| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 15 Mei 2011 Hari Minggu Paskah IV

Minggu, 15 Mei 2011
Hari Minggu Paskah IV
Hari Minggu Panggilan

"...Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yoh 10:10b)

GEMBALA YANG BAIK


Antifon Pembuka


Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan, dan langit dijadikan oleh sabda-Nya. Alleluya.

Doa Renungan

Allah Bapa, Gembala Agung kami yang Mahapenyayang, antarlah kami, kawanan yang kecil dan lemah ini, memasuki sukacita kekal, bersama Kristus, Gembala kami yang perkasa. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami
yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (Kis 2:14a.36-41)

"Allah telah membuat Yesus menjadi Tuhan dan Kristus."

Pada hari Pentakosta bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada orang-orang Yahudi, "Seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus." Ketika mereka mendengar hal itu, hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain, "Apakah yang harus kami perbuat, Saudara-saudara?" Jawab Petrus kepada mereka, "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu; maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu, bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita." Dengan banyak perkataan lain lagi Petrus memberi kesaksian yang sungguh-sungguh, dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya, "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini!" Orang-orang yang menerima perkataan Petrus itu memberi dibaptis, dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6, Ul: lih. 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.

Pembacaan dan Surat Pertama Rasul Petrus (1Ptr 2:20b-25)

"Kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu."

Saudara-saudara, jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, itu adalah kasih karunia Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika dicaci maki, la tidak membalas dengan caci maki. Ketika menderita, Ia tidak mengancam, tetapi menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh: 10:14)
Akulah gembala yang baik! Aku mengenal domba-domba-Ku, dan domba-domba-Ku mengenal Aku.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:1-10)

"Akulah pintu kepada domba-domba."

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, "Aku berkata kepada-Mu: Sesungguhnya, siapa yang masuk ke dalam kadang domba dengan tidak melalui pintu tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok. Tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu, dan domba-domba mendengarkan suaranya; ia memanggil dombanya, masing-masing menurut namanya, dan menuntunnya ke luar. Jika semua domba telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka, dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. Maka kata Yesus sekali lagi, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu kepada domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. Akulah pintu: barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat; ia akan masuk dan ke luar, dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan; Aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Seluruh umat di Keuskupan Agung Jakarta dipanggil untuk mengambil bagian dalamTugas penggembalaan Tuhan Yesus sebagai Gembala yang baik, gembala yang berjalan di depan domba, dan domba-domba mendengar suaranya (Yoh 10:11-14) Gembala yang membawa ke padang rumput yang hijau, ke air yang tenang, yang menuntun di jalan yang benar, yang melindungi dan menyelamatkan domba-dombanya (bdk Mzm.23:2-5) dan inilah panggilan kita semua melalui Roh Kudus dalam sakramen pembaptisan yang mengangkat kita mengambil bagian dalam tugas sebagai Gembala, Nabi dan Imam di tengah dunia.

Dalam panggilan itu kita dipanggil untuk berbuat, yaitu untuk bertobat, memberi diri diba
ptis, dipanggil untuk menerima roh kudus,dipanggil untuk diselamatkan, dengan menjalankan tugas panggilan utama yaitu untuk berbuat baik. Panggilan itu dilaksanakan dengan hidup benar dan rendah hati, yaitu dengan tidak membalas dendam, tidak suka memberikan ancaman kepada orang lain. Dengan cara itu menurut Arah Dasar Pastoral keuskupan kita, kita diajak mewujudkan pembangunan persaudaraan yang sejati, terlibat dalam setiap pelayanan kasih kepada sesama dalam masyarakat. Terutama melibatkan diri dalam pelbagai permasalahan sosial, secara lebih spesifik yang berkaitan dengan kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup dan intoleransi dalam hidup beragama. Dan hal ini harus meresapi di dalam setiap entitas atau kelompok komunitas basis baik teritorial maupun kategorial.

Bersama dengan komunitas hidup bakti, komunitas pastoral teritorial dan kategorial, seharusnya kita sehati sejiwa bertobat, membiarkan diri selalu dibersihkan dari dosa, bekerjasamadengan Roh Kudus Tuhan, menanggapi panggilan Tuhan itu dengan membiarkan diri diselamatkan dan bekerja sama dengan Roh Tuhan ikut ambil bagian dalam karya penyelamatan umat manusia dan dunia oleh Tuhan.

Panggilan untuk berbuat baik; merupakan panggilan semua kaum beriman, tanpa kecuali, karena Bapa adalah kebaikan itu sendiri. Sehingga setiap orang yang berbuat baik dia berasal dari Allah dan melaksanakan perintah utama Allah yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Setiap tindakan dan perbuatan yang bertentangan dengan nilai kebaikan juga berarti melawan hakekat kebaikan Allah Bapa. Maka siapapun yang tidak berbuat baik; apakah itu uskup; pastor, suster, bruder, ketua wilayah, prodiakon, guru, pedagang, ahli politik, pelajar, pekerja, kaum buruh kaum muda, remaja,anak-anak maupun gelandangan yang tidak melakukan perbuatan baik, berarti belum melaksanakan panggilan Allah.

Panggilan Spiritualitas Gembala Baik dan Pelayanan bermurah hati merupakan salah satu bentuk perhatian perwujudan panggilan dan pelayanan Yesus Kristus, bukan hanya untuk menuntut para pemimpin, melainkan untuk semua murid Yesus (semua orang Kristen).

Maka pertanyaannya bukan apa yang mereka lakukan untuk kita sebagai panggilan Gembala baik dan pelayan
yang bermurah hati? Melainkan bagaimana sayamelakukan tugas panggilan selaku gembala yang baik dan pelayanan bermurah hati? Bagaimana AKU menjalankan panggilanku sebagai gembala yang baik dan panggilanku untuk melayani sebagai pelayan bermurah hati untuk murid-murid Tuhan?

Mari kita renungkan, kita dipanggil untuk apa di keluarga; di gereja dan di masyarakat? untuk dilayani atau untuk melayani atau untuk saling melayani dengan pelayanan yang murah hati ? Apakah pelayananku egoistis, legalistis atau bermurah hati. Apa yang sudah aku persembahkan kepadanya sehingga aku merasa berhak untuk dilayani oleh mereka? Semoga kita tidak lebih banyak menuntut tanpa pernah bermenung apa yang telah kita persembahkan bagi-Nya, sehingga kita merasa lebih berjasa untuk Dia dan dia.

Selamat bermenung.
Salam dan doa.

Pastor Antonius Sumardi, SCJ

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy