| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

"Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu."

Jumat, 20 Juni 2014
Hari Biasa Pekan XI
 
2 Raj 11:1-4.9-18.20; Mzm 132:11.12.13-14.17-18; Mat 6:19-23
 
"Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu."
 
Mata adalah bagian tubuh kita yang amat penting. Berdasarkan apa yang kita lihat dengan mata, kita memiliki kesan dan penilaian tertentu, kemudian mempertimbangkannya dan menjatuhkan pilihan. Hal ini amat jelas kalau misalnya kita berbelanja. Kita melihat-lihat barang yang dijual di pasar atau toko atau supermarket atau mall lalu memberikan penilaian, mempertimbangkan dan memilih barang mana yang kita beli. Sebab, dengan mata kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang harus kita pilih dan mana yang tidak. Sebagai orang beriman, kita tidak hanya memiliki mata fisik atau mata indrawi tetapi juga memiliki mata hati dan mata iman. Mata indrawi dimiliki baik oleh manusia maupun binatang; mata hati dimiliki oleh semua orang dalam hati nuraninya; mata iman dimiliki oleh orang beriman. Kita adalah orang beriman. Maka, untuk melihat sesuatu itu baik atau tidak, layak kita pilih atau tidak, kita tidak cukup hanya menggunakan mata indrawi saja tetapi juga harus menggunakan mata hati dan mata iman. Yesus menghendaki agar kita memilih serta mengumpulkan harta surgawi. Hanya dengan mata indrawi saja, kita tidak dapat melihatnya sehingga kita harus menggunakan juga mata hati dan mata iman. Bahkan, dengan mata hati dan mata iman, harta duniawi dapat kita gunakan sebagai sarana untuk mendapatkan dan mengumpulkan harta surgawi. Misalnya, kita menggunakan uang dan harta kekayaan lain yang kita miliki untuk menolong dan melayani orang lain. Memberi dan berbagi serta melayani orang lain, lebih-lebih orang yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel merupakan salah satu cara bagi kita mengumpulkan harta surgawi. Sebab, apa yang kita lakukan untuk orang-orang tersebut, sesungguhnya kita abdikan kepada Tuhan dan pada saatnya, Tuhan akan bersabda, "Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan" (Mat 25:34).

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menggunakan mata indrawi, mata hati dan mata iman kami dengan baik sehingga kami mampu melihat dan mengumpulkan harta surgawi. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy