: semakin orang dengan rela dan terbuka melayani orang lain tanpa terkecuali, maka yang bersangkutan semakin diperkaya dengan berbagai ilmu kehidupan.

Ignatius Sumarya, SJ

Bagikan

Rabu, 27 Januari 2010 Hari Biasa Pekan III

Rabu, 27 Januari 2010
Hari Biasa Pekan III

SEORANG PENABUR KELUAR UNTUK PENABUR

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahakuasa, sering kali kami mencari Engkau, tergerak oleh kepentingan kami sendiri. Tetapi Engkau hanyalah memberikan satu-satunya, ialah Yesus, Putera Manusia, rezeki kehidupan kekal. Kami mohon, bukalah mata hati kami, agar dapat memahami dan mengimani Dia. Sebab Dialah Tuhan pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:4-17)

"Aku akan membangkitkan keturunanmu dan Aku akan mengokohkan kerajaannya."

Waktu itu Raja Daud ingin mendirikan rumah bagi Tuhan. Maka datanglah Tetapi pada sabda Tuhan kepada Natan, demikian: "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami? Aku tidak pernah diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini, tetapi Aku selalu mengembara dalam kemah sebagai kediaman. Selama Aku mengembara bersama-sama seluruh orang Israel, pernahkah Aku mengucapkan firman kepada salah seorang hakim orang Israel, yang Kuperintahkan menggembalakan umat-Ku Israel, demikian: Mengapa kamu tidak mendirikan bagi-Ku rumah dari kayu aras? Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan dan tidak pula ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu, sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan kepadamu: Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya." Tepat seperti perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada Daud.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bagi dia Aku akan memelihara kasih setia-Ku untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.27-28.29-30)
1. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku hendak bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun temurun.
2. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.” Aku pun akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi Yang Tertinggi di antara raja-raja bumi.
3. Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa dan takhtanya seumur langit.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih itu melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selamanya.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:1-20)

"Seorang penabur keluar untuk menabur."

1 Pada suatu hari Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu. 2 Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka: 3 "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. 4 Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. 5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. 6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. 7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah. 8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat." 9 Dan kata-Nya: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" 10 Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu. 11 Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, 12 supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun." 13 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? 14 Penabur itu menaburkan firman. 15 Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. 16 Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, 17 tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. 18 Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, 19 lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. 20 Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan

Tuhan tiada henti-hentinya mengundang manusia untuk datang kepada-Nya. Namun, manusia banyak berdalih, sombong, penuh prasangka dan karena itu, mudah disesatkan si iblis. Ada yang menerima Injil dengan gembira, tetapi tidak dipupuk dengan doa, pembacaan Kitab Suci, dan pengorbanan sehingga hidupnya tetap dangkal.

Ketika mengalami kesulitan, dengan mudah meninggalkan Injil. Yang lain lagi berusaha mengabdi dua tuan sekaligus: mendasarkan hidupnya pada nilai-nilai duniawi, tetapi sekaligus ingin menikmati nilai-nilai surgawi—hal yang mustahil dan karena itu akhirnya mereka meninggalkan Tuhan untuk mengabdi dunia yang fana ini.

Akhirnya, kita jumpai mereka yang dengan segenap hati menyambut Injil Tuhan. Namun, mereka pun menghasilkan buah-buah yang berbeda-beda jumlah dan jenisnya, tergantung pada rencana Tuhan dan juga keterbukaan hati mereka. Merenungkan perumpamaan Yesus ini, termasuk orang seperti apakah kita?

Ya Tuhan, utuslah Roh-Mu yang kudus untuk menguasai seluruh hidupku sehingga aku mampu menghasilkan buah-buah yang berlimpah. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian



Bagikan

Selasa, 26 Januari 2010 Pw. St. Timotius dan Titus, Uskup

Selasa, 26 Januari 2010
Pw. St. Timotius dan Titus, Uskup

Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku.

Doa Renungan

Allah Bapa kami di surga, semoga kami dapat berpegang teguh pada harapan yang ditimbulkan oleh sabda-Mu. Semoga hidup kami ditandai iman mantap akan Dikau, yang menciptakan kami untuk hidup. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kedua Samuel (6:12b-15.17-19)

"Daud dan segenap orang Israel mengarak tabut perjanjian dengan sorak-sorai."

Pada waktu itu Daud pergi mengangkut tabut Allah dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita. Setiap kali para pengangkat-pengangkat tabut Tuhan itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan. Dan Daud menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan. Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut Tuhan itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala. Tabut Tuhan itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, kemudian Daud mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan Tuhan. Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama Tuhan semesta alam. Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, kepada masing-masing seketul roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue kismis. Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan
Ref. Siapakah itu raja kemuliaan? Tuhanlah raja kemuliaan.
Ayat. (Mzm 24:7.8.9.10)
1. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
2. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!
3. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
4. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:31-35)

"Barangsiapa melaksanakan kehendak Allah, dialah saudara-Ku."

31 Sekali peristiwa datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia. 32 Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau." 33 Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?" 34 Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! 35 Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan


Dalam perikop ini—sepintas lalu—tampaknya Yesus menolak Maria, seperti tafsiran orang Kristen yang sesat. Suatu saat, seorang Katolik diserang dengan pertanyaan demikian: ”Mengapa kamu, orang-orang Katolik, menyembah Maria?” Orang Katolik itu pun menjawab dengan tenang: ”Dan mengapa kamu, ngakunya orang Kristen, tetapi berani menghujat Roh Kudus?”

Menghina Maria berarti menghujat Roh Kudus. Sebab, bukankah Roh Kudus sendiri memberi penghormatan sangat tinggi kepada Maria: ”Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: ’Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?’” (Luk 1:41–43).

Bagi orang yang berpikir sehat, jelaslah tidak mungkin Yesus melawan Perintah Allah sendiri yang bersabda: ”Hormatilah bapak dan ibumu.” Dalam kenyataannya,
Yesus sangat menghormati ibu-Nya. Mukjizat pertama dibuat-Nya justru atas permintaan Bunda Maria, walaupun belum saatnya (bdk. Yoh 2:1–11). Yang kedua, Ia menyerahkan ibu-Nya kepada murid yang dikasihi-Nya sewaktu Ia bergantung pada salib, bukti penghargaan-Nya kepada Bunda Maria (Yoh 19:25–27).

Sebagai orang Katolik, kita tidak menyembah Maria seperti tuduhan orang, melainkan menghormati Maria karena ia telah dipilih menjadi Bunda Yesus, Bunda Allah.

Bunda Maria, doakanlah aku kepada Yesus Putramu, sekarang dan sampai aku mati nanti. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian



Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy