| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

MINGGU BIASA XXX - B: 28 Oktober 2012



MINGGU BIASA XXX - B: 28 Oktober 2012
Yer 31:7-9; Ibr 5:1-6
; Mrk 10:46-52

Kisah penyembuhan Bartimeus dari kebutaanya ini sangat menarik dan ispiratif bagi kita. Yesus sedang dalam perjalanan menuju ke Yerusalem (Mrk 10:32). Jarak antara Yerikho ke Yerusalem sekitar 20 km. Yesus keluar dari kota Yerikho, tidak hanya bersama kelompok para murid, tetapi juga bersama banyak orang lain yang hendak berziarah ke Yerusalem dan merayakan Paskah di sana (ay.46). Adalah wajar ketika banyak peziarah, banyak pula  pengemis yang duduk di pinggir jalan mengharapkan uluran belas kasih dari para peziarah. Bartimeus, seorang pengemis buta merupakan salah satu dari antara mereka itu (ay.46).

Rupanya, Bartimeus pernah mendengar tentang Yesus yang telah menyembuhkan banyak orang sakit. Ternyata ia mampu mengenali bahwa di antara sekian banyak orang yang berjalan melewatinya itu, ada Yesus. Maka, ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” (ay.47). Orang-orang yang berjalan bersama Yesus melarangnya. Namun, ia justru semakin keras berteriak, “Anak Daud, kasihanilah aku” (ay.48). Yesus mendengar seruannya dan menghendaki agar ia dipanggil mendekat (ay.49). Ketika hendak mendekat, Bartimeus menanggalkan jubahnya (ay.50). Setelah berdekatan dengan Yesus terjadilah dialog antara keduanya sehingga semakin jelas apa yang dikehendaki Bartimeus (ay.51). Akhirnya, karena imannya kepada Yesus, terjadilah mukjizat penyembuhan yang diharapkannya. Bartimeus bisa melibat, kemudian ia mengikuti Yesus (ay.51)

Di sini, ada beberapa hal menarik yang menunjukkan kepada kita betapa Bartimeus itu seorang yang beriman mendalam. Pertama, di tengah keramaian banyak orang, ia mampu mengenali Yesus. Kendati matanya buta, hatinya mampu melihat kehadiran Tuhan. Hendaknya, kita pun demikian. Di tengah keramaian, kesibukan, dan berbagai macam hal yang kita alami, hendaknya kita tetap peka menangkap kehadiran Tuhan yang senantiasa menyertai kita (bdk. Mat 28:20). Ketika kita melihat keindahan alam, orang lain yang harus kita layani, pekerjaan-pekerjaan yang harus kita selesaikan hendaknya hati kita mampu melihat kehadiran Tuhan dalam diri mereka.

Kedua, Bartimeus berseru-seru kepada Yesus, juga ketika banyak orang menghalanginya. Ia yakin, bahwa Yesus pasti menaruh belas kasih kepadanya. Yesus pasti akan memberikan lebih dari sekedar yang diberikan para peziarah yang lain. Yesus pasti akan membuatnya bisa melihat sehingga ia menjadi orang normal yang tidak lagi tergantung orang lain. Semantara itu, peziarah yang lain hanya memberinya uang namun ia  selamanya ia tetap tergantung uluran orang lain. Keyakinannya itulah yang mendorongnya untuk berseru-seru kepada Tuhan. Hendaknya, kita pun demikian. Dalam beriman, seringkali, kita juga mengalami berbagai macam hambatan. Bisa jadi ada orang lain, atau kesibukan dan pekerjaan kita yang menghalangi kita untuk menghayati iman kita. Namun, kalau kita percaya penuh kepada Tuhan seperti Bartimeus ini, kita akan tetap menghayati iman kita, apa pun hambatannya. Sesibuk apa pun kita, kita akan tetap meluangkan waktu untuk (berseru kepada) Tuhan. Secantik atau seganteng apa pun pacar saya, kalau ia menghalangi saya berjumpa dengan Tuhan, akan saya tinggalkan supaya saya tetap dapat beriman kepada Tuhan.

Ketiga, kendati dalam keramian, Yesus mendengar seruan Bartimeus dan memintanya untuk mendekat. Kita pun percaya bahwa Tuhan juga selalu mendengarkan kita setiap kali kita berseru kepada-Nya. Namun, Tuhan menghendaki agar kita tidak hanya berseru-seru saja, tetapi mau semakin mendekat kepada-Nya. Maka, kita juga diundang oleh Tuhan supaya semakin mendekatkan diri kepada-Nya.
Kempat, usaha Bartiemus untuk mendekatkan diri kepada Tuhan itu disertai dengan kerelaan menanggalkan jubahnya. Bagi pengemis seperti Bartimeus ini, jubah merupakan satu-satunya milik yang berharga. Jubah adalah pakaian serba guna: bisa untuk pakaian, selimut, alas tidur, sekaligus alas duduk untuk menerima uang dari para penderma. Jubah juga bisa digadaikan untuk mendapatkan uang. Nah, di sini, satu-satunya barang berharga yang dimiliki itu, ditanggalkan untuk mendapatkan Yesus dan kesembuhan dari-Nya. Bagi Bartimeus, jubah yang menurut ukuran umum sangat berharga itu, kalah jauh berharganya dibandingkan dengan Yesus. Kita pun hendaknya demikian. Iman kepada Tuhan hendaknya kita jadikan yang paling berharga di atas semua yang kita miliki di dunia ini.

Akhirnya, buah dari iman Bartimeus yang mendalam itu adalah ia mendapatkan kesembuhan dan keselamatan. Setelah sembuh, ia pun semakin beriman. Ketika Yesus memintanya untuk pergi, ia justru mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya (ay.52).

Marilah kita hayati iman kita seperti Bartimeus ini. Kita latih terus-menerus kepekaan kita untuk mampu melihat kehadiran Tuhan di tengah keramaian dan kesibukan kita setiap hari. Kita bangun sikap percaya penuh kepada Tuhan yang pasti memberikan pertolongan tepat pada waktunya. Kita tidak hanya berseru-seru kepada Tuhan tetapi juga semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Dan, kita jadikan iman kepada Yesus sebagai yang paling berharga dalam hidup kita, jauh melebihi segala hal lain yang kita miliki.

Dengan penghayatan iman yang demikian, Yesus pun akan berkata kepada kita, “Imanmu telah menyelamatkan engkau”

RD. Ag. Agus Widodo

Kobus: Berseru kepada-Nya (Mrk 10:46-52)




silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 28 Oktober 2012 Hari Minggu Biasa XXX

Minggu, 28 Oktober 2012
Hari Minggu Biasa XXX

Saya tidak akan percaya kepada Injil sekalipun, seandainya bukan otoritas Gereja Katolik mendorong saya ke arah itu --- St. Agustinus

Antifon Pembuka (Mzm 105:3-4)


Biarlah bersukaria hati orang-orang yang mencari Tuhan! Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu.


Doa Pagi


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, sering kami menangis-nangis mencari-cari kebahagiaan, tujuan hidup kami yang tak dapat kami lihat. Perkenankanlah kami bertemu dengan orang-orang yang bersedia mengantar kami kepada-Mu. Kasihanilah kami dan semoga kami dengan gembira dapat mengakui, bahwa Engkaulah pembawa keselamatan dan penghiburan sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yeremia (31:7-9)

"Dengan hiburan Aku akan membawa orang buta dan lumpuh."

Beginilah firman Tuhan, “Bersorak-sorailah bagi Yakub dengan sukacita, bersukarialah tentang pemimpin bangsa-bangsa! Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah: Tuhan telah menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel! Sungguh, Aku akan membawa mereka dari tanah utara, dan akan mengumpulkan mereka dari ujung bumi; di antara mereka ada orang buta dan lumpuh, ada perempuan hamil bersama dengan himpunan perempuan yang melahirkan; dalam kumpulan besar mereka akan kembali ke mari! Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, lewat jalan yang rata, di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi Bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6, Ul:lh.3)
1. Ketikan Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah kepada kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
4. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (5:1-6)

"Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut tata imamat Melkisedek."

Saudara-saudara, setiap imam agung, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan kurban karena dosa. Seorang imam agung harus dapat memahami orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan. Karena itu ia harus mempersembahkan kurban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. Tidak ada seorang pun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri! Sebab setiap imam agung dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun. Demikian pula Kristus! Ia tidak mengangkat diri-Nya sendiri menjadi Imam Agung, tetapi diangkat oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan atau seperti firman-Nya dalam suatu nas lain, Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya menurut tata imamat Melkisedek.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do=bes, PS No. 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:46-52)
 
"Rabuni, semoga aku dapat melihat."

Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerikho. Ketika Yesus keluar lagi dari kota itu bersama murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, duduklah di pinggir jalan seorang pengemis yang buta,bernama Bartimeus, anak Timeus. Ketika didengarnya bahwa yang lewat itu Yesus dari Nazaret, mulailah ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku.” Banyak orang menegurnya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru, “Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka Yesus berhenti dan berkata, “Panggillah dia!” Mereka memanggil si buta itu dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu! Berdirilah, Ia memanggil engkau.” Orang buta itu lalu menanggalkan jubahnya. Ia segera berdiri, dan pergi mendapatkan Yesus. Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?” Jawab orang buta itu, “Rabuni, semoga aku dapat melihat!” Yesus lalu berkata kepadanya, “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Pada saat itu juga melihatlah ia! Lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Di sebuah kampung ada seorang buta, nama panggilannya Mbah Slamet. Tidak diketahui apa penyebab kebutaannya. Meskipun buta, dia tidak tergantung pada orang lain. Pekerjaannya menjadi tukang pijat, cukup menghidupi anak dan istrinya. Dia juga hafal setiap rumah tetangganya. Rumahnya Pak ini ada di jalan itu. Rumahnya Pak itu ada di jalan ini. Tidak diketahui bagaimana cara dia menghafalkan rumah tetangga-tetangganya. Yang jelas, dia tidak pernah salah kalau datang ke rumah yang dituju. Karena senang mendengarkan orang Katolik menyanyi, kemudian dia pun menjadi Katolik. Dia rajin ke gereja dan doa lingkungan. Uniknya, meski buta, dia tetap beli Puji Syukur. Kalau ikut Misa, buku nyanyian Puji Syukur-nya juga dibuka, sembarangan saja, bahkan kadang terbalik. Tetapi, dia santai saja. Dia menghayati hidup berimannya dengan sukacita.

Mbah Slamet mungkin tidak seberuntung Bartimeus, yang disembuhkan kebutaan fisiknya oleh Yesus, tetapi kebahagiaannya sama karena keduanya mengikuti Yesus. Keduanya mempunyai iman yang kuat. Iman itulah yang membuat Mbah Slamet selalu gembira. Iman itulah yang membuat Bartimeus bisa melihat kembali. Iman yang sama dianugerahkan kepada para murid Yesus di zaman ini. Iman kepada Yesus itu menyelamatkan setiap murid Yesus dari segala dosa dan membawa mereka kepada cahaya ilahi. Seperti Bartimeus yang menanggapi anugerah kasih Allah itu dengan segera mengikut Yesus setelah disembuhkan, semoga demikian juga para murid Kristus yang lain. Mengikuti Yesus dengan setia.

Doa: Tuhan, aku bersyukur atas anugerah iman yang Engkau berikan kepadaku. Semoga aku senantiasa setia kepada-Mu dan bersukacita karena anugerah itu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Sabtu, 27 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXIX

Sabtu, 27 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXIX

“Roh Kudus adalah jiwa Gereja. Dialah yang menerangkan kepada kaum beriman makna terdalam ajaran Yesus dan misteri-Nya” (Paus Paulus VI)

Antifon Pembuka (Ef 4:16)

Dari Kristus seluruh tubuh menerima daya tumbuh guna membangun diri dalam cinta kasih. Tubuh itu rapi tersusun dan rukun bersatu karena pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan peranan dan kegiatan setiap anggota.

Doa Pagi

Bapa surgawi, syukur atas perlindungan-Mu malam tadi sehingga kami bangun dengan sehat untuk mengikuti panggilan Putra-Mu menjadi pelayan dan pelaksana sabda. Semoga berkat-Mu menyertai kami dalam menghayati tugas perutusan sepanjang hari ini. Amin.

Dalam pertumbuhan hidup rohani, setiap orang menerima karunia masing-masing sesuai dengan kehendak Tuhan. Anugerah ini digunakan untuk membangun Tubuh Kristus. Tidak ada yang berdiri sendiri, melainkan saling membantu demi tercapainya persatuan dengan Kristus.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (4:7-16)

"Kristuslah kepada tubuh, dan daripadanya seluruh tubuh menerima pertumbuhannya."

Saudara-saudara, kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Itulah sebabnya Kitab Suci berkata, “Tatkala naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.” Bukankah “Ia telah naik” berarti bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? Dia yang telah turun itu Dialah pula yang telah naik jauh lebih tinggi daripada semua langit, untuk memenuhi segala sesuatu. Dialah juga yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pewarta Injil, gembala umat maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi tugas pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus. Dengan demikian akhirnya kita semua akan mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Dengan demikian kita bukan lagi anak-anak kecil, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, atau oleh permainan palsu dalam kelicikan mereka yang menyesatkan. Sebaliknya dengan berpegang teguh pada kebenaran dalam kasih, kita bertumbuh dalam segala hal menuju Kristus Sang Kepala. Dari pada-Nya seluruh tubuh menerima pertumbuhannya guna membangun diri dalam kasih; itulah tubuh yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan."
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, “Mari kita pergi ke rumah Tuhan.” Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan telah berfirman, "Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannya supaya ia hidup."


Yesus menegaskan bahwa kurban dan persembahan bukan jaminan bagi kita untuk memperoleh keselamatan. Sebaliknya, tekad untuk bertobat adalah cara yang tepat dan berkenan kepada Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:1-9)

"Jikalau kalian semua tidak bertobat, kalian pun akan binasa dengan cara demikian."

Pada waktu itu beberapa orang datang kepada Yesus dan membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang dibunuh Pilatus, sehingga darah mereka tercampur dengan darah kurban yang mereka persembahkan. Berkatalah Yesus kepada mereka, "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya daripada semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kalian tidak bertobat, kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian. Atau sangkamu kedelapan belas orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya daripada semua orang lain yang tinggal di Yerusalem? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kalian tidak bertobat, kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian." Kemudian Yesus menceritakan perumpamaan ini, "Ada seorang mempunyai sebatang pohon ara, yang tumbuh di kebun anggurnya. Ia datang mencari buah pada pohon itu, tetapi tidak menemukannya. Maka berkatalah ia kepada pengurus kebun anggur itu, 'Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara itu, namun tidak pernah menemukannya. Sebab itu tebanglah pohon ini. Untuk apa pohon itu hidup di tanah ini dengan percuma?' Pengurus kebun anggur itu menjawab, "Tuan, biarkanlah pohon ini tumbuh selama setahun ini lagi. Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya. Mungkin tahun depan akan berbuah. Jika tidak, tebanglah!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kita seringkali mudah mengcap orang lain lebih jelek, bodoh dan berdosa. Kita merasa diri paling baik dan suci. Padahal semua orang punya kelebihan dan kelemahan masing-masing. Orang yang lemah dan pernah jatuh dalam dosa, bisa menjadi lebih baik dan suci bila ia mau bertobat. Pengenalan dan perubahan diri menjadi cara yang ampuh untuk merasakan belas kasih Tuhan. Mari kita segera bertobat dan terus membarui diri.

Doa Malam

Bapa, kami bersyukur atas ajakan Putra-Mu untuk senantiasa bertobat. Semoga Roh-Mu membersihkan hati kami dari segala cacat cela sehingga esok pagi kami dapat merayakan hari Tuhan dengan hati yang bersih dan penuh syukur atas segala kurnia-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Jumat, 26 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXIX

Jumat, 26 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXIX

Sejak Ia menganugerahkan kepada kita Anak-Nya, yang adalah Sabda-Nya, Allah tidak lagi memberikan kepada kita sabda yang lain lagi --- St Yohanes dari Salib

Antifon Pembuka (Ef 4:2-3)

Bersikaplah rendah hati, lemah lembut dan sabar, serta saling membantu dalam cinta kasih. Berusahalah selalu memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menghendaki agar kami semua selamat. Semoga kami selalu waspada dan siap sedia menyambut kedatangan kerajaan-Mu dengan tetap bertekun pada tugas dan panggilan kami masing-masing. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (4:1-6)
 
"Satu tubuh, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan."

Saudara-saudara, aku yang dipenjarakan demi Tuhan, menasehati kalian supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kalian hidup sepadan dengan panggilanmu itu. Hendaklah kalian selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera. Satu tubuh, satu Roh, sebagaimana kalian telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu. Satu Tuhan, satu iman, satu baptisan. Satu Allah dan Bapa kita sekalian yang mengatasi semua, menyertai semua dan menjiwai kita semua.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Itulah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm. 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:54-59)
 
"Kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini?"

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada orang banyak, "Apabila kalian melihat awan naik di sebelah barat, segera kalian berkata, 'Akan datang hujan.' Dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kalian melihat angin selatan bertiup, kalian berkata, 'Hari akan panas terik.' Dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik, kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapa engkau tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Jika engkau dan lawanmu pergi menghadap penguasa,berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan. Jangan sampai ia menyeret engkau kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu, 'Engkau takkan keluar dari sana, sebelum melunasi hutangmu'."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Kemampuan menilai tanda-tanda alam sangatlah penting. Kemampuan macam itu bisa membantu orang menentukan kapan sebuah kejadian akan terjadi. Di zaman Yesus, banyak orang bisa menafsirkan tanda-tanda alam. Disebutkan, ketika ada awan naik di sebelah barat, orang segera tahu bahwa akan segera turun hujan dan memang hujan itu sungguh turun. Demikian juga ketika ada angin selatan bertiup, orang segera tahu bahwa musim kering segera datang, dan memang sungguh datang. Kemampuan macam itu bukan monopoli orang-orang Yahudi saja. Di banyak budaya dan bangsa, penduduk setempat mempunyai kearifan lokal dalam membaca tanda-tanda alam.

Bagi Yesus, mempunyai kemampuan membaca tanda-tanda alam memang baik, tetapi belum cukup. Orang juga perlu memiliki kemampuan membaca tanda-tanda zaman. Kemampuan membaca tanda-tanda zaman adalah soal kepekaan membaca situasi konkret masyarakat dalam berbagai aspeknya. Dan tidak berhenti di situ saja. Kepekaan membaca tanda-tanda zaman juga kemudian disertai dengan usaha memakai segala pengetahuan itu untuk melakukan tindakan-tindakan yang baik dan benar. Maka, kalau sudah diketahui bahwa penyebab kemiskinan di suatu daerah adalah kurang adanya lapangan kerja, misalnya, maka masyarakat di situ perlu dibantu untuk menciptakan lapangan kerja baru yang bisa menyerap banyak tenaga kerja. Atau, lewat penelitian diketahui bahwa penyebab sakit di daerah kumuh itu adalah sistem pengairan yang buruk. Untuk mengatasi hal itu tentu perlu dibangun sistem penyediaan air bersih yang baik. Kemampuan kita dalam membaca tanda-tanda hendaknya diikuti langkah-langkah konkret yang membawa kabahagiaan dan keselamatan bagi banyak orang.

Doa: Tuhan, bukalah mata dan pikiranku agar aku mempunyai kepekaan terhadap situasi di sekitarku dan semoga berkat pengetahuan itu aku berani mengambil tindakan konkret. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 25 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXIX

Kamis, 25 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXIX

“Roh Kudus sungguh merupakan pelaku utama dari seluruh tugas perutusan Gereja” (Paus Paulus VI)

Antifon Pembuka (Mzm 33:11-12)

Rencana Tuhan tetap selamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.

Doa Pagi

Bapa yang Mahapengasih, dalam semangat syukur, kami turut berdoa bersama St. Paulus bagi kesejahteraan umat-Mu yang memulai kegiatan dalam hidup mereka. Semoga kami semua semakin kuat berakar dalam Putera-Mu dan mewujudnyatakan lewat hidup kami. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Rasul Paulus menegaskan bahwa kasih Tuhan menguatkan dan meneguhkan iman kita. Kasih terungkap dengan saling mendoakan satu sama lain. Dengan demikian kasih-Nya hadir dan menyertai hidup kita. Muliakanlah Allah dengan berbuat kasih kepada sesama.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (Ef 3:14-21)

"Semoga kalian berakar dan beralas dalam kasih, dan dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah."

Saudara-saudara, aku bersujud di hadapan Bapa, pokok segala keturunan di surga dan di bumi. Aku berdoa supaya seturut kekayaan kemuliaan-Nya Ia menguatkan dan meneguhkan kalian oleh Roh yang di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu, Kristus diam di dalam hatimu, dan kalian berakar dan beralas dalam kasih. Aku berdoa supaya kalian bersama dengan semua orang kudus dapat memahami betapa lebarnya dan panjangnya, dan betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus; juga supaya kalian dapat mengenal kasih itu, sekalipun melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa semoga kalian dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah. Dia sanggup melakukan jauh lebih banyak daripada yang dapat kita doakan atau kita pikirkan, seperti ternyata dari kuasa yang bekerja dalam diri kita. Bagi Dialah kemuliaan di dalam Jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun temurun sampai selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 833
Ref. Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya.
Ayat. (Mzm 33:1-2.4-5.11-12.18-19; R: 22)
1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
4.Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4.4, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia.

Kristus menegaskan bahwa rahmat baptis menuntun orang untuk mengutamakan kehendak Allah dan bukan kehendak pribadi. Iman Kristen memurnikan ego agar kita setia pada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:49-53)

"Aku datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan."

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala! Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hati-Ku sebelum hal itu berlangsung! Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan! Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan puteranya, dan putera melawan bapanya, ibu melawan puterinya, dan puteri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu, dan menantu melawan ibu mertuanya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Besi baja bisa meleleh karena panas api. Panas air yang mendidih mampu melunakkan wortel yang keras. Jadi, api mempunyai daya pengubah yang luar biasa. Panas nyala api bisa juga memberikan semangat yang berkobar-kobar. Itulah misi Yesus datang ke tengah dunia. Kehadiran Yesus menjadi api yang membarui cara hidup orang beriman. Orang yang taat kepada-Nya akan selamat. Sebaliknya, mereka yang tidak menaati-Nya akan terbakar dan binasa.

Doa Malam

Yesus, hari ini Engkau menyadarkan aku bahwa hidup ini merupakan perjuangan yang mesti aku tanggapi dan lalui dalam semangat Injil laksana api. Ampunilah ya Yesus, atas kelambanan hatiku yang kurang berjuang membela kasih dan syukur atas bimbingan-Mu hari ini. Amin.


RUAH

Rabu, 24 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXIX

Rabu, 24 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXIX

Setiap doa yang otentik itu didorong oleh Roh Kudus, yang hadir secara ajaib di dalam hati setiap manusia --- Paus Yohanes Paulus II


Antifon Pembuka (Yes 12:4)

Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara para bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur.

Doa Pagi

Allah Bapa kami di surga, kami bersyukur karena Engkau selalu mendengarkan doa kami. Berilah kami semakin hari semakin mamahami kehendak-Mu. Jadikanlah kami umat-Mu yang saling membahagiakan satu sama lain serta tidak buta terhadap penderitaan di sekitar kami demi Yesus Putra-Mu, penuntun kehidupan kami sepanjang masa.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (3:2-12)

"Rahasia Kristus kini telah diwahyukan dan para bangsa menjadi pewaris perjanjian."

Saudara-saudara, kalian telah mendengar, tentang tugas penyelenggaran kasih karunia Allah yang telah dipercayakan kepadaku demi kalian, yaitu bagaimana rahasianya telah dinyatakan kepadaku melalui wahyu seperti yang pernah kutulis dengan singkat. Apabila kalian membacanya, kalian dapat mengetahui pengertianku mengenai rahasia Kristus. Pada zaman angkatan-angkatan dahulu rahasia itu tidak diberitakan kepada umat manusia, tetapi sekarang dinyatakan dalam Roh kepada para rasul dan para nabi-Nya yang kudus. Berkat pewartaan Injil orang-orang bukan Yahudi pun turut menjadi ahli waris, menjadi anggota-anggota tubuh serta peserta dalam janji yang diberikan Kristus Yesus. Dan aku telah menjadi pelayan Injil itu menurut pemberian kasih karunia Allah yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan karya kekuasaan-Nya. Sebenarnya aku ini orang yang paling hina di antara segala orang kudus. Tetapi kepadaku telah dianugerahkan kasih karunia untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus yang tidak terduga itu. Aku diutus menyatakan apa isi rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, pencipta segala sesuatu. Maksudnya supaya sekarang ini pelbagai ragam hikmat Allah diberitahukan oleh jemaat kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di surga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan Allah dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan menghadap kepada Bapa dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864.
Ref. Tuhan Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya denagn tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya! Baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung ditengah-tengahmu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 24:44)
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:39-48)

"Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut darinya."

Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Camkanlah ini baik-baik! Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kalian juga siap sedia, karena Anak Manusia akan datang pada saat yang tak kalian sangka-sangka." Petrus bertanya, "Tuhan, kami sajakah yang Kaumaksud dengan perumpamaan ini ataukah juga semua orang?" Tuhan menjawab, "Siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk membagikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya, ketika tuan itu datang. Aku berkata kepadamu: Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Tetapi jika hamba itu jahat dan berkata dan berkata dalam hatinya, 'Tuanku tidak datang-datang.' Lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, pria maupun wanita, dan makan minum serta mabuk, maka tuannya akan datang pada hari yang tidak disangka-sangkanya dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan tuan itu akan membunuh dia serta membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut daripadanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak, lebih banyak lagi yang dituntut daripadanya."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Bayangkan kalau kita sebagai orangtua yang mempunyai seorang anak yang sangat pandai, mempunyai banyak bakat dan keahlian yang kita sekolahkan sampai setinggi-tingginya, pasti kita akan berharap sangat banyak dari padanya untuk bisa berbuat banyak untuk hidupnya sendiri dan untuk orangtua dan saudara-saudaranya. Berlawanan dengan bila kita mempunyai seorang anak yang penuh keterbatasan baik secara fisik maupun intelektual ataupun emosional, pasti kita tidak akan berharap banyak atau bahkan tidak berharap apa-apa padanya.

Bapa di surga-pun akan demikian, Dia akan berharap pada setiap anak-Nya sesuai dengan kemampuan mereka dalam menyerap kehidupan, mengolah kehidupan. Dia tidak menuntut lebih dari yang kita mampu usahakan, tetapi satu yang Dia minta dari kita adalah KESETIAAN dalam menjalankan tugas kita "Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang".

Bagaimana dengan Anda dan saya? Sudahkah kita 'setia' dengan tugas kita sehari-hari? Sudahkah kita akan menjadi hamba yang berbahagia ketika Dia datang? Mari kita merenungkannya.

Allah Bapa, mampukan aku untuk menuntaskan semua tugasku di dunia ini dengan sungguh baik. Amin.

Renungan Harian Mutiara Iman 2012

Selasa, 23 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXIX

Selasa, 23 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXIX

“Kalau saya akan menggantungkan diri kepada-Mu dengan seluruh kepribadianku, maka tidak akan ada lagi kesedihan dan kesusahan yang meresahkan aku” (St. Agustinus)

Antifon Pembuka (Ef 2:20)

Kalian dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Doa Pagi

Tuhan Yesus, syukur atas hari baru, semangat baru dan kesehatan yang boleh kami alami. Terlebih atas siraman kasih-Mu yang telah mendamaikan kami dengan Bapa melalui pengorbanan-Mu di salib, sehingga kami boleh memanggil Allah menjadi Bapa kami. Tambahkanlah iman kami menuju hidup kekal dalam kasih Bapa, Engkau dan Roh Kudus. Amin.

Karena dosa, orang dijauhkan dari keselamatan. Akan tetapi, berkat darah Kristus yang ditumpahkan untuk menebus dosa manusia, orang tersebut memperoleh kembali tawaran kasih Allah.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus ( 2:12-22)

"Kristuslah damai sejahtera kita yang mempersatukan kedua belah pihak."

Saudara-saudara, ingatlah bahwa kalian dahulu tanpa Kristus. Waktu itu kalian tidak termasuk warga umat Allah dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan. Waktu itu kalian tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dunia. Tetapi sekarang dalam Kristus Yesus, kalian yang dahulu jauh, sudah menjadi dekat oleh darah Kristus. Dialah damai sejahtera kita, yang mempersatukan kedua belah pihak, dan yang telah merobohkan tembok pemisah, yaitu permusuhan. Sebab dengan wafat-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru dalam diri-Nya. Dengan demikian Ia mengadakan damai sejahtera. Dalam satu tubuh Ia memperdamaikan keduanya dengan Allah oleh salib dan mengakhiri permusuhan pada salib itu. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kalian yang jauh dan kepada mereka yang dekat. Sebab oleh Dia kita, kedua pihak, beroleh jalan masuk kepada Bapa dalam satu Roh. Demikianlah kalian bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kalian dibangun atas dasar para rasul dan para nabi dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan yang rapih tersusun menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kalian turut dibangun menjadi kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.

Kesiapsediaan itu tak kenal kompromi. Kita diingatkan untuk siap sedia menyambut kedatangan Tuhan. Kesediaan diri yang total dan setia pada Allah, akan mendatangkan berkat bagi hidup kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:35-38)

"Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga."

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kalian seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya jika tuannya datang dan mengetuk pintu, segera dapat dibukakan pintu. Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah para hamba itu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Hidup kita itu dinamis dan mengalami perkembangan. Hari ini lebih baik dari hari kemarin. Besok lebih baik dari hari ini. Perjuangan ini perlu kita usahakan dengan sekuat tenaga. Tuhan tidak terlalu menuntut hasil yang cemerlang. Tuhan lebih menghargai usaha keras kita dan kesetiaan untuk mengembangkan diri dan sesama. Jadi, kita mesti terus berusaha proaktif membarui diri. Inilah semangat pertobatan terus menerus yang disukai Tuhan.

Doa Malam

Bapa, hari ini akan berlalu dan kami hendak beristirahat malam. Namun buatlah hati kami tetap berjaga untuk menyongsong kedatangan Putera-Mu di setiap saat. Semoga kasih-Mu menguatkan iman, harapan dan kasih kami kepada-Mu. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 22 - 28 Oktober 2012

Bacaan Harian 22 - 28 Oktober 2012

Senin, 22 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Ef 2:1-10; Mzm 100:2.3.4.5; Luk 12: 13-21.

Tak bisa dipungkiri, pikiran kita sering berkutat untuk terus mengejar “harta duniawi”. Tak ada yang salah dengan itu! Namun Yesus menandaskan: “Berjaga-jagalah dan waspadalah dengan segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung pada kekayaannya itu.” Melalui perumpamaan tentang orang kaya yang berlimpah hasil tanahnya dan terus menumpuk untuk dirinya sendiri demi kepuasan jiwanya, Yesus dengan keras mengingatkan bahwa terhadap orang kaya seperti itu, Allah akan berkata: “Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kau sediakan, untuk siapakah itu nanti?” Begitulah kalau kita cuma asyik menumpuk “harta duniawi” dan lupa memberikan “harta” yang tepat bagi jiwa. Agaknya, kita memang harus berjuang untuk menjadi kaya di hadapan Allah, bukan di hadapan manusia!

Selasa, 23 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).

Ef 2:12-22; Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14; Luk 12:35-38

Yesus mengajarkan supaya pinggang para murid-Nya tetap berikat (berjaga-jaga, siap sedia) dan pelita tetap menyala (hidup selalu bersinar), supaya saat tuan datang dan mengetok pintu, para murid segera membuka pintu bagi sang tuan. Yesus menyebut para hamba yang selalu berjaga-jaga dan siap sedia ini sebagai orang yang berbahagia, karena pada saat tuannya datang, sang tuan akan menjamu dan melayani mereka. Berjaga-jaga berarti semakin memperkuat diri dengan iman yang dalam, harapan yang pasti, dan kasih yang ikhlas. Itu semua akan menjadi perisai yang dapat membuat kita bertahan dalam cobaan dan godaan, yang kemudian mengantar kita pada kehidupan yang berkelimpahan.

Rabu, 24 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).

Ef 3:2-12; MT Yes 12:2-3.4bcd.5-6; Luk 12:39-48

Sebagai murid-murid Yesus kita semua adalah pengurus rumah yang diangkat khusus untuk melaksanakan tugas memberikan makanan pada waktunya kepada hamba-hamba lain. Kita disebut berbahagia, jika pada saat Anak Manusia datang, nyatanya kita sedang menjalankan tugas itu. Sebaliknya, jika pada saat Anak Manusia datang, kita asyik bersenang-senang dan lupa akan tugas itu, kita akan senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Dan yang perlu diingat, kita tidak tahu kapan itu waktunya. Yesus mengatakan: ”Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan.” Maka, jelas sudah, kalau mau sungguh berbahagia, ”pelita” kita harus menyala setiap saat, tugas ”memberi makan” itu harus senantiasa kita jalankan di sepanjang hidup kita. Nah, tengoklah di sekitar kita, adakah hamba-hamba-Nya yang membutuhkan ”makanan” dari kita? Selamat melaksanakan tugas!

Kamis, 25 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).

Ef 3:14-21; Mzm 33:1-2.4-5.11-12.18-19; Luk 12:49-53

Yesus tidak menjanjikan damai dalam arti dunia. Menjadi murid Yesus bahkan bisa mendatangkan ”pertentangan” dari orang-orang sekitar atau ”perang” di mata dunia. Yesus menawarkan kebahagiaan sejati dan kebahagiaan itu dapat kita peroleh dengan keberanian untuk melawan arus dunia. Dibutuhkan sikap tegas untuk berpegang pada jalan Yesus, kendati bisa menimbulkan ”perang”. Inilah yang Yesus maksud saat Ia bicara: ”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku.” Nah, tetap setiakah kita menjadi murid Yesus?

Jumat, 26 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).

Ef 4:1-6; Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6; Luk 12:54-59.

Dengan segala kemampuan teknologi, manusia mampu meramalkan keadaan bumi cuaca, lalu mempersiapkan segala sesuatu untuk mengantisipasinya. Tetapi terhadap satu hal yang pasti, manusia seringkali lupa, yaitu: kehidupan hanyalah perjiarahan menuju tempat tinggal abadi. Apa yang sudah kita siapkan? Yesus mengumpamakan, jika kita dengan lawan kita dipanggil oleh pejabat yang berwenang, kita akan berusaha mengatur strategi supaya kita tidak terseret ke pengadilan. Nah, mengapa kita juga tidak mengatur strategi supaya kita tidak masuk ke ”penjara” kehidupan yang sesungguhnya? Ayo, atur strategi hidup kita, supaya kita dapat menghirup ”alam bebas” sejati dalam surga bahagia.

Sabtu, 27 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).

Ef 4:7-16; Mzm. 122:1-2.3-4a.4b-5; Luk 13:1-9.

Seperti pohon ara yang masih diberi waktu dan kesempatan untuk berbuah, kepada kita juga diberi waktu dan kesempatan untuk bertobat dan menghasilkan buah. Memang, tidak ada kata terlambat, tapi bukan berarti selalu boleh menunda. Sekarang waktunya sebelum tidak ada lagi waktu. Mari berbuah! Biarkan banyak orang menikmati buah-buah kita, karena kalau begitu pada gilirannya kitalah yang akan mendapatkan ”buah yang termanis” untuk kita kecap selama-lamanya.

Minggu, 28 Oktober: Hari Minggu Biasa XXX (H).

Yer 31:7-9; Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6; Ibr 5:1-6; Mrk 10:46-52.

Bartimeus buta. Ia duduk di pinggir jalan. Ketika Yesus lewat, dia berteriak “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Orang-orang menghalanginya, tapi ia berteriak lebih kencang lagi sampai tiga kali. Lalu Yesus pun memenuhi harapannya untuk dapat melihat. Nah, seperti Bartimeus, kita pun mungkin berada dalam keadaan “buta rohani”, tak mampu melihat kebenaran. Kita hanya diam dan masih asyik duduk di “pinggir jalan”. Tengoklah, Yesus pun sedang lewat dalam jalan kehidupan kita. Maukah kita berteriak kepadanya untuk mohon belas kasih-Nya seperti yang dilakukan Bartimeus? Maukah kita untuk tidak mundur supaya dapat bertatap muka dengan Yesus meskipun menghadapi halangan? Jika kita dengan setia mau datang kepada-Nya dan mohon belas kasih-Nya, maka bersiaplah menerima rahmat-Nya untuk “melihat” kebenaran dan beroleh hidup dalam kelimpahan.

Oleh: M. Muliady Wijaya - Paroki Regina Caeli, Pantai Indah Kapuk

Senin, 22 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXIX

Senin, 22 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXIX

Perzinahan, artinya ketidaksetiaan suami-istri --- Katekismus Gereja Katolik, 2380

Antifon Pembuka (Ef 2:4-5)

Allah yang kaya rahmat, telah menghidupkan kita bersama Kristus, sekalipun kita telah mati karena kesalahan-kesalahan kita. Jadi kita diselamatkan karena kasih karunia.

Doa Pagi

Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah membangunkan kami dan membawa terang matahari pagi. Terlebih Engkau membimbing kami kepada terang hati dengan sabda Putra-Mu. Semoga kami dapat mengalahkan kecenderungan kami yang kurang baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Kasih karunia Allah menyelamatkan kita dari keinginan-keinginan daging yang penuh pelanggaran dan dosa. Kristus menjadi bukti kebaikan dan cinta Allah pada kita. Oleh karena itu, kita hendaknya mau melakukan perbuatan-perbuatan baik Allah bagi sesama.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (2:1-10)

Saudara-saudara, kalian dahulu sudah mati karena pelanggaran dan dosamu. Kalian hidup di dalamnya karena kalian mengikuti jalan dunia ini, karena kalian mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang kini bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara orang-orang durhaka itu, ketika kami hidup dalam hawa nafsu daging, menuruti kehendak daging serta pikiran yang jahat. Jadi pada dasarnya kita ini orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti yang lain itu. Tetapi terdorong oleh kasih-Nya yang besar, yang telah dilimpahkan kepada kita, Allah yang kaya dengan rahmat telah menghidupkan kita bersama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati karena kesalahan kita. Jadi kalian diselamatkan berkat kasih karunia. Di dalam Kristus Yesus itu Allah telah membangkitkan kita juga dan meberi tempat di surga bersama dengan Dia. Dengan demikian Allah bermaksud di masa yang akan datang menyatakan kasih karunia-Nya yang berlimpah, sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab berkat kasih karunia kalian diselamatkan oleh iman. Keselamatan itu bukanlah usahamu, melainkan pemberian Allah. Jadi keselamatan itu bukanlah hasil pekerjaanmu. Maka jangan sampai ada yang memegahkan diri. Sebab sesungguhnya kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik, yang sudah dipersiapkan Allah sebelumnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 100:2-5; Ul: lh. 3c)
1. Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-menurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Alleluya.

Kekayaan dunia bukanlah jaminan untuk memperoleh keselamatan di dalam Allah. Harta yang melimpah dapat membuat kita menjadi tamak dan tidak dapat menyelamatkan jiwa dari murka Allah. Penyerahan diri kepada Allah itulah yang membahagiakan jiwa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:13-21)

Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang. Salah seorang dari mereka berkata kepada Yesus, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan daku.” Tetapi Yesus menjawab, “Saudara, siapa yang mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu.” Kemudian Ia menceritakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak punya tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’. Lalu katanya, ‘Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya. Beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!’ Tetapi Allah bersabda kepadanya, ‘Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?’ Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami

Renungan

Tuhan mengizinkan kita untuk bekerja dan memiliki kekayaan. Namun, kita perlu ingat bahwa kekayaan itu bukan tujuan utama. Kekayaan hanya sekadar sarana untuk mencapai kebahagiaan hidup. Kekayaan itu adalah milik Tuhan yang dipercayakan kepada kita. Kita menjadi penyalur kekayaan Tuhan bagi kesejahteraan hidup bersama. Sudahkah kita berbagi dengan sesama? Atau sebaliknya, apakah hidup kita tidak bahagia karena pelit dan kikir?

Doa Malam

Allah yang kaya dengan rahmat, sebelum beristirahat, tak henti-hentinya kami bersyukur atas kasih-Mu yang telah kami terima sepanjang hari ini. Kasih-Mu yang menguatkan, meneguhkan, menyemangati dan mengobarkan semangat kami dalam melakukan segala kegiatan dan pelayanan kami hari ini. Kami juga mengucap syukur kepada-Mu atas bimbingan yang kami terima lewat firman-Mu. Bimbinglah kami selalu, ya Allah, agar kami tidak tergoda untuk mengejar kekayaan jasmani, sementara Engkau sendiri menawarkan kepada kami kekayaan rohani yang tidak dapat dimakan ngengat atau dicuri orang. Ajar kami terus, ya Allah, agar kami menjadi anak-anak-Mu yang kaya di hadapan-Mu, yang selama hidup di dunia ini tidak menimbun harta bagi diri sendiri melainkan mau berbagi dengan sesama yang membutuhkan dan berkekurangan. Jadikan kami sebagai penyalur kekayaan rahmat-Mu, ya Allah, sehingga kesejahteraan hidup semakin dirasakan oleh banyak orang. Doa ini kami mohon kepada-Mu, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy