| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 07 Juli 2013 Hari Minggu Biasa XIV

   
Damai sejahtera bagi rumah ini 

Dalam menjalankan tugas utusan Yesus, sebagai murid, mereka harus pergi berdua-dua supaya apa yang mereka sampaikan mempunyai kekuatan kesaksian. Saksi kebenaran akan menjadi lebih kuat jika didukung oleh dua orang atau lebih. Selain itu secara manusiawi, jika berdua-dua mereka bisa saling mendukung, saling membantu dan saling meringankan bahkan bisa saling mengoreksi bila terjadi kekeliruan. Kalau ada yang jatuh, ada pula yang bisa membantu menegakkan. Kalau ada yang menikmati damai adalah orang yang menikmati kebersamaan sebagai saudara. Kebersamaan sebagai sumber kekuatan.

Banyak orang yang menginginkan mendapatkan keselamatan, tetapi sedikit orang yang mewartakan dan memberikan kesaksian keselamatan yang berasaldari Allah. Pengalaman akan keselamatan yang dirasakan berasal dari Tuhan perlu disebarluaskan kepada orang lain agar mereka juga dapat menemukan dan mengalami serta menikmati keselamatan itu. Keselamatan itu ialah bahwa mereka mengenal Allah dan mengalami kehadiran Kerajaan Allah dalam diri Tuhan Yesus Kristus.

Yesus sebagai Mesias sudah di tengah-tengah mereka. Bahwa Allah Bapa telah mengurapi Yesus untuk mewartakan Kerajaan Keselamatan yang dari Allah sudah hadir dengan tandanya: pengusiran setan-setan, penyembuhan orang sakit, pembebasan orang-orang yang tertindas dan tertawan.

Tuhan Yesus mengundang orang-orang untuk menjadi pekerja bersama dan di dalam Tuhan, untuk mengambil bagian dalam tugas perutusan itu dengan sikap mental yang penuh kegigihan, seperti seekor anak domba di tengah serigala. Siap untuk menanggung ancaman yang menghadang yaitu kehilangan nyawa. Mereka siap menanggung rasa lapar dengan harapan bahwa seorang pekerja patut mendapatkan upah dari pekerjaannya. Maka tidak perlu membawa jaminan ATM, Credit Card, tidak perlu membawa bekal yang justru menghambat tugas pelayanan sebagai seorang pewarta, karena terlalu kawatir untuk dirinya sendiri. Tuhan yang mengutus, Tuhan pula yang menggaransi/memberi jaminan.

Kalau Kerajaan Allah yang diwartakan, damai sejahtera yang dikedepankan, maka jalinan kasih akan menjadi jaminan keselamatan itu. Hati yang damai adalah hati yang siap untuk menerima kehadiran saudara, juga kehadiran Tuhan. Hati yang damai sejahtera adalah hati yang terbuka untuk merasakan penderitaan dan suka duka sesama. Hati yang damai sejahtera adalah hati yang rela untuk berbagi, apalagi kalau merasa mendapatkan sesuatu yang membahagiakan dirinya. Tentu dia akan mudah menerima dan membagi kesejahteraan itu dengan yang membawa dari sumbernya, yaitu Tuhan. Hati yang damai sejahtera adalah hati yang tidak suka pada kebencian, kemarahan, kesombongan, kejahatan, kebohongan, keserakahan ataupun pelit. Sebaliknya dia akan lemah lembut, sabar dan murah hati seperti Tuhan sendiri telah bermurah hati padanya.

Maka sikap tolong menolong, menghalau kejahatan, membantu yang sakit dan menderita, menjadi jiwa yang mendorong untuk hidup sebagai saudara, dalam kesatuan sebagai murid Tuhan Yesus. Tidak akan membiarkan kuasa setan bercokol dalam kehidupan bersama, tidak akan membiarkan orang sakit terkapar sendirian tanpa pertolongan, tidak akan membiarkan kuasa iblis menguasai sendi-sendi kehidupan dan mengacaukan kehidupan sehingga hidup dalam damai sejahtera menjadi cita-cita yang diperjuangkan bersama sebagai satu saudara dan satu keluarga anak-anak Allah.

Selamat merenungkan,

Pastor Antonius Sumardi, SCJ 



Kobus: Ladang menguning, pekerja sedikit, banyak belalang lagi





silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 07 Juli 2013 Hari Minggu Biasa XIV

Minggu, 07 Juli 2013
Hari Minggu Biasa XIV
  
Pada hari Minggu dan pada hari-hari pesta wajib lainnya orang beriman berkewajiban untuk ambil bagian dalam Misa --- Kitab Hukum Kanonik, kan. 1247

Antifon Pembuka (Mzm 47:10-11)

Kami mengenangkan kasih setia-Mu, ya Allah, dalam rumah-Mu yang kudus. Sebagaimana Engkau berkuasa di seluruh dunia, demikian pun Engkau dipuji sampai ke ujung bumi.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Maharahim, Engkau menjanjikan hiburan dan perdamaian, dan setiap kali pula kami Kauyakinkan bahwa di samping-Mu kami aman. Utuslah kami membawakan damai-Mu kepada siapa pun dan semoga mereka yang kami temui, merasa dekat dengan kerajaan damai-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (66:10-14c)
   
"Aku akan mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai."
 
Bersukacitalah bersama dengan Yerusalem, bersorak-sorailah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya, supaya kamu menghisap dari susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang, supaya kamu menghirup dan menikmati dari dadanya yang bernas. Sebab beginilah firman Tuhan: Sesungguhnya, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur; kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh dengan lebat; maka tangan Tuhan akan nyata kepada hamba-hamba-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu, karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 66:1-3a.4-5.6-8a.16.20)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi; mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu.
2. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu." Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia!
3. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki menyeberang sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita kar'na Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.
4. Marilah, dengarlah, hai kamu semua yang takwa pada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku, dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (6:14-18)
 
"Pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus."
 
Saudara-saudara, aku sekali-kali tidak mau bermegah selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya; tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Bagi semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, dan bagi semua orang yang menjadi milik Allah, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat. Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus. Saudara-saudara, kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai rohmu. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4 PS 952
Ref. Alelluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Kol 3:15a.16a)
Hendaklah damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, dan perkataan Kristus diam di antara kamu dengan segala kekayaannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 10:1-12.17-20 (Singkat: 10:1-9)
 
"Salammu itu akan tinggal padanya."
 
Sekali peristiwa Tuhan menunjuk tujuh puluh murid. Ia lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerjanya sedikit! Sebab itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, agar ia mengirimkan pekerja-pekerja ke tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu ‘Damai sejahtera bagi rumah ini’. Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya; tetapi jika tidak, salammu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ. Dan katakanlah kepada mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Suatu hari St. Fransiskus dari Assisi berdoa demikian, “Tuhan jadikanlah aku pembawa damai ....” Doa St. Fransiskus ini cukup familier di kalangan umat hingga sekarang.

Doa tersebut, pertama, mengungkapkan kerinduan hati yang mendalam dari seorang Fransiskus dari Assisi, yang ingin menjadi seorang pembawa damai bagi sesama, siapa pun orang yang dia jumpai dalam hidup dan pelayanannya. Kedua, mengungkapkan bahwa dia mengerti Injil. Dia mengerti betul apa yang Yesus minta dalam Injil hari ini.

Yesus mengutus 70 murid untuk pergi berdua-dua ke setiap kota dan tempat. Dalam perutusan itu Yesus tidak langsung memberi pesan. Malahan, Yesus lebih dahulu mengingatkan mereka, bahwa “tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit”. “Karena itu,” tegas Yesus, “mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” (Luk 10:2). Sebelum berangkat, para murid diminta berdoa lebih dahulu. Isi doanya jelas, yakni agar Tuhan berkenan mengirimkan lebih banyak pekerja ke ladang itu. Doa semacam ini penting, karena kesanggupan untuk bekerja di ladang Tuhan adalah karya Tuhan sendiri. Seperti disadari oleh Rasul Paulus, dia sanggup menjadi pelayan Tuhan karena kesanggupan itu dibangkitkan oleh Tuhan di dalam dirinya. “Kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah,” kata Rasul Paulus (2Kor 3:5b).

Yesus pun minta agar kita banyak berdoa bagi sebanyak mungkin orang terlibat dalam perutusan Yesus, yakni menjadi pembawa damai. “Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: damai sejahtera bagi rumah ini,” kata Yesus dalam pesan yang mesti dilakukan (ay.5). Namun, bagaimana orang bisa memintanya kalau dia sendiri tidak punya hati untuk itu? Bagaimana orang berdoa minta agar Tuhan mengirim banyak orang menjadi pembawa damai, kalau diri sendiri tidak punya hati akan pentingnya damai?

St. Fransiskus dari Assisi berdoa, “Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai”, karena dia sadar betul bahwa damai harus disampaikan “lebih dahulu” supaya dalam hati yang damai orang dapat merasakan kehadiran Tuhan dalam keseharian mereka.

Mari, dalam semangat St. Fransiskus kita menjadi pembawa damai. Melalui kesanggupan kita, pekerjaan Allah dinyatakan!

Cafe Rohani

Sabtu, 06 Juli 2013 Hari Biasa Pekan XIII

Sabtu, 06 Juli 2013
Hari Biasa Pekan XIII
 
“Akukanlah dosamu pada waktu yang sesuai, dan pada hari penyelamatan kamu akan menerima harta surgawi” (St. Sirilus dari Yerusalem)

Antifon Pembuka (Mzm 135:1-2)

Pujilah nama Tuhan, pujilah hai hamba-hamba Tuhan! Pujilah Tuhan, sebab Tuhan itu baik, bermazmurlah bagi-Nya, sebab nama-Nya indah.

Doa Pagi

Ya Tuhan, jauhkanlah dari padaku sikap memperdaya sesama bahkan merampas hak sesama demi keuntungan diri sendiri. Tambahkanlah rasa belas kasihku kepada sesama, terutama untuk sepanjang hari ini. Amin.

Berkat seorang Bapa kepada anaknya itu penuh kuasa. Kasih Allah kepada Ishak terjadi pada diri Yakub anaknya. Meskipun Yakub berbuat kecurangan, berkat Allah terlaksana dalam dirinya.

Bacaan dari Kitab Kejadian (27:1-5.15-29)
 
"Yakub menipu saudaranya dan merampas berkat anak sulung."

Ketika Ishak sudah tua, matanya menjadi kabur, sehingga ia tidak dapat melihat lagi. Pada suatu hari ia memanggil Esau, anak sulungnya, dan berkata kepadanya, “Anakku.” Sahut Esau, “Ya, Bapa.” Berkatalah Ishak, “Lihat, aku sudah tua, aku tidak tahu kapan aku mati. Maka sekarang ambillah senjatamu, tabung panah dan busurmu. Pergilah ke padang dan burulah bagiku seekor binatang. Olahlah bagiku makanan yang enak, seperti yang kugemari. Sesudah itu bawalah kepadaku, supaya kumakan, agar aku memberkati engkau, sebelum aku mati.” Tetapi Ribka mendengarnya ketika Ishak berkata kepada Esau, anaknya. Segera Esau pergi ke padang gurun memburu seekor binatang untuk dibawa kepada ayahnya. Sementara itu, Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau anak sulungnya, yang disimpannya di rumah. Disuruhnya Yakub, anak bungsunya, mengenakan pakaian itu. Kedua belah tangan Yakub serta lehernya yang licin lalu dibalut dengan kulit anak kambing yang telah ia sembelih. Lalu ia memberikan makanan yang enak dan roti yang telah diolahnya kepada Yakub, anaknya. Demikianlah Yakub masuk ke tempat ayahnya serta berkata, “Bapa!” Sahut ayahnya, “Ya, anakku. Siapakah engkau?” Kata Yakub kepada ayahnya, “Akulah Esau, anak sulungmu. Aku telah melakukan seperti yang Bapa katakan kepadaku. Bangunlah, duduklah dan makanlah daging buruan masakanku ini. Lalu berkatilah aku.” Lalu Ishak berkata kepada anaknya, “Lekas juga engkau mendapatnya, anakku!” Jawab Yakub, “Karena Tuhan Allahmu membuat aku mencapai tujuanku.” Lalu kata Ishak kepada Yakub, “Datanglah mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau, apakah engkau ini anakku Esau atau bukan.” Maka Yakub mendekati Ishak, ayahnya, dan ayahnya merabanya serta berkata, “Kalau suaranya, suara Yakub; Kalau tangannya, tangan Esau.” Jadi Ishak tidak mengenal dia, karena tangannya berbulu seperti tangan Esau, kakaknya. Ishak hendak memberkati dia, tetapi ia masih bertanya, “Benarkah engkau ini anakku Esau?” Jawabnya, “Ya!” Lalu berkatalah Ishak, “Dekatkanlah makanan itu kepadaku, supaya kumakan daging buruan masakan anakku, agar aku memberkati engkau.” Maka didekatkannyalah makanan itu kepada ayahnya. Lalu Ishak makan; dibawanya juga anggur kepadanya, lalu ia minum. Berkatalah Ishak kepadanya, “Datanglah dekat-dekat dan ciumlah aku, anakku.” Yakub lalu mendekat dan mencium ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinya dia, katanya, “Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati Tuhan. Allah akan memberikan kepadamu embun dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah. Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah dia; dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah dia.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah Tuhan, sebab Ia baik.
Ayat. (Mzm 135:1-2.3-4.5-6)
1. Pujilah nama Tuhan, pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, hai orang-orang yang datang melayani di rumah Tuhan, di pelataran rumah Allah kita.
2. Pujilah Tuhan, sebab Tuhan itu baik, bermazmurlah bagi nama-Nya, sebab nama-Nya itu indah! Sebab Tuhan telah memilih Yakub bagi-Nya, ia memilih Israel menjadi milik kesayangan-Nya.
3. Sesungguhnya aku tahu, bahwa Tuhan itu mahabesar, bahwa Tuhan kita itu melebihi segala dewata. Tuhan melakukan apa yang dikehendaki-Nya, di langit dan di bumi, di laut dan di segenap samudera raya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.

Kesesuaian antara tempat dan barang tertentu penting mendapat perhatian. Yesus mengingatkan bahwa waktu berpuasa ketika saatnya tiba. Waktu yang tepat terjadi ketika Yesus sampai pada kepenuhan perutusan-Nya, yaitu ketika mempelai laki-laki diambil dari mereka.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:14-17)
 
"Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?"
  
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan bertanya, “Kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi mengapa murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan tiba waktunya mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru, dan dengan demikian, terpeliharalah kedua-duanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Puasa bukan hanya sekedar mengurangi makan atau tidak makan, melainkan memiliki nilai lebih yang mendalam. Antara lain, membangun kesetia-kawanan atau solidaritas dengan Yesus dalam penderitaan-Nya. Cara hidup seperti ini hanya bisa dihayati oleh mereka yang berhati baru, memiliki semangat untuk mengikuti Yesus secara lebih dekat dan mendalam.

Doa Malam

Yesus, bantulah aku untuk semakin dapat menerima perbedaan dalam hidup bermasyarakat. Aku mohon agar apa yang terlihat mata dan berbeda denganku tidak membuat aku sombong, marah, atau mengadili sesama. Amin.


RUAH

Jumat, 05 Juli 2013 Hari Biasa Pekan XIII - Jumat Pertama Dalam Bulan

Jumat, 05 Juli 2013
Hari Biasa Pekan XIII - Jumat Pertama Dalam Bulan

Biarlah rahmat Tuhan meraja lewat Yesus Kristus, Putra Tunggal Allah, Tuhan satu-satunya --- St. Agustinus

Antifon Pembuka (Mzm 106:1)

Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya.

Doa Pagi

Tuhan, Engkau telah mengatur dan menetapkan segala sesuatu dalam hidupku melalui berbagai peristiwa hidup. Bukalah telinga hatiku agar semakin peka untuk melihat dan mendengarkan kehendak-Mu dalam hidupku. Amin.

Bacaan dari Kitab Kejadian (23:1-4.19; 24:1-8.62-67)

Sara, isteri Abraham, hidup seratus dua puluh tujuh tahun lamanya. Kemudian Sara meninggal di Kiryat-Arba, yaitu Hebron, di tanah Kanaan. Lalu Abraham datang meratapi dan menangisinya. Sesudah itu Abraham bangkit dan meninggalkan jenazah isterinya, lalu berkata-kata kepada orang-orang Het, "Aku ini orang asing dan pendatang di antaramu. Berikanlah kiranya kepadaku sebuah kuburan di tanahmu ini, supaya aku dapat mengantarkan dan menguburkan isteriku yang telah meninggal." Sesudah itu Abraham menguburkan Sara, isterinya, di dalam gua di ladang Makhpela, di sebelah timur Mamre, yaitu Hebron di tanah Kanaan. Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati Tuhan dalam segala hal. Berkatalah Abraham kepada hambanya yang paling tua, yang diberi kuasa atas segala miliknya, katanya, "Baiklah letakkan tanganmu di bawah pangkal pahaku, supaya aku mengambil sumpahmu. Demi Tuhan, Allah yang empunya langit maupun bumi, janganlah engkau mengambil seorang isteri bagi anakku dari antara wanita negeri Kanaan tempat aku tinggal ini. Tetapi engkau harus pergi ke negeriku, kepada sanak saudaraku, untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku." Lalu berkatalah hamba itu kepadanya, "Mungkin wanita itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini? Haruskah aku membawa anakmu ke negeri asal Tuanku itu? Abraham lalu berkata, "Awas, jangan kaubawa anakku itu kembali ke sana! Tuhan, Allah yang empunya langit, telah memanggil aku dari rumah ayahku dan dari negeri sanak saudaraku. Ia telah bersabda dan bersumpah kepadaku, 'Negeri ini akan Kuberikan kepada keturunanmu.' Dialah yang akan mengutus malaikat-Nya berjalan di depanmu, sehingga engkau dapat mengambil seorang isteri dari sana untuk anakku. Tetapi jika wanita itu tidak mau mengikuti engkau, maka bebaslah engkau dari sumpahmu kepadaku ini. Hanya saja, janganlah anakku kaubawa kembali ke sana." Beberapa waktu kemudian Ishak datang dari arah sumur Lakhai-Roi; ia tinggal di tanah Negeb. Menjelang senja Ishak keluar untuk berjalan-jalan di padang. Ia melayangkan pandangannya dan melihat ada unta-unta datang mendekat. Itulah hamba Abraham yang kembali dari negeri tuannya dan membawa serta Ribka, calon isteri Ishak. Ribka juga melayangkan pandangannya dan melihat Ishak. Segera Ribka turun dari untanya dan bertanya kepada hamba Abraham, "Siapakah orang yang berjalan di padang menuju kita itu?" Jawab hamba itu, "Dialah tuanku." Lalu Ribka mengenakan telekungnya dan menyelubungi diri. Kemudian hamba itu menceriterakan kepada Ishak segala yang dilakukannya. Maka Ishak mengantar Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintai Ribka, sehingga ia terhibur atas kematian ibunya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 106:1–2.3–4a.4b–5; R:1a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Siapakah yang dapat memberitahukan keperkasaan Tuhan, dan memperdengarkan segala pujian kepada-Nya?
2. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di setiap saat! Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.
3. Perhatikanlah aku, demi keselamatan yang datang dari pada-Mu, supaya aku melihat kebahagiaan orang-orang pilihan-Mu, supaya aku bersukacita dalam sukacita umat-Mu, dan supaya aku bermegah bersama milik pusaka-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah pada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat, maka Aku akan membuat kalian lega.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:9-13)

Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, "Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belaskasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Banyak orang mempunyai kecenderungan untuk bergaul dan bersahabat dengan orang-orang yang sudah dikenal. Bahkan, ada orang yang jelas-jelas mempunyai prinsip membatasi pergaulan dan memilih orang-orang tertentu saja yang dipandang tidak akan menimbulkan kerepotan. Di luar yang menjadi kriterianya sendiri, ia tidak peduli dan menjaga jarak karena dianggap tidak se-level atau tidak pantas. Dengan keyakinannya, ia memberikan cap atau stigma negatif pada orang lain sehingga tidak mau bergaul atau bertegur sapa, alias ”mengasingkan orang lain”. Seperti inilah sikap orang Farisi dalam memandang dan memperlakukan Matius dan para pemungut cukai, menanggapnya sebagai orang berdosa dan tidak pantas untuk diajak bergaul dan bersahabat.

Dalam kisah Injil hari ini, Yesus memanggil Matius, bertamu ke rumah dan makan bersamanya. Sikap kasih ini menunjukkan sebuah cara bergaul dan berinteraksi tanpa pandang bulu. Justru ketika Matius dan para pemungut cukai dipandang negatif dan disingkirkan oleh orang Farisi, Yesus menyapa dan ”merangkul” mereka. Yesus memberi paradigma baru sebuah persahabatan untuk kita yakni sebagai sarana pengangkatan martabat dan penyelamatan sesama. Yesus mengajak kita untuk melandaskan bangunan persahabatan bukan pada untung rugi, level atau tidak, tetapi demi kebaikan dan ambil bagian dalam karya penyelamatan-Nya. Oleh karena itu, perlu kita kembangkan prinsip bukan tembok yang kita bangun untuk membatasi persahabatan tetapi jembatan yang memperlancar dan menghantar terjalinnya persahabatan.

Doa: Ya Tuhan, maafkan jika aku selama ini kurang perhatian dan bersahabat dengan sesama. Semoga aku semakin mampu dan berani bersahabat dengan banyak orang tanpa membedakan-bedakan. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 04 Juli 2013 Hari Biasa Pekan XIII

Kamis, 04 Juli 2013
Hari Biasa Pekan XIII
   
“Rumah Tuhan itu Gereja, itulah kemah yang ajaib” (St. Hironimus)

Antifon Pembuka (Mzm 116:5.9)

Tuhan itu pengasih dan adil, Allah Maha Penyayang. Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan di negeri orang hidup.

Doa Pagi

Tuhan, Engkau menguji kesetiaan iman Abraham sehabis-habisnya; dan Abraham melampauinya dengan ikhlas dan akhirnya dia terberkati. Bantulah aku dengan rahmat-Mu agar tetap setia dalam menghadapi dan mengatasi setiap persoalan hidup yang aku jumpai sehari-hari. Amin.

Ketaatan Abraham kepada Allah mendapat ujiannya. Ia harus menyerahkan anaknya yang tunggal untuk menjadi persembahan bagi Allah. Penyerahan yang total dan takut akan Allah mendatangkan berkat bagi sesama.

Bacaan dari Kitab Kejadian (22:1-19)
    
"Korban Abraham leluhur kita."
       
Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka Allah mencobai Abraham. Ia bersabda kepada Abraham, “Abraham”. Abraham menyahut, “Ya Tuhan”. Sabda Tuhan, “Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak, pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” Keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Abraham. Ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya. Ia membelah juga kayu untuk kurban bakaran itu. Lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangannya dan melihat tempat itu dari jauh. Kata Abraham kepada kedua bujangnya, “Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini. Aku beserta anakku akan pergi ke sana. Kami akan sembahyang. Sesudah itu kami kembali kepadamu.” Lalu Abraham mengambil kayu untuk kurban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya. Sedangkan ia sendiri membawa api dan pisau di tangannya. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya, “Bapa!” Sahut Abraham, “Ya, anakku.” Bertanyalah Ishak, “Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk kurban bakaran itu?” Sahut Abraham, “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk kurban bakaran bagi-Nya, anakku.” Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama, dan sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepada Abraham. Abraham lalu mendirikan mezbah di situ dan menyusun kayu. Kemudian Ishak, anaknya, diikat dan diletakkannya di atas mezbah di atas kayu api itu. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit, “Abraham, Abraham!” Sahut Abraham, “Ya Tuhan.” Lalu Tuhan bersabda, “Jangan kaubunuh anak itu, dan jangan kau apa-apakan dia, sebab kini Aku tahu, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.” Abraham lalu menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Diambilnya domba itu dan dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya. Dan Abraham menamai tempat itu ‘Tuhan menyediakan’. Sebab itu sampai sekarang dikatakan orang, ‘Di atas gunung Tuhan menyediakan’. Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, kata-Nya, “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri – demikianlah sabda Tuhan – Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut. Dan keturunanmu akan menduduki kota-kota musuhnya. Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat, sebab engkau mentaati sabda-Ku.” Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba. Dan Abraham tinggal di Bersyeba.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan di negeri orang-orang hidup.
Ayat. (Mzm 115:1-2.3-4.5-6.8-9)
1. Aku mengasihi Tuhan, sebab Ia mendengarkan suara dan permohonanku. Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidup aku akan berseru kepada-Nya.
2. Tali-tali maut telah melilit aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku; aku mengalami kesesakan dan kedukaan. Tetapi aku menyerukan nama Tuhan. "Ya Tuhan, luputkanlah kiranya aku!"
3. Tuhan adalah pengasih dan adil, Allah kita maha penyayang. Tuhan memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya.
4. Tuhan, Engkau telah meluputkan aku dari maut; Engkau telah meluputkan mataku dari air mata, dan kakiku dari tersandung. Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan, di negeri orang-orang hidup.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2 Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita. Alleluya

Tuduhan yang tidak benar menghantar orang itu kepada kesesatan. Iman yang teguh menghantar kepada kesembuhan. Si lumpuh memberikan bukti. Ia percaya dan melaksanakan perintah Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:1-8)
  
"Mereka memuliakan Allah karena telah memberikan kuasa sedemikian besar kepada manusia."
          
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawalah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada si lumpuh, “Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” Maka berkatalah beberapa ahli Taurat dalam hatinya, “Ia menghujat Allah!” Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, “Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat dalam hatimu? Manakah yang lebih mudah, mengatakan, ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan, ‘Bangunlah dan berjalanlah’? Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa,” lalu berkatalah Ia kepada si lumpuh, “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut, lalu memuliakan Allah, karena Ia telah memberi kuasa demikian besar kepada manusia.
Demikianlah Injil Tuhan.
U Terpujilah Kristus.

Renungan

Orang lumpuh sungguh tidak berdaya. Ia membutuhkan bantuan pihak lain. Kita juga tidak jarang menjadi lumpuh karena pelbagai macam alasan. Bukan hanya alasan fisik, tetapi juga alasan rohani dan psikologis. Dalam situasi lumpuh, kita sangat membutuhkan bantuan orang lain. Tetapi penolong yang utama dan sejati adalah Yesus sendiri. Bila kita memiliki iman yang kuat, Dia akan melakukan segalanya untuk kita. Dia akan menyembuhkan segala kelumpuhan kita. Percaya?

Doa Malam

Tuhan Yesus, jernihkanlah penglihatanku terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekitarku supaya aku tidak cepat menghakimi sesama. Bersihkanlah juga hatiku dari segala salah dan dosa. Berkatilah hidupku selanjutnya agar setiap perbuatan yang kulakukan membawa sesama kepada-Mu. Amin.


RUAH

Rabu, 03 Juli 2013 Pesta Santo Tomas, Rasul

Rabu, 03 Juli 2013
Pesta Santo Tomas, Rasul
  
“Tomas melihat seorang manusia, tetapi dengan kata-katanya, ‘Tuhanku dan Allahku’, ia mengakui ke-Allahan-Nya” (Paus Gregorius Agung)


Antifon Pembuka (Mzm 117:28)


Allahkulah Engkau, Engkau kupuji. Allahkulah Engkau, Engkau kuagungkan.

Doa Pagi


Allah Bapa yang kuasa dan kekal, ajarilah kami mengimani Yesus Putra-Mu yang belum pernah kami lihat dengan mata kami ataupun kami jamah dengan tangan kami. Semoga sabda-Nya menghimpun kami menjadi Gereja-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (2:19-22)
 
  
"Kamu dibangun di atas dasar para rasul."
    
Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan do = f, 4/4, PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1.2)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/2, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 24:32; 2/4)
Yesus bersabda, "Hai Tomas, karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:24-29)
  
"Ya Tuhan dan Allahku."

Pada hari Minggu Paskah, ketika Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya, Tomas, seorang dari kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya, “Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, aku sama sekali tidak akan percaya.” Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagimu!” Kemudian Ia berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku, dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah!” Tomas menjawab kepada-Nya, “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya, “Karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Pada Pesta St. Tomas Rasul hari ini, kita diingatkan kembali akan eksistensi Gereja sebagai paguyuban orang yang beriman akan Allah yang didasarkan pada iman Para Rasul dan Kristus sebagai batu sendinya. Keyakinan dan pengakuan ini selalu diperbarui dan diteguhkan kembali pada saat mendaraskan Syahadat Iman. Aku Percaya (credo ) yang kita daraskan pada saat Misa disebut sebagai Syahadat Para Rasul. Mengenangkan dan merayakan Pesta Para Rasul merupakan ungkap syukur dan terima kasih karena pada diri mereka, iman kita kepada Kristus didasarkan dan dibangun. Gereja kokoh dan kuat dibangun atas dasar iman Para Rasul.

Perayaan penuh syukur pada Pesta Rasul Tomas ini menjadi suatu peneguhan akan panggilan diri kita untuk melanjutkan karya-karya Tuhan yang telah diawali para Rasul. Setelah kita percaya kepada Tuhan dan berseru seperti Thomas: Ya Tuhanku dan Allahku, selanjutnya apa yang perlu kita lakukan sebagai wujud dan bukti keyakinan tersebut? Jawabnya tentulah kesiapsedian dan kesanggupan untuk menjadi rasul-rasul Kristus pada zaman ini. Tuhan melalui Gereja-Nya mengundang kita untuk ambil bagian dalam karya pewartaan kabar gembira seperti yang telah dilakukan oleh para Rasul. Mewujudkan dan mempraktikkan nilai-nilai Injili dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat dalam lingkungan kerja merupakan bentuk perwujudan tugas dan panggilan kerasulan kita. Mari kita syukuri panggilan mulia ini.

Ya Allah, aku bersyukur atas para karya Rasul-Mu. Mampukan aku untuk ambil bagian dalam karya kerasulan dalam hidupku sebagaimana telah diteladankan para Rasul-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Senin, 01 Juli 2013 Hari Biasa Pekan XIII

Senin, 01 Juli 2013
Hari Biasa Pekan XIII
 
Barangsiapa memikirkan kebahagiaan, ia menjadi kawanan Tuhan; hal ini menimbulkan kegembiraan besar, juga di tengah-tengah air mata dukacita --- St. Agustinus

Antifon Pembuka (Mzm 103:8)

Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang kesabaran-Nya dan berlimpah kasih setia-Nya

Doa Pagi

Allah Bapa yang Maharahim, ampunilah segala dosaku. Mampukan aku untuk dapat mengubah diri, sehingga hidupku sungguh dapat menjadi berkah bagi sesama yang kujumpai pada sepanjang hari ini. Amin.

Bacaan dari Kitab Kejadian (18:16-33)
 
"Apakah engkau akan membinasakan orang saleh bersama dengan orang jahat?"
 
Setelah Abraham diberi janji oleh Tuhan, maka berangkatlah ketiga tamunya. Mereka mengarahkan pandangannya ke Sodom, dan Abraham mengantarkan mereka. Berpikirlah Tuhan, “Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang akan Kulakukan ini? Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat? Sebab Aku telah memilih dia, supaya ia memerintahkan kepada anak-anak dan keturunannya, agar tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan agar Tuhan memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya.” Maka bersabdalah Tuhan, “Sesungguhnya, banyaklah keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora, dan sesungguhnya sangat beratlah dosanya. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya.” Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan Tuhan. Abraham datang mendekat dan berkata, “Apakah Engkau akan membinasakan orang benar bersama dengan orang jahat? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan membinasakan tempat itu? Tidakkah Engkau mengampuninya demi kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? Jauhlah kiranya daripada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama dengan orang jahat, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang jahat! Jauhkanlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?” Tuhan bersabda, “Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu demi mereka.” Abraham menyahut, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu. Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benaritu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?” Tuhan bersabda, “Aku takkan memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana.” Lagi Abraham melanjutkan perkataannya, “Sekiranya empat puluh didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian demi yang empat puluh itu.” Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata sekali lagi, Sekiranya tiga puluh yang didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian jika Kudapati tiga puluh di sana.” Kata Abraham lagi, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh yang didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan memusnahkannya demi yang dua puluh itu.” Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata sekali lagi ini saja. Sekiranya sepuluh yang didapati di sana?” Jawab Tuhan, “Aku takkan memusnahkannya demi yang sepuluh itu.” Lalu pergilah Tuhan, setelah Ia selesai bersabda kepada Abraham. Dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-9.10-11)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
4. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita. Setinggi langit dari bumi, demikian besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:18-22)
 
"Ikutilah Aku."

Pada suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus. Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya, “Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya, “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku, dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Suatu hari sehabis melayat, saya bersama beberapa frater melewati depan sebuah gereja; namanya, gereja YHS, "Yakin Hidup Sukses." Kami terbelalak melihat gereja itu. Ada kesan, jika seseorang masuk dalam gereja itu, ia pasti hidup sukses, kaya dan berkelimpahan. Ia pasti akan punya ini dan itu dan sebagainya.

Demikiankah hidup mengikut Yesus itu? Demikiankah Gereja yang Yesus dirikan? Demikiankah hidup Yesus sendiri? Injil hari ini memberi jawaban: tidak! Seorang ahli Taurat yang menyebut Yesus sebagai "Guru" dan menawarkan diri untuk mengikuti-Nya ke mana pun Yesus pergi, ditanggapi oleh Yesus dengan berkata ringan, "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya" (Mat 8:20). Artinya, jika ada orang yang mau mengikuti Yesus atau dia dipanggil untuk mengikuti-Nya, Yesus --Anak Manusia itu-- tidak memberikan jaminan kenyamanan atau kesuksesan duniawi, tetapi keselamatan.

Karena itu, Gereja yang didirikan oleh Yesus, dan bukan oleh manusia mana pun, mesti terus-menerus membiarkan diri dibimbing oleh: pertama, Injil Sabda Bahagia di mana Yesus berkata, "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah" (Luk 6:20). Jelas, yang empunya Kerajaan Allah itu bukan mereka yang hidup sukses secara duniawi, tapi yang miskin di hadapan Allah (Mat 5:3), yang hidup sepenuhnya bergantung kepada Allah dan kuasa-Nya serta menempatkan Allah sebagai sumber kebahagiaan, walau secara materi tidak hidup dalam kelimpahan. Kata St. Agustinus, "Kalau aku mencari Engkau, Allahku, aku mencari hidup bahagia," bukan hidup sukses.
Kedua, dibimbing oleh kemiskinan Yesus (Mat 8:20), supaya oleh kemiskinan-Nya, sengsara dan wafat-Nya di kayu salib, "kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa" (Ef 1:7), bukan hidup sukses. Ketiga, dibimbing oleh perhatian-Nya kepada kaum miskin dan dengan itu Ia mengajak kita untuk melihat kehadiran-Nya di dalam saudara-Nya, para fakir miskin (Mat 25:40).

Beata Teresa dari Kalkuta berkata, kita dipanggil mengikuti Kristus bukan untuk hidup sukses tetapi untuk setia; dan jika orang setia sampai mati, ia akan beroleh selamat. (Mrk 13:13)

Cafe Rohani

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy