| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 16 Maret 2012 Hari Biasa Pekan III Prapaskah - Pantang

Jumat, 16 Maret 2012
Hari Biasa Pekan III Prapaskah - Pantang

Meskipun harta milik kita berbeda, kita dapat mencapai ukuran yang sama dalam hal cinta kepada sesama (Paus Leo Agung)

Antifon Pembuka
(bdk. Mzm 86:8-10)

Tiada dewa yang menyamai Engkau, ya Tuhan, sebab agunglah Engkau dan agunglah karya-Mu. Hanya Engkaulah Allah

Doa Pagi

Ya Tuhan, Yesus yang lembut hati, curahkanlah rahmat-Mu dalam hatiku, supaya aku tidak mudah menyeleweng. Tuntunlah aku supaya berjalan lurus, sesuai dengan ajaran-mu. Sebab Engkaulah harapan hidupku, kini dan sepanjang masa. Amin.

Allah itu Mahabaik, Dia membarui segala sesuatu. Allah ingin memulihkan keadaan yang telah rusak menjadi baru. Dia memanggil orang yang menyeleweng untuk mengakui kesalahan dan dosa-dosanya dan kembali kepada-Nya. Orang yang bijaksana dan rendah hati akan memahami warta sukacita ini. Dia akan mengalami kasih keselamatan Allah.

Bacaan dari Kitab Hosea (14:2-10)

"Kami tidak akan berkata lagi "Ya Allah kami" kepada buatan tangan kami."

Beginilah firman Allah, "Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada Tuhan! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim." Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka. Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar. Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon. Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon. Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah. Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan Tuhan adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Akulah Tuhan, Allahmu, dengarkanlah suara-Ku.
Ayat. (Mzm 81:6c.8a.8bc-9.10-11ab.14.17)

1. Aku mendengar bahasa yang tidak kukenal, "Akulah yang telah mengangkat beban dari bahumu, dan membebaskan tanganmu dari keranjang pikulan; dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau.
2. Aku menjawab engkau dengan bersembunyi di balik badai, Aku telah menguji engkau dekat Meriba. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak memberi peringatan kepadamu; hai Israel, kiranya engkau mau mendengarkan Aku!
3. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah orang asing. Akulah Tuhan Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
4. Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan! Umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu, Aku akan mengenyangkannya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (bdk. Mat 3:2)
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.


Hati, jiwa, dan akal budi adalah anugerah Allah yang luar biasa. Ketiga anugerah ini menjadi ciri keluhuran manusia dibandingkan makhluk ciptaan yang lain. Karena itu, tiap manusia dipanggil untuk mencintai Allah sang Pencipta dengan hati, jiwa, dan akal budi. Ia mencintai Allah dengan seluruh daya yang ada padanya. Inilah wujud cinta kasih yang total.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:28b-34)


"Tuhan Allahmu itu Tuhan Yang Esa, kasihilah Dia dengan segenap jiwamu."

Sekali peristiwa, datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya kepada-Nya, "Perintah manakah yang paling utama?" Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan


Kerajaan Allah itu sungguh dekat, karena berada di dalam cinta kasih. Barangsiapa mencintai dengan tulus murni, dia akan mampu menarik Allah untuk hadir. Seperti yang diajarkan dalam liturgi Kamis Putih, "Jika ada cinta kasih, hadirlah Tuhan." Sebab, Allah adalah kasih itu sendiri. Inilah perintah yang paling utama. Maka, semoga seluruh kata-kata, sikap dan tingkah laku kita dijiwai oleh cinta kasih.

Doa Malam

Allah Bapa kami yang maharahim, perbuatan kasih yang tulus dapat meluluhkan keangkuhan hidup dan membuat orang semakin baik. Jauhkanlah dari rasa sombong dan puas diri sehingga hidupku dapat menjadi berkat bagi orang lain. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

R U A H

Bersama Aku atau Menolak Aku

Kamis, 15 Maret 2012
Hari Biasa Pekan III Prapaskah


Yeremia (7:23-28)

Mzm 95:1-2.6-7.8-9
Lukas (11:14-23)


Ada di antara mereka yang berkata: ”Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan.” Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia. Tetapi Yesus berkata: ”Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai beraikan.” (Lukas 11 : 15 - 16, 23.)

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Yesus mengusir setan yang membisukan dari seseorang di hadapan orang banyak. Setan pun menuruti perintah Yesus, keluar dari orang bisu itu. Orang banyak itu heran, tetapi beberapa orang malahan menuduh bahwa Yesus mengusir setan dengan kuasa penghulu setan, kuasa Beelzebul. Ada pula yang mencobai Yesus dengan meminta tanda dari sorga. Jika Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, berarti Ia meruntuhkan Kerajaan-Nya sendiri. Maka tuduhan mereka itu gugur. Yesus menawarkan dua pilihan, yaitu: bersama-Nya atau melawan-Nya; mengumpulkan bersama Dia atau mencerai-beraikan Dia. Tindakan Yesus mengusir setan dari orang bisu itu menyadarkan kita akan kuasa Yesus. Dia berkuasa atas semuanya. Setan pun tunduk kepada-Nya. Sesungguhnya melalui tindakan ini, Yesus mengajarkan supaya kita percaya kepada-Nya. Tetapi sering, kita lebih percaya pada kuasa kegelapan, kuasa setan daripada kuasa Terang, kuasa Yesus. Sebagai murid Yesus, masihkah kita bersama-Nya?

Saudara-saudarti terkasih.

Ada istilah "abstain", yang berarti tidak memberikan suara pada sebuah sistem pemungutan suara. Apakah terhadap Yesus kita bisa bersikap abstain? Tidak! Kita harus menentukan sikap, kita harus ambil keputusan. Memihak atau melawan, menerima atau menolak. Terhadap Yesus kita harus memberikan jawaban yang pasti. Kita menyatakan "Ya." Atau kita menyatakan "Tidak." Tuntutan Yesus mutlak, tidak ada setengah-setengah, tidak bisa mendua hati. Masa Prapaskah sebagai masa retret agung, olah rohani, bermatiraga, berpantang dan berpuasa, mengadakan laku tapa panjang selama empat puluh lima hari. Berbenah hidup, kembali setia mengikuti Yesus, sebagai murid-murid-Nya dan memanggul salib setiap hari, mematuhi ajaran serta perintah-Nya.

Saudara-saudari terkasih.

Ada orang merasa yang takut tinggal di rumah ketika malam hari listrik padam atau turun hujan. Padahal semua pintu sudah ditutup, sudah dikunci. Mengapa takut? Bukankah kita tidak sendirian, ada Tuhan bersama kita, ada Tuhan yang melindungi kita. Jika kita benar bersama Tuhan, tidak usah kita takut, karena Tuhan itu berkuasa atas segala sesuatu. Seorang suami atau seorang isteri, yang dengan enaknya menceritakan kekurangan pasangan hidupnya kepada bekas atau mantan pacarnya. Bukankahn itu melukai dan menghancurkan kebersamaan mereka sebagai suami isteri? Yang seharusnya manyatu, tetapi malah saling mengurai, membuka aib di depan orang. Ada nasehat bijak mengatakan: "Cintailah yang paling dekat, kalau anda ingin selamat. Bekerjasamalah dengan siapa saja, jika anda ingin hidup sejahtera." Mengapa kita merasa takut, mengapa kita menjadi tidak percaya kepada Yesus dan juga kepada Allah, Bapa kita di sorga? Karena kita masih mendua hati, belum sepe-nuhnya mengimani Yesus, sebagai pribadi yang berkuasa dan Allah Bapa sebagai Yang Mahakuasa.

Saudara-saudari terkasih.

"Musuh dalam selimut, nyamuk dalam kelambu." Begitulah kira-kira istilahnya, bila di antara anggota keluarga kita sendiri ada yang suka membuka rahasia atau aib ke setiap orang. Maka bila ada seorang suami atau isteri, atau seorang kekasih menceritakan kejelekan kekasihnya, anak menceritakan kejahatan orangtuanya, orangtua menceritakan kekurangajaran anak-anaknya. Pimpinan menceritakan kebodohan bawahannya, bawahan mengumbar cacat serta cela pimpinannya: yang kikir, yang pelit, yang tidak memperhatikan nasib dan kesejahteraannya, yang tidak mau menaikkan gaji, yang tidak ini dan itulah... Bukankah itu sama saja dengan "Setan makan setan? Itu bunuh diri, itu perbuatan bodoh yang terbodoh dan tertolol di dunia ini! Sejelak-jelek keluarga sendiri, sejelek-jelek tempat kerja sendiri termasuk pimpinan mau pun bawahan sendiri. Perlu dilindungi, dibela dan dihormati. Meski memang ada kekurangan, kesalahan serta kelemahannya. Justru hal-hal itulah, yang perlu dikoreksi dan juga diperbaiki?

REFLEKSI:

Apakah selama ini kita suka membuka cela serta aib keluarga, yang semestinya kita tutup dan rahasiakan?

MARILAH KITA BERDOA:

Tuhan Yesus, dampingilah dan limpahilah selalu dengan kuat kuasa-Mu, kami yang berusaha membangun kasih persaudaraan dalam hidup berkeluarga, bekerja serta bermasyarakat dengan orang-orang yang kami cintai dan yang ada bersama kami setiap hari, ya Yesus... Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu Tuhan dan Penyelamat kami. Amin.



RENUNGAN LUMEN INDONESIA
NO : 6812


Kamis, 15 Maret 2012 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Kamis, 15 Maret 2012
Hari Biasa Pekan III Prapaskah

“Mereka yang murni hatinya adalah bait Roh Kudus” (St. Lusia)


Antifon Pembuka

Tuhan bersabda, Akulah keselamatan umat-Ku. Dalam penderitaan mereka berseru kepada-Ku, dan Aku mendengarkan mereka. Dan Aku menjadi Tuhan mereka selama-lamanya.

Doa Pagi

Allah yang Mahabaik, aku bersyukur karena dalam kehidupan ini Engkau selalu mengutus orang-orang yang berjalan di jalan kebaikan dan kasih. Bukalah mata hati kami untuk melihat karya-Mu dan telinga kami untuk mendengarkan suara-Mu. Amin.

Orang bisa mudah mencapai hidup bahagia. Orang itu cukup mendengarkan suara Tuhan dan mengikuti jalan yang diperintahkan-Nya. Taat setia kepada kehendak Tuhan menjadi syarat mutlak untuk bahagia. Mereka menjadi umat kesayangan Tuhan. Sebaliknya, orang yang degil dan jahat tidak berkenan bagi Tuhan. Mereka menjadi bangsa yang tercela di hadapan Tuhan.


Bacaan dari Kitab Yeremia (7:23-28)

"Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan."

Beginilah firman Tuhan, “Inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia! Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memberi perhatian, melainkan mereka mengikuti rancangan-rancangan dan kedegilan hatinya yang jahat, dan mereka memperlihatkan punggungnya dan bukan mukanya. Sejak nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir sampai waktu ini, Aku mengutus kepada mereka hamba-hamba-Ku, para nabi, hari demi hari, terus menerus. Tetapi mereka tidak mau mendengarkan kepada-Ku dan tidak mau memberi perhatian; malahan mereka menegarkan tengkuknya, berbuat lebih jahat daripada nenek moyang mereka. Sekalipun engkau mengatakan kepada mereka segala perkara ini, mereka tidak akan mendengarkan perkataanmu, dan sekalipun engkau berseru kepada mereka, mereka tidak akan menjawab engkau. Sebab itu, katakanlah kepada mereka: Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan, Allah mereka, dan yang tidak mau menerima pengajaran! Ketulusan mereka sudah lenyap, sudah musnah dari mulut mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=es, 4/4, PS No. 854
Ref. Singkirkanlah penghalang sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:1-2.6-7.8-9; Ul: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, kita ini umat gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yl 2:12-13)
Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sabda Tuhan, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.

Persatuan dan perpecahan adalah dua hal yang selalu menyertai hidup manusia. Kedua hal ini saling bertentangan satu sama lain. Bila ingin bahagia, orang harus bersatu padu. Yesus datang untuk kebahagiaan manusia. Dia telah bersatu padu dengan Bapa sehingga segala kuasa Bapa telah diberikan kepada-Nya. Kuasa kegelapan tunduk dan taat kepada-Nya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:14-23)

"Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku."

Sekali peristiwa Yesus mengusir dari seseorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak. Tetapi ada di antara mereka yang berkata, “Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan.” Ada pula yang meminta suatu tanda dari surga kepada Yesus untuk mencobai Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata, “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah pasti runtuh. Jikalau Iblis itu terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Nah, merekalah yang akan menjadi hakimmu! Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang diandalkannya, dan akan membagi-bagi rampasannya. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku, dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Tuduhan bahwa Yesus menggunakan bantuan roh jahat untuk mengusir setan sungguh merupakan kesalahan besar yang tidak berdasar. Karena tidak mungkin setan menghancurkan setan. Tuduhan yang ngawur itu pasti akan dihakimi. Injil hari ini menegaskan, kita tidak perlu ragu-ragu untuk tetap bersama Yesus. Jika tidak, kita melawan-Nya.


Doa Malam

Ya Allah, dalam kehidupan ini ada kebaikan dan kejahatan yang selalu bisa meracuni jiwa. Bantulah aku supaya selalu waspada dan berjaga-jaga sehingga kebaikanlah yang tumbuh dalam hidupku. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Rabu, 14 Maret 2012 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Rabu, 14 Maret 2012
Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Singkirkanlah benci dan dengki (St. Fransiskus dari Paola)


Antifon Pembuka (Mzm 119:133)

Teguhkanlah langkahku seturut janji-Mu, dan janganlah suatu kejahatan pun menguasai aku

Doa Pagi

Bapa yang maharahim, syukur dan terima kasih atas Sabda-Mu hari ini yang mendidik aku untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan perintah-Mu. Ajarilah aku untuk bijaksana sehingga Sabda-Mu menguatkan imanku. Amin.

Israel adalah bangsa pilihan Allah. Konsekuensinya, Israel harus hidup sesuai dengan ketetapan dan peraturan Allah. Mereka mesti menjadi bangsa yang bijaksana dan berakal budi sehingga makin besar dan berpengaruh. Bangsa-bangsa yang lain akan segan kepada mereka. Anak, cucu, dan cicit akan bangga kepada bangsanya karena mereka tetap taat kepada Allah.

Bacaan dari Kitab Ulangan (4:1.5-9)

"Lakukanlah ketetapan-ketetapan itu dengan setia."

Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, "Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya. Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaan dan akal budimu di mata bangsa-bangsa. Begitu mendengar segala ketetapan ini mereka akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum, yang kubentangkan padamu pada hari ini? Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidup. Beritahukanlah semuanya itu kepada anak-anakmu dan kepada cucu-cucumu serta cicitmu."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 147:12-13.15-16.19-20; Ul: 12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari. Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun beku seperti abu.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Hidup itu harus terus dibarui agar sesuai situasi zaman. Bila tidak, hidup akan statis bahkan tidak berkembang. Akhirnya, ia akan mudah digilas oleh perkembangan zaman. Yesus datang untuk menggenapi hukum Taurat. Tuhan membarui cara hidup yang lama. Semua orang yang menanggapi pembaruan Yesus ini, diundang untuk mengajarkannya kepada orang lain.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:17-19)

"Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi."

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekali pun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat-tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Hukum Taurat adalah norma tertinggi jalan kesucian orang-orang Yahudi. Namun, begitu banyak tambahan peraturan untuk menjamin pelaksanaannya. Yesus datang untuk mengembalikan hukum Taurat pada maksud semula Allah. Maka, hukum Taurat tidak ditiadakan, tetapi disempurnakan. Kesempurnaan hukum adalah kasih. Seperti Yesus, hari ini kita diajak untuk menjadi pribadi yang penuh kasih.

Doa Malam

Tuhan Yesus, pernyataan-mu dalam kotbah di bukit membuat aku semakin gentar. Semoga kedatangan-Mu sungguh menjadi kekuatan dan aku semakin percaya akan kuasa-Mu dalam perjuangan hidup ini. Amin.

RUAH

Selasa, 13 Maret 2012 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Selasa, 13 Maret 2012
Hari Biasa Pekan III Prapaskah

“Yesus yang tersembunyi dalam Hosti Kudus adalah segala-galanya bagiku” (St. Faustina)


Antifon Pembuka (Mzm 16:6-8)

Kepada-Mu aku berseru, ya Allah, dan Engkau mendengarkan daku. Condongkanlah telinga-Mu dan dengarkanlah suaraku. Jagalah aku, ya Tuhan, sebagai biji mata, dan lindungilah aku di bawah naungan sayap-Mu.

Doa Pagi


Syukur kepada-Mu, ya Allah Bapa yang Mahabaik. Engkau tidak membiarkan aku berbuat dosa, tetapi karena belas kasihan dan kesetiaan-Mu, aku Kautarik kembali ke jalan yang benar dan menerima aku kembali apa adanya. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.


Orang yang selalu mencari Tuhan pasti akan mendapatkannya. Tuhan tidak akan pernah mengecewakannya. Tuhan yang murah hati akan memberikan kasih dan perlindungannya dari berbagai pencobaan dan derita. Tuhan memelihara hidup mereka bagai seorang bapa menyayangi anak-anaknya. Syaratnya, orang mesti menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan.

Bacaan dari Nubuat Daniel (3:25.34-43)

"Semoga kami diterima balik karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah."

Tatkala dicampakkan ke dalam tanur api, Azarya berdiri dan berdoa; ia membuka mulut di tengah-tengah api itu, katanya, “Demi nama-Mu, ya Tuhan, janganlah kami Kautolak selamanya, dan janganlah Kaubatalkan perjanjian-Mu; janganlah Kautarik kembali dari pada kami belas kasihan-Mu, demi Abraham kekasih-Mu, demi Ishak hamba-Mu, dan demi Israel, orang suci-Mu, yang kepadanya Engkau telah berjanji memperbanyak keturunan mereka menjadi laksana bintang-bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut. Ya Tuhan, jumlah kami telah menjadi paling kecil di antara sekalian bangsa, dan sekarang kami pun dianggap rendah di seluruh bumi oleh karena dosa kami. Dewasa ini pun tidak ada pemuka, nabi atau penguasa, tiada kurban bakaran atau kurban sembelihan, kurban sajian atau ukupan; tidak ada pula tempat untuk mempersembahkan buah bungaran kepada-Mu dan mendapat belas kasihan. Tetapi semoga kami diterima baik, karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah, seolah-olah kami datang membawa kurban domba dan lembu serta ribuan anak domba tambun. Demikian hendaknya kurban kami di hadapan pada hari ini berkenan seluruhnya kepada-Mu. Sebab tidak dikecewakanlah mereka yang percaya kepada-Mu. Kini kami mengikuti Engkau dengan segenap jiwa dan dengan takwa kepada-Mu, dan wajah-Mu kami cari. Janganlah kami Kaupermalukan, tetapi perlakukanlah kami sesuai dengan kemurahan-Mu dan menurut besarnya belas kasihan-Mu. Lepaskanlah kami sesuai dengan perbuatan-Mu yang ajaib, dan nyatakanlah kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9; Ul:10 )
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab emuanya itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.


Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Yl 2:12)
Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hati, sabda Tuhan, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.

Tiap orang tidak bisa dilepaskan dari salah dan dosa. Konsekuensinya, tidak seorang pun boleh menghakimi sesamanya. Karena hanya Tuhan yang punya hak menghakimi. Namun, Tuhan yang Maharahim itu siap mengampuni orang yang bersalah kepada-Nya. Syaratnya adalah siap mengampuni kesalahan sesama tanpa batas. Ini tuntutan mutlak bagi seluruh umat beriman.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:21-35)

"Jika kamu tidak mau mengampuni saudaramu, Bapa pun tidak akan mengampuni kamu."

Sekali peristiwa Petrus datang kepada Yesus dan berkata, “Tuhan, sampai berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya, “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Ketika ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isteri dan segala miliknya untuk membayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hari raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskan segala hutang itu. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Maka raja itu menyuruh memanggil hamba pertama tadi dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat! Seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonnya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihi kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Demikianlah Bapa-Ku yang di surga akan berbuat terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Injil hari ini mengajarkan suatu kesempurnaan dalam hal pengampunan. Kita diminta Yesus tidak sekadar memenuhi tuntutan hukum pengampunan sampai tujuh kali, tetapi melampauinya. Itulah pengampunan yang sempurna. Bagaimana mungkin? Untuk melaksanakannya, kita mesti belajar melupakan kesalahan, sehingga pengampunan dapat diberikan dengan segenap hati. Mari, menjadi pengampun yang sejati.

Doa Malam

Yesus yang baik, ajarilah aku untuk berani memaafkan sesama dengan tulus, karena jika tidak memaafkan, Bapa di surga pun tidak akan mengampuniku. Ampunilah juga segala kesalahan dan dosaku hari ini dan berikanlah istirahat yang tenang. Amin.

RUAH

Bacaan Harian 12 - 18 Maret 2012

Bacaan Harian 12 - 18 Maret 2012

Senin, 12 Maret: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U).
2Raj 5:1-15a; Mzm 42:2-3 – 43:3-4; Luk 4:24-30.
Tiada pengalaman yang menyakitkan selain penolakan yang kita alami dari orang-orang yang dekat dengan kita. Yesus tidak diterima di kampung halamannya sendiri. Namun, pengalaman ini tidak membuat Dia mundur, melainkan menerimanya sebagai kehendak Allah yang mau menyelamatkan semua orang.

Selasa, 13 Maret: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U).
Dan 3:25.34-43; Mzm 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9; Mat 18:21-35.
Injil hari ini kembali berbicara mengenai pengampunan. Kali ini Petrus bertanya sampai berapa kalikah pengampunan bisa diberikan. Pada dasarnya jawaban Yesus hendak mengatakan, tak usah menghitung-hitung, lakukan terus saja. Kemudian ia menceritakan perumpamaan untuk menjelaskan mengapa sikap pengampun perlu ditumbuhkan (Mat 18:23-35). Pembaca setapak demi setapak dituntun agar menyadari mengapa sikap mengampuni dengan ikhlas itu wajar. Tapi juga yang wajar inilah yang akan membuat Kerajaan Surga semakin nyata.

Rabu, 14 Maret: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U).
Ul 4:1.5-9; Mzm 147:12-13.15-16.19-20; Mat 5:17-19.
Yesus memandang positif Hukum Taurat karena didalamnya tersirat ajaran mendasar tentang kasih. Yesus berkata Ia datang bukan untuk menghapus tapi untuk menggenapinya. Maksud Yesus, Ia tidak hanya mengajarkan yang benar dan baik sesuai dengan hukum Taurat, namun Ia terlebih lagi melakukannya. Yesus tidak pernah menghapuskan yang sudah ada. Yesus hendak menyampaikan kritik sosial bahwa banyak orang mengajarkan Hukum Taurat namun tidak melakukannya. Yesus ingin memberi contoh sambil mengkritik cara hidup para pengajar waktu itu.

Kamis, 15 Maret: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U).
Yer 7:23-28; Mzm 95:1-2.6-9; Luk 11:14-23.
Berbuat baik tidak selalu dapat diterima dengan baik oleh orang lain. Kita bisa saja ditolak karena perbuatan baik kita. Hal ini dialami sendiri oleh Yesus. Yesus berbuat banyak hal yang baik. Namun, justru Ia mengalami penolakan. Mengapa? Karena orang tidak melihat buah-buah karya Yesus yang menyelamatkan banyak orang. Orang lebih melihat sisi lain yang memperlihatkan bahwa Yesus tidak dapat diandalkan. Bahkan dianggap bersekutu dengan setan. Yesus mengalami puncak penolakan dengan kematian-Nya di salib. Beranikah kita bertahan berbuat baik seperti Yesus ketika mengalami penolakan?

Jumat, 16 Maret: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U).
Hos 14:2-10; Mzm 81:6c-11ab.14.17; Mrk 12:28b-34.
Dalam menjawab pertanyaan ahli Taurat: "Hukum manakah yang paling utama?", dengan tegas Yesus menjawab:"Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri". (12:30-31). Hukum inilah yang paling berpengaruh pada seluruh kehidupan umat manusia, baik kelompok besar seperti negara, maupun kelompok kecil seperti keluarga. Namun sayangnya belum semua orang menyadari dan tergerak untuk melaksanakan hukum kasih ini. Yesus telah meletakkan dasar hukum itu lebih dari dua puluh abad yang lampau.

Sabtu, 17 Maret: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U).
Hos 6:1-6; Mzm 51:3-4.18-21ab; Luk 18:9-14.
Orang Farisi ini sesungguhnya orang yang taat hukum, yaitu berpuasa duakali seminggu; peduli pada sesama dengan memberi sepersepuluh dari penghasilannya; berakhlak baik sebab ia bukan perampok, bukan orang lalim, tidak berzinah. Tetapi mengapa Tuhan tidak berkenan kepada orang ini? Ya, ia mengambil alih kewenangan Allah dalam mengadili. Ia mengadili pemungut cukai dalam doa, saat orang tak dapat membela diri.

Minggu, 18 Maret: Hari Minggu Prapaskah IV (U).
2Taw 36:14-16.19-23; Mzm 137:1-6; Ef 2:4-10; Yoh 3:14-21.
Bacaan Injil hari ini meneguhkan kita bahwa kebaikan bersal dari Allah yang telah menganugerahkan anak-Nya yang tunggal untuk kita. Supaya setiap orang percaya yang percaya kepadanya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Melakukan yang dan baik itu sulit. Sulit akrena banyak pengorbanan yang harus dilakukan seperti meninggalkan kesenangan diri, egoisme, kepentingan diri dan mengutamakan sesama yang kita layani. namun demikian perbuatan yang melulu dari diri kita sebagai manusia akan jatuh pada mencari popularitas, mencari pujian. Hanya dengan kekuatan Allah saja kita sadar bahwa perbuatan baik dan benar kita kepada sesama dilakukan oleh Allah.

Senin, 12 Maret 2012 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Senin, 12 Maret 2012
Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Ekaristi adalah perdamaian dari Tuhan ---- Paus Benediktus XVI

Antifon Pembuka

Penuh rindu hatiku mendambakan rumah Tuhan. Jiwa ragaku bersorak sorai bagi Allah yang hidup. (Mzm 84:3)

Doa Pagi

Allah Bapa, dengan sabda-Mu kami merasa dibebaskan. Sembuhkanlah aku karena sering jatuh dalam dosa. Perkenankanlah aku memandang Dia yang telah dinanti-nantikan oleh para nabi, yaitu Yesus Tuhan, dan Pengantara kami. Amin.

Allah kadang memakai hal-hal yang sederhana dan tampaknya sepele untuk menyatakan karya keselamatan-Nya. Iman kepercayaan seseorang akan menentukan nasibnya. Kalau yakin dan percaya, maka ia akan selamat. Sebaliknya, bila kurang yakin dan meremehkan, ia akan tetap menderita. Namun, sejatinya Allah tetap membantu orang itu untuk percaya dan selamat.

Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (5:1-15a)


"Banyak orang sakit kusta, dan tak seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman orang Syria itu."

Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia Tuhan telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi pahlawan tentara itu sakit kusta. Sekali peristiwa orang Aram pernah keluar bergerombol dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Anak itu menjadi pelayan pada isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya, "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya." Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya, "Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu." Maka jawab raja Aram, "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel." Lalu berangkatlah Naaman. Sebagai persembahan ia membawa sepuluh talenta perak, enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian. Ia menyampaikan surat raja Aram itu kepada raja Israel, yang berbunyi, "Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya." Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata, "Allahkah aku ini, yang dapat mematikan dan menghidupkan sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku." Segera sesudah didengar oleh Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya, "Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah orang itu datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel." Kemudian datanglah Naaman dengan kuda dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan, "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir." Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata, "Aku sangka, setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu, dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati. Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya, "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah Bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir." Maka turunlah Naaman membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak, dan ia menjadi tahir. Kemudian kembalilah Naaman dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Sesampai di sana majulah ia ke depan Elisa dan berkata, "Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hamba ini!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 42:2-3; 43:3-4, Ul: 42:2)
1. Seperti rusa yang merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
2. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu! 4.Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Aku menanti-nantikan Tuhan, dan mengharapkan firman-Nya, sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.

Suasana nyaman dan aman seringkali membuat lengah seseorang. Ia meremehkan hal-hal baru yang seakan mengusik kenyamanan hidup mereka. Mereka menutup diri sehingga hidupnya tidak bisa berkembang. Sebaliknya, orang yang mau membuka hati dan budi akan mengalami hal-hal baru yang memberdayakan hidup mereka. Rahmat Allah menuntut kerjasama dari pihak manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:24-30)

"Yesus seperti Elia dan Elisa, diutus bukan kepada orang-orang Yahudi."

Ketika Yesus datang ke Nazaret, Ia berkata kepada umat di rumah ibadat, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Tetapi Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun enam bulan, dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu, sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Kisah Elia dengan janda Sarfat di tanah Sidon, dan Elisa dengan Naaman, orang Siria adalah bukti nyata ketidaksanggupan bangsa terpilih memelihara Kerajaan Allah. Ketegaran hati mereka berkembang menjadi sangat brutal, saat Yesus mengingatkan kisah tersebut. Injil hari ini mengajarkan bahwa hati yang tegar untuk mau bertobat merupakan puntu tertutup bagi rahmat Tuhan.

Doa Malam

Ya Tuhan, semoga kerahiman-Mu menguatkan aku sehingga berani berbuat benar, sekalipun banyak orang menolaknya. Ini semua aku mohon, sebab Engkaulah andalanku satu-satunya. Amin.

RUAH

Iman Yang Berenergi

Oleh Pastor Felix Supranto, SS.CC


“Stress... stresss... stresss...”. Itulah keadaanku malam itu. Perjalanan macet total. Semua kendaraan, baik mobil dan sepeda motor tidak bisa bergerak. Jarak seratus meter harus ditempuh selama dua setengah jam. Umatku di lingkungan Balaraja sudah gelisah menantikan imamnya yang tak kunjung datang. Aku sampai di sana jam 21.30 setelah bergulat dengan kemacetan lalu lintas selama empat setengah jam. Perasaan kesal dan marah berubah menjadi kelegaan saat itu juga ketika mereka berteriak: “Siip .... Romo kita selamat...”. Misa pun berlangsung sangat singkat, tetapi khidmat, tanpa lagu-lagu yang berkumandang, supaya tidak mengganggu tetangga sekitarnya.

Perasaan bersalah karena keterlambatan yang tak disengaja terkikiskan sudah ketika seorang anak laki-laki kecil tiba-tiba duduk di pangkauanku pada saat pikiranku masih menerawang tentang kemacetan. Ia tiba-tiba mengusap pipiku dengan sorotan mata yang tajam sambil menyatakan sebuah kalimat penghiburan: “Romo.... ngantuk ya...?” Aku pun berkata kepada Tuhan: “Tuhan, anak kecil ini mengerti perasaanku saat ini. Dari manakah gerangan kebijaksanaan anak ini?” Setelah aku memandangnya cukup lama, aku teringat bahwa kehidupan anak ini memang penuh keajaiban. Ayahnya meninggal dunia karena penyakit Tuberculosis (TBC) kronis ketika ia berada dalam kandungan yang berusia delapan bulan. Ia juga terdeksi menderita penyakit yang sama.

Keajaiban terjadi seminggu sebelumnya. Pada waktu itu aku memberikan sakramen perminyakan suci dan sekaligus viatikum (Komuni Suci untuk bekal ke surga) bagi ibunya. Ketika aku mengangkat Hosti kecil, ibu itu memadang-Nya sambil mengatakan dengan penuh iman kata-kata yang diucapkan oleh perwira yang memohon Tuhan Yesus menyembuhkan hambanya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh” (Mat 8:8). Sebelum menerima komuni, ia berdoa dengan khusyuknya: “Tuhan, lihatlah imanku, maka anakku akan sembuh. Asal kujamah saja tubuh-Mu, anakku akan dipulihkan”. Ibu itu memang akhirnya meninggal dunia, tetapi imannya menyalurkan karya Tuhan yang Mahabesar. Dua hari setelah pemakamannya, aku membawa anaknya itu ke dokter. Aku dan dokter spesialis yang menanganinya tercengang dengan hasil rongent dan laborarorium. Anak itu sembuh total dari penyakit tuberculosis secara ajaib.

Iman ibu terhadap kehadiran Tuhan dalam Komuni Suci dan kejadian luar biasa yang mengikutinya memberikan pelajaran yang bermakna. Pelajaran itu adalah fokuslah terhadap apa yang kita percayai dan Tuhan akan mengabulkan apa yang kita ingini: “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya” (Mat 8:13). Tuhan tentu mengabulkan keinginan kita yang mendatangkan keselamatan. Tuhan menggunakan apa yang kita percayai untuk menyatakan kemuliaan-Nya.

Fokus terhadap apa yang kita imani tidak terjadi dengan sendirinya. Itu dibangun dengan cara melihat segala sesuatu yang terjadi dengan iman. Kita menghidupi tema minggu ketiga Prapaskah, yaitu Minggu Oculi (Melihat)”, dengan senantiasa meyakini bahwa pertolongan Tuhan akan tiba pada waktunya ketika beban hidup menimpa kehidupan kita. Kita melatih diri kita untuk memberikan tempat bagi Allah agar bertahta dan berperan aktif dalam kehidupan kita. Ia mulai bergerak, Ia membenahi, Ia memberikan energi baru bagi kita yang sudah lunglai sehingga bergairah kembali. Mari kita senantiasa mengarahkan keparcayaan kita kepada Tuhan dengan berdoa: “Mataku tetap terarah kepada Tuhan, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jaring” (Mazmur 25:15). Tuhan memberkati.


Sumber: Warta RC No 47, Tahun V

Kobus: Murka (Yohanes 2:13-25)

Minggu, 11 Maret 2012 Hari Minggu Prapaskah III/B

Minggu, 11 Maret 2012
Hari Minggu Prapaskah III/B

Sepatutnyalah engkau memohon kepada Allah untuk memberimu kuasa melawan dosa kesombongan yang adalah musuhmu terbesar ---- St Vinsensius a Paulo

Antifon Pembuka (Mzm 25:15-16)

Mataku tetap terarah kepada Tuhan, sebab Ia melepaskan kakiku dari jaring. Arahkanlah wajah-Mu kepadaku dan kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab aku sebatang kara dan malang.

Doa

Allah Bapa yang mahabaik, Engkau telah memberikan perintah-Mu yang mengarah pada kehidupan agar kami jangan sampai menempuh jalan sesat. Curahkanlah roh-Mu kepada kami, agar kami dapat menyadari, bahwa hidup sejati tumbuh dari salib Putera-Mu, dan bahwa Putera-Mu telah membangunkan dunia berkat wafat dan kebangkitan-Nya. Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Keluaran (20:1-17)

Di Gunung Sinai Allah berfirman begini, "Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit, atau yang ada di bumi atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku. Tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku, dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Enam hari lamanya engkau bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu. Tetapi hari ketujuh adalah Sabat Tuhan, Allahmu. Maka janganlah melakukan suatu pekerjaan, engkau sendiri atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan pada hari ketujuh Ia beristirahat. Itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya. Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu. Jangan mengingini rumah sesamamu. Jangan mengingini isterinya, atau hamba sahayanya, lembu atau keledainya, atau apa pun yang dimiliki sesamamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 2/4, PS 852
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.11; Ul: lh.Yoh 6:69)
1. Sabda Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan teguh, membuat arif orang bersahaja. Titah Tuhan tepat, menyenangkan hati. Perintah Tuhan jelas, membuat mata berseri.
2. Hikmat Tuhan baik, tetap selamanya. Keputusan Tuhan benar, adil selalu. Lebih indah daripada emas murni, lebih manis daripada madu lebah.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1Kor 1:22-25)

Saudara-saudara, orang Yahudi menuntut tanda dan orang Yunani mencari hikmat. Tetapi kami memberitakan Kristus yang tersalib. Suatu sandungan bagi orang Yahudi, dan kebodohan bagi orang bukan Yahudi. Tetapi bagi mereka yang dipanggil, baik Yahudi maupun bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah! Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia, dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 3:16)
1. Begitu besar kasih Allah akan dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal.
2. Setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (2:13-25)

Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Maka Yesus membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang para penukar dihamburkan-Nya ke tanah, meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata, "Ambillah semuanya ini dari sini, jangan membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-murid Yesus bahwa ada tertulis, "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." Tetapi orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya, "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka, "Rombaklah Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya, "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini, dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" Tetapi yang dimaksudkan Yesus dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan Yesus. Maka percayalah mereka akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus. Sementara Yesus tinggal di Yerusalem selama Hari Raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Yesus mengenal mereka semua. Dan tidak perlu seorang pun memberikan kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Antifon Komuni (Mzm 84:3-4)

Burung pipit mendapat tempat dan burung merpati bersarang di rumah-Mu, meletakkan anak-anaknya di dekat altar-Mu, ya Tuhan semesta alam, Rajaku dan Allahku. Berbahagialah orang yang tinggal di rumah-Mu yang selalu memuji-Mu.

Renungan


Saudara-saudari yang diberkati Tuhan, Perjalanan masa Prapaskah sudah menapaki Minggu III. Minggu II telah memasukkan kita dalam peristiwa transfigurasi, dan melalui peristiwa ”turun gunung” Tuhan Yesus memberikan rahmat kepada kita untuk mengendapkan peristiwa ”perjumpaan” dengan Tuhan dalam hidup sehari-hari supaya kita bisa mentransformasi diri. Dalam peziarahan hidup di dunia, kita menyadari bahwa ”perilaku kita sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang menarik dan menguntungkan secara indrawi dan jasmani, namun kitalah yang mengambil sikap dan berbuat berdasarkan hati nurani yang diterangi iman”. Injil permenungan kita minggu ini adalah ”Yesus Menyucikan Bait Allah” (Yoh 2: 13-25).

Peristiwa Yesus menyucikan Bait Allah adalah peristiwa transformasi. Peristiwa pembaharuan dan pembentukan. Bagi orang Yahudi, Bait Allah adalah pusat ibadat, kurban, dan tempat kehadiran Allah dan lambang yang terlihat dari kesetiaan-Nya. Pembaharuan yang dihadirkan Tuhan Yesus bukanlah berbentuk bangunan, ”Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah Tubuh-Nya sendiri” (ayat 21). Tindakan pembersihan Bait Allah ini adalah tindakan simbolis. Tindakan Tuhan Yesus bukanlah ungkapan kemarahan tetapi suatu tanda, tanda ganda. Bait Allah segera akan dirusak, perlu dibersihkan. Dan fungsinya akan digantikan oleh Tubuh Kristus yang bangkit.

Iman kristiani bertumpu pada Tuhan Yesus yang bangkit. Kehancuran fisik Bait Allah adalah kehancuran spiritual bagi Israel. Tujuan peziarahan iman kita adalah semakin kokohnya iman akan Tuhan Yesus yang bangkit. Untuk mendirikan ”Bait Allah” dalam hidup sangatlah vital untuk meletakkan pondasi iman pada Tuhan Yesus yang bangkit. Pondasi diri harus ”dihancurkan”, diformat ulang. Tetapi bukanlah kita yang membentuk iman, bukanlah ke-aku-an, tetapi Tuhan Yesus lah yang menjadi ”Formator” hidup kita. Pondasi iman kita akan semakin kokoh apabila kita merelakan diri dibentuk oleh Tuhan Yesus. Relakah saudara-saudari untuk dibentuk oleh Tuhan Yesus?

Bait Allah yang kita bangun di dunia dengan pondasi iman akan Tuhan Yesus yang bangkit merupakan gambaran Bait Surgawi. Scott Hann dalam buku ”A Father Who Keeps His Promises” mengungkapkan secara gamblang. “Bait…adalah mikrokosmos dari dunia yang makrokosmos. Seperti yang telah kita lihat, Bait Yerusalem mewakili dunia dalam miniature. Sebaliknya, orang beriman melihat dunia sebagai makro bait. Bait merupakan esensi dunia…teologi penciptaan yang diterjemahkan dalam arsitektur. Ini juga benar pada penciptaan baru. Sebagaimana yang kita lihat, visi Yohanes menyeluruh di dalam Bait Surgawi, yang ada hubungannya dengan ”langit dan bumi baru” (Why 21:1).

Salam dan berkat.

Pastor L. Setyo Antoro, SCJ

Pertemuan V APP: Ekaristi: Perayaan Kehidupan - Keuskupan Agung Jakarta

Pertemuan 5

METODE IBADAT SABDA

EKARISTI: PERAYAAN KEHIDUPAN

INJIL YOHANES 6:48-58


Lagu Pembuka

Tanda Salib dan Salam

Pengantar

Pertemuan yang ke-5 ini merupakan rangkuman perjalanan pendalaman iman kita. Mernagkun dari semuanya, kita telah berbicara tentang menemukan Allah dalam hidup (pertemuan I), mengalami Allah sebagai gembala baik yang melayani dengan kasih dan kemurahan hati (pertemuan II), meneladani-Nya untuk berani berkorban dan melayani (pertemuan III), serta mengikuti Dia (pertemuan IV). Itulah ciri hidup yang ekaristis. Cara hidup yang ekaristis tersebut menggugah kita menuju pada cita-cita yang terdapat dalam ARDAS KAJ 2011-2015 yaitu meningkatkan iman yang mendalam akan Yesus Kristus, mengembangkan semangat persaudaraan sejati dan melakukan pelayanan kasih kepada sesama.

Cita-cita hidup beriman KAJ ini dihayati pada Ekaristi sebagai sumber dan puncak hidup beriman. Maka ekaristi sebagai suatu perayaan liturgial menjadi sebuah perayaan kehidupan. Mengapa? Karena melalui ekaristi kita menimba Sabda Allah dan menjadikannya kekuatan dalam menjalani hidup untuk mengabdi dan berbakti kepada-Nya.

Pernyataan Tobat

P : Saudara-saudari terkasih, menyadari bahwa kita sering menyakiti hati Allah dengan kedosaan dan kesalahan yang kita buat, maka marilah kita mohon dari Allah Bapa.
U : Saya mengaku....
P : Semoga Tuhan yang berbelaskasih mengampuni dosa-dosa kita, memberikan damai sejahtera kepada kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

Doa Pembuka

Allah Bapa kami, Roh-Mu telah mengumpulkan kami di sini. Bukalah hati kami untuk semakin mampu menimba Sabda dan hidup dalam Sabda-Mu yang merupakan roti hidup bagi jawa dan diri kami. Semoga kami dapat membangun rasa cinta kasih kami terhadap sesama sebagai wujud nyata perutusan dalam menghayati ekaristi yang merupakan sumber dan puncak kehidupan kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Lagu Pengantar Bacaan

Pembacaan Kitab Suci dari Injil Yohanes 6:48-58

Pendalaman Sabda

  • Ekaristi merupakan sumber dan puncak kehidupan umat beriman, karena melalui ekaristi mengalirlah daya yang memberi kita kekuatan hidup beriman. Daya yang semakin meneguhkan. Perayaan Kehidupan yang menghadirkan Allah, yang semakin terungkap dalam jiwa persaudaraan dan pelayanan kasih..
  • Dalam bacaan KS kita merenungkan mengenai Roti Hidup yang turun dari surga. Roti hidup tak lain adalah Yesus sendiri. Dialah kurban sejati ekaristi yang kita kenangkan, hadir dan rayakan dalam perayaan ekaristi setiap hari/setiap minggunya. Inilah santapan jiwa yang menghidupkan kita dalam kehidupan sehari-hari dan mengarahkan kita pada tujuan akhir hidup, yakni keselamatan-Nya.
  • Ada 3 hal daya Ekaristi atau Roti yang menghidupkan dalam keseharian kita yang berkaitan dengan iman, persaudaraan dan pelayanan kasih. Ketiga hal itu bersumber dari Ekaristi yang terwujud dalam Roti Hidup yang kita terima setiap merayakan Ekaristi.

a. Pertama, dengan selalu mengikuti Ekaristi setiap hari/minggu, kita mengalami Allah yang hadir. Dengan Ekaristi, kita semakin bertumbuh dalam iman akan Yesus Kristus sebagai Gembala Baik. Sang Gembala yang memberi teladan kepada kita untuk melayani dengan kasih, murah hati dan berani mengorbankan diri.
b. Kedua, melalui Ekaristi kita bisa memiliki daya persaudaraan sejati. Berkat Roti Hidup yang kita rayakan, maka semua orang ditarik menuju kepada keselamatan yang ditawarkan Allah. Semua orang bersama-sama merayakan perayaan keselamatan di dalam Ekaristi. Di hadapan Allah semua satu dan sama. Allah melalui perayaan Ekaristi menyatukan semua orang dan memberinya rahmat dan berkat melalui Roti Hidup ini yang sama, tidak ada perubahan.
c. Ketiga, bahwa melalui perayaan Ekaristi kita sebagai umat beriman sudah menerima Roti Hidup kemudian diutus untuk melakukan karya pelayanan dan tugas kita sehari-hari di dunia dalam bidang kehidupan kita masing-masing. Maka unsur pelayanan kasih dalam kehidupan ini menjadi sebuah unsur perutusan yang diberikan oleh Gereja setiap kali kita merayakan Ekaristi.


Membangun Niat

1. Silahkan rumuskan apakah hidup yang ekaristis itu? Sudahkah kita mencerminkan hidup yang ekaristis seperti yang kita rumuskan itu?
2. Apa tindakan konkret kita sebagai pribadi atau kelompok untuk menjadi "Roti Hidup" bagi sesama dan lingkungan hidup kita?


Doa Umat


P: Allah Bapa kami, terima kasih atas sabda-Mu yang menyegarkan diri kami sebagai Roti yang selalu hidup dalam iman kami. Oleh karena itu perkenankanlah kami menyampaikan doa-doa permohonan ini:

P: Bagi Gereja Umat Allah, Ya Bapa, kami berdoa bagi seluruh Gereja baik pimpinan maupun semua kawanan Umat Allah selalu dapat menjadi roti yang hidup bagi kehidupan di sekitarnya. Semoga Gereja-Mu dapat menjadi Garam dan Terang dunia di tengah-tengah kehidupan yang penuh dengan tantangan ini. Kami mohon...

U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

P: Bagi umat di Lingkungan kami, Ya Bapa, buatlah kami umat-Mu di lingkungan ini dapat menumbuhkan semangat kepedulian dan kepekaan di dalam kehidupan sehari-hari terhadap sesama kami khususnya yang membutuhkan bantuan uluran tangan kami. Biarlah di masa Prapaskah ini dapat kami wujudnyatakan sebagai pertobatan kami dan sebagai wujud perutusan atas penghayatan Ekaristi yang adalah sumber dan puncak kehidupan iman kami, kami mohon...

U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

P: Bagi keluarga kami masing-masing, Ya Bapa, semoga kami di dalam keluarga bisa menjadi dan membawa Roti yang Hidup yang selalu membawa kegembiraan, sukacita, kepercayaan dan pengharapan bagi seluruh anggota keluarga kami masing-masing. Semoga Ekaristi yang selalu kami sambut berdaya guna bagi kehidupan kami sehari-hari untuk menjadi pemersatu kehidupan keluarga kami dan selalu membawa keselamatan dalam perjuangan hidup kami sehari-hari agar sesuai dengan rencana dan kehendak-Mu. Kami mohon....

U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

P: Bagi doa-doa yang kami panjatkan bersama .... (silahkan berdoa spontan) ... Kami mohon...

U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

P: Ya Bapa, inilah doa dan ungkapan isi hati kami bersama, kami percaya bahwa Engkau selalu mendengarkan dan berkenanlah mengabulkannya demi Kristus Tuhan dan juruselamat kami.

U: Amin.

P: Marilah kita satukan doa dan kehidupan kita dengan doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri. Bapa kami...

Doa Arah Dasar Pastoral

Allah Bapa yang Mahabaik, kami mengucap syukur kepada-Mu atas kesetiaan-Mu mendampingi kami dalam gerak langkah umat-Mu di Keuskupan Agung Jakarta selama ini. Kami bersyukur pula atas Arah Dasar Pastoral KAJ yang baru, yang dapat kami jadikan tuntunan dalam perziarahan kami selanjutnya hingga tahun 2015 nanti. Bantulah kami, dalam keluarga, komunitas, lingkungan, wilayah dan paroki untuk terus berusaha memahami dan mengupayakan terwujudnya Arah Dasar Pastoral ini, dalam kehidupan menggereja sehari-hari. Yesus, Tuhan dan Guru kami, bimbinglah kami untuk terus bertekun: memperdalam dan menghayati iman akan Dikau meneladan Engkau sebagai Gembala yang Baik semakin murah hati dan dengan rendah hati giat melibatkan diri dalam berbagai permasalahan sosial di sekitar kami terutama kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup dan intoleransi. Ya Roh Kudus, kobarkanlah semangat kami untuk menjadikan setiap orang dan seluruh alam ciptaan saudara kami, untuk semakin ramah, rela menyapa, memelihara, giat saling membantu dalam lingkungan dan masyarakat kami. Jadikanlah kami umat-Mu yang mau berbagi dengan tulus hati. Bersama Bunda Maria dan para kudus pelindung kami, kami persembahkan doa, cita-cita, harapan, niat dan upaya kami kepada-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan, Gembala dan Penyelamat kami. Amin.

Doa Penutup

Ya Allah pencipta kehidupan, kami bersyukur bahwa kami umat-Mu selalu Kau kumpulkan dan Kau satukan di dalam Perayaan Ekaristi. Dengan daya Ekaristi itu, kami dimampukan pula untuk hidup lebih baik dan lebih berguna bagi sesama di sekitar kami. Semoga dengan pendalaman-pendalaman melalui sabda-Mu, kami dapat menemukan Engkau dan meneladan serta setia mengikuti Engkau dalam kehidupan kami sehari-hari. Dan akhirnya bantulah kami untuk semakin menghayati hidup kami yang ekaristis dan kami bisa menjadi roti hidup di zaman sekarang ini. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin.

Berkat dan Pengutusan

P. Tuhan beserta kita
U. Sekarang dan selama-lamanya
P. Semoga kecintaan kita kepada Ekaristi semakin memberikan pengharapan dan kekuatan yang baru dalam perutusan sehari-hari dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin
P. Dengan demikian doa kita bersama sudah selesai
U. Syukur kepada Allah
P. Marilah kita selalu mengutamakan kasih dalam dunia ini.
U. Amin.



Sumber: APP 2012 KKKS - KAJ
Terima kasih untuk Gema Paroki Pejompongan yang sudah mengirimkan artikel ini

Minggu, 11 Maret 2012 Hari Minggu Prapaskah III/B

Dalam perjalanan umat Israel atas bimbingan Allah, mereka mencapai di lembah Sinai, dan Musa naik ke Puncak Sinai lalu mendapatkan DEKALOG (deka=10 logos=perintah). Adalah suatu penugasan yang harus dilakukan dan jika tidak akan membawa akibat yang berat atau sangsi yang berat. Maka Allah menggunakan kata “Jangan.......”, dengan perintah tegas dan dengan kata yang melarang, Allah menunjukkan betapa mendasar dan pentingnya perintah Allah itu untuk mencapai kebahagiaan dan menghindari kehancuran hidup dalam kebersamaan.

Perintah Allah itu sangat jelas mengapa harus menghormati Dia, karena Allah yang telah menciptakan, Allah yang telah menyelamatkan, Allah melarang membuat patung, menyembah apalagi beribadah kepadanya, karena jelas patung tidak akan dapat berbuat apapun sebab benda itu buatan tangan manusia. Mana mungkin bisa mengatur dan menghidupi manusia. Untuk itu kita harus menguduskan diri di hadapan Tuhan. Dan Gereja melihat urgen dan pentingnya perintah Allah itu yang semuanya diawali dengan kata “jangan” semua kalau dilanggar akibatnya sangat buruk.

Coba saja kita ambil salah satu contoh: jangan menyembah berhala, entah apapun yang kita jadikan berhala itu, yaitu sesuatu yang kita dewakan dan sembah sebagaimana layaknya Allah. Padahal selain Allah tidak ada yang mampu mengatur segala ritme dan mekanisme kehidupan kita. Terlalu mendewakan istri, maka akan lupa pada Tuhan dan sesama, sehingga kita tidak seimbang dalam tata kehidupan kita, maka kita menjadi budak istri, mendewakan uang kita menjadi budak uang, sehingga demi uang kita korupsi, menipu, mencuri, merampok dan ujung-ujungnya kita justru menderitamendekam di penjara, atau kakak dan adik saling membunuh demi warisan orang tua. Mendewakan pangkat dan kuasa, akibatnya saling mendustai, saling menjatuhkan, saling bermusuhan sehingga sahabat karib menjadi lawan yang saling membenci.

Kasih akan Rumah Bapa membakar dan mengobarkan semangat Yesus untuk menjaga keindahan, kebersihan, kerapihan, ketenangan dan kenyamanan, maka segala bentuk pengotoran terhadap Rumah Bapa dalam bentuk tahayul dan ketamakan serta ketidak hormatan terhadapnya membakar semangat Tuhan Yesus untuk membelanya. Merendahkan dan menghina Rumah Bapa untuk mencari keuntungan duniawi belaka harus dibersihkan dan dimurnikan. Para ahli Kitab dan orang Farisi merasa punya kuasa, maka mereka menantang Yesus dengan kuasa dan tanda kuasa apa Yesus punya hak untuk mengusir mereka.

Yesus menyamakan diri-Nya sebagai bait Allah sendiri, maka Yesus berseru; “rombak bait Allah ini dan dalam waktu tiga hari aku akan membangun-Nya kembali.” Yesus mengajarkan bahwa tubuh kita juga menjadi Bait Allah, yang harus dibersihkan dari segala bentuk penistaan dan penodaan serta perendahan martabat. Bagaimana kita harus menjaga membersihkannya? Yaitu dengan melaksanakan 10 perintah Allah dan 5 perintah gereja.

Yakni dengan menghormati Tuhan dan memuliakan hari Tuhan, dengan tidak membuat allah-allah lain di dalam hidup kita, dengan menghormati orang tua, dengan menghormati hak orang lain, dengan tidak melakukan dusta, dan tidak mencuri hak orang lain, tidak berjinah dalam hati dalam iman, maupun dalam tindakan dan tidak membunuh, atau menyebabkan kematian orang lain melalui ucapan tindakan maupun sikap hidup kita.

Sebagaimana Tuhan Yesus dengan tegas dan berani membersihkan Bait Allah dari segala bentuk kemunafikan dan penodaan bait Allah oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, demikian kita semestinya dalam masa pertobatan ini semakin mencintai Bait Allah sebagai tempat perjumpaan dengan Tuhan yang indah dan nyaman. Bait Allah itu adalah tubuh kita sendiri maupun Gerejanya. Ayo kita bersihkan Bait Allah kita yakni tubuh kita dengan berpuasa dan berpantang dan dengan sering berdoa dan memecahkan Roti dalam Ekaristi, dengan semangat pertobatan yang sejati.

Selamat Menjalankan Pantang dan Puasa dan selamat berdoa

Pastor Antonius Sumardi, SCJ
Pastor Paroki St Stefanus, Cilandak Jakarta Selatan
www.st-stefanus.or.id

Sabtu, 10 Maret 2012 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Sabtu, 10 Maret 2012
Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! ---- Rm 12:12

Antifon Pembuka (Mzm 145:8-9)

Tuhan pengasih dan penyayang, sabar dan lembut hati. Tuhan pemurah bagi semua orang, penuh kasih akan ciptaan-Nya.

Doa Pagi


Allah Tuhan kami yang berbelas kasih, janganlah Kautarik rahmat dan kasih pengampunan-Mu bagi kami yang berdosa ini. Jadikanlah kami abdi-mu yang setia sampai akhir hidup sehingga kelak boleh menikmati sukacita bersama-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Tuhan Allah itu begitu baik, bahkan sangat baik. Dia selalu menginginkan keselamatan umat sehingga murka-Nya tidak bertahan lama. Mikha sangat tulus menggambarkan kebaikan hati Allah ini.

Bacaan dari Nubuat Mikha (7:14-15.18-20)

"Semoga Tuhan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut."

Nabi berkata, gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri, yang terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka makan rumput di Basan dan di Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir, perlihatkanlah kepada kami keajaiban-keajaiban! Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham seperti yang telah Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.9-10.11-12; Ul: 8a)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.
4. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Luk 15:18)
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya, "Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa".

Dosa adalah perbuatan tercela yang dilakukan secara sadar, tahu dan mau. Sebaliknya pertobatan berarti berani mengakui kesalahan dan dosa serta berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Ia berani bangkit kembali menyongsong hari baru yang cerah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:1-3.11-32)

"Saudaramu telah mati dan kini hidup kembali."

Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." Maka Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada mereka,
"Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya, "Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu, lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya harta miliknya, timbullah bencana kelaparan di negeri itu dan ia pun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babi. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya, "Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa." Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya, "Lekaslah bawa kemari jubah yang terbaik dan pakaikanlah kepadanya; kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali." Maka mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang. Ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semua itu. Jawab hamba itu, 'Adikmu telah kembali, dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatkan kembali anak itu dengan selamat.' Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya, "Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing pun untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya, 'Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan di dapat kembali."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Allah adalah Bapa yang baik hati. Dalam diri-Nya tak ada maksud untuk menghukum anak-anak-Nya. Allah mudah melupakan kesalahan beserta sanksinya, jika kita dengan sebulat hati mau bertobat dari dosa-dosa kita. Pesan Injil hari ini: Jadilah seorang pentobat yang rendah hati.

Doa Malam


Ya Bapa, curahkanlah rahmat-Mu dalam hati kami yang sering lemah, mudah mengadili, kurang bersyukur atas kelimpahan kash-Mu. maka, ya Tuhan, bimbinglah kami kembali agar selalu setia kepada ajaran dan perintah-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy