| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 27 Maret 2012 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Selasa, 27 Maret 2012
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

“Kuasa Roh Kudus tidak hanya menerangi dan menghibur kita, melainkan juga mengarahkan kita kepada masa depan, kepada kedatangan Kerajaan Allah” (Paus Benediktus XVI)


Antifon Pembuka (Mzm 27:14)

Taruhlah harapan-Mu pada Tuhan. Jadilah perwira dan tabahkanlah hatimu. Percayalah pada Allah.

Doa Pagi


Terima kasih Bapa, pada pagi hari ini kami Kausadarkan dari kelemahan, yang selalu mengeluh seperti ular yang memagut sehingga mematikan jiwa kami. Ampunilah kami ya Bapa, setiap kali kami jatuh dalam kelemahan ini. Kami percaya dengan memandang salib Putera-Mu, kami Kaubimbing ke jalan pertobatan sejati. Amin.


Orang cenderung memikirkan hal-hal duniawi. Mereka suka disibukkan oleh perkara-perkara lahiriah yang menyenangkan hati. Padahal ada hal yang mestinya lebih menjadi prioritas hidup mereka, yaitu hidup dengan benar sesuai kehendak Allah. Walau kadang hambar, namun Tuhan mau menunjukkan kehendak-Nya. Orang mesti setia menerima bimbingan-Nya.


Bacaan dari Kitab Bilangan (21:4-9)


"Setiap orang yang terpagut ular, jika ia memandang ular tembaga itu, ia akan tetap hidup."

Ketika umat Israel berangkat dari Gunung Hor, mereka berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom. Bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa, “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air! Kami telah muak akan makanan hambar ini!” Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel itu mati. Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata, “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan supaya dijauhkan ular-ular ini dari kami.” Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.” Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 102:2-3.16-18.19-21)
1. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu. Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!
2. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
3. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi.


Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Benih itu adalah Sabda Tuhan, penaburnya adalah Kristus. Setiap orang yang menemukan Dia, akan hidup selama-lamanya.

Di dalam Yesus ada hidup dan keselamatan. Orang yang percaya kepada-Nya akan hidup dan selamat. Ia akan hidup bahagia dalam persatuan dengan Allah Bapa. Sebaliknya, orang yang tidak percaya kepada-Nya akan mati dalam dosa. Jadi, iman kepercayaan akan menentukan hidup seseorang. Ia hidup untuk bahagia atau dihukum karena kurang percaya kepada Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:21-30)


"Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu bahwa Akulah Dia."

Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang banyak, “Aku akan pergi. Dan kamu akan mencari Aku; tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang.” Maka kata orang-orang Yahudi itu, “Apakah Ia mau bunuh diri, dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.” Maka kata mereka kepada-Nya, “Siapakah Engkau?” Jawab Yesus kepada mereka, “Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu. Akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya itulah yang Kukatakan kepada dunia.” Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka kata Yesus, “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia yang telah mengutus Aku, menyertai Aku! Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Yesus berbicara tentang Bapa. Yesus akan kembali kepada-Nya. Indahnya saat pulang. Indahnya menuju rumah Bapa. Yesus merindukannya! Namun satu jalan sempit lagi mesti ditempuh, yakni penderitaan yang mengerikan dalam penyaliban (‘ditinggikan’). Pesan Injil hari ini: Tak ada kebangkitan mulia yang melahirkan damai sejati tanpa didahului oleh penderitaan. Derita adalah bunda kedamaian.

Doa Malam


Syukur kepadamu Tuhan Yesus, hari ini Engkau telah mengajari kami bagaimana harus bersikap, bahkan di kala tantangan menghadang. Namun jika ada kekurangan kami, berkenanlah mengampuni kami. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy