| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 09 Februari 2010 Hari Biasa Pekan V

Selasa, 09 Februari 2010
Hari Biasa Pekan V


Perintah-Mu, ya Tuhan, adalah jalan penuntun jalanku


Doa Renungan

Allah sumber kebijaksanaan, Engkau menghendaki supaya kami hidup sesuai dengan perintah-Mu yaitu mencintai Engkau dengan segenap hati dan mencintai sesama kami seperti kami mencintai diri sendiri. Maka kami mohon penyertaan-Mu dalam segala tugas dan aktivitas kami sepanjang hari ini, sehingga kami dapat hidup seturut dengan kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Kenisah adalah suatu tempat di mana Allah dapat dijumpai. Dalam tempat dan suasana hening, dalam ibadah sejati dan doa-doa pribadi, orang beriman diberi kesempatan untuk menemukan Allah dalam kenisah-Nya.

Pembacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (8:22-23.27-30)

"Engkau telah bersabda, "Nama-Ku akan tinggal di sana." Dengarkanlah permohonan umat-Mu Israel."

Pada hari pentahbisan rumah Allah, Raja Salomo berdiri di depan mezbah Tuhan di hadapan segenap jemaah Israel . Ia menadahkan tangannya ke langit, lalu berkata, “Ya Tuhan, Allah Israel ! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah. Engkau memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu. Benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sedangkan langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit pun tidak dapat memuat Engkau, apalagi rumah yang kudirikan ini! Karena itu berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya Tuhan Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba panjatkan di hadapan-Mu pada hari ini! Kiranya siang malam mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, terhadap tempat yang tentangnya Kaukatakan: ‘Nama-Ku akan tinggal di sana ’. Dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini. Dan dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israel , yang mereka panjatkan di tempat ini; dengarkanlah dari tempat kediaman-Mu di surga; dan apabila Engkau mendengarnya maka Engkau akan mengampuni.”
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Ayat. (Mzm 84:3.4.5.10.11)
1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung laying-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Lihatlah kami, ya Allah, perisai kami, pandanglah wajah orang yang Kauurapi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Condongkanlah hatiku kepada perintah-Mu, ya Allah dan kurniakanlah hukum-Mu kepadaku.

Kita dapat menemukan nilai-nilai kehidupan yang baik melalui kebiasaan, hukum, peraturan. Namun kita tidak boleh memutlakkannya, sehingga aneka macam peraturan itu tidak menghambat kita untuk menemukan kehidupan yang sesungguhnya.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:1-13)

"Kamu akan mengabaikan perintah Allah untuk berpegang pada adat istiadat manusia."

Pada suatu hari serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka melihat beberapa murid Yesus makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Sebab orang-orang Farisi – seperti orang-orang Yahudi lainnya – tidak makan tanpa membasuh tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang. Dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas tembaga. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada Yesus, “Mengapa murid-murid-Mu tidak mematuhi adat istiadat nenek moyang kita? Mengapa mereka makan dengan tangan najis?” Jawab Yesus kepada mereka, “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafuk! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh daripada-Ku. Percuma mereka beribadat kepada-Ku sebab ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.” Yesus berkata kepada mereka, “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. Karena Musa telah berkata: “Hormatilah ayahmu dan ibumu!” Dan: ‘Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati’. Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapa atau ibunya: ‘Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu sudah digunakan untuk kurban, yaitu persembahan kepada Allah,’ maka kamu membiarkan dia untuk tidak lagi berbuat sesuatu pun bagi bapa atau ibunya. Dengan demikian sabda Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti yang kamu lakukan!”
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan :

Peraturan memang penting. Ia dibuat untuk membantu kehidupan manusia. Namun apabila peraturan ditempatkan di atas manusia, maka peraturan hanya akan menjadi penghalang. Peraturan akan menjadi berhala baru yang hanya selalu diikuti dan ditaati. Pengagung-agungan peraturan sama saja dengan meletakkan kedudukannya sejajar dengan Allah. Padahal Allah saja, yang adalah Kasih, yang boleh mengatasi manusia. Bagaimana sikapku terhadap peraturan?

Doa Renungan

Allah sumber kebijaksanaan, kami bersyukur atas hari yang baru lalu. Kami ingin mempersembahkan segala usaha dan niat kami hari ini sebagai silih atas dosa yang telah kami lakukan. Kiranya Engkau sudi menyempurnakan persembahan kami ini sehingga pantas di hadapan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

R U A H



Bagikan

Senin, 09 Februari 2009 Hari Biasa Pekan V

Senin, 09 Februari 2009
Hari Biasa Pekan V

Jauhilah pertikaian, maka dosa kaukurangkan, sebab orang yang panas hati mengobar-ngobarkan pertikaian. Orang yang berdosa mengganggu orang-orang yang bersahabat, dan melontarkan permusuhan di antara orang-orang yang hidup dengan damai. (Sirakh 28:8-9)

Doa Renungan

Yesus penolong sejati, Engkau selalu membawa kebahagiaan dan keselamatan. Biarlah hari ini kami Engkau berkati dan rahmati dengan kuasa Roh Kudus sehingga kami dapat membahagiakan dan menggembirakan semua orang yang kami jumpai. Sehingga dengan demikian nama-Mu semakin dimuliakan oleh banyak orang. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (8:1-7.9-13)

"Imam-imam membawa tabut perjanjian ke tempat mahakudus dan datanglah awan memenuhi rumah Tuhan."

Setelah Rumah Allah selesai dibangun, Raja Salomo memerintahkan para tua-tua Israel dan semua kepala suku, yakni para pemimpin keluarga Israel , berkumpul di hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian Tuhan dari kota Daud, yaitu Sion. Maka pada hari raya di bulan Etanim, yakni bulan ketujuh, berkumpullah di hadapan Raja Salomo semua orang Israel . Setelah semua tua-tua Israel datang, imam-imam mengangkat tabut itu. Mereka mengangkut tabut Tuhan dan Kemah Pertemuan serta segala barang kudus yang ada dalam kemah itu. Semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi. Sedang Raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan terbilang banyaknya. Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian Tuhan itu ke tempatnya, yakni di ruang belakang rumah itu, di tempat mahakudus, tepat di bawah sayap kerub-kerub. Sebab kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungan dari atas. Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh batu yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb, yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian yang diadakan Tuhan dengan orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir. Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, turunlah awan memenuhi rumah Tuhan, sehingga oleh karena awan itu, imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian, sebab kemuliaan Tuhan memenuhi rumah itu. Pada waktu itu berkatalah Salomo, “Tuhan telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman. Sekarang aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Reff. Semoga Tuhan bersukacita atas karya-Nya
Ayat. (Mzm 132:6-7.8-10)
1. Dengarlah! Kami dengar tabut itu ada di Efrata, kami telah mendapatinya di padang Yaar. “Mari kita pergi ke tempat kediaman-Nya, dan sujud menyembah pada tumpuan kaki-Nya.”
2. Bangunlah, ya Tuhan dan pergilah ke tempat peristirahatan-Mu, Engkau serta tabut kekuasaan-Mu. Biarlah imam-imam-Mu berpakaian kebenaran, dan biarlah bersorak-sorai orang-orang yang Kaukasihi. Demi Daud, hamba-Mu janganlah Engkau menolak orang yang Kauurapi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:53-56)

"Semua orang yang menjamah Yesus, menjadi sembuh."

53 Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ.54 Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. 55 Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. 56 Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan

Dalam sebuah ibadat adorasi yang disertai prosesi Sakramen Mahakudus, seorang imam terkagum-kagum menyaksikan sikap umatnya. Ada yang mengungkapkan rasa hormat dengan berlutut tanpa alas. Ada yang membungkuk, dan ada juga yang memegang ujung kasula atau velum yang dipakai sang imam, persis seperti yang digambarkan dalam Injil pada hari ini.

Dalam tradisi Perjanjian Lama, imam-imam mempunyai tugas mengangkat dan mengangkut tabut perjanjian Tuhan ke tempat-tempat yang dikhususkan dalam upacara keagamaan mereka. Tabut perjanjian merepresentasikan Allah sendiri yang ada di tengah-tengah mereka. Perjanjian Baru menghadirkan Yesus sebagai Allah yang hidup di tengah dan bersama jemaatnya. Maka, ke mana pun Ia pergi, ke situ pulalah orang berbondong-bondong datang dan memohonkan mukjizat keselamatan.

Janganlah kita memandang praktik keagamaan secara sempit, sekadar hitam-putih dan kasat mata. Ada ”peristiwa iman” di balik berbagai sikap itu. Bukan tabut perjanjian yang dihormati. Bukan pula kasula atau velum yang disentuh yang menyembuhkan orang sakit. Namun, iman yang diaktualisasikan dalam sikap liturgislah yang telah menyelamatkan dan memerdekakan kita dari belenggu dosa dan kelemahan.

Tuhan Yesus, semoga aku sanggup menyelaraskan imanku dengan hidup keagamaanku sehari-hari. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Bagikan

Bacaan Harian 08 - 14 Februari 2010

Bacaan Harian 08 - 14 Februari 2010

Senin, 08 Februari : Hari Biasa Pekan V (H).

1Raj 8:1-7.9-13; Mzm 132:6-10; Mrk 6:53-56.
Kemana pun Yesus pergi, orang mengejar-Nya untuk membawa orang-orang sakit kepada-Nya. Semua yang menjamah jumbai jubah-Nya menjadi sembuh. Sayangnya, ini belum cukup menjadi tanda bagi mereka bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah. Apakah kita juga masih membutuhkan tanda untuk dapat berserah total kepada-Nya?

Selasa, 09 Februari : Hari Biasa Pekan V (H).

1Raj 8:22-23.27-30; Mzm 84:3- 5.10-11; Mrk 7:1-13.
Kita mudah jatuh dalam sikap yang munafik: tiadanya kesesuaian antara iman dan perbuatan; antara kata dan tindakan; antara cita-cita dan usaha mencapainya. Yesus mencerca sikap seperti itu. Ia menuntut supaya apa yang kita ucapkan sungguh pula berakar pada hati yang dalam dan berwujud dalam perbuatan yang nyata.

Rabu, 10 Februari : Peringatan Wajib Sta. Skolastika, Perawan (P).

1Raj 10:1-10; Mzm 37:5-6.30-31.39-40; Mrk 7:14-23.
Yesus kembali menekankan pentingnya hati yang bersih. Dari hati seperti inilah akan keluar perbuatan-perbuatan baik. Hati yang bersih adalah hati yang tidak mengikuti dorongan-dorongan jahat, tetapi membiarkan Roh Kudus bekerja dan menuntun.

Kamis, 11 Februari : Hari Biasa Pekan V (H).
1Raj 11:4-13; Mzm 106:3-4.35-37.40; Mrk 7:24-30.
Keselamatan itu ternyata milik segala bangsa. Dalam Yesus tidak ada lagi Yahudi, Yunani, orang bebas atau pun budak belian. Maka, murid-murid Yesus pun harus membuka diri untuk semua, tanpa membedakan asal-usul ataupun kaya-miskin.

Jumat, 12 Februari :
Hari Biasa Pekan V (H).
Raj 11:29-32; 12:19; Mzm 81:10 – 11ab.12-15; Mrk 7:31-37.
Selama kita ’tuli’ dan tidak mau membuka hati untuk sungguh mendengarkan, selama itu pula hidup kita sulit ’bicara’. Datanglah pada Yesus, izinkan Dia menjamah kita supaya hati kita terbuka dan mampu ’mendengarkan’. Dengan begitu, hidup kita pun akan bisa banyak ’bicara’ di hadapan orang lain.

Sabtu, 13 Februari : Hari Biasa Pekan V (H).

1Raj 12:26-32 – 13:33-34; Mzm 106:6-7a.19-22; Mrk 8:1-10.
Di sekitar kita ada begitu banyak orang yang membutuhkan pertolongan. Karena banyaknya, kita pun merasa tidak sanggup berbuat apa-apa. Yesus mengingatkan, kita dapat melakukan sesuatu dengan apa yang kita miliki – dan itu tidak perlu harus materi. Selebihnya, Ia yang akan bekerja.


Minggu, 14 Februari : Hari Minggu Biasa VI (H).

Yer 17:5-8; Mzm 1:1-4.6; 1Kor 15:12.16-20; Luk 6:17.20-26.
Berbahagialah orang-orang yang miskin, lapar, menangis, dan dibenci karena Anak Manusia. Betapapun saat ini hal-hal itu tidak diinginkan, orang-orang seperti itu ke masa datang lebih mudah menggantungkan hidup pada Tuhan. Sebaliknya, celakalah yang kaya, kenyang, tertawa, dan dipuji. Betapa pun hal itu saat ini menyenangkan, pada masa depan bisa mencelakakan karena mendorong orang untuk mengandalkan kekuatan diri sendiri.



Bagikan

Minggu, 07 Februari 2010 Hari Minggu Biasa V

Minggu, 07 Februari 2010
Hari Minggu Biasa V

PANGGILAN UNTUK MENJALA MANUSIA

Pengantar

Hari ini kita diajak memperhatikan panggilan dan perutusan dalam kerajaan Allah. Nabi Yesaya dipandang oleh Tuhan dan diutus mewartakan sabda Allah kepada umat Israel. Nelayan-nelayan sederhana di Danau Genesaret yang sedang bekerja bertemu dengan Yesus. Ia memberi tanda, yaitu penangkapan ikan yang berlimpah dan mereka meninggalkan segala-galanya untuk mengikuti Yesus. Sekalipun pandangan dan cita-cita mereka masih harus diperbaiki, sekalipun masih harus belajar banyak dari kegagalan-kegagalan, namun niat sudah ada. Bukan suatu persesuaian teoretis ataupun dialog yang menghasilkan persetujuan, melainkan suatu niat yang nyata dan hidup.

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, semua saja yang mengalami dekat dengan Dikau, menyatakan bahwa Engkau kudus, bahwa alam semesta ini penuh dengan kemuliaanmu. Kami mohon, agar mereka yang Kaupanggil untuk berkarya demi nama-Mu, tetap percaya penuh akan sabda-Mu dan bangga karena menjadi murid-murid-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Yesaya (6:1-2a.3-8)

"Inilah aku, utuslah aku!"

Pada tahun wafatnya Raja Uzia, aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. Para Serafim berdiri di atas singgasana, masing-masing bersayap enam. Mereka bersahut-sahutan berseru, "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itu pun penuhlah dengan asap. Lalu kataku, "Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni Tuhan semesta alam." Tetapi seorang daripada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata, "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni." Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata, "Siapakah yang akan Kauutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku, "Ini aku, utuslah aku!"
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS. 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan.
Ayat.
(Mzm 138:1-2a.2bc-3.4-5.7c-8; R: 1c)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu.
2. Aku hendak memuji nama-Mu karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan Tuhan, sebab besarlah kemuliaan Tuhan.
4. Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu dan menyelamatkan daku. Tuhan akan menyelesaikan segala bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:1-11)

"Begitulah kami mengajar, dan begitu pulalah kamu mengimani."

Saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu--kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi percaya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS. 954
Ref. Alleluya
Solis: Marilah, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia. (Mat 4:19)

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:1-11)

"Mereka meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikuti Yesus."

Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.




Rekan-rekan yang budiman!
Nabi Yesaya terpukau oleh para makhluk surgawi yang khidmat memuji kebesaran Tuhan yang Maha Kudus. Saat itu juga ia merasa segera akan luluh binasa karena mendapati diri "kotor". Ayat-ayat dari Yes 6:1-2a.3-8 itu diperdengarkan dalam bacaan pertama bagi Minggu Biasa V tahun C. Kemudian Injil Luk 5:1-11 diceritakan bagaimana Simon menyaksikan keajaiban yang terjadi serta-merta kata-kata Yesus diturutinya. Tetapi ia saat itu juga merasa diri pendosa dan mohon agar Yesus - yang disapanya sebagai Tuhan - menjauhinya. Tidak tahan ia berdekatan dengan Yang Ilahi. Yesaya dan Simon sama-sama dilanda kekuatan sabda ilahi dan merasa tak pantas.


Bagaimanapun juga pada saat-saat itu juga mereka dikuatkan. Bibir Yesaya dibersihkan. Yang kotor di-"bakar" habis, kesalahannya dihapus. Kepada Simon berkatalah Yesus, "Jangan takut!" Sapaan ini menghibur dan memberi kekuatan. Mereka boleh merasa lega di hadapan Yang Ilahi tanpa dirundung rasa gentar. Kini mereka mampu berbuat sesuatu. Yesaya bersedia diutus untuk menghadirkan Tuhan. Simon meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus sepenuhnya. Pengalaman batin berjumpa dengan Tuhan dapat betul-betul menggerakkan orang dan membukakan lembaran baru dalam kehidupan. Orang tidak berhenti pada rasa terpukau atau gentar yang pasif melulu.

Ada tiga tahap pokok dalam mengalami kehadiran ilahi. Pertama-tama orang mendapati diri dipenuhi kehadiran itu, kemudian orang akan langsung merasa tak pantas, namun akhirnya tertolong sehingga dapat menerima kehadiran itu dengan ikhlas, tanpa takut-takut. Orang juga terdorong berbuat sesuatu yang cocok. Pengalaman ini menjadi inti panggilan menjadi orang suruhan Tuhan yang bakal membawa orang-orang kepadaNya, bukan hanya membawakanNya kepada manusia. Injil hari ini menggambarkannya sebagai panggilan untuk menjala manusia. Marilah kita teliti maknanya lebih jauh.

PANGGILAN UNTUK "MENJALA MANUSIA"

Dalam teks Yunani Luk 5:10, kata-kata Yesus "(kau akan) menjala manusia" berbunyi "anthropous (esee) zoogroon" dan sarat dengan pengertian "(kau akan) bekerja menangkap manusia-manusia untuk membawa mereka ke kehidupan". Bila dipikirkan lebih lanjut, kata-kata Yesus itu berisi suruhan kepada Simon agar merenggut umat manusia dari kuasa maut. Penugasan seperti ini berarti pula ajakan ikut serta menjalankan karya Sang Juru Selamat sendiri. Ada beberapa hal yang dapat dicatat bersangkutan dengan panggilan ini dalam Injil-Injil. Dalam Injil Markus, panggilan Simon, Andreas, Yakobus dan Yohanes (Mrk 1:16-20) dikisahkan setelah Yesus mengumumkan kedatangan Kerajaan Allah (Mrk 1:15). Matius mengambil alih Markus, juga dalam hal menaruh peristiwa panggilan keempat murid pertama (Mat 4:18-22) setelah kedatangan Kerajaan Surga diumumkan (Mat 4:17; Matius memakai istilah Kerajaan Surga bagi Kerajaan Allah). Markus dan Matius hendak menunjukkan bahwa murid-murid dipanggil agar ikut mewartakan Kerajaan Allah kepada orang banyak. Injil Lukas mengolah bahan ini lebih jauh:

- Pertama-tama pewartaan Yesus mengenai Kerajaan Allah dibedakan dengan panggilan para murid pertama. Panggilan mereka diceritakan terjadi baru setelah Yesus mengajar orang banyak, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit (Luk 4:14-44). Lukas rupa-rupanya ingin menunjukkan bahwa murid-murid pertama itu sebetulnya sudah mendengar tentang Yesus sebelum terpanggil mengikutinya secara penuh. Perjalanan menjadi pengikut Yesus dikisahkannya setapak demi setapak.
- Kemudian digarisbawahi satu arti "menjala manusia" , yakni agar manusia menemukan sumber kehidupan - yakni Tuhan sendiri. Markus dan Matius memakai ungkapan Yunani "halieis anthropou" yang harfiahnya "nelayan/penjala manusia", tanpa penjelasan lebih jauh mengenai tujuannya.
- Akhirnya disoroti tokoh Simon Petrus secara khusus. Dan dalam hal ini ia memakai kisah penangkapan ikan secara menakjubkan yang tidak ada dalam Injil Markus dan Matius, tetapi yang muncul dalam bagian belakang Injil Yohanes (Yoh 21:4-14). Dalam Injil Yohanes kisah penangkapan ikan yang berlimpah-limpah itu dikaitkan langsung dengan penugasan Simon Petrus untuk memelihara domba-domba Yesus serta mengusahakan tempat hidup bagi mereka (Yoh 21:15-17). Ia tidak diangkat menjadi gembala mereka; Yesus sendirilah gembala mereka dari awal sampai akhir!
Peran khusus Simon Petrus itu ditampilkan Matius dalam hubungan dengan kisah pengakuan Petrus bahwa Yesus itu Mesias. Di situ Matius menambahkan Simon disebut Yesus sebagai batu karang dasar Gereja dibangun, tak bakal terkalahkan oleh maut, dan pemegang kunci surga (Mat 16:18-19). Tambahan seperti ini tidak didapati dalam Injil lain.

Jelas bahwa Matius, Lukas dan Yohanes sama-sama mengetengahkan peran utama Simon Petrus, tetapi dengan cara yang berbeda-beda. Markus tidak mengolahnya secara khusus. Maklum ketika Injil Markus selesai ditulis, yaitu pada paruh kedua tahun 60-an, peran utama Simon Petrus dalam Gereja Perdana diterima tanpa perlu diceritakan asal usulnya. Selang sepuluhan tahun kemudian ada upaya untuk menjelaskan bahwa peran ini memang berasal dari penugasan oleh Yesus sendiri. Upaya ini tercermin dalam Injil Matius, Lukas dan Yohanes. Penjelasan historis ini terasa lebih bermanfaat daripada pembicaraan yang beranjak dari hal penerusan peran apostolik Petrus kepada uskup Roma.

AKTUALISASI

HAR: Uraian tentang "menjala manusia" menarik. Tapi Injil-Injil tidak sama dalam menyebutkan pelakunya. Bagaimana menjernihkan hal ini?
GUS: Sabar. Justru dengan menyebut macam-macam orang itu mau diisyaratkan bahwa sebetulnya yang mengemban tugas itu bukan orang perorangan melainkan kelompok orang yang mempercayai Yesus dan bersedia mengikutinya.
HAR: Maksudnya kelompok murid-murid yang pertama-tama dipanggil?
GUS: Betul. Dan kemudian Gereja sampai zaman kita ini. Tugas "merenggut umat manusia dari maut" itu tugas Gereja.
HAR: Dijalankan dengan membaptis? Mewartakan sabda?
GUS: Antara lain. Tetapi kita jangan hanya berpikir mengenai Gereja dengan ukuran-ukuran ritual tok. Membaptis juga berarti mengubah wajah kemanusiaan dari yang bisa dikungkung kuasa-kuasa jahat menjadi yang merdeka untuk mengenal Yang Baik dan mengikutiNya. Banyak macam bentuk mewartakan Injilnya Kerajaan Allah. Gereja perlu terus menerus menawarkan ujud Kerajaan Allah yang menjawab kebutuhan zaman sekarang.
HAR: Termasuk kepedulian terhadap orang-orang yang terpojok dalam masyarakat?
GUS: Tentu. Lihat tuh terobosan di dalam program kerja Gereja Indonesia yang tentunya terdorong oleh kepedulian sosial yang makin peka. Ini satu bentuk "merenggut umat manusia dari kuasa maut" tadi.
HAR: Dan kita para pemerhati sabda ilahi ini jangan membiarkan sorot sabda itu pudar. Kepada orang di sekitar jangan hanya kita berikan lip service alias mung kelangan abab.
GUS: Kembali ke "menjala manusia" dalam pengertian "merenggut umat manusia dari kuasa maut". Kenyataan "maut" itu panjang: kemelaratan, kebodohan, ketakadilan, penindasan, perpecahan, tak adanya damai dan banyak lagi, you name it.
HAR: Gereja bisa mengajak orang-orang yang berkehendak baik untuk bersama-sama merenggut manusia dari serentetan ujud "maut" itu kan?
GUS: Bila bisa mengentas orang dari situ, integritas Gereja akan makin besar.
HAR: Setuju. Dan orang-orang yang kita layani akan menjadi pribadi yang merasa tak dilupakan Tuhan.
GUS: Dan tentunya juga tidak memperlakukan mereka sebagai komoditi bagi kerasulan. Begitulah tanggapan orang beriman terhadap Kristus yang bangkit yang dibicarakan Paulus dalam 1Kor 15:1-11. Bila tidak bisa mewujudkan keselamatan yang dapat dialami secara nyata, maka kata Paulus, kita ini "sia-sia saja menjadi percaya" (ayat 2).

DARI BACAAN KEDUA

Dari bacaan kedua, yakni 1Kor 15:1-15, dapat ditarik kesimpulan bahwa bagi Paulus kebangkitan Kristus ialah anugerah ilahi. Allah membangkitkan Kristus, Mesias utusan resminya, dari maut yang benar-benar telah mencengkeramnya. Inilah yang diwartakan di kalangan umat pertama. Ada gambaran bahwa Yang Mahakuasa merenggut Mesiasnya dari dari kuasa maut dan memberinya kemuliaan. Yang terjadi pada Yesus Kristus ini akan terjadi pula pada semua yang percaya padanya: tidak akan lagi dikuasai maut selama-lamanya. Yang Maha Kuasa akan membuat mereka terenggut dari wilayah itu. Bagaimana?

Ada titik temu warta Injil dengan pokok kepercayaan mengenai kebangkitan. Bila kebangkitan itu benar-benar pengalaman manusiawi, maka bisa dijalani oleh semua orang. Tentu tidak selalu terjamin pasti demikianlah yang terjadi. Ada yang terikut ada yang tertinggal. Apa yang mengerti ini diam saja? Injil hari ini justru mengajarkan kepada mereka yang sudah paham agar ikut serta mengusahakan makin banyak orang terenggut dari kuasa jahat dan berbagi kehidupan baru. Inilah makna menjala manusia.


Salam hangat,
A. Gianto

Bagikan

Sabtu, 06 Februari 2010 Pw. St. Paulus Miki, dkk Martir

Sabtu, 06 Februari 2010
Pw. St. Paulus Miki, dkk Martir

Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. (Matius 23:11-12)

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, kami telah Kaupanggil untuk bersatu dengan Dikau dan dengan sesama kami satu sama lain. Itulah pula yang menjadi cita-cita kami. Teguhkanlah kami, agar kami tetap setia pada panggilan kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (3:4-13)

"Salomo memohon hati yang bijaksana agar sanggup memerintah umat Allah."

Pada suatu hari Raja Salomo pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan kurban sebab di situlah bukit pengurbanan yang paling besar; seribu kurban bakaran ia persembahkan di atas mezbah itu. Di Gibeon itu Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Bersabdalah Allah, “Mintalah apa yang kauharapkan dari pada-Ku!” Lalu Salomo berkata, “Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau! Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini. Sekarang, ya Tuhan, Allahku, Engkau telah mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. Kini hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan tepat, dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” Tuhan sangat berkenan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. Maka bersabdalah Allah kepada Salomo, “Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu! Sungguh, Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau dan sesudah engkau pun takkan bangkit seseorang seperti engkau. Namun yang tidak kauminta pun akan Kuberikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorang pun seperti engkau di kalangan raja-raja.”
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ajarkanlah ketetapa-Mu kepadaku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:9.10.11.12.13.14)
1. Bagaimana kaum muda mempertahankan hidupnya tanpa cela? Dengan mengamalkan firman-Mu.
2. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
3. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau. Terpujilah Engkau,ya Tuhan; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
5. Dengan bibirku aku menceritakan segala hukum yang Kauucapkan.
6. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu melebihi segala harta.

Bait Pengantar Injil PS 956
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku. (Yoh 10:27)

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:30-34)

"Mereka itu bagaikan domba-domba tak bergembala."


Pada waktu itu Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan tugas itu mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian dan beristirahatlah sejenak!” Memang begitu banyaknya orang yang datang dan pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah mendahului Yesus. Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Tempat-tempat petilasan ramai dikunjungi orang yang ingin mencari keberuntungan. Semadi dan peziarahan pun biasanya diembel-embeli niat memperoleh keberuntungan yang lebih baik. Maka, tidak heran aktivitas seperti itu diminati banyak orang yang ingin hidupnya lebih mapan setelah menjalaninya. Materi menjadi takaran untuk mengukur seseorang.

Raja Salomo diberi kesempatan untuk mengajukan permintaan apa saja. ”Berikan hamba-Mu hati yang bijaksana,” pintanya. Hati yang bijaksana membuatnya dapat menimbang setiap perkara dengan adil, berbicara dengan jujur, dan memberi titah dengan penuh wibawa. Hal yang sama dilakukan juga oleh Yesus, yang mengajak para murid masuk dalam kesunyian untuk mengasah kepekaan hati masing-masing.

Kalau setiap hari doa-doa kita diwarnai oleh permintaan yang sama seperti yang dilakukan Raja Salomo dan Yesus, maka kita tidak perlu khawatir lagi terhadap berbagai persoalan hidup ini. Hati yang peka dan bijaksana dapat menuntun kita menemukan jawabannya. Makna hidup tidak dicari semata-mata untuk kepuasan diri sendiri, namun berbuah nyata bagi banyak orang.

Allah Sumber Kebijaksanaan, bentuklah hatiku seperti hati Salomo yang dipenuhi oleh kebijaksanaan. Amin.


Ziarah Batin 2010 Renungan dan Catatan Harian



Bagikan

Jumat, 05 Februari 2010 Jumat Pertama Dalam Bulan

Jumat, 05 Februari 2010
Jumat Pertama Dalam Bulan
Pw. St. Agata, Perawan dan Martir

"...Itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia" (Mrk 6:14)

Doa Renungan

Allah sumber kebijaksanaan, kami puji Engkau pada permulaan hari ini. Kami bersyukur untuk semua anugerah yang kami terima hari ini: rahmat kesehatan, rahmat kehidupan. Bantulah kami untuk setia mendengarkan sabda-Mu yang selalu Engkau serukan dalam hati kami, sehingga kami dapat menyangkal yang jahat dan melakukan kehendak-Mu sesuai teladan Santa Agata yang kami peringati hari ini. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh (47:2-11)


"Dengan segenap hati Daud memuji-muji Tuhan dan mengungkapkan kasihnya kepada Sang Pencipta."

Seperti lemak disendirikan untuk kurban penghapus dosa, demikianlah Daud dipungut dari orang-orang Israel . Singa dipermainkan olehnya seolah-olah kambing jantan saja, dan beruang seakan-akan hanyalah anak domba. Bukankah di masa mudanya ia membunuh seorang raksasa dan mengambil nista dari bangsanya dengan melemparkan batu dari pengumban dan mencampakkan kecongkakan Goliat? Karena berseru kepada Tuhan yang Mahatinggi, yang memberikan kekuatan kepada tangan kanannya, maka Daud merebahkan orang yang gagah dalam pertempuran, sedangkan tanduk bangsanya ia tinggikan. Itulah sebabnya ia disanjung-sanjung karena “laksaan” dan dipuji-puji karena berkat-berkat dari Tuhan, ketika mahkota mulia dipersembahkan kepadanya. Sebab ia membasmi segala musuh di sekelilingnya, dan meniadakan orang-orang Filistin, lawannya, serta mematahkan tanduk mereka hingga hari ini. Dalam segala tindakannya Daud menghormati Tuhan, dan dengan kata sanjungan kepada Yang Kudus, Yang Mahatinggi, ia bernyanyi-nyanyi dengan segenap hati, dan mengungkapkan kasihnya kepada Sang Pencipta. Di depan mezbah ditaruhnya kecapi, dengan bunyinya ia memperindah lagu dan kidung. Ia memberikan kemeriahan kepada segala perayaan, dan hari-hari raya diaturnya secara sempurna. Maka orang memuji-muji nama Tuhan yang kudus dan mulai pagi-pagi benar suara orang bertalu-talu di tempat kudus-Nya. Tuhan mengampuni segala dosanya serta meninggikan tanduknya untuk selama-lamanya. Tuhan menjanjikan kerajaan yang lestari dan menganugerahkan kepadanya takhta yang mulia di Israel!
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Muliakanlah Allah, penyelamatku.
Ayat. (Mzm 18:31.47.50.51)
1. Jalan Allah itu sempurna, janji Tuhan adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
2. Tuhan itu hidup! Terpujilah Gunung Batuku dan mulialah Allah Penyelamatku! Maka aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.
3. Tuhan mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya; Ia menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya yakni Daud dan anak-cucunya untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:14-29)

"Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, kini bangkit lagi."

14 Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia." 15 Yang lain mengatakan: "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan: "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu." 16 Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi." 17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. 18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" 19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, 20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. 21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarny perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. 22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!", 23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!" 24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!" 25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" 26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. 27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. 28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. 29 Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Herodes dan Herodias yang dikisahkan dalam Injil hari ini, adalah gambaran yang mewakili kebanyakan manusia saat ini. Ketika mereka melakukan kesalahan dan Yohanes menegur, mereka justru menyingkirkan Yohanes. Kerapuhan Herodes menjadikan Herodias yang sakit hati dan menaruh dendam pada Yohanes, menjadi leluasa untuk menyingkirkan dia dan bahkan membunuhnya.

Seperti Herodes dan Herodias, kita seringkali dengan mudah menaruh dendam dan sakit hati kepada sesama yang menegur dan mengkritik kita. Kita tidak mau menerima bahwa orang melihat kesalahan kita. Kita lebih suka menyingkirkan mereka-mereka yang menjadi pengkritik daripada mawas diri mengakui kekurangan kita. Sikap ini yang menjadi penghambat kehidupan kita. Kita sering tidak maju dan tidak berkembang karena selalu merasa sempurna. Kita tidak mau mendengarkan lagi kritik atau teguran orang, apalagi mereka yang dianggap kurang mampu atau kurang berpendidikan. Sikap sombong dan arogan inilah yang seringkali menghambat perkembangan rohani kita. Kesombongan dan keangkuhan ini dapat menghancurkan kehidupan kita.

Bertepatan dengan Peringatan Santa Agata, hari ini kita melihat dua tokoh ditampilkan, yaitu Daud dan Herodes. Daud meraih ”kebesaran”-nya melalui per**juangan melawan ”orang besar” berkat campur tangan Allah. Herodes adalah ”orang besar” yang takut kehilangan ”kebesaran”-nya dan berusaha mempertahankannya dengan segala cara. Betapa manusia berlomba-lomba ingin menjadi ”orang besar”. Namun, definisi ”orang besar” dimengerti dan dihayati sesuka hatinya, bahkan dengan mengorbankan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, dan kesucian. Seorang perempuan bangsawan di Pulau Sisilia, bernama Agata, menggapai kebesaran itu justru dengan merawat kesucian hidupnya. Kita ingin memilih cara yang mana?

Allah Bapa yang penuh kasih, ajarilah aku kerendahan hati agar aku mampu membuka hati dan seluruh jiwa ragaku pada teguran mendengar teguran-Mu. Amin.


Ziarah Batin 2010 Renungan dan Catatan Harian --- Renungan Harian Mutiara Iman 2010

atau

Jumat, 05 Februari 2010
Jumat Pertama
Pw. St. Agata, Perawan dan Martir

Hati Yesus sedalam laut dan seluas samudra kasih-Nya, Datanglah, dan kamu diringankan!

Doa Renungan

Allah Bapa yang maharahim, Allah segala penghiburan, Engkau memberikan kepada kami Hati Putra-Mu Sendiri yang penuh belas kasihan, oleh sebab kasih-Mu yang tak terbatas yang Kau limpahkan kepada kami, kasih yang tak satu lidah pun mampu mengungkapkannya dengan kata. Kiranya kami mempersembahkan kepada-Mu kasih yang sempurna dengan hati yang bersatu dengan hati-Nya. Kami mohon agar hati kami dihantar ke persatuan sempurna: tiap hati dengan yang lainnya dan semua hati dengan Hati Yesus Yang Mahakudus… dan semoga kerinduan hati kami beroleh kepuasannya dalam Dia: Tuhan kami Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan bertahta bersama Engkau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah Tritunggal, sekarang dan sepanjang segala masa. Amin

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (3:8-12.14-19)

"Supaya kamu dapat memahami betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus."

Saudara-saudara, kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu, dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu, supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya. Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya. Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka kamu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkannya; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang bertakwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil PS 956
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Akulah roti hidup yang turun dari surga. Barangsiapa makan dari roti ini, akan hidup selama-lamanya. (Yoh 6:51-52)

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:28-30)

"Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih lesu."

Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. "Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah dari pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang dan ringanlah beban-Ku."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Setiap Jumat Pertama kita menghadap Hati Kudus Yesus yang terluka oleh ulah dosa-dosa kita. Juga kita sambut Ekaristi agar hidup kita dikuatkan oleh-Nya untuk tetap menyuarakan suara-Nya di tengah-tengah keramaian dunia. Melalui Hati Kudus-Nya kita berharap agar hidup kita disucikan, kemanusiaan kita disempurnakan, hati kita dijadikan serupa dengan Hati Kudus-Nya sendiri.

Kelelahan, kehabisan tenaga, dan rasa beban adalah bagian hidup manusia. Kita bisa melihat wajah-wajah lelah para tukang bangunan, buruh tani, guru, buruh harian, dan orang yang sedang bekerja keras. Tetapi, ada jenis kelelahan yang lain, seperti capai karena bosan dengan pekerjaan rutin, tidak puas dengan apa yang sudah dicapai atau suasana lingkungan yang menegangkan.

Di tengah beban seperti ini, Yesus mengundang orang: "Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu." Kita diundang Yesus untuk "datang kepada-Nya". Kita diajak belajar dari Yesus dan membawa beban berat. Mereka yang setia membawa beban berat bersama Yesus berharap akan mendapat ketenangan dan kelegaan. Yang mengajak dan berjanji adalah Yesus sendiri. Siapa yang setia akan mengalami hal yang sama, yaitu kebangkitan dan kemuliaan. Kamu mau mengalami hal yang sama? Datanglah kepada-Nya. Ia menunggumu sekarang!

Yesus, berilah aku kesempatan untuk menyempurnakan hatiku seperti Hati Kudus-Mu sendiri agar aku boleh menikmati janji keselamatan-Mu. Amin.

Bagikan

Kamis, 04 Februari 2010 Hari Biasa Pekan IV

Kamis, 04 Februari 2010
Hari Biasa Pekan IV

Yesus mengutus murid-murid-Nya

Doa Renungan

Allah Bapa kami di surga, Putera-Mu terkasih telah Kauanugerahkan kepada kami. Kami mohon, dengan rendah hati, ajarilah kami bahwa tiada lain yang Kau kehendaki kecuali menjiwai hidup kami dan membuat kami bahagia dengan kehadiran-Mu, sehingga kami dapat melaksanakan tugas perutusan-Mu di tengah masyarakat dalam semangat pelayanan dan kasih. Sebab Dialah Tuhan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (2:1-4.10-12)

"Aku akan mengakhiri perjalananku yang fana ini. Kuatkanlah hatimu, dan berlakulah kesatria."

Saat kematian Daud sudah mendekat. Pada suatu hari ia berpesan kepada Salomo, anaknya: “Aku ini akan mengakhiri perjalananku yang fana. Maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah ksatria. Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa. Semoga dengan demikian engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju, dan semoga Tuhan menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel .” Kemudian Daud mendapat istirahat bersama-sama nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud. Jadi Daud memerintah orang Israel selama empat puluh tahun; di Hebron ia memerintah tujuh tahun dan di Yerusalem tiga puluh tiga tahun. Kemudian Salomo duduk di atas takhta Daud, ayahnya dan menjadi kokohlah kerajaannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Antar Bacaan
Ref. Ya Tuhan, Engkau menguasai segala-galanya.
Ayat. (1Tawarikh 29:10.11ab.11d-12a.12bcd; R:12b)
1. Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allahnya bapa kami Israel , dari sediakala sampai selama-lamanya.
2. Ya Tuhan, milik-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya segala-galanya yang ada di langit dan di bumi.
3. Ya Tuhan, milik-Mulah kerajaan. Engkaulah yang tertinggi melebihi segala-galanya. Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu.
4. Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya. Dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan, dalam tangan-Mulah kuasa untuk memperluas dan memperkokoh kerajaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Percayalah kepada Injil.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:7-13)

"Yesus mengutus murid-murid-Nya."

7 Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, 8 dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, 9 boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. 10 Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. 11 Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." 12 Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, 13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Mengapa kita harus merasuk? Itu 'kan tugasnya para pastor, bruder, dan suster. Kita ini sudah hidup susah, kerjaan tak menentu, masih disuruh merasul lagi. Mending kalau ada honor, ini .... sarana saja tidak disediakan, siapa mau? Yah..... merasul dianggap tugasnya kaum berjubah saja.

Yesus mengutus kedua belas murid-Nya pergi berdua-dua dengan pesan: "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan....". Yesus ingin agar mereka sepenuhnya mengandalkan Allah. Mereka hanya boleh membawa yang minimal, tongkat dan alas kaki, untuk bergerak cepat. Mereka boleh menerima uluran tangan dari orang yang menawarkan tumpangan, tetapi tak boleh pilih-pilih tumpangan yang enak. Jika ditolak pun mereka harus menerima dengan lapang dada, lalu pergi dan kebaskan debu sebagai peringatan. Pengebasan debu adalah kebiasaan orang-orang Yahudi yang terpaksa harus melewati daerah orang-orang kafir. Dengan pengebasan itu mereka membuang segala kotoran dari daerah itu yang menajiskan dan mendatangkan hukuman Allah. Maka sehubungan dengan pengutusan para murid, pengebasan debu merujuk pada peringatan agar orang merenungkan sikapnya dalam menanggapi pemberitaan Injil. Menolak pemberitaan itu berarti menolak tawaran penyelamatan Allah. Untuk itulah Yesus mengutus para murid pergi berdua-dua. Berdua-dua penting demi terjaminnya kebenaran sebuah kesaksian (bdk Ul 17:6; Bil 35:50). Berdua-dua dapat meringankan beban pekerjaan dan derita kegagalan. Berdua-dua menjauhkan diri dari kesombongan pribadi atas kesuksesan. Warta yang sama dari dua orang pun lebih meyakinkan.

Yesus mengutus para murid pergi merasul berdua-dua, dan tidak melakukannya seorang diri saja. Karena itu, mari kita bekerja sama, baik yang berjubah maupun yang tidak berjubah dalam memberitakan Injil. Merasul bukan melulu pekerjaan kaum berjubah saja, melainkan menjadi pekerjaan semua murid Kristus dengan lebih mengandalkan bantuan Allah daripada kemampuan sendiri dan kelengkapan sarana.

Surip Stanislaus, OFM Cap
Inspirasi Batin 2010



Bagikan

Rabu, 03 Februari 2010 Hari Biasa Pekan IV

Rabu, 03 Februari 2010
Hari Biasa Pekan IV
St. Blasius; St. Ansgarius
St Gilbertus; B. Stefanus Bellesini

Seorang nabi dihormati dimana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri.

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu atas kurnia-Mu pada kami hari ini. Engkau menganugerahi kehidupan, kesehatan, dan kesempatan yang baru untuk ikut serta dalam karya-Mu. Semoga kami sungguh mempergunakan kesempatan yang indah ini untuk melakukan segala hal yang berguna demi keselamatan kami dan kemuliaan nama-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kedua Samuel (24:2.9-17)

"Akulah yang berdosa karena menghitung rakyat. Tetapi dimba-domba ini, apakah yang mereka lakukan."

Sekali peristiwa, Raja Daud berkata kepada Yoab dan para panglima tentara yang bersama-sama dengan dia, katanya, “Jelajahilah segenap suku Israel dari Dan sampai Bersyeba; adakanlah pendaftaran di antara rakyat, supaya aku tahu jumlah mereka.” Lalu Yoab memberitakan kepada raja hasil pendaftaran rakyat. Orang Israel ada delapan ratus pria yang dapat memegang pedang; dan orang Yehuda ada lima ratus ribu. Tetapi berdebar-debarlah hati Daud, setelah ia menghitung rakyat. Maka berkatalah Daud kepada Tuhan, “Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini! Maka sekarang, Tuhan, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh.” Setelah Daud bangun pada waktu pagi, datanglah sabda Tuhan kepada Nabi Gad, pelihat Daud, demikian: “Pergilah, katakanlah kepada Daud: Beginilah sabda Tuhan: Tiga perkara Kuhadapkan kepadamu; pilihlah salah satu dari padanya, maka Aku akan menimpakannya kepadamu.” Kemudian datanglah Gad kepada Daud, memberitahukan kepadanya dengan berkata, “Pilihlah dari ketiga bencana ini: Akan terjadi tiga tahun kelaparan di negerimu? Atau engkau melarikan diri tiga bulan lamanya dari lawanmu, sementara mereka itu mengejar engkau? Atau, akan terjadi tiga hari penyakit sampar di negerimu? Sekarang, pikirkanlah dan pertimbangkanlah, jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang Mengutus aku.” Lalu berkatalah Daud kepada Gad, “Sangat susah hatiku! Biarlah kiranya kita jatuh ke dalam tangan Tuhan, sebab besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia.” Jadi Tuhan mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel dari pagi hari sampai waktu yang ditetapkan. Maka matilah dari antara bangsa itu, dari Dan sampai Bersyeba, tujuh puluh ribu orang. Ketika malaikat mengacungkan tangannya ke Yerusalem untuk memusnahkannya, menyesallah Tuhan karena malapetaka itu, lalu Ia bersabda kepada malaikat yang mendatangkan kemusnahan kepada bangsa itu, “Cukup! Turunkanlah sekarang tanganmu itu.” Waktu itu malaikat Tuhan itu ada dekat tempat pengirikan Arauna, orang Yebus. Ketika melihat malaikat yang telah memusnahkan bangsa itu, berkatalah Daud kepada Tuhan, “Sungguh, aku telah berdosa dan telah membuat kesalahan! Tetapi domba-domba ini, apakah yang mereka lakukan? Biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, ampunilah semua dosa kesalahanku.
Ayat. (Mzm 32:1-2.5.6.7; R:5c)
1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu.
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku akan menghadap Tuhan.” Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi ia tidak akan terlanda.
4. Engkaulah persembunyian bagiku ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan. Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. (Yoh 10:27)

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:1-6)

"Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri."

Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mukjizat-mukjizat yang demikian, bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Maka Yesus tidak mengadakan satu mukjizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Sekelompok kecil karyawan dipercayakan untuk masuk dalam jajaran tim manajemen di perusahaan tempat mereka bekerja. Pada saat wawancara penyeleksian, umumnya semua mereka tidak pantas dan sungkan karena harus memimpin teman-temannya sendiri, yang tentunya telah mengenal mereka "luar-dalam". Mereka semua membayangkan betapa sulitnya kalau nanti harus memerintah atau menegur temannya sendiri.

Ketika Yesus memasuki kota asal-Nya, sekelompok kecil orang kagum dengan-Nya dan sekelompok lainnya menolak-Nya. Mereka menolak karena tahu "orang macam apa" Yesus itu. Mereka mengenal seluruh keluarga-Nya dan masa kecil-Nya. Ditolak seperti itu tak membuat Yesus mundur. Ia tetap berkarya dan berbuat kebaikan dengan mengajar dan menyembuhkan yang sakit.

Niat baik sering kali gugur di tengah jalan akibat penolakan. Juga bisa membuat orang yang ingin bekerja maksimal menjadi gamang, ragu-ragu, bahkan kemudian menjadi rendah diri.

Yesus, kuatkanlah aku untuk tetap teguh dan berani seperti Engkau sendiri dalam melayani teman-teman dan sesamaku. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian




Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy