| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 20 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXIX

Senin, 20 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXIX
  
Berdoa dengan giat berarti mengetuk pintu pada Dia, di mana kita berdoa dengan gerakan-gerakan hati bertahan dan penuh bakti. (St. Agustinus)
    

Antifon Pembuka (Ef 2:4-5)

Allah yang kaya rahmat, telah menghidupkan kita bersama Kristus, sekalipun kita telah mati karena kesalahan-kesalahan kita. Jadi kita diselamatkan karena kasih karunia.

Tobat 3

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah jalan menuju Bapa. Tiada orang yang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Engkau. Tuhan, kasihanilah kami.

Engkaulah kebenaran, Sabda Bapa yang diwahyukan kepada manusia untuk diimani dan dihayati. Kristus, kasihanilah kami.

Engkaulah kehidupan ilahi yang dilimpahkan kepada manusia dan membangkitkan orang dari kematian dosa. Tuhan, kasihanilah kami.
 

Doa Pagi
   

Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah membangunkan kami dan membawa terang matahari pagi. Terlebih Engkau membimbing kami kepada terang hati Sengan sabda Putra-Mu. Bantulah kami dalam melangkah di jalan keselamatan Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
      
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (2:1-10)

      
Saudara-saudara, kalian dahulu sudah mati karena pelanggaran dan dosamu. Kalian hidup di dalamnya karena kalian mengikuti jalan dunia ini, karena kalian mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang kini bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara orang-orang durhaka itu, ketika kami hidup dalam hawa nafsu daging, menuruti kehendak daging serta pikiran yang jahat. Jadi pada dasarnya kita ini orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti yang lain itu. Tetapi terdorong oleh kasih-Nya yang besar, yang telah dilimpahkan kepada kita, Allah yang kaya dengan rahmat telah menghidupkan kita bersama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati karena kesalahan kita. Jadi kalian diselamatkan berkat kasih karunia. Di dalam Kristus Yesus itu Allah telah membangkitkan kita juga dan meberi tempat di surga bersama dengan Dia. Dengan demikian Allah bermaksud di masa yang akan datang menyatakan kasih karunia-Nya yang berlimpah, sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab berkat kasih karunia kalian diselamatkan oleh iman. Keselamatan itu bukanlah usahamu, melainkan pemberian Allah. Jadi keselamatan itu bukanlah hasil pekerjaanmu. Maka jangan sampai ada yang memegahkan diri. Sebab sesungguhnya kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik, yang sudah dipersiapkan Allah sebelumnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Tuhanlah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita.
atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 100:2-5; Ul: lh. 3c)

1. Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-menurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Alleluya.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:13-21)
     

Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang. Salah seorang dari mereka berkata kepada Yesus, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan daku.” Tetapi Yesus menjawab, “Saudara, siapa yang mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu.” Kemudian Ia menceritakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak punya tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’. Lalu katanya, ‘Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya. Beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!’ Tetapi Allah bersabda kepadanya, ‘Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?’ Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami
  
Renungan

   
Ketamakaan merupakan salah satu bentuk kejahatan yang mengancam kehidupan bersama. Karena adanya orang-orang yang tamak, maka kekayaan alam dieksploitasi sehingga rusak dan tidak lagi menjadi tempat tinggal kita yang aman dan nyaman. Karena ketamakan pula, orang mengambil yang bukan haknya sehingga orang lain menjadi korban ketidakadilan dan mengalami kemiskinan. Untuk itu, marilah kita perhatikan baik-baik peringatan dari Yesus ini, "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan!" Ketamakan, selain merugikan dan mencelakakan banyak orang, juga tidak memberi jaminan apa-apa untuk masa depan kita. Tuhan lah yang menjamin hidup dan masa depan kita sehingga kita harus menjadi orang yang kaya di hadapan Allah. Dan di sinilah berlaku apa yang disebut paradoks. Untuk menjadi kaya di hadapan Allah, justru kita harus mau berbagi dan memberikan yang kita miliki.

Doa: Tuhan, bebaskanlah kami dari sikap tamak dan berilah kami hati yang pemurah untuk berbagi. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy